Anda di halaman 1dari 9

METODOLOGI PENELITIAN

PERBEDAAN DAYA HAMBAT EKSTRAK DAUN PEPAYAH

(Carica Papaya L) DENGAN DAUN SALAM (Sizygium Polyathum W)

TERHADAP Eschericia coli

DISUSUN OLEH:

NAMA : ANISA NURPIANI

NIM : A201601024

PROGRAM STUDI D-IV ANALIS KESEHATAN

STIKES MANDALA WALUYA

KENDARI

2018
BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Penelitian deskriptif adalah

salah satu jenis penelitian yang tujuannya untuk menyajikan gambaran lengkap

mengenai setting sosial atau dimaksudkan untuk eksplorasi dan klarifikasi

mengenai suatu fenomena atau kenyataan sosial, dengan jalan mendeskripsikan

sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti antar

fenomena yang diuji. Peneliti menggunakan comperative design dengan

pendekatan observasi laboratorium karena peneliti hanya ingin mengetahui

gambaran ekstrak daun pepaya dan daun salam sebagai antibiotik alami terhadap

pertumbuhan Eschericia coli.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini rencananya akan dilaksanakan pada bulan Maret – April 2020,

yang bertempat di kecamatan Poasia sebagai tempat pengambilan sampel tanaman

pepaya dan daun salam yang kemudian akan diuji di Laboratorium Klinik Terpadu

D-IV Analis Kesehatan STIKES Mandala Waluya Kendari.

C. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah tanaman pepaya ( Carica Papaya L) dan

daun salam (Syzygium polyathum W). Populasi adalah keseluruhan obyek

penelitian atau obyek yang akan diteliti (Notoatmojo,2010). Tanaman pepaya dan
daun salam akan diambil ekstraknya untuk isolat bakteri Eschericia coli dari

laboratorium Klinik Terpadu D-IV Analis Kesehatan STIKES Mandala Waluya

Kendari. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekstrak daun pepaya

( Carica Papaya L) dan daun salam (Syzygium polyathum W)

D.Instrumen Penelitian

Alat dan bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah, sebagai berikut:
Tabel I.Alat yang digunakan pada penelitian

No Nama Alat Fungsi


1. Cawan petri Untuk membiakkan sel

2. Tabung reaksi 10 ml Untuk mereaksiakan atau membiakkan


mikroorganisme dalam medium cair
3. Jarum ose Sebagai alat untuk inokulasi

4. Erlenmeyer 500 ml Untuk proses titrasi atau sebagai


penampung larutan
6. Bunsen Untuk sterilisasi

7. Pipet ukur Untuk memindahkan suatu volume


cairan dari satu tempat ketempat yang
lain
8. Pipet tetes 10 ml Untuk mengambil cairan dalam skala
kecil
9. Incubator memmert in-30 Sebagai tempat inkubasi

10. Push ball Untuk mengisap larutan yang akan


diukur
11. Beaker gelas 1000 ml Sebagai wadah penampung yang
digunakan untuk mengaduk,
mencampur atau memanaskan sampel
Sambungan tabel I.

No Nama Alat Fungsi


12. Kain penyaring Untuk menghilangkan kotoran
atau sisa daun
13. Batang pengaduk Untuk meratakan atau sampel
yang dimasukkan ke dalam
media dengan cara diputar
14. Mikroskop eclipse 100 Untuk mengamati mikroba
dalam skala kecil yang tidak
kasat mata

Tabel 2.Bahan yang digunakan pada penelitian

No Bahan Fungsi
1. Extrak daun pepaya Sebagai sampel penelitian

2. Extrak daun salam Sebagai sampel penelitian

3. Aquades Untuk merendam sampel

4. Media MH Sebagai media pembiakkan


bakteri
5. Isolat bakteri E. Coli Sebagai bahan uji

6. H2SO4 Sebagai sintesis kimia

7. BaCl2 Sebagai plestisida atau


pemurnian
8. NaCl Sebagai pengatur keseimbangan
E. Pengumpulan Data Penelitian

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah data primer. Data primer

merupakan data asli yang dikumpulkan oleh parisent untuk menjawab masalah

risetnya secara khusus.

- Prosedur kerja penelitian

Prosedur kerja dari penelitian yang dilakukan adalah:

1) Pembuatan Ekstrak Daun Pepaya dan Daun Salam

Ekstrak daun pepaya (Carica Papaya L) dan daun salam (Syzygium

Polyanthum W) dibuat dengan cara maserasi. Daun pepaya dan daun salam yang

telah dipotong – potong disimpan pada beaker gelas yang terpisah kemudian

direndam dengan air 1000 ml selama 24 jam. Air rendaman tersebut kemudian

dipisahkan dengan cara disaring. Lalu, air rendaman dievaporasi untuk

menghasilkan ekstrak daun pepaya dan daun salam.

2) Penentuan Ekstrak Daun Pepaya dan Daun Salam

Pada metode pembuatan kosentrasi ekstrak daun pepaya dan daun salam

beracuan pada jurnal penelitian Achmad dan Ido Suryana yang menentukan

pembuatan kosentrasi ekstrak daun sirih. Pada penelitian ini kosentrasi yang

digunakan sebanyak 6 tarah yaitu EDP (ekstrak daun pepayah) dan EDS

(ekstrak daun salam) 0% sebagai control, EDP dan EDS 20%, EDP dan EDS
40%, EDP dan EDS 60%, EDP Dan EDS 80% dan EDP dan EDS 100% sebagai

pembanding.

3) Pembuatan Standar Kekeruhan Larutan (Larutan Mc Farland)

Larutan H2SO4 0,36 N sebanyak 99,5 ml dicampurkan dengan larutan

BaCl2H2O 1,175 % sebanyak 0,5 ml dalam Erlenmeyer. Kemudian dikocok

sampai terbentuk larutan yang keruh. Kekeruhan ini dipakai sebagai standar

kekeruhan suspensi bakteri uji (Victor,1980).

4) Pembuatan Suspensi Bakteri

Bakteri uji yang diinokulasi diambil dengan kawat ose steril lalu

disuspensikan ke dalam tabung yabg berisi 2 ml larutan NaCl 0,9% sehinggah

diperoleh kekeruhan yang sama dengan standar kekeruhan larutan Mc. Farland.

5) Pembuatan Media Agar Mueller Hilton

Menimbang media MH agar sesuai prosedur dalam kemasan.

Menambahkan aquades dan diaduk sampai merata dengan batang pengaduk.

Memanaskan dengan hati – hati menggunakan hot plante hinggga homogen.

6) Pembuatan Kontrol Positif

Menyiapkan media MH agar (bila media memadat, cairkan terlebih

dahulu dengan pemanas sampai mencair). Diambil 15 ml media MH agar,

kemudian dituang dalam cawan petri steril secara pour plate dan dimasukkan 1
ml suspensi bakteri dan ditambahkan antibiotik Ciprofloxasin yang sudah

dilarutkan lalu dibiarkan memadat.

7) Pembuatan Kontrol Negatif

Mengambil 15 ml media MH agar dalam tabung. Dimasukkan i ml

suspensi bakteri uji dan 1 ml aquades steril pelarut senyawa antibiotic ke dalam

tabung tersebut. Lalu dituang ke dalam cawan perti steril secara pour plate.

8) Pengujian Antibiotik Secara Dilusi Padat

Mengambil 5 tabung yang masing – masing berisi 15 ml media MH agar

suhu 45-50°C, ditambahkan 1 ml suspensi bakteri uji pada masing – masing

tabung tersebut. Ditambahkan pula larutan antibiotik dengan kosentrasi yang

telah ditentukan (20%,40%,60%,80% dan 100%). Kemudian disiapkan 5 cawan

petri steril untuk menuang ke 5 preparat diatas secara pour plate. Diinkubasi

selama 24 jam . diamati dan dibandingkan kekeruhan dan terjadinya koloni dari

masing – masing petri. Perbandingan dilakukan antara kontrol dan perlakuan

dari ekstrak daun pepayah dan daun salam.

F. Pengolahan Data

Pengolahan data merupakan salah satu langkah yang penting untuk

memperoleh penyajian data sebagai hasil yang berarti dan kesimpulan yang baik

(Nomoatmojo,2010).
a.Editing

Editing merupakan pemeriksaan ulang terhadap data hasil penelitian yang

meliputi kelengkapan data, keseragaman data, kebenaran pengisian data dan lain

lain.

b.Coding

Coding adalah suatu proses menulis, menguji dan memperbaiki data dengan

pemberian kode masing – masing data yang diklasifikasi.

c.Tabulating

Tabulating adalah pengorganisasian data. Dalam penelitian ini penyajian

data yaitu dalam bentuk tabel yang menunjukkan adanya bakteri Eschericia coli.

G. Analisis Data

Analisis data merupakan kegiatan pengolahan data setelah data didapatkan

sesuai dengan ada tidaknya pertumbuhan Escherichia coli terhadap daya hambat,

kemudian dari data tersebut dilakukan analisa data secara deskriptif untuk

membuktikan tidak adanya pertumbuhan Escherichia coli terhadap daya hambat

ektrak daun pepaya dan daun salam dalam tes deskriptif.

H. Etika Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti mendapatkan rekomendasi dari warga tempat

penelitian. Penelitian menggunakan etika sebagai berikut:


1) Lembar Persetujuan (Informed consent)

Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan

dengan memberikan lembar persetujuan untuk bersedia menjadi responden.

Selain itu juga peneliti memberikan penjelasan agar subjek mengerti maksud

dan tujuan penelitian yang akan dilakukan. Jika subjek bersedia maka harus

menandatangani lembar pesetujuan dan jika tidak bersedia maka peneliti harus

menghormati hak responden.

2) Tampa Nama (Anonimity)

Nama subjek tidak dicantumkan dalam lembar pengumpulan data tetapi

peneliti menggunakan kode dalam bentuk nomor pada masing – masing

lembar pengumpulan data.

3) Kerahasiaan (Confidentiality)

Informasi yang telah peneliti dapat dari responden akan dijamin

kerahasiaanya. Hanya pada kelompok data tertentu saja yang akan dilaporkan

pada hasil riset.

Anda mungkin juga menyukai