Anda di halaman 1dari 49

RANCANGAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR PROFESI


PEGAWAI NEGERI SIPIL
(PNS)

DISUSUN OLEH :

Nama : Hardiyanti Rajab, SKM

NDH : 14

Instansi : Dinas Kesehatan

Unit Kerja : Puskesmas Tete


Jabatan : Epidemiolog Kesehatan

PELATIHAN DASAR CPNS


GOLONGAN III ANGKATAN XIII

KERJASAMA

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


PROVINSI SULAWESI TENGAH
DENGAN

PEMERINTAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA


2019

i
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN XIII
KERJASAMA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI SULAWESI TENGAH
DENGAN PEMERINTAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA
2019
PERSETUJUAN RANCANGAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR PROFESI PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS)

Disusun oleh :

Nama : Hardiyanti Rajab, SKM

NDH : 14

Instansi : Dinas Kesehatan

Unit Kerja : Puskesmas Tete


Jabatan : Epidemiolog Kesehatan

Telah diperiksa dan disetujui untuk diseminarkan


Pada Hari Sabtu Tanggal 13 Juli 2019

Coach, Mentor,

NI PUTU DEWI SETIANINGSIH,SE.,MM MOH. RIZAL SUMAGA, SKM


NIP. 19741021 200502 2 00119720123 NIP. 19720123 199402 1 002
199402 1 002

198411 1 001

ii
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN XIII
KERJASAMA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI SULAWESI TENGAH
DENGAN PEMERINTAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA
2019
PERSETUJUAN RANCANGAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR PROFESI PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS)

Disusun oleh :

Nama : Hardiyanti Rajab, SKM

NDH : 14

Instansi : Dinas Kesehatan

Unit Kerja : Puskesmas Tete


Jabatan : Epidemiolog Kesehatan

Telah diseminarkan
Di Hotel Pink Kabupaten Tojo Una-Una
Pada Hari Sabtu Tanggal 13 Juli 2019

Coach, Mentor,

NI PUTU DEWI SETIANINGSIH,SE.,MM MOH. RIZAL SUMAGA, SKM


NIP. 19741021 200502 2 00119720123 NIP. 19720123 199402 1 002
199402 1 002

Penguji

Dr. ALI AKRAB, SP., MM


NIP. 19660405 198902 1 005

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PERSETUJUAN

DAFTAR ISI ....................................................................................................... …...… iii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... ……… 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................ ………. 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... ………. 2

1.3 Gagasan Pemecahan Isu .......................................................................... ………. 2

1.4 Tujuan Manfaat Aktualisasi .................................................................... ………. 2

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI ................................................................. ………. 3

2.1 Gambaran Umum Organisasi ................................................................. .……… 3

2.2 Visi Misi dan Nilai Organisasi ............................................................... .……… 6

2.3 Tugas dan Fungsi Jabatan Peserta .......................................................... ………. 8

BAB III AKTUALISASI NILAI DASAR ASN ............................................... ……... 11

3.1 Landasan Teori …………………………………………………..……… 12

3.2 Rancangan Aktualisasi Nilai Dasar ......................................................... ……... 28

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... ……... 29

iii
i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara hukum yang berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945. Dasar hukum negara inilah yang akan menjadi cita-cita
bangsa. Dalam UU ASN No.5 Tahun 2014 dijelaskan bahwa Aparatur Sipil Negara
(ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan pegawai pemerintah dengan
perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintahan.
Adapun yang menjadi tugas ASN adalah sebagai pembuat dan pelaksana
kebijakan publik (eksekutor), pelayan publik, serta pemersatu bangsa. Ada banyak
ASN yang bekerja disetiap Instansi Pemerintahan, ada yang melaksanakan tugasnya
dengan jabatan struktural dan ada juga yang melaksanakan tugasnya sebagai jabatan
fungsional, salah satunya yaitu Unit Kerja Puskesmas Tete Instansi Dinas Kesehatan
Kabupaten Tojo Una-una Provinsi Sulawesi Tengah.
Puskesmas Tete mempunyai tujuan Menjadi puskesmas pilihan masyarakat
yang bermutu, Untuk melaksanakan hal tersebut maka Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS) harus dapat membentuk karakter dari dalam dirinya sendiri untuk menjadi
ASN yang berkompeten, profesional , berintegritas, dan berkomitmen baik atas tugas
dan fungsi yang diembannya. Untuk itulah dalam Undang-undang No 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara mengamanatkan Instansi Pemerintah Wajib
memberikan Pendidikan dan Pelatihan terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS) selama 1 (satu) tahun masa percobaan.
Selanjutnya Pelaksanaan Pelatihan Dasar itu juga tertuang dalam Peraturan
LAN No. 25 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Golongan III yang menjelaskan bahwa ASN harus mengikuti
pelatihan dasar dengan memadukan pembelajaran klasikal dan pembelajaran non
klasikal di tempat pelatihan serta di tempat kerja, yang memungkinkan peserta mampu
untuk menginternalisasikan, menerapkan dan mengaktualisasikan, serta mebuatnya
menjadi kebiasaan (Habituasi), dan merasakan manfaatnya, sehingga dapat
membentuk karakter PNS yang Profesional.
Berdasarkan Peraturan tersebut maka dari itulah dibentuk suatu sistem pola
baru Pelatihan Dasar bagi Golongan III, Sehingga nantinya ASN ini dapat memiliki
daya saing tinggi dan hebat kedepannya dengan tetap menjaga tanggung jawab,
komitmen dan tugasnya berdasarkan nilai-nilai dasar ANEKA yaitu: 1.Akuntabilitas;
2. Nasionalisme; 3. Etika Publik; 4. Komitmen Mutu; 5. Anti Korupsi.
1
Dalam menjalankan tugas tersebut, maka perlunya mengetahui masalah yang
ada atau sedang berkembang di Puskesmas Tete. Dari data yang dikumpulkan, maka
masalah yang akan di angkat adalah Masih Tinggi Angka Kematian Bayi (AKB).

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan yang akan di angkat di
Unit Kerja Puskesmas Tete adalah Masih Tingginya Angka Kematian Bayi (AKB).
Isu/masalah tersebut didapatkan melalui pengidentifikasian masalah-masalah kesehatan,
dan mendapatkan 3 isu/masalah yang ada atau sedang berkembang, selanjutnya di validasi
menggunakan Metode APKL yaitu sebagai Alat bantu penetapan kriteria isu yang
berkualitas. Selanjutnya, menggunakan Mind Map untuk mengetahui Penyebab dari Isu
tersebut. Dan untuk mencari Alternatif solusi pemecahan masalah yaitu dengan
menggunakan Teori Tapisan Mcnamara. Isu tersebut erat kaitannya dengan Agenda III
yaitu Manajemen ASN, Pelayan Publik dan Whole Of Government.
Hal tersebut juga sesuai dengan upaya kesehatan yang harus dipenuhi, yaitu: Manajemen
Kesehatan, Pelayanan Kesehatan, dan Pemberdayaan Masyarakat.

1.3. Gagasan Pemecahan Isu


Masih tingginya Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Tojo Una-una,
khususnya di Wilayah Kerja Puskesmas Tete merupakan masalah dan tanggung
jawab kita sebagai pelayan kesehatan. Apabila masalah ini tidak ditangani dengan
baik maka akan berdampak pada berbagai indikator kesehatan dan indikator
pembangunan lainnya. Misalnya, Angka Kematian Bayi (AKB) sangat sensitif
terhadap ketersediaan, pemanfaatan dan kualitas pelayanan/perawatan antenatal dan
post-natal. Angka Kematian Bayi (AKB) dipengaruhi oleh indikator-indikator
morbiditas (kesakitan) dan status gizi anak dan Ibu. Disamping itu, Angka Kematian
Bayi (AKB) juga berhubungan dengan angka pendapatan daerah per-kapita,
pendapatan keluarga, jumlah anggota keluarga, pendidikan ibu dan keadaan gizi
keluarga. Jadi, Angka Kematian Bayi (AKB) memiliki keterkaitan dengan faktor-
faktor pembangunan umum. Maka sudah seharusnya kita berupaya bersama dalam
menyelesaikan masalah ini, yaitu dengan memulai langkah pertama dari lingkup yang
paling kecil. Tanamkan pemahaman dan kesadaran dalam diri pribadi bahwa
permasalahan ini layak, lanjutkan untuk bertindak di tingkat keluarga. Jika setiap
keluarga menyadari hal ini dan turut andil dan ambil bagian dalam upaya penurunan

2
Angka Kematian Bayi (AKB) dengan penuh komitmen, pencapaian target MDGs
untuk menurunkan AKB menjadi 23 per 1.000 kelahiran hidup dapat tercapai.

1.4. Tujuan dan Manfaat Aktualisasi


1.4.1. Tujuan Aktualisasi Nilai Dasar PNS
Dengan Aktualisasi ini diharapkan PNS/ASN memiliki akuntabilitas
untuk melayani masyarakat dengan baik dan maksimal, dan memiliki nilai
dasar Nasionalisme dalam melaksanakan tugasnya. Selain itu Aparatur Sipil
Negara harus dapat menerapkan nilai- nilai Etika Publik karena ASN menjadi
contoh bagi masyarakat. ASN juga harus mengedepankan Komitmen Mutu
untuk menjaga kualitas pelayanan bagi masyarakat serta Memiliki integritas
yang tinggi untuk menjadi pribadi yang Anti Korupsi berlandaskan Spiritual
accountability.
1.4.2. Manfaat Aktualisasi Nilai Dasar PNS
Adapun manfaat dari aktualisasi nilai-nilai dasar PNS antara lain:
1. ASN/PNS dapat belajar untuk mengemban tanggung jawab penuhnya sebagai
abdi negara pada khususnya dan pelayan masyarakat pada umumnya.
2. ASN/PNS dapat merubah mindset didalam dirinya untuk menjadi lebih
professional, beretika, dan berintegritas.
1.4.3. Ruang Lingkup Aktualisasi
Ruang lingkup dalam aktualisasi ini yaitu bagaimana
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS yang mencangkup
Akutabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi
terhadap kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan. Pelaksanaan aktualisasi
bertempat di wilayah kerja Puskesmas Tete. Kegiatan ini berlangsung selama
30 hari, terhitung mulai dari tanggal 15 Juli s/d 15 Agustus 2019.

3
BAB II
DESKRIPSI ORGANISASI

2.1. Gambaran Umum Organisasi

Puskesmas Tete adalah salah satu Puskesmas yang terletak di sebelah Timur
Kota Ampana yang merupakan Ibukota Kabupaten Tojo Una Una Propinsi Sulawesi
Tengah, terletak di Desa Tete A Kecamatan Ampana Tete, mempunyai luas wilayah
kerja 656.02 km², yang terdiri dari 14 Desa dengan batas-batas wilayah sebagai
berikut :

- Sebelah Utara berbatasan dengan laut/Teluk Sebelah Tomini


- Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Bunta,Kabupaten Banggai
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Ulubongka
- Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Dondo

Berdasarkan data BPS Kabupaten Tojo Una Una, jumlah penduduk di wilayah
kerja Puskesmas Tete pada akhir tahun 2018 sebesar 23.472 jiwa, dengan laju
pertumbuhan penduduk 2,22 %. Jika dibandingkan dengan laju pertumbuhan
penduduk pada periode sebelumnya, maka terlihat adanya peningkatan laju
pertumbuhan. Peningkatan laju pertumbuhan tersebut karena makin meningkatnya
tingkat kelahiran.

Puskesmas sebagai penyelenggara upaya kesehatan untuk


meningkatkankesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk
agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Oleh karena pembangunan
kesehatan merupakan tanggung jawab bersama dan untuk mewujudkan visi dan misi
tersebut, maka Puskesmas di era desentralisasi mempunyai tiga fungsi yaitu :

2.1.1. Menggerakkan pembangunan yang berwawasan kesehatan dengan tujuan :


1) Meningkatkan kemandirian sekolah dalam Usaha Kesehatan Sekolah
(UKS)
2) Meningkatkan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat
3) Terselenggaranya upaya kesehatan di tempat kerja
4) Terselenggaranya upaya kesehatan di tempat-tempat umum
2.1.2. Memberdayakan masyarakat dan keluarga dengan tujuan meningkatkan peran
serta aktif individu, keluarga dan masyarakat dalam bidang kesehatan.
2.1.3. Memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang bertujuan :

4
1) Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan.
2) Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan.
3) Meningkatkan kualitas lingkungan.
4) Meningkatkan status kesehatan ibu dan anak serta lansia.
5) Meningkatkan status gizi dan menanggulangi gizi buruk.
6) Memberantas dan mencegah penyakit menular serta menurunkan angka
kesakitan dan kematian akibat penyakit menular.

2.2. Visi Misi dan Nilai Organisasi


2.2.1. Visi Puskesmas Tete
Pelayanan Kesehatan Puskesmas Tete dilaksanakan melalui program-program
kerja dengan Visi :
”Mewujudkan Masyarakat Kecamatan Ampana Tete Yang Hebat dan Mandiri
di Bidang Kesehatan”.
2.2.2. Misi Puskesmas Tete
Untuk dapat mewujudkan Visi tersebut di atas, ditetapkan tiga misi sebagai
berikut :
1) Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat Dalam Pencapaian Keluarga
Sehat
2) Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Yang Merata Dengan Upaya Promotif
dan Preventif
3) Meningkatkan Komitmen Kerjasama Lintas Program dan Lintas Sektor
Menuju Pencapaian Puskesmas Terakreditasi Paripurna

2.2.3. Tujuan dan Tata Nilai Puskesmas Tete


1) Tujuan
Puskesmas Tete adalah ”Menjadi Puskesmas Pilihan Masyarakat Yang
Bermutu”
2) Tata Nilai
H = Handal
E = Empati
B = Bersih
A = Aktif
T = Tanggung Jawab

5
3) Motto
”Sehat Anda Senyuman Kami”

2.3. Tugas dan Fungsi Jabatan Peserta


Tugas pokok dan fungsi di Puskesmas yaitu bersifat struktural dan fungsional.
Adapun Tugas dan Fungsi Epidemiolog adalah untuk memecahkan masalah dan
pemberian pengajaran dengan cara sistematik di bidang epidemiologi kesehatan,
dengan fungsi, sebagai berikut :
2.3.1. Persiapan pelaksanaan kegiatan epidemiologi kesehatan
2.3.2. Pengamatan epidemiologi kesehatan
2.3.3. Penyelidikan epidemiologi kesehatan
2.3.4. Pencegahan dan pemberantasan penyakit
2.3.5. Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan
2.3.6. Penerjemah atau penyandur buku dan bidang lainnya di bidang epidemiologi
2.3.7. Pengembangan teknologi tepat guna bidang epidemiologi
2.3.8. Pengajaran atau sebagai pelatih pada unit pendidikan dan pelatihan pegawai
2.3.9. Pembuatan pedoman atau petunjuk teknis di bidang epidemiologi kesehatan
2.3.10. Penerjemah atau penyaluran buku dan atau bahan/materi lainnya dalam
bidang epidemiologi kesehatan
2.3.11. Penyusunan karya tulis ilmiah bidang epidemiologi
2.3.12. Dan pelaksanaan tugas dan fungsi lain dalam bidang epidemiologi yang
diperintahkan oleh pimpinan organisasi

6
BAB III
AKTUALISASI NILAI DASAR ASN

3.1. LANDASAN TEORI


3.1.1. Nilai-Nilai Dasar Profesi ASN (Aparatur Sipil Negara)
Berdasarkan dari kelima nilai dasar ANEKA yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika publik komitmen mutu dan Anti korupsi yang harus di
tanamkan kepada setiap ASN maka perlu di ketahui indikator nilai dari kelima kata
tersebut yaitu:
1) Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi
untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang
PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik.
2) Nasionalisme
Nasionalisme adalah pandangan atau paham kecintaan manusia
Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai
Pancasila. Nilai-nilai dasar Nasionalisme.
Setiap pegawai ASN harus Memiliki Nasionalisme dan wawasan
kebangsaan yang kuat dan mampu mengaktualisasikannya dalam
pelaksanaan fungsi dan tugasnya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan
publik, dan pemersatu bangsa berlandaskan Pancasila dan UUD tahun 1945.
Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap pegawai ASN.
Bahkan tidak sekedar wawasan saja tetapi kemampuan mengaktualisasikan
nasionalisme dalam menjalankan fungsi dan tugasnya merupakan hal yang
lebih penting. Diharapkan dengan nasionalisme yang kuat, maka setiap
pegawai ASN memiliki orientasi berpikir mementingkan kepentingan
publik, bangsa dan negara.
3) Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi atas standar norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah tindakan keputusan, perilaku untuk mengarahkan
kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan
publik.

7
4) Komitmen Mutu
Untuk menghasilkan mutu dalam pelayanan publik yang bersifat jasa,
sangat membutuhkan kerjasama dan partisipasi masyarakat. Oleh sebab itu,
aparatur harus mampu memelihara komunikasi dan interaksi yang baik
dengan masyarakat, bersifat kreatif, proaktif dan inovatif dalam memenuhi
kebutuhan masyarakat yang berbeda beda. Tidak hanya itu saja, karena
kondisi sosial ekonomi yang terus membaik, masyarakat pun terus
menerus menuntut standar pelayanan yang semakin tinggi dan semakin
responsif terhadap kemampuan dan kebutuhan yang beragam. Pelayanan
yang baik harus cepat, tepat, dapat diandalkan, tidak berbelit belit (bertele-
tele), dan tidak ditunda-tunda.
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan
berorientasi pada kualitas hasil.

5) Anti Korupsi
Kata Korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya
kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Selaras dengan kata asalnya, korupsi
sering dikatakan sebagai kejahatan luar biasa, salah satu alasannyaadalah
karena dampaknya yang luar biasa menyebabkan kerusakan baik dalam
ruang lingkup, pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih luas.
Kerusakan tersebut tidak hanya terjadi dalam kurun waktu yang pendek,
namun dapat berdampak secara jangka panjang.
Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk
memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma–norma
dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara atau
masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. Tindak pidana
korupsi yang terdiri dari kerugian keuangan Negara, suap-menyuap,
pemerasan, perbuatan curang, penggelapan dalam jabatan, benturan
kepentingan dalam pengadaan dan gratifikasi.

8
Tabel 3.1. Indikator Nilai ANEKA

No Nilai-Nilai Indikator

I AKUNTABILITAS

1. Tanggung jawab 1) menyelesaikan pekerjaan dan tugas-tugas secara


tuntas dan dengan hasil terbaik serta mampu
mempertanggung jawabkan.

2. Jujur 2) memberikan laporan kinerja dengan memberikan


bukti nyata dari hasil dan proses yang dilakukan

3. Kejelasan Target 3) melakukan perencanaan atas apa yang perlu


dilakukan untuk mencapai tujuan dengan melalui
identifikasi program atas kebijakan yang perlu
dlakukan, siapa yang bertanggung jawab, kapan
akan dilaksanakan, dan biaya yang dibutuhkan.

4. Netral 4) menunjukkan sikap netralitas PNS dari


kepentingan tertentu.

5. Orientasi publik 5) Mengutamakan kepentingan masyarakat di atas


kepentingan pribadi dan golongan.

6. Adil
6) melayani masyarakat tanpa diskriminasi dan
ketidak jujuran

7) keterbukaan dalam melakukan kegiatan


7. Transparan
organisasi

8) melakukan tindakan yang telah disepakati dan


8. Konsisten
sesuai peraturan perundangan yang berlaku dari
waktu ke waktu

9. Partisipatif 9) ikut terlibat secara mental dan emosi kepada


pencapaian tujuan dan ikut bertanggung jawab di
dalamnya.
II NASIONALISME

1. Ketuhanan 1) Menghadirkan Tuhan pada setiap aktivitas


2) Menghormati kemerdekaan beragama
3) Membina kerukunan hidup antar umat beragama

2. Kemanusiaan
1) Mencintai sesame manusia
2) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan
3) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai harkat
martabat
4) Membela kebenaran dan keadilan
9
1) Mengutamakan keutuhan bangsa
3. Persatuan
2) Rela berkorban
3) Mengembangkan rasa bangga berbangsa dan
bernegara tanah air Indonesia baik dalam pikiran,
ucapan dan perbuatan
4) Memajukan pergaulan antar sesama manusia
5) Menjaga persatuan dalam keberagaman

4. Kerakyatan
1) Menghormati kedudukan, hak, dan kewajiban yang
sama
2) Mendahulukan kepentingan bersama
3) Tidak memaksakan kehendak
4) Melaksanakan hasil musyawarah mufakat
5) Bertanggung jawab atas keputusan bersama
6) Membangun rasa persaudaraan dengan berbagai suku
dan budaya

5. Keadilan Sosial 1) Membangun semangat kekeluargaan dan kegotong-


royongan
2) Mendahulukan kewajiban daripada hak
3) Gemar menolong orang lain
4) Menghormati hak orang lain dalam pelayanan public
5) Mengembangkan pola hidup sederhana
6) Mengakui dan menghargai kesempatan berkarya
III ETIKA PUBLIK

1. Jujur 1) Tidak berbohong, dapat dipercaya dalam memberikan


pelayanan
2) Tidak membebani masyarakat
3) Menjalankan tugas sesuai dengan hati nurani yang
bersih
2. Terbuka
1) Menyampaikan sesuatu sesuai peraturan yang berlaku
2) Siap menerima masukan dari pihak lain
3) Tidak ada yang ditutup-tutupi dalam menjalankan
tugas dan fungsinya

3. Tulus 1) Iklas dalam memberikan pelayanan


2) Memberikan pelayanan tanpa pamrih

4. Sopan 1) Membiasakan/membudayakan senyum, sapa, santun


2) dan ramah dalam memberikan layanan
3) Saling menghargai dan berkomunikasi yang baik
4) Menempatkan diri sebagai pelayan masyarakat

5. Transparansi 1) Memberikan informasi secara benar dan tidak


menyesatkan
2) Tidak menyalahkan gunakan informasi untuk mencari
keuntungan pribadi atau golongan

6. Bersikap hormat 1) Toleransi dan tenggang rasa terhadap orang lain


2) Mengindahkan nasehat orang lain
3) Membantu/meringankan setiap urusan orang lain
4) Menjunjung tinggi harga diri dan martabat sesama

10
manusia

7. Bertanggung jawab terhadap 1) Menggunakan barang milik Negara sesuai


Barang Milik Negara peruntukkannya
2) Tidak menjual barang milik Negara
3) Memelihara dan tidak merusak barang milik Negara

8. Tidak diskriminatif dan adil 1) Tidak pilih kasih dalam memberikan pelayanan
2) Tidak membeda-bedakan ras, suku dan agama
dalam memberikan pelayanan
3) Berperilaku adil/proporsional dalam menjalankan
tugas
IV KOMITMEN MUTU

1. Efektif 1) Memenuhi kebutuhan masyarakat


2) Mencapai target
3) Berhasil guna

1) menjalankan tugas dengan tepat dan cermat


2) Bekerja berdaya guna dan bertepat guna
2. Efisien 3) bekerja tanpa kesalahan dan tanpa pemborosan.

1) Berpikir kreatif dan inovatif

3. Inovatif
1) bekerja dengan komitmen bagi kepuasan
masyarakat
2) bekerja cepat, tepat, ramah
3) melayani dengan hati
4. Orientasi Mutu 4) melindungi dan mengayomi
5) melakukan perbaikan berkelanjutan

V ANTI KORUPSI

1. Jujur 1) Tidak melakukan perbuatan curang pada saat


melakukan pengadaaan
2) Tidak melakukan perbuatan curang pada saat
melakukan pengawasan proyek
3) Tidak melakukan perbuatan curang pada saat
melakukan inventarisasi aset milik Negara

2. Peduli 1) Tidak membiarkan orang lain merusakkan atau


menghilangkan barang inventaris dan kekayaan
instansi
2) Bersedia memberi keterangan atas kasus
penyalahgunaan wewenang dan kerugian negara
yang sedang dilakukan penanganan yang berwajib

3. Mandiri 1) Tidak melakukan penyuapan untuk melancarkan


11
urusannya
2) Tidak memberikan hadiah/imbalan berupa apapun
pada petugas/pejabat yang telah melaksanakan tugas
dan tanggung jawabnya
3) Tidak tergantung dengan orang lain dalam
melaksanakan tugas pokoknya

4. Disiplin 1) Tidak melakukan tindakan melawan hukum


2) Taat menjalankan tugas yang diberikan oleh atasan
sesuai dengan peraturan yang berlaku

5. Tanggung jawab 1) Tidak menyalah gunakan wewenang untuk


menguntungkan diri sendiri/orang lain dan
korporasi, dan dapat merugikan keuangan negara
2) Tidak menerima imbalan apapun atas pelaksanaan
pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung
jawabnya

6. Kerja Keras 1) Bekerja dengan hasil terbaik dan tidak meminta


imbalan apapun atas pelaksanaan pekerjaan yang
menjadi tugas dan tanggung jawabnya
2) Memiliki kemampuan dan kemauan bekerja sesuai
aturan
3) Memiki ketekunan dalam bekerja untuk mendapatkan
hasil terbaik

7. Sederhana 1) Efisien dalam menggunakan sumberdaya untuk


mendapatkan hasil terbaik
2) Mensyukuri apapun hasil yang dicapainya setelah
melakukan upaya maksimal
3) Memiliki gaya hidup sederhana yang akan
mempengaruhi pelaksanaan tugas pokoknya,
menggunakan dan memelihara aset Negara

8. Berani 1) Berani menolak perintah yang berlawanan dengan


hukum dan dapat merugikan Negara
2) Berani memberikan informasi sesuai dengan fakta.

9. Adil 1) Memberikan layanan sesuai dengan aturan yang


berlaku secara konsisten pada semua orang
2) Memberikan sesuai dengan apa yang menjadi
haknya

12
3.1.2. Peran dan Kedudukan ASN dalam NKRI
1) Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai
ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi
politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Dalam UU No. 05
Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, berdasarkan jenisnya ASN terdiri
atas :
a) Pegawai Negeri Sipil (PNS);
PNS merupakan warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu,
diangkat sebagai pegawai ASN secara tetap oleh pejabat Pembina
kepegawaian untuk jabatan pemerintahan, memiliki nomor induk pegawai
secara nasional.
b) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)
PPPK adalah warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu,
yang diangkat oleh pejabat Pembina Kepegawaian berdasarkan perjanjian
kerja sesuai dengan kebutuhan Instansi Pemerintah untuk jangka waktu
tertentu dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan.
c) ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik,
perekat dan pemersatu bangsa. Selanjutnya pegawai ASN bertugas untuk
melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan; memberikan pelayanan
publik yang professional dan berkualitas; dan mempererat persatuan dan
kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2) Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah “Sebagai segala bentuk kegiatan pelayanan
umum yang dilaksanakan oleh Instansi Pemerintahan di Pusat dan Daerah, dan
di lingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan/atau jasa, baik dalam
pemenuhan kebutuhan masyarakat (LAN : 1998)
UU No. 25 tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik adalah kegiatan atau
rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga Negara dan penduduk
atas barang, jasa dan/atau pelayanan administrative yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik.
13
Unsur Pelayanan Publik
a) Organisasi penyelenggara pelayanan publik
b) Penerima layanan (pelanggan)
c) Kepuasan yang diterima oleh penerima layanan (pelanggan)
Prinsip Pelayanan Publik
a) Partisipatif
b) Transparan
c) Responsif
d) Tidak diskriminatif
e) Mudah dan murah
f) Efektif dan efisien
g) Aksesibel
h) Akuntabel
i) Berkeadilan

3) Whole of Gofernment
WOG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang
menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor
dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan
pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik.
Beberapa alasan yang menyebabkan mengapa WoG menjadi penting dan
tumbuh sebagai pendekatan yang mendapatkan perhatian dari pemerintah.
a) Faktor eksternal seperti dorongan publik dalam mewujudkan integrasi
kebijakan, program pembangunan dan pelayanan agar tercipta
penyelenggaraan pemerintahan yang lebih baik.
b) Faktor internal dengan adanya fenomena ketimpangan kapasitas sektoral
sebagai akibat dari adanya nuansa kompetisi antar sector dalam
pembangunan.
c) Khususnya dalam konteks Indonesia, keberagaman latar belakang nilai,
budaya, adat istiadat, serta bentuk latar belakang lainnya mendorong
adanya potensi disintegritas bangsa.

14
Asas-asas keterkaitan dengan implementasi WoG adalah :
a) Asas kepastian hukum;
b) Asas kepastian umum;
c) Asas proporsionalitas;
d) Asas profesionalitas;
e) Asas keterbukaan;
f) Asas efisiensi; dan
g) Asas efektifitas

3.2. RANCANGAN AKTUALISASI NILAI DASAR


3.2.1. Identifikasi Permasalahan/Isu di Puskesmas Tete
Tabel 3.2.1 Identifikasi Isu
Kriteria
No Masalah/Isu Total Peringkat
A P K L
Masih Tingginya Angka Kematian Bayi
1 5 5 5 4 19 I
(AKB)

2 Meningkatnya Penyakit ISPA 5 3 2 4 14 II

3 Meningkatnya Penyakit Gastritis 4 3 2 4 13 III

Permasalahan/Isu di Puskesmas Tete di dapatkan 3 isu/masalah yang berkembang


saat ini, selanjutnya di validasi menggunakan Metode APKL yaitu sebagai Alat bantu
penetapan kriteria isu yang berkualitas dengan menetapkan rentang penilaian (1-5) pada
kriteria :

Aktual artinya : isu tersebut benar benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam
masyarakat

Problematik artinya isu tersebut memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga
perlu dicarikan segera solusinya secara komprehensif

Kekhalayakan artinya isu tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak

Kelayakan artinya isu tersebut masuk akal, realistis, relevan dan dapat dimunculkan
inisiatif pemecahan masalah

15
16
1
3.2.5. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi

Tabel 3.2.5. Jadwal Rencana Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi


Minggu Minggu Minggu Minggu
Kegiatan
Ke I Ke II Ke III Ke IV
Melakukan monitoring
Ibu hamil berisiko tinggi
Melakukan penyuluhan
tentang pentingnya
deteksi awal komplikasi
kehamilan
Melakukan pembinaan
pada Kelompok Peduli
Kesehatan Ibu dan Anak
(KP-KIA) khususnya
mengenai Ibu hamil
Melakukan konseling
kepada Wali/Kepala
Rumah Tangga tentang
pentingnya melakukan
pemeriksaan kesehatan
selama masa kehamilan

1
2
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri
Sipil. Modul Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan
III. Jakarta Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Akuntabilitas. Modul Pendidikan dan Pelatihan Calon
Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III. Jakarta

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Nasionalisme. Modul Pendidikan dan Pelatihan Calon
Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III. Jakarta

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Etika Publik. Modul Pendidikan dan Pelatihan Calon
Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III. Jakarta

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Komitmen Mutu. Modul Penyelenggara Perdana


Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III. Jakarta

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Anti Korupsi. Modul Pendidikan dan Pelatihan Calon
Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III. Jakarta

Peraturan Lembaga Administrasi Negara, Nomor 25 Tahun 2017. tentang Pedoman


Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Golongan III Calon PNS Golongan III. Jakarta

Profil Puskesmas Tete, 2018

Undang - Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara

29
BAB III
PENCAPAIAN AKTUALISASI

Pencapaian Kegiatan Aktualisasi Nilai – Nilai Dasar Profesi ASN/PNS

30
Di Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa

Tanggal Tanggal
Kegiatan Output Bukti
Rencana Realisasi
tersedianya pembukuan
Melakukan pembukuan
mutasi keuangan sesuai
atas setiap mutasi 24 Agustus
pemasukan dan
keuangan
pengeluaran
Memverifikasi
Kelengkapan Bukti dan Kelengkapan Bukti dan
Surat Pertanggung Surat Pertanggung
26 Agustus
Jawaban yang masuk Jawaban sesuai dengan
untuk pengajuan data yang sebenarnya
pembayaran
Melakukan pembayaran
Membayar tagihan sesuai
atas tagihan dengan
27 Agustus dengan kelengkapan
kelengkapan bukti-bukti
bukti bukti
dan telah disetujui
Melakukan pemotongan Pemotongan pajak sesuai
pajak-pajak dari Peraturan Menteri
28 Agustus
pembayaran yang Keuangan Nomor
dilakukan 80/PMK.03/2010
Pembuatan SPP dan SPM
Gaji pegawai dan non
Untuk pembayaran gaji
31 Agustus pegawai yang
bulanan Pegawai dan gaji
terdistribusikan
non pegawai
Hasil kerja pembuatan
Membuat laporan realisasi 1 s/d 3 laporan sesuai Format
bulanan keuangan September yang berlaku dan tepat
waktu
Melakukan penyetoran Pembayaran pajak sesuai
pajak-pajak yang 4 s/d 5 Peraturan Menteri
diterimanya kepada kas September Keuangan Nomor
Negara 80/PMK.03/2010
Mencatat seluruh
Input data pengeluaran ke
pengeluaran berdasarkan 6 s/d 7
dalam buku kas umum
bukti yang sah ke dalam September
sesuai program
Buku Kas Umum

A. KEGIATAN YANG TEREALISASI

1. Melakukan pembukuan atas setiap mutasi keuangan

31
Pembukuan atas setiap mutasi keuangan adalah proses pencatatan segala bentuk

pengeluaran pemasukan keuangan yang di lakukan oleh bendahara dengan bukti kwitansi

yang sah. Tujuan pembukuan mutasi keuangan yaitu agar mempermudah penatausahaan

keuangan yang ada di SKPD bersangkutan.

Nilai – nilai dasar yang terkandung dalam kegiatan ini adalah :

a. Akuntabilitas : Disiplin

Bendahara harus disiplin dalam proses pembukuan mutasi keuangan dimana ketika ada

pengeluaran ataupun pemasukan pada saat itu juga harus segera dilakukan pencataan

sehingga tidak menimbulkan kesalahan dalam pembukuan.

b. Komitmen Mutu : Cermat

Dalam proses pembukuan mutasi keuangan seorang bendahara harus cermat dimana

jangan sampai ada kesalahan dalam penulisan nominal jumlah pengeluaran yang bisa

saja berakibat menghambat proses keuangan.

c. Anti Korupsi : Tanggung jawab

Bendahara harus memiliki tanggung jawab terhadap pembukuan mutasi keuangan yang

ada, mengingat kesalahan pencatatan akan berdampak kepada proses keuangan serta

bisa saja dianggap sebagai tindak pidana korupsi.

32
2. Memverifikasi Kelengkapan Bukti dan Surat Pertanggung Jawaban yang masuk
untuk pengajuan pembayaran
Verifikasi kelengkapan bukti dan surat pertanggung jawaban adalah memeriksa
dengan seksama seluruh kelengkapan bukti dan surat pertanggung jawaban yang masuk

33
apakah sudah sesuai dengan persyaratan yang ditentukan dalam proses pengajuan sebelum
dilakukan pembayaran kepada yang berhak. Tujuan dilakukan verifikasi agar pembayaran
yang dilakukan tepat sasaran serta sesuai dengan jumlah yang seharusnya.
Nilai – nilai dasar yang terkandung dalam kegiatan ini adalah :
a. Akuntabilitas : Tanggung Jawab

Sikap bertanggung jawab harus dimiliki oleh bendahara dalam memverifikasi

kelengkapan bukti dan surat pertanggung jawaban yang masuk selain karena

merupakan tugas dari jabatannya, bendahara juga yang akan bertanggung jawab atas

kelalaian ketika ada kekeliruan dalam memverifikasi.

b. Komitmen Mutu : Cermat

Dalam memverifikasi kelengkapan bukti dan surat pertanggung jawaban yang masuk

untuk pengajuan pembayaran seorang bendahara harus benar benar memeriksa dengan

cermat satu persatu bukti dan surat pertanggung jawaban apakah memang sudah

sesuai dengan persyaratan yang berlaku untuk pengajuan pembayaran atau tidak,

sehingga tidak mengganggu proses keuangan selanjutnya.

c. Anti Korupsi : Mandiri

dalam memverifikasi kelengkapan bukti dan surat pertanggung jawaban yang masuk

dilakukan secara mandiri oleh bendahara tanpa harus menunggu instruksi ataupun

berharap pada rekan kerja lain, karena dengan demikian dapat memanfaatkan waktu

dengan baik.

34
3. Melakukan pembayaran atas tagihan dengan kelengkapan bukti-bukti dan telah
disetujui
Pembayaran atas tagihan dengan kelengkapan bukti-bukti adalah pembayaran yang
dilakukan oleh bandahara kepada yang berhak sesuai dengan bukti – bukti yang telah
melalui proses verifikasi dan telah disetujui. Tujuan dari pembayaran adalah tindak lanjut
dari tagihan yang masuk sesuai dengan kelengkapan bukti demi kelancaran program.
Nilai – nilai dasar yang terkandung dalam kegiatan ini adalah :
a. Akuntabilitas : Amanah
35
Bendahara harus memegang teguh amanah yang diberikan pimpinan dalam proses

pembayaran atas tagihan dengan kelengkapan bukti bukti yang telah disetujui sesuai

dengan aturan yang berlaku.

b. Etika publik : Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,

akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.

Dalam pembayaran atas tagihan sudah sepantasnya bendahara selalu memberikan

pelayanan secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan

santun sehingga pihak yang dilayani merasa puas atas pelayanan yang diberikan.

c. Komitmen mutu : Tidak mempersulit

Dalam hal pembayaran atas tagihan yang masuk, bendahara selaku pembayar tidak

boleh mempersulit proses pembayaran karena harus mengedepankan mutu kerja yang

baik.

d. Anti korupsi : Jujur

dalam proses pembayaran bendahara harus jujur, tidak boleh memotong, meminta

ataupun menerima uang dari pihak terkait baik itu sebagai ucapan terima kasih ataupun

sebagai bentuk suap sehingga proses pembayarannya dipercepat walaupun dengan

bukti – bukti yang belum lengkap.

36
4. Melakukan pemotongan pajak-pajak dari pembayaran yang dilakukan

Pemotongan pajak adalah suatu mekanisme yang memberikan penugasan dan

tanggung jawab kepada pihak ketiga dalam hal ini bendahara pengeluaran yang ditunjuk

untuk melakukan pemotongan atau pemungutan atas pajak yang terutang pada suatu

transaksi yang dikenakan pajak dan telah diatur dalam undang undang perpajakan. Tujuan

pemotongan pajak yang dilakukan bendahara adalah agar mempermudah proses

penyetoran pajak ke kas Negara yang merupakan tanggung jawab dari bendahara itu

sendiri.

37
Nilai – nilai dasar yang terkandung dalam kegiatan ini adalah :

a. Akuntabilitas : Kejujuran

Dalam pemotongan pajak Bendahara tidak boleh melakukan penyelewengan pajak

karena bendahara sebagai pihak ketiga yang ditunjuk oleh pemerintah untuk

melakukan pemotongan pajak senantiasa harus bersikap jujur dalam melaksanakan

tugasnya.

b. Etika publik : Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak

Bendahara tidak boleh melakukan pemotongan berlebih, mengurangi atau bahkan

sama sekali tidak melakukan pemotongan pajak terhutang hanya karena wajib pajak

tersebut adalah saudara ataupun kerabat, karena dalam hal ini bendahara dituntut

untuk menjalankan tugas secara professional dan tidak berpihak.

c. Komitmen mutu : Amanah

Bendahara sebagai pihak ketiga yang diberikan amanah oleh pemerintah untuk

melakukan pemotongan pajak terhutang dari wajib pajak dituntut untuk

melaksanakannya dengan sungguh-sungguh demi hasil kerja yang lebih bermutu.

38
5. Pembuatan SPP dan SPM Untuk pembayaran gaji bulanan Pegawai dan gaji non

pegawai

Pembuatan surat permintaan pembayaran (SPP) dan surat perintah membayar

(SPM) untuk Pembayaran gaji bulanan adalah mekanisme yang harus dilakukan dalam

proses pengurusan gaji bulanan pegawai. Tujuannya dari pembuatan SPP dan SPM

tersebut yaitu agar gaji bulanan pegawai dan non pegawai bisa secepatnya terbayarkan.

Nilai – nilai dasar yang terkandung dalam kegiatan ini adalah :

a. Akuntabilitas : Amanah

39
Dalam pembuatan SPP dan SPM sampai dengan pembayaran gaji bulanan pegawai,

sudah sepantasnya bendahara bersungguh sungguh dalam melaksanakannya karena hal

tersebut merupakan amanah yang dibebankan kepada jabatannya,

b. Nasionalisme : Mengutamakan Kepuasan Pelanggan

Ketika pembuatan SPP dan SPM bisa berjalan sesuai dengan waktu yang ditargetkan,

sehingga berdampak pada proses pencairan gaji bulanan pegawai bisa cepat

terbayarkan, maka akan ada kepuasan yang dirasakan pelanggan dalam hal ini

pegawai serta kepuasan batin bendahara karena bisa melayani dengan baik.

c. Anti korupsi : jujur

Setelah proses pembuatan SPP dan SPM berlanjut ke tahap pembayaran gaji pegawai,

bendahara sangat diharapkan bisa bersikap jujur jangan sampai melakukan

pemotongan ataupun penyelewengan gaji pegawai yang seharusnya dibayarkan dengan

utuh.

40
6. Membuat laporan realisasi bulanan keuangan

Membuat laporan mengenai uang-uang yang diurut serta membuat

pertanggungjawaban mengenai uang yang ada dalam pengurusannya selama satu bulan

penuh kepada pengguna anggaran melalui pejabat penatausahaan keuangan (PPK-SKPD)

dan kepada BPKAD. Tujuannya yaitu sebagai bentuk pertanggung jawaban agar tidak

mengganggu proses permintaan keuangan untuk bulan berikutnya.

Nilai – nilai dasar yang terkandung dalam kegiatan ini adalah :

a. Akuntabilitas : Etos kerja

dalam melakukan pembuatan laporan realisasi bulanan keuangan bendahara diharapkan

memiliki semangat kerja yang menjadi ciri khas dan keyakinan pantang menyerah

41
walaupun pekerjaan yang dihadapi akan menguras tenaga dan waktu sehingga laporan

tersebut dapat selesai sesuai waktu yang ditentukan.

b. Komitmen Mutu : Transparansi

Sikap transparansi dalam pembuatan laporan realisasi bulanan keuangan merupakan

tuntutan bagi bendahara sehingga bisa membuat mutu dan hasil kerja menjadi lebih

baik.

c. Anti korupsi : Disiplin

dalam melakukan pembuatan laporan realisasi bulanan keuangan bendahara harusnya

memiliki sikap disiplin yang tinggi, tidak membuang buang waktu yang ada, walaupun

sebenarnya pekerjaan yang dilakukan cukup berat.

42
7. Melakukan penyetoran pajak-pajak yang diterimanya kepada kas Negara

Melakukan penyetoran pajak kepada kas Negara adalah proses tindak lanjut dari

tugas bendahara sebagai pihak ketiga yang diberi tanggung jawab oleh Negara sebagai

pemotong atau pemungut pajak terhutang yang selanjutnya melakukan penyetoran pajak

tersebut ke kas Negara.

Tujuan penyetoran pajak adalah agar Negara mendapatkan penerimaan yang selanjutnya

dialokasikan untuk membiayai program kerja yang dikelola oleh Pemerintah Pusat maupun

Pemerintah Daerah.

Nilai – nilai dasar yang terkandung dalam kegiatan ini adalah :

a. Akuntabilitas : Amanah

43
Bendahara sebagai pihak yang ditunjuk untuk melakukan penyetoran pajak tersebut

harus memegang teguh amanah yang diberikan dengan cara melakukan penyetoran

pajak sesuai ketentuan.

b. Komitmen Mutu : Jujur

Kejujuran mutlak harus dimiliki bendahara dalam melakukan penyetoran pajak,

sehingga dalam melakukan kegiatan tersebut benar benar mengedepankan hasil kerja

yang bermutu.

c. Anti Korupsi : Tanggung Jawab

Dalam hal melakukan penyetoran pajak ke kas Negara merupakan tanggung jawab

besar yang diemban, bisa saja terjadi penyelewengan yang dilakukan bendahara yang

mempunyai tugas sebagai penyetor pajak. Maka dari itu sikap bertanggung jawab harus

ditanamkan dalam diri sebagai seorang bendahara.

44
8. Mencatat seluruh pengeluaran berdasarkan bukti yang sah ke dalam Buku Kas

Umum

Pencatatan pengeluaran adalah kegiatan mencatat seluruh penerimaan berdasarkan

SP2D yang diterima dan mencatat seluruh pengeluaran berdasarkan tanda bukti

pengeluaran yang sah, secara tertip dan teratur ke dalam buku kas Umum serta mencatat

bukti bukti tersebut ke dalam buku-buku pembantu dan buku-buku lainnya register

lainnya. Tujuannya agar mempermudah pada proses pelaporan realisasi bulanan keuangan.

Nilai – nilai dasar yang terkandung dalam kegiatan ini adalah :

a. Akuntabilitas : Disiplin

45
Dalam mencatat pengeluaran ke dalam buku kas umum bendahara harus memiliki

disiplin yang tinggi sehingga bisa menyelesaikan tugasnya tepat pada waktu yang

ditentukan.

b. Komitmen Mutu : Pengetahuan dan Teknologi

Pengetahuan dan teknologi sangat dibutuhkan bendahara pada saat pencatatan

pengeluaran berdasarkan bukti yang sah kedalam buku kas umum, mengingat model

pencatatannya menggunakan komputer yang notabene membutuhkan keahlian

tersendiri untuk menyelesaikan tugasnya sesuai dengan format dan waktu yang

ditentukan.

46
B. KEGIATAN TAMBAHAN

1. Mengikuti Sosialisasi/Konsultasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Tuntutan


Perbendaharaan Dan Tuntutan Ganti Rugi Keuangan Dan Barang Daerah
Kabupaten Tojo Una Una
Sosialisasi/Konsultasi ini adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh Badan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Tojo Una Una yang
diselenggarakan pada tanggal 2 september 2015 yang dihadiri oleh sekretaris, bendahara
pengeluaran dan bendahara barang dari masing-masing SKPD dan Kecamatan yang ada di
kabupaten Tojo Una Una.
Tujuan kegiatan ini adalah pemerintah dalam hal ini memberikan sosialisasi sekaligus
meminta masukan dari seluruh peserta rapat agar memberi masukan terkait dengan
bagaimana tuntutan perbendaharaan dan tuntutan ganti rugi keuangan dan barang
sehingga, pemerintah yang bekerja sama dengan DPRD bisa lebih efektif dalam membuat
rancangan peraturan tersebut.
47
Nilai – nilai dasar yang terkandung dalam kegiatan ini adalah :

a. Akuntabilitas : Disiplin
Dalam kegiatan ini diharapkan bendahara sebagai peserta bisa menjaga
kedisiplinannya dalam mengikuti kegiatan-kegiatan sosialisasi dimanapun dan dalam
tema apapun sehingga bisa mendapatkan inti dari materi yang dibahas untuk kemajuan
bersama.
b. Nasionalisme : Tampil sebagai pemberi solusi
Tujuan dari kegiatan ini adalah mencoba mencari masukan-masukan dari peserta untuk
bisa tampil sebagai pemberi solusi sehingga pada rancangan peraturan yang akan
dikeluarkan diharapkan mempunyai h
c. Komitmen mutu : Kerjasama
Pelaksana kegiatan dalam hal ini pemerintah mengharapkan kerjasama yang baik bisa
terjalin antara peserta dan pelaksana kegiatan sehingga dapat menghasilkan produk
yang berkualitas yang akan dimasukan dalam rancangan peraturan daerah tentang
tuntutan perbendaharaan dan tuntutan ganti rugi keuangan dan barang daerah
kabupaten tojo una una.

48
2. Mengikuti Sosialisasi Permendagri No 52 Tahun 2015 Tentang Pedoman Penyusunan
Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Tahun 2016
Sosialisasi ini adalah kegiatan yang diselenggarakan oleh badan pengelolaan

keuangan dan aset daerah bekerja sama dengan badan perencanaan daerah kabupaten tojo

una-una yang dilaksanakan pada hari jumat tanggal 4 september 2015 yang bertujuan

untuk memperkenalkan dan menjelaskan apa inti dan maksud yang terkandung dalam

peraturan pemerintah nomor 52 tahun 2015 tentang pedoman penyusunan anggaran

pendapatan dan belanja daerah tahun 2016 sehingga dalam penyusunan rancangan

anggaran masing masing skpd khususnya dan pemerintah daerah tojo una una pada

umumnya bisa sesuai dan sejalan dengan tujuan pemerintah pusat.

Nilai – nilai dasar yang terkandung dalam kegiatan ini adalah :

a. Akuntabilitas : disiplin
49
Bendahara sebagai peserta diharapkan bisa menjaga kedisiplinan dalam mengikuti

seluruh kegiatan sehingga apa yang menjadi maksud dari kegiatan ini bisa sampai

kepada peserta.

b. Nasionalisme : cermat

sebagai peserta kegiatan diharapkan bisa lebih cermat dan mampu merancang kegiatan

di instansi masing-masing sehingga bisa sejalan dengan Permendagri No 52 Tahun

2015 Tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Tahun

2016.

c. Komitmen mutu : Menghasilkan produk / jasa yangberkualitas tinggi

Dalam kegiatan ini sudah sepantasnya kualitas dari peserta diharapkan agar dalam

penyusunan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Tahun 2016 mampu

Menghasilkan produk / jasa yang berkualitas tinggi, Tanpa Cacat, tanpa kesalahan dan

tidak ada pemborosan.

50
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Aktualisasi nilai-nilai dasar ASN/PNS merupakan pemahaman mengenai nilai-nilai
dasar ANEKA yang terdiri dari Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu dan Anti Korupsi yang di tuangkan kedalam kegiatan serta dilakukan oleh Pegawai
Negeri Sipil sesuai dengan Tugas masing-masing.
Penerapan nilai-nilai dasar ASN/PNS tersebut untuk mewujudkan jiwa PNS yang
bertanggungjawab, memberikan pelayan yang baik terhadap publik dengan tetap menjaga
komitmen mutu pelayan kepada masyarakat, pimpinan dan teman seprofesi lainnya,
menghindari praktik curang sebagai cerminan dari Anti Korupsi dan meningkatkan
profesionalisme ASN itu sendiri sebagai Abdi Negara dan Abdi Masyarakat sehingga
akan tercapainya Indonesia yang sejahtera dan bermartabat
Adapun Kegiatan Aktualisasi yang dilaksanakan selama 13 (Tiga Belas) hari yaitu 8
51
(Delapan) kegiatan pokok dan 2 (Dua) kegiatan tambahan yang dilakukan di kantor Badan
Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Tojo Una Una, Seluruh
kegiatan tersebut dilaksanakan dengan capaian kegiatan 100%.

B. SARAN
Setalah melaksanakan aktualisasi yang berlangsung selama 13 hari kerja serta
memiliki manfaat sangat baik untuk meningkatnya profesionalisme PNS yang selama ini
di anggap tidak bekerja dengan baik maka disarankan Nilai-nilai dasar ini diterapkan oleh
seluruh PNS baik masih staf atau sudah memiliki jabatan.
Diharapkan juga kedepan dapat ditularkan kepada rekan-rekan kerja agar tercipta
lingkungan kerja yang kondusif dan memiliki etos kerja yang baik sehingga bisa
mengadapi berbagai tantangan baik internal maupun eksternal.

52
53

Anda mungkin juga menyukai