Susunan Tim Penyusun Borang Akreditasi & Evaluasi Diri Program Studi Ilmu Kesehatan
Referensi ……………………………………………………………………………………..
Lampiran ……………………………………………………………………………………..
DAFTAR GAMBAR
RANGKUMAN EKSEKUTIF
Susunan Tim Penyusun Evaluasi Diri dan Borang Akreditasi
Program Studi Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher
Pengarah : Dr. Budiyanti Wiboworini dr., M.Kes., Sp.GK (Wakil Dekan I FK UNS)
Wakil Ketua :
Sekretaris :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Standar 1
Koordinator :
Anggota :
Standar 2
Anggota :
Standar 3
Koordinator :
Anggota :
Standar 4
Koordinator :
Anggota :
Standar 5
Koordinator :
Anggota :
Standar 6
Koordinator :
Anggota :
Standar 7
Koordinator :
Ketua :
BAB I
Visi, misi, tujuan dan sasaran Program Studi IK THT-KL disusun dengan mengacu pada visi,
misi, tujuan dan sasaran Fakultas Kedokteran UNS, Kolegium IK THT-KL dan RSUD Dr. Moewardi
Surakarta.
Penetapan Visi, Misi, Tujuan, maupun Sasaran melalui rapat tim dan lokakarya. Berpedoman
pada rencana strategi Fakultas Kedokteran UNS 2015, maka Program Studi IK THT-KL mempunyai
visi mewujudkan program studi pendidikan kedokteran spesialis THT-KL yang profesional,
berorientasi komunitas dan mampu bersaing secara internasional pada tahun 2030. Adapun misi
Program Studi IK THT-KL adalah sebagai berikut 1. Menyelenggarakan pendidikan kedokteran
spesialis THT-KL yang bermutu tinggi dan berkualitas dalam menghasilkan lulusan yang
berkompeten, berorientasi komunitas dan berwawasan internasional. 2. Mengembangkan
pengetahuan dan teknologi kedokteran spesialis THT-KL melalui pendidikan kedokteran THT-KL
sesuai kurikulum dari kolegium dan pengembangan penelitian. 3. Melaksanakan program-program
kegiatan yang bereputasi nasional dan internasional. 4. Membangkitkan semangat dan kinerja SDM
di lingkup pendidikan dokter spesialis THT-KL untuk dapat bersaing secara internasional. 5.
Pendidikan Kedokteran IK THT-KL bekerjasama dengan jejaring sebagai wujud pengabdian kepada
masyarakat. Tujuan IK.Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala & Leher (THT-KL) UNS/RSDM adalah
tercapainya kemampuan profesional yang diharapkan diperoleh dari hasil Pendidikan Spesialisasi
THT-KL melalui suatu kurikulum yang mempunyai tujuan. 1.Terciptanya lingkungan pendidikan
dokter spesialis yang mendorong SDM dan calon spesialis untuk mengembangkan kemampuan diri
secara optimal. 2. Terciptanya wahana pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran
spesialis THT-KL yang berdaya guna dan berorientasi komunitas kesehatan THT-KL yang berhasil
guna bagi masyarakat. 3. Terselenggaranya kegiatan-kegiatan pengabdian yang berorientasi
komunitas THT-KL. 4. Terwujudnya kerja sama dengan berbagai institusi di luar negeri dan dalam
negeri dalam rangka pengembangan Sumber daya manusia. 5. Mampu menentukan, merencanakan
dan melaksanakan pendidikan dan penelitian secara mandiri dan mengembangkan ilmu ke tingkat
akademik yang lebih tinggi.
Visi, misi, tujuan, sasaran dan target yang telah disahkan oleh Dekan Fakultas kemudian
disosialisasikan ke seluruh civitas akademika ( dosen dan peserta didik), pengguna lulusan maupun
masyarakat yang lebih luas. Sosialisasi dilakukan dengan pertemuan, situs Web IK THT-KL, serta
banner. Selain itu visi, misi dan tujuan Prodi IK THT-KL FK UNS disampaikan sebelum acara ilmiah
seperti laporan jaga dan laporan operasi. Dan dilakukan survey pengetahuan visi misi kepada
stakeholder melalui google form dan manual kuosioner.
Analisis Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman (SWOT) keterkaitan antara visi, misi, tujuan
dan sasaran program studi.
Visi dan Misi Program Studi IK THT-KL FK UNS memberi arah terhadap penyelenggaraan
kegiataan program studi IK THT KL UNS. Sosialisasi yang berkesinambungan tentang visi, misi akan
memberikan pengaruh yang kuat bagi civitas akademika dalam beraktivitas, yang terkait dengan
tujuan dan sasaran yang telah diturunkan dari misi Program Studi IK THT-KL FK UNS. Melalui
rumusan strategi pencapaian tujuan menjadikan banyak kebijakan dalam menjalankan pelayanan
pendidikan , administrasi, sumber daya manusia serta sarana / prasarana.
Ketua Program Pendidikan (KPS) FK UNS memiliki kualifikasi yang baik dalam hal tingkat
pendidikan, kompetensi profesi Dokter Spesialis Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala dan Leher,
serta adanya publikasi ilmiah baik itu ditingkat nasional maupun internasional. Ketua Program Studi
dalam menjalankan kepemimpinannya berorientasi pada peningkatan akademik, sesuai pedoman
dan aturan yang berlaku, untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas serta meningkatkan
kompetensi.
Tugas Pokok, Fungsi dan Kewenangan Jabatan serta Tanggung Jawab dari Ketua Program Studi
antara lain :
1) Merencanakan pelaksanaan program studi sesuai dengan katalog pendidikan dan menyusun
Buku Panduan Pendidikan Program Studi yang berisi antara lain :
a. Pentahapan isi kurikulum
b. Pola penyelenggaraan proses belajar mengajar
c. Panduan kerja pada tiap penugasan pendidikan
d. Penilaian pada tiap tahap pendidikan
e. Ketentuan baku penerimaan, sanksi akademik dan penghentian pendidikan
f. Ketentuan khusus untuk peserta adaptasi dokter spesialis lulusan luar negeri
g. Lain-lain (organisasi, ketenagaan, rumah sakit pendidikan)
h. Menyelenggarakan seleksi calon peserta
2) Melaporkan hasil seleksi dengan mengembalikan peserta yang ditolak.
3) Mempersiapkan semua perangkat akademik yang diperlukan dalam penyelenggaraan proses
belajar mengajar yang terlibat dalam materi pendidikan tertentu dalam programnya.
4) Mempersiapkan unsur rumah sakit pendidikan yang akan digunakan dalam tahapan peserta
program studi.
5) Melakukan penilaian objektif terus menerus dengan melibatkan semua staf pengajar sesuai
perencanaan pelaksanaan program studi.
6) Membuat laporan berkala kepada Pimpinan Fakultas.
7) Menyusun rencana anggaran serta pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran pada Pimpinan
Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Indonesia.
8) Administrasi
Ketua program studi dalam menjalankan tugasnya bertanggungjawab kepada Dekan. Dalam
bidang pengendalian mutu program studi, KPS bekerjasama dengan Tim Unit Penjamin Mutu
Fakultas dan Tim Gugus Kendali Mutu PPDS THTKL FK UNS.
Lulusan akan dapat menjadi decision maker yang handal sesuai dengan praktik bisnis.
Kerjasama kemitraan dengan institusi lain dilaksanakan secara berkesinambungan untuk
meningkatkan mutu lulusan.
4 3 2 1
4 3 2 1
c Staf medis masih ada yang tugas rangkap 0,1 0,2 3 0,06
4 3 2 1
(+) 0.32
Perkembangan
O Stabil
Konsolidasi
(+) 0.08
(+) 0.11
(-) 0.25
W S (+) 0.36
Konsolidasi Konsolidasi
T
(-) 0.24
No.
N Butir
o Aspek Penilaian Nilai Bobot Total
Penilaia
. n
Berdasarkan peniaian peserta didik dan lulusan mempunyai nilai kekuatan yang rendah .
Nilai yang rendah didapat dari jumlah lulusan yang tepat waktu di Prodi I.K THT KL FK UNS. Untuk
proses rekruitmen peserta didik Prodi I.K. THT-KL telah mempunyai aturan yang jelas dan
terkoordinasi dengan fakultas dan universitas, selain itu juga mempunyai standar akademik yang
baik, kompetensi kelulusan yang jelas dan pelayanan yang memadai. Prodi I.K THT-KL juga
mendapatkan prestasi yang baik di tingkat nasional.
Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret dan RSUD Dr. Moewardi mempuyai reputasi
yang baik di mata masyarakat. Namun hasil evaluasinya terdapat kelemahan pada angka kelulusan
peserta didik yang tepat waktu masih sangat rendah. Prestasi peserta didik di kancah nasional masih
kurang dan prestasi di kancah internasional belum ada.
Masih belum optimal kegiatan promosi bersama di tingkat fakultas maupun universitas
sehingga proses penyebaran informasi terbatas. Prodi IK. THT-KL mempunyai peluang yang tinggi
karena kebutuhan dokter spesialis THT-KL masih banyak dibutuhkan di seluruh Indonesia dan
peserta didik mempunyai kesempatan mendapatkan beasiswa untuk pengembangan dirinya.
Program Studi Dokter Spesialis I.K. THT-KL telah mempunyai sistem rekrutmen yang telah
terkelola dengan baik yang meliputi kebijakan rekrutmen calon peserta didik baru, kriteria seleksi
peserta didik baru. Prodi IK THT-KL FK UNS, memiliki kebijakan bahwa rekrutmen peserta didik baru
yang baik merupakan hal yang vital untuk mendapatkan input yang maksimal. Seleksi calon peserta
didik baru yang, ketersediaan dalam jumlah ,mutu dan sumber daya (resources) yang memadai
dialokasikan ke dalam proses pembelajaran. Penyesuaian materi kurikulurn dengan kebutuhan
stakeholder. Kajian berkala ini disesuaikan dengan visi, misi, sasaran dan tujuan program studi.
Kebijakan rekruitmen bagi calon peserta didik mengacu pada kebijakan rekruitmen
Universitas Sebelas Maret serta telah diinformasikan dalam Buku Panduan Akademik. Penerimaan
mahasiswa baru PPDS dilaksanakan secara tersentralisasi di universitas dan dilakukan secara online
sehingga pendaftar dapat melakukan pendaftaran tanpa harus datang langsung ke kampus UNS.
Berdasarkan peraturan rektor universitas sebelas maret nomor 7080/UN.27/PP/2015 tentang
pengelolaan dan penyelenggaraan program pendidikan dokter, pada bab III membahas program
pedidikan dokter spesialis menuliskan persyaratan mengikuti PPDS yaitu: sertifikat profesi dokter,
surat tanda registrasi yang masih berlaku, lolos seleksi penerimaan, dan mengikuti pra pendidikan
PPDS yang diselenggarakan oleh
Upaya untuk menjamin mutu dan input peserta didik baru dalam lingkungan Prodi IK THT-
KL- FK UNS- menjalani, para peserta mengikuti 2 tahapan ujian seleksi. Sistem dianut adalah sistem
gugur untuk tiap tahapan, yang berarti bagi calon pesena didik baru yang tidak lolos pada satu tahap
tidak dapat mengikuti seleksi tahap berikutnya.
Penyelenggaraan tes seleksi dilaksanakan dengan kontrol kualitas yang baik. Tahap
kelulusan bagi peserta tes seleksi tahap 2 adalah melalui Rapat Penentuan di Bagian, kemudian
Penentuan kelulusan ditetapkap oleh rapat PANTUKHIR (Panitia Penentu Akhir yang melibatkan
Dekanat FK UNS. Direksi RSUD Dr Moeward dan Bagian Berdasarkan hasil rapat tersebut Dekanat
FK UNS melakukan penstatusan kelulusan dan menanda-tangani keputusan tersebut. Melihat
pengumuman Seleksi PPDS di web http://spmb.uns.ac.id pada tanggal yang telah ditentukan.
Sebelum peserta didik baru mengikuti perkuliahan, diwajibkan mengikuti dan lulus program
kuliah orientasi rumah sakit dan kuliah pengayaan dasar. Materi yang diberikan dalam matrikulasi
adalah kelompok mata kuliah sesual divisi yang ada di THT untuk memberikan substansi dasar yang
sama pada semua peserta didik yang berasal dari berbagai perguruan tinggi. Upaya memperoleh
peserta didik baru dalam jumlah yang memadai dalam kaitan dengan aspek berlanjutan dilakukan
kegiatan promosi / publikasi melalui situs web dan pameran pendidikan.
Profil Peserta Didik Prodi DS IKTHT-KL FK UNS Dalam 3 Tahun ( 6 Semester)
Gambar 2. Grafik Profil Peserta Didik Prodi
Rasio calon peserta didik yang ikut seleksi dibandingkan dengan yang lulus seleksi dalam tiga tahun
Profil Peserta Didik dalam 3 Tahun (6 Semester) terakhir
30
23
15
0
Ikut Seleksi Lulus Seleksi Total
10
0
2015 2016 2017
Gambar 3: Grafik Profil Lulusan Peserta Didik Prodi DS IKTHTKL FK UNS 3 Tahun Terakhir
Berdasarkan data nilai IPK seluruh lulusan dalam 3 tahun terakhir terlihat bahwa nilai IPK
seluruh lulusan diatas 3.01. IPK rata-rata 3 tahun tcrakhir mencapal 3.1. Upaya yang dilakukan untuk
meningkatkan dan mempertahankan IPK yang baik adalah diskusi ilmiah berkala setiap Senin, dan
Kamis disertai dengan pendalaman materi diskusi kasus tiap divisi dan kasus- kasus jarang melalui
diskusi departemen yang diikuti oieh seluruh peserta didik Prodi IK. THT-KL. Prodi THT-KL, para
lulusan dalam tiga tahun terakhir menunjukan predikat memuaskan dan sangat memuaskan.
Program dengan lama pendidikan 8 semester (S-8). Rata rata persentase kelulusan first-taker dalam
tiga tahun terakhir adalah sebesar 32, 9%,
ANALISA SWOT
a. Strenght (Kekuatan)
Proses penerimaan peserta didik baru yang sistematis, dengan aturan yang jelas, alat tes yang
teruji dan persyaratan yang relatif tinggi, dapat menjaring calon peserta didik yang
berkualitas.
Reputasi FK UNS & RSUD Dr.Moewardi di mata masyarakat yang baik.
Standar akademik yang baik, kompetensi kelulusan yang jelas, pelayanan yang memadai.
Jumlah alumni yang cukup banyak tersebar di seluruh Indonesia.
Rasio peserta didik dan tanaga pengajar yang seimbang
b. Weakness (Kelemahan)
Prestasi PPDS di tingkat Internasional belum ada dan di tingkat nasional masih kurang
Masih belum optimal kegiatan promosi bersama di tingkat Fakultas maupun Universitas
sehingga proses penyebaran informasi terbatas.
C axbxc
4 3 2 1
Ketepatan waktu studi masih rendah.
Pelayanan bimbingan konseling belum intens
Peran alumni belum optimal.
c. Opportunity (Peluang)
Makin gencarnya strategi dari departemen Iain dan sentra pendidikan dari Universitas Iain
dalam melakukan kegiatan promosi, sosialisasi dan advokasi program.
Semakin meningkatnya mutu Program Studi sejenis dari universitas lain.
Persaingan Alumni di dunia kerja saat ini yang mengharuskan alumni untuk selalu
mengupdate keterampilannya dibidang THT KL.
Prestasi peserta didik ditingkat nasional maupun internasional yang masih tertinggal
dibandingkan universitas lain dapat mengurangi promosi Prodi IK THT KL FK UNS
Teknologi dibidang kesehatan yang semakin cepat berkembang mengharuskan IK THT KL
FK UNS/ RSUD Dr Moewardi selalu meningkatkan kemampuan peserta didik menggunakan
alat alat dengan teknologi terbaru.
BAB II
Strength
Weakness
Opportunity
Sub Jumlah 4 3 2 1
Threat
Rekapitulasi
Asisten Ahli
Lektor
50% Pembina utama/MAdya
Tenaga Pengajar Lain
10%
10%
ANALISIS SWOT
A.Kekuatan
● Memiliki 7 konsulen, 3 dosen S3, dan 4 dosen yang sedang melanjutkan studi S3 dan 2
konsultan yang direncanakan.
● Memiliki keaktifan dalam berbagai organisasi keahlian baik nasional maupun
internasional.
● Kerjasama dengan pusat pendidikan lain dan diskusi ilmu kerap dilakukan berkaitan
dengan peningkatan kompetensi dengan unit pendidikan terkait.
● Rasio dosen dan peserta didik yang cukup baik, serta keseimbangan antara dosen tetap
dan praktisi sebagai dosen tidak tetap.
● Memiliki keaktifan dosen dalam kegiatan nasional dan regional.
B. Kelemahan
● Perencanaan pengembangan dosen terkadang meleset dari target waktu.
● Belum semua dosen mengikuti pelatihan kompetensi sebagai pengajar.
● Perencanaan pengembangan dosen di RS afiliasi belum sesuai target.
● Pengembangan prasarana di rumah sakit afiliasi perlu ditingkatkan untuk peningkatan
kemampuan dan kompetensi dosen.
● Sejumlah dosen merangkap/mengampu di beberapa divisi.
● Kurangnya jumlah dosen dalam mengampu masing masing divisi.
C. Peluang
● Program beasiswa pendidikan untuk peningkatan kompetensi dosen pengajar tersedia
dari Fakultas/Universitas.
● Kerjasama dengan rumah sakit afiliasi yang letaknya berdekatan dengan rumah sakit
pendidikan utama mempunyai kelebihan dalam koordinasi.
● Rumah sakit pendidikan utama menyediakan sarana untuk kursus/simposium/penelitian
bagi dosen pengajar.
● Pengembangan dan kerjasama antar rumah sakit dan pusat pendidikan di jawa tengah
bisa digunakan sebagai proses evaluasi dan kompetensi antar dosen pengajar.
● Dukungan dana dari universitas bagi dosen yang ingin mengadakan penelitian dalam
skala nasional atau internasional.
● Dukungan dari universitas bagi tenaga kependidikan untuk mengembangkan diri dalam
bidang keterampilan tenaga kependidikan.
D. Ancaman
● Reward dari institusi lain lebih tinggi.
● Kerjasama dengan rumah sakit afiliasi yang letaknya berdekatan dengan rumah sakit
pendidikan utama mempunyai kelebihan dalam koordinasi belum dilakukan secara
maksimal.
● Belum maksimalnya rumah sakit pendidikan utama menyediakan sarana untuk
kursus/simposium/penelitian bagi dosen pengajar.
● Dukungan dana dari universitas bagi dosen yang ingin mengadakan penelitian dalam
skala nasional atau internasional belum dirasakan maksimal.
● Dukungan dari universitas bagi tenaga kependidikan untuk mengembangkan diri dalam
bidang keterampilan tenaga kependidikan belum begitu dirasakan.
1. Tersedia rogram beasiswa
pendidikan
2. Kerjasama RS afiliasi letaknya
berdekatan
3. RS pendidikan utama menyediakan
serana untuk O
kursus/simposium/penelitian abgi p
dosen pengajar
4. Pengembangan dan kerjasama p
antar RS dan pusat pendidikan di o
jawa tengah bisa digunakan sebagai
proses evaluasi dan kompetensi r
antar dosen . t
5. Dukungan dana dari universitas
bagi dosen yang ingin mengadakan u
penelitian dalam skala nasional n
atau internasional.
6. Dukungan dari universitas bagi i
tenaga kependidikan untuk t
mengembangkan diri dalam bidang
keterampilan tenaga kependidikan. y
Weakness
1. Target waktu dalam perencanaan 1.
Strenght
Memiliki 7 konsulen, 3 dosen S3, 4 dosen
pengembangan dosen yang kadang sedang melanjutkan S3 dan 2 konsultan
meleset yang direncanakan
2. Belum semua dosen mengikuti 2. Aktif dalam organisasi keahlian baik
peltihan kompetensi pengajar nasional dan internasional
3. Perencanaan pengembangan dosen 3. Kerjasama dengan pusat pedidikan lain
di RS afiliasi belum sesuai target 4. Rasio dosen dan peserta didik yang baik
4. Pengembangan prasarana di RS 5. Keaktifnn dosen dalam kegatan n asional
afiliasi perlu ditingkatkan dan regional
5. Sejumlah dosen
merengkap/mengampu beberapa
divisi
6. Kurangnya jumlah dosen masing-
masing divisi
1. Reward dari institusi lebih tinggi
2. Kerjasama dengan rumah sakit
afiliasi yang letaknya berdekatan
dengan rumah sakit pendidikan
utama mempunyai kelebihan
dalam koordinasi belum
dilakukan secara maksimal.
Threat 3. Belum maksimalnya rumah sakit
pendidikan utama menyediakan
sarana untuk
kursus/simposium/penelitian
bagi dosen pengajar.
4. Dukungan dana dari universitas
bagi dosen yang ingin
mengadakan penelitian dalam
skala nasional atau internasional
Diagram Cartesius SWOT
Penyusunan kurikulum pada program PPDS THTKL UNS mengacu pada kepmendiknas
nomor 045/U/2002, dan Standar Kompetensi Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorok – Bedah
Kepala dan Leher Nomor 45 tahun 2016. Yang didalamnya mengatur dari pengertian mengenai
kompetensi utama, pendukung dan lainnya yang menjadi acuan dalam pelaksanaan kurikulum.
Lama pendidikan untuk mendapat gelar dokter spesialis ilmu kesehatan Telinga Hidung
Tenggorok Bedah Kepala dan Leher Fakultas kedokteran Universitas Sebelas Maret berlangsung
4 tahun/ 8 semester dengan 147,5 SKS. Adapun level kompetensi PPDS THT-KL Fak Kedokteran
UNS dibagi dalam 4 yaitu : level 1 (Pin Merah), level 2 (Pin Kuning), level 3 (Pin Hijau), level 4
(Pin Biru).
TAHA T T TAHA
P1 A A P4
I I H IH
N 1 STASE
Otologi P 2
/
6
I A
6
IA
7
O r ,
a 8 / P IP 5
mI I 8 I/
P 2 6 7 2 6
I 83
2 Rinologi
r g/ I
, m
a g8 /
5 g Im
Im I 1 I /
3 Laring faring P 2 7 6 g 6 g
/g I 0 I 6
r , g
1g / m I m
a 0 5 6I /
g I
4 Onkologi P 1 6 6 8 II/ 6g 6
m m / g I g
r mgg
g g8 / m
a 8I
g gm I g
5 Neurootologi P 1 4 6
g/ mI g
r ,
g6 g/
a 5
6 Bronkoesofag P 1 m g8 10 7
ologi r g m mg ,
7 Plastik P
a 1 g 8 6 g g 5
rekonstruksi r m g
8 Alergi P
a 1 6
g 4
imunologi r m
g ,
9 THT P
a 1 g 5 8 6
komunitas r g m
1 Met pen & a 1 g
0 stat g
1 Bedah dasar 1
1
1 ANESTESI 4 3
m
2 RADIOLOGI gg 2 1
m ,
PATOLOGI gg 5 2
3 1
ANATOMI m
,
g
5
g
TUGAS
ILMIAH
4 RS SATELIT
1 Journal 2
2 Referat 2
3 Kasus 2 2
Jumlah SKS 1 2 2 2 2 2 2 7
4 1 1 1 1 1 1 ,
Total SKS 1 5
4
7
4 Nasional 1 ,
5
P
5 Proposal ju
r
prop
du osal
a
l
p K
6 Karya akhir r a 6
o r
p y
o a
s a
a k
l h
i
Pendidikan dibagi dalam 2 tahap yaitu Tahap Kualifikasi dan Tahap Pendidikan inti. Tahap r
/
kualifikasi (tingkat prakualifikasi) yang bertujuan menentukan apakah PPDS Memenuhi syarat U
N
untuk meneruskan pendidikan atau tidak. Bila mampu meneruskan pendidikan, nilai diperhitungkan A
S
untuk nilai akhir. Tahapan kualifikasi adalah selama 6 bulan, dengan orientasi di Poliklinik, Bangsal
dan UGD. Tidak mempunyai tugas jaga dan memeriksa selama orientasi. Dan mengikuti kuliah
metodologi penelitian. Setelah peserta PPDS dinyatakan lulus tahap kualifikasi selanjutnya
ditugaskan tahap pendidikan inti.
Kegiatan – kegiatan pembelajaran meliputi pembacaan ilmiah, bedside teaching, laporan
jaga, laporan kasus, visite harian, visite besar, diskusi , Joint conference.
Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) IK THT-KL Fakultas Kedokteran UNS
memiliki program unggulan dibidang THT Komunitas. Sehinga peserta didik melakukan kegiatan
Penyuluhan secara rutin dan kegiatan BBT (Bersih-Bersih Telinga). Peserta didik dibekali dan
dilatih keterampilan THT Komunitas, meliputi ketrampilan pemeriksaan Audiometri, pemeriksaan
OAE- BERA dan penelitian tentang THT Komunitas oleh peserta didik. Kegiatan THT Komunitas
bekerja sama dengan PGPKT Jawa Tengah.
a. Kurikulum yang dijalankan telah sesuai dengan standar Nasional Pendidikan dan
Standar Kompetensi Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala
Leher.
b. Pedoman penyelenggaraan program studi yang lengkap dan memadai.
c. Telah terselenggara rutin kegiatan, pelatihan ketrampilan, dan penelitian di bidang
THT Komunitas
d. Adanya kerjasama yang berkesinambungan dengan organisasi profesi, RS
Jejaring, dan PGPKT dalam meningkatkan ketrampilan di bidang THT Komunitas
e. Adanya Kerjasama yang baik antara Prodi DS IKTHT-KL dan KSM THTKL RS
Dr Moewardi dan KSM THT-KL RS Jejaring.
f. Fasilitas pendidikan (dry dan wet skill lab) yang tersedia memadai.
a b C Axb
4 3 2 1 xc
2. Kelemahan
a. Belum optimalnya Monitoring dan Evaluasi Kurikulum
b. RS Dr Moewardi merupakan PPK 3 sehingga lebih banyak kasus yang
subspesialistik.
c. Keterbatasan jumlah peserta didik.
d. Beberapa jenis kasus tindakan dalam kompetensi dasar dan lanjut jumlah terbatas.
e. Implementasi modul pembelajaran oleh peserta didik yang masih kurang.
3. Peluang
a. Adanya RS Daerah yang dijadikan RS Jejaring.
b. Adanya panduan nasional yang mendukung pencapaian standar kompetensi
peserta didik yang sama.
c. Telah terjalinnya kerjasama dengan beberapa instansi dan komunitas dalam
melaksanakan dan mensosialisasikan program THT Komunitas.
d. Tersedianya fasilitas pendidikan untuk meningkatkan kompetensi peserta didik di
RS jejaring.
e. Tersedianya staf pengajar yang mencukupi di RS Jejaring dalam meningkatkan
kompetensi peserta didik.
4. Ancaman
a. Pusat pendidikan lain di Indonesia yang lebih berkembang dan maju
b. Semakin berkembangnya prestasi dan promosi departemen lain.
c. Teknologi di bidang THT KL yang berkembang pesat dan berbiaya tinggi.
Sistem pelaporan
Sistem pelaporan keuangan program studi berpedoman pada standar pelaporan
keuangan universitas berdasarkan standar biaya umum (SBU) yang dikeluarkan oleh
Kementrian Keuangan. Pelaporan keuangan dilakukan setiap selesai kegiatan. Laporan
Pertanggungjawaban (LPJ) yang dibuat oleh Prodi DS IK.THT-KL dilaporkan ke Universitas
melalui Bagian Keuangan Fakultas Kedokteran.
Sistem Pertanggungjawaban.
Seluruh penggunaan dana dan pertanggungjawabannya harus sesuai dengan usulan
kegiatan dan menyertakan surat tugas dari Dekan FK UNS, dan setiap kegiatan yang
menggunakan TOR harus menyertakan hasil laporan kegiatan dengan mengisi blanko tanda
terima dari pihak dekanan dan Universitas sesuai prosedur. Untuk menjaga akuntabilitas
pemakaian dana dan pencairan dana, Program Studi mengelola dana sesuai perencanaan
dalam RBA dan surat-surat keputusan kegiatan yang di keluarkan (Surat Keputusan Rektor).
Setiap kegiatan yang dilakukan dan melibatkan dana tersebut dilakukan melalui pengajuan
proposal kegiatan yang disertai dengan rencana anggaran biaya kegiatan, dan pelaporan
pertanggungjawaban dana tersebut di lakukan dengan membuat laporan secara berkala ke
Fakultas dan selanjutnya Fakultas akan meneruskan ke Universitas. Seluruh pengeluaran
dana tersebut atas sepengetahuan Kaprodi dan mendapat persetujuan dari Dekan Fakultas
Kedokteran.
Sistem Informasi
Pengembangan sistem informasi yang berbasis teknologi diharapkan akan
menyediakan informasi yang akurat. Komputer di perpustakaan bisa digunakan oleh setiap
civitas akademika dengan akses internet yang akan memudahkan bagi civitas akademika
mendapatkan informasi Penggunaan aplikasi dalam pelayanan sistem informasi dapat
digunakan untuk mencari informasi ilmiah oleh seluruh peserta didik dan civitas akademika
FK UNS dan prodi PPDS IK THT-KL. Sistem informasi di prodi IK THT-KL pada umumnya
dijalankan berbasis komputer ini diharapkan mampu mengolah data dengan lebih cepat,
tepat dan konsisten serta keamanan data yang lebih terjamin. Selain itu, tersedia juga
fasilitas wifi untuk memudahkan penggunaan internet baik peserta didik dan staf dosen
pengajar dalam rangka mendukung suasana akademis di lingkungan prodi DS IK THT-KL FK
UNS/RSUD dr. Moewardi. Dengan adanya sistem informasi akademik (SIAKAD) secara online,
peserta didik dapat mengetahui jadwal kuliah, daftar dosen, daftar mata kuliah, dan hasil
studi, peserta didik dapat langsung mengakses dimanapun dan kapanpun melalui internet.
.
Analisis SWOT
● Biaya pemeliharaan fasilitas ● Kerjasama yang baik dengan ● Mengoptimalkan sarana dan
sarana dan prasarana universitas untuk prasarana untuk kemajuan
mengantisipasi perubahan penelitian
● Penyediaan sarana yang alokasi dana
bernilai besar
● Mengoptimalkan fasilitas
● Jumlah alokasi dana yang komputer dan akses internet
berubah tiap tahunnya untuk kemajuan prodi
● Perubahan nilai tukar rupiah ● Melakukan pemeliharaan
sarana dan prasarana
Kerjasama
Prodi PPDS THT-KL FK UNS melakukan kerjasama dengan berbagai instansi terkait dengan program
studi baik instansi dalam maupun luar negeri. Kerjasama dengan instansi dalam negeri meliputi
kerjasama dengan Dinas Kesehatan kota Surakarta, rumah sakit jejaring, organisasi profesi, serta
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Analisa kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman (SWOT) terhadap kurikulum, pembelajaran,
dan suasana akademik adalah sebagai berikut:
EFAS
PELUANG (O) STRATEGI (S-O) STRATEGI (W-O)
6 Hasil penelitian dosen dan peserta didik sudah 0.05 3 0.15 Meningkatkan
dipublikasi secara nasional maupun keberadaan institusi
internasional pendidikan di tingkat
nasional maupun
internasional
7 Kerjasama dengan rumah sakit dan institusi 0.05 3 0.2 Kualitas penelitian
pendidikan semakin meningkat
2 Roadmap penelitian yang sudah ada belum 0.15 3 0.45 Keterbatasan waktu
dilakukan secara maksimal dosen untuk
melakukan penelitian
FAKTOR EKSTERNAL
OPPORTUNITY (PELUANG)
7 Majalah THT-KL dalam negeri dan luar negeri 0.075 3 0.22 Memudahkan
publikasi penelitian
(+) 1.77
O
Konsolidasi (+) 0.27 Perluasan
(+) 0.15
(-)1.5 W S (+) 1.65
Konsolidasi Konsolidasi
T
(-)1.5
Diagram Cartesius Analisis SWOT Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerjasama
BAB II
A. Analisis SWOT
Tenggorok Bedah Kepala Leher FK UNS Surakarta, dilakukan analisis SWOT. Analisis SWOT
adalah analisis kondisi internal maupun eksternal suatu organisasi yang selanjutnya akan digunakan
sebagai dasar untuk merancang strategi dan program kerja. Analisis internal meliputi kekuatan
(strengths) dan kelemahan (weakness). Faktor eksternal meliputi peluang (opportunities) dan
ancaman (threats). Analisis dilakukan terhadap tujuh komponen yang mempengaruhi kinerja
organisasi, yaitu:
delapan kotak, yaitu dua paling atas adalah kotak faktor eksternal (Peluang dan Tantangan) sedangkan
dua kotak sebelah kiri adalah faktor internal (Kekuatan dan Kelemahan). Empat kotak lainnya
merupakan kotak isu-isu strategis yang timbul sebagai hasil titik pertemuan antara faktor-faktor
Keterangan:
Sel ini merupakan pertemuan dua elemen kekuatan dan peluang sehingga memberikan kemungkinan
Sel B: Mobilization
Sel ini merupakan interaksi antara ancaman dan kekuatan. Disini harus dilakukan upaya mobilisasi
sumber daya yang merupakan kekuatan organisasi untuk memperlunak ancaman dari luar tersebut,
Sel ini merupakan interaksi antara kelemahan organisasi dan peluang dari luar. Situasi seperti ini
memberikan suatu pilihan pada situasi yang kabur. Peluang yang tersedia sangat meyakinkan namun
tidak dapat dimanfaatkan karena kekuatan yang ada tidak cukup untuk menggarapnya. Pilihan
keputusan yang diambil adalah melepas peluang yang ada untuk dimanfaatkan organisasi lain atau
Sel ini merupakan kondisi yang paling lemah dari semua sel karena merupakan pertemuan antara
kelemahan oragnisasi dengan ancaman dari luar, dan karenanya keputusan yang salah akan membawa
bencana yang besar bagi organisasi. Strategi yang harus diambil adalah Damage Control
(mengendalikan kerugian) sehingga tidak menjadi lebih parah dari yang diperkirakan.
Data SWOT kualitatif di atas dapat dikembangkan secara kuantitatif melalui perhitungan
Analisis SWOT yang dikembangkan oleh Pearce dan Robinson, agar diketahui secara pasti posisi
I. Melakukan perhitungan skala penilaian (a) dan bobot (b) point faktor serta jumlah total perkalian
Menghitung skala penilaian (a) masing-masing point faktor dilakukan secara saling bebas
(penilaian terhadap sebuah point faktor tidak boleh dipengaruhi atau mempengaruhi penilaian
terhadap point faktor lainnya). Skala penilaian yang digunakan terdiri atas empat tingkat:
Perhitungan bobot (b) masing-masing point faktor dilaksanakan secara saling ketergantungan.
Artinya penilaian terhadap satu point faktor adalah dengan membandingkan tingkat kepentingannya
dengan point faktor lainnya. Sehingga formulasi perhitungannya adalah nilai yang telah didapat
(rentang nilainya sama dengan banyaknya point faktor) dibagi dengan banyaknya jumlah point faktor.
II. Melakukan pengurangan antara jumlah total faktor S dengan W (d) dan faktor O dengan T (e).
Perolehan angka (d = x) selanjutnya menjadi nilai atau titik pada sumbu X, sementara perolehan
III. Mencari posisi organisasi yang ditunjukkan oleh titik (x,y) pada kuadaran SWOT.
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang. Rekomendasi strategi yang
diberikan adalah Progresif, artinya organisasi dalam kondisi prima dan mantap sehingga sangat
dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan
secara maksimal.
Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Diversifikasi Strategi, artinya organisasi dalam kondisi
mantap namun menghadapi sejumlah tantangan berat sehingga diperkirakan roda organisasi akan
mengalami kesulitan untuk terus berputar bila hanya bertumpu pada strategi sebelumnya. Oleh
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah namun sangat berpeluang. Rekomendasi strategi
yang diberikan adalah Ubah Strategi, artinya organisasi disarankan untuk mengubah strategi
sebelumnya. Sebab, strategi yang lama dikhawatirkan sulit untuk dapat menangkap peluang yang ada
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah dan menghadapi tantangan besar. Rekomendasi
strategi yang diberikan adalah Strategi Bertahan, artinya kondisi internal organisasi berada pada
pilihan dilematis. Oleh karenanya organisasi disarankan untuk menggunakan strategi bertahan,
mengendalikan kinerja internal agar tidak semakin terperosok. Strategi ini dipertahankan sambil terus
a.
b.
c.
d.
1.
a.
b.
c.
Sub Jumlah a b c axbxc
4 3 2 1
d.
a.
b.
c.
d.
a.
b.
c.
d.
a.
b.
c.
d.
a.
b.
c.
Sub Jumlah a b c axbxc
4 3 2 1
d.
a.
b.
c.
d.
a.
b.
c.
d.
a.
b.
c.
d.
a.
b.
c.
d.
No. Ancaman Faktor Sub Skala Penilaian Nilai
faktor
a.
b.
c.
d.
No. Ancaman Faktor Sub Skala Penilaian Nilai
faktor
a.
b.
c.
d.
No. Ancaman Faktor Sub Skala Penilaian Nilai
faktor
a.
b.
c.
d.
No. Ancaman Faktor Sub Skala Penilaian Nilai
faktor
a.
b.
c.
d.
PENUTUP
REFERENSI
LAMPIRAN