Anda di halaman 1dari 4

NAMA : SINTA DEWI

NIM : 111511599

KELAS : MA2015.F2

TUGAS : METODOLOGI PENELITIAN

JAWABAN:

1. Tahap – tahap riset, yaitu:

a. Menentukan tujuan penelitian dan rumusan masalah penelitian.

Langkah pertama kita harus mengetahui masalah apa yang ingin kita cari tahu
jawabannya melalui penelitian kita. Dalam tahap ini kita menentukan tujuan penelitian yang
akan kita lakukan, latar belakang informasi yang relevan, dan bagaimana informasi tersebut
dapat bermanfaat bagi kehidupan. Biasanya individu atau organisasi melakukan riset untuk
tiga tujuan dasar:

1). Untuk mempengaruhi atau membujuk audiensi,

2). Untuk membuat inovasi baru,

3) Untuk memahami atau memprediksi perilaku manusia atau fenomena.

Bagi perusahaan, riset biasanya berperan penting dalam menyediakan informasi yang
diperlukan untuk mengambil kebijakan (baik dilevel low management hingga top
management), maka sebelum melakuakan riset kita perlu melakukan diskusi pihak
manajement agar hasil riset dapat membanatu menjawab masalah perusahaan. Beberapa
tujuan riset bagi perusahan diantaranya untuk mengetahui potensi pasar yang baru, alasan
mengapa penjual menurun, untuk mengevaluasi kinerja perusahaan.
b. Menentukan pendekatan penelitian.

Setelah kita mengetahui apa yang ingin diteliti, kemudian kita menentukan
pendekatan penilitian. Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan meliputi pencarian
teori yang mendasari, membuat perumusan masalah dan hipotesis. Pendekatan yang
digunakan dalam penelitian bisa berbeda tergantung pada masalah apa yang ingin
diteliti. Secara umum ada 4 pendekatan penelitian, antara lain:
1). Pendekatan kuantitatif (quantitative approach), yaitu pendekatan riset yang
umumnya berasosiasi dengan paradigma positif dimana periset memiliki satu atau
beberapa hipotesis awal. Pada pendekatan ini data dikumpulkan dan diubah menjadi
angka-angka sehingga dapat dilakukan perhitungan statistik.
2). Pendekatan kualitatif (qualitative approach), biasanya berasosiasi dengan
paradigma konstruk social. Pendekatan ini pada dasarnya adalah merekam,
menganalisa, dan menggali pemahaman mendalam mengenai sesuatu seperti perilaku
manusia. Tujuan dari pendekatan ini adalah untuk mendapatkan pemahaman
mendalam dari pengalaman seseorang, bukan untuk men-generalisir terhadap semua
orang.
3). Pendekatan preagmatis (pragmatig approach/mixed method), yaitu menggunakan
gabungan pendekatan (kuantitatif dan kualitatif) untuk menjawab satu masalah
penelitian. Misalnya, penelitian ingin mengatahui apa yang mendorong konsumen
untuk membeli produk jus kaleng. Langkah awal peneliti tersebut melakukan
wawancara ke beberapa konsumen dan diperoleh beberapa faktor pendorong.
Kemudian periset menggunakan pendekatan kuantitatif untuk menguji apakah faktor-
faktor tersebut juga mempengaruhi konsumen lain.
4). Pendekatan advokasi (advocacy/participatory approach). Tujuan utama dari
pendekatan ini adalah untuk memberi perubahan positif atau mempengaruhi orang
lain bukan untuk mendeskripsikan sesuatu. Pada pendekatan ini partisipasi aktif dari
responden/narasumber diperlukan dan biasanya peneliti menjadi bagian dari
kelompok yang ditelitinya.
c. Memformulasikan desain riset (research design)

Tahap ini masih dalam proses perencanaan. Seperti yang dikatakan dalam Malhotra,
desain penelitian merupakan acuan (guideline) dalam melakukan riset. Dalam tahap ini kita
memilih klasifikasi riset yang akan digunakan, membuat hipotesis (untuk peneliatian kuantitatif),
menentukan metode pengambilan data, merancang alat pengumpulan data dan skala pengukuran,
memilih dan menentukan jumlah responden, dan merencanakan metode analisis data.

d. Pengumpulan data

Proses pengumpulan data meliputi pemilihan wilayah kerja, melakukan training tenaga
lapangan, supervisi, validasi data, dan evaluasi. Hal terpenting dalam pengumpulan data adalah
tenaga surveyor (untuk yang menggunakan survey) dan interviewer (untuk melakukan interview)
sudah terlatih dalam mengumpulkan data. Hal ini dikarenakan proses pengumpulan data
memakan waktu yang cukup panjang sementara biasanya hasil riset dibutuhkan segera. Selain itu
dalam tahap ini biasanya kerap terjadi eror sehingga perlu dilakukan supervisi dan evaluasi.

e. Menyiapkan dan menganalisis data

Ribuan data yang sudah dikumpulkan tentu tidak dapat memberiakan informasi yang kita
butuhkan jika tidak diolah dan dianalisis. Data-data yang sudah dikumpulkan tersebut kemudian
diperiksa atau di-edit. Kemudian dilakukan coding (pemberian kode untuk mempresentasikan
setiap respon dari pertanyaan). Setelah itu dibuat trankrip dan disimpan dalam media
penyimpanan, atau diinput langsung ke dalam komputer. Data yang sudah diinput kemudian
diolah menggunakan software agar dapat di analisis.

f. Mempersiapkan laporan penelitian

Agar hasil temuan penelitian dapat bermanfaat dalam pengambilan keputusan dan dapat
dimengerti oleh orang lain maka hasil riset tersebut harus dibuat laporannya. Format laporan
umumnya menyertakan:

1). Tujuan dan masalah yang di riset,

2). Metode penelitian yang digunakan,

3). Temuan-temuan penting,


5). Serta kesimpulan dan saran.

Laporan tersebut harus dibuat dalam bentuk yang komprehensif dan mudah dibaca.

2. Riset dengan Metode Kualitatif

Metode kualitatif adalah metode penelitian yang menekankan pada aspek suatu
pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah daripada melihat permasalahan untuk
penelitian generalisasi. Metode penelitian ini lebih suka menggunakan teknik analisis yang
mendalam (in-depth analysis), yaitu mengkaji suatu masalah secara satu persatu, dari kasus
perkasus. Karena dalam metode kualitatif yakni bahwa sifat suatu masalah satu berbeda dengan
sifat masalah lainnya. Metode kualitatif bersifat lama, mendalam, subjektif, dan bias. Tujuan dari
metodologi kualitatif ini bukan suatu generalisasi tetapi pemahaman yang secara mendalam
terhadap suatu masalah.

Contoh Judul Penelitian Kualitatif:

Kepemimpinan, Kinerja, dan Profesionalisme Karyawan PT Komatsu Kogyo Indonesia

3. Riset dengan Metode Kuantitatif

Metode kuantitatif adalah metode penelitian yang bersifat cepat, tidak bias, dan lebih
banyak menggunakan analisis yang lebih menekan pada aspek pengukuran dengan cara yang
objektif terhadap fenomena social. Untuk bisa melakukan pengukuran, pada setiap fenomena
social dijabarkan ke dalam beberapa komponen masalah, variabel dan indikator. Setiap variabel
yang ditentukan dan diukur dengan memberikan simbol-simbol dan angka yang berbeda-beda
sesuai dengan kategori pada informasi yang berkaitan dengan variabel tersebut. Dengan
menggunakan simbol-simbol atau angka tersebut, teknik perhitungan secara kuantitatif
matematik bisa dilakukan menghasilkan suatu kesimpulan yang berlaku umum di dalam suatu
parameter.

Contoh Judul Penelitian Kuantitatif:

Hubungan Kepemimpinan, Kompensasi dan Kompetensi terhadap Kinerja Pegawai


Kesehatan Kabupaten Karawang

Anda mungkin juga menyukai