Anda di halaman 1dari 4

Pemko Beri Bantuan Korban Banjir

Kategori: Berita
Ditayangkan: 27 Februari 2016
Dilihat: 480

Pandawa FM (Tanjungpinang),- Hujan lebat dan air pasang yang melanda hampir di seluruh
wilayah Tanjungpinag Rabu (24/2) lalu membuat sejumlah kawasan pemukiman warga
Tanjungpinang terendam banjir. Dengan kondisi tersebut, Pemerintah Kota (Pemko)
Tanjungpinang melalui Dinas Sosial dan Tenaga Kerja memberikan bantuan berupa sembako,
selimut, matras, kidsware (perlengkapan bayi) dan perlengkapan sekolah kepada korban banjir
di Kelurahan Tanjungpinang Barat, Kecamatan Tanjungpinang Barat.

Bantuan tersebut diserahkan secara langsung oleh Walikota Tanjungpinang, H Lis Darmansyah,
SH, di Teluk Keriting, Kelurahan Tanjungpinang Barat, Kamis (25/2). Sebelum menyerahkan
bantuan, Lis menyampaikan rasa prihatinnya atas musibah yang menimpa warga di Kelurahan
Tanjungpinang Barat. Lis mengatakan, atas musibah yang terjadi kemarin, pihaknya langsung
mengambil langkah kongkrit dengan menggelar rapat koordinasi bersama instansi terkait,
supaya dapat mengambil langkah-langkah penting untuk segera ditindak lanjuti.

Dengan bantuan yang diberikan, adalah bentuk rasa kepedulian pemerintah kepada
masyarakatnya. Paling tidak bantuan itu dapat meringankan beban warga yang terkena musibah
banjir. Lis berpesan kepada korban banjir untuk menyampaikan setiap permasalahan apa saja
kepada Pemko. Misalnya masalah ijazah, surat nikah, yang rusak karena terendam air, sehingga
masalah itu dapat ditindaklanjuti.

Sementara itu, Lurah Tanjungpinang Barat, Wimmy Dharma Hidayat, SE, menjelaskan musibah
banjir telah merendam rumah warga di Kelurahan Tanjungpinang barat, terjadi di wilayah Teluk
Keriting, Jalan Sulaiman Abdulah, Jalan Bhayangkara Gang Rokan dan Gang Nipah, serta
Kampung Kolam. Untuk korban banjir yang telah terdata sebanyak 333 Kepala Keluarga (KK)
dengan jumlah jiwa sebanyak 1.117 jiwa.

"Bagi warga yang menjadi korban banjir, segera melapor dengan memberikan kartu keluarga
kepada petugas kami. Dengan begitu pihaknya bisa mengetahui berapa jumlah korban dan
bantuan yang akan kita distribusikan," ucap Wimmy. Bantuan yang diberikan, kata Wimmy,
berupa selimut, matras, perlengkapan bayi, perlengkapan sekolah, dan sembako.

Penyerahan bantuan itu turut dihadiri, Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota
Tanjungpinang, Drs. Surjadi, MT, Camat Tanjungpinang Barat, Boby Wira Satria, S.STP, M.Si,
serta Tagana (Taruna Siaga Bencana) yang turut membantu mendistribusikan bantuan logistik
kepada korban banjir.

sumber : haluankepri
Rumah Warga di Jalan Sutan
Syahrir Tanjungpinang
Kebanjiran
Diterbitkan: 7 Maret 2016 Oleh: Lintaskepri.com >>> Head Line, Tanjungpinang

-Akibat Hujan Deras


Terlihat warga mengeluarkan air yang masuk kedalam rumah mereka
Tanjungpinang, LintasKepri.com – Hujan lebat yang mengguyur Kota Tanjungpinang sejak Minggu (6/3)
malam hingga Senin (7/3) sore tadi mengakibatkan sejumlah jalan yang ada di pemukiman masyarakat
mengalami kebanjiran. Salah satunya terparah adalah di kawasan pemukiman padat penduduk di Jalan Sutan
Syahrir, tepatnya dilapangan bola Sulaiman Abdullah.
Salah satu warga perumahan penduduk yang terkena banjir tersebut adalah kediaman Tati, yang sudah menjadi
langganan banjir, apa lagi klau musim hujan tiba.
Dia menjelaskan air yang mulai tinggi menggenangi halaman rumahnya sejak pukul 13.00 Wib siang
dikarenakan hujan yang cukup lebat terlebih dengan intensitas air laut yang cukup tinggi.
“Kalau hujan terus cukup lama pasti banjir, apa lagi kalau air laut pasang tinggi, semakin tinggi banjirnya, setingi
betis orang dewasa,” ujarnya.
Lanjut Tati. Tingginya genangan air dikarenakan saluran derainase di daerah pemukimannya berukuran kecil dan
tidak dalam keadalaman yang cukup menamung air, terlebih ketika hujan deras, sehingga air dengan mudah
masuk kehalaman rumah dan sempat menggenangi ruangan dirumahnya.
“Saluran air disini kecil, air cepat meluap, terkadang masuk sampai masuk kedalam, seperti hujan deras
beberapa waktu yang lalu,” jelasya, sembari menguras air dirumahnya itu.
Untuk mengantisipasi kuatnya genangan air saat hujan tiba, Tati membangun dinding pembatas di depan pagar
rumahnya. dengan harapan air tidak masuk.
“Sebelumnya tidak ada tanggul, air mudah masuk kedalam rumah. Namun, setelah dibangun tanggul, air sudah
jarang masuk, meskipun kalau banjir kuat kayak kemaren tetp masuk juga sampai kedalam,” katanya.
Dari pantauan LintasKepri.com dilapangan, pemukiman rawan banjir tersebut berada dekat dengan daerah
pesisir pantai, sehingga ketika air laut pasang ditambah dengan hujan turun deras daerah tersebut dengan
mudah tergenang. Sepertinya perlu ketersedian saluran drrainase yang cukup.
Beberapa kawasan tersebut adalah Jalan Yudhowinangon, Jalan Batu Hitam, Jalan Haji Ungar, Jalan Pemuda
dan Jalan Suangaijang. (Aji Anugraha)
Analisis Risiko Kerentanan Banjir di Kawasan
Perumahan (Studi Kasus: Perumahan Bukit
Sejahtera Palembang)
M. Wahyu Hidayat, Reini Silvia Ilmiaty, Agus Lestari Yuono

Sari

Penyebab Banjir terbesar yang terjadi di kota Palembang khususnya yang terjadi di kawasan perumahan
adalah karena banyaknya lahan rawa yang direklamasi menjadi daerah permukiman. Salah satu
Perumahan sering terjadi banjir di kota Palembang adalah perumahan Bukit Sejahtera. Untuk itu
diperlukan analisis tingkat bahaya banjir, dan tingkat kerentanan pada perumahan Bukit Sejahtera,
serta analisis tingkat risiko akibat banjir pada perumahan Bukit Sejahtera. Untuk menganalisis tingkat
bahaya, tingkat kerentanan, dan tingkat risiko dilakukan dengan cara pemetaan dengan menggunakan
aplikasi program ILWIS. Indeks kerentanan infrastruktur (IVI) ditentukan berdasarkan indikator-
indikator kerentanan seperti luas bangunan, jumlah penghuni, jenis pekerjaan, kondisi jalan, dan
keadaan drainase. Dari hasil running didapatkan luas daerah yang mempunyai potensi bahaya banjir
adalah 47.30 % dari luas perumahan Bukit Sejahtera, dan didapatkan IVI rumah maksimum 0.50 dan
minimum 0.10, dimana jumlah rumah moderate vulnerability 593, dan low vulnerability 392 rumah.
Analisis akhir pada kajian kerentanan adalah analisa risiko dengan melakukan overlay antara bahaya
dan tingkat kerentanan infrastruktur perumahan. Dari hasil analisis risiko diketahui bahwa terdapat 592
rumah yang tidak ada risiko, 138 rumah tingkat risiko rendah, dan 255 rumah dengan tingkat risiko
yang sedang. Dalam penelitian ini tidak didapatkan rumah yang memiliki tingkat risiko yang tinggi.

Kata kunci : banjir, bahaya, kerentanan, indeks kerentanan infrastruktur (IVI), ILWIS.

Anda mungkin juga menyukai