Anda di halaman 1dari 3

KASUS PBL/BBDM

A. SKENARIO 1 :
Anak kecil sakit gigi

Seorang anak perempuan berusia 6 tahun dengan BB 20 kg datang diantar ibunya karena
merasa bengkak di wajah kiri sejak dua hari yang lalu. Anak tersebut juga mengalami demam
dan sakit gigi yang hebat sehingga tidak mau makan. Ibunya telah memberikan resep obat
penurun panas. Setelah diperiksa oleh dokter ternyata anak tersebut mengalami infeksi pada
gusi bawah kanan. Dokter menuliskan resep obat berupa antibiotik, antiradang, dan
analgetik. Ibu pasien menuturkan bahwa anaknya hanya bisa minum puyer.

Keyword : Resep, antiinflamasi, analgetik, antiradang, puyer

Narasumber:

1. drg. Gunawan Wibisono, Msi.Med


2. farmasi

Referensi :

Yagiela J.A. Pharmacology and therapeutics for dentistry. 6th ed. US: Mosby Elsevier, 2011

Katzung, B.G., 2004, Farmakologi Dasar dan Klinik, Diterjemahkan oleh Bagian Farmakologi
Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Buku III, sixth edition, 531,637, Penerbit Salemba
Medika, Jakarta.

Teminologi
1. Resep obat : permintaan tertulis dari seorang dokter, dokter gigi,
atau dokter hewan kepada apoteker (farmasis) untuk membuat
dan menyerahkan obat kepada pasien.
2. Infeksi : Infeksi merupakan proses invasi dan multiplikasi berbagai
mikroorganisme ke dalam tubuh (seperti bakteri, virus, jamur, dan
parasit), yang saat dalam keadaan normal, mikroorganisme
tersebut tidak terdapat di dalam tubuh. Sebenarnya, di beberapa
tempat dalam tubuh kita pun, seperti di dalam mulut atau usus,
terdapat banyak mikroorganisme yang hidup secara alamiah dan
biasanya tidak menyebabkan infeksi. Namun, dalam beberapa
kondisi, beberapa mikroorganisme tersebut juga dapat
menyebabkan penyakit.
3. Antibiotik : Antibiotika adalah segolongan molekul, baik alami
maupun sintetik, yang mempunyai efek menekan atau
menghentikan suatu proses biokimia pada organisme, khususnya
dalam proses infeksi oleh bakteri.
4. Antiradang : Obat anti inflamasi dapat diartikan sebagai obat anti
radang dan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu obat anti inflamasi
steroid dan non steroid. Obat anti inflamasi steroid merupakan
jenis obat yang sangat kuat karena obat-obat ini menghambat
enzim phospholipase A2 sehingga asam arakidonat dan
prostaglandin yang menjadi salah satu penyebab nyeri kepala
primer dan menimbulkan edema (pembengkakan) tidak akan
terbentuk. Meski sangat efektif, obat jenis ini memiliki efek
samping yang besar pula seperti hipertensi dan osteoporosis.
Contoh obat anti inflamasi steroid adalah hidrokortison,
deksametason, prednisone, betametason, metilprednisolon Obat
anti inflamasi non steroid bekerja dengan cara menghambat COX
sehingga prostaglandin dan tromboksan tidak terbentuk. Namun
begitu, terdapat efek samping seperti pendarahan, peningkatan
resiko kambuh asma, dan gangguan ginjal dan lambung. Contoh
obat anti inflamasi non steroid yaitu parasetamol, aspirin, antalgin,
asam mefenamat, ibuprofen, dan masih banyak lagi.
5. Analgetik : Analgetik dan antipiretik adalah kombinasi golongan
obat yang umumnya digunakan untuk meredakan gejala demam
dan meredakan rasa nyeri yang dialami pada infeksi, peradangan
otot dan sendi, serta dysmenorrhea.
6. Puyer : sediaan puyer sering berupa racikan beberapa obat yang
dicampur menjadi satu. Kadang diberikan begitu saja dalam
bentuk bubuk, atau kemudian dikemas dalam bentuk kapsul.
7. Demam

Rumusan masalah
1. Apa yang dapat menyebabkan bengkak diwajah anak tersebut?
2. Apakah bengkak di wajah bisa menyebabkan demam ?
3. Apa akibat infeksi pada wajah anak?
4. Apa penyebab infeksi pada kasus tersebut
5. Apa fungsi obat antibiotik, anti radang, dan analgesik?
6. Apakah sediaan obat puyer cocok untuk diberikan pada anak
anak?
B. SKENARIO 2:
Perawatan gigi pada anak

Suatu hari, seorang anak laki-laki usia 7 tahun datang dengan keluhan memperbaiki gigi
geliginya. Dokter gigi Sp. KGA berencana akan melakukan pembuatan Stainless Steel Crown
dan melakukan penutupan fissure gigi permanen dengan Pit and Fissure Sealant. Setelah
melakukan pencetakan, dokter gigi tersebut memilih bahan yang digunakan untuk melakukan
perawatannya.

Keyword : Stainless steel crown, Pit and Fissure Sealant, pencetakan.

Narasumber:

1. drg. Nadia Hardini, Sp. KG


2. drg. Avina Anin Nasia, MSc

Referensi :

Anusavice KJ, Shen C & Rawis HR ; Phillip`s Science Of Dental Material, 12th ed, Essevier
Singapore , 2013 : 307 -332

Hatrick CD, Eakle WS, Bird WF. Dental Materials Clinical Applications for Dental Assistants and
Dental Hygienists. 2th ed.Missouri: Elsevier, 2003
Mc. Cabe JF. Anderson’s Applied Dental Materials. 6th ed.Oxford; Blackwell Scientific
Publications, 2009

Anda mungkin juga menyukai