Anda di halaman 1dari 3

PEMANTAUAN PELAKSANAAN

KEBIJAKAN DAN PROSEDUR


PENANGANAN LIMBAH BERBAHAYA
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP TanggalTerbit :
Halaman :
PUSKESMAS
KELIR Drg. NUR HIDAYAH
Nip. 19730323 200112 2 003

1. Pengertian Setiap kegiatan yang berkaitan dengan penanganan limbah berbahaya oleh semua
personil.
2. Tujuan Untuk memastikan pelaksanaan dan penanganan limbah berbahaya tidak
menimbulkan pencemaran dan membahayakan lingkungan sehingga jika terjadi
sesuatu yang tidak diinginkan akan dapat ditelusuri penyebabnya.
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Kelir Nomor 188.4/ /429.114.03/2018 Tentang
PENGENDALIAN DAN PEMBUANGAN LIMBAH BERBAHAYA DI
PUSKESMAS KELIR

4. Referensi Peraturan Pemerintah RI nomor 101 tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan
berbahaya dan Beracun;

5. Alat dan Bahan ATK


FORM
6. Prosedur MengidentifikasiLimbahBerbahaya
1. Sanitarian danPetugasterkait
1.1 Masing-masing penghasil Limbah berbahaya mengidentifikasi jenis dan
jumlah limbah berbahaya yang secara periodik dihasilkan oleh unit tersebut.
1.2 Identifikasi tersebut ditulis dalam buku inventaris oleh masing-masing unit
penanggung jawab.
PengumpulanLimbahBerbahaya
2. Petugas Laboratorium
2.1 Masing-
masingpenghasillimbahberbahayamengidentifikasijenisdanjumlahlimbahber
bahaya yang secaraperiodikdihasilkanoleh unit tersebut.
2.2 Masing-masing unit melaporkanhasillimbahberbahayakepada sanitarian
tentangjenisdanjumlahlimbah yang
akandiserahkandenganmengisilaporanbulananlimbahberbahaya.

PEMANTAUAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN DAN PROSEDUR PENANGANAN LIMBAH 1


BERBAHAYA
2.3 Penghasillimbahberbahayamengangkutlimbahberbahayakegudangpenyimpa
nansementaralimbahberbahaya.
2.4 Petugas sanitarian memverifikasijenisdanjumlahlimbahberbahaya yang
dihasilkan.
2.5 Limbahberbahayalainnyadisimpan di
dalamgudangpenyimpanansementaralimbahberbahaya,
dipisahkanmenurutsifat/karakteristiklimbahberbahaya (mudahterbakar,
mudahmeledak, korosifdanreaktif, beracun.
2.6 Petugas sanitarian bersamapetugasterkaitmemberikansimboldan label.
2.7 MasaSimpandalamgudang TPS limbahberbahayamaksimal 90
harisesuaipersyaratan yang ditetapkanatauapabilalimbahberbahayalebihdari
50 Kg/ hari.
2.8 Petugasterkaitmengisiinventorilimbahberbahaya yang ada di
tempatpenampungan/penyimpanansertapenimbunanmenggunakanceklist
inventory limbahberbahaya.
2.9 PetugasterkaitmengisineracalimbahberdasarkaninventarisasiGudanglimbahb
erbahayasementara.
3. PengelolaanlimbahberbahayaolehPihakKetiga.
Setelahlimbahmencukupi di tempatpenampunganmencukupi,
limbahberbahayatersebutselanjutnyadiserahkankepadapihakketiga :
3.1 Pihak ketiga sebagai pengumpul/pengelola limbah berbahaya harus
mempunyai ijin dari Kementrian Lingkungan Hidup Republik Indonesia.
3.2 Pihak transportir harus mempunyai ijin dari Dirjen Perhubungan Darat
Kementrian Perhubungan RI dan mendapat rekomendasi dari Kementerian
LHRI. Ijin sesuai dengan jalur transportasi yang akan dilalui limbah
berbahaya.
3.3 Sanitarian mengusulkan surat penunjukan pengelola limbah berbahaya
kepada Kepala Puskesmas.
3.4 Pihak ketiga yang ditunjuk(pengumpul/ pengelola/ transportir) mengisi
Berita acara pemeriksaan Limbah berbahaya bersama petugas terkait. Berita
acara serah terima limbah berbahaya diisi oleh pihak ke 3 yang ditunjuk dan
kepala puskesmas.
3.5 Pihak ketiga yang ditunjuk berkewajiban memberikan Dokumen limbah
berbahaya yang sudah ditandatangani oleh penghasil dan
transportir/pengangkut.
7. Diagram Alir

PEMANTAUAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN DAN PROSEDUR PENANGANAN LIMBAH 2


BERBAHAYA
8. Unit Terkait Petugas Sanitarian
Petugas Laboratorium
Koodinator Unit
9. Dokumen
Terkait

10. Rekaman
No Yang Dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai
Historis
diberlakukan

PEMANTAUAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN DAN PROSEDUR PENANGANAN LIMBAH 3


BERBAHAYA

Anda mungkin juga menyukai