4560 8678 1 SM PDF
4560 8678 1 SM PDF
13-20
Abstract: Java Paragon Hotel and Residences is a hotel and apartment which located at Sura-
baya. This project focused on designing of SOP and check sheet for preventive maintenance pro-
gram. Background of this problem is the occurrence of multitasking and large number of staff
that haven’t been trained well, so it needs a standard in doing preventive maintenance. Multi-
tasking and the new employees occurred because of high turnover of ME Engineering. This pro-
ject uses direct observation in the field and Q&A against the staff of Engineering Department.
The results of the observations then organized into a SOP in the form of tables and is divided
into 4 major activities, which are Checking, Cleaning, Lubrication, and Troubleshooting. Based
on the existing SOP then it leads check sheet as a monitoring tools. Monitoring performed with
purpose overseeing the implementation of preventive maintenance and the alignment with the
existing SOP.
13
Wibowo, et al. / Perancangan Standard Operating Procedure Preventive Maintenance / Jurnal Titra, Vol. 4, No. 2, Juli 2016, pp. 13-20
Alat bantu yang dapat dipergunakan dalam pelak- Modul panduan ini meliputi 10 mesin mekanikal
sanaan preventive maintenance antara lain adalah elektrikal yaitu genset, chiller, cooling tower, AHU,
check sheet. Check sheet atau lembar pemeriksaan AC split, FCU, washer, tumbler, genroll/ironer,
adalah alat untuk mengumpulkan data yang disaji- utility press. Modul panduan ini disertai langkah-
kan dalam bentuk tabel. Tujuan digunakannya langkah dalam melakukan preventive maintenance.
check sheet adalah untuk memudahkan pengum- Hal tersebut mencakup 4 kegiatan besar yaitu
pulan data hasil pengamatan di lapangan, serta Checking, Cleaning, Lubricating, atau penanganan
memudahkan dalam melakukan analisis data. Da- Troubleshooting. Langkah-langkah yang terdapat
lam pelaksanaanya, check sheet berisi frekuensi dalam modul ini mempunyai makna yang sama de-
terjadinya suatu kegiatan atau aktifitas tertentu. ngan standarisasi atau Standart Operating Proce-
Manfaat dari dibuatnya check sheet adalah antara dure (SOP).
lain:
Hasil pengamatan selanjutnya adalah dalam pelak-
Mempermudah pengumpulan data.
saan preventive maintenance di perusahaan harus
Memisahkan opini dan fakta.
Mengetahui jenis dan penyebab dari suatu ada sebuah pengawasan agar seluruh pekerjaan
masalah yang terjadi. yang dilakukan dapat dikontrol dengan baik. Penga-
14
Wibowo, et al. / Perancangan Standard Operating Procedure Preventive Maintenance / Jurnal Titra, Vol. 4, No. 2, Juli 2016, pp. 13-20
wasan yang dilakukan dapat berupa pembuatan saat dibutuhkan. Pengecekan-pengecekan diatas di-
checkslist atau check sheet. lakukan setiap 1 bulan sekali dan aktivitas running
genset cukup dilakukan selama 10-15 menit saja se-
Standarisasi tiap 1 minggu sekali.
Standarisasi kerja atau biasa disebut standart Tahap selanjutnya adalah cleaning, yaitu komponen
operating procedure (SOP) adalah suatu panduan mesin-mesin genset akan dibersihkan agar tidak
bekerja dalam suatu organisai atau kelompok kerja tertutup oleh debu dan kotoran-kotoran lain yang
sehingga didapat hasil yang sesuai standart. Fungsi dapat mengganggu kinerja mesin. Cleaning mesin
penerapan SOP adalah antara lain memperlancar genset hanya dilakukan untuk membersihkan ba-
tugas dari anggota organisasi, sebagai dasar hukum gian radiator nya saja, khusunya bagian sirip-sirip
bila terjadi pelanggaran, mengetahui hambatan- radiator nya juga. Tahap selanjutnya adalah lubri-
hambatan yang terjadi dalam proses operasional, cation, yang berarti pelumasan poros-poros mesin
dan sebagai pedoman dalam melaksanakan pekerja- genset. Lubrication ini dilakukan dengan menam-
an rutin. Secara ringkas tujuan umum dari penggu- bah oli mesin dan melumasi bearing-bearing yang
naan SOP ini adalah memuat ketentuan umum terdapat di dalam mesin genset. Lubrikasi dila-
yang berlaku di perusahaan, sedangkan tujuan khu- kukan setiap 3 bulan sekali dan memakan waktu
susnya adalah untuk mengontrol kinerja anggota kurang lebih 20 menit.
organisasi.
Tahap terakhir adalah penanganan troubleshooting.
Java Paragon Hotel and Residences ini dalam pene- Tahap ini merupakan tahap perbaikan komponen
rapananya sudah memiliki SOP operasional pada mesin jika pada saat pengecekan ditemukan
Engineering Department. Namun dalam hal ini SOP masalah atau mesin genset tiba-tiba mengalami
operasional tidak mencakup juga tentang SOP pe- breakdown. Khusus untuk penanganan trouble-
laksanaan preventive maintenance, sehingga dirasa shooting mesin genset banyak dilakukan oleh pihak
perlu adanya suatu SOP untuk pelaksanaan ketiga atau vendor dari luar Engineering Depart-
preventive maintenance. Perancangan SOP ini sen- ment. Hal ini dilakukan karena keterbatasan penga-
diri meliputi antara lain SOP maintenance mesin- laman dan pengetahuan mengenai genset oleh Engi-
mesin laundry, mesin genset, Air Conditioner (AC) neering Department.
split, FCU, AHU, chiller, dan cooling tower. SOP
yang telah dibuat ini berdasarkan pengamatan lapa- Perancangan SOP chiller
ngan dan ikut serta dalam proses preventive main-
tenance dan penanganan permasalahan yang terjadi Tahap pertama adalah checking, dimana terdapat 2
(troubleshooting). SOP yang telah dibuat ini juga di- jenis pemeriksaan yaitu cek pressure atau tekanan
dapat dari diskusi bersama dengan Supervisor Engi- dan cek suhu inlet water evaporator. Pemeriksaan
neering Department Java Paragon Hotel and ini dilakukan setiap hari dengan durasi sebanyak 5
Residences. menit untuk masing-masing pemerikasaan. Penge-
cekan tekanan dapat dilihat pada pressure gauge
Dalam rangka melakukan perawatan yang pada masing-masing pipa inlet dan outlet konden-
terjadwal maka dibutuhkan standar dalam pelaksa- sor. Pengecekan suhu inlet water kondensor dilaku-
naannya. Hal tersebut mempunyai tujuan agar kan dengan melihat pada panel chiller dimana suhu
dapat dilakukan monitoring pekerjaan sehingga ter- akan tertera disana. Cara lain adalah dengan meli-
jadi peningkatan kualitas kerja dan menghindari hat termometer yang terpasang pada pipa inlet.
kesalahpahaman antara satu staf dengan staf lain-
nya.
Tahap kedua yaitu adalah cleaning. Tahap cleaning
dilakukan dengan cara membersihkan steriner pipa
Perancangan SOP genset
sirkulasi dari cooling tower. Streiner dibersihkan
Tahap checking berisi 6 jenis proses pengecekan menggunakan sikat baja. Bagian saringan streiner
untuk mesin genset. Kelima pengecekan tersebut a- juga dibersihkan agar tidak menghambat laju air
dalah cek oil level, cek accu, cek radiator, cek sele- sirkulasi. Cleaning pada streiner ini memakan wak-
noid solar, cek fanbelt radiator dan motor, serta me- tu kurang lebih 1 jam dan dilakukan secara berkala
lakukan running genset. Pengecekan-pengecekan setiap 1 bulan.
yang dilakukan diatas tersebut dilakukan dengan
tujuan yaitu untuk mengetahui performa mesin gen- Tahap ketiga yaitu penanganan troubleshooting. Pe-
set. Pengecekan yang dilakukan kemudian juga di- nanganan troubleshooting ini mempunyai 2 jenis
tambah dengan running genset yang bertujuang un- masalah utama yang sering terjadi yaitu streiner
tuk menjaga performa genset agar tetap optimal buntu dan penggantian fanbelt. Streiner yang buntu
15
Wibowo, et al. / Perancangan Standard Operating Procedure Preventive Maintenance / Jurnal Titra, Vol. 4, No. 2, Juli 2016, pp. 13-20
dapat di cleaning sesuai dengan prosedur diatas. nanganan troubleshooting. Tahap pertama adalah
Penggantian fanbelt motor pompa chiller dilakukan checking. Tahap checking mempunyai 2 jenis penge-
karena umur pakai fanbelt tersebut sudah habis. cekan yaitu cek Fanbelt motor Fan dan cek motor
Fan/blower itu sendiri. Pengecekan Fanbelt dilaku-
Perancangan SOP cooling tower kan untuk mengetahui apakah Fanbelt masih layak
dipakai atau sudah harus diganti baru. Pengecekan
Proses pertama yaitu checking. Checking yang motor Fan/blower digunakan untuk mengecek apa-
dilakukan yaitu mengecek sirkulasi air, kadar pH, kah putaran motor Fan sudah melemah atau masih
dan level air. Pengecekan kadar pH dilakukan oleh baik digunakan.
pihak ketiga atau vendor supplier chemical cooling
tower sebagai pihak penyedia chemical. Sirkulasi air Tahap selanjutnya adalah tahap cleaning. Tahap
dicek dengan melihat apakah bak cooling tower su- cleaning FCU terbagi menjadi 4 pekerjaan yaitu
dah banjir karena tertutup oleh kerak dan lumut. flushing, cleaning filter, cleaning centrifugal Fan,
Pengecekan level air dilakukan dengan melihat pe- dan cleaning evaporator. Keempat pekerjaan ter-
lampung apakah masih berfungsi dengan baik atau sebut dilakukan setiap 3 bulan sekali. Flushing
tidak. Jika pelampung tidak dapat berfungsi dengan merupakan aktivitas pembersihan pipa saluran air
baik maka harus dilakukan perbaikan atau meng- dingin untuk FCU. Cleaning filter, centrifugal Fan,
ganti pelampung tersebut. dan evaporator dilakukan untuk membersihkan ko-
toran dan debu yang menempel pada masing-ma-
Proses cleaning cooling tower terbagi menjadi 3 jenis
sing komponen.
yaitu cleaning lumut atau kerak, cleaning Fan, dan
cleaning sirip-sirip cooling tower. Cleaning lumut
Proses ketiga adalah lubrikasi yaitu proses pelu-
atau kerak dilakukan dengan menggunakan sapu
ijuk, kapi, atau sapu lidi. Caranya adalah dengan masan bearing motor Fan/blower FCU. Pelumasan
menyikat atau menyapu seluruh kotoran dan lumut dilakukan dengan cara melepas bearing kemudian
yang menempel di bagian atas dan dalam bak diberi Hi-Temp Grease. Pelumasan ini bertujuan
cooling tower. Cleaning Fan dilakukan dengan cara untuk menjaga kondisi bearing agar tidak rusak dan
menyapu kotoran-kotoran yang menempel pada tidak merusak komponen motor Fan/blower lainnya.
Fan. Cleaning sirip-sirip cooling tower dilakukan de-
ngan menyemprot air ke sirip-sirip tersebut hingga Tahap terakhir yaitu penanganan troubleshooting
kotoran yang menempel dapat terlepas dari sirip-si- yaitu cara-cara penanganan ketika masalah atau
rip tersebut. kendala yang terjadi pada FCU. Beberapa contoh
kasus yang pernah terjadi yaitu AC tidak dingin dan
Proses lubrikasi bearing dilakukan dengan melu- Fanbelt sudah aus. AC tidak dingin dapat disebab-
masi bearing motor Fan. Pelumas yang digunakan kan oleh 3 faktor utama yaitu motorized gagal be-
yaitu Hi-Temp Grease agar tahan terhadap suhu kerja karena umur pakai sudah habis, Kipas sering
tinggi. Pelumasan ini bertujuan untuk menjaga kon- mati karena kapasitor putus, kipas mengeluarkan
disi bearing agar tidak cepat rusak dan motor Fan bunyi berisik karena bearing rusak. Penyebab ter-
dapat bekerja secara maksimal. akhir yaitu drain FCU buntu karena tersumbat ko-
toran. Solusi yang dapat dilakukan adalah peng-
Proses penanganan troubleshooting dilakukan un-
gantian motorized, penggantian kapasitor baru
tuk mengatasi saat cooling tower terjadi masalah
sesuai dengan spesifikasi kapasitor yang lama,
atau tidak dapat bekerja secara maksimal. Pena-
penggantian bearing baru yang sesuai dengan uku-
nganan yang pertama yaitu saat cooling tower banjir
maka yang harus dilakukan adalah membersihkan ran bearing sebelumnya, dan cleaning drain sehing-
kerak dan lumut serta menggunakan chemical khu- ga tidak buntu. Kendala kedua yaitu Fanbelt sudah
sus dari supplier. Selanjutnya yaitu Fan dan motor termakan usia sehingga motor tidak dapat bekerja
Fan cooling tower mati. Fan cooling tower mati da- maksimal. Solusi yang dapat diambil yaitu Fanbelt
pat disebabkan karena Fanbelt putus. Kerusakan harus diganti yang baru.
motor Fan dapat disebabkan juga karena motor
short (korsleting), kabel putus, gulungan terbakar, Perancangan SOP AHU
dan lain-lain. Permasalahan terakhir yaitu peng-
gantian fanbelt yang baru dikarenakan sudah aus. AHU merupakan alat yang digunakan untuk menu-
kar udara panas yang berasal dari return air dengan
Perancangan SOP FCU udara sejuk dan kemudian didinginkan melalui coil
pendingin di AHU. AHU dan FCU mempunyai ke-
SOP pemeliharaan FCU terbagi mejadi 4 jenis kegi- samaan yaitu sama-sama menukar udara panas de-
atan besar yaitu checking, cleaning, lubrication, pe- ngan udara dingin, namun FCU berukuran lebih ke-
16
Wibowo, et al. / Perancangan Standard Operating Procedure Preventive Maintenance / Jurnal Titra, Vol. 4, No. 2, Juli 2016, pp. 13-20
cil daripada AHU. AHU merupakan salah satu ba- Tahap selanjutnya adalah cleaning. Cleaning yang
gian dalam bagian pendingin ruangan sentral se- dilakukan yaitu cleaning filter dan keseluruhan unit
perti yang sudah dijelaskan sebelumnya. AC indoor. Cara cleaning filter yaitu dengan mele-
pas filter dan kemudian dicuci bersih untuk melepas
Tahap pertama yang dilakukan dalam penerapan kotoran-kotoran dan debu yang menempel. Cara
SOP PM AHU adalah checking. Tahap ini dibagi cleaning unit indoor secara keseluruhan yaitu sebe-
menjadi 3 bagian yaitu cek motor fan dan cek fanbelt lumnya sirkuit kelistrikan (PCB) ditutup oleh
motor fan. Cek motor fan dilakukan untuk mengeta- trashbag atau penutup lainnya agar air tidak me-
hui kecepatan putaran blower. Caranya adalah de- ngenai sirkuit. Langkah selanjutnya adalah me-
ngan melihat secara visual. Cek fanbelt motor fan nyemprotkan air ke dalam AC indoor hingga selu-
juga dilakukan jika fanbelt sudah getas, aus atau ru- ruh kotoran bersih dan tidak menempel. Alat yang
sak. Waktu yang ditentukan yaitu setiap 1 tahun. digunakan adalah katcher yaitu alat penyemprot air
bertekanan tinggi.
Tahap kedua yaitu cleaning. Cleaning yang dilaku-
kan yaitu hampir sama dengan cleaning FCU. Pro- Tahap-tahap preventive maintenance untuk AC out-
ses yang dilakukan ada 3 yaitu cleaning filter, door memiliki beberapa perbedaan. Salah satunya
centrifugal fan, dan evaporator. Proses cleaning filter adalah pada AC outdoor memiliki evaporator yang
dilakukan dengan menggunakan vacuum cleaner harus dibersihkan namun tidak memiliki filter se-
untuk menyedot debu-debu yang menempel. Proses perti pada AC indoor.
cleaning centrifugal fan dilakukan dengan mem-
bersihkan sirip-sirip fan menggunakan sapu atau Tahap pertama adalah checking. Checking yang di-
lap kering. Proses cleaning evaporator dilakukan de- lakukan ada 3 jenis yaitu pengecekan kompresor,
pengecekan besaran ampere, dan pengecekan freon.
ngan menyemprot kisi-kisi evaporator meng-
Seluruh pengecekan tersebut memakan waktu ku-
gunakan katcher yaitu alat penyemprot air berteka-
rang lebih 20 menit dan dilakukan setiap 3 bulan se-
nan tinggi. Periode dilakukan cleaning yaitu setiap 1
kali atau jika ada kerusakan. Pengecekan kompre-
tahun sekali. sor dilakukan untuk melihat kompresor tersebut
menyala atau tidak. Pengecekan besaran ampere di-
Tahap ketiga yaitu lubrication. Tahap ini merupa- lakukan untuk melihat apakah besaran ampere unit
kan tahap pelumasan poros-poros mesin berserta outdoor melebihi dari spesifikasi yang sudah diten-
bantalan poros tersebut. Proses yang dilakukan ada- tukan atau tidak. Pengecekan ketiga yaitu pengece-
lah melumasi bearing motor fan AHU mengguna- kan freon untuk melihat apakah freon yang ada di
kan Hi-Temp Grease. Tahap selanjutnya dan meru- dalam unit outdoor sudah mencukupi atau kurang
pakan tahap terakhir yaitu cara penanganan atau bahkan melebihi dari ketentuan yang sudah
troubleshooting. Kendala yang pernah terjadi kemu- tertera di masing-masing unit.
dian dikumpulkan dan dibuat solusi penanganan-
nya. Kendala pertama yang dihadapi yaitu jika Tahap selanjutnya adalah cleaning. Cleaning yang
AHU gagal bekerja disebabkan karena motorized dilakukan hanya satu yaitu pembersihan seluruh
yang rusak atau sudah habis masa pakai nya. Solusi unit outdoor, namun pada bagian sirkuit kelis-
yang diambil yaitu motorized yang lama diganti de- trikannya harus ditutupi oleh plastik atau trashbag
ngan yang baru. Kendala kedua yaitu penggantian agar tidak basah. Selanjutnya adalah menyemprot
fanbelt jika sudah habis masa pakainya. Solusi yang kisi-kisi kondensor dan Fan outdoor menggunakan
diambil yaitu penggantian dengan fanbelt yang katcher sampai seluruh kotoran dan debu tidak me-
baru. nempel lagi.
17
Wibowo, et al. / Perancangan Standard Operating Procedure Preventive Maintenance / Jurnal Titra, Vol. 4, No. 2, Juli 2016, pp. 13-20
Faktor-faktor tersebut kemudian dapat diatas de- dan bantalan poros. Lubrikasi yang dilakukan yaitu
ngan yang pertama adalah mengisi freon hingga ba- melumasi bearing menggunakan Hi-Temp Grease
tas yang ditentukan oleh pabrik pembuat. Misal un- untuk menjaga agar bearing tidak cepat pecah dan
tuk AC split 1 pk, freon harus yang ada di dalam AC poros/as motor tidak rusak. Tahap terakhir yaitu pe-
tersebut adalah kurang lebih 40-50 psi. Faktor ke- nanganan troubleshooting yang terjadi. Kendala
dua dapat ditangani dengan cara melakukan clean- yang paling sering dihadapi pada mesin washer ini
ing unit outdoor. Permasalahan yang kedua yaitu yaitu Negative Temperature Coefficient (NTC) ber-
AC outdoor tidak menyala. Hal ini dapat disebabkan masalah. Penyebabnya adalah umur pakai sudah
oleh faktor yang bermacam-macam, antara lain: habis. Solusi yang dilakukan adalah mengganti
Kompresor tidak berfungsi NTC dengan NTC yang baru. Kendala kedua yaitu
Overload kompresor putus penggantian fanbelt. Penggantian fanbelt ini dikare-
Kapasitor putus nakan umur pakai yang sudah habis. Fanbelt yang
Fan unit outdoor tidak bekerja lama kemudian diganti dengan fanbelt yang baru.
Tahap ketiga yaitu lubrication. Lubrication yaitu Proses checking pada mesin genroll ini hampir sama
memberi pelumas pada komponen yang berputar dengan pengecekan mesin washer dan tumbler. Per-
18
Wibowo, et al. / Perancangan Standard Operating Procedure Preventive Maintenance / Jurnal Titra, Vol. 4, No. 2, Juli 2016, pp. 13-20
bedaan yang ada yaitu adanya pengecekan rantai dala kondisi yang baik atau sudah aus sehingga ti-
sebagai penggerak gir dan gearbox. Proses checking dak dapat memutar motor fan.
ini ada 5 jenis pemeriksaan yaitu cek feeding belt,
bearing, rantai, ignitor, dan exhaust fan. Pengece- Tahap kedua dalam SOP preventive maintenance
kan ini kemudian berlanjut ke proses cleaning. Pro- utility press yaitu cleaning. Cleaning yang dilakukan
ses cleaning terbagi menjadi 5 aktivitas besar yaitu ada 2 yaitu cleaning kompresor dan boiler. Cleaning
cleaning filter udara pembuangan panas, cleaning kompresor dilakukan dengan membersihkan bagian
box mesin bagian kanan dan kiri, cleaning exhaust luar kompresor dan membersihkan fanbelt kompre-
fan, dan cleaning heater. Proses cleaning tersebut sor dengan fanbelt dressing. Cleaning boiler dilaku-
hanya membutuhkan lap kering, kuas, atau sapu kan dengan membersihkan bagian dalam boiler un-
dalam pelaksanaannya. Cleaning dilakukan setiap 1 tuk menghilangkan kerak-kerak yang menempel.
bulan sekali dengan durasi total 1 jam. Proses cleaning tersebut memakan waktu selama 30
menit dan dilakukan setiap 1 bulan sekali.
Proses selanjutnya adalah lubrication yaitu proses
pelumasan komponen mesin genroll. Lubrikasi yang Tahap ketiga yaitu proses lubrication. Proses ini me-
dilakukan adalah pelumasan bearing, poros motor, rupakan proses pemberian pelumas pada komponen
gir, gearbox, dan rantai. Pelumasan untuk rantai, mesin. Lubrikasi yang dilakukan adalah memberi
gir, dan gearbox dilakukan dengan menyemprotkan pelumas berupa Hi-Temp Grease untuk bearing.
chain lube ke seluruh bagian. Proses terakhir yaitu Bearing diberi pelumas tersebut dengan tujuan agar
penanganan troubleshooting yang terjadi pada me- tidak mudah rusak dan motor dapat berputar de-
sin genroll. ngan baik.
Permasalahan yang pernah terjadi kemudian dijadi- Tahap terakhir yaitu cara penanganan
kan bahan untuk penanganan jika terjadi trouble- troubleshooting yang terjadi. Troubleshooting yang
shooting. Permasalahan-permasalahan tersebut an- pernah terjadi yaitu heater sering trouble, pneumatic
tara lain: sering macet dan penggantian fanbelt. Heater sering
Gas sering tidak masuk trouble dikarenakan kerak yang menutupi heater
Aliran listrik tidak masuk ke dalam genroll tersebut. Jika kerak dibersihkan dan kemudian
Penggantian fanbelt heater masih dapat dipakai maka akan dipakai kem-
bali dan jika tidak dapat berfungsi maka harus di-
Permasalahan pertama yaitu gas sering tidak ma- ganti dengan heater baru. Kedua yaitu pneumatic
suk disebabkan karena ignitor bergeser dari tempat yang sering macet disebabkan karena air masuk ke
semula. Solusi yang dilakukan adalah mengembali- dalam hidrolis yang seharusnya hanya diisi oleh te-
kan ignitor ke settingan semula/ settingan pabrik. kanan angin. Penanganannya adalah dengan mem-
Permasalahan kedua yaitu aliran listrik tidak ma- bersihkan air yang menempel. Ketiga yaitu peng-
suk karena relay rusak. Tindakan yang diambil ada- gantian fanbelt dikarenakan sudah aus atau habis
lah mereset relay dan kemudian dinyalakan kem- masa pakainya. Penggantian fanbelt dilakukan de-
bali. Permasalahan terakhir yaitu penggantian fan- ngan mengganti fanbelt yang lama dengan fanbelt
belt, dimana fanbelt yang sudah aus diganti dengan baru.
fanbelt yang baru. Fanbelt yang baru juga harus me-
Check sheet sebagai langkah monitoring
miliki ukuran yang sama dengan fanbelt yang lama.
Tabel check sheet yang dibuat berisikan periode pe-
Perancangan SOP utility press
laksanaan preventive maintenance, kegiatan yang
dilakukan, kolom waktu pelaksanaan, kondisi mesin
Tahap pertama yang dilakukan adalah checking.
tersebut, dan dilakukan oleh siapa. Tabel diatas ju-
Checking yang dilakukan mencakup 3 bagian yaitu
ga dibedakan berdasarkan periode pelaksanaan pre-
cek boiler, cek pneumatic, cek fanbelt kompresor. Ke- ventive maintenance nya. Tabel tersebut berguna ju-
tiga pengecekan tersebut dilakukan dalam periode ga untuk memberikan informasi kapan harus dila-
setiap 1 bulan sekali dan berdurasi 20 menit. Penge- kukan preventive maintenance kembali sesuai pe-
cekan boiler dilakukan untuk mengetahui apakah riode yang ditentukan masing-masing, serta waktu
heater boiler masih berfungsi dengan baik atau tidak kapan harus dilakukannya preventive maintenance
dan mengecek kondisi kerak di boiler tersebut. Pe- kembali.
ngecekan pneumatic dilakukan untuk mengecek
kondisi hidrolis. Hidrolis yang dipakai harus dicek Kegiatan yang dimasukkan ke dalam check sheet
apakah dapat berfungsi untuk membuka dan menu- tersebut harus meliputi keempat tahapan yang su-
tup mesin press dengan baik. Pengecekan selanjut- dah tercantum di dalam SOP. Keempat kegiatan
nya adalah cek fanbelt kompresor apakah masih tersebut yaitu checking, cleaning, lubrication, dan
19
Wibowo, et al. / Perancangan Standard Operating Procedure Preventive Maintenance / Jurnal Titra, Vol. 4, No. 2, Juli 2016, pp. 13-20
penanganan troubleshooting. Aktivitas-aktivitas kerja. Alat dipakai sebagai monitoring SOP adalah
yang ada di dalamnya kemudian dibagi berdasarkan check sheet. Pembuatan Check sheet dibedakan ber-
periode preventive maintenance (PM). dasarkan periode waktu pelaksanaan preventive
maintenance, misalnya check sheet periode weekly
Simpulan akan dibedakan dengan check sheet periode montly,
3-monthly, dan seterusnya. Hal itu bertujuan untuk
Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini mempermudah pengawasan dan mencegah terle-
adalah membuat SOP preventive maintenance untuk watkannya jadwal preventive maintenance.
10 jenis mesin mekanikal elektrikal. Mesin-mesin
tersebut yaitu: genset, fan controlling unit (FCU), air
handling unit (AHU), chiller, cooling tower, AC split,
Daftar Pustaka
washer, tumbler, genroll/ironer, utility press. SOP
tersebut dibuat agar kegiatan secara keseluruhan 1. Atmoko, T. (2010). Standart Operasional
dapat terstruktur dengan baik dan sesuai standar Prosedur (SOP) dan Akuntabilitas Kinerja
baku. Isi dari SOP dibagi menjadi 4 tahapan besar Instansi Pemerintah. Jakarta.
yaitu checking, cleaning, lubrication, dan trouble- 2. Corder, A. S. (1992). Teknik Manajemen
shooting. Pengambilan data untuk SOP ini dila- Pemeliharaan = Maintenance Management
kukan dengan metode pengamatan langsung dan ta- Techniques. Erlangga.
nya jawab terhadap staf Engineering. Hasil dari pe- 3. Seeley, I. H. (1987). Building Maintenance (2nd
ngamatan kemudian diolah dan dibuat dalam ben- ed.). Palgrave Macmillan.
tuk tabel. 4. Higgins, L. R., Mobley, R. K., & Wikoff, D. (2008).
Maintenance Engineering Handbook (7th ed.).
Perancangan SOP ini diikuti juga dengan moni-
New York: Hills Companies, Inc.
toring yang dilakukan sebagai langkah pengawasan
20