Anda di halaman 1dari 10

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI…………………………………………………………....…………….1

BAB 1 PENDAHULUAN……………………………………….....…………………2

1.1 Latar Belakang…………….....………………………....…………………….2

1.2 Rumusan Masalah……………...........……………………………………......3

1.3 Tujuan….......……………….....……………………………………………...3

1.4 Manfaat………….......…….............………………………………………….3

BAB 2 PEMBAHASAN………………………………………….......……………….4

2.1 Pengertian dan Sejarah Transportasi Udara...................................…………...4

2.2 Masalah dan Hambatan Transportasi Udara...............…......…………………6

2.3 Kondisi Transportasi Udara di Indonesia...................…...……………….…..7

2.4 Kebijakan dan Strategi Pemerintah dalam Pelayanan

Transportasi Udara..........................................................................…………..8

BAB 3 PENUTUP……………………………………………………......…..…….....9

3.1 Kesimpulan…………………………………………………………..........9

3.2 Saran………………………………………………………………............9

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………..........10

Page 1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiki lebih dari 17.000 pulau dan
menempati peringkat keempat dari 10 negara berpopulasi terbesar di dunia. tanpa
sarana transportasi yang memadai maka akan sulit untuk menghubungkan seluruh
daerah di kepulauan ini. Kebutuhan transportasi merupakan kebutuhan turunan
(derived demand) akibat aktivitas ekonomi, sosial,dan sebagainya. Dalam kerangka
makro ekonomi transportas imerupakan tulang punggung perekonomian
nasional,regional,dan local baik di perkotaan maupun di pedesaan. Harus diingat
bahwa sistem transportasi memiliki sifat sistem jaringandi mana kinerja pelayanan
transportasi sangat dipengaruhi oleh integrasi dan keterpaduan jaringan.

Sarana transportasi yang ada di darat, laut, maupun udara memegang peranan
vital dalam aspek sosial ekonomi melalui fungsi distribusi antara daerah satu dengan
daerah yang lain. Distribusi barang, manusia, dll. akan menjadi lebih mudah dan
cepat bila sarana transportasi yang ada berfungsi sebagaimana mestinya sehingga
transportasi dapat menjadi salah satu sarana untuk mengintegrasikan berbagai
wilayah di Indonesia. Melalui transportasi penduduk antara wilayah satu dengan
wilayah lainya dapat ikut merasakan hasil produksi yang rata maupun hasil
pembangunan yang ada. .

Pada umumnya perkembangan sarana transportasi di Indonesia berjalan sedikit


lebih lambat dibandingkan dengan negara-negara lain seperti Malaysia dan
Singapura. Hal ini disebabkan oleh perbedaan regulasi pemerintah masing-masing
negara dalam menangani kinerja sistem transportasi yang ada. Kebanyakan dari
negara maju menganggap pembangunan transportasi merupakan bagian yang integral
dari pembangunan perekonomian.- pembangunan berbagai sarana dan prasarana
transportasi seperti halnya dermaga,pelabuhan,bandara dan jalan rel dapat
menimbulkan efek ekonomi berganda.

Sektor transportasi dikenal sebagai salah satu mata rantai jaringan distribusi
barang dan penumpang yang telah berkembang sangat dinamis serta berperan
didalam menunjang pembangunan politik,ekonomi,sosial budaya maupun pertahanan
keamanan. Pertumbuhan sektor ini akan mencerminkan pertumbuhan ekonomi secara
langsung sehingga transportasi mempunyai peranan yang penting dan strategis.
Keberhasilan sektor transportasi dapat dilihat dari kemampuannya dalam menunjang
serta mendorong peningkatan ekonomi nasional,regional dan lokal.

Page 2
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan transportasi udara dan bagaimana sejarahnya?


2. Apa saja permasalahan dan hambatan transportasi udara di Indonesia?
3. Bagaimana kondisi transportasi udara di Indonesia saat ini?
4. Seperti apa kebijakan dan strategi pemerintah dalam pembangunan
transportasi udara?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan transportasi udara dan


bagaimana sejarahnya
2. Untuk mengetahui permasalahan dan hambatan transportasi udara di
Indonesia
3. Untuk mengetahui kondisi transportasi udara di Indonesia
4. Untuk mengetahui kebijakan dan strategi yang dilakukan pemerintah dalam
pembangunan transportasi udara

1.4 Manfaat

Manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi penulis dapat menambah wawasan mengenai pentingnya pembangunan


terhadap transportasi udara
2. Bagi pembaca dapat memberikan informasi mengenai pentingnya
pembangunan terhadap transportasi udara

Page 3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Sejarah Transportasi Udara

2.1.1 Pengertian Transportasi Udara


Menurut Utomo, transportasi adalah pemindahan barang dan manusia dari tempat
asal ke tempat tujuan. Sedangkan menurut Sukarto, transportasi adalah perpindahan
dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan alat pengangkutan, baik yang
digerakkan oleh tenaga manusia, hewan (kuda, sapi, kerbau), atau mesin. Konsep
transportasi didasarkan pada adanya perjalanan (trip) antara asal (origin) dan tujuan
(destination).
Pertumbuhan global tidak akan memiliki arti sama sekali, bahkan nyaris menjadi
sulit berkembang tanpa terselenggaranya sistem angkutan udara yang baik. Sarana
angkutan telah menjadi andalan bagi perkembangan dan pertumbuhan ekonomi.
Dampak ikutannya dapat segera terlihat pada perkembang social dan budaya yang
mengikutinya.
Salah satu fenomena yang menarik dalam perkembangan global adalah,
meningkatnya secara konsisten arus pergerakan barang dan orang. Pergerakan orang
dan barang ini adalah sebagai akibat yang wajar atau konsekuensi logis dari hukum
ekonomi yang paling mendasar yaitu interaksi dari “demand” dan “supply”.
Transportasi digunakan untuk memudahkan manusia dalam melakukan aktivitas
sehari-hari. Transportasi sendiri dibagi 3 yaitu, transportasi darat, laut, dan udara.
Transportasi udara merupakan transportasi yang membutuhkan banyak uang untuk
memakainya. Selain karena memiliki teknologi yang lebih canggih, transportasi udara
merupakan alat transportasi tercepat dibandingkan dengan alat transportasi lainnya.
Tuntutan yang tinggi akan kebutuhan barang dan juga kebutuhan kunjungan para
pelaku ekonomi serta bidang lainnya semakin hari semakin tinggi. Tidak cukup,
hanya kepada kapasitas angkut yang harus senantiasa diperbesar, akan tetapi ternyata
kebutuhan akan kecepatan menjadi semakin besar. Disinilah kemudian orang melihat,
dominasi angkutan udara menjadi berkembang melampaui dari perkiraan orang dan
bahkan para ahli sekali pun.
Persaingan dalam banyak hal, terutama dibidang pembangunan ekonomi global
ternyata telah merangsang para ilmuwan untuk menyediakan sistem transportasi yang
dapat melayaninya. Demikian, kemudian terjadilah perlombaan besar-besaran dalam
teknologi penerbangan. Sekedar menambah pengetahuan saja terutama sekali tentang
pesatnya kemajuan teknologi penerbangan.
Pesawat terbang pertama di dunia, diterbangkan oleh Wright Brothers pada tahun
1903 dengan kecepatan yang sangat rendah dan hanya mencapai jarak tidak lebih dari

Page 4
100 meter. Namun, dalam kurun waktu 66 tahun saja, kemudian orang sudah dapat
mendaratkan manusia di permukaan bulan.
Tahun 1960 an orang baru mengenal pesawat yang dapat terbang tidak lebih dari
6 atau 8 jam saja. Akan tetapi sekarang ini, orang sudah dapat terbang non stop, dari
Singapura ke New York, yang jaraknya harus ditempuh dalam waktu 18 hingga 19
jam terbang. Maskapai penerbangan didunia pada tahun 1997 saja sudah berjumlah
1200 buah, dan jumlah pesawat terbang, dalam hal ini pesawat terbang angkut pada
tahun 1980 sudah berjumlah 7.200 buah (data ICAO).

2.1.2 Sejarah transportasi udara di Indonesia


Indonesia adalah negara kepulauan, terdiri atas 5 pulau besar, ratusan pulau
sedang serta ribuan pulau kecil. Ribuan pulau ini dipersatukan laut dan angkasa
menjadi negara kesatuan Republik Indonesia. Laut dan angkasa adalah prasarana
perangkutan yang harus dipandang sebagai pemersatu pulau-pulau menjadi kesatuan
wilayah negara, bukan lagi sebagai pemisah antara satu pulau dengan pulau lainnya.
Rentang wilayah negara mengharuskan penanganan moda transportasi angkutan
darat, laut dan udara secara terpadu untuk mewujudkan sistem angkutan nasional
yang andal, efektif dan efisien. Setiap moda angkutan memiliki karakter khas,
keunggulan dan kelemahannya. Moda transportasi darat, laut dan udara harus menjadi
kesatuan sistem agar dapat menjawab tujuan perangkutan, yakni melayani
perpindahan atau mobilisasi orang dan barang dari satu tempat ke tempat lain.
Untuk menjawab tantangan itu, disusun Sistem Transportasi Nasional (Sistranas)
yang bertujuan mewujudkan perangkutan yang andal dan berkemampuan tinggi
dalam menunjang sekaligus menggerakkan dinamika pembangunan, meningkatkan
mobilitas manusia, barang dan jasa, membantu terciptanya pola distribusi nasional
yang mantap dan dinamis, serta mendukung pengembangan wilayah dan lebih
memantapkan perkembangan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
dalam rangka perwujudan Wawasan Nusantara dan peningkatan hubungan
internasional.
Sejarah berdirinya perusahaan penerbangan pembawa bendera Negara (Flag
Carrier) Indonesia tidak terpisahkan dengan sejarah perjalanan bangsa Indonesia.
Ketika bangsa Indonesia mengalami masa-masa yang sulit - berjuang
mempertahankan kedaulatannya, dan dalam kondisi yang serba tidak menentu setelah
proklamasi kemerdekaan, para pejuang Indonesia telah memikirkan tentang
pentingnya keberadaan angkutan udara nasional yang handal. Berangkat dari
pemikiran para pejuang inilah yang akhirnya mewujudkan hadirnya sebuah maskapai
penerbangan pembawa bendera nasional.
Sebagai national flag carrier, yang selanjutnya oleh Soekarno diberi nama
Garuda Indonesian Airways, harus selalu siap melaksanakan tugas-tugas kenegaraan.

Page 5
Adapun tugas kenegaraan pertama adalah membawa Soekarno dari Yogkakarta
menuju Jakarta untuk dilantik menjadi Presiden Republik Indonesia Serikat (RIS)
pada tahun 1949. Garuda Indonesia resmi menjadi Perusahaan Negara pada tahun
1950, yang kemudian berubah berdasarkan akta No. 8 tanggal 4 Maret 1975 dari
Notaris Soeleman Ardjasasmita, S.H., sebagai realisasi peraturan Pemerintah No. 67
tahun 1971, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia (RI) No. 68
tanggal 26 Agustus 1975. Garuda Indonesia menjalankan kegiatan usaha di bidang-
bidang sebagai berikut:
1. Pengangkutan udara penumpang, barang dan pos dalam negeri dan luar negeri
2. Pengangkutan udara borongan untuk penumpang dan barang dalam negeri dan
luar negeri
3. Jasa pelayanan sistem informasi yang berkaitan dengan pengangkutan udara
4. Jasa konsultasi, pendidikan dan pelatihan yang berkaitan dengan
pengangkutan udara
5. Jasa pelayanan kesehatan personil penerbangan dan ketepatan waktu

2.2 Masalah dan Hambatan Transportasi Udara


1. Fasilitas yang Kurang Memadai
Terlihat bahwa fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh negara untuk transportasi
dirasa masih kurang jika melihat banyakanya masyarakat yang memanfaatkan
transporatsi dalam aktifitas mereka sehari-hari.

2. Faktor Keamanan
Masalah transprtasi di Indonesia tidak pernah lepas dari masalah keamanan.akhir-
akhir ini kita sering mendengar dari media informasi banyaknya kejahatan yang
terjadi pada sarana-sarana transportasi seperti perampokan, pelecehan seksual dll. Hal
ini akan berakibat kepercayaan masyarakat menggunakan moda transportasi umum
akan menurun dengan adanya factor keamanan yang kurang menjamin.

3. Tarif yang Kurang Terjangkau Masyarakat Bawah


Mahalnya tarif transportasi di Indonesia menyebabkan masyarakat harus
berpikir dua kali untuk mengunakan moda transportasi tersebut. Jadi tak heran
banyak dari masyarakat yang lebih memilih menggunakan kendaraan pribadinya
untuk beraktifitas dibanding menggunakan transportasi umum. Jika terjadi seperti ini
maka akan terjadi penumpukan kendaraan dijalan karena tidak sebandingnya
kendaraan yang ada dengan jumlah fasilitas yang disediakan.

4. Sarana dan Prasarana yang Kurang Baik


Buruk dan minimnya sarana-prasarana yang ada di dunia transportasi sudah
bukan menjadi rahasia umum. Hal inilah yang menjadi penyebab banyak terjadinya

Page 6
kecelakaan baik itu di darat, laut, maupun udara.Di darat misalnya banyak
fasilitas jalan raya yang kondisinya sudah rusak sehingga bisa menyebabkan
kecelakaan lalu lintas. di laut, banyak terjadi kebocoran-kebocoran pada kapal yang
menyebabkan hilangnya keseimbangan dari kapal tersebut. Ataupun di udara banyak
terjadi pesawat- pesawat terbang yang hilang kendali karena buruknya fasilitas yang
kurang memadaidari pesawat tersebut.

5. Kurangnya Pengawasan Pemerintah


Terbatasnya pengawasan pemerintah terhadap moda transportasi yang
beredar,menyebabkan banyak pemilik dari moda transportasi tersebut se enak mereka
sendiri dalam mengoperasikan moda transportasi tersebut. padahal banyak dijumpai
di sekitar kita banyak angkutan-angkutan umum yang seharusnya sudah tidak layak
jalan tetapi karena kebutuhan ekonomi yang mendesak mereka tetap mengoperasikan
angkutan tersebut. imbasnya kembali lagi kepada keselamatan masyarakat yang
terancam. disinilah peran pemerintah untuk memberi perhatian lebih terhadap moda
transportasi,untuk menyeleksi angkutan-angkutan mana saja yang memenuhi
prosedur layak jalanagar nantinya masyarakat yang menggunakan transportasi
tersebut bisa merasa aman dan nyaman.

2.3 Kondisi Transportasi Udara di Indonesia

Transportasi udara mempunyai karakteristik kecepatan yang tinggi dan dapat


melakukan penetrasi sampai keseluruh wilayah yang tidak bisa dijangkau oleh moda
transportasi lain. Perkembangan industri angkutan udara nasional, Indonesia sangat
dipengaruhi oleh kondisi geografis wilayah yang ada sebagai suatu negara kepulauan.
oleh karena itu, angkutan udara mempunyai peranan penting dalam memperkokoh
kehidupan berpolitik, pengembangan ekonomi, sosial budaya dan keamanan
pertahanan. Merupakan bagian dari subsistem transportasi udara, kebijakan umum
angkutan udara diarahkan untuk mewujudkan terselenggaranya angkutan udara secara
selamat, aman, cepat, efisien, teratur, nyaman, dan mampu berperan dalam rangka
menunjang dan mendukung sektor-sektor pembangunan lainnya.konektivitas antar
wilayah menjadi prioritas penting bagi Pemerintah dalam rangka memantapkan
pembangunan secara menyeluruh sesuai amanah dengan tercapainya konekti:itas
antar wilayah maka dapat mendukung dinamika pembangunan, mendukung mobilitas
manusia, barang serta jasa, mendukung pula distribusi nasional serta pengembangan
wilayah dan peningkatan hubungan internasional yang lebih memantapkan
perkembangan kehidupan berbangsa dan bernegara.

2.4 Kebijakan dan Strategi Pemerintah dalam Pelayanan Transportasi Udara


a. Kebijakan Angkutan udara dalam negeri pada rute penerbangan dalam

Page 7
negeri dapat menghubungkan dan menjangkau seluruh wilayah Republik Indonesia
yang terdiri dari rute utama, rute pengumpan dan rute perintis. Memperhatikan aspek
pemerataan pelayanan di seluruh wilayah, dengan menerapkan prinsip subsidi silang
keseimbangan rute yaitu perusahaan penerbangan selain menerbangi rute sangat padat
dan padat juga menerbangi rute kurang padat dan tidak padat. Menerapkan Multi
Airlines System dimana satu rute penerbangan dilayani lebih dari satu perusahaan
penerbangan untuk menciptakan iklim usaha yang berkompetisi secara sehat dan
kondusif.Memperhatikan keterpaduan antar rute penerbangan dalam negeri atau
rute penerbangan dalam negeri dengan rute penerbangan luar negeri. Mendukung
iklim usaha terhadap Pemegang ijin usaha kegiatan angkutan udara niaga dan bukan
niaga, pada situasi tertentu, untuk dapat melayani rute- rute tertentu yang tidak
dilayani oleh angkutan udara niaga berjadwal guna mendukung iklim usaha yang
kondusif dan kegiatan penduduk setempat.

b. Kebijakan Persetujuan Terbang Flight Appoval Persetujuan Terbang ini


merupakan persetujuan yang diterbitkan oleh direktorat jenderal Perhubungan udara
kepada pemegang izin usaha angkutan udara niaga atau pemegang izin kegiatan
angkutan udara bukan niaga atau badan hukum perorangan asing berdasarkan izin
khusus dari pemerintah atau perjanjian bilateral multilatera dalam rangka pengawasan
kapasitas angkutan udara dan hak angkut traffic rights. Sesuai dengan semangat
otonomi daerah tentang pelimpahan wewenangkepada daerah, dimungkinkan
persetujuan terbang flight approval diterbitkan oleh dinas Perhubungan Propinsi
untuk pesawat di atas tempat duduk, penerbangan dalam propinsi dan bersifat tidak
berjadwal. Persetujuan Terbang flight approval yang telah diberikan
tidak membebaskan pemegang persetujuan terbang flight approval dari pelaksanaan
setiap peraturan teknis operasi, keamanan dan keselamatan penerbangan.

Page 8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kemajuan suatu negara dapat dilihat dari transportasi yang ada di negara tersebut
baik itu dari saran dan prasarananya ataupun pengelola dan pihak-pihak yang terkait.
Awal mula transportasi dikenal oleh masyarakat Indonesia itu yang pertama adalah
transportasi angkutan air. karena indonesia adalah negara bahari maka perahu dan
kapal adalah sarana yang paling penting sejak awal peradaban nusantara. kemudian
berkembang lagi yaitu adanya transportasi darat yang berkembang di pulau jawa
sejak abad ke-2 dimana Pulau Jawa sebagi pusat perdaban awal nusantara. Setelah itu
berkembang lagi adanya transportasi udara yang ketika itu populer karena mantan
Presiden Soekarno yang membeli dua tipe pesawat dari Singapura. Pada dasarnya
transportasi itu memiliki penegertian yaitu pemindahan manusia atau barang dari
satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah kendaraan yang
digerakkan oleh manusia atau mesin, dimana manfaatnya sendiri yaitu untuk
mempermudah aktifitas manusia dalam kegiatan sehari-harinya. Pada era saat ini
kemajuan transportasi sangatlah pesat seiring dengan kemajuan-kemajuan teknologi
yang dapat digunakan dalam transportasi tersebut. Akan tetapi kemajuan transportasi
hanya berlaku pada sebagian moda transportasi saja.

B. Saran

Page 9
DAFTAR PUSTAKA

Page 10

Anda mungkin juga menyukai