Anda di halaman 1dari 7

BAB III

PEMBAHASAN

A. Barisan Cauchy
Definisi 3.1 (Robert G Bartle dan Donald R Sherbet, 2000)
Suatu barisan bilangan real 𝑋 = (𝑥𝑛 ) dikatakan menjadi barisan Cauchy apabila
∀𝜀 > 0, ∃𝐻(𝜀) ∈ ℕ ∋ ∀𝑛, 𝑚 ≥ 𝐻(𝜀) , 𝑥𝑛 dan 𝑥𝑚 memenuhi |𝑥𝑛 − 𝑥𝑚 | < 𝜀 .
Contoh 6:
1
(𝑛) merupakan barisan Cauchy

Bukti:
Ambil 𝜀 > 0 sebarang
Pilih = 𝐻(𝜀) ∈ ℕ ∋ 𝐻 > 2⁄𝜀 . Selanjutnya jika 𝑚, 𝑛 ≥ 𝐻, maka diperoleh
1 1 𝜀
≤ ≤
𝑛 𝐻 2
1 𝜀

𝑛 2
Dan
1 1 𝜀
≤ ≤
𝑚 𝐻 2
1 𝜀

𝑚 2
Sehingga,
1 1 1 1 𝜀 𝜀
| − |≤ + < + =𝜀
𝑛 𝑚 𝑛 𝑚 2 2
1
Berdasarkan Definisi 2.6.1 barisan (𝑛) disebut sebagai barisan Cauchy.
Lemma 3.2 (Robert G Bartle dan Donald R Sherbet, 2000)
Suatu barisan Cauchy dari bilangan real adalah terbatas.
Bukti:
Misalkan 𝑋 = (𝑥𝑛 ) sebagai barisan Cauchy dari bilangan real.
Pilih 𝜀 = 1
Jika 𝐻 ≔ 𝐻(1) dan 𝑛 ≥ 𝐻, maka |𝑥𝑛 − 𝑥𝐻 | < 1 .
Berdasarkan Teorema 2.3.3,
||𝑥𝑛 | − |𝑥𝐻 || ≤ |𝑥𝑛 − 𝑥𝐻 | < 1
||𝑥𝑛 | − |𝑥𝐻 || < 1
−1 < |𝑥𝑛 | − |𝑥𝐻 | < 1
|𝑥𝐻 | − 1 < |𝑥𝑛 | < |𝑥𝐻 | + 1
Pandang 𝐴 = {|𝑥𝑛 |: 𝑛 ∈ ℕ}
Berdasarkan Definisi 2.4.1, himpunan A dikatakan terbatas.
Sehingga, menurut Definisi 2.5.4 barisan Cauchy 𝑋 = (𝑥𝑛 )dari bilangan real adalah
terbatas.

B. Kriteria Konvergensi Cauchy (Robert G Bartle dan Donald R Sherbet,


2000)
Suatu barisan bilangan real 𝑋 = (𝑥𝑛 ) adalah konvergen jika dan hanya jika 𝑋 = (𝑥𝑛 )
adalah barisan Cauchy.
Bukti:
⟹ Diketahui 𝑋 = (𝑥𝑛 ) konvergen, berdasarkan Definisi 2.3.2 terdapat nilai limit dari
barisan bilangan real X dan berdasarkan Teorema 2.3.3 , barisan bilangan real X
hanya memiliki limit tunggal.
Katakanlah lim(𝑥𝑛 ) = 𝑥. Akan dibuktikan bahwa
∀𝜀 > 0, ∃𝐻(𝜀) ∈ ℕ ∋ |𝑥𝑛 − 𝑥𝑚 | < 𝜀, ∀𝑛, 𝑚 ≥ 𝐻(𝜀)
Ambil 𝜀 > 0 sebarang, maka
𝜀 𝜀 𝜀
∃𝐾 ( ) ∈ ℕ ∋ 𝑛 ≥ 𝐾 ( ) ⟹ |𝑥𝑛 − 𝑥| <
2 2 2
𝜀
Jika 𝐻(𝜀): = 𝐾 (2) dan 𝑛, 𝑚 ≥ 𝐻(𝜀) , maka berlaku
𝜀 𝜀
|𝑥𝑛 − 𝑥𝑚 | = |𝑥𝑛 − 𝑥 + 𝑥 − 𝑥𝑚 | ≤ |𝑥𝑛 − 𝑥| + |𝑥 − 𝑥𝑚 | < + =𝜀
2 2
|𝑥𝑛 − 𝑥𝑚 | < 𝜀
Berdasarkan Definisi 3.1, barisan bilangan real 𝑋 = (𝑥𝑛 ) merupakan barisan Cauchy.
⟸ Diketahui 𝑋 = (𝑥𝑛 ) merupakan barisan Cauchy, maka menurut Lemma 3.2 𝑋 =
(𝑥𝑛 ) terbatas. Ambil 𝜀 > 0 sebarang, sehingga
𝜀
∃𝐻 ≔ 𝐻(𝜀) ∈ ℕ ∋ ∀𝑛, 𝑚 ∈ ℕ dengan 𝑛, 𝑚 ≥ 𝐻(𝜀) berlaku |𝑥𝑛 − 𝑥𝑚 | <
2
Karena 𝑋 = (𝑥𝑛 ) terbatas, maka menurut Teorema 2.7.3 terdapat suatu barisan
bagian dari 𝑋 = (𝑥𝑛 ) katakanlah 𝑋′ = (𝑥𝑛𝑘 ) yang konvergen ke x*. Dengan
demikian, terdapat 𝐾 ≥ 𝐻 dengan 𝐾 ∈ {𝑛1 , 𝑛2 , 𝑛3 , … } sedemikian sehingga
𝜀
|𝑥𝐾 − 𝑥 ∗ | <
2
Akibatnya untuk m = K diperoleh
𝜀 𝜀
|𝑥𝑛 − 𝑥 ∗ | = |𝑥𝑛 − 𝑥𝑘 + 𝑥𝐾 + 𝑥 ∗ | ≤ |𝑥𝑛 − 𝑥𝐾 | + |𝑥𝐾 − 𝑥 ∗ | <
+ =𝜀
2 2
Karena berlaku untuk sebarang 𝜀 > 0, maka terbukti bahwa barisan 𝑋 = (𝑥𝑛 )
konvergen.

Contoh 7:
Misalkan 𝑋 = (𝑥𝑛 ) didefenisikan dengan
1
𝑥1 = 1 , 𝑥2 = 2 , dan 𝑥𝑛 ≔ (𝑥𝑛−2 + 𝑥𝑛−1 ) ; 𝑛 = 3,4,5,6, …
2
Selidikilah kekonvergenan barisan 𝑋 = (𝑥𝑛 ).
Penyelesaian
n = 3 , maka
1 1 3 1
𝑥3 = (𝑥1 + 𝑥2 ) = (1 + 2) = = 2 − 1
2 2 2 2
n = 4, maka
1 1 3 7 3 1
𝑥4 = (𝑥2 + 𝑥3 ) = (2 + ) = = + 2
2 2 2 4 2 2
n = 5, maka
1 1 3 7 13 7 1
𝑥5 = (𝑥3 + 𝑥4 ) = ( + ) = = − 3
2 2 2 4 8 4 2
n = 6, maka
1 1 7 13 27 13 1
𝑥6 = (𝑥4 + 𝑥5 ) = ( + ) = = +
2 2 4 8 16 8 24
n = 7, maka
1 1 13 27 53 27 1
𝑥7 = (𝑥5 + 𝑥6 ) = ( + ) = = −
2 2 8 16 32 16 25

n = 8, maka
1 1 27 53 107 53 1
𝑥8 = (𝑥6 + 𝑥7 ) = ( + ) = = +
2 2 16 32 64 32 26
Jika proses ini dilanjutkan, maka dapat disimpulkan bahwa
 Apabila n = 3, 5, 7, 9, … maka
1
𝑥𝑛 ≔ 𝑥𝑛−1 −
2𝑛−2
 Apabila n = 4, 6, 8, 10, … maka
1
𝑥𝑛 : = 𝑥𝑛−1 +
2𝑛−2
Sehingga,
1 1
𝑥𝑛+1 : = 𝑥𝑛 + atau 𝑥𝑛+1 : = 𝑥𝑛 −
2𝑛−1 2𝑛−1

Selanjutnya,
Untuk n = 3,5,7,9,… berlaku
1 1 1
|𝑥𝑛 − 𝑥𝑛+1 | = |𝑥𝑛 − 𝑥𝑛 − | = |− | =
2𝑛−1 2𝑛−1 2𝑛−1
Untuk n = 4,6,8,10,… berlaku
1 1 1
|𝑥𝑛 − 𝑥𝑛+1 | = |𝑥𝑛 − 𝑥𝑛 + | = | 𝑛−1 | = 𝑛−1
2𝑛−1 2 2
1
Apakah untuk n = 1 dan n = 2 berlaku |𝑥𝑛 − 𝑥𝑛+1 | = 2𝑛−1 ?

n = 1, maka
1 1 1
|𝑥1 − 𝑥2 | = = = = 1 = |1 − 2|
21−1 20 1
n = 2, maka
1 1 1 4 3 3
|𝑥2 − 𝑥3 | = = = = | − | = |2 − |
22−1 21 2 2 2 2
1
Berarti untuk n = 1 dan n = 2 juga berlaku |𝑥𝑛 − 𝑥𝑛+1 | = 2𝑛−1 .

Secara umum, dengan menggunakan induksi matematika dapat dibuktikan bahwa


1
|𝑥𝑛 − 𝑥𝑛+1 | = ∀𝑛 ∈ ℕ
2𝑛−1

Kemudian,
Jika m > n , dengan menerapkan Ketaksamaan Segitiga maka diperoleh
|𝑥𝑛 − 𝑥𝑚 | = |𝑥𝑛 − 𝑥𝑛+1 + 𝑥𝑛+1 − 𝑥𝑛+2 + ⋯ + 𝑥𝑚−1 − 𝑥𝑚 |
≤ |𝑥𝑛 − 𝑥𝑛+1 | + |𝑥𝑛+1 − 𝑥𝑛+2 | + ⋯ + |𝑥𝑚−1 − 𝑥𝑚 |
1 1 1
= ++ ⋯ + 𝑚−2
2𝑛−12 𝑛 2
1 1 1
= 𝑛−1 (1 + + ⋯ + 𝑚−𝑛−1 )
2 2 2
1
< 𝑛−2
2

Ambil 𝜀 > 0 sebarang


𝜀 ε
Pilih 𝐻 ( ) ∈ ℕ ∋ ∀𝑛, 𝑚 ∈ ℕ dan 𝑚 ≥ 𝑛 terpenuhi |𝑥𝑛 − 𝑥𝑚 | <
4 4
Pilih n nilai terbesar sedemikian sehingga
1 𝜀
<
2𝑛 4
Untuk m ≥ n berlaku
1 1 𝜀
|𝑥𝑛 − 𝑥𝑚 | < = 4 ( 𝑛) < 4 ( ) = 𝜀
2𝑛−2 2 4
Jadi, 𝑋 = (𝑥𝑛 ) adalah barisan Cauchy.
Dan berdasarkan Kriteria Konvergensi Cauchy, dianggap bahwa barisan X konvergen
ke suatu 𝑥 ∈ ℝ.
Selanjutnya, akan ditentukan nilai x tersebut.
Dengan menggunakan induksi matematika dapat ditunjukkan bahwa
1 ≤ 𝑥𝑛 ≤ 2
Berdasarkan Teorema 2.7.3 terdapat barisan bagian yang konvergen.
Pilih barisan bagian (𝑥2𝑛+1 : 𝑛 ∈ ℕ)
Untuk n = 1,
3 1 1
𝑥3 = = 1 + 1 = 1 + 2(1)−1
2 2 2
Untuk n = 2,
13 12 1 3 1 1 1
𝑥5 = = + = + 3 = 1 + 1 + 2(2)−1
8 8 8 2 2 2 2
Untuk n = 3
53 52 1 13 1 1 1 1
𝑥7 = = + = + 5 = 1 + 1 + 3 + 2(3)−1
32 32 32 8 2 2 2 2
Secara umum, dengan menggunakan induksi matematika dapat dibuktikan bahwa
untuk setiap bilangan asli n berlaku
1 1 1
𝑥2𝑛+1 = 1 + + 3 + ⋯ + 2𝑛−1
2 2 2
1 1 1 1
Karena 2 + 22 + 23 + ⋯ + 22𝑛−1 adalah deret geometri dengan rasio ¼, maka

1 1 𝑛
(1 − (
2 4) )
𝑥2𝑛+1 =1+
3
4
2 1 𝑛
= 1 + (1 − ( ) )
3 4

2 1 𝑛 2 5
lim(𝑥2𝑛+1 ) = lim (1 + (1 − ( ) )) = 1 + =
3 4 3 3

Lalu, pilih barisan bagian (𝑥2𝑛+2 : 𝑛 ∈ ℕ)


Untuk n = 1
7 1 1
𝑥4 = = 2 − = 2 − 2(1)
4 4 2
Untuk n = 2
27 7 1 1 1
𝑥6 = = − = 2 − 2 − 2(2)
16 4 16 2 2
Untuk n = 3
107 108 1 27 1 1 1 1
𝑥8 = = − = − 6 = 2 − 2 − 4 − 2(3)
64 64 64 16 2 2 2 2
Secara umum, dengan menggunakan induksi matematika dapat dibuktikan bahwa
untuk setiap bilangan asli n berlaku
1 1 1 1
𝑥2𝑛+2 = 2 − 2
− 4 − 6 − ⋯ − 2𝑛
2 2 2 2
1 1 1 1
= 2 − ( 2 + 4 + 6 + ⋯ + 2𝑛 )
2 2 2 2
1 1 𝑛
(1 − (
4 4) )
= 2−( )
3
4
1 1 𝑛
= 2 − ( (1 − ( ) ))
3 4

1 1 𝑛 1 5
lim (2 − ( (1 − ( ) ))) = 2 − =
3 4 3 3

Menurut Teorema 2.5.3 nilai limit dar(𝑥𝑛 ) haruslah tunggal, sehingga


5
𝑥 = lim(𝑥𝑛 ) = lim(𝑥2𝑛+1 ) = lim(𝑥2𝑛+2 ) =
3

Anda mungkin juga menyukai