Anda di halaman 1dari 17

PEDOMAN PELAYANAN

UGD
PUSKESMAS KAUMAN
KABUPATEN PONOROGO

TAHUN 2015
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH

Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.
Puskesmas Kauman adalah salah satu dari UPT Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo dengan
wilayah kerja yang mencakup 11 desa dari 16 desa yang ada di Kecamatan Ponorogo.

Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas Kauman adalah

“Sebagai Penggerak Pembangunan Kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Kauman untuk

mewujudkan masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan.”

Untuk mencapai visi tersebut, Puskesmas Kauman I menyelenggarakan upaya


kesehatan masyarakat, salah satunya adalah Penanganan kegawat daruratan. Dalam
menyelenggarakan upaya penanganan kegawat daruratan kepada masyarakat, Puskesmas
perlu ditunjang dengan adanya pelayanan Ugd yang bermutu.

Sesuai dengan perkembangan di bidang kesehatan telah terjadi pergeseran orientasi


pelayanan kesehatan dari pelayanan kuratif menjadi pelayanan promotif dan prefentif, maka
lebih luasnya pelayanan kesehatan mencakup pelaksanaan pemberian informasi untuk
mencegah timbulnya penyakit dan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang
pentingnya arti kesehatan.

Dalam melaksanakan pelayanan Unit gawat darurat di Puskesmas, agar dapat


berjalan dengan baik dan dapat memenuhi kebutuhan pasien maka Puskesmas Kauman
menyusun PEDOMAN PELAYANAN UNIT GAWAT DARURAT PUSKESMAS KAUMAN.

B. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Terlaksananya pelayanan gawat darurat yang bermutu di Puskesmas.
2. TUJUAN KHUSUS
Sebagai acuan bagi tenaga kesehatan dalam melaksanakan pelayanan gawat darurat di
Puskesmas Kauman.

C. RUANG LINGKUP PELAYANAN


Pelayanan Unit gawat darurat di Puskesmas Kauman secara garis besar meliputi dua
kegiatan, yaitu kegiatan yang bersifat kuratif dan rehabilitative, dimana Pelayanan Unit gawat
darurat termasuk ke dalam upaya Promotif, Preventiv, kuratif dan rehabilitatif.

D. LANDASAN HUKUM
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2015 TENTANG
PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT ( PUSKESMAS ).

BAB II
PENGORGANISASIAN
1. ALUR PELAYANAN UNIT GAWAT DARURAT

PASIEN ANAMNESA TTV DIAGNOSA Tindakan


Perawat medis

RUJUK RS RESEP OBAT


Konsultasi Dokter

PULANG Administrasi Berangkat


Merujuk

2. STRUKTUR ORGANISASI PELAYANAN UNIT GAWAT


DARURAT PADA UPT PUSKESMAS KAUMAN

PENANGGUNG JAWAB
KEPALA PUSKESMAS
drg.Rahayu Kusdarini,M.Kes
KETUA

Dr. Sri widarti

Koordinator

Aminoto, Amd. Kep

Anggota

Sutini, Amd. Kep Rahifi Pranadita, Amd. Kep

Andri Malik, Amd. Kep Nurul H. M., Amd. Kep

Endang Lestari, Amd. Kep Tyas Umi R., Amd. Kep

Bibit Budiono, Amd. Kep Nuryati, Amd. Kep

Nanang Isnata Romdhani, Amd. Kep Sri Wahyuningsih, Amd. Kep

Phiki Juniantoro, Amd. Kep Dina Handayani, Amd. Kep

Ficke Kristiana, Amd. Kep

Administrasi

Dwi Satriyo Legowo

BAB III
STANDAR KETENAGAAN

A. SUMBER DAYA MANUSIA


Untuk dapat melaksanakan fungsinya dan menyelenggarakan pelayanan Unit gawat
darurat di Puskesmas, dibutuhkan sumber daya manusia yang mencukupi baik jumlah
maupun mutunya. Pola ketenagaan minimal harus dimiliki oleh Puskesmas. Adapun
tenaga di Unit gawat darurat Puskesmas sebagai berikut :
No JENIS TENAGA KUALIFIKASI JUMLAH
1 PENANGGUNG JAWAB DOKTER UMUM 1
2 TENAGA PARAMEDIS D3 KEPERAWATAN 15
3 TENAGA ADMINISTRASI SMA 1

Untuk pembagian kerja masing masing petugas berdasarkan TUPOKSI yang sesuai
kompetensinya.
1. Penanggung jawab Ugd di Puskesmas mempunyai tugas:

a. Pelaksana pengobatan dan pelayanan medis di Ugd.

b. Pemegang program sesuai tupoksi


c. Tenaga pelaksana pelayanan di Ugd yang diberi kewenangan sebagai tenaga
medis untuk memberikan pengobatan pada pasien rawat jalan dan rawat inap.
d. Bertanggung jawab terhadap pelayanan medis di Ugd sesuai dengan peraturan
yang berlaku serta menjaga kelancaraan pelayanan medis gawat darurat di
Puskesmas
e. Mempersiapkan dan melaksanakan pelayanan medis
f. Melaksanakaan pemeriksaan dan pengobatan medis
g. Melaksanakan Penulisan resep obat – obat tertentu di Ugd
h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan langsung berkaitan dengan tugas
pokok organisasi

B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Tenaga Medis bertugas di Ugd dan ditempat pelayanan lain bila ditugaskan oleh kepala
puskesmas.

C. JADWAL KEGIATAN
Buka pelayanan 24 Jam.
Untuk tenaga setiap saat ada, pembagian jadwal disesuaikan dengan Kegiatan yang lain.

D. Dalam rangka penyiapan dan pengembangan ketrampilan tenaga Medis maka


Puskesmas menyelenggarakan aktivitas sebagai berikut:
a. Setiap tenaga medis dan paramedis mempunyai kesempatan yang sama untuk
Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilannya.
b. Tenaga medis medis harus memberi masukan pada pimpinannya dalam
Menyusun program pengembangan staf.
c. Staf baru mengikuti orientasi untuk mengetahui tugas, fungsi wewenang dan
Tanggung jawabnya.
d. Melakukan analisa kebutuhan peningkatan ketrampilan dan pengetahuan bagi
Tenaga medis dan para medis.
e. Tenaga medis dan para medis difasilitasi untuk mengikuti program yang di ada
Kan oleh organisasi profesi dan institusi pengembangan pendidikan berkelanjutan
Terkait.
f. Memberikan kesempatan bagi institusi lain untuk melakukan praktik ,magang dan
Penelitian tentang pelayanan kesehatan di puskesmas.

BAB IV
STANDAR FASILITAS

Sarana adalah suatu tempat ,fasilitas dan peralatan yang langsung terkait dengan
Pelayanan klinis. Sedangkan prasarana adalah tempat ,fasilitas dan peralatan yang
Secara tidak langsung mendukung pelayanan kesehatan. Dalam upaya mendukung
Pelayanan klinik puskesmas diperlukan sarana dan prasarana yang memadai.

DENAH RUANG UGD

3 8 9 10

1 11 11
4
11
6

2 1 12
5
12

6 6
7

KETERANGAN :
1. Meja Resepsionis
2. rak obat
3. Meja komputer dan tv
4. Rak buku rekam medis
5. Meja dokter
6. Brankart pasien
7. Tempat duduk tunggu pasien
8. Sterilisator
9. Wastafel
10. Rak alat medis
11. Meja isntrumen
12. Oksigen

Kondisi Di Dalam Ruangan UGD :


a. Luas ruangan 8 x 6 m²
b. Ruangan ber AC
c. Ruangan kering dan tidak lembab
d. Memiliki cahaya yang cukup
e. Lantai terbuat dari keramik
f. Dinding dicat warna cerah

A. STANDAR FASILITAS
1. PERLENGKAPAN
1. Meja Resepsionis
2. rak obat
3. Meja komputer dan tv
4. Rak buku rekam medis
5. Meja dokter
6. Brankart pasien
7. Tempat duduk tunggu pasien
8. Sterilisator
9. Wastafel
10. Rak alat medis
11. Meja isntrumen
12. Oksigen
13. Tempat sampah 3
14. Tensimeter
15. stetoskop
16. Komputer
17. AC
18. TV
19. Alat bersih bersih ruangan
20. Tabung oksigen

2. PERALATAN

NO JENIS ALAT JUMLAH

1 Setirilisator 1

2 Tempat tidur tindakan 3

3 Meja instrument 3

4 Timbangan dewasa 1

5 Emergency kit 1 set

6 Oksigen 7

7 Tensi meter duduk 1

8 Tensi meter air raksa dorong 1

9 Hetting set 2 set

10 Rawat luka set 2 set

11 Tht set 1 set

12 Bak injeksi 2

13 Stetoskop 2

14 Troley injeksi 1

15 Bengkok 4

16 Lampu tindakan 1

17 Meja instrument 2

18 Tromol kassa besar 2

19 Tromol kassa kecil 2

20 Tempat tidur tindakan 3

21 Nebulizer 2

22 Standard infus ugd 6

23 Kursi roda 1

24 Tangga pasien 2
25 Thermometer air raksa 2

26 Tourniquet 1

27 Kaca mata pelindung 1

28 Penlight 1

29 Timbangan injak 1

30 Gunting biasa 1

31 Lampu emergency 2

33 Apar 1

34 Lemari kaca 2

35 Spatula lidah 2 biji

36 Tempat tidur pasien 6

37 Betsite cabinet 4

38 Lampu kepala 1

39 Regulator 02 3

40 Brancard dorong pasien 1

41 Genset 1

42 Kulkas 1

43 Kereta 02 2

44 Lemari obat 1

45 Tv 1

46 Computer 1

47 Meja computer 1

48 Kipas angin 5

49 Ac 2

50 Meja pendaftaran 1set

51 Meja dokter 1set

52 Lemari almunium 1

53 Printer 2

54 Pesawat telp 1
55 Thermometer ruangan 1

56 Almari kaca 2

57 Wastafel 1

BAB V
TATA LAKSANA PELAYANAN

A. ALUR KEGIATAN PEMERIKSAAN

PASIEN ANAMNESA TTV DIAGNOSA Tindakan


Perawat medis
RUJUK RS RESEP OBAT
Konsultasi Dokter

PULANG Administrasi Berangkat


Keterangan : Merujuk
1. Pasien datang dari pendaftaran diterima oleh petugas ugd
2. Petugas melakukan pendaftaran
3. Petugas melakukan anamnesa
4. Petugas pemeriksaan TTV dan diagnose
5. Petugas konsultasi dokter bila diperlukan
6. Petugas langsung melaksanakan terapi, berupa tindakan medis atau pengobatan,
atau bila diperlukan rujuk Rumah Sakit harus dari persetujuan dokter.
7. Sebelum pasien dirujuk ke rumah sakit harus menyelesaikan administrasi terlebih
dahulu di kasir ugd.
8. Setelah tindakan medis atau pengobatan selesai, pasien membayar dikasir ugd
9. Bila tidak ada tindakan dan hanya pengobatan, petugas menuliskan resep
10. Setelah menerima resep pasien mengambil obat di apotek
11. Pasien kemudian diijinkan pulang atau rujuk bila diperlukan.

B. KEMAMPUAN PELAYANAN
1. KEMAMPUAN PELAYANAN
Kemampuan pelayanan ugd Puskesmas kauman meliputi :
a. Promotif , berupa penyuluhan sederhana individu saat berobat.
b. Preventif,seperti rawat luka, pasang kateter dll
c. Kuratif, pengobatan, tindakan medis dll
d. Rehabilitative, pemeriksaan pasca patah tulang dll

C. RUJUKAN
bila perlu dilakukan rawat inap maka pasien bisa dirujuk intern ke rawat inap puskesmas
dengan kasus tertentu dan Jika ugd Puskesmas tidak mampu melakukan tindakan medis,
maka pasien dikirim ke rumah sakit (di rujuk).
D. PENCATATAN DAN PELAPORAN
1. PENCATATAN
Pencatatan selain untuk pemantauan data juga untuk evaluasi. Macam-macam
pencatatan antara lain :
a. Buku register pendaftaran
b. Buku permintaan pemeriksaan dan hasil pemeriksaan
c. Buku rujukan ke Rumah Sakit
d. Buku Rekam Medis
e. Form rujukan intern
f. Lembar in form concern
g. Kertas resep
h. Lembaran kwitansi tindakan dan rekam medis
i. Bukti pembayaran buku
j. Bukti pembayaran restribusi (karcis)
k. Form tanda tangan Rawat Jalan Tingkat Pertama (RJTP) khusus pasien BPJS

2. PELAPORAN
Pelaporan yang harus disampaikan secara berkala ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
berupa laporan bulanan yang merupakan hasil rekapitulasi pencatan harian. Laporan
triwulan, semesteran dan tahunan sesuai ketentuan yang berlaku
Pelaporan untuk penyakit tertentu menggunakan formulir baku yang sudah ditentukan
oleh program.

BAB VI
LOGISTIK

Kebutuhan logistik untuk pelaksanaan pelayanan ugd Puskesmas kauman direncanakan


dalam renstra, POA, permintaan obat dan bahan habis pakai dan lokmin bulanan.
Pengadaan logistik berasal dari Dinas Kesehatan Kabupaten.

Untuk yang pengadaan yang lewat DKK, Puskesmas setiap tahun membuat pengajuan logistik
yang dibutuhkan. Kemudian Puskesmas tinggal menunggu logistik datang dari DKK.

Daftar logistik ugd di Puskesmas kauman

No NAMA

1. Plester, hypafix, kasa gulung, kasa steril

2 Handrub, kateter
3 Perhidrol, nacl, gel, bayclin

4 Masker dan sarung tangan disposibel

5 Kapas, jarum, alcohol, kloretil

6 Kresek untuk sampah

BAB VII
KENDALI MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN

Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan di ugd perlu diperhatikan


keselamatan pasien dengan melakukan identifikasi resiko terhadap segala kemungkinan yang
dapat terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan. Upaya pencegahan resiko terhadap pasien
harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan yang akan dilaksanakan.
Pengendalian mutu pelayanan klinis merupakan kegiatan untuk mencegah terjadinya
masalah terkait pelayanan pengobatan atau mencegah terjadinya kesalahan pengobatan /
medikasi (medication error), yang bertujuan untuk keselamatan pasien.
Unsur-unsur yang mempengaruhi mutu pelayanan sebagai berikut:
a. Unsur masukan (input), yaitu sumber daya manusia, sarana dan prasarana, ketersediaan
dana, dan Standar Prosedur Operasional.
b. Unsur proses, yaitu tindakan yang dilakukan, komunikasi, dan kerja sama.
c. Unsur lingkungan, yaitu kebijakan, organisasi, manajemen, budaya, respon dan tingkat
pendidikan masyarakat.
Pengendalian mutu pelayanan klinis terintegrasi dengan program pengendalian mutu
pelayanan klinis Puskesmas yang dilaksanakan secara berkesinambungan.
Kegiatan pengendalian mutu pelayanan klinis meliputi:
a. Perencanaan, yaitu menyusun rencana kerja dan cara monitoring dan evaluasi untuk
peningkatan mutu standar.
b. Pelaksanaan, yaitu:
1. Monitoring dan evaluasi capaian pelaksanaan rencana kerja(membandingkan antara
capaian dengan rencana kerja)
2. Memberikan umpan balik terhadap hasil capaian.
c. Tindakan hasil monitoring dan evaluasi yaitu:
1. Melakukan perbaikan kualitas pelayanan standar
2. Meningkatkan kualitas pelayanan jika capaian sudah memuaskan.
Monitoring merupakan kegiatan pemantauan selama proses berlangsung untuk memastikan
bahwa aktifitas berlangsung sesuai dengan yang direncanakan. Monitoring dapat dilakukan
oleh tenaga medis dan paramedis yang melakukan proses. Aktifitas monitoring perlu
direncanakan untuk mengoptimalkan hasil pemantauan.
Contoh ; monitoring pelayanan pasien, monitoring kinerja tenaga kesehatan
Sedangkan untuk menilai hasil atau capaian pelaksanaan pelayanan klinis, dilakukan evaluasi.
Evaluasi dilakukan terhadap data yang dikumpulkan yang diperleh melalui metode
berdasarkan waktu, cara dan teknik pengambilan data.
Berdasarkan waktu pengambilan data, terdiri atas:
a. Retrospektif
Pengambilan data dilakukan setelah pelayanan dilaksanakan.
Contoh : survey kepuasan pelanggan, laporan mutasi barang.
b. Prospektif
Pengambilan data dijalankan bersamaan dengan pelaksanaan pelayanan.
Contoh : waktu pelayanan kesehatan di Puskesmas, sesuai dengan kebutuhan.
Berdasarkan cara pengambilan data, terdiri atas:
a. Langsung (data primer);
Data diperoleh secara langsung dari sumber informasi oleh pengambil data.
Contoh: survey kepuasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan kilnis
b. Tidak langsung (data sekunder);
Data diperoleh dari sumber informasi yang tidak langsung
Contoh: catatan riwayat penyakit yang lalu

Cara pengambilan data :


a. Survei
Survei yaitu pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner.
Contoh : survey kepuasan pelanggan.
b. Observasi
Observasi yaitu pengamatan langsung aktifitas atau proses dengan menggunakan ceklist
atau perekaman.

Pelaksanaan evaluasi terdiri atas :


a. Audit
Audit merupakan usaha untuk menyempurnakan kualitas pelayanan dengan pengukuran
kinerja bagi yang memberikan pelayanan dengan menentukan kinerja yang berkaitan
dengan standar yang dikehendaki dan dengan menyempurnakan kinerja tersebut. Oleh
karena itu, audit merupakan alat untuk menilai, mengevaluasi, menyempurnakan
pelayanan klinis secara sistematis.
Terdapat 2 macam audit, yaitu:
1. Audit Klinis
Audit Klinis yaitu analisis kritis sistematis terhadap pelayanan klinis, meliputi
prosedur yang digunakan untuk pelayanan, penggunaan sumber daya, hasil yang
didapat dan kualitas hidup pasien. Audit klinis dikaitkan dengan pengobatan berbasis
bukti.
2. Audit Profesional
Audit Profesional yaitu analisis kritis pelayanan klinis oleh seluruh tenaga medis dan
paramedis terkait dengan pencapaian sasaran yang disepakati, penggunaan sumber
daya dan hasil yang diperoleh.
Contoh : audit pelaksanaan system manajemen mutu
b. Review (pengkajian)
Review (pengkajian) yaitu tinjauan atau kajian terhadap pelaksanaan pelayanan klinis
tanpa dibandingkan dengan standar.
Contoh : kajian penggunaan antibiotika.

BAB VIII
KESELAMATAN KERJA

Untuk keamanan dan kenyamanan bagi petugas paramedic dan petugas medis dalam
memberikan pelayanan kesehatan, terutama untuk mencegah tertularnya penyakit
dimana di puskesmas banyak kasus –kasus penyakit menular misal; TBC ,Kusta
,hepatitis, HIV AIDS dan penyakit yang disebabkan virus lainya. maka petugas dalam
melaksanakan pelayanan diwajibkan memperhatikaan keamanan diri dengan
pemakaian alat perlindungan diri (APD)menggunakan masker ,sarung tangan ,dan
clemek plastic,jas oprasi bila diperlukan. Dan selalu melakukan cuci tangan sebelum
dan setelah melaksanakan kegiatan atau pelayanan

PEMAKAIAN ALAT PERLINDUNGAN DIRI (APD)


Pemeriksaan Tindakan SCalling Tindakan tanpa
Perlukaan perlukaan

Sanitasi tangan ya Ya ya ya

Sarung tangan ya Ya ya ya

Jas Dokter ya Ya Ya ya

Jas oprasi tidak Penilaian resiko tidak tidak

Masker ya Ya ya ya
Kaca mata Tidak rutin Penilaian resiko ya tidak
pelindung

Sterilisasi Alat:

 Merendam alat di lar bayclin kurang lebih 10 menit

 Mencuci alat dengan sabun yg mengandung anti septic

 Penyemprotan/ oles alcohol pada alat yg akan digunakan

 Ada alat alat tertentu disemprot dengan perhidrol

 Sterilisator listrik setiap selesai pelayanan, dan alat2 dari stainless/ metal yg sudah di
sterilisasi dibiarkan di dalam sterilisator sampai dipakai berikutnya.

BAB IX
PENUTUP

Pedoman Pelayanan ugd Puskesmas Kauman ini digunakan sebagai acuan pelaksanaan
pelayanan ugd di Puskesmas Kauman. Untuk keberhasilan pelaksanaan Pedoman Pelayanan
ugd Puskesmas Kauman diperlukan komitmen dan kerja sama semua pihak.
Hal tersebut akan menjadikan Pelayanan ugd di Puskesmas Kauman semakin optimal dan
dapat dirasakan manfaatnya oleh pasien dan masyarakat yang pada akhirnya dapat
meningkatkan citra puskesmas dan kepuasan pasien atau masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai