Jawab : Pembelajaran inkuiri merupakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki sesuatu (benda, manusia atau peristiwa) secara sistematis, kritis, logis, analitis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. Pembelajaran inkuiri menekankan kepada proses mencari dan menemukan. Pembelajaran inkuiri adalah strategi pembelajaran yang mempersiapkan siswa pada situasi untuk melakukan eksperimen sendiri sehingga dapat berpikir secara kritis untuk mencari dan menemukan jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Peran siswa dalam pembelajaran ini adalah mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dan pembimbing siswa untuk belajar.
2) Berbagai jenis pembelajaran inkuiri dalam pembelajaran kimia ?
Jawab : Jenis - jenis pembelajaran inkuiri 1. Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry Approach) Pendekatan inkuiri terbimbing adalah pedekatan inkuiri saat guru membimbing siswa melakukan kegiatan dengan memberi pertanyaan awal dan mengarahkan kepada suatu diskusi. Guru pun mempunyai peran aktif dalam menentukan permasalahan dan tahap-tahap pemecahannya. Pendekatan inkuiri terbimbing digunakan bagi siswa yang kurang berpengalaman belajar dengan pendekatan inkuiri. Dengan pendekatan ini, siswa belajar lebih berorientasi kepada bimbingan dan petunjuk dari guru, sehingga ia mampu memahami konsep- konsep pelajaran. 2. Inkuiri Bebas (Free Inquiry Approach) Pendekatan inkuiri bebas ini digunakan bagi siswa yang telah berpengalaman belajar dengan pendekatan inkuiri. Hal tersebut dikarenakan didalam pendekatan ini, siswa seolah-olah bekerja sebagai seorang ilmuan. Siswa pun diberi kebebasan dalam menentukan permasalahan yang akan diselidiki, menemukan dan menyelesaikkan masalah secara mandiri, serta merancang prosedur atau langkah-langkah yang diperlukan. Selama proses itu, bimbingan dari guru sangat sedikit diberikan bahkan tidak diberikan sama sekali. 3. Inkuri Bebas yang Dimodifikasi (Modified Free Inquiry Approach) Pendekatan inkuri bebas yang dimodifikasi adalah kolaborasi atau modifikasi dari kedua pendekatan inkuiri terbimbing dan pendekatan inkuiri bebas. Meskipun demikian, permasalahan yang dijadikan topik untuk diselidiki tetap diberikan atau mengarahkan acuan kurikulum yang telah ada. Artinya, dalam pendekatan ini, siswa tidak dapat memilih atau menentukan masalah untuk diselidiki secara sendiri, namun ia belajar dengan pendekatan ini dalam menerima masalah dari gurunya untuk dipecahkan dan tetap menerima bimbingan. Tetapi bimbingan yang diberikan lebih sedikit daripada inkuiri terbimbing dan tidak terstruktur. Pada pendekatan inkuiri jenis metode ini, guru membatasi memberi bimbingan agar siswa berupaya terlebih dahulu secara mandiri, dengan harapan ia bisa menemukan sendiri penyelesaiannya permasalahannya, maka bimbingan dapat diberikan secara tidak langsung, dengan memberikan contoh-contoh yang relevan dengan permasalahan yang dihadapi, atau melalui diskusi dengan siswa dalam kelompok lain.
3) Kembangkan pembelajaran inkuiri yang kamu ketahui!
Jawab : Strategi pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Prinsip - prinsip model pembelajaran Inkuiri mencakup : 1. Berorientasi terhadap pengembangan kemampuan berfikir 2. Interaksi proses pembelajaran hakikatnya merupakan suatu proses interaksi, baik itu interaksi antar siswa, dengan guru, atau mungkin interaksi antara siswa dengan lingkungan sekitar 3. Bertanya mengembangkan sikap kritis peserta didik dengan selalu menanyakan berbagai fenomena yang ada. 4. Belajar berfikir. Proses mengembangkan potensi otak secara maksimal 5. Keterbukaan, suatu pembelajaran dikatakan bermakna jika pembelajaran yang memfasilitasi berbagai kemungkinan sebagai suatu hipotesis yang mesti dibuktikan keabsahan dan kebenarannya secara terbuka.
Langkah - langkah Model Pembelajaran Inkuiri
1. Orientasi - Membina kondisi pembelajaran yang responsive - Guru berupaya mengkondisikan agar peserta didik siap dalam melakukan kegiatan pembelajaran - Guru berupaya mengajak dan merangsang peserta didik untuk berfikir dalam pemecahan masalah. 2. Merumuskan Masalah - Langkah menggiring peserta didik ke suatu permasalahan - Permasalahan yang diberikan adalah permasalahan yang membuat siswa tertantang untuk berfikir dalam menyelesaikan teka - teki yang diberikan. - Dikatakan sebuah teka - teki dalam rumusan masalah yang hendak dipelajari disebabkan persoalan itu tentu ada jawabannya, dan peserta didik didorong untuk memperoleh jawaban yang benar dan tepat. - Proses pencarian jawaban merupakan hal yang urgen dalam strategi ini, oleh karena itu melalui model ini peserta didik akan mendapatkan pengalaman yang teramat berharga sebagai suatu usaha mengembangkan mental melalui berfikir. 3. Merumuskan Hipotesis - Hipotesis merupakan jawaban sementara dari permasalahan yang tengah dikaji. - Sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara, hipotesis mesti diuji terlebih dahulu kebenarannya. Perkiraan dari suatu hipotesis bukanlah sembarang perkiraan, akan tetapi mesti mempunyai landasan yang kuat agar hipotesis itu bersifat logis dan rasional. - Kemampuan dalam berpikir logis akan sangat dipengaruhi oleh wawasan serta keluasan dalam pengalaman. Dengan demikian, setiap peserta didik yang kurang dalam hal wawasan akan mengalami kesulitan dalam mengembangkan suatu hipotesis yang logis dan rasional. 4. Mengumpulkan Data - Merupakan suatu bentuk aktivitas menjaring beberapa informasi yang sekiranya diperlukan dalam menguji kebenaran hipotesis. - Dalam pembelajaran inkuiri, mengumpulkan data adalah proses mental yang memiliki peranan sangat penting dalam proses pengembangan intelektual. - Proses pengumpulan data tidak hanya membutuhkan suatu motivasi yang kuat dalam kegiatan belajar, akan tetapi membutuhkan juga kemampuan menggunakan potensi berfikir dan ketekunan. 5. Menguji Hipotesis - Merupakan proses menentukan jawaban - Dalam pengujian hipotesis yang paling penting adalah tahu akan keyakinan peserta didik atas jawabannya. - Menguji hipotesis adalah proses mengembangkan kemampuan berfikir secara rasional. - Kebenaran akan jawaban yang diberikan tidak hanya sebatas dari opini dan argumen saja, tapi harus didukung juga oleh data yang ditemukan. 6. Menarik Kesimpulan Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan hasil temuan yang didapat dari hasil pengujian hipotesis.
4) Kebaikan dan keburukan pembelajaran inkuiri.
Jawab : Kebaikan Model Pembelajaran Inkuiri 1. Menekankan pada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik secara seimbang. 2. Siswa menjadi aktif dalam mencari dan mengolah sendiri informasi. 3. Siswa dalam model pembelajaran inkuiri akan belajar bagaimana mengatur diri mereka sendiri untuk belajar. 4. Konsep-konsep dasar suatu materi pembelajaran akan dapat diingat dan mengendap dengan baik dalam memori siswa. 5. Langkah-langkah model pembelajaran inkuiri memungkinkan siswa mempunyai waktu yang cukup untuk mengasimilasi dan mengakomodasi setiap informasi yang relevan yang mereka peroleh, sehingga pengetahuan yang mereka miliki akan semakin mantap, luas dan mendalam. 6. Model pembelajaran inkuiri memberikan dorongan secara tidak langsung kepada siswa untuk bekerja sama, bersikap objektif, jujur, percaya diri, penuh tanggung jawab, berbagi tugas dan sebagainya. 7. Mendorong siswa untuk berfikir intuitif dan merumuskan hipotesisnya sendiri. 8. Dapat membentuk dan mengembangkan konsep sendiri (self- concept) pada diri siswa sehingga secara psikologis siswa lebih terbuka terhadap pengalaman baru, berkeinginan untuk selalu mengambil dan mengeksploitasi kesempatan- kesempatan yang ada. 9. Bagi siswa, ketika mereka belajar dengan model pembelajaran inkuiri, mereka akan tahu bahwa sumber informasi itu bisa datang dari mana saja, tidak melulu dari guru. Keburukan Model Pembelajaran Inkuiri 1. Permasalahan dengan waktu yang dialokasikan. 2. Pembelajaran inkuri yang dilakukan oleh siswa dapat melenceng arahnya dari tujuan semula karena mereka belum terbiasa melakukannya. 3. Jika jumlah siswa di dalam kelas terlalu banyak, maka guru mungkin akan mengalami kesulitan untuk memfasilitasi proses belajar seluruh siswa. 4. Jika guru tidak dapat merumuskan teka-teki atau pertanyaan kapada siswa dengan baik, untuk memecahkan permasalah secara sistematis, maka akan membuat murid lebih bingung dan tidak terarah. 5. Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi, maka pembelajaran ini sulit diimplementasikan oleh guru.