THESIS
By:
Nim: 08.452.09
THESIS
By:
Nim: 08.452.09
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa tidak hanya berasal dari kata-kata yang dikeluarkan oleh ucapan (vokal)
namun juga menggunakan bahasa, isyarat atau bahasa gambar. Peradapan manusia kuno
sebelum mengenal tulisan adalah menggunakan bahasa gambar. Bahasa itu sendiri berfungsi
sebagai alat komunikasi yang diperggunakan secara luas dalam setiap aspek kehidupan
Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional
peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi.
Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan
budaya orang lain. Selain itu, Pembelajaran bahasa juga membantu peserta didik mampu
menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya
Pada hakikatnya pembelajaran bahasa adalah belajar berkomunikasi. Oleh sebab itu, tujuan
utama pembelajaran bahasa inggris diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam
berkomunikasi dengan bahasa inggris, baik secara lisan maupun tertulis. Pengertian
1
Ansto Rahadi, Media Pembelajaran,(Jakarta : Depdikbud, 2003) hlm.4
Anita Lie, Sekjen Dewan Pendidikan Jatim; Associate Director Asia Teel (Teachers
dasar (SD) dan menenggah (SMP/SMA/SMK) mempunyai dua tujuan. Pertama, siswa perlu
menyiapkan diri agar bis membaca buku teks dalam bahasa inggris ditingkat perguruan
tinggi. Kedua, kemampuan berbahasa inggris masih digunakan sebagai factor penentu guna
Bahasa inggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan dan tulis
dalam pengertian yang utuh adalah kemampuan berwacana, yakni kemampuan memahami
dan/atau menghasilkan teks lisan dan atau tulis yang direalisasikan dalam empat keterampilan
inilah yang digunakan untuk menanggapi atau menciptakan wacana dalam kehidupan
bermasyarakat. Oleh karena itu, mata pelajaran Bahasa inggris diarahkan untuk
epistemic. Pada tingkat performative, orang mampu membaca, menulis, mendengarkan, dan
berbicara dengan simbol-simbol yang digunakan. Pada tingkat functional, orang mampu
menggunakan bahasa untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari seperti membaca surat
kabar, manual atau petunjuk. Pada tingkat informational, orang mampu mengakses
pengetahuan dengan kemampuan berbahasa, sedangkan pada tingkat epistemic orang mampu
terampil berbahasa yang mencakup masalah ketrampilan berbicara, menyimak, membaca dan
menulis. Salah satu metode pembelajaran kosakata yang dirasa cukup menarik adalah
permainan akan sangat efektif untuk menjelaskan suatu pengertian niskala (abstrak) atau
konsep yang sering sulit dijelaskan dengan kata-kata. Dengan permainan, siswa dapat
dengan media pembelajaran adalah pembelajaran dengan menggunakan media gambar untuk
Terdorong oleh hal-hal diatas itulah yang mendorong penulis untuk melakukan penulisan
karya ilmiah mengenai “Pemanfaatan Media Gambar untuk meningkatkan kosakata pada
B. Identifikasi Masalah
1. Pembelajaran pada umumnya masih bersifat konvensional. Guru kurang kreatif dan
miskin inovasi dalam menyampaikan materi pelajaran. Bahkan terkesan guru hanya
ingin penyampaian materi itu cepat selesai tanpa memperdulikan bagaimana proses
2
Suyatna, Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar,(Jakarta: Bumi Aksara,2005) h.12
2. Kurangnya motivasi dari siswa untuk mengikuti pembelajaran dikelas, siswa
teacher-centered. Siswa hanya menerima materi, menulis, dan mengikuti semua yang
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang tersebut, maka Rumusan masalah yang diajukan
mengenai :
D. Tujuan Penelitian
E. Kegunaan Penelitian
Manfaat yang dapat diambil dari penulisan karya ilmiah ini adalah:
pembelajaran yang tepat untuk memperlancar proses belajar mengajar. Selain itu
tercapai optimal.
BAB II
LANDASAN TEORI
Suatu proses belajar harus ad interaksi anatara siswa dan guru. Hal ini harus
terjadi agar dalam suatu PBM (proses belajar mengajar) tidak terasa monoton dan
hanya bisa berinterksi satu arah. Interaksi siswa dan guru yang baik akan dapat
Interaksi ini mencakup segala hal yang terjadi dalam proses pembelajaran Saat
guru menerangkan suatu pelajaran dan siswa dapat menanggapi dengan baik
memperhatikan guru, ini yang disebut interaksi yang tidak monoton. Dalam hal
interksi seperti ini jika guru bertanya dan murid bisa menjawab ini juga interaksi
interksi dlam proses pembelajaran adalah hubungan timbal balik antara guru dan
Menurut Gagne dalam Yamin, 2005: 17, belajar merupakan kegiatan yang
sikap dan nilai, akan tetapi siswa harus mampu beradaptasi dengan lingkungan
individu, seperti pola berfikir, bertindak, berbicara, sikap, gaya bahasa, watak dan
lain sebagainya. Lingkungan pendidikan terdiri dari rumah tangga, sekolah, dan
lingkungan lainnya.
Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan
berlangsung seumur hidup. Salah satu pertanda bahwa seorang telah belajar suatu
adalah perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut
Bahasa Inggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan dan tulis.
berwacana, yakni kemampuan memahami dan menghasilkan teks lisan dan tulis
tersebut agar lulusan mampu berkomunikasi dan berwacana dalam bahasa Inggris
kebutuhan hidup sehari-hari seperti membaca surat kabar, manual atau petunjuk.
Pada tingkat informational, orang mampu mengakses pengetahuan dengan
tingkat finctional, yakni berkomunikasi secara lisan dan tulis untuk menyelesaikan
literasi epistemic dianggap terlalu tinggi untuk dapat dicapai oleh peserta didik
Adapun tujuan dan ruang lingkup pembelajaran bahasa inggris bertujuan agar
dengan budaya.
sebagai bahasa asing dan bahasa Indonesia sebagai bahasa ibu melalui
2. Media Gambar
peran penting karena beberapa alasan. Media pembelajaran membantu guru dalam
mengatur proses pengajarannya serta penggunaan waktu di kelas dengan bijak. Media
pembelajaran yang biasa digunakan meliputi permainan, video, CD, VCD, tape, dan
siswa dimana penempatan media yang sesuai akan mendukung proses pencapaian
Diantara media pembelajaran, media gambar adalah media yang paling umum
dipakai. Hal ini dikarenakan siswa lebih menyukai gambar daripada tulisan, apalagi
jika gambar dibuat dan disajikan sesuai derngan persyaratan yang baik, sudah tentu
Alat peraga dapat memberi gagasan dan dorongan kepada guru dalam mengajar anak-
anak sekolah dasar.Sehingga tidak tergantung pada gambar dalam buku teks ,tetapi
dapat lebih kreatif dalam mengembangkan alat peraga agar para murid menjadi
senang belajar media inggris. Media Intervi menurut Heinrich ( 1981) adalah yang
media digunakan untuk membawa pesan dengan suatu tujuan. Jadilah kelebihan alat
peraga visual khususnya sebagai salah satu dari media pembelajaran yang efektif
Dibawah ini beberapa pengertian media gambar, diantaranya :
b. Media gambar adalah segala sesuatu yang diwujudkan secara visual kedalam
c. Media gambar adalah media yang paling umum dipakai, yang merupakan bahasan
d. Media gambar merupakan peniruan dari benda-benda dan pemandangan dalam hal
Ada berbagai macam yang alat peraga visual yang secara efektif dapat
digunakan oleh para guru di dalam kelas.Guru sekolah dasar harus menggunakan
mengajar.Sebagian dari alat peraga visual yang kita dapat digunakan adalah ,
Gambar yang berwarna – warni dapat membuat murid dalam belajar bahasa
3
Hamalik, Media Pendidika, ( Bandung, Citra Aditya Bakti: 1994) hlm.94
4
Arif Sadiman, Media Pendidikan, (Jakarta: Raja,1996) hlm.29
5
Soelarko., Psikologi Pendidikan (Jakarta: Depdikbud,1980) hlm.13
membayangkan saja.Dengan mengambil gambar-gambar dari surat kabar, majalah
dan kalender tentu tidak membutukan biaya mahal. Disamping itu suasana
kedalam bentuk 2 dimensi. Bentuknya dapat berupa gambar situasi dan lukisan
sebagai salah satu upaya untuk mempertinggi proses interaksi guru-siswa dan
interaksi siswa dengan lingkungan belajarnya. Oleh sebab itu fungsi utama dari
media pembelajaran adlah sebagai alat bantu mengajar yang dipergunakan guru.
pendidikan.
berbagai bidang kehidupan dan memberikan konsep yang sama kepada setiap
orang.
ciptaan baru, termasuk pola usaha penciptaan teknologi kemediaan yang modern6.
rekaman kehidupan di luar sangat diperlukan oleh anak yang tinggal didaerah
pegunungan.
b. Mengatasi batas ruang dan kelas, misalnya gambar tokoh pahlawan yang
2. Karakteristik Media
6
hamalik,Op,Cit hlm.12
7
Ahmad Rohani, Media Instruktsional Edukarif,( Jakarta: Rineka Cipta,1997) hlm.6-7
Menurut Rahadi ( 2003 : 27-28) ada beberapa karakteristik media gambar :
1). Harus autentik, artinya dapat menggambarkan obyek atau peristiwa seperti jika
pembelajaran.
5). Gambar harus message. Tidak setiap gambar yang bagus merupakan media
yang bagus. Sebagai media yang baik, gambar hendaklah bagus dari sudut seni
Sifatnya konkrit dan lebih realistis dalam memunculkan pokok masalah, jika
Hanya menampilkan persepsi indera mata, ukurannya terbatas hanya dapat dilihat
Gambar disajikan dalam ukuran yang sangat kecil, sehingga kurang efektif dalam
pembelajaran9.
Menurut Sudjana (2001 :12) tentang bagaimana siswa belajar melalui gambar-
e. Ilustrasi gambar isinya harus dikaitkan dengan kehidupan nyata, agar minat
8
Arif Sadiman ., Op.Cit.hlm.31
9
Ansto Rahadi.,Op.Cit.hlm27
f. Ilustrasi gambar isinya hendaknya ditata sedemikian rupa sehingga tidak
penting dari ilustrasi itu harus dipusatkan pada bagian sebelah kiri atas medan
gambar.
Kosakata merupakan semua kata yang terdapat dalam suatu bahasa, kekayaan kata
yang dimiliki oleh seorang pembicara atau penulis. Kata yang dipakai dalam suatu bidang
ilmu pengetahuan ( TIM penyusun Kamus Pusat Bahasa, 1995 : 327), sedangkan Zainuddin
(1992 : 8), kosakata digunakan untuk mewakili suatu nama, sifat, bentuk dan jenis benda,
bisa menggunakan kesatuan bahasa yang bermakna, yang disebut kata atau kelompok kata.
Kualitas keterampilan berbahasa seseorang jelas bergantung kepada kualitas dan kuantitas
yang dimilikinya. Semakin kaya kosakata yang dimiliki semakin besar pula kemungkinan
terampil berbahasa. Sehingga bisa dikatakan bahwa kuantitas dan kualitas, tingkatan dan
kedalaman kosakata seseorang merupakan indeks pribadi yang terbaik bagi perkembangan
mentalny. Hal ini selaras dengan pandangan Dale10 yang memberikan pandangan tentang
1. Kuantitas dan kualitas penguasaan kosakata seseorang merupakan indeks pribadi yang
10
Hendy Tarigan,Penggalan Kosakata(Jakarta: Rineka Cipta,1985) hlm.3
2. Perkembangan kosakata merupakan perkembangan konseptual.
4. Program yang sistematis bagi pengembangan kosakata dipengaruhi oleh usia, jenis
6. Penelaahan kosakaa yang efektif hendaknya beranjak dari kata-kata yang sudah diketahui
Tujuan pengajaran bahasa ialah agar para siswa terampil berbahasa yang mencakup
mesalah keterampilan berbicara, menyimak, membaca, dan menulis. Tidak dapat kita
memadai. Penguasaan kosakata yang memadai itu menentukan kualitas orang seorang dalam
berbahasa.
Dengan menguasai kosakata yang memadai dan pelatihan yang cukup diharapkan
khususnya bahasa Inggris karena dikenalkan dengan kata-kataa sederhana dari lingkungan
sekitar dirinya. Kosakata dasar atau basic vocabulary adalah kata kata yang tidak mudah
berubah atau sedikit sekali kemungkinannya dipungut dari bahasa lain kedalam kosakata
a. Istilah kekerabatan : misalnya ayah, ibu, kakak, adik, nenek, kakek, bibi, paman, dll
b. Nama bagian tubuh : misalnya kepala, rambut, hidung, telinga, pipi, gigi, kaki, tangan,
jari, dll
c. Kata ganti (diri, penunjuk) : misalnya saya, kamu, dia, mereka, kalian, sana, situ, itu,
ini, dll
d. Kata bilangan pokok : misalnya satu, dua, tiga, lima, tijuh, sepuluh, duapuluh, seratus,
e. Kata kerja pokok : misalnya makan, minum, tidur, mandi, memasak, menulis,
membaca, dll
f. Kata keadaan pokok : misalnya suka, duka, senang, susah, lapar, malam, siang, pagi, dll
g. Benda-benda universal : misalnya tanah, air, sepi, udara, langit, bulan, bintang,
kosakata selain untuk meningkatkan kuntitas dan kualitas kosakata para siswa, namun
11
Henry Tarigat.,OP.Cip. hlm.23
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Para peneliti melakukan ini di Sekolah Dasar (SD) NEGRI 138/III Tanjung Syam.
mengumpulkan data untuk menjawab pertanyaan mengenai status saat ini dari subjek
penelitian (Gay, 189). Dengan kata lain data yang dikumpulkan untuk menjawab
pertanyaan tentang status subjek penelitian. Penelitian ini dijelaskan dan dikumpulkan
data tentang siswa tingkat dasar di SD Negeri 138/III Tanjung Syam menggunakan media
3.3.1 Penduduk
Populasi dalam penelitian ini adalah murid kelas atas (4,5,6) di SD Negrei 138/III.
Peneliti memilih para siswa untuk dianalisis karena kelas atas telah belajar bentuk dan
Gay (118) menyatakan bahwa populasi adalah kelompok yang peneliti ingin hasil
penelitian untuk menjadi generalisasi. Jumlah populasi adalah 59 siswa. Mereka terdiri
3.3.2 Contoh
Gay (103) menyatakan, pemilihan sampel adalah langkah yang sangat penting dalam
Contoh yang baik adalah salah satu yang perwakilan populasi dari mana ia dipilih.
sampel. Gay (104) menyatakan bahwa random sampling adalah proses pemilihan sampel
sedemikian rupa sehingga semua individu dalam populasi tertentu memiliki kesempatan
yang sama dan independen untuk terpilih sebagai sampel. Dengan kata lain, setiap
individu memiliki probabilitas yang sama untuk terpilih dan pemilihan satu orang sama
Berdasarkan teknik ketiga peneliti mendapatkan jumlah total sampel tiga puluh siswa.
Mereka adalah dua belas laki-laki dan perempuan delapan belas tahun.
3.4 Instrumen
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji. Jenis uji adalah uji struktur.
Mereka terdiri dari 50 di sekitar untuk waktu sekarang sederhana. Penelitian dilakukan
terhadap siswa untuk menyelesaikan beberapa kalimat dengan benar untuk menjadi. Uji
struktur diberikan kepada tiga puluh siswa berupa tes bentuk objektif.
Para produsen pengumpulan data dan mencetak adalah dengan langkah-langkah berikut:
1. Disiapkan tes struktur. Ini terdiri dari 50 di sekitar untuk menjadi present tense
2. Distributed tes kepada siswa. Item yang kosong untuk menjadi present tense sederhana.
3. Meminta siswa untuk melengkapi kalimat dengan menggunakan untuk menjadi present
tense sederhana.
7. Menghitung skor setiap siswa berdasarkan pada tiga kelompok dari bentuk menjadi
Ada tiga langkah analisis data. Pertama, peneliti menyajikan data mentah atau skor
mentah. Skor mentah atau data diperoleh dengan menghitung jawaban yang benar.
Kedua, peneliti mengukur tendensi sentral atau skor rata-rata, dengan menggunakan mean
(M) sebagai Standar Deviasi (SD). Setelah itu, peneliti mengklasifikasikan siswa skor
Untuk menilai tanda siswa peneliti mengelompokkan skor siswa. Berapa banyak siswa
mendapat nilai sangat baik, tanda baik, tanda yang cukup, tanda buruk, dan yang terakhir
Klasifikasi ini dapat ditemukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut oleh
56 - 65 C Cukup Mark
http://www.scribd.com/doc/26924512/Skipsi-Bahasa-Inggris-2