Tepian Sungai PDF
Tepian Sungai PDF
HASIL PENELITIAN
IDENTIFIKASI PEMANFAATAN KAWASAN BANTARAN SUNGAI DAYANAN
DI KOTAMOBAGU
PENDAHULUAN bangunan yang tidak terkendali memberi
Perkembangan kota merupakan dampak pada kawasan bantaran sungai
konsekuensi logis dari proses urbanisasi. dengan timbulnya bangunan-bangunan di
Pertambahan penduduk yang terus-menerus daerah bantaran sungai. Ditambah lagi,
membawa konsekuensi spasial yang serius dengan semakin tingginya harga lahan
bagi kehidupan kota, yaitu adanya tuntutan perkotaan dan disertai lemahnya
akan space dalam rangka pemenuhan perekonomian sebagian besar masyarakat,
kebutuhan permukiman, rumah tinggal memaksa penduduk memanfaatkan lahan
ataupun perdagangan dan jasa. Akan tetapi kosong seperti daerah bantaran sungai dengan
dengan kondisi lahan perkotaan yang terbatas, membangun permukiman liar.
menyebabkan semakin tingginya kepadatan Pemanfaatan lahan yang tidak
bangunan dengan arah persebaran yang tidak terkoordinasi dan lepas dari pengawasan
beraturan. Sehingga menimbulkan tekanan pemerintah memacu semakin tidak
pada kawasan sekitarnya, terutama pada terkendalinya alih fungsi lahan menjadi
kawasan tepi air sungai atau yang lebih umum kawasan terbangun, yang membuat kawasan
dengan istilah bantaran sungai. Persebaran bantaran sungai mengalami pemanfaatan
IDENTIFIKASI PEMANFAATAN KAWASAN BANTARAN… 277
adalah dengan penggusuran atau penghunian Sedangkan metode analisis data
kembali penduduk lama ke tempat menggunakan analisis deskriptif serta
baru/relokasi (Chalsie Janny, 2013). menggunakan software Sistem Informasi
Geografi. Dalam pelaksanaan studi terdiri dari
Penggunaan Lahan beberapa metode/tahapan proses penelitian,
antara lain teknik persiapan, metode
Menurut Budihardjo (1997:24), bila
pengumpulan data, metode penyajian dan
lahan dibiarkan sebagai komoditi ekonomi
pengolahan data, Digitasi peta dan editing,
yang ditarungkan secara bebas, maka
serta metode analisis data. Tahapan kegiatan
mayoritas masyarakat berpenghasilan rendah
ini dimaksudkan untuk mendapatkan data-
di perkotaan akan semakin terpuruk dan
data yang dibutuhkan, pelaksanaan analisis
semakin tidak mampu menjangkau atau
yang digunakan, hingga akhirnya
memiliki rumah yang layak, yang dibangun
mendapatkan hasil atau output yang
oleh pihak swasta, dan jika hal tersebut
diinginkan sesuai tujuan penelitian.
dibiarkan maka pembangunan perumahan dan
Jenis dan sumber data dalam
permukiman dalam skala besar di perkotaan
penelitian ini yakni data primer dan data
selalu dihadapkan pada masalah tanah yang
sekunder. data primer diperoleh langsung dari
makin mahal dan langka serta perlu
lapangan atau lokasi penelitian melalui
dikendalikan.
metode observasi dan kuisioner. Peneliti
Menurut (Iwan Nugroho dan
melakukan observasi lapangan untuk
Rokhmin Dahuri, 2012) dalam aspek
mendapatkan informasi langsung tentang
lingkungan, lahan bukan saja memberikan
gambaran karakteristik wilayah dan kondisi
wadak fisik kedudukan sistem produksi, tetapi
permukiman bantaran Sungai Dayanan.
juga member input ke, menerima output dari
Sedangkan data sekunder yaitu pengumpulan
dan dapat memperbaiki kerusakan sistem
data yang diperoleh dari buku-buku pustaka,
produksi. Akibatnya, setiap jenis penggunaan
peta, dokumen teknis dan data dari instansi
lahan dapat mencirikan kualitas penggunaan
terkait yaitu kantor kelurahan Gogagoman
lahannya, dan ketika lahan member tanda-
berupa luas wilayah dan jumlah penduduk.
tanda kerusakan maka jenis penggunaan
Lingkup wilayah penelitian meliputi
lainnya siap menggantikannya. Sebaliknya
kawasan bantaran sungai Dayanan. Sungai ini
bila lahan memberikan keuntungan (Social
mengalir melewati 6 kelurahan yaitu:
benefit), ‘seyogyanya’ penggunaannya
kelurahan Upai, Biga, Kotamobagu,
dipertahankan.
Gambar 2. Persentase Penggunan Lahan Di Kawasan Bantaran Sungai Dayanan
IDENTIFIKASI PEMANFAATAN KAWASAN BANTARAN… 279
280 BUDI K. MOKODONGAN, RIENEKE L.E. SELA, HENDRIEK H. KARONGKONG
kebijakan yang ada. Terdapat permukiman adanya penetapan lebar garis sempadan,
dan aktivitas perdagangan dan jasa yang permasalahan infrastruktur pemukimannya
berada pada daerah sempadan sungai pun lebih kompleks. Antara lain ketersediaan
Dayanan di Kelurahan Gogagoman. Sebagian lahan lebih terbatas, tingkat kepadatan
besar bangunan yang ada melanggar aturan penduduk yang tinggi, tingkat hunian yang
dengan berada pada garis sempadan sungai. tinggi, menurunnya kualitas struktur hunian,
dengan rata-rata jarak bangunan kurang dari 3 serta kondisi atau pelayanan infrastruktur
meter dari palung sungai. Bahkan sebagian dasar yang buruk, yang membuat
besar bangunan berada tepat pada tebing permukiman disekitarnya berkembang
sungai. Yang seharusnya berdasarkan PP No. menjadi lahan kumuh oleh permukiman
38 Tahun 2011, garis sempadan pada sungai masyarakat yang berpenghasilan rendah.
tidak bertanggul didalam kawasan perkotaan Karakteristik permukiman kumuh di
paling sedikit berjarak 10 m (meter) Dari tepi kelurahan Gogagoman khususnya pada
kiri dan kanan palung sungai sepanjang alur daerah bantaran sungai Dayanan, yaitu:
sungai, dalam hal kedalamam sungai kurang dilihat dari segi tata bangunan, terdapat
dari atau sama dengan 3 m (meter). permukiman padat dan kumuh yang jarak
bangunan nya berhimpitan dan tidak teratur,
Kawasan budidaya dari segi kesehatan dan sanitasi, kurang
Permukiman tepi sungai pada memiliki lahan untuk menempatkan sarana
umumnya berpola linear, karena berderet- buangan sampah cair dan sampah padat, dari
deret sepanjang pinggiran sungai mengikuti segi aksesnya memiliki jalan yang sangat
bentuk sungainya. Namun kenyataan yang sempit dan hanya dapat dilalui kendaraan
terjadi di kawasan bantaran Sungai Dayanan roda dua, serta sistem persampahan yang
adalah dominannya kawasan-kawasan terjadi belum dikelola dengan baik (Gambar 5).
secara tidak terencana sehingga pada akhirnya
memunculkan karakter tersendiri tentang fisik
kawasan yang cenderung berpola tidak jelas.
Permukiman di bantaran sungai
Dayanan, selain aturan yang menghendaki
IDENTIFIKASI PEMANFAATAN KAWASAN BANTARAN… 281
Selain kawasan permukiman, di Ruang terbuka publik juga dapat
bantaran Sungai Dayanan terdapat juga menciptakan karakter masyarakat dalam suatu
kawasan perdagangan dan jasa dengan kawasan. Tanpa ruang-ruang publik
karakteristik yang terdiri atas tempat usaha masyarakat yang terbentuk adalah masyarakat
berupa (Rumah Toko/Ruko), rumah makan, yanwg anggota-anggotanya tidak mampu
bengkel, dan pasar tradisional yang tata berinteraksi apalagi bekerja sama satu dengan
letaknya saling bercampur. Dalam
perkembangannya kawasan ini didominasi Pemanfaatan
oleh kegiatan perdagangan berupa pasar No
RTH
Jumlah
Presentase
tradisional Gogagoman, yang dimana 1
Olah
Raga
67
70%
berdasarkan hasil pembagian kuesioner 2
Berkumpul
10
11%
sebagian besar masyarakat yang tinggal di
3
Bermain
Anak
18
19%
permukiman bantaran sungai Dayanan
bermata pencaharian atau berprofesi sebagai
jumlah
95
100
pedagang (Gambar 6). yang lain.
Gambar 6. Gambaran Umum Kondisi Lahan Perdagangan Dan Jasa Di Daerah Bantaran Sungai
Dayanan