Anda di halaman 1dari 23

“ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

PADA KELUARGA TN. A DENGAN ANAK USIA SEKOLAH”

OLEH :

HIKMA ILMUL YAQIN


016.01.3298

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM


PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN
T.A 2018/2019
KASUS I
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Asuhan keperawatan keluarga yaitu suatu rangkaian kegiatan yang diberikan melalui

praktek keperawatan pada keluarga. Asuhan keperawatan keluarga digunakan untuk

membantu menyelesaikan masalah kesehatan keluarga dengan menggunakan pendekatan

proses keperawatan. Agar pelayanan kesehatan yang diberikan dapat diterima oleh

keluarga, maka perawat harus mengerti, memahami tipe dan struktur keluarga, mengetahui

tingkat pencapaian keluarga dalam melakukan fungsinya. Memerlukan pemahaman setiap

tahap perkembangan keluarga dan tugas perkembangannya. Pengkajian asuhan

keperawatan keluarga dilakukan untuk mengetahui sejauh mana keluarga memenuhi tugas

perkembangannya.

Anak merupakan individu tersendiri yang bertumbuh dan berkembang secara unik dan

tidak dapat diulang setelah usianya bertambah. Anak adalah seseorang yang belum

mencapai usia 21 tahun dan belum pernah kawin (menikah) (UU No. 4 tahun 1979 tentang

Kesejahteraan Anak)Menurut Hurlock (1980) saat ini yang disebut anak bukan lagi yang

berumur 21 tahun tetapi berumur 18 tahun, dan masa dewasa dini dimulai umur 18 tahun.

Kelompok-kelompok usia anak terdiri dari 3 kelompok yaitu :

1. Usia prasekolah : 2 – 5 tahun

2. usia sekolah : 6 – 12 tahun

3. usia remaja : 13 - 18 tahun

1.2.Tujuan

 Untuk mengetahui tentang asuhan keperawatan keluarga dengan anak usia sekolah

 Untuk mengetahui tugas perkembangan dan masalah-masalah yang terjadi pada

keluarga dengan anak usia sekolah


 Untuk mengetahui asuhan keperawatan yang diberikan kepada keluarga dengan

anak usia sekolah

1.3. Manfaat

 Agar dapat mengetahui tentang asuhan keperawatan keluarga dengan anak usia

sekolah

 Agar dapat mengetahui tugas perkembangan dan masalah-masalah yang terjadi

pada keluarga dengan anak usia sekolah

 Agar dapat mengetahui asuhan keperawatan yang diberikan kepada

keluarga denggan anak usia sekolah


BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Keluarga
keluarga adalah unit terkecil masyarakat, terdiri dari suami istri dan anaknya atau ayah
dan anaknya atau ibu dan anaknya. (UU. No 10, 1992). keluarga adalah kumpulan dua
orang/lebih hidup bersama dengan keterikatan aturan dan emosional, dan setiap individu punya
peran masing-masing (Friedman 1998).
Whall (1986) dalam analisis konsep tentang keluarga sebagai unit yang perlu dirawat,
ia mendefinisikan keluarga sebagai kelompok yang mengidentifikasikan diri dengan
anggotanya yang terdiri dari dua individu atau lebih yang asosiasinya dicirikan oleh istilah-
istilah khusus, yang boleh jadi tidak diikat oleh hubungan darah atau hukum, tapi yang
berfungsi sedemikian rupa sehingga mereka menganggap diri mereka sebagai sebuah keluarga
. Family Service America (1984) mendefinisikan keluarga dalam suatu cara yang
komprehensif, yaitu sebagai ”dua orang atau lebih yang disatukan oleh ikatan-ikatan
kebersamaan dan keintiman”.
Hariyanto, 2005. keluarga menunjuk kepada dua orang atau lebih yang disatukan oleh
ikatan-ikatan kebersamaan dan ikatan emosional dan yang mengidentifikasikan diri mereka
sebagai bagian dari keluarga .
Dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat dua orang /
lebih, memiliki ikatan perkawinan dan pertalian darah, hidup dalam satu rumah tangga,
berinteraksi, punya peran masing-masing dan mempertahankan suatu budaya.
Ciri-ciri keluarga , antara lain sebagai berikut : Diikat tali perkawinan, ada hubungan
darah, ada ikatan batin, tanggung jawab masing–masing, ada pengambil keputusan, kerjasama
diantara anggota keluarga , interaksi, dan tinggal dalam suatu rumah
Ciri, ciri struktur keluarga : 1. Terorganisasi, bergantung satu sama lain 2. Ada
keterbatasan, 3. Perbedaan dan kekhususan, peran dan fungsi masing-masing.
Struktur keluarga (ikatan darah) : 1.Patrilineal, keluarga sedarah terdiri sanak saudara
sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu berasal dari jalur ayah 2. Matrilineal,
keluarga sedarah terdiri sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi , dimana hubungan
itu berasal dari jalur ibu 3. Matrilokal, suami istri tinggal pada keluarga sedarah istri 4.
Patrilokal, suami istri tinggal pada keluarga sedarah suami 5. keluarga kawinan, hubungan.
Suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga dan sanak saudara baik dari pihak suami
dan istri.
2.2. Fungsi keluarga

1. Fungsi afektif dan koping keluarga memberikan kenyamanan emosional anggota,


membantu anggota dalam membentuk identitas dan mempertahankan saat terjadi
stress.
2. Fungsi sosialisasi keluarga sebagai guru, menanamkan kepercayaan, nilai, sikap, dan
mekanisme koping, memberikan feedback, dan memberikan petunjuk dalam
pemecahan masalah.
3. Fungsi reproduksi keluarga melahirkan anak, menumbuh-kembangkan anak dan
meneruskan keturunan.
4. Fungsi ekonomi keluarga memberikan finansial untuk anggota keluarga nya dan
kepentingan di masyarakat.
5. Fungsi fisik, keluarga memberikan keamanan, kenyamanan lingkungan yang
dibutuhkan untuk pertumbuhan, perkembangan dan istirahat termasuk untuk
penyembuhan dari sakit.

2.3. Tugas perkembangan keluarga baru menikah menurut Duval (Sociological Perspective)

1. Membantu sosialisasi anak dengan tetangga, sekolah dan lingkungan.


2. Mempertahankan keintiman pasangan.
3. Memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang semakin meningkat, termasuk
kebutuhan untuk meningkatkan kesehatan anggota keluarga.

2.4. Masalah keperawatan kesehatan keluarga

1. Komunikasi keluarga disfungsional


2. Potensial peningkatan menjadi orangtua, perubahan(krisis) menjadi orangtua, konflik
peran orangtua
3. Perubahan penampilan peran
4. Gangguan citra tubuh
5. Koping keluarga tidak efektif (menurun, ketidakmampuan), potensial peningkatan
koping keluarga
6. risiko terhadap tindak kekerasan
7. perilaku mencari bantuan kesehatan,
8. gangguan tumbuh kembang,
9. risiko penularan penyakit,
PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada tanggal : 30 Mei 2019
Asuhan keperawatan pada keluarga dengan anak usia sekolah
1. Data Umum
a. Identitas kepala keluarga :
Nama : Tn. A
Umur : 40 Tahun
Agama : Islam
Suku : Sumbawa
Pendidikan: -
Pekerjaan : Wirasasta
Alamat : Desa Muer, Kec. Plampang, kab. Sumabawa Besar
Nomor Telepon :
b. Komposisi Keluarga :
No Nama L/P Umur Hub. Klg Pekerjaan Pendidikan
1. Ny. B P 33 thn Istri IRT -
2. An. C P 15 thn Anak Pelajar SMA
3. An. D P 4 thn Anak - -
4. An. E L 8 thn Anak Pelajar SD
5. An. F L 7 thn Anak Pelajar SD

c. Genogram

B A H

F C E
D
Ket :
: perempuan
: laki - laki
: bercerai
: garis keturunan
: garis pernikahan
: tinggal serumah

d. Type Keluarga
Jenis tipe keluarga : tipe keluarga Tn. M terdiri dari wanita dan pria yang menikah
lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti
e. Masalah yang terjadi dengan tipe tersebut : masalah ekonomi, ketidakmampuan
kepala keluarga Memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang semakin
meningkat, termasuk kebutuhan untuk meningkatkan kesehatan anggota keluarga.
f. Suku bangsa :
1) Asal suku bangsa : keluarga Tn. M merupakan keturunan asli suku sumbawa,
indonesia.
2) Budaya yang berhubungan dengan kesehatan : kebudayaan yang masih dianut
oleh keluarga Tn. A yang bertentangan dengan kesehatan adalah Tn. A masih
percaya bahwa khasiat pertuk (disapa oleh orang yang sudah meninggal dan
makhluk halus) bisa mengobati entah itu sakit perut, sakit kepala, mual dan
muntah dan sebagainya.
g. Agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan : jika ada anggota yang
sakit dilarang memotong kuku hingga dia sembuh.
h. Status sosial ekonomi keluarga :
Ny. B adalah seorang Mahasiswa oleh karena itu Tn. A yang mencari nafkah.
1) Penghasilan : RP.1.000.000/bulan
2) Upaya lain : Petani
3) Harta benda yang dimiliki : rumah beserta isinya, motor, dll
4) Kebutuhan yang dikeluarkan setiap bulan : biaya hidup untuk semua naggota
keluarga.
2. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini : keluarga dengan anak sekolah.
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan kendalanya : Membantu
sosialisasi anak dengan tetangga, sekolah dan lingkungan dan Memenuhi
kebutuhan dan biaya kehidupan yang semakin meningkat, termasuk kebutuhan
untuk meningkatkan kesehatan anggota keluarga.
c. Riwayat kesehatan keluarga inti : saat ini Tn. A dan Ny. B dalam keadaan sehat
penyakit yang paling sering diderita Ny. B adalah magh sejak sebelum menikah,
Ny. B merasa perutnya sakit jika telat makan. Sedangkan Tn. B sering merasa
pusing-pusing biasa. Jika ada anggota keluarga yang sakit biasanya keluarga Tn. M
minum obat yang sudah disediakan di rumahnya, Tn. A dan Ny. B jarang pergi ke
puskesmas jika sakit Ny. B yang akan merawat di rumah. Tapi jika sudah tidak bisa
dirawat di rumah, maka Tn. A barulah pergi ke puskesmas, karena jarak antara
rumah dan puskesmas yang cukup dekat.
1) Riwayat kesehatan saat ini : saat pengkajian Tn. A dan Ny. B tidak ada keluhan.
2) Riwayat penyakit keturunan :
Dari pihak Tn. A maupun Ny. B tidak memiliki penyakit keturunan maupun
penyakit yang menular
3) Riwayat kesehatan masing-masng anggota keluarga :
No Nama Umur BB Keadaan Imunisasi Masalah Tindakan yang
kesehatan kesehatan telah dilakukan
Ny. B 33 thn 60 kg Baik - Tidak ada Minum obat
masalah saat yang dibeli di
ini warung
An. C 15 thn 40 kg Baik Lengkap Flu batuk Minum obat
yang dibeli di
warung
An. D 4 thn 19 kg Baik Lengkap Flu batuk Minum obat
yang dibeli di
warung
An. E 8 thn 25 kg Baik Lengkap Flu batuk Minum obat
yang dibeli di
warung
An. F 7 thn 20 kg Baik Lengkap Flu batuk Minum obat
yang dibeli di
warung
4) Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatakan : puskesmas.
3. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya : dari keluarga Tn. A Tidak ada penyakit
menular ataupun penyakit keturunan. Dan dari Ny. B mengatakan kalau dia mempunyai
riwayat penyakit magh yang sudah dideritanya sejak sebelum menikah. Ny. B
mengatakan kalau ketika maghnya kambuh maka dia langsung minum obat yang selalu
dia sedia di rumah, obat yang diminum Ny. B yaitu promagh.
4. Pengkajian lingkungan
a. Karakteristik rumah
1) Luas tanah : ± 400 m2
2) Type rumah : permanen
3) Kepemilikan : milik sendiri
4) Jumlah dan ratio kamar/ruangan : jumlah ruangan ada 5, 1 kamar mandi, 3
kamar tidur, 1 dapur, dan 1 ruang tamu.
5) Ventilasi/jendela : ventilasi udara ada dan terlihat bersih. Sinar matahari
langsung masung dari jendela.
6) Pemanfaatan ruangan : Ny. B mengatakan biasanya Tn. A sering duduk bersama
di ruang tv sambil menonton, di ruang tamu terdapat sofa dan meja.
7) Septic tank : ada, letaknya ± 12 meter dari sumber air.
8) Sumber air minum : Ny. B mengatakan kalau sumber air minumnya yaitu air
galon.
9) Kamar mandi/WC : 1 kamar mandi,dengan toilet dengan jamban (toilet
jongkok), keadaan kamar mandi Ny. B bersih dan tidak licin karena sering
dibersihkan.
10) Sampah : Ny. B mengatakan biasanya sisa sampah kadang dibakar
11) Kebersihan lingkungan : keadaan lingkungan rumah Ny. M bersih karena Ny.
M selalu menyapu halaman rumahnya setiap dia ada di rumah. Di sekitar
lingkungan rumah Ny. M juga tidak terdapat kandang hewan atau unggas, hanya
terdapat 1 pohon mangga dan 1 berugak.
U
12) Denah rumah :

Dapur Ruang makan Kamar


tidur
wc
Kamar
tidur Ruang tv

Ruang
Kamar tidur
tamu

Keterangan :
: pintu
: Jendela

b. Mobilitas geografis keluarga : keluarga Ny. B dan Tn. A telah tinggal di rumahnya
sejak dia baru menikah dan belum pernah pindah.
c. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat :
Keluarga Tn. A biasanya berkumpul kalau ada acara, idul fitri, ada kerabat atau
saudara yang meninggal maupun ada acara keluarga lainnya. Keluarga Tn. A dan
Ny. B juga berinteraksi dengan baik.
d. Sistem pendukung keluarga : Ny. B dan Tn. A tidak memiliki BPJS.
5. Struktur Keluarga
a. Pola/cara komunikasi keluarga : unik.
b. Struktur kekuatan keluarga : unik
c. Struktur peran (peran masing-masing anggota keluarga) : unik
6. Nilai dan norma keluarga : nilai yang dianut oleh keluara Tn. M tidak ada yang
bertentangan dengan kesehatan, walaupun keluarga masih mempercayai pertuk ( disapa
oleh org yang meninggal/makhluk halus) Tn. M dan Ny. L tetap minum obat jika itu
tidak berfungsi.
7. Fungsi keluarga
a) Fungsi afektif : hubungan antara sesama anggota kurang baik. Karen anak- anak
yang sering bolos sekolah.
b) Fungsi sosialisasi :
1) Kerukunan hidup dalam keluarga : keluarga mengalami stress marital
2) Interaksi dan hubungan dalam keluarga : interaksi yang kurang baika antara
sesama anggota keluarga.
3) Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan : tidak
menentu.
4) Kegiatan keluarga waktu senggang : jarang kumpul keluarga.
c) Fungsi perawatan kesehatan
1) Pengetahuan dan persepsi keluarga tentang penyakit/masalah kesehatan
keluarganya keluarga kurang pengetahuan tetang penyakit yang dialami oleh
keluarga.
2) Kemampuan keluarga mengambil keputusan tindakan kesehatan yang tepat :
bila ada anggota keluarga yang sakit maka keluarga Tn. Minum obat yang dibeli
di warung.
3) Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit : jika ada keluarga
yang sakit keluarga Tn. A yang sakit akan hanya minum obat di warung.
4) Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat : Ny. B seslalu
membersihkan lingkungan rumah.
5) Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan di masyarakat : jika
anggotayang sakit dan tidak bisa dirawat dilingkungan rumah maka akan diawa
ke RS.
d) Fungsi reproduksi
1) Perencanaan jumlah anak : keluarga Tn. A tidak berencana dengan jumlah anak.
2) Keluarga Tn. M saat ini memiliki masalah dengan ekonomi.
8. Upaya pemenuhan sandang pangan : Ny. B mengatakan penghasilan yang didapatkan
Tn. A belum cukup untuk mencukupi kehidupan sehari-hari.
9. Stress dan koping keluarga
a) Stresor jangka pendek : keluarga Tn. A Bingung dengan untuk memenuhi
kebutuhan sekolah anak-anaknya.
b) Stressor jangka panjang : keluarga Tn. A khawatir dengan masa depan anak-
anaknya.
c) Respon keluarga terhadap stressor : Tn. A bekerja keras untuk memnuhi
kebutuhan anggota keluarganya.
d) Strategi koping :
e) Strategi adaptasi disfungsional :
10. Keadaan gizi keluarga
Pemenuhan gizi : Tn. A mengalami gizi kurang
11. Harapan keluarga : Tn. A mengatakan ingin memenuhi semua kebutuhan semua
anggota keluarganya
12. Pemeriksaan Fisik
N Nama anggota keluarga
Variabel
o Tn. A Ny. B An. C An. D An. E An. F
1. Riwayat Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
penyakit keluahan keluhan keluhan keluhan keluhan keluhan
saat ini
2. Keluhan - - - - - -
yang
dirasakan
3. Tanda & - - - - - -
gejala
4. Riwayat - - - - - -
penyakit
sebelumnya
5. Tanda-tanda TD : 110/80 TD : 120/80 TD : 120/80 TD : 120/80 TD : 120/80 TD : 120/80
vital mmHg mmHg mmHg mmHg mmHg mmHg
Suhu : 36,6 Suhu :36,9 Suhu :36,9 Suhu :36,9 Suhu :36,9 Suhu :36,9
o
C ℃ ℃ ℃ ℃ ℃
Nadi : 99 Nadi : 100 Nadi : 100 Nadi : 100 Nadi : 100 Nadi : 100
x/menit x/menit x/menit x/menit x/menit x/menit
Respirasi : Respirasi : Respirasi : Respirasi : Respirasi : Respirasi :
20 x/menit 20x/menit 20x/menit 20x/menit 20x/menit 20x/menit
6. Sistem I : normal I : normal I : normal I : normal I : normal I : normal
cardivaskule P : ketika P : ketika P : ketika P : ketika P : ketika P : ketika
r duduk iktus duduk iktus duduk iktus duduk iktus duduk iktus duduk iktus
terlihat terlihat terlihat terlihat terlihat terlihat
didalam didalam didalam didalam didalam didalam
ruangan ruangan ruangan ruangan ruangan ruangan
interkostal interkostal interkostal interkostal interkostal interkostal
V sisi kiri V sisi kiri V sisi kiri V sisi kiri V sisi kiri V sisi kiri
agak medial agak medial agak medial agak medial agak medial agak medial
dari linea dari linea dari linea dari linea dari linea dari linea
midclavicul midclavicul midclavicul midclavicul midclavicul midclavicul
aris sinistra. aris sinistra. aris sinistra. aris sinistra. aris sinistra. aris sinistra.
(normal) (normal) (normal) (normal) (normal) (normal)
A : A : A : A : A : A :
terdengar terdengar terdengar terdengar terdengar terdengar
bunyi lub bunyi lub bunyi lub bunyi lub bunyi lub bunyi lub
dul lub dub dul lub dub dul lub dub dul lub dub dul lub dub dul lub dub
( normal) ( normal) ( normal) ( normal) ( normal) ( normal)
7. Sistem I : r = I : r = I : r = I : r = I : r = I : r =
respirasi 20x/menit 20x/menit 20x/menit 20x/menit 20x/menit 20x/menit
P : tidak ada P : tidak ada P : tidak ada P : tidak ada P : tidak ada P : tidak ada
nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan
A : tidak A : tidak A : tidak A : tidak A : tidak A : tidak
ada suara ada suara ada suara ada suara ada suara ada suara
tambahan, tambahan, tambahan, tambahan, tambahan, tambahan,
irama nafas irama nafas irama nafas irama nafas irama nafas irama nafas
normal normal normal normal normal normal
8. Sistem GI. I : tidak I : tidak I : tidak I : tidak I : tidak I : tidak
Trac terlihat terlihat terlihat terlihat terlihat terlihat
ketegangan ketegangan ketegangan ketegangan ketegangan ketegangan
pada pada pada pada pada pada
abdomen, abdomen, abdomen, abdomen, abdomen, abdomen,
warna kulit warna kulit warna kulit warna kulit warna kulit warna kulit
rata, tidak rata, tidak rata, tidak rata, tidak rata, tidak rata, tidak
ada lesi ada lesi ada lesi ada lesi ada lesi ada lesi
P : tidak P : tidak P : tidak P : tidak P : tidak P : tidak
terdapat terdapat terdapat terdapat terdapat terdapat
nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan
P : normal P : normal P : normal P : normal P : normal P : normal
A : bising A : bising A : bising A : bising A : bising A : bising
usus normal usus normal usus normal usus normal usus normal usus normal
(12x/menit) (12x/menit) (12x/menit) (12x/menit) (12x/menit) (12x/menit)
9. Sistem Gerak Gerak Gerak Gerak Gerak Gerak
persyarfan normal normal normal normal normal normal
1 Sistem Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
0. muskuluskel kelainan kelainan kelainan kelainan kelainan kelainan
etal otot dan otot dan otot dan otot dan otot dan otot dan
kekuatan kekuatan kekuatan kekuatan kekuatan kekuatan
otot normal otot normal otot normal otot normal otot normal otot normal
1 Sistem Tidak dikaji Tidak dikaji Tidak dikaji Tidak dikaji Tidak dikaji Tidak dikaji
1. genetalia

TIPOLOGI MASALAH KESEHATAN


NO Daftar Masalah Kesehatan
1 Ancaman Gangguan pemenuhan nutrisi: lebih atau kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal
masalah yang terjadi pada anaknya

2 Kurang/ tidak Risiko hubungan keluarga tidak harmonis berhubungan dengan


sehat ketidakmampuan keluarga mengenal masalah yang terjadi pada
anaknya

3 Defisit An. F tidak pernah Berontak/menentang terhadap peraturan


keluarga.

ANALISA DATA
NO Data Etiologi Problem
1 S:
- Tn. A mengatakan Kurang pengetahuan
Ketidakmampuankeluarga
anaknya sering terkena keluarga
dalam mengenal masalah
penyakit kesehatan.

- Tn. J mengatakan
obatnya
diminum secara teratur
namun masih menjadi
perokok aktif.
- Tn. J mengatakan jarang
periksa ke Puskesmas lagi.
- keluarga mengatakan
cemas akan tertular
penyakit TB

O:
- Kesadaran compos mentis
- Tanda-tanda vital: 190/80
mmHg
Suhu : 36,5 ℃
Nadi : 86 x/menit
Respirasi : 24x/menit
- Tn. I tampak agak kurus.
- Keluarga kurang paham
terkait penyakit Tn. J
- Keluarga tampak pasrah
lemah
2. Ketidakmampuan keluarga Resiko penularan
S:
memodifikasi lingkungan terhadap anggota
 Tn. J mengatakan keluarga
berada didalam rumah
terus.
 Tn. J mengatakan
keadaan rumahnya
seperti ini semenjak
sakit.
 Keluarga Tn. J
mengatakan tidak bisa
mengurus rumah
karena sibuk bekerja.
O:
 Rumah tampak kotor
 Ventilasi dirumah
kurang

Rumusan diagnosa keperawatan

1. Perubahan hubungan keluarga yang berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga


merawat anak yang sakit
2. Risiko tinggi hubungan keluarga tidak harmonis berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga mengenal masalah yang terjadi pada anaknya
3. Potensial atau sejahtera Meningkatnya hubungan yang harmonis antar anggota keluarga
Skoring diagnosa keperawatan

1. Perubahan hubungan keluarga yang berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga


merawat anak yang sakit

Skoring diagnosis keperawatan menurut bailon dan magiaya (1978)


No Kriteria Skor Bobot
1 Sifat masalah
Skala :
tidak/kurang sehat 3
Ancaman kesehatan 2
Keadaan sejahtera 1 1
2 Kemugkinan masalah dapat diubah
Skala :
Mudah 2
Sebagian 1
Tidak dapat 0 2
3 Potensial masalah untuk dicegah
Skala :
Tinggi 3
Sebagian 2 1
Rendah 1
4 Menonjolnya masalah :
Skala :
Masalah berat, harus segera ditangani 2
Ada masalah, tetapi tidak perlu ditangani 1 1
Masalah tidak dirasakan 0

2. Risiko tinggi hubungan keluarga tidak harmonis berhubungan dengan ketidakmampuan


keluarga mengenal masalah yang terjadi pada anaknya

Skoring diagnosis keperawatan menurut bailon dan magiaya (1978)


No Kriteria Skor Bobot
1 Sifat masalah
Skala :
tidak/kurang sehat 3
Ancaman kesehatan 2
Keadaan sejahtera 1 1
2 Kemugkinan masalah dapat diubah
Skala :
Mudah 2
Sebagian 1 2
Tidak dapat 0
3 Potensial masalah untuk dicegah
Skala :
Tinggi 3 1
Sebagian 2
Rendah 1
4 Menonjolnya masalah :
Skala :
Masalah berat, harus segera ditangani 2
Ada masalah, tetapi tidak perlu ditangani 1 1
Masalah tidak diraskan 0

3. Potensial atau sejahtera Meningkatnya hubungan yang harmonis antar anggota


keluarga

Skoring diagnosis keperawatan menurut bailon dan magiaya (1978)


No Kriteria Skor Bobot
1 Sifat masalah
Skala :
tidak/kurang sehat 3
Ancaman kesehatan 2
Keadaan sejahtera 1 1
2 Kemugkinan masalah dapat diubah
Skala :
Mudah 2
Sebagian 1 2
Tidak dapat 0
3 Potensial masalah untuk dicegah
Skala :
Tinggi 3 1
Sebagian 2
Rendah 1
4 Menonjolnya masalah :
Skala :
Masalah berat, harus segera ditangani 2
Ada masalah, tetapi tidak perlu ditangani 1 0
Masalah tidak diraskan 0

Prioritas diagnosa keperawatan keluarga


No Kriteria Skor Pembenaran
1 Sifat masalah 2/3 x 1 =
Skala : ancaman kesehatan
2. Kemungkinan masalah dapat 1/2 x 2 =
diubah
Skala : mudah
3. Potensial masalah untuk dicegah 3/3 x 1 =
Skala : tinggi
4. Menonjolnya masalah 0/2 x 1 =
Skala : masalah tidak dirasakan
Total skor

No Kriteria Skor Pembenaran


1 Sifat masalah 2/3 x 1 =
Skala : ancaman kesehatan
2. Kemungkinan masalah 2/2 x 2 =
dapat diubah
Skala : sebagian
3. Potensial masalah untuk 2/3 x 1 =
dicegah
Skala : sebagian
4. Menonjolnya masalah 2/2 x 1 =
Skala : masalah berat,
harus segera ditangani
Total skor

No Kriteria Skor Pembenaran


1 Sifat masalah 2/3 x 1 =
Skala : ancaman kesehatan
2. Kemungkinan masalah 2/2 x 2 =
dapat diubah
Skala : sebagian
3. Potensial masalah untuk 2/3 x 1 =
dicegah
Skala : sebagian
4. Menonjolnya masalah 0/2 x 1 =
Skala : masalah tidak
dirasakan
Total skor

Intervensi keperawatan

1. Aktual
Perubahan hubungan keluarga yang berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
merawat anak yang sakit
Tujuan : Hubungan keluarga meningkat menjadi harmonis dengan dukungan yang
adekuat.
Intervensi :
 Diskusikan tentang tugas keluarga.
 Diskusikan bahaya jika hubungan keluarga tidak harmonis saat anggota
keluarga sakit.
 Kaji sumber dukungan keluarga yang ada disekitar keluarga.
 Ajarkan anggota keluarga memberikan dukungan terhadap upaya pertolongan
yang telah dilakukan.
 Ajarkan cara merawat anak dirumah.
 Rujuk ke fasilitas kesehatan yang sesuai kemampuan keluarga.
2. Risiko/risiko tinggi
Risiko tinggi hubungan keluarga tidak harmonis berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga mengenal masalah yang terjadi pada anaknya.
Tujuan : ketidakharmonisan keluarga menurun.
Intervensi :
 Diskusikan faktor penyebab ketidak harmonisan keluarga.
 Diskusikan tentang tugas perkembangan keluarga.
 Diskusikan tentang tugas perkembangan anak yang harus dijalani.
 Diskusikan cara mengatasi masalah yang terjadi pada anak.
 Diskusikan tentang alternatif mengurangi atau menyelesaikan masalah.
 Ajarkan cara mengurangi atau menyelesaikan masalah.
 Beri pujian bila keluarga dapat mengenali penyebab atau mampu membaut
alternative
3. Potensial atau sejahtera Meningkatnya hubungan yang harmonis antar anggota
keluarga.
Tujuan : dipertahankanya hubungan yang harmonis.
Intervensi :
 Anjurkan untuk mempertahankan pola komunikasi terbuka pada keluarga.
 Diskusikan cara-cara penyelesaian masalah dan beri pujian atas
kemampuannya.
 Bantu keluarga mengenali kebutuhan anggota keluarga (anak usia sekolah).
 Diskusikan cara memenuhi kebutuhan anggota keluarga tanpa menimbulkan
masalah.
.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakay terdiri atas kepala keluarga, serta
beberapa orang yang berkumpul dan tinggal dalam satu atap dalam keadaan saling
ketergantungan. Adapun pengkajian yang dilakukan pada keluarga dengan anak usia
sekolah adalah meliputi: Identitas, riwayat dan tahap perkembangan keluarga,
lingkungan, Struktur keluarga, fungsi keluarga, penyebab masalah keluarga dan koping
yang dilakukan keluarga, identitas anak, riwayat kehamilan sampai kelahiran, riwayat
kesehatan bayi sampai saat ini, kebiasaan saat ini (pola perilaku dan kegiatan sehari-
hari), pertumbuhan dan perkembangannya saat ini (termasuk kemampuan yang telah
dicapai), dan pemeriksaan fisik.

B. Saran
Pada kesempatan ini kelompok akan mengemukakan beberapa saran sebagai bahan
masukan yang bermanfaat bagi usaha peningkatan mutu pelayanan asuhan keperawatan
yang akan datang, diantaranya : Dalam melakukan asuhan keperawatan, perawat
mengetahui atau mengerti tentang rencana keperawatan pada keluarga dengan anak usia
sekolah, pendokumentasian harus jelas dan dapat menjalin hubungan yang baik dengan
keluarga. - Untuk perawat diharapkan mampu menciptakan hubungan yang harmonis
dengan keluarga sehingga keluarga diharapkan mampu memahami tentang masalah yang
sedang dialami/terjadi pada anak usia sekolah.
DAFTAR PUSTAKA

Suprajitno. (2004). Asuhan Keperawatan Keluarga: Aplikasi dalam Pratik. EGC. Jakarta.

http://kumpulan-segalailmu.blogspot.com/2013/06/asuhan-keperawatan-keluarga-dengan-
anak_1334.html

Anda mungkin juga menyukai