Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

RADAR DAN PEMANFAATANNYA DALAM KEHIDUPAN


SEHARI-HARI

DISUSUN OLEH
FERNANDA UMBU KABALU, S.Pd.
NOMOR PESERTA : 19241209710134

PPG DALAM JABATAN KELAS A IPA


UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESA
2019
BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kita ketahui bahwa sebenarnya sejak dulu teknologi sudah ada atau manusia sudah
menggunakan teknologi. Seseorang menggunakan teknologi karena manusia berakal.
Dengan akalnya manusia ingin keluar dari masalah, ingin hidup lebih baik, lebih aman
dan sebagainya. Perkembangan teknologi terjadi karena seseorang menggunakan
akalnya untuk menyelesaikan setiap masalah yang dihadapinya.
Pada satu sisi, perkembangan dunia IPTEK yang demikian mengagumkan itu
memang telah membawa manfaat yang luar biasa bagi kemajuan peradaban umat
manusia. Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik yang cukup
besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat mesin-mesin otomatis, demikian
juga ditemukannya formulasi-formulasi baru kapasitas komputer, seolah sudah mampu
menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang ilmu dan aktifitas
manusia. Dengan kata lain, kemajuan IPTEK yang telah kita capai sekarang benar-benar
telah diakui dan dirasakan memberi banyak kemudahan dan kenyamanan bagi
kehidupan umat manusia.
Salah satu pemanfaatan IPTEK dapat kita lihat dalam dunia navigasi. Bernavigasi
adalah merupakan bagian dari kegiatan melayarkan kapal dari suatu tempat ketempat
lain. Pengetahuan tentang alat-alat navigasi sangat penting untuk membantu seorang
pelaut dalam melayarkan kapalnya.
Seiring dengan perkembangan zaman, modernisasi peralatan navigasi
sangat membantu akurasi penentuan posisi kapal di permukaan bumi, sehingga dapat
menjamin terciptanya aspek-aspek ekonomis. Sistem navigasi di laut mencakup
beberapa kegiatan pokok, antara lain: 1) Menentukan tempat kedudukan (posisi) dimana
kapal berada di permukaan bumi, 2) mempelajari serta menentukan rute/jalan yang
harus ditempuh agar kapal dengan aman, cepat, selamat, dan efisien sampai ke tujuan,
3) menentukan haluan antara tempat tolak dan tempat tiba yang diketahui sehingga
jauhnya/jaraknya dapat ditentukan dan 4) menentukan tempat tiba bilamana titik tolak
haluan dan jauh diketahui.
Salah satu alat yang digunakan dalam navigasi adalah radar. Dalam dunia navigasi
radar digunakan untuk menentukan jarak kapal dari daratan , kapal lain , atau benda
terapung di laut . Pemanfaatan radar dalah tidak hanya digunakan dalam dunia navigasi
tetapi juga dalam beberapa bidang lain. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang
pengertian, prinsip kerja dan fungsi radar, maka penulis membuat makalah yang berjudul
“RADAR”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan radar?


2. Kapan radar ditemukan dan perkembangannya?
3. Apa yang dimaksud dengan antena, pemancar sinyal dan penerima sinyal?
4. Bagaimana prinsip kerja radar?
5. Apa yang dimaksud Doppler Radar, Bistatic Radar, Radar presipitasi (PR :
Precipitation Radar) dan Equatorial Atmosphere Radar (EAR)?
6. Apa manfaat radar dalam kehidupan sehari-hari?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian radar
2. Mengetahui sejarah radar.
3. Mengetahui pengertian antena, pemancar sinyal dan penerima sinyal.
4. Mengetahui prinsip kerja radar.
5. Mengetahui pengertian Doppler Radar, Bistatic Radar, Radar presipitasi (PR :
Precipitation Radar) dan Equatorial Atmosphere Radar (EAR).
6. Mengetahui manfaat radar dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II. KAJIAN TEORI

A. Pengertian Radar
Radar Merupakan salah satu Peralatan Navigasi Elektronik, radar singkatan
dari “Radio Detection and Ranging” adalah peralatan navigasi elektronik terpenting
dalam pelayaran. Pada dasarnya radar berfungsi untuk mendeteksi dan mengukur
jarak suatu obyek di sekeliling kapal. Disamping dapat memberikan petunjuk adanya
kapal, pelampung, kedudukan pantai dan obyek lain disekeliling kapal, alat ini juga
dapat memberikan baringan dan jarak antara kapal dan objek-objek tersebut.
Kelebihan utama dari radar dibanding dengan peralatan navigasi yang lain
adalah dalam pengoperasiannya radar tidak memerlukan stasion-stasion pemamcar.
Radar bekerja dengan menggunakan gelombang radio yang dipantukan dari
permukaan objek. Radar menghasilkan sinyal energi elektromagnetik yang
difokuskan oleh antenna dan ditransmisikan ke atmosfer. Benda yang berada dalam
alur sinyal elektromagnetik ini yang disebut objek, menyebarkan energi
elektromagnetik tersebut. Sebagian dari energi elektromagnetik tersebut disebarkan
kembali ke arah radar. Antena penerima yang biasanya juga antenna pemancar
menangkap sebaran balik tersebut dan memasukkannya ke alat yang disebut
receiver.Sedangkan alat pendeteksi konvensional, radar atau kepanjangannya Radio
Detection and Ranging, menggunakan gelombang radio untuk pendeteksian. Jika
gelombang yang dipancarkan mengenai benda (dalam hal ini adalah pesawat) akan
berbalik arah, dan waktu yang diperlukan untuk kembali lewat alat penerima dapat
mengetahui informasi jarak, kecepatan, arah, dan ketinggian.

B. Sejarah Radar dan Perkembangannya


Banyak orang percaya bahwa radar telah menyelamatkan Inggris dari
kekalahan atas Jerman pada perang Inggris. Awalnya radar tidak diciptakan untuk
kebutuhan perang, tetapi untuk kepentingan penerbangan biasa.
Banyak ilmuwan yang telah mengembangkan radar. Untuk mempelajarai lebih
terperinci maka perhatikan sejarah dan perkebangan radar di bawah ini.
1. James Clerk Maxwell, seorang ahli fisika Inggris. mengembangkan dasar-dasar
teori tentang elektromagnetik pada tahun 1865.
2. Seorang ahli fisika asal Jerman bernama Heinrich Rudolf Hertz berhasil
membuktikan teori Maxwell mengenai gelombang elektromagnetik dengan
menemukan gelombang elektromagnetik itu sendiri pada tahun 1866.
3. Christian Hülsmeyer (25 December 1881 – 31 January 1957), seorang ahli fisika
Jerman. Christian Hülsmeyer adalah peneliti yang pertama kali mendeteksi
keberadaan suatu benda dengan menggunakan gelombang elektromagnetik di
tahun 1904. Bentuk nyata dari pendeteksian itu dilakukan dengan memperlihatkan
kebolehan gelombang elektromagnetik dalam mendeteksi kehadiran suatu kapal
pada cuaca yang berkabut tebal. Namun di kala itu, pendeteksian belum sampai
pada kemampuan mengetahui jarak kapal tersebut.
4. Pada tahun 1921, Albert Wallace Hull menemukan magnetron sebagai tabung
pemancar sinyal/transmitter yang efisien. Kemudian transmitter berhasil
ditempatkan pada kapal kayu dan pesawat terbang untuk pertama kalinya secara
berturut-turut oleh A. H. Taylor dan L. C. Young pada tahun 1922 dan L. A. Hyland
dari Laboratorium Riset kelautan Amerika Serikat pada tahun 1930.
5. Pada tahun 1941 istilah radar pertama kali digunakan. Istilah radar untuk
menggantikan istilah dari singkatan Inggris RDF (Radio Directon Finding), tetapi
perkembangan radar itu sendiri sudah mulai banyak dikembangkan sebelum
Perang Dunia II oleh ilmuwan dari Amerika, Jerman, Prancis dan Inggris. Dari
sekian banyak ilmuwan, yang paling berperan penting dalam pengembangan
radar adalah Robert Watson-Watt asal Skotlandia, yang mulai melakukan
penelitiannya mengenai cikal bakal radar pada tahun 1915. Pada tahun 1920-an,
ia bergabung dengan bagian radio National Physical Laboratory. Di tempat ini, ia
mempelajari dan mengembangkan peralatan navigasi dan juga menara radio.
Watson-Watt menjadi salah satu orang yang ditunjuk dan diberikan kebebasan
penuh oleh Kementrian Udara dan Kementrian Produksi Pesawat Terbang untuk
mengembangkan radar. Watson-Watt kemudian menciptakan radar yang dapat
mendeteksi pesawat terbang yang sedang mendekat dari jarak 40 mil (sekitar
64 km). Dua tahun berikutnya, Inggris memiliki jaringan stasiun radar yang
berfungsi untuk melindungi pantainya.
Pada awalnya, radar memiliki kekurangan, yakni gelombang elektromagnetik
yang dipancarkannya terpancar di dalam gelombang yang tidak terputus-putus. Hal
ini menyebabkan radar mampu mendeteksi kehadiran suatu benda, tetapi tidak pada
lokasi yang tepat. Terobosan pun akhirnya terjadi pada tahun 1936 dengan
pengembangan radar berdenyut (pulsed). Dengan radar ini, sinyal diputus secara
berirama sehingga memungkinkan untuk mengukur antara gema untuk mengetahui
kecepatan dan arah yang tepat mengenai target.
Sementara itu, terobosan yang paling signifikan terjadi pada tahun 1939
dengan ditemukannya pemancar gelombang mikro berkekuatan tinggi . Keunggulan
dari pemancar ini adalah ketepatannya dalam mendeteksi keberadaan sasaran, tidak
peduli dalam keadaan cuaca apapun. Keunggulan lainnya adalah bahwa gelombang
ini dapat ditangkap menggunakan antena yang lebih kecil, sehingga radar dapat
dipasang di pesawat terbang dan benda-benda lainnya. Hal ini yang pada akhirnya
membuat Inggris menjadi lebih unggul dibandingkan negara-negara lainnya di dunia.
Pada tahun-tahun berikutnya, sistem radar berkembang lebih pesat lagi, baik dalam
hal tingkat resolusi dan portabilitas yang lebih tinggi, maupun dalam hal peningkatan
kemampuan sistem radar itu sendiri sebagai pertahanan militer.

C. Komponen Utama Radar


Ada tiga komponen utama yang tersusun di dalam sistem radar, yaitu antena,
transmitter (pemancar sinyal) dan receiver (penerima sinyal).
1. Antena
Antena yang terletak pada radar merupakan
suatu antena reflektor berbentuk piring parabola
yang menyebarkan energi elektromagnetik dari titik
fokusnya dan dipantulkan melalui permukaan yang
berbentuk parabola. Antena radar memiliki du
akutub (dwikutub). Input sinyal yang masuk
dijabarkan dalam bentuk phased-array (bertingkat
atau bertahap). Ini merupakan sebaran unsur-unsur objek yang tertangkap antena
dan kemudian diteruskan ke pusat sistem RADAR.
2. Pemancar sinyal (transmitter)
Pada sistem radar, pemancar sinyal (transmitter) berfungsi untuk
memancarkan gelombang elektromagnetik melalui reflektor antena. Hal ini
dilakukan agar sinyal objek yang berada didaerah tangkapan radar dapat dikenali.
Pada umumnya, transmitter memiliki bandwidth dengan kapasitas yang besar.
Transmitter juga memiliki tenaga yang cukup kuat, efisien, bisa dipercaya,
ukurannya tidak terlalu besar dan tidak terlalu berat, serta mudah dalam hal
perawatannya.
3. Penerima sinyal (receiver)
Pada sistem radar, penerima sinyal (receiver) berfungsi sebagai penerima
kembali pantulan gelombang elektromagnetik dari sinyal objek yang tertangkap
oleh radar melalui reflektor antena. Pada umumnya, receiver memiliki kemampuan
untuk menyaring sinyal yang diterimanya agar sesuai dengan pendeteksian yang
diinginkan, dapat memperkuat sinyal objek yang lemah dan meneruskan sinyal
objek tersebut ke pemroses data dan sinyal (signal and data processor), dan
kemudian menampilkan gambarnya di layar monitor (display).
Selain tiga komponen di atas, sistem radar juga terdiri dari beberapa
komponen pendukung lainnya, yaitu:
a. Waveguide, berfungsi sebagai penghubung antara antena dan transmitter.
b. Duplexer, berfungsi sebagai tempat pertukaran atau peralihan antara antena
dan penerima atau pemancar sinyal ketika antena digunakan dalam kedua
situati tersebut.
c. Software, merupakan suatu bagian elektronik yang berfungsi mengontrol kerja
seluruh perangkat dan antena ketika melakukan tugasnya masing-masing.
D. Prinsip Kerja Radar
Konsep radar adalah mengukur jarak dari sensor ke target. Ukuran jarak
tersebut didapat dengan cara mengukur waktu yang dibutuhkan gelombang
elektromagnetik selama penjalarannya mulai dari sensor ke target dan kembali lagi
ke sensor. Radar digunakan untuk mendeteksi dan menentukan lokasi suatu target
berdasar karakteristik perambatan gelombang elektromaknit (g.e.m.). Hal ini dapat
dilaksanakan dengan jalan mendeteksi pantulan dari g.e.m dengan bentuk tertentu,
seperti bentuk sinusoidal yang dimodulasi pulsa, setelah g.e.m. yang semula
dipancarkan tersebut dipantulkan kembali oleh target / objek yang dikenalinya.
Dengan cara ini Radar telah meningkatkan kemampuan manusia untuk
mengamati/melihat ligkungannya, terutama secara fisik. Walau demikian tidak berarti
bahwa Radar telah bisa menggantikan fungsi dari mata sebagai panca untuk melihat,
sama sekali tidak. Radar hanya dapat memperpanjang jarak jangkau dari mata
sampai batas tertentu, sehingga manusia dapat melihat apa yang tidak dapat
diamatinya secara langsung dengan mata. Pengertian “melihat” yang dilakukan oleh
Radar juga tidak sama dengan pengertian melihat pada mata, karena dalam hal ini
Radar tidak dapat misalnya membedakan warna dari objekyang ditinjaunya. Namun
demikian dalam “melihat” ini Radar punya kelebihan lain yang tidak dimiliki oleh mata,
yakni kemampuannya utk “menembus” kegelapan ,kabut ,awan, salju ataupun
bahan-bahan tertentu lainnya.n Satu hal yang paling penting dan patut dicatat adalah
kesanggupan Radar untuk menentukan jarak yang tepat dari suatu target.
Bila sebahagian dari sinyal yang dipancarkan Radar sampai pada suatu
target, maka target tersebut akan meradiasikannya kembali ke segala arah. Antena
Penerima selanjutnya akan menangkap enersi yang kembali dan meneruskannya
kebagian Penerima dimana sinyal tersebut dideteksi dan dianalisa untuk mengetahui
kehadiran, posisi atau kecepatan target tersebut, relatif terhadap Radar. Jarak dari
target diketahui dengan mengukur waktu yang dibutuhkan oleh sinyal Radar untuk
merambat menuju target dan kembali lagi ke Penerimanya. Sedang arah target
ditentukan oleh arah datangnya pantulan g.e.m. itu sendiri. Jika target tersebut
bergerak relatif terhadap Radar, maka kecepatan target diukur berdasar “Efek
Doppler”, yakni pergeseran frekuensi carrier yang terjadi setelah mengalami
pemantulan. Berdasar “efek Doppler” disamping dapat membedakan target bergerak
dari target diam, Radar juga dapat mengetahui lintasan gerak dari suatu target.
Sistem Radar mulanya dikembangkan dengan tujuan utama untuk mengetahui
kedatangan dan posisi pesawat musuh serta mengarahkan dengan tepat senjata anti
pesawat udara kepadanya. Meski Radar yang modern telah mempunyai beragam
fungsi, namun tugas pertamanya sebagai pengukur jarak masih tetap merupakan
salah satu dari fungsinya yang penting, karena sampai dengan saat ini masih belum
ada satupun sistem lain yang mampu mengukur jarak secepat dan seakurat yang
dilakukan Radar. Jarak target terhadap Radar dapat diketahui dengn mengukur
waktu TR , yaitu waktu yang dibutuhkan oleh sinyal Radar untuk mencapai target dan
kembali lagi ke Penerimanya. Karena kecepatan rambat g.e.m. sama dengan
kecepatan cahaya, maka :
Efek Dopler
R = c. TR / 2 ………………………………………………… (I-1)
Dimana:
R = jarak target terhadap Radar
C = kecepatan cahaya = 3. 108 m/det
TR = waktu yang dibutuhkan sinyal Radar untuk mencapai target dan kembali
lagi ke Penerimanya Untuk perhitungan praktis biasanya digunakan :
R (km ) = 0.15 TR (μdet) …………………………….….. (I-2) atau
R (nmi) = 0. 081 TR (μdet)
Pada umumnya gelombang Radar merupakan gelombang pembawa sinusoidal yang
dimodulasi pulsa sehingga menghasilkan sinyal yang terputus-putus, yang mirip
deretan pulsa.
Bentuk umum dari sinyal Radar yang berupa :
a. Deretan pulsa yang terbentuk dari sinyal sinusoidal yang terputus-putus
b. Pulsa pantul yang diterima seblm pulsa berikutnya terkirim. Deretan dari pulsa
tersebut hendaknya sedemikian rupa sehingga pantulannya telah kembali /
dideteksi Penerima sebelum pengiriman pulsa berikutnya. Jika deretan pulsa
terlalu berdekatan, ada kemungkinan terjadinya “second time around echo”, yakni
penerimaan pantulan/echo terjadi setelah pengiriman pulsa berikutnya. Karena
“secong time around echo” ini memungkinkan terjadinya kekeliruan atau salah
penafsiran, maka kemungkinan timbulnya dikurangi dengan memberi batasan: R
unamb = c / 2fp
Dimana :
R unamb = Maximum unambiguous range = Jarak maksimum untuk
menghindari timbulnya “second time around echo
fp = Kecepatan / frekuensi pulsa
c = Kecepatan cahaya

Selain itu sesuai dengan keperluannya, adakalanya sinyal kontinu


(contineous wave) lebih tepat dipakai sebagai sinyal Radar, yakni bagi Radar dengan
efek Doppler sebagai prinsip kerjanya.

E. Jenis-jenis Radar
Adapun jenis-jenis radar adalah sebagai berikut:
1. Doppler Radar
Jenis radar ini menggunakan efek Doppler untuk mengukur kecepatan radial dari
sebuah objek yang masuk ke daerah tangkapan. Efek Doppler adalah perubahan
frekuensi atau panjang gelombang dari sebuah gelombang yang diterima
pengamat. Adapun kecepatan radial ialah kecepatan suatu benda dalam arah
segaris dengan pandangan (menjauhi atau mendekati pengamat). Contoh
Doppler Radar ialah radar cuaca yang digunakan mengetahui seluruh fenomena
yang terjadi di atmosfer Bumi atau sebuah planet lain.
2. Bistatic Radar
Sistem radar ini terdiri dari komponen penerima sinyal (receiver) dan pemancar
sinyal (transmitter). Dengan dua komponen tersebut, target dapat dideteksi
melalui sinyal yang dipantulkan ke pusat antena. Sistem radar itu berfungsi
melacak keberadaan target melalui proses refleksi dari sumber pencahayaan
yang ada. Radar ini selanjutnya biasa digunakan untuk sinyal komunikasi dan
sistem penyiaran. frans ekodhanto
3. Radar presipitasi (PR : Precipitation Radar)
Radar presipitasi (PR : Precipitation Radar) adalah sensor pengindera presipitasi
(curah hujan) pertama yang berada di antariksa, dan dibawa oleh satelit TRMM
(Tropical Rainfall Measuring Mission). Sensor PR satelit TRMM ini berupa radar
pengamatan secara elektronik (electronically scanning radar) terhadap curah
hujan dari antariksa, beroperasi pada frekuensi 13,8 GHz, memiliki resolusi
horisontal di permukaan sekitar 3,1 mile (5 km) dan lebar sapuan (swath width)
154 mile (247 km). Kegunaan utama dari sensor PR satelit TRMM ini adalah
untuk pemantauan/pengukuran secara 3-D (tiga dimensi) distribusi curah hujan
yang terjadi, baik di atas daratan maupun di atas lautan, serta untuk pengukuran
kedalaman lapisan curah hujan di atmosfer itu sendiri. Secara lebih rinci, sensor
PR satelit TRMM ini dapat digunakan untuk pemantauan/pengukuran profil
(vertikal) curah hujan dan salju dari permukaan sampai ketinggian sekitar 12 mile
(20 km), dengan resolusi vertikal setiap 250 m, dan sensitivitas sinyal minimum
yang mampu di deteksi senor PR satelit TRMM ini lebih kurang 20 dBz atau
setara dengan kecepatan curah hujan (rain rate) sekitar 0,7 mm / jam. (Fu dan
Liu, 2001). Sensor PR satelit TRMM ini didisain oleh NASDA (National Space
Development Agency) Jepang, yang sekarang dikenal sebagai JAXA (Japan
Aerospace Exploration Agency) Jepang dalam rangka kerjasama dengan NASA
(National Aeronautics and Space Administration) Amerika Serikat untuk
memantau dan studi curah hujan di daerah tropis. Ilustrasi artistik satelit TRMM
berikut 5 sensor utamanya (PR, TMI, VIRS, LIS dan CERES)
4. Equatorial Atmosphere Radar (EAR)
EAR adalah radar doppler yang dibangun untuk observasi di daerah ekuator,
radar ini selesai diinstal sejak bulan Maret 2001. EAR beroperasi pada 47 MHz
dengan maksimum peak dan kekuatan transmisi rata-rata 100 kW dan 5 kW.
EAR diinstal pada area pengunungan di bagian barat Sumatra yang berlokasi
pada 0.20º S, 100º E di Bukittinggi.
Prinsip pengukuran angin dengan radar memancarkan dan menerima pulsa
radiasi gelombang mikro dengan antenanya. Antena memfokuskan radiasi
menjadi beam sempit, sehingga sinyal yang ditransmisikan berjalan pada arah
yang spesifik. Sinyal yang diterima dipantulkan dari target yang terletak di arah
beam, dan jarak antar radar dengan target bisa ditentukan secara akurat dari
selang waktu sinyal yang dipancarkan sampai sinyal yang diterima. Di stasiun ini
dibangun Radar Atmosfer Khatulistiwa (Equatorial Atmospheric Radar) untuk
memantau kondisi atmosfer hingga ketinggian lebih dari 100 kilometer. Dengan
instrumen ini diukur angin dalam tiga dimensi. Selain itu diperoleh data suhu
virtual dengan menggunakan gelombang suara untuk kemudian dikonversikan
guna memperoleh gambaran besarnya kandungan uap air di atas atmosfer
Sumatera Barat.
5. Boundary Layer Radar (BLR)
BLR merupakan L-band Doppler radar yang disebutkan sebagai radar profil angin
yang dapat digunakan untuk mengukur kecepatan angin pada suatu tempat
sebagai fungsi dari ketinggian. Boundary Layer atmosfer sendiri didefinisikan
sebagai bagian dari troposfer yang secara langsung dipengaruhi oleh permukaan
bumi dan bereaksi dengan gaya permukaan dalam skala waktu kurang dari satu
jam. Gaya ini termasuk evaporasi, transpirasi, transfer panas dan emisi polutan.
Sistem perangkat BLR terdiri dari unit antena, unit transmitter, unit penerima, unit
akusisi data dan unit pemroses sinyal. Pada pengamatan dengan BLR sinyal
frekuensi radio yang diperkuat dalam unit transmitter, dipancarkan dari antena
parabola. Sinyal lemah yang dipantulkan turbulensi atmosfer, dikumpulkan
antena dan ditransfer ke unit penerima. Sinyal yang diterima akan diperkuat,
dideteksi dan diubah ke sinyal video dalam unit penerima kemudian sinyal video
dikirim ke unit pemroses data. BLR memiliki daya sebesar 1 kW dengan resolusi
spasial 100 m dan resolusi temporal 1 menit. Kisaran ketinggian BLR sekitar 1-5
km. BLR menggunakan tiga buah antena parabola dengan diameter masing-
masing 2 m. Antena-antena diarahkan ke tiga titik berbeda yaitu satu beam tepat
kearah vertikal, dua beam lainnya kearah timur dan utara dengan sudut zenith
maksimum 30º. Untuk mendapatkan tiga komponen angin, BLR harus beroperasi
dengan menggunakan frekuensi tinggi. Sebagai konsekuensi penggunaan
frekuensi tinggi ini, pemantulan volume radar dari turbulensi atmosfer akan lebih
kecil bila dibandingkan butir hujan. Akibatnya BLR tidak dapat mengukur
pergerakan atmosfer secara langsung pada saat awan hujan atau mendung.
6. X-band Radar (XDR)
X-band merupakan radar doppler yang dapat mendeteksi awan sampai pada
jarak 83 km. X-band beroperasi pada 9.445 GHz dan kekuatan transmisi
puncaknya 40 kW dengan resolusi waktu 4 menit dan resolusi spasial 250 m.
Pada tanggal 10 April-9 Mei 2004, X-band dipasang pada sebuah volume
pengamatan dengan 17 sudut zenith dari 0.7º-40.0º. Untuk melihat aktivitas awan
di Kototabng, X-band dipasang dengan jarak 20 km dari arah tenggara EAR dan
dapat mengamati awan pada ketinggian lebih dari 14 km.

F. Pemanfaatan Radar dalam Kehidupan Sehari-hari


1. Wifi radar
Wifi radar adalah aplikasi yang dirancang untuk ponsel Nokia s60v3 ataupun bisa
juga dicoba di Nokia s60v5 sebagai aplikasi unuk mendeteksi keberadaan sinyal
Wifi/Jaringan internet melalui sambungan gelombang radio.Aplikasi Wifi Radar ini
akan memberitahukan dengan notifikasi suara jika aplikasi ini mendeteksi
keberadaan Wifi,jadi menurut saya cukup berguna bagi anda yang memilki ponsel
ber-Wifi dan sering menggunakan fasilitas Wifi jika berinternet.Anda tak perlu
mencari sinyal Wifi secara manual,tinggal mengaktifkan aplikasi Wifi Radar dan
mengoperasikannya,maka aplikasi Wifi Radar ini akan mendeteksi adanya sinyal
Wifi yang ditagkap oleh ponsel anda.
2. Cuaca
a. Weather Radar, merupakan jenis radar cuaca yang memiliki kemampuan
untuk mendeteksi intensitas curah hujan dan cuaca buruk, misalnya badai.
b. Wind Profiler, merupakan jenis radar cuaca yang berguna untuk mendeteksi
kecepatan dan arah angin dengan menggunakan gelombang suara (SODAR).
3. Militer
a. Airborne Early Warning (AEW), merupakan sebuah sistem radar yang
berfungsi untuk mendeteksi posisi dan keberadaan pesawat terbang lain.
Sistem radar ini biasanya dimanfaatkan untuk pertahanan dan penyerangan
udara dalam dunia militer.
b. Radar pemandu peluru kendali, biasa digunakan oleh sejumlah pesawat
tempur untuk mencapai sasaran/target penembakan. Salah satu pesawat
yang menggunakan jenis radar ini adalah pesawat tempur Amerika Serikat F-
14. Dengan memasang radar ini pada peluru kendali udara (AIM-54 Phoenix),
maka peluru kendali yang ditembakkan ke udara itu (air-to-air missile)
diharapkan dapat mencapai sasarannya dengan tepat.
4. Kepolisian
Radar biasa dimanfaatkan oleh kepolisian untuk mendeteksi kecepatan
kendaraan bermotor saat melaju di jalan. Radar yang biasa digunakan untuk
masalah ini adalah radar gun yang berbentuk seperti pistol dan microdigicam
radar.
5. Pelayaran
Dalam bidang pelayaran, radar digunakan untuk mengatur jalur perjalanan kapal
agar setiap kapal dapat berjalan dan berlalu lalang di jalurnya masing-masing dan
tidak saling bertabrakan, sekalipun dalam cuaca yang kurang baik, misalnya
cuaca berkabut.
6. Penerbangan
Dalam bidang penerbangan, penggunaan radar terlihat jelas pada pemakaian Air
Traffic Control (ATC). Air Traffic Control merupakan suatu kendali dalam
pengaturan lalu lintas udara. Tugasnya adalah untuk mengatur lalu lalang serta
kelancaran lalu lintas udara bagi setiap pesawat terbang yang akan lepas landas
(take off), terbang di udara, maupun yang akan mendarat (landing). ATC juga
berfungsi untuk memberikan layanan bantuan informasi bagi pilot tentang cuaca,
situasi dan kondisi bandara yang dituju.
7. Secondary Surveillance Radar (SSR) di Bandara Polon
Radar ada beberapa macam dan yang umum digunakan di bandara udara adalah
Primary Surveillance Radar (PSR) dan Secondary Surveillance Radar (SSR).
Dengan radar SSR, yang merupakan radar deteksi aktif dengan pesawat
terpasang transponder, informasi yang didapatkan lebih dari deteksi PSR, yaitu :
a. jarak pesawat
b. posisi pesawat
c. kode pesawat
d. ketinggian pesawat
e. kecepatan pesawat
BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Radar merupakan suatu singkatan dari radio detection and ranging. Sesuai
dengan nama yang diberikan radar dikembangkan sebagai suatu cara yang
menggunakan gelombang radio untuk mendeteksi adanya objek dan menentukan
jarak (posisi) obyek tersebut. Prinsip kerja radar ialah memancarkan dan
menerima gelombang elektromagnetik yang dipantulkan oleh target.
2. Pada tahun 1941 istilah radar pertama kali digunakan. Istilah radar untuk
menggantikan istilah dari singkatan Inggris RDF (Radio Directon Finding), tetapi
perkembangan radar itu sendiri sudah mulai banyak dikembangkan sebelum
Perang Dunia II oleh ilmuwan dari Amerika, Jerman, Prancis dan Inggris. Dari
sekian banyak ilmuwan, yang paling berperan penting dalam pengembangan
radar adalah Robert Watson-Watt asal Skotlandia, yang mulai melakukan
penelitiannya mengenai cikal bakal radar pada tahun 1915.
a. Radar terdiri dari 3 komponen utama, yaitu: 1) Antena, 2) Pemancar sinyal
(transmitter) dan 3) Penerima sinyal (receiver)
3. Konsep radar adalah mengukur jarak dari sensor ke target. Ukuran jarak tersebut
didapat dengan cara mengukur waktu yang dibutuhkan gelombang
elektromagnetik selama penjalarannya mulai dari sensor ke target dan kembali
lagi ke sensor.
4. Jenis-jenis radar adalah sebagai berikut:
a. Doppler Radar
b. Bistatic Radar
c. Radar presipitasi (PR : Precipitation Radar)
d. Equatorial Atmosphere Radar (EAR)
e. Boundary Layer Radar (BLR)
f. X-band Radar (XDR)
5. Pemanfaatan radar dalam kehidupan sehari-hari.
a. Wifi radar sebagai aplikasi unuk mendeteksi keberadaan sinyal Wifi/Jaringan
internet melalui sambungan gelombang radio.
b. Cuaca
1) Weather Radar
2) Wind Profiler
c. Militer
1) Airborne Early Warning (AEW).
2) Radar pemandu peluru kendali.
d. Kepolisian
Radar biasa dimanfaatkan oleh kepolisian untuk mendeteksi kecepatan
kendaraan bermotor saat melaju di jalan. Radar yang biasa digunakan untuk
masalah ini adalah radar gun yang berbentuk seperti pistol dan microdigicam
radar.
e. Pelayaran
Dalam bidang pelayaran, radar digunakan untuk mengatur jalur perjalanan
kapal agar setiap kapal dapat berjalan dan berlalu lalang di jalurnya masing-
masing dan tidak saling bertabrakan, sekalipun dalam cuaca yang kurang baik,
misalnya cuaca berkabut.
f. Penerbangan
Dalam bidang penerbangan, penggunaan radar terlihat jelas pada pemakaian
Air Traffic Control (ATC).
g. Secondary Surveillance Radar (SSR) di Bandara Polon
Radar ada beberapa macam dan yang umum digunakan di bandara udara
adalah Primary Surveillance Radar (PSR) dan Secondary Surveillance Radar
(SSR).
B. Saran
Negara Indonesia masih memerlukan banyak sekali peralatan radar untuk menjaga
kedaulatan NKRI. Dengan demikian sebaiknya pemerintah lebih banyak
memeperhatikan karya anak bangsa selain untuk memenuhi jumlah peralatan yang
banyak juga dapat untuk meminimalisasi anggaran yang di keluarkan oleh negara
dibandingkan dengan membeli teknologi dari negara lain.
DAFTAR PUSTAKA

http://helvynadzifah.blogspot.com/2017/09/makalah-radar-pengertian-komponen.html

http://www.maritimeworld.web.id/2014/07/apa-yang-dimaksud-dengan-radar-dan-fungsi-
radar-kapal.html

https://kumparan.com/potongan-nostalgia/penemuan-radar-kemajuan-dunia-militer-
1538057383031545637

https://id.wikipedia.org/wiki/Radar

http://planetcopas.blogspot.com/2013/09/prinsip-kerja-sistem-radar.html

http://oktaferizallubis.blogspot.com/2012/11/macam-macam-radar.html

Anda mungkin juga menyukai