Anda di halaman 1dari 14

Hubungan Malnutrisi Selama Masa Rawatan di Rumah Sakit

dengan Penyembuhan Fungsional dan Kepulangan pada Pasien


Stroke pada Usia Lanjut
Masaaki Sato, OTR, MS,*,†,‡ Yoshikazu Ido, OTR, PhD,‡ Yasuo
Yoshimura, MD, PhD,‡ and Hitoshi Mutai, OTR, PhD*,†
Tujuan: Malnutrisi selama masa rawatan di rumah sakit berdampak terhadap
penyembuhan fungsional dan tujuan kepulangan pada pasien usia lanjut. Akan tetapi,
penelitian terkait status gizi selama masa rawatan pada fase akut stroke sangat terbatas.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi
perubahan status gizi pada pasien stroke fase akut selama masa rawatan, dan meneliti
hubungan antara perubahan status gizi, perbaikan aktivitas sehari-hari, dan tujuan
kepulangan
Metode: Penelitian observasional retrospektif pada 205 pasien stroke akut di Rumah
Sakit Universitas Shinshu dari tahun 2010 - 2016.
Analisis : Data dianalisis dengan menggunakan multiple regression untuk mengetahui
hubungan antara perubahan status nutrisi, karakteristik pasien, dan perbaikan dari
aktivitas fisik sehari-hari. Analisis binominal regresi logistik dilakukan untuk
mengetahui hubungan antara tujuan kepulangan dengan perubahan status gizi.
Hasil : Prevalensi malnutrisi pada awal masuk adalah sebesar 42% dan 76% pada saat
kepulangan. Beberapa faktor yang memengaruhi perubahan status nutrisi pada awal
masuk termasuk Geriatric Nutritional Risk Index (β= -0,35, P < 0,001) dan Barthel index
/feeding (β= 0,22, P < 0,002), dan faktor-faktor yang memengaruhi selama masa rawatan
termasuk usia (β= -0,21, P < 0,001), stroke iskemik (β= 0,16, P < 0,001), dan National
Institute of Health Stroke Scale (β= -0,29, P < 0,001). Terdapat hubungan yang signifikan
antara risiko perubahan nutrisi antara pada lansia dengan peningkatan aktivitas sehari-
hari selama masa rawatan di rumah sakit (β= 0,29, P < 0,001) dan kepulangan ke rumah
(OR=1,11, 95 %, confidence interval 1,03-1,19, P=0,008).
Kesimpulan: Pasien lansia pada kasus stroke fase akut banyak dengan keadaan
malnutrisi sehingga memyebabkan perburukan keadaan selama masa rawatan di rumah
sakit, yang mana tidak terdapat hubungan aktivitas fisik sehari-hari dan tujuan
kepulangan. Perubahan status gizi dan beberapa faktor yang mempengaruhinya perlu
dilakukan evaluasi selama masa rawatan di rumah sakit.
Kata kunci : Stroke-malnutrisi-fase akut-lansia-geriatric nutritional risk indeks
© 2019 Elsevier Inc. All rights reserved.
Pendahuluan faktor-faktor yang memengaruhi faktor
perubahan status gizi pada pasien stroke
Insiden malnutrisi pada pasien
lanjut usia selama masa rawatan di
stroke fase akut sangat sangat bervariasi,
rumah sakit atau setelah kepulangan,
yaitu antara 6,1% sampai 79%.1,2
padahal beberapa faktor tersebut sangat
Malnutrisi pada pasien yang dirawat di
penting untuk menilai kesembuhan
rumah sakit dilaporkan dapat
fungsional pada pasien stroke usia
memengaruhi perbaikan dari aktivitas
lanjut.
sehari-hari (activity daily
Beberapa penelitian3,10 telah
living=ADL)3,4 dan tidak terdapat
melakukan penenilaian efek malnutrisi
pengaruh terkait tujuan kepulangan.5,6
pada masa rawatan di rumah sakit
Terdapat beberapa metode
terhadap perbaikan ADL pada pasien
penilaian status gizi yang dapat
stroke secara umum dan spesifik
digunakan pada pasien stroke, seperti
terhadap perencanaan kepulangan ke
beberapa marker biokimia dan
rumah. Hasil yang didapatkan adalah
pemeriksaan fisik, the subjective global
tersapat adanya hubungan antara
assesment,7 dan mini nutritional
malnutrisi saat awal masuk rumah sakit
assesment.8 Meskipun terdapat beberapa
dan malnutrisi pada saat keadaan
pilihan tersebut dan telah diketahui
pulang. Terdapat hasil yang menyatakan
bahwa usia lanjut sebagai faktor risiko
pada pasien stroke fase akut mengalami
penyebab malnutrisi dan stroke. Tetapi
perburukan giizi selama masa rawatan di
tidak terdapat alat ukur standar yang
rumah sakit.5,11 Meskipun pentingya
digunakan untuk menilai komplikasi ini
status gizi pada awal masa rawatan
pada pasien stroke usia lanjut. Meskipun
sangat penting, namun perburukan
demikian, Geriatric Nutritional Risk
status gizi pada masa rawatan di rumah
Index (GNRI),9 merupakan sebuah alat
sakit memiliki dampak yang lebih besar
ukur yang digunakan untuk menilai
terhadap perburukan ADL dan
status gizi pada lansia, dan diketahui
kemungkinan kepulangan ke rumah.
sebagai alat ukur yang efektif untuk
Pada penelitian ini memiliki tujuan
menilai status gizi pada pasien stroke
untuk dilakukan survei status gizi pada
usia lanjut.3,4 GNRI dapat digunakan
pasien stroke fase akut yang lanjut usia
untuk keadaan gangguan komunikasi
selama masa rawatan di rumah sakit.
hingga gangguan kesadaran atau
Dan meneliti beberapa faktor yang
demensia.3 GNRI juga sesuai digunakan
memengaruhi perubahan status gizi
pada pasien stroke fase akut yang
selama masa rawatan di rumah sakit dan
memiliki gangguan kesadaran atau
kepulangan. Dan juga dilakukan
demensia. Beberapa penelitian telah
penilaian terkait hubungan antara
menggunakan GNRI sebagai metode
perubahan status gizi pada pasien stroke
penilaian status gizi pada pasien stroke
fase akut yang berusia lanjut dengan
lanjut usia.3 Namun, tidak terdapat
perbaikan status ADL dan kemungknan
penelitian lanjutan dalam penilaian
kepulangan ke rumah.
analisis multivariat untuk mengetahui
Material dan Metode badan, berat badan, body mass index
(BMI), asuransi (ya/tidak), dependensi
Desain penelitian
permorbid ADL (modifikasi Rankin
Penelitian ini merupakan Scale [mRS] ≥ 3), kohabitasi (ya/tidak),
observasional retrospektif yang tipe stroke (iskemik, hemoragik) dan
dilaksanakan di rumah sakit universitas fokal hemiparesis (kanan, kiri, bilateral).
Shinsu, yaitu di bagian pusat Komorbiditas dinilai menggunakan
kegawatdaruratan Advance Emergency Charlason Comorbidity Index (CCI).13
Medical Care Center, berakitan dengan Derajat keparahan stroke selama masa
pernyataan STROBE.12 DI rumah sakit perawatan dinilai dengan menggunakan
ini, pasien stroke diterima dan dirawat NIHSS,14 yang telah digunakan sebagai
oleh tim kegawatdaruratan Stroke Care standar penilaian pada pasien stroke.
Unit, Departemen Bedah Saraf dan Tingkat keparahan disfagia pada awal
Neurologi. Rehabilitasi medik masuk dan kepulangan dinilai dengan
dilakukan pada pasien stroke dikerjakan menggunakan Food Intake LEVEL
sedini mungkin dalam mengontrol dan Scale (FILS).15 Level 1-3, 4-6, 7-10, dan
mengendalikan risiko yang mungkin level 10 dengan indikasi yaitu tidak ada
terjadi. asupan oral, asupan oral dan nutrisi
pengganti, asupan oral (tetapi dengan
Responden pertimbangan medis), dan asupan
Terdapat 410 pasien stroke yang normal.
berusia lebih dari sama dengan 65 tahun Penilaian Nutrisi
yang diterima oleh Rumah Sakit
Universitas Shinshu sejak 1 April 2010 Penilaian nutrisi dilakukan
hinggal 30 September 2016. Diagnosis berdasarkan GNRI pada masa awal
stroke ditegakkan oleh dokter rawatan dan kepulangan pasien.
berdasarkan gejala klinis dan computed Penilaian ini dilakukan berdasarkan
tomography, magnetic resonance dan perhitungan tiga vaiabel: albumin serum
pemeriksaan radiologi lainnya, sesuai (Alb), height, dan berat badan. Berikut
dengan klasifikasi ICD-10. Setelah rumus yang digunakan:
memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi
(1,489 x alb [g/L]) + (41,7 x berat
data, terdapat 205 pasien yang masuk
badan actual [kg]/ berat badan ideal
kriteria sampel (gambar 1).
[kg]).
Karakterisitik responden
Semua data diambil melalui rekam
medis elektronik rumah sakit universitas
Shinshu, yaitu beberapa karakteristik
umum: usia, jenis kelamin,
komorbiditas, waktu rawatan, tujuan
kepulangan (rumah, transfer) tinggi
Pasien stroke akut (usia ≥65 tahun)
n=410
(1 April 2010 – 30 September 2016)

Eksklusi
- Perdarahan Subarakhnoid 53
- Akut Transien Iskemik 6
- Kematian saan di Rumah Sakit 6
- Riwayat perawatan di rumah sakit 11
- Tinggal di rumah perawatan sebelum 7
serangan
- >2 minggu setelah serangan 6

Data variabel tidak lengkap saat pendaftaran


Data variabel tidak lengkap saat kepulangan

Jumlah Sampel
(n=250)

Gambar 1. Alur penelitian


Berat badan ideal dihitung square dan Mann-Whitney. Dalam
berdasarkan tinggi badan pasien dan menganalisis populasi, perbedaan data
BMI (kg/m2) yaitu 22, berdasarkan pada awal masuk dan kepulangan
beberapa penelitian sebelumnya yang dianalisis dengan menggunakan uji t
pernah dilakukan di Jepang dan Negara perpasangan dan tes Wilcoxon.
lainnya.16 Hasil dari penilaian GNRI Perbandingan atribut pasien antara
diklasifikasi kan berdasarkan berikut kepulangan ke rumah dan transfer
ini; GNRI lebih besar dari 98, tidak ada; dinilai dengan menggunakan analisis uji
92 sampai lebih dari 98, rendah; 82 chi-square dan Mann-Whitney U.
sampai kurang dari 92, sedang; dan
Faktor-faktor yang berpotensi
kurang dari 82, mayor.9
berefek terhadap perubahan status gizi
Evaluasi Perbaikan ADL dan Tujuan selama masa rawatan dinilai dengan
Kepulangan mengguakan GNRI pada saat
kepulangan, demikian juga dengan
Selama masa rawatan, penilaian
derajat perubahan GNRI ditentukan
Barthel Index (BI),17 telah digunakan
dengan menggunakan analisis
pada pasien stoke sebelumnya,
multivariat secara bertahap. Variabel
dilakukan untuk penilaian ADL dalam 3
yang memiliki korelasi yang dipilih
hari awal masuk rumah sakit dan
berdasarkan penemuan pada penelitian
kepulangan. Terdapat dua indeks yang
sebelumnnya19 dan berdasarkan
digunakan dalam penilaian perbaikan
pengetahuan klinis empiris oleh penulis.
ADL selama masa rawatan rumah sakit:
Penilaian BI saat kepulangan dan Analisis regresi multivariat secara
perubahan presentase BI digunakan bertahap dilakukan untuk menilai BI
sebagai indikasi tingkat ADL saat pada saat kepulangan dan presentase
kepulangan dan perubahan tingkat ADL perubahan BI dilakukan untuk menilai
selama masa rawatan. Peningkatan dan hubungan perubahan status gizi dengan
penurunan dihitung dengan (BI saat perbaikan ADL dan kemungkinan
pulang – BI saat masuk) / (100 – BI saat kepulangan ke rumah. Analisis binomial
masuk) dan (BI saat pulang – BI saat regresi logistik juga dilakukan dengan
masuk) / (BI saat masuk).18 menggunakan metode eleminasi melalui
Terdapat 2 kategori tempat rasio kemungkinan pada tujuan
kepulangan, pulang ke rumah atau kepulangan (rumah atau transfer).
pindah ke rumah sakit lainnya, dengan Beberapa variabel yang dinilai adalah
tujuan untuk melanjutkan rehabilitasi. GNRI, usia,17,20 jenis kelamin,17,20
CCI,20 stroke (iskemik,
Analisis Statistik 17,20,21
hemoragik), hemiparesis fokal
Perbedaan karakteristik diantara (kanan, kiri, bilateral) 17,20,21 premobid
205 pasien dianalisis dan 116 pasien mRS (mRS < 3 atau ≥3),17 kohabitasi
dengan data yang tidak lengkap (ya/tidak),21 NIHSS pada awal
dianalisis dengan menggunakan uji chi-
masuk,17,20 BI pada awal masuk, 17,20,21
yang dianalisis rata-rata berusia 77±7
dan FISL saat awal masuk.22 tahun dan rata-rata nilai GNRI pada
awal masuk adalah 100.
G *Power3,1 digunakan untuk
menentukan besar jumlah sampel untuk Tabel 2 menunjukkan
dianalasis dengan uji multivariat.23 perbandingan variabel terkait status gizi
Besar sampel minimal pada penelitian pasien. Terutama, FILS dan BI
ini adalah (n=123). Untuk semua uji mengalami peningkatan yang signifikan
statistik yang dilakukan memiliki saat kepulangan dibandingkan awal saat
tingkat kepercayaan kurang dari 5%. Uji masuk ke rumah sakit. Namun, BMI,
analisis dilakukan dengan menggunakan Alb, dan GNRI didapatkan mengalami
IBM SPSS Statistic Versi 25,0 (IBM penurunan secara singnifikan pada saat
Corp., Armonk, NY). pulang dibandingkan awal masuk. Hasil
analisis regresi multivariat yang
Suku
dilakukan secara bertahap didapatkan
Penelitian ini dilakukan sesuai beberapa faktor yang memungkinkan
dengan deklarasi Helsinki24 dan memengaruhi GNRI selama masa
pedoman etik untuk penelitian medis rawatan, ditampilkan pada Tabel 3,
dan kesehatan yang bersangkutan yaitu usia yaitu : usia (β= -0,21, P <
dengan manusia.25 Penelitian ini sudah 0,001), stroke iskemik (β= 0,16, P <
mendapatkan izin penelitian oleh komite 0,001), dan NIHSS pada awal masuk (β=
etik Universitas Shinshu (nomor -0,29, P < 0,001), GNRI pada awal masuk
persetujuan 3556). Dikarenakan ini (β= -0,64, P < 0,001), dan BI pada awal
berupa penelitian retrospektif, melalui masuk (β= 0,16, P < 0,002) didapatkan
website Rumah Sakit Universitas berhubungan dengan GNRI saat
Shinshu pemberitahuan penelitian ini kepulangan. Faktor-faktor yang
diumumkan untuk memberi kesempatan mempengaruhi perubahan GNRI adalah
kepada pasien yang tidak bersedia usia (β= -0,21, P < 0,001), stroke iskemik
menjadi responden. (β= 0,16, P < 0,001), dan NHISS pada
awal masuk (β= -0,29, P < 0,001), GNRI
pada awal masuk (β= -0,35, P < 0,001), BI
Hasil pada saat masuk (β= 0,22, P < 0,002).

Data-data yang dinilai pada 205


responden inklusi yang dianalisis dan
116 responden dengan data yang tidak
lengkap ditampilkan pada Tabel 1.
Kelompok ini memiliki perbedaan yang
signifikan pada lama masa rawatan
(hari), total skor CCI, tipe stroke,
kohabitasi, BI saat awal masuk, dan
tujuan kepulangan. Dari 205 responden
Tabel 1. Karateristik dari responden inklusi dan responden ekslusi data dengan data
yang tidak lengkap.

Tabel 2. Parameter gizi, fungsi menelan, dan aktivitas fisik sehari-hari pada awal
masuk dan pulang pada 205 pasien
HUBUNGAN MALNUTRISI SELAMA MASA RAWATAN DENGAN
PERBAIKAN FUNGSIONAL
Tabel 3. Analisis regresi multivariat GNRI selama masa rawatan

Tabel 4. Analisis regresi multivariat perbaikan aktivitas fisiki sehari-hari (ADL)

Tabel 5. Analisis resresi logistik binomial pada pasien tujuan kepulangan ke rumah
Tabel 4 menunjukan faktor-faktor Pembahasan
yang mempengaruhi perbaikan ADL
Faktor-faktor yang mempengaruhi
selama masa rawatan yang berkaitan
status gizi dan perubahan status gizi
dengan BI saat waktu pulang (n=205).
selama masa rawatan
Analisis ini dilakukan untuk
mengidentifikasi tingkat dependensi Perbandingan status nutrisi pasien
premorbid (β= -0,16, P < 0,001), stroke lansia fase stroke akut pada awal masuk
iskemik (β= 0,10, P < 0,029), NIHSS pada dan pulang dari rumah sakit, yang
awal masuk (β= -0,29, P < 0,001), BI pada didapatkan dari ketiga parameter gizi
awal masuk (β= 0,43, P < 0,001) dan yang dinilai (BMI, Alb, dan GNRI).
derajat perubahan GNRI (β= 0,19, P < Hasil parameter gizi yang didapatkan
0,001) sebagai faktor-faktor yang saat kepulangan lebih rendah
mempengaruhi perubahan BI pada saat dibandingkan pada awal masuk, hal ini
pasien pulang. Premobid sebagai mengidikasikan bahwa terdapat
variabel dependen (β= -0,20, P < 0,001), perburukan status gizi. Faktor-faktor
NIHSS pada awal masuk (β= -0,25, P < yang memengaruhi hal tersebut yaitu:
0,001), BI pada awal masuk (β= 0,17, P < usia, tipe stroke, NIHSS pada awal
0,019) dan derajat perubahan GNRI (β= masuk, dan BI. Penilaian GNRI saat
0,26, P < 0,001) juga diidentifikasi awal masuk didapatkan tidak memiliki
sebagai faktor yang memengaruhi dampak terhadap perubahan status gizi,
presetase perubahan BI selama masa namun memiki hubungan terhadap
rawatan, bersamaan dengan lesi status gizi pada saat pasien pulang.
hemisfer kanan (β=0,17, P < 0,019).
Empat puluh empat (26%) dan Sesuai dengan penemuan yang
151 (74%) dari 205 responden yang didapatkan, usia merupakan faktor
dianalisis merupakan pasien yang risiko malnutrisi pada pasien yang
pulang ke rumah atau ditransfer setelah dirawat di rumah sakit36,37 dan pasien
masa rawatan. Oleh karena itu, analisis stroke akut. Namun, stroke hemoragik
resresi logistik binomial dengan metode didapatkan lebih berisiko malnutrisi
eleminasi dengan rasio kemungkinan dibandingkan stroke iskemik.28 Pada
dengan tujuan kepulangan (rumah atau penelitian yang sudah ada tidak terdapat
transfer). Analisis ini untuk perbedaan antara status gizi pasien
mengidentifikasi NIHSS pada awal stroke iskemik dan hemoragik. Pada
masuk (odd ratio [OR]: 0,82, 95% pasien stroke diperlukan kebutuhan
condident interval [CI] 0,90-0,96, P nutrisi yang mencukupi untuk
=0,012), BI saat masuk (OR: 1,05, 95% penyembuhan otak, khusunya pada
CI 1,03-1,07, P =0,001) dan derajat stroke hemoragik dikaitkan dengan
perubahan GNRI (OR: 1,11, 95% CI keadaan penyakit yang lebih parah.29
1,03-1,19, P =0,008) yang berhubungan Dengan kata lain, kerusakan otak akibat
dengan tujuan kepulangan (Tabel 5). stroke hemoragik terajadi pada area
yang lebih luas, diperlukan nutrisi yang Pada penelitian ini, faktor-faktor
adekuat untuk pemulihan dari kerusakan yang berpotensi memiliki hubungan
tersebut. Namun, hubungan antara tipe terhadap perbaikan ADL adalah derajat
lesi otak dan status gizi masih perubahan GNRI selama masa rawatan.
diperlukan penelitian lebih lanjut. GNRI pada awal masuk menunjukkan
tidak ada hubungan terhadap perbaikan
Rendahnya tingkat independensi
ADL. Sebuah penelitian yang dilakukan
kebiasaan makan pada awal masuk
selama masa rawatan di rumah sakit
rumah sakit berkaitan dengan status gizi,
pada pasien stroke fase akut, didapatkan
kelaianan pola makan merupakan risiko
hasil asupan energy selama minggu
malnutrisi.30 Asupan makanan melalui
pertama rawatan dapat meningkatkan
oral lebih dianjurkan dibandingkan
ADL.32 Hal ini mendukung temuan pada
asupan melalui intravena untuk
penelitian ini, dan disarankan untuk
keseimbangan asupan gizi. Sebelumnya,
memberikan perhatian khusus terhadap
status gizi pada awal masuk berkaitan
status gizi pasien stroke pada fase akut
dengan status gizi pada saat pulang.31
selama masa rawtan. Hal ini
Hal ini didukung dengan penelitian
dikarenakan perubahan status gizi pada
sebelumnya dimana status gizi pada
fase ini dapat memperbaiki status ADL
yang baik pada awal masuk akan
bahkan pada pasien dengan status gizi
menetap hingga saat pulang.
yang baik pada saat awal masuk rumah
Berkebalikannya, pada pasien dengan
sakit.
status gizi yang baik pada saat masuk,
akan terjadi perburukan status gizi pada Hubungan antara tujuan kepulangan dan
masa rawatan di rumah sakit. Dengan status gzi selama masa rawatan di rumah
demikian, diperlukan perhatian khusus sakit.
status gizi selama rawatan pada pasien
Meskipun GNRI saat awal masuk
status gizi yang baik pada awal masuk.
tidak memiliki hubungan yang
Penelitian meta analisis pada signifikan terhadap kepulangan ke
beberapa penelitian sebelumnya, rumah, temuan yang didapatkan adalah
gambaran karakteristik pasien selama derajat GNRI merupakan faktor
masa rawatan dapat digunakan untuk independen yang memengaruhi
memprediksikan status gizi jangka terhadap keputusan klinik terkait tujuan
panjang.19 Pada penelitian ini, faktor- kepulangan. Penelitian sebelumnya
faktor yang diidentifikasi merupakan dilaporkan bahwa gangguan terkait gizi
keterbaharuan dan memiliki manfaat mempengaruhi pasien stroke setelah
klinis untuk memprediksikan prognosis masa rawatan rumah sakut untul dapat
untuk evaluasi pasien stroke fase akut dipulangkan ke rumah.6 Namun, tidak
selama masa rawatan. ada laporan sebelumnya yang
membahas apakah perubahan dalam
Hubungan antara perbaikan ADL dan
status gizi selama rawatan dikaitkan
status gzi selama masa rawatan di rumah
dengan tujuan kepulangan pada pasien
sakit.
lanjut usia dengan stroke fase akut. responden yang hilang pada saat
Mungkin saja manajemen status gizi kepulangan pasien. Banyak pasien yang
yang baik selama masa rawat inap dapat di pasien yang dirawat dalam waktu
mencegah memburuknya kondisi dan yang singkat, terdapat komplikasi yang
dengan demikian dapat mendukung rendah, banyak yang infark lacunar, dan
untuk pasien lanjut usia dengan stroke skor BI yang tinggi pada awal masuk.
fase akut dapat dipulangkan ke rumah. Dan pasien banyak yang tinggal sendiri
dan pulang ke rumah. Dengan kata lain,
Dalam penelitian ini, kami
pasien dengan yang tidak lengkap
menggunakan GNRI untuk menyelidiki
memiliki skor ADL yang lebih tinggi
nutrisi status pasien stroke fase akut
dan memiliki gejala yang lebih ringan,
berusia yang berusia lebih atau sama
sehingga dapat pulang lebih awal.
dengan 65 tahun selama rawat inap.
Kemudian, banyak pasien tidak
Terutama, 41% dan 76% dari pasien ini
memerlukan penilaian status gizi saat
menunjukkan malnutrisi pada saat
kepulangan. Oleh karena itu, pada
masuk dan pulang. Variabel yang
penelitian ini meneksklusikan pasien
diidentifikasi berupa usia, jenis stroke,
dengan gejala klinis yang tidak terlalu
NIHSS saat masuk, GNRI saat masuk,
berat. Hal ini menyebabkan bias dan
dan BI merupakan faktor yang berkaitan
tidak menghomogenkan semua pasien
terhadap perburukan status gizi selama
stroke. Kesimpulan dari penelitian ini,
rawat inap. Dengan kata lain, pasien
tujuan kepulangan paasien dari rawatan
lanjut usia dengan perdarahan otak,
di rumah sakit dapat memprediksi hasil
stroke yang parah, status gizi baik pada
akhir dari rawat inap jangka pendek.
masuk, dan kesulitan makan mandiri
Kemudia di perlukan penelitian lebih
memiliki lebih tinggi risiko untuk
lanjut untuk menilai perubahan pada
perburukan status gizi. Hasil ini penting
status gizi selama fase akut stroke dalam
diperhatikan, agar manajemen status
penilaian jangka panjang. Terakhir,
gizi dapat dilakukan sedinni mungkin.
meskipun penilaian GNRI dilakukan
Apalagi derajat perubahan dalam GNRI
pada saat pasien masuk dan pulang,
diidentifikasi sebagai faktor independen
namun tidak diikuti setiap hari sehingga
terkait dengan peningkatan ADL dan
penurunan GNRI tidak teridentifikasi.
status kepulangan ke rumah, hal ini
Parameter ini diperlukan penelitian
menunjukkan bahwa pasien lanjut usia
lebih lanjut.
dengan stroke akan mendapatkan
manfaat dari perhatian yang cermat
terhadap perubahan dalam status gizi
Daftar Pustaka
selama fase akut.
1. Foley NC, Salter KL, Robertson J,
Keterbatasan Penelitian
et al. Which reported estimate of
Pada panelitian ini terdapat the prevalence of malnutrition
beberapa keterbatasan yang perlu after stroke is valid. Stroke
diperhatikan. Contohnya, banyak data 2009;40:E66-E74.
2. Hafsteinsdottir TB, Mosselman malnutrition in the elderly. Clin
M, Schoneveld C, et al. Nutr 2012;31:378-385.
Malnutrition in hospitalised 8. Guigoz Y. The mini nutritional
neurological patients assessment (MNA (R)) review of
approximately doubles in 10 days the literature - What does it tell us?
of hospitalisation. J Clin Nurs J Nutr Health Aging 2006;10:466-
2010;19:639-648. 485.
3. Kokura Y, Maeda K, 9. Bouillanne O, Morineau G,
Wakabayashi H, et al. High Dupont C, et al. Geriatric
nutritional-related risk on nutritional risk index: a new index
admission predicts less for evaluating at-risk elderly
improvement of functional medical patients. Am J Clin Nutr
independence measure in geriatric 2005;82:777-783.
stroke patients: a retrospective 10. Shen HC, Chen HF, Peng LN, et
cohort study. J Stroke al. Impact of nutritional status on
Cerebrovasc Dis 2016;25:1335- long-term functional outcomes of
1341. post-acute stroke patients in
4. Nii M, Maeda K, Wakabayashi H, Taiwan. Arch Gerontol Geriatr
et al. Nutritional improvement and 2011;53:e149-e152
energy intake are associated with 11. Yoo SH, Kim JS, Kwon SU, et al.
functional recovery in patients Undernutrition as a predictor of
after cerebrovascular disorders. J poor clinical outcomes in acute
Stroke Cerebrovasc Dis ischemic stroke patients. Arch
2016;25:57-62. Neurol 2008;65:39-43.
5. Gariballa SE, Parker SG, Taub N, 12. Von Elm E, Altman DG, Egger M,
et al. Influence of nutritional status et al. The strengthening the
on clinical outcome after acute reporting of observational studies
stroke. Am J Clin Nutr in epidemiology(STROBE)
1998;68:275-281. statement: guidelines for reporting
6. Nishioka S, Wakabayashi H, observational studies. Lancet
Yoshida T. Accuracy of 2007;370:1453-1457.
nonparalytic anthropometric data 13. Charlson ME, Pompei P, Ales KL,
for nutritional screening in older et al.A new method of classifying
patients with stroke and prognostic comorbidity in
hemiplegia. Eur J Clin Nutr longitudinal studies: development
2017;71:173-179. and validation. J Chronic Dis
7. Poulia KA, Yannakoulia M, 1987;40:373-383.
Karageorgou D, et al. Evaluation 14. Kasner SE. Clinical interpretation
of the efficacy of six nutritional and use of stroke scales. Lancet
screening tools to predict Neurol 2006;5:603-612.
15. Kunieda K, Ohno T, Fujishima I, destination on discharge after
et al. Reliability and validity of a stroke. Eur J Phys Rehabil Med
tool to measure the severity of 2014;50:323-333.
dysphagia: the food intake level 23. Faul F, Erdfelder E, Buchner A, et
scale. J Pain Symptom Manage al. Statistical power analyses
2013;46:201-206. using G*Power 3.1: tests for
16. Yamada K, Furuya R, Takita T, et correlation and regression
al. Simplified nutritional analyses. Behav Res Methods
screening tools for patients on 2009;41:1149-1160.
maintenance hemodialysis. Am J 24. World Medical Association.
Clin Nutr 2008;87:106-113. World Medical Association
17. Veerbeek JM, Kwakkel G, Van Declaration of Helsinki ethical
Wegen EEH, et al. Early principles for medical research
prediction of outcome of activities involving human subjects. JAMA
of daily living after stroke a 2013;310:2191-2194.
systematic review. Stroke 25. Ministry of Health, Labor and
2011;42:1482-1488. Welfare, Japan. Ethical
18. Kugler C, Altenhoner T, Lochner Guidelines for Medical and Health
P, et al. Does age influence early Research Involving Human
recovery from ischemic stroke? A Subjects.
study from the Hessian Stroke https://www.mhlw.go.jp/file/06-
Data Bank. J Neurol Seisakujouhou-10600000-
2003;250:676-681. Daijinkanboukouseikagakuka/000
19. Chen N, Li Y, Fang J, et al. Risk 0080278.pdf (2015, Accessed
factors for malnutrition in stroke November 21, 2018).
patients: a meta-analysis. Clin 26. Incalzi RA, Landi F, Cipriani L, et
Nutr 2017; S0261-5614:31434- al. Nutritional assessment: a
31436. primary component of
20. Mees M, Klein J, Yperzeele L, et multidimensional geriatric
al. Predicting post-discharge assessment in the acute care
destination after stroke: a setting. J Am Geriatr Soc
systematic review. Clin Neurol 1996;44:166-174.
Neurosurg 2016;142:15-21. 27. Wakabayashi H, Sakuma K.
21. Itaya T, Murakami Y, Ota A, et al. Rehabilitation nutrition for
Assessment model oidentify sarcopenia with disability: a
patients with stroke with a high combination of both rehabilitation
possibility of discharge to home a and nutrition care management. J
retrospective cohort study. Stroke Cachexia Sarcopenia Muscle
2017;48:2812-2818. 2014;5:269-277.
22. Pinedo S, Erazo P, Tejada P, et al. 28. Choi-Kwon S, Yang YH, Kim EK,
Rehabilitation efficiency and et al. Nutritional status i acute
stroke: undernutrition versus predicts poor outcomes after
overnutrition in different stroke stroke - Observational data from
subtypes. Acta Neurol Scand the Food trial. Stroke
1998;98:187-192. 2003;34:1450-1455.
29. Andersen KK, Olsen TS, 32. Kokura Y, Wakabayashi H,
Dehlendorff C, et al. Nishioka S, et al. Nutritional
Hemorrhagicand ischemic strokes intake is associated with activities
compared stroke severity, of daily living and complications
mortality, and risk factors. Stroke in older inpatients with stroke.
2009;40:2068-2072. Geriatri Gerontol Int
30. Jonsson AC, Lindgren I, Norrving 2018;18:1334-1339.
B, et al. Weight loss after stroke _
A population-based study from
the Lund stroke register. Stroke
2008;39:918-923.
31. Dennis M, Collaboration FT. Poor
nutritional status on admission

Anda mungkin juga menyukai