BAGIAN AWAL
JUMLAH 32 Jam
E. SURAT PENUGASAN
Penugasan berdasar dari Surat Penugasan dari Kepala Sekolah yang dikeluarkan pada
tanggal 28 November 2013 Nomor 800/294/412.40/SMAN 1 Bln/2013.
2
BAB II
BAGIAN ISI
3
2. Sosialisasi dan implementasi Kurikulum 2013
Pemateri : Drs. H. BB. SUTEDJO, M.Pd. (Pengawas SMP, SMA/SMK Dinas Kabupaten
Bojonegoro)
Implementasi Kurikulum 2013 telah dimulai dan sedang berproses. Kurikulum
2013 ini diberlakukan secara bertahap mulai tahun ajaran 2013-2014 melalui
pelaksanaan terbatas khususnya bagi sekolah-sekolah yang sudah siap melaksanakan
kurikulum 2013. Sosialisasi salah satunya juga dilaksanakan melalui TOT seperti yang
diselenggarakan Dinas Kabupaten Bojonegoro. Melalui TOT ini diharapkan perwakilan
dari masing-masing sekolah tingkat SMA/SMK/MA dapat memberikan pemahaman
guru-guru dalam satu sekolahan.
4
LANGKAH KOMPETENSI YANG
KEGIATAN BELAJAR
PEMBELAJARAN DIKEMBANGKAN
Membaca, mendengar, menyimak, melihat Melatih kesungguhan, ketelitian,
a. Mengamati (tanpa atau dengan alat) mencari informasi
d. Mengasosiasikan/ - mengolah informasi yang sudah dikumpulkan Mengembangkan sikap jujur, teliti,
Mengolah informasi baik terbatas dari hasil kegiatan toleransi, kemampuan berpikir
mengumpulkan/ eksperimen maupun hasil sistematis, mengungkapkan
dari kegiatan mengamati dan kegiatan pendapat dengan
mengumpulkan informasi. singkat dan jelas, dan
- Pengolahan informasi yang dikumpulkan dari mengembangkan kemampuan
yang bersifat menambah keluasan dan berbahasa yang baik dan benar.
kedalaman sampai kepada pengolahan
informasi yang bersifat mencari solusi dari
berbagai sumber yang memiliki pendapat
yang berbeda sampai kepada yang
bertentangan
b. Penilaian Produk
Pemahaman Konsep, Prinsip, Dan Hukum Dilakukan Dengan Tes Tertulis.
6
3.1 Pendekatan Problem Based Learning
PBM adalah pembelajaran yang menggunakan masalah nyata (autentik) yang
tidak terstruktur (ill-structured) dan bersifat terbuka sebagai konteks bagi
peserta didik untuk mengembangkan keterampilan menyelesaikan masalah
dan berpikir kritis serta sekaligus membangun pengetahuan baru.
Tujuan PBM
Mengembangan kemampuan berpikir kritis dan kemampuan pemecahan
masalah dan sekaligus mengembangkan kemampuan peserta didik untuk
secara aktif membangun pengetahuan sendiri
Prinsip PBM
a) Menggunakan masalah nyata sebagai untuk mengembangkan
pengetahuan kemampuan berpikir kritis dan memecahan masalah.
b) Masalah itu bersifat terbuka (open-ended problem)
c) Berpusat pada peserta didik (student-centered)
d) Kolaborasi antarpeserta didik sangat diperlukan
Ciri-ciri PBM
a) Merupakan aktivitas pembelajaran tidak hanya sekedar mengharapkan
peserta didik mendengarkan, mencatat, kemudian menghapal materi
pembelajaran, melainkan harus aktif berpikir, berkomunikasi, mencari
dan mengolah data, dan akhirnya menyimpulkan.
b) Aktivitas pembelajaran harus diarahkan untuk menyelesaikan masalah.
PBM menempatkan masalah sebagai fokus pembelajaran, tanpa
masalah tidak mungkin terjadi proses pembelajaran.
c) Pemecahan masalah dilakukan menggunakan pendekatan berpikir
ilmiah (deduktif-induktif; sistematik-empirik).
Tabel 1. Sintaks atau Langkah-Langkah PBM
8
sumber, melakukan uji coba sendiri dan sebagainya. Konsekuensi dari
tahap ini adalah peserta didik belajar secara aktif untuk menemukan
sesuatu yang berhubungan dengan permasalahan yang dihadapi,
dengan demikian secara tidak disengaja peserta didik menghubungkan
masalah dengan pengetahuan yang telah dimiliki.
d) Data processing (pengolahan data)
Data processing disebut juga dengan pengkodean coding/kategorisasi
yang berfungsi sebagai pembentukan konsep dan generalisasi. Dari
generalisasi tersebut peserta didik akan mendapatkan pengetahuan baru
tentang alternatif jawaban/ penyelesaian yang perlu mendapat
pembuktian secara logis
e) Verification (pembuktian)
Berdasarkan hasil pengolahan dan tafsiran, atau informasi yang ada,
pernyataan atau hipotesis yang telah dirumuskan terdahulu itu kemudian
dicek, apakah terjawab atau tidak, apakah terbukti atau tidak.
f) Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)
Berdasarkan hasil verifikasi maka dirumuskan prinsip-prinsip yang
mendasari generalisasi. Setelah menarik kesimpulan peserta didik
harus memperhatikan proses generalisasi yang menekankan pentingnya
penguasaan pelajaran atas makna dan kaidah atau prinsip-prinsip yang
luas yang mendasari pengalaman seseorang, serta pentingnya proses
pengaturan dan generalisasi dari pengalaman-pengalaman itu.
9
3. Penyelidikan atau eksperimen dilakukan secara otentik dan menghasilkan
produk nyata.
4. Produk, laporan atau hasil karya tersebut selanjutnya dikomunikasikan
untuk mendapat tanggapan dan umpan balik untuk perbaikan proyek
berikutnya.
Karakteristik Project Base Learning
Menekankan aktivitas pembelajaran siswa
1. Student centered (berpusat pada siswa )
- Menjadi : problem solver, decision maker, investigator, documentaria
- Berperan sebagai pekerja sesuai dengan bidang ilmu
2. Long – term ( Jangka panjang)
- panjang waktu proses pembelajaran yang bervarias
3. Terintegrasi dengan isu-isu nyata dan
4. Mengembangkan keterampilan dunia nyata :
- Kemampuan bekerja dengan baik dengan orang lain
- Membuat keputusan bijaksana
- Mengambil inisiatif
- Memecahkan masalah yang komplek
5. Memungkinkan untuk berbagai gaya belajar
- Dapat diakses oleh semua pembelajar.
Langkah-langkah pembelajaran berbasis proyek
a) Penentuan proyek
b) Perancangan langkah-langkah penyelesaian proyek
c) Penyusunan jadwal pelaksanaan proyek
d) Penyelesaian proyek dengan fasilitasi dan monitoring guru
e) Penyusunan laporan dan presentasi/publikasi hasil proyek
f) Evaluasi proses dan hasil proyek
4. Penilaian Autentik
Pemateri : Drs. KADARYANTO, M.Pd
Penilaian autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk
menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran,
yang meliputi ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian autentik
10
menilai kesiapan peserta didik, serta proses dan hasil belajar secara utuh.
Keterpaduan penilaian ketiga komponen (input – proses – output) tersebut akan
menggambarkan kapasitas, gaya, dan hasil belajar peserta didik, bahkan mampu
menghasilkan dampak instruksional (instructional effects) dan dampak pengiring
(nurturant effects) dari pembelajaran.
Jenis penilaian autentik antara lain penilaian kinerja, penilaian portofolio, dan
penilaian projek, termasuk penilaian diri peserta didik.
PENILAIAN PENDIDIKAN:
PROSES PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN INFORMASI UNTUK MENGUKUR
PENCAPAIAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK
P. OTENTIK
P. DIRI
P. PORTOFOLIO
U. HARIAN
PENILAIAN ULANGAN
UTS
U. T. KOMPT
US/UN
12
Format RPP
SatuanPendidikan : …………………………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………………………
Kelas / Semester : ………………………………………….
Tema : …………………………………………
Sub Tema : …………………………………………
a Mengamati: …..……………………………………………………
b. Menanya: ……….………………………………………………..
c. Mengumpulkan dan mengasosiasikan : …..………….…………..
d. Mengkomunikasikan hasil: …..…………………………………..
3. Penutup (…menit)
a…………………………………………………………………………
b………………………………………………………………………….
c………………………………………………………………………….
H. Penilaian
1. Jenis/teknik penilaian :
…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..
2. Bentuk instrumen dan instrumen
………………………………………………………………………….
a) Pedoman penskoran
………………………………………………………………………….
13
Audio seperti: radio, kaset, CD audio, PH
Visual: foto, gambar, model/maket.
Multi Media: CD interaktif, computer Based, Internet
Standar Kompetensi
Indikator
Kompetensi Dasar
1. Berkomunikasi lisan dan 1.1. Mendengarkan 1.Mengidentifikasi
tertulis menggunakan ragam Memahami wacana kelompok kata sifat
bahasa yang sesuai dengan transaksional dan 2. …..Lainnya
lancar dan akurat dalam interpersonal ringan
wacana interaksional dan/atau monolog lisan
dan/atau monolog terutama terutama berkenaan
berkenaan dengan wacana dengan wacana
berbentuk naratif, prosedur, berbentuk report.
spoof/recount, report, dan
news item.
Materi
Kegiatan
BAHAN AJAR Pembelajaran
Pembelajaran
1. LKS 1. Mendiskusikan 1. Teks berbentuk
2. Modul teks report yang report.
3. Kaset didengar. 2. Adjective phrase.
4. dll. 2. Mengidentifikasi
adjective phrase.
Sosialisasi KTSP
14
Struktur berdasarkan kebutuhan siswa dan kompetensi akhir yang akan
dicapai.
Memberi kesempatan pada siswa untuk berlatih
Mengakomodasi kesulitan siswa
Memberikan rangkuman
Gaya penulisan komunikatif dan semi formal
Kepadatan berdasar kebutuhan siswa
Dikemas untuk proses instruksional
Mempunyai mekanisme untuk mengumpulkan umpan balik dari siswa
Menjelaskan cara mempelajari bahan ajar.
Buku Teks
Mengasumsikan minat dari pembaca
Ditulis untuk pembaca (guru, dosen)
Dirancang untuk dipasarkan secara luas
Belum tentu menjelaskan tujuan instruksional
Disusun secara linear
Stuktur berdasar logika bidang ilmu
Belum tentu memberikan latihan
Tidak mengantisipasi kesukaran belajar siswa
Belum tentu memberikan rangkuman
Gaya penulisan naratif tetapi tidak komunikatif
Sangat padat
Tidak memilki mekanisme untuk mengumpulkan umpan balik dari pembaca.
Jenis Bahan Ajar
Lembar informasi (information sheet)
Operation sheet
Jobsheet
Worksheet
Handout
Modul
15
Modul merupakan alat atau sarana pembelajaran yang berisi materi, metode,
batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis dan
menarik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan sesuai dengan tingkat
kompleksitasnya.
KERANGKA MODUL
Halaman Sampul
Halaman Francis
Kata Pengantar
Daftar Isi
Peta Kedudukan Modul
Glosarium
BAB I. PENDAHULUAN
A. Deskripsi
B. Prasarat
C. Petunjuk Penggunaan Modul
1. Penjelasan Bagi Peserta diklat
2. Peran Guru Antara Lain
D. Tujuan Akhir
E. Kompetensi
F. Cek Kemampuan
BAB II. PENDAHULUAN
A. Rencana Belajar Peserta diklat
B. Kegiatan Belajar
1. Kegiatan Belajar
a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran
b. Uraian Materi
c. Rangkuman
d. Tugas
e. Tes Formatif
f. Kunci Jawaban Formatif
g. Lembar Kerja
2. Kegiatan Belajar 2
3. Kegiatan Belajar n
16
BAB III. EVALUASI
A. Kognitif Skill
B. Psikomotor Skill
C. Attitude Skill
D. Produk/Benda Kerja Sesuai Kriteria Standart
E. Batasan Waktu Yang Telah Ditetapkan
F. Kunci Jawaban
BAB IV. PENUTUP
Daftar Pustaka
7. Peer Teaching
Pemateri : Drs. FIRMAN AGUS, M.Pd
Pada sesi ini, peserta dibagi menjadi beberapa kelompok sesuai bidang
studinya. Peserta diminta untuk membuat RPP dengan memilih salah satu pendekatan
dari tiga pendekatan yang telah dijelasakan. RPP menggunakan pembelajaran Saintifik.
8. Perencanaan Raport
Pemateri : Drs. FIRMAN AGUS, M.Pd
Hasil penilaian oleh pendidik setiap semester perlu diolah untuk dimasukkan ke
dalam buku laporan hasil belajar (rapor).
Nilai rapor merupakan gambaran pencapaian kemampuan pesertadidik dalam satu
semester.
Penilaian Raport meliputi: Penilaian Pengetahuan, Penilaian Ketrampilan, dan
Penilaian Sikap.
a) Penilaian Pengetahuan
a. Penilaian Pengetahuan dilakukan oleh Guru Mata Pelajaran (Pendidik).
Penilaian Pengetahuan terdiri atas: Nilai Proses (70% nilai ulangan
Harian + 30% Nilai Tugas )= NH, Nilai Ulangan Tengah Semester =
UTS, dan Nilai Ulangan Akhir Semester = UAS
b. Nilai Harian diperoleh dari hasil Tes Tulis, Tes Lisan, dan Penugasan
yang dilaksanakan pada setiap akhir pembelajaran satu Kompetensi
Dasar (KD).
17
c. Penghitungan nilai Pengetahuan diperoleh dari rerata NH, UTS, dan
UAS.
d. Penilaian rapor untuk pengetahuanmenggunakan penilaian kuantitatif
dengan skala 1 – 4 (kelipatan 0,33), dengan 2 (dua) desimal dan setiap
aras (tingkatan) diberi predikat sebagaiberikut:
A : 3,67 – 4.00 C+ : 2,01 - 2,33
A- : 3,34 - 3,66 C : 1,67 - 2,00
B+ : 3,01 - 3,33 C- : 1,34 - 1,66
B :2,67 - 3,00 D+: 1,01 - 1,33
B- : 2,34 - 2,66 D: < 1,00
e. Penghitungan Nilai Pengetahuan adalah dengan cara:
NH, UTS, dan UAS menggunakan skala nilai 0 sd 100
Nilai rapor merupakan hasil konversi dari rerata NH, UTS, dan UAS,
dengan perhitungan sebagai berikut (rerata NH, UTS, dan UAS
/100) x 4
Contoh: Peserta didik Alfayu memperoleh nilai pengetahuan pada Mata
Pelajaran Agama dan Budi Pekerti sebagai berikut:
NH=80,UTS =75,UAS= 85
Nilai rerata NH, UTS, dan UAS = (80+75+85) : 3 = 240: 3 = 80
Nilai Konversi = (80 :100) x 4 = 3.20; PredikatB+
Nilai pengetahuan yang ditulis pada rapor adalah nilai koversi (2.80) dan
predikatnya (B+).
Contoh pengisian format pengolahan Nilai Hasil Belajar untuk pengetahuan
Mata Pelajaran : …………………………… Kelas/Semester : ……………………
Nilai Harian
Rapor (LHB)
Nama peserta didik R N N
No
KD 3.1 KD 3.2 KD 3.3 dst NH TS AS Nil Konv Pred
1 Alfayu 78 82 80 80 75 85 80 3.20 B+
b) Penilaian Keterampilan
a. Penilaian Keterampilan dilakukan oleh Guru Mata Pelajaran (Pendidik).
Penilaian Keterampilan terdiri atas: NilaiPraktik, Nilai Projek, dan Nilai
Portofolio
18
b. Penilaian Keterampilan dilakukan pada setiap akhir menyelesaikan satu
KD
c. Penghitungan nilai keterampilan diperoleh dari rata-rata Penilaian Praktik,
Penilaian Projek dan Penilaian Portofolio.
d. Pengolahan Nilai Rapor (LHB) untuk Keterampilanmenggunakan
penilaian kuantitatif dengan skala 1 - 4 (kelipatan 0,33), dengan 2 (dua)
desimal dan diberi predikat aras (tingkatan) sebagai berikut:
A : 3,67 – 4.00 C+ : 2,01 - 2,33
A- : 3,34 - 3,66 C : 1,67 - 2,00
B+ : 3,01 - 3,33 C- : 1,34 - 1,66
B :2,67 - 3,00 D+: 1,01 - 1,33
B- : 2,34 - 2,66 D: < 1,00
Catatan:
1) setiap aras (D, C, B, dan A) penambahan nilai sebesar 0,33
2) nilai 2,66 setara dengan 75%.
19
c) Penilaian Sikap
a. Sikap (spiritual dan sosial) untuk LHB terdiri atas sikap dalam mata
pelajaran dan sikap antarmata pelajaran.Sikap dalam mata pelajaran
diisi oleh setiap guru mata pelajaran berdasarkan rangkuman hasil
pengamatan guru, penilaian diri, penilaian sejawat, dan jurnal, ditulis
dengan predikat Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), atau Kurang (K).
Sikap antarmata pelajaran diisi oleh wali kelas setelah berdiskusi dengan
semua guru mata pelajaran, disimpulkan secara utuh dan ditulis dengan
deskripsi koherensi.
b. Penilaian Sikapdalam mata pelajaran diperoleh dari hasil penilaian
observasi (Penilaian Proses), penilaian diri sendiri, penilaian antarteman,
dan jurnal catatan guru.
c. Nilai Observasi diperoleh dari hasil Pengamatan terhadap Proses sikap
tertentu sepanjang proses pembelajaran satu Kompetensi Dasar (KD).
d. Untuk penilaian Sikap Spiritual dan Sosial (KI-1 dan KI-2) menggunakan
nilai Kualitatif sebagai berikut:
SB = Sangat Baik = 80 - 100
B = Baik = 70 - 79
C = Cukup = 60 - 69
K = Kurang = < 60
Contoh Pengolahan Nilai Sikap:
Peserta didik Alfayu dalam mata pelajaran Agama dan Budi Pekerti
memperoleh:
Nilai Observasi= 85, Nilai diri sendiri= 75, Nilai antarteman= 80, Nilai Jurnal=
75
Nilai Sikap =(85+75+80+75) : 4 = 315 : 4= 79 (dibulatkan)
Kualifikasi = Baik (B)
Deskripsi: Sikapnya baik, berpakaian sesuai dengan syariat Islam dalam
kehidupan sehari-hari, menunjukkan sikap jujur dan hormat kepada guru,
namun kontrol dirinya perlu ditingkatkan.
Sikap yang ditulis dalam rapor adalah nilai kualitatif dan deskripsi.
20
9. Presentasi/Diskusi
Materi ini dipandu oleh : Drs. BB. SUTEDJO, M.Pd
Pada materi ini, tidak semua kelompok mempresentasikan hasil kelompoknya,
hal ini karena adanya keterbatasan waktu. Namun meskipun demikian setiap materi
yang dipresentasikan langsung dibahas, sehingga masing-masing kelompok bisa
mengoreksi pekerjaan masing-masing. Dalam sesi ini juga, masalah yang ada di bahas
secara bersama-sama, sehingga pada akhirnya setiap kelompok saling melengkapi.
Materi yang disajikan dalam workshop menambah pengetahuan dan wawasan baru
bagi guru.
21
C. TINDAK LANJUT GURU
1. Pengimbasan materi workshop terutama mengenai silabus, RPP, Penilaian sesuai
kurikulum 2013 kepada teman satu sekolah.
2. Mempraktekkan membuat RPP sesuai rambu-rambu dalam kurikulum 2013 permen
nomor 81 A (dalam Langkah-langkah Pembelajaran memuat 5 M (Mengamati,
Menanya, mengumpulkan informasi, Mengasosiasi, dan Mengkomunikasikan )) minimal
1 semester (karena SMA Negeri 1 balen belum melaksanakan kurikulum 2013).
D. DAMPAK
1. Siswa lebih antusias dan aktif dengan diterapkan model saintifik
2. Meningkatkan Kompetensi guru dalam menghadapi kurikulum 2013 dengan adanya
sosialisasi.
3. Sekolah lebih siap dalam menyambut kurikulum 2013 dengan banyaknya guru yang
dikirim untuk mengikuti workshop peningkatan kompetensi guru dan sosialisasi kurikulum
2013.
E. PENUTUP
Demikian Laporan Pengembangan Diri Guru dalam mengikuti Training Of Trainer
(TOT) Calon Fasilitator SMA/SMK Negeri/ Swasta Kabupaten Bojonegoro Tahun 2013.
Semoga laporan pengembangan diri ini dapat bermanfaat dalam meningkatkan kompetensi
guru.
22
BAB II
BAGIAN AKHIR
Ringkasan pelaksanaan Training Of Trainer (TOT) Calon Fasilitator SMA/SMK Negeri/ Swasta :
JUMLAH NAMA
TEMPAT
NAMA DIKLAT JAM NAMA-NAMA FASILITATOR MATA DIKLAT/KOMPETENSI PENYELENGARA DAMPAK *)
KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN
Training Of SMAN Model 32 Jam 1. Drs. AGUS HUDA, S.Pd. 1. Kebijakan Pendidikan Dinas Pendidikan 1. Bertambahnya Siswa
Trainer (TOT) Terpadu M.Pd Bojonegoro lebih antusias dan aktif
2. Sosialisai dan implementasi
Calon Fasilitator Bojonegoro 2. Drs. BB. SUTEDJO, M.Pd dengan diterapkan
Kurikulum 2013
SMA/SMK 3. Drs. KADAR RIYANTO, model saintifik
Negeri/ Swasta M.Pd 2. Meningkatkan
3. Pendekatan Pembelajaran
4. Drs. SUPARTONO, M.Pd Kompetensi guru
Saintifik
5. Drs. FIRMAN AGUS, dalam menghadapi
3.1 Pendekatan Problem
M.Pd) kurikulum 2013
Based Learning
dengan adanya
3.2 Pendekatan Discovery
sosialisasi.
Learning
3. Sekolah lebih siap
3.3 Pendekatan Proyek
dalam menyambut
4. Penilaian Autentik kurikulum 2013
dengan banyaknya
5. Pembuatan Rencana
guru yang dikirim
Pelaksanaan Pembelajaran
untuk mengikuti
workshop peningkatan
6. Pembuatan Bahan Ajar
kompetensi guru dan
7. Peer Teaching sosialisasi kurikulum
2013.
8. Perencanaan Raport
9. Evaluasi dan Tindak Lanjut
23
24