Anda di halaman 1dari 2

RUJUKAN PASIEN EMERGENSI

Ditetapkan Oleh,
No. Dokumen : Kepala UPT Puskesmas DTP
Beber,
No. Revisi :
SPO
Tanggal Terbit : 2 Januari 2015
PUSKESMAS Drs. HAERIA, SKM., MKM
Halaman : 1/2 Pembina
BEBER
NIP. 19641213 198803 1 006

Pasien emergensi adalah kondisi dimana pasien menderita penyakit dan cidera
1. Pengertian
yang dapat menimbulkan kecacatan permanen dan mengancam nyawa pasien.
Tujuan system rujukan adalah agar pasien mendapatkan pertolongan pada
2. Tujuan
fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih mampu sehingga jiwanya dapat
terselamatkan dengan demikian dapat menurunkan angka kematian.
3. Kebijakan Petugas dan pasien harus menjalankan alur pelayanan sebagaimana prosedur
berikut ini.
- Permenkes 75 th 2014 tentang Puskesmas, bab I pasal 1 ayat 9.
4. Referensi
Pasien yang akan dirujuk harus sudah diperiksa dan layak untuk dirujuk.
5. Prosedur
Adapun criteria pasien yang dirujuk adalah bila memenuhi salah satu dari :
a. Hasil pemeriksaan fisik sudah dapat dipastikan tidak mampu diatasi.
b. Hasil pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang sudah dapat
dipastikan tidak mampu diatasi.
c. Memerlukan pemeriksaan penunjang medis yang lebih lengkap tetapi
pemeriksaan harus disertai pasien yang bersangkutan.
d. Apabila telah diobati dan dirawat ternyata memerlukan pemeriksaan
pengobatan dan perawatan di saran kesehatan yang lebih mampu.
Prosedur merujuk pasien :
Prosedur klinis :
1. Melakukan anamnesa, pemeriksaan fisik dan dan pemeriksaan
penunjang medic untuk menentukan diagnose utama dan diagnose
banding.
2. Memberikan tindakan pra rujukan sesuai kasus.
3. Memutuskan unit pelayanan tujuan rujukan.
4. Untuk pasien gawat darurat harus didampingi petugas
medis/paramedic yang kompeten dibidangnya dan mengetahui
kondisi pasien.
5. Apabila pasien diantar dengan kendaraan Puskesmas keliling atau
ambulans, agar petugas dan kendaraan tetap menunggu pasien di IGD
tujuan sampai ada kepastian pasien tersebut mendapat pelayanan
(serah terima dengan perawat UGD).
Prosedur administratif :
a. Dilakukan setelah pasien diberikan tindakan pra-rujukan.
b. Membuat catatan rekam medis pasien dan lembar observasi (jika
perlu).
c. Memberikan informed consent (persetujuan/penolakan rujukan).
d. Membuat surat rujukan.
e. Mencatat identitas pasien pada buku register rujukan pasien.
f. Menyiapkan sarana transportasi dan sedapat mungkin menjalin
komunikasi dengan tempat tujuan rujukan.
g. Pengiriman pasien ini sebaiknya dilaksanakan setelah diselesaikan
administrasi yang bersangkutan dan sudah dipastikan kesiapan
fasilitas rujukan (telepon UGD yang dituju).
6. Unit Terkait Unit Pendaftaran
Poli umum
Ruang tindakan
Fasilitas rujukan

7. Dokumen Terkait Buku rekam medis


Lembar observasi
Buku rujukan pasien

8. Diagram Alir

Anda mungkin juga menyukai