Anda di halaman 1dari 16

16/07/2019

Herkutanto
DR, Sp.FM(K), SH, LL.M, FACLM

• Guru Besar Tetap Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia


• Konsil Kedokteran Indonesia, 2014-2019
• Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia, 2011-2014
PENGANTAR HUKUM KEDOKTERAN
Hukum Kedokteran 2019 Hukum Kedokteran 2019

ALASAN UTAMA MELAKUKAN REGULASI


INTRODUKSI KUALITAS TENAGA KESEHATAN

• Salah satu kewajiban dokter setelah memperoleh STR


adalah kompeten dalam bidang medikolegal
• Para praktisi medis senantiasa bersentuhan dengan
berbagai aspek hukum
• Dilapangan terdapat beberapa potensi yang dapat
menimbulkan ancaman legal bagi praktisi medis

(Schellekens, W : Patient Safety Conference,


Hukum Kedokteran 2019 European Union Presidency Luxembourg, 4 – 5 April 2005)
Hukum Kedokteran 2019
16/07/2019

Performance – Skill – Behavior


ISSUE UTAMA
Equation
• Sejauh manakah para praktisi medis memahami posisi
P = S x B hukumnya
– Isue professionalisme dan kewenangan klinis (clinical privilege)
1 = 1 x 1 yang dianggap sebagai hak yang timbul karena pendidikan dan
pengalaman

0 = 1 x 0 • Kebanyakan praktisi medis menganggap hukum hanyalah


pasal2 dalam berbagai peraturan
0.25 = 0.5 x 05 – Terdapat berbagai kaedah untuk menginterpretasi hukum
• Kerancuan memahami berbagai norma
– Pembedaan norma etik, disiplin, dan hukum
European
Hukum Kedokteran 2019Society of Anaesthesiology, 2014 Hukum Kedokteran 2019

TUJUAN PERKULIAHAN URUTAN PAPARAN


• Peserta memahami paradigma hukum
1. Mengenal anatomi hukum dan cara
• Peserta menyadari berbagai implikasi hukum bekerjanya
dalam praktik kedokteran 2. Mengenal posisi hukum praktisi kedokteran
• Peserta mampu menghadapi berbagai 3. Beberapa norma hokum esensial bagi praktisi
tantangan hukum dalam praktik kedokteran kedokteran

Hukum Kedokteran 2019 Hukum Kedokteran 2019


16/07/2019

NORMA
• Patokan / Ukuran / Pedoman / Standar untuk
berperilaku bagi seseorang
1 • Jenis Norma
– Norma Kepercayaan
MENGENAL ANATOMI HUKUM DAN CARA BEKERJANYA – Norma Kesusilaan
– Norma Kesopanan
– Norma Hukum
Hukum Kedokteran 2019

NORMA KEPERCAYAAN NORMA KESUSILAAN


• Norma Pribadi • Norma Pribadi
• Mengatur hubungan antara seseorang dengan • Mengatur nilai pribadi seseorang
Tuhannya • Tujuan: untuk kemurnian / integritas hidup
• Tujuan: untuk kesucian hidup pribadi pribadi
16/07/2019

NORMA KESOPANAN NORMA HUKUM


• Norma Antar Pribadi • Norma antar Pribadi
• Mengatur perilaku pribadi dikaitkan dengan • Mengatur hubungan antara seseorang dengan
lingkungannya orang lainnya dan masyarakatnya
• Tujuan: Untuk kesedapan hidup bersama • Tujuan: untuk kedamaian hidup bersama
• Sanksi dapat dipaksakan oleh negara

ETIKA PENYIMPANGAN ATAS NORMA


• Termasuk dalam norma kesusilaan • BENTUK
• Sanksi moral – Pengecualian atas norma
– Pelanggaran / penyelewengan
• Konsekuensi atas penyimpangan dan kepatuhan
– Disinsentif
– Insentif
• Suatu Perbuatan / perilaku tertentu dapat melanggar
beberapa norma sekaligus
16/07/2019

PERBEDAAN
ETIKA PROFESI vs DISIPLIN PROFESI vs. HUKUM
HUKUM DISIPLIN HUKUM
ETIKA • Standar Profesi /
• Masalah Moral Perilaku-Pelayanan • Norma Hukum
• Seperangkat norma yang tujuannya untuk – Baik - Buruk


Pelanggaran Standar
profesi (Benar – Salah)
Kualitas Profesi
• Pelanggaran
Norma Hukum (
menjaga kedamaian hidup bersama • Dilemma Norma
(Pelayanan-Perilaku)

Benar – Salah)
Kedamaian
Internal (etika • KONSIL – Joint
– Agar tidak “homo homini lupus” profesi)
Commission (mencegah –
mengatasi konflik)
– Anggota Profesi
• Masyarakat sepakat untuk membuat norma yang • Kehormatan Profesi – Masyarakat
– Pemerintah
– Perdata -
Pidana
– Kualitas Moral
diterapkan di masyarakat • MKEK – Org.Profesi
• Lingkup - sasaran:
– Pasien / Klien
• PENGADILAN
• Underskil
• Penegakan hukum oleh negara, harus dipaksakan – Anggota led – Hakim
– Penggugat/Ja
• Communi
bagi yang melanggar Profesi cation ksa
Problems – Tergugat /
• Suatu instrumen bagi “civil society” • Lingkup - sasaran:
• Sexual
harrashm
terdakwa

ent • Lingkup -
7/16/2019 – Diri sendiri Herkutanto, 2001 sasaran: 18
– Dokter

KLASIFIKASI HUKUM HUKUM PUBLIK


• BENTUK HUKUM • Mengatur hubungan antara seseorang dengan
– Tertulis
masyarakat dan atau negaranya
• Penegakannya dilakukan oleh negara melalui
– Tak tertulis - konvensi
aparat penegak hukum
• JENIS HUKUM • Sanksi Pidana
– Publik – Badan
– Privat – Denda
16/07/2019

HUKUM PRIVAT PIDANA vs PERDATA


• Individu vs Publik • Individu vs Individu
• Mengatur hubungan hukum antara seorang • Publik diwakili Penyidik, • Dapat diwakili pengacara
Penuntut Umum
pribadi dengan pribadi lainnya • Pembuktian : P.U.
• Pembuktian : penggugat
• Penengah : hakim
• Penegakannya dilakukan oleh pihak yang • Penengah : Hakim, sistem
Juri
• UU : KUHPer, KUHD, UU PT,
dll
dilanggar haknya • UU : KUHP, KUHAP, dll • Kebenaran formil
• Kebenaran materiel • Kepastian : preponde-rance
• Sanksi Perdata • Kepastian : beyond of evidences
reasonable doubt • Sanksi : Ganti rugi,
– Ganti rugi • Sanksi : Mati, SH, Penjara, rehabilitasi
Sita, Denda

PARADIGMA HUKUM
PELAYANAN KESEHATAN

• ORANG
• SUBYEK HUKUM • BADAN HUKUM

• OBYEK HUKUM



PELAYANAN KESEHATAN
PENUNJANG & OBAT
PEMBIAYAAN

KONTRAK TERAPETIK
2
• HUBUNGAN HUKUM • RUMAH SAKIT – DOKTER
• LAIN-LAIN

• PERISTIWA HUKUM • KELALAIAN PELAYANAN KES. MENGENAL POSISI HUKUM PRAKTISI KEDOKTERAN
• WANPRESTASI LAIN
• AKIBAT HUKUM
• TANGGUNGGUGAT DOKTER
• TANGGUNGGUGAT RS

Hukum Kedokteran 2019


16/07/2019

MISPERSEPSI PROFESSIONALISME
Profesionalisme BUKAN:
• Telah menjalani pendidikan tertentu yang
dibuktikan dengan suatu sertifikat
PROFESSIONALISME
……..? • Kompeten karena telah berpengalaman
• Memperoleh privilege dari masyarakat karena
secara historis “pekerjaan” ini dikenal
keluhurannya sehingga timbul “trust” dari
masyarakat
Hukum Kedokteran 2019 Hukum Kedokteran 2019

MELURUSKAN MISPERSEPSI COMMON MISUNDERSTANDING


PROFESSIONALISME
Profesionalisme :
• Bukan hanya telah menjalani pendidikan tertentu
yang dibuktikan dengan suatu sertifikat A competent practitioner
• Kompetensi saja tidak cukup, diperlukan automatically possesses privilege to
komponen perilaku
provide particular services in hospitals
• Memperoleh privilege dari masyarakat bukan
karena alasan historis, tetapi telah lolos proses
penapisan konsil, dan privilege tersebut dapat
dicabut kembali Hukum Kedokteran 2019 Hukum Kedokteran 2019
16/07/2019

SOCIAL CONTRACT HAKEKAT PROFESSIONALISME


PROFESSIONALS - COMMUNITY
PROSES MEMBAYAR HUTANG

 Kelompok profesi membayar kembali “clinical privilege” yang


diterima melalui suatu sistem
Self credentialing Clinical privilege Dengan cara
Self licensing  Menjaga moralita ................. aspek afektif
Moral responsibility  Menjaga kompetensi ........... aspek kognitif
High standard of competence
Market control FOKUS PADA KLIEN,
PROFESSIONALISM
Working condition BUKAN PADA KEPENTINGAN DIRI SENDIRI
Hukum Kedokteran 2019 Hukum Kedokteran 2019
William M Sullivan, Medicine under threat: Professionalism and professional identity, CMAJ 2000:162(5): 673

Medical Council STATE STATE


IMMIGRATION

Clinical privilege MEDICAL COUNCIL


Credentialing
Disciplinary
Clinical Privilege Tribunal
Registered Practitioners
Fit
Registered Medical Practice Re-Credentialing
Practitioners MEDICAL COUNCIL STATE

Masyarakat / Pasien
Konsil Kedokteran Indonesia 2019 Konsil Kedokteran Indonesia 2019
16/07/2019

Theory of the Bad Apple

The Box of professions


The Box of professions
Membuang Mekanisme
apel busuk pendisipilinan

Credential Quality Assurance Ethics & Discipline


Expelling form the professions

Hukum Kedokteran 2019


MEDICAL STAFF BYLAWS

TUJUAN REGULASI DOKTER/ GIGI PASAL 35 UU Praktik Kedokteran

MELALUI MEKANISME KREDENSIAL Dokter atau dokter gigi yang telah memiliki surat tanda registrasi mempunyai wewenang
melakukan praktik kedokteran sesuai dengan pendidikan dan kompetensi yang dimiliki, yang
Proteksi Masyarakat (protecting the people) terdiri atas :
a. mewawancarai pasien;
• Akuisisi yurisdiksi oleh otoritas b. memeriksa fisik dan mental pasien;
– UU Praktik Kedokteran, Medical Bylaws c. menentukan pemeriksaan penunjang;
• Entering to the Profession d. menegakkan diagnosis;
– Registration: who is safe to provide services e. menentukan penatalaksanaan dan pengobatan pasien;
f. melakukan tindakan kedokteran atau kedokteran gigi;
• Expelling from the Profession g. menulis resep obat dan alat kesehatan;
– Disciplinary Measures: unsafe practitioners h. menerbitkan surat keterangan dokter atau dokter gigi;
i. menyimpan obat dalam jumlah dan jenis yang diizinkan; dan
The profession …..? j. j. meracik dan menyerahkan obat kepada pasien, bagi yang praktik di daerah terpencil
Hukum Kedokteran 2019 yang tidak ada apotek. Hukum Kedokteran 2019
16/07/2019

MELURUSKAN MISPERSEPSI
MELURUSKAN MISPERSEPSI PRIVILEGE
CLINICAL PRIVILEGE
Privilege: Clinical Privilege:
• Pengecualian atas larangan untuk memasuki • Pengecualian atas larangan untuk melakukan aktifitas
wilayah / untuk beraktifitas pada yurisdiksi klinis pada yurisdiksi tertentu (yang dapat dicabut lagi)
(wilayah) tertentu • Pengecualian atas larangan (=clinical privilege=)
• Pengecualian atas larangan (=privilege=) diberikan diberikan oleh Otoritas yurisdiksi tersebut (Negara /
oleh Otoritas yurisdiksi tersebut KKI, Rumah Sakit, Fasyankes)
• Dengan Kompetensi saja tidak serta merta
• Dengan memperoleh privilege, seseorang memperoleh seorang praktisi dapat memperoleh
memperoleh (hak khusus, yang dapat dicabut privilege melakukan aktifitas klinis pada yurisdiksi
kembali) untuk melakukan aktifitas dalam tertentu
yurisdiksi tertentu Hukum Kedokteran 2019
Hukum Kedokteran 2019

SETIAP TINDAKAN PELAYANAN


COMPETENCE vs PRIVILEGE DIDASARKAN PADA PRIVILEGE

CLINICAL PRIVILEGE
COMPETENCE PRIVILEGE (AUTHORITY ) Cricothyrotomy
pelayanan
• Kemampuan yang dimiliki • Kewenangan yang diberikan Endotracheal (Nasal/Oral)
seorang dokter untuk melakukan oleh “penguasa” kepada pelayanan
tindakan medis dokter untuk melakukan Neuromuscular blockade
tindakan medis ditempat (RS)
pelayanan
• Karakteristik yang melekat pada tertentu Mechanical ventilation
pribadi seseorang
pelayanan
• Dapat dicabut (dilarang Percutaneous
• Diperoleh secara pribadi melalui melakukan pelayanan transtracheal ventilation pelayanan
pendidikan, pelatihan, tersebut dalam jurisdiksi
pengalaman kerja tertentu) oleh pemberi Therapeutic decompression pelayanan
kewenangan (“penguasa”)

Hukum Kedokteran 2019 16/07/2019 40


16/07/2019

CREDENTIALING
Status Professional Dokter / Gigi
CLINICAL PRIVILEGE
Cricothyrotomy
risk Ditentukan oleh ada / tidaknya clinical privilege
Endotracheal (Nasal/Oral)
risk
(yang diberikan KKI / FASYANKES)
Neuromuscular blockade
risk PRAKTIK KEDOKTERAN / GIGI
Mechanical ventilation
risk
Percutaneous
BUKAN HAK, TETAPI PRIVILEGE
transtracheal ventilation risk
Therapeutic decompression risk Bagaimana Caranya Memperoleh Clinical Privilege ?

16/07/2019 41 Hukum Kedokteran 2019

Undang-undang RI No 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran MAGANG (Apprenticeship)


Pasal 36 • is a system of training a new generation of
Setiap dokter dan dokter gigi yang melakukan praktik practitioners of a skill.
kedokteran di Indonesia wajib memiliki Surat Izin Praktik • The system of apprenticeship first developed in
(SIP) the later Middle Ages
• It came to be supervised by craft guilds and
entering
Pasal 38 governments.
The profession
Persyaratan untuk mendapatkan SIP : • Most of their training is done on the job while
1. STR working for an employer
2. Tempat praktik – who helps the apprentices learn their trade
– for an agreed period after they become skilled.
3. Rekomendasi dari organisasi profesi
• AFFECTIVE + COGNITIVE education
Hukum Kedokteran 2019 Hukum Kedokteran 2019
16/07/2019

HOW DOES A GROUP OF “PROFESSIONALS” BECOME A PROFESSION


MEDICAL APPRENTICESHIP
• fellow of a group of professional is called as specialist
– Fellow of Royal College of Surgery ................... Sp.B • is a system of training a new generation of
– Fellow of American College of Cardiology ......... Sp.JP practitioners of AFFECTIVE and COGNITIVE SKILLS
– Sp.PD – FINASIM (Fellow of Indonesian Association of Internal Medicine) • AFFECTIVE (CONDUCT) SKILL
– Beneficence
• Is a group of professionals a profession ...?
– Non-maleficence
– Autonomy
- 1296 - 1318 - 1618 - 1800
– Justice

Guild Collegio Medical Specialist • COGNITIVE SKILL


– Critical Thinking skill
Medico College College
– Clinical Skills
Ancient A guild for Modern profession Learned colleges
professions
16/07/2019
physicians 45 Hukum Kedokteran 2019

DASAR HUKUM MELAKUKAN PRAKTIK KEDOKTERAN

1. UUNo. 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran

3 2. UNDANG-UNDANG NO. 36/2009 TENTANG KESEHATAN

3. UU No.44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit

4. PERMENKES 755 Tahun 2011 tentang Komite Medis


BEBERAPA NORMA HUKUM ESENSIAL BAGI PRAKTISI
KEDOKTERAN

Hukum Kedokteran 2019 Hukum Kedokteran 2019


16/07/2019

BENTUK KLAIM TERHADAP TENAGA MEDIS UNDANG-UNDANG NO. 36/2009


TENTANG KESEHATAN

• DISIPLIN PROFESI Pasal 58


– Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia (1)Setiap orang berhak menuntut ganti rugi terhadap
(MKDKI) seseorang, tenaga kesehatan, dan/atau penyelenggara
– Peringatan – Suspensi STR
kesehatan yang menimbulkan kerugian akibat kesalahan atau
kelalaian dalam pelayanan kesehatan yang diterimanya.
• HUKUM (2) Tuntutan ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku bagi tenaga kesehatan yang
– HUKUM PERDATA melakukan tindakan penyelamatan nyawa atau pencegahan kecacatan seseorang dalam keadaan
• Pengacara – Ganti Rugi darurat.

– HUKUM PIDANA (3) Ketentuan mengenai tata cara pengajuan tuntutan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
• Polisi – Jaksa – Sanksi Pidana
Hukum Kedokteran 2019 Hukum Kedokteran 2019

PROSES PENYELESAIAN KONFLIK PELAYANAN KESEHATAN


SAAT MULAI TINDAKAN DISIPLIN
SIDANG
MAJELIS DISIPLIN
TIDAK MELANGGAR DISIPLIN
TINDAKAN DISIPLIN
• KKI menerbitkan putusan suspensi STR untuk jangka
waktu tertentu
PENGADUAN
• Dengan tidak berlakunya STR maka SIP disemua tempat
INVESTIGASI praktik dokter / dokter gigi akan tidak berlaku
Laporan DAMAI
Kasus
• Dinas Kesehatan / PTSP melakukan eksekusi atas SIP ybs
• Fasilitas Pelayanan Kesehatan (RS, dll) menghentikan
MEDIASI PENGADILAN
NEGOSIASI pelayanan oleh ybs
NEGERI
• Organisasi Profesi melakukan pembinaan anggotanya
Hukum Kedokteran 2019 Hukum Kedokteran 2019
16/07/2019

Pasal 50 Praktik Kedokteran


SAAT BERAKHIR TINDAKAN DISIPLIN Dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktik kedokteran mempunyai hak

• KKI menerbitkan putusan pemberlakuan kembali STR 1. memperoleh perlindungan hukum sepanjang
• Dengan berlakunya kembali STR maka SIP disemua tempat melaksanakan tugas sesuai dengan standar
praktik dokter / dokter gigi akan berlaku kembali profesi dan standar prosedur operasional;
• Dinas Kesehatan / PTSP melakukan eksekusi atas SIP ybs
2. memberikan pelayanan medis menurut standar
• Fasilitas Pelayanan Kesehatan (RS, dll) mengaktifkan
profesi dan standar prosedur operasional;
kembali pelayanan kesehatan oleh ybs
• Organisasi Profesi menyampaikan hasil pembinaan 3. memperoleh informasi yang lengkap dan jujur
anggotanya kepada KKI dari pasien atau keluarganya; dan
Hukum Kedokteran 2019 4. menerima imbalan jasa.

Pasal 51 Praktik Kedokteran


Dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktik kedokteran mempunyai kewajiban : Pasal 52 Praktik Kedokteran
Pasien, dalam menerima pelayanan pada praktik kedokteran, mempunyai hak:

1. memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar profesi dan standar


prosedur operasional serta kebutuhan medis pasien;
1. mendapatkan penjelasan secara lengkap
2. merujuk pasien ke dokter atau dokter gigi lain yang mempunyai keahlian
tentang tindakan medis sebagaimana
atau kemampuan yang lebih baik, apabila tidak mampu melakukan suatu dimaksud dalam Pasal 45 ayat (3);
pemeriksaan atau pengobatan; 2. meminta pendapat dokter atau dokter gigi
3. merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien, bahkan
juga setelah pasien itu meninggal dunia;
lain;
4. melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan, kecuali bila 3. mendapatkan pelayanan sesuai dengan
ia yakin ada orang lain yang bertugas dan mampu melakukannya; dan kebutuhan medis;
5. menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti perkembangan ilmu
kedokteran atau kedokteran gigi. 4. menolak tindakan medis; dan
5. mendapatkan isi rekam medis.
16/07/2019

REKAM MEDIK
Pasal 53 UU Praktik Kedokteran
Pasien, dalam menerima pelayanan pada praktik kedokteran, mempunyai kewajiban :
UU No 29/2004 tentang Praktik Kedokteran Pasal 46

1. memberikan informasi yang lengkap dan jujur (1) Setiap dokter atau dokter gigi dalam
menjalankan praktik kedokteran wajib
Penjelasan Pasal 46
Ayat (3) Yang dimaksud dengan “petugas”
tentang masalah kesehatannya; membuat rekam medis.
adalah dokter atau dokter gigi atau
(2) Rekam medis sebagaimana dimaksud
2. mematuhi nasihat dan petunjuk dokter atau pada ayat (1) harus segera dilengkapi
tenaga kesehatan lain yang memberikan
pelayanan langsung kepada pasien.
dokter gigi; setelah pasien selesai menerima
pelayanan kesehatan. Apabila dalam pencatatan rekam
3. mematuhi ketentuan yang berlaku di sarana (3) Setiap catatan rekam medis medis menggunakan teknologi
informasi elektronik, kewajiban
pelayanan kesehatan; dan harus dibubuhi nama, waktu,
membubuhi tanda tangan dapat
dan tanda tangan petugas
4. memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang yang memberikan pelayanan
diganti dengan menggunakan
nomor identitas pribadi (personal
diterima. atau tindakan. identification number).
7/16/2019

HAK PASIEN Pasal 32 UU Rumah Sakit

Setiap pasien mempunyai hak: j. mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara
a. memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan tindakan medis, tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, UU No 44/2009 Tentang Rumah Sakit
yang berlaku di Rumah Sakit; risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi, dan prognosis
b. memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien; terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya
pengobatan;
c. memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa
k. memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan
diskriminasi;
d. memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai
dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang
dideritanya;
• Ps 32k.
dengan standar profesi dan standar prosedur
operasional;
e. memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga
l. didampingi keluarganya dalam keadaan kritis;
m. menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang
– Pasien Berhak: memberikan persetujuan atau
dianutnya selama hal itu tidak mengganggu pasien lainnya;
pasien terhindar dari kerugian fisik dan materi;
f. mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang n. memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh
perawatan di Rumah Sakit;
didapatkan;
g. memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan o. mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan Rumah Sakit tenaga kesehatan terhadap penyakit yang
terhadap dirinya;
keinginannya dan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit;
h. meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya p. menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan dideritanya;
kepada dokter lain yang mempunyai Surat Izin Praktik agama dan kepercayaan yang dianutnya;
(SIP) baik di dalam maupun di luar Rumah Sakit; q. menggugat dan/atau menuntut Rumah Sakit apabila Rumah Sakit
i. mendapatkan mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit diduga memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan
yang diderita termasuk data-data medisnya; standar baik secara perdata ataupun pidana; dan
r. mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit yang tidak sesuai dengan
standar pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Herkutanto 2009
16/07/2019

KESIMPULAN
1. Tugas Regulasi Kedokteran adalah menjamin perlindungan
bagi pasien / masyarakat melalui
 Mekanisme registrasi untuk menapis kompentesi dr / drg
 Mekanisme Disiplin Profesi dr / drg bersama para pemangku
kepentingan secara sinergi
2. Praktik kedokteran bukanlah Hak tetapi Privilege
 Kompetensi harus dibedakan dengan Privilege

Hukum Kedokteran 2019 Hukum Kedokteran 2019

Anda mungkin juga menyukai