DISUSUN OLEH :
NDH : 14
KERJASAMA
i
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN XIII
KERJASAMA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI SULAWESI TENGAH
DENGAN PEMERINTAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA
2019
PERSETUJUAN RANCANGAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR PROFESI PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS)
Disusun oleh :
NDH : 14
Coach, Mentor,
198411 1 001
ii
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN XIII
KERJASAMA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI SULAWESI TENGAH
DENGAN PEMERINTAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA
2019
PERSETUJUAN RANCANGAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR PROFESI PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS)
Disusun oleh :
NDH : 14
Telah diseminarkan
Di Hotel Pink Kabupaten Tojo Una-Una
Pada Hari Sabtu Tanggal 13 Juli 2019
Coach, Mentor,
Penguji
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN
iii
i
BAB I
PENDAHULUAN
2
Angka Kematian Bayi (AKB) dengan penuh komitmen, pencapaian target MDGs
untuk menurunkan AKB menjadi 23 per 1.000 kelahiran hidup dapat tercapai.
3
BAB II
DESKRIPSI ORGANISASI
Puskesmas Tete adalah salah satu Puskesmas yang terletak di sebelah Timur
Kota Ampana yang merupakan Ibukota Kabupaten Tojo Una Una Propinsi Sulawesi
Tengah, terletak di Desa Tete A Kecamatan Ampana Tete, mempunyai luas wilayah
kerja 656.02 km², yang terdiri dari 14 Desa dengan batas-batas wilayah sebagai
berikut :
Berdasarkan data BPS Kabupaten Tojo Una Una, jumlah penduduk di wilayah
kerja Puskesmas Tete pada akhir tahun 2018 sebesar 23.472 jiwa, dengan laju
pertumbuhan penduduk 2,22 %. Jika dibandingkan dengan laju pertumbuhan
penduduk pada periode sebelumnya, maka terlihat adanya peningkatan laju
pertumbuhan. Peningkatan laju pertumbuhan tersebut karena makin meningkatnya
tingkat kelahiran.
4
1) Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan.
2) Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan.
3) Meningkatkan kualitas lingkungan.
4) Meningkatkan status kesehatan ibu dan anak serta lansia.
5) Meningkatkan status gizi dan menanggulangi gizi buruk.
6) Memberantas dan mencegah penyakit menular serta menurunkan angka
kesakitan dan kematian akibat penyakit menular.
5
3) Motto
”Sehat Anda Senyuman Kami”
6
BAB III
AKTUALISASI NILAI DASAR ASN
7
4) Komitmen Mutu
Untuk menghasilkan mutu dalam pelayanan publik yang bersifat jasa,
sangat membutuhkan kerjasama dan partisipasi masyarakat. Oleh sebab itu,
aparatur harus mampu memelihara komunikasi dan interaksi yang baik
dengan masyarakat, bersifat kreatif, proaktif dan inovatif dalam memenuhi
kebutuhan masyarakat yang berbeda beda. Tidak hanya itu saja, karena
kondisi sosial ekonomi yang terus membaik, masyarakat pun terus
menerus menuntut standar pelayanan yang semakin tinggi dan semakin
responsif terhadap kemampuan dan kebutuhan yang beragam. Pelayanan
yang baik harus cepat, tepat, dapat diandalkan, tidak berbelit belit (bertele-
tele), dan tidak ditunda-tunda.
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan
berorientasi pada kualitas hasil.
5) Anti Korupsi
Kata Korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya
kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Selaras dengan kata asalnya, korupsi
sering dikatakan sebagai kejahatan luar biasa, salah satu alasannyaadalah
karena dampaknya yang luar biasa menyebabkan kerusakan baik dalam
ruang lingkup, pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih luas.
Kerusakan tersebut tidak hanya terjadi dalam kurun waktu yang pendek,
namun dapat berdampak secara jangka panjang.
Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk
memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma–norma
dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara atau
masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. Tindak pidana
korupsi yang terdiri dari kerugian keuangan Negara, suap-menyuap,
pemerasan, perbuatan curang, penggelapan dalam jabatan, benturan
kepentingan dalam pengadaan dan gratifikasi.
8
Tabel 3.1. Indikator Nilai ANEKA
No Nilai-Nilai Indikator
I AKUNTABILITAS
6. Adil
6) melayani masyarakat tanpa diskriminasi dan
ketidak jujuran
2. Kemanusiaan
1) Mencintai sesame manusia
2) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan
3) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai harkat
martabat
4) Membela kebenaran dan keadilan
9
1) Mengutamakan keutuhan bangsa
3. Persatuan
2) Rela berkorban
3) Mengembangkan rasa bangga berbangsa dan
bernegara tanah air Indonesia baik dalam pikiran,
ucapan dan perbuatan
4) Memajukan pergaulan antar sesama manusia
5) Menjaga persatuan dalam keberagaman
4. Kerakyatan
1) Menghormati kedudukan, hak, dan kewajiban yang
sama
2) Mendahulukan kepentingan bersama
3) Tidak memaksakan kehendak
4) Melaksanakan hasil musyawarah mufakat
5) Bertanggung jawab atas keputusan bersama
6) Membangun rasa persaudaraan dengan berbagai suku
dan budaya
10
manusia
8. Tidak diskriminatif dan adil 1) Tidak pilih kasih dalam memberikan pelayanan
2) Tidak membeda-bedakan ras, suku dan agama
dalam memberikan pelayanan
3) Berperilaku adil/proporsional dalam menjalankan
tugas
IV KOMITMEN MUTU
3. Inovatif
1) bekerja dengan komitmen bagi kepuasan
masyarakat
2) bekerja cepat, tepat, ramah
3) melayani dengan hati
4. Orientasi Mutu 4) melindungi dan mengayomi
5) melakukan perbaikan berkelanjutan
V ANTI KORUPSI
12
3.1.2. Peran dan Kedudukan ASN dalam NKRI
1) Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai
ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi
politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Dalam UU No. 05
Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, berdasarkan jenisnya ASN terdiri
atas :
a) Pegawai Negeri Sipil (PNS);
PNS merupakan warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu,
diangkat sebagai pegawai ASN secara tetap oleh pejabat Pembina
kepegawaian untuk jabatan pemerintahan, memiliki nomor induk pegawai
secara nasional.
b) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)
PPPK adalah warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu,
yang diangkat oleh pejabat Pembina Kepegawaian berdasarkan perjanjian
kerja sesuai dengan kebutuhan Instansi Pemerintah untuk jangka waktu
tertentu dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan.
c) ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik,
perekat dan pemersatu bangsa. Selanjutnya pegawai ASN bertugas untuk
melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan; memberikan pelayanan
publik yang professional dan berkualitas; dan mempererat persatuan dan
kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2) Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah “Sebagai segala bentuk kegiatan pelayanan
umum yang dilaksanakan oleh Instansi Pemerintahan di Pusat dan Daerah, dan
di lingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan/atau jasa, baik dalam
pemenuhan kebutuhan masyarakat (LAN : 1998)
UU No. 25 tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik adalah kegiatan atau
rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga Negara dan penduduk
atas barang, jasa dan/atau pelayanan administrative yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik.
13
Unsur Pelayanan Publik
a) Organisasi penyelenggara pelayanan publik
b) Penerima layanan (pelanggan)
c) Kepuasan yang diterima oleh penerima layanan (pelanggan)
Prinsip Pelayanan Publik
a) Partisipatif
b) Transparan
c) Responsif
d) Tidak diskriminatif
e) Mudah dan murah
f) Efektif dan efisien
g) Aksesibel
h) Akuntabel
i) Berkeadilan
3) Whole of Gofernment
WOG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang
menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor
dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan
pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik.
Beberapa alasan yang menyebabkan mengapa WoG menjadi penting dan
tumbuh sebagai pendekatan yang mendapatkan perhatian dari pemerintah.
a) Faktor eksternal seperti dorongan publik dalam mewujudkan integrasi
kebijakan, program pembangunan dan pelayanan agar tercipta
penyelenggaraan pemerintahan yang lebih baik.
b) Faktor internal dengan adanya fenomena ketimpangan kapasitas sektoral
sebagai akibat dari adanya nuansa kompetisi antar sector dalam
pembangunan.
c) Khususnya dalam konteks Indonesia, keberagaman latar belakang nilai,
budaya, adat istiadat, serta bentuk latar belakang lainnya mendorong
adanya potensi disintegritas bangsa.
14
Asas-asas keterkaitan dengan implementasi WoG adalah :
a) Asas kepastian hukum;
b) Asas kepastian umum;
c) Asas proporsionalitas;
d) Asas profesionalitas;
e) Asas keterbukaan;
f) Asas efisiensi; dan
g) Asas efektifitas
Aktual artinya : isu tersebut benar benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam
masyarakat
Problematik artinya isu tersebut memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga
perlu dicarikan segera solusinya secara komprehensif
Kelayakan artinya isu tersebut masuk akal, realistis, relevan dan dapat dimunculkan
inisiatif pemecahan masalah
15
16
1
3.2.5. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi
1
2
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri
Sipil. Modul Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan
III. Jakarta Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Akuntabilitas. Modul Pendidikan dan Pelatihan Calon
Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III. Jakarta
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Nasionalisme. Modul Pendidikan dan Pelatihan Calon
Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III. Jakarta
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Etika Publik. Modul Pendidikan dan Pelatihan Calon
Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III. Jakarta
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Anti Korupsi. Modul Pendidikan dan Pelatihan Calon
Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III. Jakarta
29
BAB III
PENCAPAIAN AKTUALISASI
30
Di Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa
Tanggal Tanggal
Kegiatan Output Bukti
Rencana Realisasi
tersedianya pembukuan
Melakukan pembukuan
mutasi keuangan sesuai
atas setiap mutasi 24 Agustus
pemasukan dan
keuangan
pengeluaran
Memverifikasi
Kelengkapan Bukti dan Kelengkapan Bukti dan
Surat Pertanggung Surat Pertanggung
26 Agustus
Jawaban yang masuk Jawaban sesuai dengan
untuk pengajuan data yang sebenarnya
pembayaran
Melakukan pembayaran
Membayar tagihan sesuai
atas tagihan dengan
27 Agustus dengan kelengkapan
kelengkapan bukti-bukti
bukti bukti
dan telah disetujui
Melakukan pemotongan Pemotongan pajak sesuai
pajak-pajak dari Peraturan Menteri
28 Agustus
pembayaran yang Keuangan Nomor
dilakukan 80/PMK.03/2010
Pembuatan SPP dan SPM
Gaji pegawai dan non
Untuk pembayaran gaji
31 Agustus pegawai yang
bulanan Pegawai dan gaji
terdistribusikan
non pegawai
Hasil kerja pembuatan
Membuat laporan realisasi 1 s/d 3 laporan sesuai Format
bulanan keuangan September yang berlaku dan tepat
waktu
Melakukan penyetoran Pembayaran pajak sesuai
pajak-pajak yang 4 s/d 5 Peraturan Menteri
diterimanya kepada kas September Keuangan Nomor
Negara 80/PMK.03/2010
Mencatat seluruh
Input data pengeluaran ke
pengeluaran berdasarkan 6 s/d 7
dalam buku kas umum
bukti yang sah ke dalam September
sesuai program
Buku Kas Umum
31
Pembukuan atas setiap mutasi keuangan adalah proses pencatatan segala bentuk
pengeluaran pemasukan keuangan yang di lakukan oleh bendahara dengan bukti kwitansi
yang sah. Tujuan pembukuan mutasi keuangan yaitu agar mempermudah penatausahaan
a. Akuntabilitas : Disiplin
Bendahara harus disiplin dalam proses pembukuan mutasi keuangan dimana ketika ada
pengeluaran ataupun pemasukan pada saat itu juga harus segera dilakukan pencataan
Dalam proses pembukuan mutasi keuangan seorang bendahara harus cermat dimana
jangan sampai ada kesalahan dalam penulisan nominal jumlah pengeluaran yang bisa
Bendahara harus memiliki tanggung jawab terhadap pembukuan mutasi keuangan yang
ada, mengingat kesalahan pencatatan akan berdampak kepada proses keuangan serta
32
2. Memverifikasi Kelengkapan Bukti dan Surat Pertanggung Jawaban yang masuk
untuk pengajuan pembayaran
Verifikasi kelengkapan bukti dan surat pertanggung jawaban adalah memeriksa
dengan seksama seluruh kelengkapan bukti dan surat pertanggung jawaban yang masuk
33
apakah sudah sesuai dengan persyaratan yang ditentukan dalam proses pengajuan sebelum
dilakukan pembayaran kepada yang berhak. Tujuan dilakukan verifikasi agar pembayaran
yang dilakukan tepat sasaran serta sesuai dengan jumlah yang seharusnya.
Nilai – nilai dasar yang terkandung dalam kegiatan ini adalah :
a. Akuntabilitas : Tanggung Jawab
kelengkapan bukti dan surat pertanggung jawaban yang masuk selain karena
merupakan tugas dari jabatannya, bendahara juga yang akan bertanggung jawab atas
Dalam memverifikasi kelengkapan bukti dan surat pertanggung jawaban yang masuk
untuk pengajuan pembayaran seorang bendahara harus benar benar memeriksa dengan
cermat satu persatu bukti dan surat pertanggung jawaban apakah memang sudah
sesuai dengan persyaratan yang berlaku untuk pengajuan pembayaran atau tidak,
dalam memverifikasi kelengkapan bukti dan surat pertanggung jawaban yang masuk
dilakukan secara mandiri oleh bendahara tanpa harus menunggu instruksi ataupun
berharap pada rekan kerja lain, karena dengan demikian dapat memanfaatkan waktu
dengan baik.
34
3. Melakukan pembayaran atas tagihan dengan kelengkapan bukti-bukti dan telah
disetujui
Pembayaran atas tagihan dengan kelengkapan bukti-bukti adalah pembayaran yang
dilakukan oleh bandahara kepada yang berhak sesuai dengan bukti – bukti yang telah
melalui proses verifikasi dan telah disetujui. Tujuan dari pembayaran adalah tindak lanjut
dari tagihan yang masuk sesuai dengan kelengkapan bukti demi kelancaran program.
Nilai – nilai dasar yang terkandung dalam kegiatan ini adalah :
a. Akuntabilitas : Amanah
35
Bendahara harus memegang teguh amanah yang diberikan pimpinan dalam proses
pembayaran atas tagihan dengan kelengkapan bukti bukti yang telah disetujui sesuai
b. Etika publik : Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
pelayanan secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan
santun sehingga pihak yang dilayani merasa puas atas pelayanan yang diberikan.
Dalam hal pembayaran atas tagihan yang masuk, bendahara selaku pembayar tidak
boleh mempersulit proses pembayaran karena harus mengedepankan mutu kerja yang
baik.
dalam proses pembayaran bendahara harus jujur, tidak boleh memotong, meminta
ataupun menerima uang dari pihak terkait baik itu sebagai ucapan terima kasih ataupun
36
4. Melakukan pemotongan pajak-pajak dari pembayaran yang dilakukan
tanggung jawab kepada pihak ketiga dalam hal ini bendahara pengeluaran yang ditunjuk
untuk melakukan pemotongan atau pemungutan atas pajak yang terutang pada suatu
transaksi yang dikenakan pajak dan telah diatur dalam undang undang perpajakan. Tujuan
penyetoran pajak ke kas Negara yang merupakan tanggung jawab dari bendahara itu
sendiri.
37
Nilai – nilai dasar yang terkandung dalam kegiatan ini adalah :
a. Akuntabilitas : Kejujuran
karena bendahara sebagai pihak ketiga yang ditunjuk oleh pemerintah untuk
tugasnya.
sama sekali tidak melakukan pemotongan pajak terhutang hanya karena wajib pajak
tersebut adalah saudara ataupun kerabat, karena dalam hal ini bendahara dituntut
Bendahara sebagai pihak ketiga yang diberikan amanah oleh pemerintah untuk
38
5. Pembuatan SPP dan SPM Untuk pembayaran gaji bulanan Pegawai dan gaji non
pegawai
(SPM) untuk Pembayaran gaji bulanan adalah mekanisme yang harus dilakukan dalam
proses pengurusan gaji bulanan pegawai. Tujuannya dari pembuatan SPP dan SPM
tersebut yaitu agar gaji bulanan pegawai dan non pegawai bisa secepatnya terbayarkan.
a. Akuntabilitas : Amanah
39
Dalam pembuatan SPP dan SPM sampai dengan pembayaran gaji bulanan pegawai,
Ketika pembuatan SPP dan SPM bisa berjalan sesuai dengan waktu yang ditargetkan,
sehingga berdampak pada proses pencairan gaji bulanan pegawai bisa cepat
terbayarkan, maka akan ada kepuasan yang dirasakan pelanggan dalam hal ini
pegawai serta kepuasan batin bendahara karena bisa melayani dengan baik.
Setelah proses pembuatan SPP dan SPM berlanjut ke tahap pembayaran gaji pegawai,
utuh.
40
6. Membuat laporan realisasi bulanan keuangan
pertanggungjawaban mengenai uang yang ada dalam pengurusannya selama satu bulan
dan kepada BPKAD. Tujuannya yaitu sebagai bentuk pertanggung jawaban agar tidak
memiliki semangat kerja yang menjadi ciri khas dan keyakinan pantang menyerah
41
walaupun pekerjaan yang dihadapi akan menguras tenaga dan waktu sehingga laporan
tuntutan bagi bendahara sehingga bisa membuat mutu dan hasil kerja menjadi lebih
baik.
memiliki sikap disiplin yang tinggi, tidak membuang buang waktu yang ada, walaupun
42
7. Melakukan penyetoran pajak-pajak yang diterimanya kepada kas Negara
Melakukan penyetoran pajak kepada kas Negara adalah proses tindak lanjut dari
tugas bendahara sebagai pihak ketiga yang diberi tanggung jawab oleh Negara sebagai
pemotong atau pemungut pajak terhutang yang selanjutnya melakukan penyetoran pajak
Tujuan penyetoran pajak adalah agar Negara mendapatkan penerimaan yang selanjutnya
dialokasikan untuk membiayai program kerja yang dikelola oleh Pemerintah Pusat maupun
Pemerintah Daerah.
a. Akuntabilitas : Amanah
43
Bendahara sebagai pihak yang ditunjuk untuk melakukan penyetoran pajak tersebut
harus memegang teguh amanah yang diberikan dengan cara melakukan penyetoran
sehingga dalam melakukan kegiatan tersebut benar benar mengedepankan hasil kerja
yang bermutu.
Dalam hal melakukan penyetoran pajak ke kas Negara merupakan tanggung jawab
besar yang diemban, bisa saja terjadi penyelewengan yang dilakukan bendahara yang
mempunyai tugas sebagai penyetor pajak. Maka dari itu sikap bertanggung jawab harus
44
8. Mencatat seluruh pengeluaran berdasarkan bukti yang sah ke dalam Buku Kas
Umum
SP2D yang diterima dan mencatat seluruh pengeluaran berdasarkan tanda bukti
pengeluaran yang sah, secara tertip dan teratur ke dalam buku kas Umum serta mencatat
bukti bukti tersebut ke dalam buku-buku pembantu dan buku-buku lainnya register
lainnya. Tujuannya agar mempermudah pada proses pelaporan realisasi bulanan keuangan.
a. Akuntabilitas : Disiplin
45
Dalam mencatat pengeluaran ke dalam buku kas umum bendahara harus memiliki
disiplin yang tinggi sehingga bisa menyelesaikan tugasnya tepat pada waktu yang
ditentukan.
pengeluaran berdasarkan bukti yang sah kedalam buku kas umum, mengingat model
tersendiri untuk menyelesaikan tugasnya sesuai dengan format dan waktu yang
ditentukan.
46
B. KEGIATAN TAMBAHAN
a. Akuntabilitas : Disiplin
Dalam kegiatan ini diharapkan bendahara sebagai peserta bisa menjaga
kedisiplinannya dalam mengikuti kegiatan-kegiatan sosialisasi dimanapun dan dalam
tema apapun sehingga bisa mendapatkan inti dari materi yang dibahas untuk kemajuan
bersama.
b. Nasionalisme : Tampil sebagai pemberi solusi
Tujuan dari kegiatan ini adalah mencoba mencari masukan-masukan dari peserta untuk
bisa tampil sebagai pemberi solusi sehingga pada rancangan peraturan yang akan
dikeluarkan diharapkan mempunyai h
c. Komitmen mutu : Kerjasama
Pelaksana kegiatan dalam hal ini pemerintah mengharapkan kerjasama yang baik bisa
terjalin antara peserta dan pelaksana kegiatan sehingga dapat menghasilkan produk
yang berkualitas yang akan dimasukan dalam rancangan peraturan daerah tentang
tuntutan perbendaharaan dan tuntutan ganti rugi keuangan dan barang daerah
kabupaten tojo una una.
48
2. Mengikuti Sosialisasi Permendagri No 52 Tahun 2015 Tentang Pedoman Penyusunan
Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Tahun 2016
Sosialisasi ini adalah kegiatan yang diselenggarakan oleh badan pengelolaan
keuangan dan aset daerah bekerja sama dengan badan perencanaan daerah kabupaten tojo
una-una yang dilaksanakan pada hari jumat tanggal 4 september 2015 yang bertujuan
untuk memperkenalkan dan menjelaskan apa inti dan maksud yang terkandung dalam
pendapatan dan belanja daerah tahun 2016 sehingga dalam penyusunan rancangan
anggaran masing masing skpd khususnya dan pemerintah daerah tojo una una pada
a. Akuntabilitas : disiplin
49
Bendahara sebagai peserta diharapkan bisa menjaga kedisiplinan dalam mengikuti
seluruh kegiatan sehingga apa yang menjadi maksud dari kegiatan ini bisa sampai
kepada peserta.
b. Nasionalisme : cermat
sebagai peserta kegiatan diharapkan bisa lebih cermat dan mampu merancang kegiatan
2015 Tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Tahun
2016.
Dalam kegiatan ini sudah sepantasnya kualitas dari peserta diharapkan agar dalam
Menghasilkan produk / jasa yang berkualitas tinggi, Tanpa Cacat, tanpa kesalahan dan
50
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Aktualisasi nilai-nilai dasar ASN/PNS merupakan pemahaman mengenai nilai-nilai
dasar ANEKA yang terdiri dari Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu dan Anti Korupsi yang di tuangkan kedalam kegiatan serta dilakukan oleh Pegawai
Negeri Sipil sesuai dengan Tugas masing-masing.
Penerapan nilai-nilai dasar ASN/PNS tersebut untuk mewujudkan jiwa PNS yang
bertanggungjawab, memberikan pelayan yang baik terhadap publik dengan tetap menjaga
komitmen mutu pelayan kepada masyarakat, pimpinan dan teman seprofesi lainnya,
menghindari praktik curang sebagai cerminan dari Anti Korupsi dan meningkatkan
profesionalisme ASN itu sendiri sebagai Abdi Negara dan Abdi Masyarakat sehingga
akan tercapainya Indonesia yang sejahtera dan bermartabat
Adapun Kegiatan Aktualisasi yang dilaksanakan selama 13 (Tiga Belas) hari yaitu 8
51
(Delapan) kegiatan pokok dan 2 (Dua) kegiatan tambahan yang dilakukan di kantor Badan
Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Tojo Una Una, Seluruh
kegiatan tersebut dilaksanakan dengan capaian kegiatan 100%.
B. SARAN
Setalah melaksanakan aktualisasi yang berlangsung selama 13 hari kerja serta
memiliki manfaat sangat baik untuk meningkatnya profesionalisme PNS yang selama ini
di anggap tidak bekerja dengan baik maka disarankan Nilai-nilai dasar ini diterapkan oleh
seluruh PNS baik masih staf atau sudah memiliki jabatan.
Diharapkan juga kedepan dapat ditularkan kepada rekan-rekan kerja agar tercipta
lingkungan kerja yang kondusif dan memiliki etos kerja yang baik sehingga bisa
mengadapi berbagai tantangan baik internal maupun eksternal.
52
53