Anda di halaman 1dari 92

Daftar Modul HSE

01. Isolasi Energi Berbahaya


02. Memasuki Ruang Tertutup
03. Klasifikasi Area Berbahaya
04. Penanganan Bahan Berbahaya
05. Identifikasi Bahaya
06. Keselamatan Kerja Radiasi
07. Keselamatan Kerja H2S
08. Pengujian & Deteksi Gas
09. Pengendalian Pekerjaan Berbahaya
Dengan Dokumentasi
010. Tabung Gas Bertekanan
011. Aspek Kebakaran
012. Scaffolding
013. Alat Pelindung Diri
014. Surat Ijin Kerja
015. Keselamatan Penggalian
016. Operasi Pengangkatan
017. Accident Incident Investigation
018. Bahaya Terhadap Kesehatan Kerja
019. Tanggap Darurat
020. Keselamatan Operasi Gas Purging
021. Pengamatan Keselamatan Kerja
022. Bekerja di Ketinggian
023. Lingkungan Kerja Aman

Modul Sertifikasi SI, GSI & AT


PT. PERTAMINA PERSERO
HSE Corporate
Alat Pelindung Diri
Tujuan Modul 2

1. Pendahuluan 3

2. Perlindungan Kepala 9

3. Perlindungan Muka dan Mata 17

4. Perlindungan Telinga 25

5. Perlindungan Tangan dan Lengan 29

6. Perlindungan Badan dan Kaki 41

7. Perlindungan Kaki 45

8. Perlindungan Bekerja di Ketinggian 49

9. Perlindungan Pernapasan 53

Daftar Pustaka 80

Lampiran 1. Petunjuk Pemilihan Alat Pernapasan 81

Lampiran 2. Faktor Perlindungan Respirator 82

Lampiran 3. Contoh-Contoh Aktifitas dan Alat


Pelindung Diri yang Diperlukan 84

Lampiran 4. Matriks Kompetensi SIKA 90


2 Tujuan Modul

Tujuan Modul
• Mengetahui jenis-jenis Alat Pelindung Diri.

• Mengetahui kegunaan Alat Pelindung Diri


diperlukan untuk mendukung kegiatan
pekerjaan

• Mengetahui peran Alat Pelindung Diri dalam


kehidupan sehari-hari

• Mengetahui kelemahan dan kelebihan Alat


Pelindung Diri

• Mengetahui bagaimana memilih Alat


Pelindung Diri sesuai dengan keadaan serta
cara merawatnya
3

1
Pendahuluan
4 Pendahuluan

P
rogram perlindungan bahaya terhadap
keselamatan dan kesehatan kerja tentunya
meliputi pengenalan (identifikasi), evaluasi dan
kendali terhadap bahaya-bahaya di lingkungan kerja,
dengan meminimalkan kemungkinan terjadinya hal-
hal yang tidak diinginkan dan meminimalkan akibat
yang dihasilkannya terhadap para pekerja.

Kendali (kontrol) terhadap bahaya di lingkungan


kerja adalah tindakan-tindakan yang diambil untuk
meminimalisir atau mengeliminasi resiko kecelakaan
kerja melalui substitusi, kendali perekayasaan
(engineering control) yang meliputi pemisahan,
rintangan / penghalang, perubahan proses, metode-
metode basah, ventilasi, prosedur kerja, pelatihan,
supervisi dan pengawasan, administrative control
dan Alat Pelindung Diri (APD).

Modul ini tidak membahas pengendalian lainnya


selain dari pada pengendalian untuk meminimalkan /
mengurangi akibat / dampak dari suatu kejadian
yang tak diinginkan yakni melalui penggunaan APD.

Penggunaan APD merupakan alat perlindungan


terhadap pekerja dari lingkungan kerja dan atau
bahaya dari suatu pekerjaan. Penggunaannya
Pendahuluan 5

menjadi penting atau bermanfaat ketika tindakan-


tindakan pengendalian lainnya yang tersebut di atas
tidak memadai atau menemui kegagalan.

Pemilihan dan penggunaan APD yang tepat dan


pemeliharaan berkala serta perawatan alat pelindung
diri merupakan faktor-faktor penting untuk memastikan
bahwa perlindungan yang efisien dan maksimal
dapat dicapai.

Pemilihan APD yang tepat memerlukan pengetahuan


tentang tipe risiko bagaimana pekerja dapat
terpapar oleh bahaya fisik dan batas-batas alat
pelindung diri terhadap bahaya atau risiko tersebut.
Fungsi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (HSE)
merupakan fungsi yang dapat memberikan petunjuk
atau pelatihan di area kerja untuk dapat memilih dan
menggunakan alat pelindung diri dengan benar.

Selain itu, sangat penting untuk menetapkan standar


tertulis mengenai prosedur, pendidikan dan pelatihan
untuk memastikan penggunaan, pemeliharaan,
pemeriksaan yang tepat serta perawatan alat
pelindung diri tersebut.
6 Pendahuluan

Alat pelindung diri (APD) dirancang untuk melindungi


diri dari bahaya di lingkungan kerja serta zat pencemar,
agar tetap selalu aman dan sehat. Perhatikan langkah-
langkah keselamatan berikut ini:

1. Selalu gunakan APD.


2. Bicarakanlah. Apabila peralatan pelindung
pribadi yang digunakan tidak tepat untuk pekerjaan,
atau tidak nyaman atau tidak sesuai sebagaimana
mestinya – katakan kepada teman-teman atau
kepada Supervisor.
3. Tetap selalu diberitahukan. Pastikan
lingkungan kerja selalu terinformasi tentang sifat
dari bahaya atau risiko yang mungkin dijumpai.
4. Perhatikan alat pelindung diri yang
digunakan. Contohnya, ketika memindahkan APD,
cobalah untuk tidak menyentaknya, membanting
atau melemparnya, atau menjatuhkannya. KONDISI
ALAT PELINDUNG DIRI, MENENTUKAN MANFAAT
PERLINDUNGAN YANG DIBERIKANNYA.
5. Lindungi keluarga. Jangan membawa
kontaminasi bahaya dari tempat kerja ke keluarga
atau teman-teman anda di rumah. Tinggalkan APD
anda di tempat kerja anda.
Pendahuluan 7

Berbagai jenis APD yang tersedia diklasifikasikan


berdasarkan anggota tubuh yang dilindungi, yaitu
sebagai berikut :

• Perlindungan terhadap kepala

• Perlindungan terhadap wajah dan mata

• Perlindungan terhadap telinga

• Perlindungan terhadap tangan dan lengan

• Perlindungan tungkai kaki dan badan

• Perlindungan kaki bagian bawah

• Perlindungan dari potensi jatuh

• Perlindungan terhadap pernapasan


8 Pendahuluan
9

2
Perlindungan
Kepala
10 Perlindungan Kepala

P
erlindungan terhadap kepala saat bekerja
dilakukan untuk melindungi kepala dari dampak
benda jatuh, terantuk, percikan bahan kimia
dan bahaya listrik. Apabila perlindungan kepala
digunakan untuk beberapa kondisi kerja khusus, maka
penggunaan alat pelindung tersebut harus mengacu
terhadap OSHA Section 1910.135 dan persyaratan
khusus pada standar-standar lainnya.

Biro Statistik Ketenagakerjaan Amerika melaporkan


bahwa pada tahun 1979 hampir semua pekerja
yang mengalami cedera kepala tidak memakai
pelindung kepala, karena pemakaian pelindung
ini tidak diwajibkan oleh para pemilik perusahaan
atau pimpinan perusahaan. Hanya 16% dari pekerja
yang cedera – umumnya hanya luka atau memar
ketika mereka menggunakan safety helmet (topi
keselamatan), sedangkan yang lainnya selamat.

OSHA mensyaratkan perlindungan kepala saat


bekerja, khususnya pada lingkungan kerja yang
memiliki risiko cedera terhadap kepala. Pemilik dan
pimpinan perusahaan harus memutuskan dimana
perlindungan kepala diperlukan di lokasi kerja dan
menetapkannya sebagai peraturan yang harus
Perlindungan Kepala 11

ditaati. Tinjauan di lapangan harus dilaksanakan


untuk mengevaluasi lingkungan kerja. Perlindungan
terhadap kepala bisa juga berarti menutupi atau
membatasi rambut panjang, dikarenakan rambut
tersebut dapat terjerat ketika mesin berputar. OSHA
juga memperhatikan bahwa safety helmet yang terbuat
dari aluminium tidak dirancang untuk memenuhi
persyaratan untuk melindungi dari bahaya listrik.

Helmet atau helm untuk perlindungan kepala untuk


para pekerja dari dampak benda-benda terbang atau
jatuh atau dari kontak fisik dan listrik harus memenuhi
persyaratan dari standar yang berlaku.

Alat pelindung kepala harus menjadi alat yang


senyaman mungkin ketika dipakai. Apabila pelindung
debu tidak diperlukan, helmet harus dibuat dari bahan
material bergelombang untuk ventilasi yang lebih
baik. Selain itu, safety helmet juga harus memiliki
visor (kelep topi) dan ini harus dipakai dengan visor
di bagian depannya.

PEMELIHARAAN

Temperatur yang ekstrim atau penanganan yang


kurang baik dapat mengurangi tingkat perlindungan
12 Perlindungan Kepala

yang diberikan oleh pelindung kepala (safety helmet)


tersebut. Secara visual alat pelindung kepala tersebut
harus diperiksa setiap harinya jika ada penyok,
melekuk, retak atau kerusakan lainnya. Aksesori
tambahan untuk helmet dapat mengurangi kadar
perlindungannya.
Sebelum digunakan, helmet harus diperiksa dari
kecacatan yang ada. Terpapar sinar matahari (sinar
ultraviolet) terlalu lama dan bahan kimia dapat
mengurangi umur pemakaian helmet yang berbahan
thermoplastic. Helmet yang menunjukkan kegetasan,
keretakan, atau kehalusan permukaan yang kurang
halus harus dibuang.
Berikut ini adalah persyaratan safety helmet dengan
mengacu kepada standar ANSI Z89.1-1981.
• Tipe Helmet: Helmet memiliki bentuk seperti
cangkang yang berbentuk kubah dengan
konstruksi cetakan atau tanpa adanya sambungan.
o Helmet Tipe I memiliki pinggiran yang kontinu
dengan lebar sedikitnya 1 ¼ inchi. Memenuhi
persyaratan ANSI terhadap tumbukan dari
atas (vertical impact) dan persyaratan daya
tahan tembus (penetration)
Perlindungan Kepala 13

Gambar 2.1 Bentuk Safety Helmet

o Helmet Tipe II tanpa pinggiran tetapi dengan


ujung bagian depan yang melebar maju
dari cangkangnya (seperti topi). Memenuhi
persyaratan baik tumbukan dari atas (vertical
impact) maupun dari samping (lateral impact)
dan bagian dalamnya terdapat busa terbuat
dari Expanded Polystyrene (EPS).

Gambar 2.2 Bentuk Safety Helmet tipe II

• Semua helmet memiliki tali pengikat dari plastik,


webbing bergelombang atau bahan serupa
14 Perlindungan Kepala

yang membentuk penyangga untuk mendukung


helmet untuk memberikan jarak antara kepala
dan cangkang untuk ventilasi dan suspensi. Ini
disebut Ratchet.

Gambar 2.3 Penyangga Safety Helmet terhadap kepala

• Semua helmet memiliki headband dari kulit, plastik


atau bahan lainnya yang dapat disesuaikan
atau disetel (adjustable) dari ukuran 6 ½ sampai
ukuran 8.

• Semua helmet memiliki sweatband yang


mencakup sedikitnya bagian depan kepala pada
headbandnya; ini tentunya permanen atau dapat
ditukar-tukar atau dapat diganti.

Berikut ini Persyaratan fisik mengacu kepada safety


helmet Tipe I dan Tipe II pada Kelas A, B dan C.
Perlindungan Kepala 15

Tabel 2.1 Persyaratan Safety Helmet

RESISTANSI RESISTANSI RESISTANSI DAPAT MENYERAP


REFERENSI
INSULASI DAMPAK PENETRASI TERBAKAR AIR
ANSI
7.1 7.2 7.3 7.4 7.5

2,200 volt
AC, (60
Tidak
Hz Untuk 3” (76.2
dapat
1 Menit mm) untuk
Ditembus
KELAS A dengan Arus Tingkat 5.0% Air
lebih dari
Kebocoran Bakar Per
3/8” (9.5
Tidak Lebih Menit
mm)
dari 3
Miliampere

20,000 volt
AC, (60
Tidak
Hz untuk 3” (76.2
Dapat dapat
3 Menit mm)
Menahan ditembus Max. 0.5%
KELAS B dengan Arus Tingkat
Daya 850 lebih dari air
Kebocoran Bakar Per
lbs 3/8” (9.5
Tidak Lebih menit
mm)
dari 9
Miliampere)

Tidak
3” (76.2
dapat
Tidak ada mm)
ditembus
KELAS C perlindungan Tingkat 5.0% Air
Lebih dari
voltase Bakar Per
7/16”
Menit
(11.1 min)
16 Perlindungan Kepala
17

3
Perlindungan
Muka dan
Mata
18 Perlindungan Muka dan Mata

H
asil studi menyatakan bahwa lebih dari 70
persen cedera mata diakibatkan karena benda
yang terbang atau jatuh, sedangkan terkena percikan
bahan kimia berbahaya dapat menyebabkan lebih
dari 20 persen cedera. Perlindungan mata dan
muka dari cedera oleh benda-benda fisik dan kimia
atau karena radiasi sangat penting di dalam setiap
program keselamatan dan kesehatan dalam bekerja.
Kenyataannya, alat perlindungan ini memiliki
kegunaan / fungsi yang luas dan terdapat berbagai
jenis dan model yang bermacam-macam.
Persyaratan dari OSHA mengenai alat pelindung ini,
yaitu:
• Tiap pekerja harus menggunakan pelindung
mata atau muka yang tepat ketika terekspos atau
terpapar pada bahaya terhadap mata atau muka
dari partikel-partikel yang beterbangan, logam
cair, bahaya kimia cair, asam atau caustic liquid,
gas kimiawi atau asap, atau radiasi cahaya yang
dapat menyebabkan cedera atau kerusakan.
• Tiap pekerja harus menggunakan perlindungan
mata yang dapat memberikan perlindungan
samping ketika ada bahaya dari benda-benda
Perlindungan Muka dan Mata 19

terbang. Protektor samping yang dapat dilepas


dapat memenuhi persyaratan berkaitan dari
bagian ini.
• Tiap pekerja harus menggunakan perlengkapan
dengan lensa gelap yang mempunyai
perlindungan / shade number (tingkat kegelapan)
yang sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan
agar terlindung dari radiasi cahaya yang
membuat bahaya.
Penggunaan alat pelindung mata harus
disesuaikan dengan jenis pekerjaan yang ada
agar dapat memberikan perlindungan maksimum
bagi penggunanya. Faktor-faktor yang harus
dipertimbangkan di dalam pemilihan alat pelindung
meliputi perlindungan yang diberikan, kenyamanan
penggunaan, dan mudah dalam perbaikannya.
Faceshield (pelindung untuk muka) tidak dianjurkan
oleh ANSI Z87.1 sebagai perlindungan utama
terhadap mata dari dampak / bahaya yang ada.
Untuk mendapatkan perlindungan menyeluruh dari
bahaya, penggunaan faceshield dapat digabungkan
dengan alat pelindungan mata. Faceshield memiliki
tujuannya sendiri, dan akan dibahas lebih lanjut
pada bagian berikutnya.
20 Perlindungan Muka dan Mata

Gambar 3.1 Bentuk Faceshield yang digabungkan dengan Safety


Helmet

Perlindungan terhadap kepala dan wajah dari percikan


atau cipratan bahan kimia dapat dilakukan dengan
berbagai cara. Perlindungan yang baik diberikan
oleh penutup / hood (seperti helm) yang terbuat dari
bahan tahan kimia yang dilengkapi dengan jendela
kaca atau plastik untuk dapat melihat. Hood sangat
panas untuk dikenakan, tetapi aliran udara dapat
dipasang untuk kenyamanan pemakainya. Ketika
hood semacam ini dipakai, pemakai harus memiliki
harness (tali pengikat) atau sabuk agar pipa jalur
udara dapat dipasang / diikat padanya.

Standar ANSI kini menyatakan bahwa lensa kontak


mata tidak memberikan perlindungan mata dan
Perlindungan Muka dan Mata 21

mensyaratkan bahwa di area yang berbahaya dapat


dipakai hanya ketika menggunakan alat pelindung
mata yang tepat.

Dalam pekerjaan pengelasan, bahaya yang timbul


terhadap wajah dan mata disebabkan oleh radiasi
inframerah dan ultraviolet. Untuk melindungi
terhadap bahaya tersebut, helmet pengelas harus
dipasang lensa yang hanya tahan terhadap panjang
gelombang tertentu / agar bisa dapat menahan sinar
radiasi tersebut. Penggunaan google (kacamata)
dan pelindung wajah / helmet pengelas merupakan
bentuk perlindungan yang efektif terhadap mata
untuk mencegah masuknya percikan api ketika helmet
pengelasan diangkat.
22 Perlindungan Muka dan Mata

Tabel 3.1 Pedoman Pemilihan Alat Pelindung Wajah dan Mata

1. GOGGLE, pengikat fleksibel, ventilasi reguler.


2. GOGGLE, pengikat fleksibel, ventilasi bertudung.
3. GOGGLE, pengikat bisa diatur, body kaku.
4. KACAMATA, kerangka logam, dengan pelindung
samping
5. KACAMATA, kerangka plastik, dengan pelindung
samping
6. KACAMATA, kerangka campuran plastik-logam,
dengan pelindung samping
7. GOGGLE LAS, lensa gelap
a. CHIPPING GOGGLE, lensa bening
8. GOGGLE LAS, tipe Coverspec, lensa gelap
a. CHIPPING GOGGLE, Tipe Coverspec, lensa
bening
9. GOGGLE LAS, Tipe Coverspec, lensa gelap
10. PELINDUNG MUKA (Tersedia dengan Pelastik dan
Jendela Kisi)
11. FACE SHIELD untuk mengelas
Perlindungan Muka dan Mata 23

Tabel 3.2 Pedoman Pemilihan Alat Pelindung Wajah dan Mata

PEMAKAIAN
OPERASI / BAHAYA/ PROTEKTOR YANG
PEKERJAAN RISIKO DIANJURKAN :
Acetylene -
Burning Percikan Api,
Acetylene - Sinar Berbahaya
Logam Meleleh 7, 8, 9
Cutting
Acetylene - Partikel Terbang
Welding

Penanganan Percikan, Asam 2, 10 (Untuk eksposur parah,


Bahan Kimia Pembakaran, Asap penggunaan 10 DAN 2)

Chipping Partikel Terbang 1, 3, 4, 5, 6, 7a, 8a


Percikan Api, 9, 11 (11 dapat
Las Listrik
Sinar Terang, dikombinasikan dengan 4,
(Arc)
Lelehan Logam 5, 6)

Sorotan Menyolok, 7, 8, 9 (Untuk eksposur parah


Pekerjaan
Panas, Lelahan dapat ditambahkan dengan
Pembakaran
Logam 10)
Grinding –
Partikel Terbang 1, 3, 4, 5, 6, 10
Ringan
1, 3, 7A, 8A (Untuk eksposur
Grinding –
Partikel Terbang parah dapat ditambahkan
Berat
dengan 10)
Cipratan Kimia, 2 (10 dapat dikombinasikan
Laboratorium
Pecahan Kaca dengan 4, 5, 6)
Permesinan Partikel Terbang 1, 3, 4, 5, 6, 10
Panas, Cahaya 7, 8 (10 dapat
Lelahan
terang, Percikan dikombinasikan dengan 4, 5,
Logam
Api, Cipratan 6 dengan lensa gelap)
Percikan Api ,
Spot Welding 1, 3, 4, 5, 6, 10
Partikel Terbang.
Catatan: Standar berdasarkan ANSI Z.87.1-1979.
24 Perlindungan Muka dan Mata

PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN

Agar nyaman, alat pelindung mata harus dapat


diatur sebagaimana mestinya. Seorang pekerja
dapat dilatih untuk menyetelnya, dan memelihara alat
pelindung mata, bagaimanapun dan tiap pekerja
dapat diajarkan untuk memelihara alat-alat yang
dipakai secara tepat.

Lensa harus diganti ketika lensa mulai timbul bintik


atau tergores dan sudah tidak memenuhi uji dampak
dan penetrasi. Menentukan kadar kerusakan adalah
tergantung pada supervisor HSE atau orang yang
memenuhi kualifikasi lain.

Di beberapa area dimana goggle atau tipe


perlindungan mata lainnya dipakai secara ekstensif,
tempat pembersih goggle dapat diletakkan disekitar
area kerja. Bahan-bahan defogging (tak berkabut)
dan jaringan-jaringan penyeka dapat diberikan
bersama dengan wadah untuk pembuangannya.
Sebelum diadakan pemilihan, diadakan uji untuk
menentukan tipe yang paling efektif untuk penerapan
yang spesifik.
25

4
Perlindungan
Telinga
26 Perlindungan Telinga

B
eberapa faktor dapat menyebabkan hilangnya
pendengaran atau kerusakan pendengaran
di lingkungan kerja. Pada umumnya, cedera
pendengaran tersebut diakibatkan oleh kebisingan
di tempat kerja. Selain itu, kerusakan pendengaran
juga dipengaruhi oleh durasi dan tingkat eksposur
terhadap kebisingan.

Kerja harian dengan tingkat kebisingan yang lebih


kuat dari 85 dB dalam satu shift (8 jam) dianggap
berbahaya oleh hampir semua pakar. Regulasi
Indonesia untuk Noise TLV (batas aman) di lingkungan
kerja adalah 85 dB selama 8 jam kerja dalam 1 hari.

Beberapa legislasi memerlukan pengujian audiometric


terhadap para pekerja yang terekspos oleh kebisingan
berlebihan. Program pengujian audiometric yang
dilakukan dengan semestinya dapat menentukan
apakah alat-alat pelindung telinga yang dipakai oleh
para pekerja benar-benar melindungi pendengaran
mereka dari kebisingan tersebut.

Dalam memilih alat pelindung pendengaran yang


tepat setelah penetapan pengujian audiometric
dan survey kebisingan, faktor-faktor berikut ini perlu
dipertimbangkan :
Perlindungan Telinga 27

• Pelemahan : alat pelindung pendengaran


mempunyai kemampuan berbeda untuk
melemahkan / mengurangi tingkat kebisingan
yang disebut NRR (Noise Reduction Rate)

• Tipe alat, pada dasarnya dibagi menjadi dua


jenis:

- Ear Muff. Dapat dilekatkan pada helmet atau


dipakai terpisah. Selain itu, penggunaan ear
muff juga harus memperhatikan area kerja,
misalnya, ear muff berukuran besar tidak
cocok untuk bekerja di dalam ruangan yang
terbatas atau bekerja dekat dengan peralatan
listrik yang membutuhkan tipe non konduktif
atau durasi penggunaan. Penggunaan
alat pelindung mata (googles) juga dapat
mempengaruhi tingkat proteksi.

Gambar 4.1 Salah satu bentuk Ear Muff


28 Perlindungan Telinga

- Ear plug. Banyak dari tipe ini dirancang untuk


sekali pakai. Variasi dari satu model ke model
lainnya akan memberi kadar pelemahan
yang berbeda-beda. Ear plug dimasukkan
ke dalam lubang telinga untuk membentuk
proteksi suara yang disyaratkan.

Kebersihan di dalam penggunaan adalah faktor


kritis, karena ia dapat menyebabkan infeksi ke
dalam kanal telinga. Gunakan dengan tangan
yang benar-benar bersih.

Tabel 4.1 Cara penggunaan Ear plug

Cara pemakaian “Ear plug”

Putar dan tekan “Ear plug” hingga kecil dan tipis


seperti ”ulat” dengan jari-jari yang bersih. Bisa
dengan satu atau dua tangan.

Tarik bagian atas telinga dengan tangan yang


berlawanan melalui belakang kepala untuk
membuka saluran telinga. Masukkan ear plug
yang telah digulung ke lubang telinga.

Tahan ear plug dengan jari. Hitung hingga 20 atau


30 detik sambil menunggu earplug berkembang
di dalam lubang telinga. Ketika ini suara yang
terdengar mulai mengecil.
29

5
Perlindungan
Tangan dan
Lengan
30 Perlindungan Tangan dan Lengan

D
i antara semua cedera kerja di industri,
kecelakaan pada jari-jemari merupakan
kecelakaan terbanyak kedua dalam kecelakaan
kerja. Cedera pada tangan dan jari menyumbangkan
sebesar 18% dari total cedera cacat.

Kecelakaan/cedera pada tangan dan jari banyak


disebabkan ketika menangani bahan kimia
berbahaya, korosif atau bahan kimia berbahaya
lainnya. Selain itu, kecelakaan juga disebabkan
oleh terkena benda tajam ataupun terpapar pada
temperatur panas maupun temperatur kriogenik
(sangat dingin) di tempat kerja. Oleh karena itu,
program untuk perlindungan tangan dan lengan
pekerja perlu diterapkan khususnya di lingkungan
kerja yang menangani bahan berbahaya.

Ada berbagai jenis / tipe sarung tangan, mitten dan


gauntlet (sarung tangan kulit) yang tersedia di pasaran,
akan tetapi tidak semua sarung tangan cocok untuk
setiap situasi. Oleh karena itu, setelah mempelajari
bahaya apa yang akan muncul di lingkungan kerja,
langkah berikutnya adalah untuk mempelajari
sarung tangan mana saja yang paling cocok untuk
penanganan kerja tersebut. Dengan pengetahuan ini,
Perlindungan Tangan dan Lengan 31

perusahaan atau pihak penyedia alat keselamatan


bagi pekerja harus dapat mengambil keputusan, dan
para pekerja akan diperlengkapi dengan sarung
tangan yang tepat untuk tugas-tugas khusus.

Walaupun sarung tangan biasanya akan memberi


ketahanan / resistensi terhadap lebih dari satu bahan
kimia, tetapi tidak ada satu sarung tangan pun yang
akan tahan dengan semua jenis bahan kimia. Bahan
pembuatan sarung tangan (polymers) memiliki nilai
resistensi yang berbeda-beda terhadap bahaya
kimiawi dan zat-zat beracun. Karena itu, sarung
tangan digolongkan berdasarkan materi pembuatnya.

KRITERIA PERFORMA SARUNG TANGAN /


GLOVES

Karena proses dan senyawa pembentuk sarung


tangan berbeda dari satu produsen ke produsen
lainnya, adalah penting untuk membandingkan
hasil-hasil uji laboratorium yang independent untuk
memilih sarung tangan yang akan memberi performa
terbaik. Tingkatan pengaman terhadap sarung tangan
berdasarkan menurut degradasi dan hasil-hasil uji
penyebaran atau perembesan dari bahan kimia.
32 Perlindungan Tangan dan Lengan

Degradasi adalah proses dimana sarung tangan


dapat terdegradasi / rusak dikarenakan paparan
terhadap bahan kimia. Hal ini terjadi karena bahan
kimia menyerang bahan sarung tangan dan merusak
sifat mekanik dan fisik aslinya. Hal ini dapat dideteksi
secara kasat mata dengan melihat ciri-ciri sebagai
berikut yang terdapat pada sarung tangan, yaitu :
cracking, flacking, swelling dan delaminasi.

Permeasi adalah proses dari bahan kimia yang


berbahaya yang dapat bermigrasi / menembus
lapisan permukaan sarung tangan tersebut pada
tingkat molekuler. Penyebaran / perembesan
melibatkan penyerapan dari sebuah bahan kimia
pada permukaan bagian luar sarung tangan,difusi di
antara molekul-molekul kimia melalui sarung tangan,
dan desorpsi kimia pada bagian dalam sarung
tangan.

Dua aspek dari perembesan (permeasi) adalah waktu


perambatan dan tingkat permeasi.

Waktu perambatan menunjukkan berapa lama yang


dibutuhkan oleh zat kimia untuk melalui/menembus
lapisan (film) dari sarung tangan tersebut. Hal ini
Perlindungan Tangan dan Lengan 33

merupakan parameter esensial ketika penanganan


bahan kimia yang paling beracun.

Tingkat permeasi adalah tingkat maksimum dimana


sebuah bahan kimia dapat lewat melalui lapisan
sarung tangan. Parameter ini adalah esensial ketika
menangani kimia yang dapat menyebabkan iritasi
dan kepekaan atau korosif.

Kriteria performa lain yang perlu diperhatikan ketika


memilih alat pelindung tangan :

1. Kriteria penggunaan sarung tangan

2. Kriteria campuran bahan kimia

3. Ketebalan sarung tangan

4. Lapisan dalam sarung tangan

5. Panjang sarung tangan

6. Ukuran sarung tangan

7. Tampilan sarung tangan

8. Warna sarung tangan, daya pakai dan biaya

Untuk hampir semua pekerjaan ringan, sarung tangan


berbahan katun atau kanvas adalah cukup baik untuk
penggunaannya dan juga murah. Untuk bahan kasar
34 Perlindungan Tangan dan Lengan

atau abrasif, bahan kulit yang diperkuat dengan


jahitan juga dapat digunakan. Kulit yang diperkuat
dengan jahitan logam atau kasa logam juga dapat
memberi perlindungan yang baik dari ujung alat-
alat / benda tajam seperti pisau pemotong.

Ada banyak sarung tangan polymer yang tersedia


di pasaran, seperti Nitrile, Neoprene, Latex dan
PVC. Kesemuanya dirancang untuk memberikan
perlindungan dari berbagai jenis bahaya. Grafik
resistan (tahan) bahan kimia dari produsen dapat
dikonsultasikan ketika memilih tipe sarung tangan ini.

Ketika perlindungan terhadap bahan yang sangat


abrasif atau slinter (pecah-pecah), sarung tangan
berbahan kulit atau yang memiliki bantalan dapat
memberikan perlindungan yang lebih memuaskan,
karena dapat dibuat lebih tebal dan kurang lentur
tanpa mengurangi kenyamanan. Untuk perlindungan
terhadap panas; bahan pelindung lengan dan tangan
seharusnya berbahan wool, terry (bahan handuk),
kevlar, atau glass fiber dapat juga dipakai tetapi
terbatas pada sekitar 150 oC.
Perlindungan Tangan dan Lengan 35

Sarung tangan sebaiknya tidak digunakan ketika


sedang menggunakan peralatan mesin seperti bor,
gergaji, gerinda atau peralatan mesin berputar lainnya
yang dapat menarik sarung tangan / tangan dari
pekerja ke area berbahaya tersebut.

Sarung tangan semestinya cukup panjang sampai


melewati pergelangan tangan sehingga tidak ada
celah di antara sarung tangan dan lengan baju kerja
(coverall) yang digunakan. Sarung tangan - Gaunlets
digunakan ketika menangani bahan kimia asam
atau bahan lainnya. Ia dapat dilengkapi dengan
alat pengunci atau kancing untuk meyakinkan
kekencangan / kerapatan sekitar pergelangan
tangan.
Di dalam berbagai operasi, sarung tangan karet
dengan ujung pergelangan yang panjang digunakan
sebagai faktor keselamatan tambahan (seperti
digunakan ketika menggunakan cairan pembersih
untuk membersihkan lantai), cuff di antara sarung
tangan ini dibuat dengan rabung yang tebal dekat
dengan ujung atasnya, ketika dibalikan, membentuk
sebuah palung untuk menampung cairan yang
mengalir ke bawah pergelangan tangan atau lengan
bawah. Sarung tangan untuk kerja terhadap listrik
36 Perlindungan Tangan dan Lengan

harus melewati pengujian yang mampu menahan


voltase uji bukti ac dan uji khusus lainnya.

Pengujian dan inspeksi sarung tangan adalah penting


sekali dan jika terdapat indikasi kecacatan / kerusakan,
maka sarung tangan tersebut harus dibuang. Ketika
alat pelindung diri dipakai di dalam suasana korosif,
prosedur yang tepat harus direncanakan untuk
pemeliharaannya setelah digunakan.
Tabel 5.1 Berbagai jenis sarung tangan / Gloves

Tipe Pemakaian

Kombinasi dari bahan “fabric” dengan


lapisan Polyurethane / Nitrile / PVC atau
dengan permukaan bintik-bintik karet
(rubber dots) yang memberikan gaya
gesek sehingga dapat memegang objek
yang licin.
Umum /
Tugas ringan (General Sarung tangan ini melindung tangan dari
purpose and Light goresan atau permukaan tajam.
Duty)

Kombinasi bahan “fabric” untuk tugas


berat dengan kulit .

Sarung tangan ini melindungi tangan dari


bahan-bahan kasar dan abrasive yang
terdapat pada pekerjaan penggunaan
peralatan pneumatic, scaffolding,
Umum, tugas pekerjaan di luar (gigitan ular), dan lain
menengah (mid- sebagainya
heavy duty)
Perlindungan Tangan dan Lengan 37

Sarung tangan untuk pekerjaan


yang memerlukan presisi tinggi
utk pergerakan tangan. Melindungi
tangan dari goresan atau potongan
benda tajam kecil. (minor scrapes and
cuts).
Contoh pekerjaan yang memerlukan
presisi tinggi: listrik, instrumentasi, atau
pekerjaan mekanik dengan bagian2
kecil. Sarung tangan ini dipakai untuk
Sarung presisi pekerjaan dengan potensi cedera tangan
ringan.

Sarung tangan ini untuk mengurangi


resiko lecet, memar, retak / patah tulang
tangan. Dirancang untuk tahan terpotong
benda tajam, tusukan benda tajam, atau
tumbukan. Sarung ini mengurangi resiko
terjepit.
Cocok untuk tugas berat dengan resiko
tersebut, seperti menangani bahan berat,
Sarung Penahan
perpipaan, pekerjaan sipil dan lain
Tumbukan
sebagainya.
(Impact / Crush
Resistant Gloves)

Sarung tangan gauntlets – terbuat


dari PVC, Vinyl, Nitrile, Neoprene atau
materi khusus lainnya untuk melindungi
tangan dari kontak dengan bahan
kimia berbahaya seperti caustic, asam,
korosif, cairan pembersih, dan produk
perminyakan.
Selalu merujuk ke MSDS dari pabrik
sebelum memilih sarung tangan dengan
Sarung Tangan tahan daya tahan terjadap kimia tertentu.
bahan kimia
38 Perlindungan Tangan dan Lengan

Terbuat dari jaring metal (Metal-mesh),


Kevlar, atau material khusus lainnya untuk
melindungi tangan terpotong oleh pisau
Sarung Tangan tahan atau benda tajam lainnya.
benda tajam
Cut Resistant Gloves

Khusus untuk pekerjaan las, api,


Melindungi tangan dari panas, api, bara,
metal yang terbakar.

Sarung Tangan Kulit


untuk Las (Leather
Welders Gauntlets)

Sarung tangan panjang terbuat dari


bahan aluminium atau bahan khusus
lainnya. Dipakai untuk pekerjaan
panas ekstrim seperti pemadam api,
pengambilan sampel dari aliran proses
yang beresiko kontak dengan cairan
Sarung Tangan tahan panas. Aluminized fabric or other special
panas (Heat Resistant insulate
Gloves)
Perlindungan Tangan dan Lengan 39

Tight-fitting nitrile / latex gloves –


rated for
Untuk pemakaian medis yang dapat
melindungi tangan dari “blood borne
pathogen” atau tindakan darurat medis.
SARUNG Tangan
Nitrile / Latex yang
ketat

Sarung Tangan untuk hygienist makanan


Sarung Tangan
Plastik Film

Insulated Electricians Rubber Gloves


– Terbuat dari karet yang mempunyai
sifat isolator listrik sehingga melindungi
tangan dari kontak energy listrik.
Digunakan ketika bekerja dengan energy
listrik atau dekat dengan sumber listrik
(ANSI / ASTM D120-1984).

Sarung Tangan Karet Penggunaan ini harus dibilih berdasarkan


kelas perlindungan terhadap tugas
kelistrikan.
40 Perlindungan Tangan dan Lengan
41

6
Perlindungan
Badan dan
Kaki
42 Perlindungan Badan dan Kaki

A
da kemungkinan besar badan dan kaki terpapar
bahan kimia, panas berlebihan, temperatur yang
dingin, benturan, benda tajam dan radiasi. Pakaian
pelindung khusus tersedia untuk meminimalkan
pengaruh-pengaruh dari segala bahaya tersebut.

Baju berbahan kulit adalah salah satu bentuk yang


lebih umum untuk perlindungan badan terhadap panas
dan percikan-percikan dari logam panas. Disamping
juga memberikan perlindungan terhadap benturan
dan radiasi ultraviolet maupun inframerah. Semua
bagian harus terbuat dari kulit yang berkualitas baik
dan dilengkapi dengan pengencang atau pengait
untuk mencegah adanya celah atau lubang selama
pemakaiannya. Penutup badan dari bahan wol juga
dapat dipakai untuk perlindungan biasa terhadap
logam panas, paparan panas atau bahaya lidah api
yang disebabkan oleh pekerjaan pengelasan.

Pengganti asbes tersedia untuk bahan-bahan yang


tahan terhadap temperatur tinggi. Bahan-bahan ini
efektif untuk menutup bagian kaki (legging) dan tubuh
bagian depan. Legging harus sepenuhnya melingkari
kaki dari lutut sampai dengan pergelangan kaki.
Rancangan ini harus dapat dilepas dengan cepat
Perlindungan Badan dan Kaki 43

dalam keadaan darurat. Ketika pekerja harus bekerja


pada lingkungan yang ber-temperatur yang tinggi –
pakaian berlapis aluminium adalah penting. Bahan
ini memantulkan kembali panas dan mengisolasi
panas dari luar.

Pakaian kerja dengan bahan yang teruji untuk tahan


api untuk beberapa saat disebut ”flame retardant
coverall”. Pakaian ini baik digunakan untuk bekerja
di lingkungan kerja yang terdapat bahan mudah
terbakar (minyak dan gas bumi).

Pakaian kerja dari bahan katun (Coverall) dapat


melindungi terhadap nyala api atau percikan api. Ia
dapat dipakai setelah pakaian tersebut dicuci.
44 Perlindungan Badan dan Kaki
45

7
Perlindungan
Kaki
46 Perlindungan Kaki

A lat pelindung kaki (misalnya safety shoes) dapat


melindungi kaki terhadap benda-benda yang
jatuh, benda tajam, terjepit, terpeleset dan sengatan
listrik.
Hasil dari survey di Amerika ditemukan bahwa
benda yang jatuh menyebabkan 60 % cedera pada
bagian bawah kaki, menginjak benda yang tajam
menyebabkan 16 % cedera dan terjepit oleh benda
yang berputar atau menggelinding menuju kaki
menyebabkan 13 % cedera. Pada umumnya, cedera
kaki disebabkan oleh objek yang jatuh kurang dari
1,5 meter dan memiliki berat rata-rata sebesar 30 Kg.
Tiga dari Lima kecelakaan/cedera pada kaki terjadi
pada bagian jari-jari kaki. Pada hampir semua kasus
(77 %) cedera pada bagian kaki terjadi pada jari-jari
kaki.
Ada berbagai jenis / tipe sepatu keselamatan yang
tersedia. Semua sepatu keselamatan harus memenuhi
persyaratan dengan standard yang berlaku, misalnya
ANSI.
Sepatu untuk keselamatan jari kaki merupakan tipe
yang paling umum dan dirancang untuk melindungi
kaki dari kejatuhan benda, benda berputar, atau
benda tajam. Pada sepatu tersebut, khususnya area
Perlindungan Kaki 47

jari kaki diperkuat dengan besi / baja. Sepatu ini


juga dapat dibuat dengan tapak kaki khusus, alat
proteksi lainnya (punggung kaki atau metatarsal) dan
insulasi. Pelindung jari kaki yang dipakai di dalam
sepatu mungkin bersifat konduktif, non konduktif atau
tahan percikan api.
Boot berbahan dari neoprene atau nitrile membatasi
eksposur pekerja dari minyak atau oli, panas dan zat
kimia dan juga memberikan pijakan (tempat berpijak)
yang pasti pada permukaan-permukaan yang licin.
Pilihan yang seksama harus dilakukan di antara tipe-
tipe alas kaki karet yang berbeda untuk memastikan
bahan akan memberikan resistansi jangka panjang
yang baik pada bahan kimia khusus.
Sepatu boot anti bahaya listrik dirancang tanpa
bahan-bahan konduktif apapun, kecuali untuk bagian
pelindung jari kaki yang terbuat dari besi/baja,
yang diinsulasi. Sepatu non konduktif ini memberikan
perlindungan terhadap hubungan fisik dengan kabel
listrik, sirkuit atau peralatan listrik lainya yang teraliri
oleh listrik. Jika pemakaiannya tidak benar, alat
pelindung alas kaki ini tidak dapat diandalkan untuk
pengamanan.
Pelindung metatarsal melindungi area pada punggung
kaki di antara pergelangan kaki dan jari-jari kaki,
48 Perlindungan Kaki

dan harus dipakai bila menangani bahan-bahan


yang cukup berat. Pelindung ini dapat digunakan
bersamaan dengan safety shoes untuk mencegah
kecelakaan dari pengaruh tekanan oleh benda-benda
yang berat.
Sepatu yang dilengkapi dengan alas anti selip
atau tergelincir memberikan proteksi tambahan
terhadap permukaan-permukaan yang licin. Sepatu
keselamatan dan boot yang memiliki alas dari karet
dapat mengurangi kemungkinan terjadinya percikan
api dari gesekan di lokasi kerja dengan suasana yang
mudah terbakar atau eksplosif. Uji periodik awal dan
berikutnya harus dilakukan pada alas kaki konduktif
guna memastikan bahwa resistansi minimum yang
diizinkan tidak berlebihan.
Beberapa keluhan dari para pekerja yang berkaitan
dengan alat kaki pelindung, yaitu :
• Sepatu menyakitkan kakinya
• Sepatu terlalu berat
• Kaki menjadi panas
• Sepatu keselamatan tidak menarik.
Pihak manajemen harus dapat mengambil langkah
untuk dapat mengatasi masalah tersebut.
49

8
Perlindungan
bekerja di
Ketinggian
50 Perlindungan Bekerja di Ketinggian

R isiko bekerja dengan ketinggian adalah cedera


yang serius atau bahkan kematian karena jatuh
dari ketinggian. Modul ini tidak membahas peralatan
untuk pencegahan jatuh ketika bekerja di ketinggian,
tetapi memfokuskan pembahasan alat pelindung diri
yang dipersyaratkan OSHA yakni Safety Harness.
Perlu diketahui Safety Harness ini tidak mencegah
seseorang terjatuh tetapi alat pelindung ini akan
menahan korban bergantung di atas ketika ia jatuh
dari ketinggian sehingga tidak sampai atau menyentuh
permukaan tanah atau lantai. Dengan demikian tidak
ada dampak bagi pekerja yang jatuh dari ketinggian.
Lebih jauh pembahasan tentang alat pencegah jatuh
dan alat pelindung diri untuk bekerja di ketinggian di
bahas pada modul Bekerja di Ketinggian.
Sistem tali pengaman biasanya merupakan sistem
tali-menali yang memberikan kebebasan bergerak
bagi pekerja, namun dapat tetap menahan jatuh dan
meredam guncangan. Sistem-sistem ini selalu memiliki
beberapa tipe sabuk atau harness (melingkari seluruh
badan atau hanya sebagian dada) yang dipakai di
sekitar badan dimana tali penyandang / pengekang
atau rope grabbing atau alat penahan dari jatuh
dipasangkan. Sabuk pengaman (safety belt) hanya
Perlindungan Bekerja di Ketinggian 51

bisa dipakai di tempat yang memiliki ketinggian kurang


dari 2 ft. Sabuk badan dengan pengait berbetuk
“Ring-D” harus diatur pada punggung pekerja.
Sebuah Safety Harness pada umumnya dipakai di
tempat bebas jatuh lebih panjang yang terantisipasi
karena safety harness akan menyebarkan guncangan
pada area bahu, paha dan dudukan, sehingga
secara signifikan mengurangi kemungkinan cedera
internal yang dapat terjadi jika anda mengenakan
sabuk. Tali penyandang pada sabuk pengaman atau
harness harus dipasangkan pada jalur titik jejak tetap
atau struktur tetap.

PEMELIHARAAN dan PERAWATAN


Pemakai sabuk pelindung / body harness harus
diperiksa sebelum digunakan. Setidaknya setiap tiga
bulan mereka harus diujicoba secara terinci melalui
seorang pemeriksa yang terlatih dan dilakukan
pencatatan.
Tali dan kabel selalu harus diproteksi dari benda-
benda tajam, zat pencemar dan material abrasif yang
bisa melemahkan sistem. Perawatan harus dijalankan
ketika memasang tali penyandang pada i-Beam
(Tiang I), jika diameternya 5 / 8” atau lebih kecil.
52 Perlindungan Bekerja di Ketinggian
53

9
Perlindungan
Pernapasan
54 Perlindungan Pernapasan

S
etiap menit manusia menghirup udara sebanyak
sepuluh sampai lima belas kali atau kurang lebih
sebanyak sekitar 500 ft3 dalam satu hari.

Program perlindungan pernapasan harus ditetapkan


dilokasi kerja yang memiliki bahaya terhadap sistem
pernapasan kepada para pekerja.

BAHAYA TERHADAP PERNAPASAN

Bahan-bahan atau zat beracun dapat memasuki


tubuh melalui tiga cara:

(a) melalui sistem gastrointestinal

(b) melalui kulit

(c) melalui paru-paru

diantara tiga cara pemasukan ini, sistem pernapasan


manusia menunjukkan jalan masuk yang paling
langsung dan paling cepat dikarenakan keterkaitan
yang intim dengan sistem sirkulasi dan kebutuhan
yang konstan untuk meng-oksigenasi sel-sel jaringan
guna menopang proses-proses kehidupan.

Bahaya pernapasan dapat digolongkan sebagai


berikut :
Perlindungan Pernapasan 55

1. Kekurangan oksigen.

2. Gas dan zat pencemar asap:

a. Bahaya langsung terhadap kehidupan dan


kesehatan (IDLH).

b. Tidak berbahaya langsung terhadap kehidupan


dan kesehatan (Non-IDLH).

3. Zat pencemar partikulat (aerosol, termasuk debu,


asap, uap, asap kabut, asap, dan penyemprot):

a. Bahaya langsung terhadap kehidupan dan


kesehatan.

b. Tidak berbahaya langsung terhadap kehidupan


dan kesehatan.

4. Gabungan dari gas, uap air dan zat pencemar


partikulat:

a. Berbahaya langsung terhadap kehidupan dan


kesehatan.

b. Tidak berbahaya langsung terhadap kehidupan


dan kesehatan.
56 Perlindungan Pernapasan

ALAT PELINDUNG SISTEM PERNAPASAN


Pemilihan sistem pernapasan yang tepat harus dibuat
ketika kendali rekayasa teknik tidak dapat dikerjakan
dengan mudah. Bilamana memungkinkan, alat
sistem pernapasan memiliki persetujuan baik dari
NIOSH maupun MESA yang harus digunakan, dan
mungkin produsen peralatan pernapasan yang harus
dikonsultasikan. Pemilihan tipe pernapasan yang
tepat harus didasarkan pada :
1. Sifat dari operasi atau proses yang membahayakan
2. Jenis bahaya pernapasan (termasuk sifat-sifat fisik,
sifat kimiawi, sifat peringatan, pengaruh-pengaruh
psikologis terhadap tubuh, konsentrasi zat racun
atau tingkat radioaktivitas di udara, batas
waktu paparan terhadap bahan beracun atau
konsentrasi maksimum bahan radioaktif di udara
dan konsentrasi bahan beracun terebut terhadap
bahaya langsung terhadap kehidupan dan
kesehatan terhadap bahan beracun (konsentrasi
IDLH).
3. Lokasi area yang berbahaya yang berhubungan
dengan area terdekat yang memiliki udara yang
dapat dihirup.
Perlindungan Pernapasan 57

4. Periode waktu untuk perlindungan sistem


pernapasan yang harus dilengkapi.

5. Aktivitas-aktivitas para pekerja di area yang


berbahaya

6. Fungsi dan karakteristik fisik dari berbagai tipe


pernapasan.

Alat pelindung pernapasan termasuk ke dalam tiga


kelas: masker penyaring udara, suplai udara (SABA)
dan tabung udara atau oksigen (SCBA).

Kelas 1 : Masker Penyaring Udara

Masker penyaring udara membersihkan udara yang


terkontaminasi dengan mengalirkan udara kotor
masuk melalui media penyaring (filter). Selain itu,
catridge kimia dapat digunakan untuk menangkap
asap dan gas-gas spesifik dan juga filter-filter
(penyaring) mekanik yang dapat menyaring zat
partikulat yang berukuran besar. Jenis alat ini terbatas
pada penggunaannya pada lingkungan dimana
terdapat oksigen yang cukup untuk menopang
kehidupan dan tingkat zat pencemar udara berada di
dalam batasan konsentrasi tertentu dari alat tersebut.
58 Perlindungan Pernapasan

Penggunaan dari masker penyaring udara terbatas


pada konsentrasi maksimum dari zat pencemar
di udara, kebutuhan udara dari pemakainya, dan
kapasitas penyaringan dari medium filter tersebut.

Pembersih Penyaring Mekanis. Memberikan


perlindungan pernapasan terhadap zat partikulat
yang terdapat di udara, yang meliputi debu, kabut,
uap logam dan asap pabrik, tetapi kesemuanya tidak
memberikan perlindungan terhadap gas, uap atau
defisiensi oksigen. Mereka pada dasarnya terdiri
dari facepiece/ masker berukuran se-per-empat (1/4
bagian wajah / melewati dagu), masker separuh
(di bawah dagu), atau masker penuh. Saringan
Mekanik (Mechanical filter) yang terbuat dari bahan-
bahan yang memiliki kerapatan berbeda-beda yang
terpasang pada masker untuk menahan partikel yang
berukuran besar. Sehingga ketika sedang digunakan,
partikel pencemar yang memiliki ukuran lebih besar
dari udara akan langsung tersaring.

Walaupun alat pernapasan ini dapat dibuat untuk


memberikan perlindungan yang efektif terhadap
hampir semua partikulat, pada hampir semua kasus,
hal ini mungkin terlalu mahal dan terlalu susah untuk
Perlindungan Pernapasan 59

dipakai (tidak praktis) untuk sebagian besar pemakai.


Karenanya, banyak alat pernapasan yang memiliki
tujuan khusus yang tersedia untuk memberikan
perlindungan yang ekonomis dan efisien terhadap
bahaya partikulat spesifik. Pemilihan penggunaan alat
ini harus dipertimbangkan sesuai dengan klasifikasi
area yang akan dituju termasuk, daya tahan, efisiensi
dalam menyaring partikulat dari kisaran ukuran
spesifik, dan waktu yang diperlukan sampai filter
telah jenuh dengan partikulat.

Alat Pernapasan dengan ”Catridge” Kimia


Alat pernapasan ini memberi perlindungan
terhadap konsentrasi gas berbahaya tertentu (10
ppm sampai dengan 1,000 ppm, tergantung pada
zat pencemar) dengan menggunakan filter-filter
kimiawi untuk membersihkan udara yang dihirup.
Alat jenis ini berbeda dengan pernapasan filter
mekanik dikarenakan menggunakan Cartridge yang
mengandung kimia untuk menangkap gas yang
membahayakan.

Alat pernapasan catridge kimia memberi perlindungan


terhadap paparan yang sering terjadi maupun
sampai dengan konsentrasi ringan. Alat ini dapat
60 Perlindungan Pernapasan

dipakai pada saat situasi darurat ketika hendak


menyelamatkan diri.

Ada empat aturan larangan pada saat penggunaan


alat pernapasan dengan cartridge kima, yaitu :

• Jangan menggunakan alat pernapasan dengan


cartridge kimia untuk perlindungan terhadap
bahan berbentuk gas yang sangat beracun
walaupun dalam konsentrasi yang sangat kecil.

• Alat pernapasan cartridge kimia jangan sekali-


kali dipakai untuk eksposur zat berbahaya
yang berbentuk gas yang tidak dapat dideteksi
dengan jelas melalui bau.

• Alat pernapasan cartridge kimia sebaiknya


tidak dipakai ketika digunakan di area yang
terdapat gas yang dapat membuat iritasi mata
TANPA penggunaan alat pelindung mata.

• Alat pernapasan dengan cartridge kimia tidak


dapat dipakai untuk perlindungan terhadap
gas berbahaya/beracun jika cartridge kimia
tersebut tidak dapat bekerja/ menangkap gas
berbahaya/beracun tersebut dari udara yang
akan dihirup.
Perlindungan Pernapasan 61

Kombinasi Filter Mekanik dan Filter Kimia. Jenis


alat pernapasan ini memanfaatkan filter debu, kabut
atau asap dengan catridge kimiawi untuk eksposur
berganda atau rangkap dua. Alat pernapasan
dengan filter-filter mekanik yang dapat diganti secara
terpisah dikarenakan filter debu dapat dengan mudah
tersumbat sebelum memasuki catridge kimia.

Kombinasi alat pernapasan filter mekanis / kimiawi


mempergunakan elemen penyaring yang dipasang di
depan dan sangat cocok untuk pekerjaan pengecatan
(spray painting) dan pekerjaan pengelasan, dimana
zat pencemar udara terkonsentrasi di depan pekerja.

Masker Gas. Perlindungan sistem pernapasan


terhadap gas tertentu, uap air dan partikulat
tertentu yang dapat membahayakan kesehatan
pekerja. Kegunaannya terbatas pada situasi yang
mengandung oksigen yang cukup. Secara umum,
situasi tersebut harus mengandung tidak lebih
dari 2 persen konsentrasi dari gas / uap beracun.
Sangat penting bahwa para pekerja diharuskan
mengamati lingkungan yang akan dimasuki sebelum
menggunakan alat pelindung pernapasan ini.
62 Perlindungan Pernapasan

Jika konsentrasi eksposur gas berbahaya / beracun


tersebut melebihi dari batas-batas dari penggunaan
masker penyaring udara maka diharuskan untuk
menggunakan alat bantu pernapasan yang memiliki
sumber oksigen sendiri. Dari segi kepraktisan, masker
gas umumnya cocok digunakan di area yang memiliki
cukup ventilasi sehingga tidak terlalu dipengaruhi
oleh perubahan yang cepat yang diakibatkan oleh
bahan berbahaya / beracun tersebut. Masker gas
dilarang digunakan di dalam ruangan terbatas /
tertutup termasuk di bawah tanah yang kekurangan
oksigen.
Masa pakai dari alat penyaring udara ini tergantung
pada beberapa faktor berikut ini:
• Desain meliputi kualitas dan jumlah dari isian
kimia, keseragaman kemasan dan densitas /
kepadatan.
• Kondisi eksposur, termasuk konsentrasi zat-zat
pencemar di udara, tingkat bernapas dari
pekerja, temperatur, dan kelembaban. Pada
umumnya, konsentrasi tinggi, tingkat bernapas
yang cepat dan kelembaban yang tinggi
dapat memendekkan waktu penggunaan alat
pembersih udara ini.
Perlindungan Pernapasan 63

Direkomendasikan bahwa canister pada masker gas


yang telah digunakan untuk keadaan darurat harus
diganti setelah digunakan. Kanister harus pula diganti
pada salah satu kondisi atau lebih berikut ini:

• Jika indikator pada kanister telah menunjukkan


perubahan warna tertentu;

• Jika pada penggunaan masker tersebut terasa


bau, rasa atau mata, serta iritasi tenggorokan
atau hidung.

• Jika pekerja mengalami kesulitan bernapas.

• Jika umur pakai kanister telah lewat.

Jika seseorang memakai sebuah kanister yang


membutuhkan pergantian baru, ia harus segera
menuju ke area yang memiliki udara yang bersih
terlebih dahulu dengan secepat mungkin. Berikut
ini, gejala ketika pekerja diharuskan segera ke area
udara bersih, yaitu:

• Merasakan panas yang tidak nyaman dengan


udara yang dihirup (kanister yang beroperasi
dengan semestinya akan menjadi hangat
dengan eksposur pada gas atau uap air,
tetapi kanister yang menjadi sangat panas
64 Perlindungan Pernapasan

menunjukkan bahwa konsentrasi lebih besar


dari batas kanister yang telah dicapai).

• Merasa mual, kepusingan atau sakit.

Gambar 9.1 Beberapa jenis masker gas

Kelas 2 : Alat Bantu Pernapasan dengan


Suplai Udara

Alat bantu pernapasan dengan suplai udara


(SABA) mengalirkan udara melalui hose (pipa)
yang tersambungkan dengan facepiece / masker
pemakai. Udara yang dialirkan harus bebas dari zat-
zat pencemar dan dipantau untuk kadar monoksida-
Perlindungan Pernapasan 65

nya. Dengan pengecualian bahwa masker dilengkapi


dengan blower, alat ini dapat digunakan hanya
di dalam suasana (udara) yang tidak berbahaya
langsung terhadap kehidupan ataupun kesehatan
(non-IDLH).

Air Line Respirator. Alat pernapasan ini dapat


dilengkapi dengan atau tanpa tabung gas oksigen
darurat (Tabung gas oksigen darurat merupakan suplai
udara yang terpisah dari supplai udara/oksigen yang
utama yang memungkinkan seseorang mengevakuasi
area yang terkontaminasi atau, memasuki area untuk
kurun waktu yang sangat pendek dimana koneksi
pada bagian luar supply udara dapat dilakukan).

Jika alat pernapasan aliran udara (air supplied


devices) digunakan tanpa tabung gas oksigen
darurat, mereka harus dipakai hanya pada suasana
yang tidak berbahaya langsung terhadap kehidupan
dan kesehatan atau dimana pemakai dapat dengan
cepat melarikan diri ke tempat yang aman tanpa
menggunakan respirator. Batas ini adalah penting
karena respirator tergantung sepenuhnya pada suplai
udara yang dialiri melalui selang. Apabila suplai
udara ini rusak / gagal, maka pemakai tidak perlu
66 Perlindungan Pernapasan

menghindar langsung dengan segera dari udara yang


membahayakan. Batas lainnya dari air line respirator
yaitu selang udara yang membatasi pemakainya
dengan jarak yang tetap dari sumber suplai udara.

Respirator disambungkan ke suplai udara melalui


sebuah selang yang berdiameter kecil dan udara
dialirkan secara terus menerus dengan volume yang
cukup untuk memenuhi persyaratan pernapasan bagi
pemakainya. Kualitas udara yang terkompresi ini
harus bersih dan bebas dari pengotor. Perlengkapan
aksesori seperti regulator-regulator penekan, katup-
katup pengurang tekanan dan saringan udara
merupakan hal yang penting untuk memastikan bahwa
udara berada pada tekanan dan kualitas yang baik
untuk bernapas.

Respirator ini tersedia dengan berbagai tipe, tetapi


ada tiga kelas dasar : aliran konstan, aliran sesuai
kebutuhan dan aliran permintaan berdasarkan
tekanan. Alat pernapasan diperlengkapi dengan
masker separuh, facepiece penuh dan helmet atau
tutup kepala. Jika perlindungan mata diperlukan,
harus dipakai facepiece penuh.
Perlindungan Pernapasan 67

Respirator - Aliran Konstan : Aliran yang konstan


atau aliran yang terus menerus memiliki jumlah
udara yang dibutuhkan yang dimasukan ke dalam
facepiece dan secara umum dipakai bila terdapat
suplai udara yang banyak seperti yang diberikan
melalui kompresor udara.

Baik untuk aliran konstan maupun jenis permintaan


yang dirangkaikan aliran maksimum tidak boleh
melebihi 15 ft3 /menit (430 liter/min).

Alat bantu pernapasan dengan aliran udara yang


konstan yang dilengkapi dengan facepiece hanya
digunakan apabila perlindungan alat pernapasan
benar-benar dibutuhkan. Tutup kepala dapat
ditambahkan pada facepiece sebagai pelindung
terhadap pasir atau letusan tembakan dan seringkali
berupa helmet yang dipakai untuk penerapan ini
dengan tutup kepala atau cup yang disesuaikan
dengannya.

Respirator - Aliran Yang Dibutuhkan :


Respirator dengan masker-masker separuh ini atau
facepiece penuh ini mengalirkan udara hanya jika
dihirup. Respirator tersebut pada umumnya digunakan
68 Perlindungan Pernapasan

apabila suplai udara terbatas hanya dengan silinder-


silinder udara terkompresi yang bertekanan tinggi
yang diletakan di luar area kerja. Regulator tekanan
yang sesuai disyaratkan untuk memastikan bahwa
udara direduksi pada tekanan yang sesuai untuk
bernapas.

Respirator-Tekanan Yang Dibutuhkan:


Penggunaan respirator ini digunakan untuk
menghindari masuknya gas beracun ke dalam alat
pernapasan. Respirator ini bekerja dengan aliran
terus-menerus (minimum 4 ft3 atau 115 liter /menit)
sehingga menjaga agar gas beracun dari lingkungan
luar tidak masuk kedalam sistem.

Suplai udara adalah tanggungjawab dari


penggunanya, memenuhi persyaratan kualitas
udara yang dapat dihirup-hembuskan (respirabel).
Respirator yang dialiri oleh suplai udara disetujui
untuk pengunaan hanya ketika mengalirkan udara
yang respirabel pada tekanan dan aliran yang
tepat. Dengan kompresor tipe piston yang dilumasi
di dalamnya, panas yang berlebihan dapat
menghasilkan karbon monoksida (CO), dengan
demikian gas monitoring yang konstan atau alarm
Perlindungan Pernapasan 69

ketika terjadinya panas, dengan banyak pengukuran


dari karbon monoksida (CO) buangan, harus
dipasang. Beberapa kompresor udara dibuat agar
memberikan udara respirabel. Mereka menggunakan
cairan segel kompresi, seperti air, atau diapraghma
untuk melepaskan udara.

Gambar 9.2 Skema alat bantu pernapasan dengan suplai udara


(AABD)

Kelas 3 : Alat Bantu Pernapasan dengan


Tabung Udara

Alat bantu pernapasan yang memiliki suplai udara /


oksigen didalam tabung silinder yang dapat dibawa
atau yang biasa disebut dengan Self-Contained
70 Perlindungan Pernapasan

Breathing Apparatus (SCBA) dapat memberikan


perlindungan terhadap sistem pernapasan terhadap
gas-gas beracun dan defisiensi oksigen. Pemakai
tidak tergantung terhadap situasi sekitarnya karena ia
bernapas dengan sebuah sistem yang tidak menerima
udara dari luar. Suplai udara pada alatnya itu sendiri
memperhatikan persyaratan sistem pernapasan.

Ada empat tipe dasar dari SCBA ini, yaitu :

(a) Oksigen yang bisa dipakai ulang

(b) SCBA penghasil oksigen

(c) Aliran udara sesuai kebutuhan (permintaan)

(d) Aliran udara sesuai kebutuhan tekanan

Tipe SCBA dengan oksigen yang bisa dipakai ulang


yang secara otomatis menyesuaikan kebutuhan
oksigen untuk pernapasan, tipe aliran yang konstan,
atau penggabungan dari keduanya. Unit ini memiliki
silinder oksigen terkompresi yang relatif kecil,
katup pengatur dan pengurang tekanan, kantung
pernapasan, facepiece dan kontener kimia untuk
menangkap karbon dioksida dari napas yang
dihembuskan atau dikeluarkan.
Perlindungan Pernapasan 71

SCBA untuk tipe yang mengalirkan oksigen / udaranya


sesuai dengan kebutuhan pemakai tersedia dengan
berbagai model untuk pemakaian tertentu. SCBA ini
terdiri dari silinder udara bertekanan tinggi, regulator
yang dapat mengatur kebutuhan oksigen / udara sesuai
dengan kebutuhan pemakai yang terhubungkan
dengan tabung oksigen, facepiece dan rangkaian
pengikat SCBA ke tubuh. Dalam penggunaannya,
pemakai dapat membuka katup silinder setelah
memasangkan facepiece ke wajah lalu menghirup
udara dengan napas normal. Udara dikeluarkan
melalui sebuah katup yang terdapat pada facepiece.

Selain itu juga terdapat SCBA darurat yang dapat


digunakan ketika pekerja berada di daerah yang
berbahaya / beracun dimana masker gas yang
digunakan sudah tidak sanggup menahan kondisi
ekstrim tersebut.

Terdapat 2 jenis penggunaan dari alat bantu


pernapasan (SCBA), yaitu :

1. Alat bantu pernapasan yang memiliki tabung


oksigen tersendiri dimana pemakai dapat dengan
bebas bergerak untuk masuk atau keluar dari area
yang berbahaya / beracun (minimum penggunaan
72 Perlindungan Pernapasan

15 menit).

2. Penggunaan alat tambahan agar SCBA ini dapat


disambungkan dengan sistem suplai udara (Air
Supplied Unit – SABA), sehingga pekerja dapat
melakukan pekerjaan yang membutuhkan udara
segar dalam waktu yang cukup lama. Dan jika
pekerja telah selesai melakukan pekerjaannya,
pekerja dapat melepaskan sambungan selang
tersebut dan keluar dari area tersebut dengan
menggunakan alat bantu pernapasan yang
dimilikinya (SCBA).

Ada juga tipe SCBA yang mengalirkan udara /


oksigen dengan tekanan yang dibutuhkan. Hal ini
dimaksudkan ketika masuknya gas berbahaya /
beracun kedalam sistem pernapasan tidak dapat
ditolerir lagi.

Penggunaan SCBA harus dilengkapi dengan alat


peringatan. Alat ini dimaksudkan untuk memberi
peringatan terhadap pemakai apabila cadangan
udara telah menipis sehingga pekerja dapat menuju
ke lingkungan yang aman. Alat peringatan ini harus
dapat memberikan peringatan jika tekanan tabung
silinder tersebut sudah mencapai 20-25% dari
Perlindungan Pernapasan 73

tekanan tabung awal .

Sedangkan untuk alat bantu pernapasan yang dapat


menghasilkan udara bersih memiliki peralatan yang
lebih sedikit dan dapat digunakan untuk jangka
waktu yang lebih lama dibandingkan dengan alat
bantu pernapasan yang memiliki suplai udara /
oksigen tersendiri (SCBA). Hal ini dikarenakan pada
alat bantu tersebut memiliki kanister kimia yang
dapat menghasilkan udara bersih/oksigen dan
menghilangkan karbon oksigen yang dihasilkan dari
pernapasan pemakai. Lihat lampiran 1. Tabel 1.
Petunjuk Pemilihan Alat Pernapas.

Gunakan hanya kompressor khusus untuk


pasokan udara pernafasan yang sesuai
OSHA 29 CFR 1926.103 f (2)(ii)) dan dapat
menghasilkan udara dengan tingkat
kemurnian yang tinggi sesuai Tipe 1 Grade
D yang ditentukan oleh Compressed Gas
Association (CGA) Commodity Specification G-7,
1 – 1989.

KESESUAIAN RESPIRATOR

Tiap pemakai respirator menggunakan respirator


yang sesuai dengannya. Tiap pemakai respirator
diwajibkan untuk memeriksa kerapatan respirator
74 Perlindungan Pernapasan

dengan metode yang tepat sebelum memasuki ke


atmosfir yang membahayakan. Respirator yang
dilengkapi dengan facepiece tidak dapat dipakai
apabila banyak terdapat rambut yang menjulur
keluar yang dapat menyebabkan rongga/celah
ketika menggunakan facepiece tersebut atau dapat
mengganggu fungsi katup didalam facepiece tersebut.

Pemakai respirator dilengkapi dengan facepiece


lengkap, helmet, tutupan kepala, atau pakaian dan
tidak diperkenankan memakai contact lens. Jika
kacamata atau goggle harus dikenakan dengan
facepiece, pemakaiannya harus sedemikian sehingga
tidak mempengaruhi segel facepiece pada mukanya.
Beberapa facepiece memungkinkan pemakai
menggunakannya juga dengan memakai kacamata
yang dianjurkan tanpa mengganggu karet segel
facepiece.

INSPEKSI, PERAWATAN, DAN PERBAIKAN


PERALATAN

Inspeksi atau pemeriksaan, perawatan dan perbaikan


peralatan pelindung sistem pernapasan yang tepat
merupakan kewajiban untuk memastikan keberhasilan
Perlindungan Pernapasan 75

dari program perlindungan sistem pernapasan.

Semua peralatan harus diperiksa secara


berkala sebelum penggunaannya dan setelah
penggunaannya. Untuk peralatan yang dipakai
hanya dalam keadaan darurat, periode inspeksi
dapat dilakukan secara rutin, tetapi jarak antar
inspeksi tidak lebih dari satu bulan. Hasil inspeksi
harus tercatat dan menampilakn waktu pengujian
terakhir.

Perawatan pada alat pernapasan harus dilakukan


secara berkala. Perawatan harus dilakukan dengan
sesuai dengan jadwal untuk memastikan bahwa
respirator yang akan digunakan dalam keadaan
bersih dan baik. Program perawatan harus meliputi:
pencucian, sanitasi, pembilasan dan pengeringan,
inspeksi terhadap kecacatan, penggantian part
atau komponen yang rusak, perbaikan jika perlu
dan penyimpanan untuk melindungi terhadap debu,
cahaya matahari, panas berlebihan, sangat dingin,
lembab berlebihan, bahan kimia yang merusak dan
kerusakan fisik.

Penggantian selain dari part atau komponen yang


dapat dibuang dan setiap perbaikan dapat dilakukan
76 Perlindungan Pernapasan

hanya dengan personil yang telah mengikuti pelatihan


untuk memastikan peralatan itu keadaannya baik
secara fungsional setelah pekerjaan diselesaikan.

BAHAYA LANGSUNG PADA KEHIDUPAN


DAN KESEHATAN (IDLH)

NIOSH-MESA mendefinisikan IDLH sebagai : “Kondisi


yang dapat menjadi ancaman bagi kehidupan dan
kesehatan atau kondisi-kondisi yang dapat menjadi
ancaman langsung dari eksposur yang berbahaya
pada zat-zat pencemar seperti material atau bahan
radioaktif yang mungkin memiliki kumulatif yang
merugikan atau pengaruh tunda terhadap kesehatan”.

Dua faktor yang dipertimbangkan ketika menetapkan


konsentrasi IDLH :

1. Pekerja harus mampu mencari jalan keluar tanpa


mencelakakan jiwanya atau mengalami gangguan
kesehatan yang permanen dalam jangka waktu
30 menit. Waktu 30 menit dipertimbangkan oleh
OSHA sebagai waktu eksposur yang diizinkan
maksimum untuk jalan keluar.

2. Pekerja harus dapat jalan keluar tanpa mengalami


iritasi mata dan sistem pernapasan yang parah
Perlindungan Pernapasan 77

atau reaksi-reaksi lain yang dapat menghambat


jalan keluar.
Jika konsentrasi lingkungan berada di atas IDLH,
hanya alat bernapas yang paling handal saja -
seperti respirator dengan aliran tekana udara atau
oksigen yang dibutuhkan (positive pressure) - yang
diperkenankan.

FAKTOR PERLINDUNGAN
Faktor perlindungan, merupakan bagian yang
penting dari sistem logika keputusan, bekerja secara
sederhana untuk memastikan keefektifan dari sebuah
alat pernapasan. Faktor perlindungan yang digunakan
oleh OSHA didasarkan pada uji kesesuaian yang
dilakukan di Laboratorium yang telah ditunjuk, dan,
dan pada beberapa kasus penilaian profesional.
Faktor perlindungan ditentukan dengan membagi
konsentrasi ambient yang terbang di udara dengan
konsentrasi bagian dalam facepiece. Standard-
standard menggunakan faktor-faktor perlindungan
yang berkisar dari 5 sampai dengan 10.000. Ini
berarti bahwa konsentrasi penggunaan maksimum
untuk respirator ditentukan melalui TLV dari substansi
melalui faktor perlindungan tersebut.
78 Perlindungan Pernapasan

DO’s
1. Seluruh Pekerja, Tamu, dan Kontraktor tanpa kecuali harus
memakai topi pelindung (safety helmet) di daerah-daerah yang
sudah ditetapkan.
2. Topi Pelindung harus bebas dari goresan-goresan, garukan-
garukan, dan takikan-takikan,.
3. Tidak boleh memberi cat atau lubang (untuk identifikasi) pada
topi keselamatan karena dapat mempengaruhi integritas topi.
4. Pakaian khusus untuk las wajib digunakan bila sedang
mengerjakan pekerjaan las.
5. Selalu merujuk pada MSDS untuk alat pelindung diri yang harus
digunakan ketika menangani bahan kimia.
6. Gunakan sarung tangan pelindung ketika memegang benda
yang berpermukaan kasar, tajam, atau sesuatu yang dapat
menyebabkan tangan tergores, tertusuk, atau teriris.
7. Gunakan sarung tangan las dengan bahan kulit ketika
mengerjakan pekerjaan las.
8. Menggunakan Safety Harness ketika bekerja di ketinggian.
9. Tidak menggunakan helmet ketika hendak menaiki helikopter
(atau ketika berada di Helidek / Heliport).
10. Jangan menggunakan topi biasa (jalanan) di dalam topi
keselamatan.
11. Jangan menggunakan kacamata keselamatan yang telah retak.
Perlindungan Pernapasan 79

DON’T
1. Topi Logam tidak diperkenankan digunakan sebagai topi
keselamatan (safety helmet) karena bersifat konduktor.
2. Tidak diperkenankan memakai pakaian longgar disekitar mesin
yang berputar.
3. Sarung tangan tidak boleh digunakan ketika bekerja
menggunakan mesin berputar (gerinda).
4. Tali pengikat atau pencantol safety harness tidak boleh diikatkan
atau dicantolkan pada alat atau tempat dimana pekerja bertumpu
(satu bagian / menyatu).
5. Tali pengikat atau pencantol safety harness tidak boleh
dilepaskan walaupun sedang berpindah tempat, oleh sebab itu
menggunakan tali ganda (double lanyard) untuk memastikan
100% dalam keadaan terikat atau tercantol setiap waktu.
6. Jangan menggunakan kacamata keselamatan (safety glass) yang
berkaca gelap ketika bekerja di malam hari atau di tempat yang
kurang cahaya.
7. Sepatu keselamatan yang sudah rusak atau tidak sesuai dengan
pemakaiannya tidak boleh digunakan.
8. Jangan berjenggot ketika akan menggunakan alat pernapasan
(respirator system) atau bertugas dengan menggunakan alat
respirator.
80 Perlindungan Pernapasan

Daftar Pustaka
1. Permenakertrans No. PER - 01/MEN/1980 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada Konstruksi
Bangunan.

2. OSHA 29 CFR 1910, Subpart I: Personal Protective


Equipment

3. OSHA 29 CFR 1910.135 dan ANSI Z89.1


mengenai Perlindungan terhadap Kepala

4. ANSI Z87 mengenai Perlindungan terhadap Mata

5. 29 CFR 1910.95 mengenai Perlindungan terhadap


Pendengaran

6. 29 CFR 1910.132 dan 138 mengenai Perlindungan


terhadap Tangan

7. ANSI Z41 mengenai Perlindungan terhadap Kaki

8. 29 CFR 1910.132 dan 134 dan ANSI Z88.2


mengenai Perlindungan terhadap Pernapasan
Perlindungan Pernapasan 81

Lampiran 1
Petunjuk Pemilihan Alat Pernapasan
Risiko Respirator
Alat Bantu Pernapasan dengan Supplai Oksigen
Defisiensi Oksigen /
Independent (SCBA).
Kekurangan Oksigen
Kombinasi antara Respirator Air-Line (SABA) dengan SCBA.

Gas dan Uap


pencemar yang
berbahaya langsung SCBA
pada kehidupan dan Alat pembersih udara, Gas masker
kesehatan (IDLH) SCBA Emergency / darurat

Tidak langsung SABA, Masker hose dengan blower


berbahaya bagi Alat Pembersih udara, masker separuh atau respirator
kehidupan dan mouthpiece dengan cartridge kimia.
kesehatan
(Non-IDLH)
Alat bernapas isi sendiri
Zat pencemar Pembersih udara, respirator facepiece dengan filter yang
partikulate yang IDLH tepat.
Respirator moutpiece pertolongan diri (untuk pelarian saja)
Receiver airstorage dengan alarm

Non-IDLH Tidak Pembersih udara, masker separuh dengan bantalan filter


langsung berbahaya atau catridge
bagi kehidupan dan Respirator air line
kesehatan Respirator blasting abrasif airline
Masker hose dengan blower
Gabungan gas, uap Alat bernapas isi sendiri
dan zat pencemar Pembersih udara, respirator facepiece lengkap kanister
partikel langsung kimia dan filter sesuai (masker gas dengan filter)
berbahaya bagi Respirator mouthpiece pertolongan diri (untuk pelarian
kehidupan atau saja)
kesehatan Kombinasi respirator air line dengan alat bantu supply
udara isi sendiri atau receiver airstorage dengan alarm.

Respirator air line


Tidak langsung Masker hose dengan blower
berbahaya bagi Pembersih udara, masker separuh, respirator mouthpiece
kehidupan dan dengan catridge kimia dan filter yang sesuai.
kesehatan
82 Daftar Pustaka

Lampiran 2.
Faktor Perlindungan Respirator

Tipe Tekanan Faktor


Respirator Facepiece Perlindungan

I. Masker Penyaring Udara

A. Pembersihan partikulat Negatif 5


• Penggunaan tunggal, debu Negatif 5
• Masker seperempat, debu Negatif 10
• Masker separuh, debu
• Masker separuh, atau seperempat, uap/ Negatif 10
asap
• Masker separuh, seperempat, efisiensi Negatif 10
tinggi Negatif 50
• Masker full, efesiensi tinggi
• Masker dengan blower, efesiensi tinggi, Positif 1,000
semua lokasi
• Masker dengan blower, debu atau uap, Positif X
semua lokasi

B. Pembersihan gas dan uap/asap Negatif 10


• Masker separuh Negatif 50
• Facepiece penuh
Lampiran 83

II. Supplai Udara


A. Udara yang dialirkan (SABA) Negatif 50
• Masker lengkap, aliran sesuai kebutuhan
• Facepiece lengkap, aliran sesuai Negatif 50
kebutuhan
• Masker hose tanpa blower, facepiece Negatif 50
lengkap Positif 1,000
• Masker separuh, aliran dengan tekanan
• Facepiece lengkap, aliran dengan Positif 2,000
tekanan
• Masker hose dengan blower, facepiece Negatif 50
lengkap Positif 1,000
• Masker separuh, aliran tetap Positif 2,000
• Facepiece lengkap, aliran tetap
• Helmet, tudung kepala atau pakaian, Positif 2,000
aliran tetap

B. Udara yang dibawa (SCBA)


Negatif
• Sirkuit terbuka, aliran sesuai kebutuhan,
Positif
facepiece lengkap
Negatif
• Sirkuit terbuka, aliran dengan tekanan,
facepiece lengkap
• Sirkuit tertutup, tipe tanki oksigen,
facepiece lengkap

III. Respirator Kombinasi


Menggunakan faktor
A. Kombinasi dari pembersih udara perlindungan minimum yang
dengan supplai udara tercantum di atas untuk tipe
B. Kombinasi udara yang dialirkan dan mode operasi yang sesuai
dengan udara yang dibawa
84 Lampiran

Lampiran 3.
Contoh-Contoh Aktifitas dan Alat Pelindung
Diri yang Diperlukan
Potensi Bagian
No. Aktifitas APD Referensi
Bahaya Tubuh

APD
Baju tahan
Minimum EN 533 atau
Seluruh api (Flame
1 untuk Flash Fire ANSI/ISEA
badan Retardang
aktifitas 107-1999
Coverall
umum.

Helmet
ANSI Z89.1
(dengan
Tertimpa – 1987 Type
Kepala Chin Strap
Benda 1. Class
untuk di
E&G
ketinggian)

Tertimpa Sepatu ANSI


Benda / Kaki (Safety Z41.1atau
Benda Tajam Shoes) DIN 4843

ANSI Z87.1
Partikel Safety – 1989 atau
Mata
Berterbangan Glasses DIN EN
166-167

Ear Muff
atau Ear
Kebisingan
Bekerja di plug (bisa OSHA
. 82 dBA
lingkungan dikombinasi) 29 CFR
menyebabkan
2 kebisingan Telinga Minimum 1926.52
kerusakan
tinggi > 82 NRR (Noise atau ANSI
gendang
dBA Reduction S3.19-1974
telinga
Measure) =
24 dB
Lampiran 85

Potensi Bagian
No. Aktifitas APD Referensi
Bahaya Tubuh

Penanganan
Kombinasi
material
sarung
abrasive dan
tangan
kasar seperti Objek ANSI Z87.1-
dengan
scaffolding, abrasive dan 1989 atau
3 Tangan katun tebal
peralatan permukaan DIN 166-
dilapisi
bertenaga tajam 167
dengan
listrik,
nitrile atau
penanganan
kulit
manual.

Baju tahan
EN 533 atau
Pekerjaan api (Flame
4 Api Badan ANSI/ISEA
Las Retardant
107-1999
Coverall)

Sarung
Tangan kulit
Metal panas ANSI/ASC
Tangan khusus untuk
dan cair Z49.1
pekerjaan
las

Filter Lensa
Goggle sesuai
Sinar Arch, Mata
untuk las dengan
ANSI Z87.1

Helmet las
lengkap
dengan
Percikan api Wajah dan Pelindung
, ANSI Z87.1
atau bara las Mata muka
(Welding
Full Face
and Helmet)
86 Lampiran

Potensi Bagian
No. Aktifitas APD Referensi
Bahaya Tubuh

ANSI/ASC
Percikan api Welder Z49.1
Kaki
atau bara las Legging BS 2653
DIN 23319

Fume (uap) Respirator / ANSI Z88.2.


Pernapasan
dari Las Mask ANSI Z49.1

Sarung
Penanganan
Tangan
bahan
tahan suhu
bersuhu Paparan panas EN 420
5 Tangan ekstrim
tinggu atau atau dingin EN 388
dengan
ekstrim
bahan
rendah
aluminium

Sarung
tangan
Pekerjaan dengan ASTM D
6 Sengatan listrik Tangan
Listrik isolator 120-87
listrik (karet
dan kulit)

Pekerjaan di
lingkungan
dengan
ANSI Z88.2
kontaminasi Debu, atau Respirator /
7 Pernapasan NIOSH 42
partikel partikel padat Mask
DIN 3179
di udara
(Airborne
contaminant)
Lampiran 87

Potensi Bagian
No. Aktifitas APD Referensi
Bahaya Tubuh

Half Mask
Air Purifying
ANZI Z88.2
Uap atau gas – dengan
Pernapasan NIOSH 42
racun canister atau
DIN 3179
cartridges
filter

Full face
mask air
purifying
Uap atau gas respirators ANZI Z88.2
Pernapasan
racun, cipratan dengan NIOSH 42
dan Muka
kimia canisters DIN 3179
atau
cartridges
filter

Sarung
Tangan
panjang
Paparan
(gauntlets)
bahan kimia
Penanganan dari Karet,
berbahaya Lihat MSDS
8 bahan kimia Tangan PVC, vinyl,
yang dapat bahan kimia
berbahaya nitrile,
membakar
neoprene
tangan
atau bahan
khusus
lainnya
88 Lampiran

Potensi Bagian
No. Aktifitas APD Referensi
Bahaya Tubuh

Baju kerja
untuk kimia
(Chemical
Appron)
– untuk
normal.
Baju
Pelindung Merujuk ke
Badan
Badan MSDS
Menyeluruh
(Full Body
Chemical
Protective
Suits – untuk
bahan
berbahaya

Sepatu Merujuk ke
Kaki
Tahan Kimia MSDS

Merujuk ke
Mata Goggles
MSDS

Chemical
Hoods dan Merujuk ke
Muka
full face MSDS
shield

Sistem
Respirator
(SCBA dan
Abrasive
Debu pasir Filter yang
9 blasting / Pernapasan NIOSH
silica disetujui
Sandblast
NIOSH
untuk
sandblast)

Mata Goggles ANSI Z87.1


Lampiran 89

Potensi Bagian
No. Aktifitas APD Referensi
Bahaya Tubuh

Full Face
Muka ANSI Z87.1
Shield

Partikel
Chipping,
10 terbang / Mata Goggles ANSI Z87.1
Riveting
terpental

Partikel
Mengerinda
11 terbang / Mata Goggles ANSI Z87.1
(Grinding)
terpental
90 Lampiran

Lampiran. Matriks Kompetensi SIKA

GAS SAFETY INSPECTOR

SAFETY INSPECTOR

PENGAWAS JAGA
SUBJECT OF

CONTRACTOR
No

AHLI TEKNIK
TRAINING

GAS TESTER
Frequency

Standard
Duration

PEKERJA
Provider
TRAINING MATRIX

I Pengetahuan Dasar

1 Identifikasi Bahaya Y Y Y Y Y Y Y

2 Alat Pelindung Diri Y Y Y Y Y Y Y

Pengendalian Pekerjaan Berbahaya


3 Y Y Y Y Y
dengan Dokumentasi

4 Surat Ijin Kerja Y Y Y Y Y Y Y

5 Pengamatan Keselamatan Kerja Y Y Y Y Y Y Y

6 Aspek Kebakaran Y Y Y Y Y AR AR

II Manajemen K3 Praktis

1 Accident Incident Investigation Y AR AR Y

2 Isolasi Energi Berbahaya Y AR Y Y

3 Lingkungan Kerja Aman Y AR Y Y Y AR AR

4 Tanggap Darurat

III Keselamatan Khusus

1 Penanganan Bahan Berbahaya Y AR AR Y AR AR AR

2 Keselamatan Kerja Radiasi Y AR AR Y AR AR AR

3 Keselamatan Kerja H2S Y AR Y Y Y AR AR

4 Memasuki Ruang Tertutup Y AR Y Y Y AR AR

5 Keselamatan Penggalian Y AR Y Y Y AR AR

6 Bekerja di Ketinggian Y AR Y Y Y AR AR

7 Scaffolding Y AR AR Y AR AR AR

8 Pengujian dan Deteksi Gas Y AR Y Y AR AR

9 Operasi Pengangkatan Y AR Y Y AR AR

10 Keselamatan Operasi Gas Purging Y AR AR Y AR

11 Bahaya terhadap Kesehatan Kerja Y AR Y Y Y AR AR

12 Tabung Gas Bertekanan Y AR Y Y Y AR AR

13 Klasifikasi Area Berbahaya Y AR Y Y Y

Y : Modul Wajib

: As Required
AR
(Sesuai kebutuhan)

: Modul Tidak Wajib

Anda mungkin juga menyukai