Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
ABSTRAK
PENDAHULUAN
Measles Rubella atau Campak Jerman merupakan penyakit menular atau infeksi virus
yang ditandai dengan ruam merah berbentuk bintik-bintik pada kulit. Umumnya rubella ini sering
terjadi pada anak dan remaja yang belum mendapat vaksin campak, gondok, dan lain-lain. Meski
demikian, belum banyak masyarakat mengenal apaitu rubella. (IDAI 2014)
Measles Rubella termasuk dalam penyakit ringan pada anak, tetapi dapat
memberikan dampak buruk apabila terjadi pada ibu hamil trimester pertama
yang tidak di imunisasi maka akan mengakibatkan keguguran ataupun
kecacatan pada bayi sering disebut Congenital Rubella Syndrom (CRS) seperti
kelainan jantung dan mata, ketulian dan keterlambatan perkembangan (Depkes
RI, 2017).
Berdasarkan data dari kantor regional Asia Tenggara dari Badan Kesehatan Dunia (WHO
2017), Indonesia merupakan salah satu negara yang tertinggal dalam upaya menangani penyakit
campak dan Rubella capaian imunisasi di Indonesia hanya 3,20 % persen.(WHO 2017)
Pelaksanaa imunisasi MR(measles rubella) di Kabupaten Banjar masih
rendah. Diantara 24 puskesmas di Kabupaten Banjar Persentasi terendah ada di
Barutung Baru hanya 0,03 persen dan persentasi terbesar yaitu Karang Intan 2
yakni 48,67 persen. (Dinkes Kabupate Banjar 2018).
Virus yang mengakibatkan penyakit Measles Rubella adalah
Morbivillivirus Rubella menular melalui saluran nafas, batuk dan bersin dapat
menjadi jalur masuknya virus tersebut. (WHO 2017) Berbagi makanan dan
minuman dalam piring atau gelas yang sama dengan penderita juga dapat
menularkan penyakit campak dan rubella. Sama halnya jika Anda menyentuh
mata, hidung, atau mulut anda setelah memegang benda yang terkontaminasi
oleh penderita campak dan rubella.(IDAI 2014)
Pencegahan rubella yang paling efektif adalah dengan imunisasi, terutama
bagi wanita yang berencana untuk hamil. Sekitar 90 persen orang yang
menerima vaksin ini akan terhindar dari rubella. Pemberian vaksin MR
direkomendasikan pada anak usia 9 bulan sampai 15 tahun, dan diberikan
melalui suntikan pada jaringan lemak (subkutan) lengan atas. Vaksin MR ini
diberikan pada usia 9 bulan, 18 bulan, dan saat anak duduk di bangku kelas 1
SD, yaitu sekitar usia 6 tahun. (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
2017)
KONSEP TEORI
HASIL
Tabel 4.1
Data Jumlah Murid SMP Negeri 1 Martapura Barat
Tahun 2019
No Kriteri Jumlah
1 Seluruh Murid 266
2 Murid Laki-laki 135
3 Murid Perempuan 132
Tabel 4.2
Data Kepegawaian SMP Negeri 1 Martapura Barat
Tahun 2019
No Nama Jabatan
1 H.Mahyuni,S.Pd.,MM Kepala Sekolah
2 Yulida Midayanti,S.Pd Guru
3 Sukardi,S.Pd Guru
4 Mukminah,S.Pd Guru
5 Hj.Maserah,S.Pd Guru
6 Sahidah,S.Pd Guru
7 RetnotariNordiyati,S.Pd Guru
8 Norjannah,S.H Guru
9 YusnidaFitriani,S.Pd Guru
10 Ir.EkoAgusHaryono Guru
11 Zubaidah,S.Pd Guru
12 Moch.Solhani H.,S.Pd Guru
13 Syariffudin,S.Pd Guru
14 Selamat,S.Pd.I Guru
15 NurJairana,S.Pd Guru
16 Nazariah,S.Pd Tata Usaha
17 Via Elviana Tata Usaha
18 Hj. Mauhubah,S.Pd Guru
1. Data Umum Responden
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Tahun 2019
No Pendidikan F %
1 Tidak sekolah 15 20.5
2 SD 45 61.6
3 SMP/sederajat 7 9.6
4 SMA/sederajat 4 5.5
5 Perguruan Tinggi 2 2.7
Jumlah 73 100.0
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarka
Pekerjaan Tahun 2019
No Pekerjaan F %
1 Wirasswasta 15 20.5
2 PNS 2 2.7
3 Buruh/Tani 20 28.8
4 Ibu Rumah Tangga 36 47,91
Jumlah 73 100.0
Tabel 4.4 berdasarkan Tabel diatas menunjukkan bahwa bagian
besar responden adalah Ibu rumah tangga yaitu sebanyak 36(47.91%)
resfonden. Buruh tani sebanyak 20(28.8%) resfonden, wirausaha
15(20.5%) resfonden, dan PNS sebanyak 2(2.7%) responden.
2. Data Hasil Penelitian
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Faktor-Faktor
Penerimaan Ibu Terhadap Imunisasi MR
(Measles Rubella) Tahun 2019
Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Factor-Faktor
Penerimaan Ibu Terhadap Imunisasi MR(Measles rubella)
Tahun 2019
No Kategori F %
1 Menerima 72 98.6
2 Tidak Menerima 1 1.4
Jumlah 73 100
Tabel 4.8
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kategori
Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi MR(Measles Rubella)
Tahun 2019
No Kategori F %
1 Menerima 56 76.7
2 Tidak Menerima 17 23.3
Jumlah 73 100
Dari Tabel 4.8 yang menerima pada pertanyaan tentang
pengetahuan ibu tentang imunisasi MR(measles rubella) yaitu 56
(76.7%) reponden.
Tabel 4.9
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan
Peryataan Persepsi Keparahantahun 2019
Pernyataan Menerima tidak menerima
F % F %
Kouesioner tentang persesi keparahan
5 Dengan imunisasi maka anak saya tidak
63 86.3 10 13.7
akan terjangkit penyakit menular
6 Saya mengimunisasi anak saya untuk
54 74.0 19 26.0
terhindar dari penyakit menular
7 Saya tidak akan membiarkan anak saya
di imunisasi MR karena bias 46 63.0 27 37.0
mengakibatkan kematian dan kecacatan
Dari Tabel 4.9 didapatka responden yang menjawab pertanyaan
positif pada pertanyaan tentang persepsi keparahan yaitu 63 (86.3%)
reponden dan yang menjawab pertanyaan negatif sebanyak 10
(13.7%) responden.
Tabel 4.10
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kategori Persepsi
Keparahan Tahun 2019
No Kategori F %
1 Menerima 43 58.9
2 Tidak menerima 30 41.1
Jumlah 73 100
Dari Tabel 4.10 pada pertanyaan tentang persepsi keparahan
didapatkan responden yang menerima sebanyak 43 (58.9%).
Tabel 4.11
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan
Peryataan Persepsi Manfaat Tahun 2019
Pernyataan Menerima Tidak menerima
F % F %
Kouesioner tentang persesi manfaat
8 Dengan imunisasi MR anak akan terhindar
dari penyakit MR(measles rubella) 57 78.1 16 21.9
Tabel 4.12
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kategori Persepsi
Manfaat Tahun 2019
No Kategori F %
1 Menerima 58 79.5
2 Tidak Menerima 15 20.5
Jumlah 73 100
Dari data Tabel 4.12 pada pertanyaan tentang persepsi manfaat
responden yang menerima yaitu sebanyak 58 (79.5%).
Tabel 4.13
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan
Pernyataan Persepsi Hambatan Tahun 2019
Pernyataan Menerima Tidak menerima
F % F %
Kouesioner tentang persesi hambatan
12 Efek samping Imunisasi MR yang ditimbulkan cenderung
umum dan ringan seperti demam, rua, kulit, dan nyeri dibagian 58 79.5 15 20.5
kulit bekas suntikan
13 Imunisasi MR (Measles Rubella) adalah imunisasi yang tidak
49 67.1 24 32.9
halal
14 Saya menerima imunisasi MR karna tidak ingin anak saya sakit 59 80.8 14 19.2
15 Saya merasa takut apabila anak saya tidak di imunisasi MR 36 49.3 37 50.7
Dari Tabel 4.13 didapatkan responden yang menerima Imunisasi
MR(mesles rubella) banyak ditemukan pada resfonden dengan
persepsi hambatan yang menjawab pertanyaan positif yaitu 59
(80.8%) reponden dan yang menjawab pertanyaan negatif sebanyak
14 (19.2%) resfonden
Tabel 4.14
Distribusi frekuensi Responden berdasarkan kategori persepsi
Hambatan Tahun 2019
No Kategori F %
1 Menerima 64 87.7
2 Tidak Menerima 9 12.3
Jumlah 73 100
Tabel 4.15
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan
Pernyataan Dukungan Keluarga Tahun 2019
Pernyataan Menerima Tidak menerima
F % F %
Kouesioner tentang dukungan lingkungan
16 Keluarga selalu mendampingi saya saat saya mengimunisasi
49 67.1 24 32.9
anak saya
17 Suami dan keluarga saya mengijinkan anaknya diimunisasi MR 73 100 0 0
18 Keluarga selalu mengingatkan untuk
mengimunisasi agar terhindar dari penyakit 33 45.2 40 54.8
menular
Tabel 4.17
Distribusi frekuensi Responden berdasarkan
Pernyataan Dukungan Lingkungan Tahun 2109
Pernyataan Menerima Tidak menerima
F % F %
Kouesioner tentang dukungan lingkungan
19 Dilingkungan saya hampir semua anak-anaknya
29 39.7 44 60.3
sudah di imunisasi MR
20 Di lingkungan sekolah anak saya dilakukan
63 86.3 10 13.7
imunisasi MR
21 Adanya tetangga yang kena penyakit MR,
membuat saya akan menyetui anak saya di 9 12.3 64 87.7
Imunisasi MR.
22 Saya mendapat pejelasan tentang imunisasi MR
47 64.4 26 35.6
dari orang sekitar dan tetangga saya.
Dari Tabel 4.17 didapatkan responden yang menerima Imunisasi
MR(mesles rubella) banyak ditemukan pada resfonden dengan
dukungan lingkungan yang menjawab pertanyaan postif sebanyak 63
(86.3%%) resfonden dan yang menjawab pertanyaan negatif sebanyak
10(13.7%) resfonden.
Tabel 4.18
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kategori Dukungan
Lingkungan Tahun 2019
No Kategori F %
1 Menerima 69 94.5
2 Tidak menerima 4 5.5
Jumlah 73 100.0
7. Dukungan Lingkungan
Pada dukungan lingkungan berdasarkan pertanyaan positif
yang paling benar pada item no 20 yaitu”dilingkungan sekolah
anak saya dilakukan imunisasi MR(measles rubella)” yaitu
sebanyak 63(86.3%)responden, dan pertanyaan positif yang paling
rendah jawabannya yaitumpada item no 21”adanya tetangga yang
terkena penyakit MR(measles rubella), membuat saya akan
menyetujui anak saya di imunisasi MR(measles rubella)” yaitu
sebanyak 9(12.3%) responden.
1. Kesimpulan
Faktor-faktor penerimaan ibu terhadap imunisasi MR (measles
rubella)
a. Pengetahuan ibu tentang imunisasi MR (measles rubella) yang
menerima sebanyak 56 (76.7%).
b. persepsi keparahan pada imunisasi MR (measles rubella) yang
menerima sebanyak 43(58.9%).
c. Manfaat dari imunisasi MR (measles rubella) yang menerima
sebanyak 58 (79.5%).
d. Persepsi hambatan pada imunisasi MR(measles rubella) yang
menerima sebanyak 64 (87.7%)
e. Dari dukungan keluarga terhadap Imunisasi MR (measles
rubella)menerima 50 (68.5%) responden
f. Dukungan lingkungan terhadap imunisasi MR (measles
rubella) yang menerima sebanyak 69 (94.5%) resfonden.
2. Saran
a. Bagi Dinas Kesehatan
Menciptakan koordinasi yang lebih baik dengan kader,
tokoh agama, dan Sekolah Dasar mengenai sosialisasi dan
penyuluhan tentang imunisasi MR(measles rubella) khususnya
pada daerahyang memiliki tingkat penolakan tinggi terhadap
imunisasi MR(measles rubella).
b. Bagi Sekolah
Mewajibkan seluruh siswa untuk mendapatkan imunisasi
MR (measles rubella) sehingga kedepannya tidak ada lagi
siswa yang tidak mendapatkan imunisasi MR (measles
rubella).
c. Bagi Kader Kesehatan
Meningkatkan partisipasi dalam memberikan sosialisasi
dan penyuluhan tentang imunisasi MR(measles rubella).
Sehingga sosialisasi dapat disampaikan secara lebih merata
kepada seluruh ibu
DAFTAR PUSTAKA
IDAI. (2015). Panduan Imunisasi Anak .Jakarta: IDAI(Ikatan Dokter Anak Indonesia).
Marimbi, H (2010), Tumbuh Kembang, Status Gizi dan Imunisasi Dasar Pada Balita,
Yogyakarta: Nuha Medika
WHO. World Health Statistics (2016) Immunization, Vaccines and Biologicals. Rubella.