Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
ELEKTRONIKA DISKRIT
IC REGULATOR
Dosen Pembimbing:
Disusun Oleh :
P27838017027
1.4 Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui fungsi IC regulator dan jenis IC regulator.
2. Mahasiswa dapat merangkai rangkaian IC regulator.
3. Mahasiswa dapat mengukur tegangan input dan output pada rangkaian IC regulator.
1.5 Manfaat
1.5.1 Manfaat Teoritis
Mahasiswa dapat memahami pengertian IC regulator dan dapat menghitung Rpot dan Vout
pada rangkaian.
1.5.2 Manfaat Praktis
Mahasiswa dapat menerapkan prinsip kerja IC regulator pada rangkaian serta dapat
menentukan hambatan pada output.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 IC Regulator
IC regulator adalah IC yang digunakan untuk mengatur tegangan di rangkaian elektronika.
Rangkaian regulator ini banyak ditemukan dirangkaian adaptor yang bertugas untuk memberikan
tegangan DC, rangkaian regulator merupakan suatu keharusan agar tengangan yang diberikan kepada
rangkaian lainnya stabil dan bebas dari fluktuasi.
1. Fungsi IC Regulator
IC regulator berfungsi sebagai filter tegangan agar sesuai dengan keinginan. Oleh karena
itu, biasanya dalam rangkaian power supply maka IC regulator tegangan ini selalu dipakai untuk
stabilnya output tegangan.
IC jenis ini memiliki desain, konstruksi, dan cara kerja yang berbeda dengan IC linear
regulator. Switching voltage regulator memiliki efisiensi pemakaian energi yang lebih baik jika
dibandingkan dengan IC linear regulator. Ini dikarenakan kemampuan yang dapat mengalihkan
penyediaan energi listrik ke medan magnet yang memang difungsikan sebagai penyimpan energi
listrik, oleh itu untuk merangkai pengatur tegangan dengan sistem switching voltage regulator
harus ditambahkan komponen induktor yang berfungsi sebagai elemen penyimpan energi listrik.
1. Fungsi IC Regulator pada Power Supply
Pemasangan IC regulator pada power supply adalah untuk menstabilkan tegangan keluaran
apabila terjadi perubahan masukan pada power supply. Fungsi pemasangan IC regulator pada
power supply adalah untuk perlindungan dari terjadinya hubungan singkat pada beban.
2. Karakteristik IC Regulator
Dalam penggunaan IC 78XX atau 79XX terdapat beberapa karakteristik yang harus
diperhatikan diantaranya regulation voltage, maximum current, minimum input voltage
contohnya :
Multimeter
Multimeter
Tabel 3.3 Hasil Pengamatan IC 7905 Tabel 3.4 Hasil Pengamatan IC 7912
4.1 Analisis
Pada praktikum tersebut dapat diketahui bahwa dalam rangkaian power supply maka IC
regulator tegangan ini selalu dipakai untuk stabilnya output tegangan. Rangkaian penyearah sudah
cukup bagus jika tegangan ripple-nya kecil namun ada masalah stabilitas. Jika tegangan PLN naik
atau turun, maka tegangan output-nya juga akan naik atau turun. Posisi potensiometer menjadikan
tegangan output yang berubah-ubah. Jika pada rangkaian sebelumnya ketika besar tegangan input
cukup untuk menjadikan tegangan output sebesar 5V (tegangan input lebih besar dari 5 V) maka
tegangan output yang dihasilkan akan tetap stabil.
Berdasarkan hasil tabel pengamatan diatas, dapat diketahui bahwa tegangan output pada IC
regulator berbeda-beda. Hal ini dikarenan tegangan yang diberikan oleh potensiometer berbeda. Pada
tabel pengamatan IC 7805 pertama diberikan tegangan input IC dari potensiometer 2V dihasilkan
tegangan output IC sebesar 0V. Pada pengamatan kedua diberikan tegangan input IC dari
potensiometer 4V dihasilkan tegangan output IC sebesar 3,2V. Pada pengamatan ketiga diberikan
tegangan input IC dari potensiometer 5V dihasilkan tegangan output IC sebesar 4,2V. Pada
pengamatan keempat diberikan tegangan input IC dari potensiometer 10V dihasilkan tegangan output
IC sebesar 5V. Pada pengamatan kelima diberikan tegangan input IC dari potensiometer 12V
dihasilkan tegangan output IC sebesar 5V. Pada tabel pengamatan IC 7812 pertama diberikan
tegangan input IC dari potensiometer 4V dihasilkan tegangan output IC sebesar 5,3V. Pada
pengamatan kedua diberikan tegangan input IC dari potensiometer 6V dihasilkan tegangan output IC
sebesar 3,3V. Pada pengamatan ketiga diberikan tegangan input IC dari potensiometer 12V
dihasilkan tegangan output IC sebesar 11,2V. Pada pengamatan keempat diberikan tegangan input IC
dari potensiometer 16V dihasilkan tegangan output IC sebesar 12V. Pada pengamatan kelima
diberikan tegangan input IC dari potensiometer 20V dihasilkan tegangan output IC sebesar 12V.
4.2 Kesimpulan
Dari praktikum tersebut dapat disimpulkan bahwa fungsi utama dari IC ini adalah
menstabilkan tegangan listrik dengan catatan tegangan input harus lebih besar dari kemampuan kerja
IC tersebut. Syarat untuk mendapatkan tegangan sebesar 5 volt input yang diberikan harus lebih besar
dari 5 volt. Setelah mendapatkan output kurang lebih 5 volt, maka untuk selanjutnya tegangan yang
dihasilkan akan stabil. Sedangkan untuk IC 7905 merupakan IC regulator yang menstabilkan tegangan
negatif sebesar 5 volt. Sama halnya dengan IC regulator 7805, input yang diberikan harus lebih besar
dari 5 volt untuk mendapatkan tegangan yang diinginkan dan tegangan yang dihasilkan akan stabil.
DAFTAR PUSTAKA
1. Foto Praktikum
2. Laporan Sementara
FOTO PRAKTIKUM
GAMBAR KETERANGAN