Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gelombang 99 Kecamatan Bacukiki Barat Kota Parepare

KULIAH KERJA NYATA (KKN) GELOMBANG 99
UNIVERSITAS HASANUDDIN
KECAMATAN BACUKIKI BARAT
KOTA PAREPARE
Posko Kecamatan Bacukiki Barat : Kelurahan Kampung Baru, Telp/HP : 082188483917
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu syarat dalam menyelesaikan
studi pada tingkat perguruan tinggi, termasuk Universitas Hasanuddin. Dengan
demikian, kegiatan ini wajib diikuti oleh mahasiswa pada perguruan tinggi terkait.
Mahasiswa sebagai calon sarjana dituntut untuk dapat mengaplikasikan pengetahuan
dan ilmu yang diperoleh dibangku kuliah secara langsung dalam membantu
pelaksanaan pembangunan terutama pembangunan pola pikir, sekaligus belajar
bersosialisasi di dalam kehidupan bermasyarakat.
Kuliah Kerja Nyata ini merupakan salah satu bentuk perwujudan tri darma
perguruan tinggi yang ketiga, yaitu pengabdian masyarakat, yang merupakan
jembatan bagi kedua tri darma perguruan tinggi sebelumnya, yaitu pendidikan dan
penelitian. Pendidikan yang diperoleh di bangku kuliah, yang telah diteliti dan
diujikan akan direalisasikan atau dimanfaatkan secara nyata di masyarakat sebagai
bentuk pengabdian masyarakat yang diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup
masyarakat yang dijadikan objek KKN. Bentuk perealisasian tersebut juga
diharapkan dapat menjawab permasalahan yang dihadapi masyarakat tersebut.
Pada proses pelaksanaan KKN pola pikir yang dikembangkan dilandasi oleh
kenyataan, bahwa hampir setiap masalah kehidupan dalam masyarakat selalu

KOTA PAREPARE
mempunyai kaitan satu dengan yang lain, sehingga menjadi rumit. Oleh karena itu,
pelaksanaan KKN memiliki arah yang ganda. Pertama, memberikan pendidikan tidak
hanya dalam kelas tetapi juga pendidikan pelengkap kepada mahasiswa untuk
mengembangkan diri dengan melakukan interaksi sosial kemasyarakatan diluar kelas.
Kedua, mambantu masyarakat serta pemerintah melancarkan kegiatan sosial
kemasyarakatan dan kegiatan pembangunan di lokasinya masing-masing.
Mahasiswa sebagai bagian dari masyarakat diharapkan memiliki andil dalam
menyelesaikan masalah yang ada di masyarakat. KKN inilah yang akan menjadi salah
satu media bagi mahasiswa untuk belajar mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang
diperoleh dalam menjawab permasalahan yang ada. Mengidentifikasi dan
menemukan solusi pemecahan masalah pun tidak bisa terwujudkan tanpa bantuan
dari masyarakat sekitar. Oleh karenanya, dalam proses ini pun memerlukan
kemampuan bersosialisasi dan berdamai dengan diri yang tinggi agar tujuan
pengabdian dapat terealisasikan dengan optimal.
Dengan adanya Kuliah Kerja Nyata ini, dapat terlihat bahwa pergururan tinggi
memiliki keterkaitan dan peranan dalam pengembangan masyarakat. Mahasiswa
sebagai bagian dari perguruan tinggi sekaligus bagian dari masyarakat diharapkan
dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan dalam membantu pemecahan masalah
masyarakat. Mahasiswa sebagai komponen utama mampu berproses dalam kehidupan
bermasyarakat, bagaimana mahasiswa dapat bekerjasama dengan sesama mahasiswa

KOTA PAREPARE
dari disiplin ilmu berbeda dan masyarakat itu sendiri, sehingga dapat mencapai
tujuan bersama dan menjawab masalah yang ada di masyarakat itu sendiri. Kegiatan
ini menunjukkan bahwa terjalin kerja sama antara berbagai pihak baik pemerintah
maupun masyarakat secara umum, yang pada akhirnya peranan Universitas
Hasanuddin sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni,
menjadi lebih nyata.
Berdasarkan uraian di atas maka hal yang penting dalam pelaksanaan KKN
adalah bagaimana seorang mahasiswa sebagai komponen utama mampu berproses
dalam kehidupan bermasyarakat, bagaimana mahasiswa dapat bekerjasama dengan
sesama mahasiswa dari disiplin ilmu berbeda dan masyarakat pedesaan itu sendiri,
sehingga dapat mencapai tujuan bersama dan menjawab masalah yang ada di
masyarakat itu sendiri.
1.2 Tujuan
Secara umum Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah program intrakurikuler dengan
tujuan utama untuk memberikan pendidikan kepada mahasiswa. Namun, karena
pelaksanaanya mengambil lokasi di masyarakat dan memerlukan keterlibatan
masyarakat, maka realisasinya harus sekaligus bisa memberikan kemanfaatan bagi
masyarakat. Oleh karenanya, KKN memiliki arah yang ganda, yaitu pertama
memberikan pendidikan tidak hanya dalam kelas tetapi juga pendidikan pelengkap
kepada mahasiswa untuk pengembangan diri dengan melakukan interaksi sosial

KOTA PAREPARE
kemasyarakatan di luar kelas, dan yang kedua membantu masyarakat serta
pemerintah melancarkan kegiatan sosial kemasyarakatan dan kegiatan pembangunan
di lokasi masing-masing.
Dengan demikian, melalui KKN akan terlihat bahwa perguruan tinggi bukan
merupakan suatu kelembagaan yang terpisah dari masyarakat. Keduanya memiliki
keterikatan dan saling ketergantungan baik secara fisik maupun emosional. Sehingga
pada gilirannya akan terasa bahwa peranan perguruan tinggi sebagai pusat
pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, menjadi lebih nyata.
Secara eksplisit, hal-hal yang dapat dicapai melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN),
yaitu:
a. Memberi pengalaman belajar tentang pembangunan masyarakat dan
pengalaman kerja nyata dalam bidang pembangunan
b. Menjadikan lebih dewasanya kepribadian mahasiswa dan bertambah luasnya
wawasan mahasiswa
c. Memacu pembangunan masyarakat dengan menumbuhkan motivasi kekuatan
sendiri
d. Mendekatkan Perguruan Tinggi kepada masyarakat

KOTA PAREPARE
1.3 Sasaran dan Manfaat
1.3.1 Mahasiswa
a. Memperdalam pengertian mahasiswa tentang cara berfikir dan bekerja
secara interdisipliner, sehingga dapat menghayati adanya
ketergantungan kaitan dan Kerjasama antar sektor.
b. Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa tentang
pemanfaatan ilmu, teknologi, dan seni yang dipelajarinya bagi
pelaksanaan pembangunan.
c. Memperdalam penghayatan dan pengertian mahasiswa terhadap
kesulitan yang dihadapi oleh masyarakat dalam melaksanakan
pembangunan.
d. Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa terhadap seluk
beluk keseluruhan dari masalah pembangunan dan perkembangan
masyarakat.
e. Mendewasakan cara berfikir serta mengingatkan daya penalaran
mahasiswa dalam melakukan penelaahan, perumusan dan pemecahan
masalah secara pragmatis ilmiah.
f. Memberikan keterampilan kepada mahasiswa untuk melaksanakan
pembangunan dan pengembangan masyarakat berdasarkan IPTEKS
secara interdisipliner atau antar sektor.
g. Melatih mahasiswa sebagai dinamisator dan problem solver.

KOTA PAREPARE
h. Memberikan pengalaman belajar dan bekerja sebagai kader
pembangunan sehingga terbentuk sikap dan rasa cinta terhadap
kemajuan masyarakat.
i. Melalui pengalaman bekerja dalam melakukan penelaahan,
merumuskan, dan memecahkan masalah secara langsung akan
menumbuhkan sifat profesionalisme dan kepedulian sosial dalam diri
mahasiswa dalam arti peningkatan keahlian, tanggung jawab, maupun
rasa kesejawatan
1.3.2 Masyarakat dan Pemerintah Daerah/Institusi
a. Memperoleh cara-cara baru yang dibutuhkan untuk merencanakan,
merumuskan, dan melaksanakan pembangunan
b. Memperoleh bantuan pemikiran dan tenaga, secara IPTEKS dalam
merencanakan dan melaksanakan pembangunan
c. Memperoleh pengalaman dalam menggali serta menumbuhkan potensi
swadaya masyarakat sehingga mampu berpartisipasi aktif dalam
pembangunan
d. Terbentuknya kader-kader penerus pembangunan di dalam masyarakat
sehingga terjamin kelanjutan upaya pembangunan
e. Memperoleh manfaat dan bantuan tenaga mahasiswa dalam
melaksanakan program-program pembangunan yang berada di bawah
tanggung jawabnya
KOTA PAREPARE
1.3.3 Perguruan Tinggi
a. Memperoleh umpan balik sebagai hasil perintegrasian mahasiswa
dengan proses pembangunan di tengah-tengah masyarakat, sehingga
kurikulum, materi perkuliahan, dan pengembangan ilmu perguruan
tinggi dapat lebih disesuaikan dengan tuntutan nyata pembangunan
b. Memperoleh berbagai kasus yang berharga yang dapat digunakan
sebagai contoh dalam memberikan materi perkuliahan dan menemukan
berbagai masalah untuk pengembangan penelitian
c. Melalui kegiatan mahasiswa, dapat menelaah dan merumuskan
keadaan/kondisi nyata berguna bagi pengembangan IPTEKS, serta
dapat mendiagnosa secara tepat kebutuhan masyarakat, sehingga
IPTEKS yang diamalkan dapat sesuai dengan tuntutan nyata
d. Meningkatkan, memperluas, dan mempererat kerjasama dengan
instansi serta departemen lain melalui rintisan kerjasama dari
mahasiswa yang melakukan KKN
1.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan KKN
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Hasanuddin Gelombang 99
dilaksanakan selama 1 bulan 2 minggu terhitung sejak 9 Juli 2018 sampai 19 Agustus
2018 bertempat di Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Bacukiki Barat, Kota
Parepare.
KOTA PAREPARE
BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI KELURAHAN
Berdasarkan hasil observasi dan informasi dari pemerintahan Kelurahan
Kampung Baru, gambaran umum potensi Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan
Bacukiki Barat, Kota Pare-pare dapat dilihat sebagai berikut:
2.1 Keadaan Geografis
Kelurahan Kampung Baru berada diantara Kelurahan Tirosompe dengan
Posisi S: 04001’30.353” E: 119037’29.422” dengan Kelurahan Labukkang pada
posisi S: 04001’70.071” E: 119037’19.993” dan merupakan salah satu kelurahan
pesisir di Kota Parepare. Sepanjang wilayah barat kelurahan ini berbatasan langsung
dengan Teluk Parepare. Kelurahan ini terletak hampir persis di tengah-kiri Kota
Parepare. Berdasarkan hasil interpretasi citra sateli bahwa panjang garis pantai
Kelurahan Kampung Baru sebesar 0,53 km lebih panjang dari Kelurahan Tirosompe.
Jarak Kelurahan Kampung Baru dari ibu kota kecamatan adalah 2 km dan 1,5
km dari ibu kota. Jika dilihat baik secara langsung maupun melalui citra satelit posisi
kelurahan ini berada pada posisi melintang, Berbeda dengan Kelurahan Watang
Soreang yang berbentuk memanjang-membujur (Utara-Selatan), atau Kelurahan
Lapadde yang memanjang dalam posisi serong terhadap keseluruhan Kota Parepare.
KOTA PAREPARE
Tabel 1. Kondisi Geografis Kelurahan Kampung Baru
No Uraian Keterangan
1 Luas wilayah : 47,55 Ha (0.48 km).

2. Batas Wilayah :
a. Utara : Kel. Labukkang

b. Selatan : Kel. Tiro Sompe
c. Barat : Laut
d. Timur : Kel. Bumi Harapan
3 Topografi :
a. Secara umum Kelurahan Kampung Baru

adalah daerah dataran tinggi (40 Ha), daerah
dataran rendah (30 Ha), dataran berbukit-
bukit (20 Ha) dan tepi pantai atau pesisir (10
Ha).
4 Hidrologi :
Tergantung dari Hujan

5 Klimatologi :
a. Suhu 28°C
b. Curah hujan 0,00 mm/tahun (6,00/bulan)
c. Kelembapan udara
d. Kecepatan angin
KOTA PAREPARE
2.2 Keadaan Demografis
Secara Demografis, Kelurahan Kampung Baru merupakan pemukiman
dengan penduduk yang sangat padat dengan begitu banyak ragam suku bangsa yang
ada, Suku yang dominan di Kelurahan Kampung Baru adalah etnis Bugis, karena
dominan warganya berasal dari etnis Bugis meskipun terdapat juga etnis makassar,
duri dan jawa. Kelurahan Kampung Baru memiliki jumlah penduduk sebagai berikut:
Tabel 2. Jumlah Penduduk Kelurahan Kampung Baru

JUMLAH PENDUDUK
Jumlah laki-laki 3396 orang
Jumlah perempuan 3617 orang
Jumlah total 7013 orang
Jumlah kepala keluarga 1024 KK
Kepadatan Penduduk 11.363,04 per KM
Tabel 3. Jumlah Penduduk Menurut Agama

AGAMA/ALIRAN KEPERCAYAAN
Agama Laki-laki Perempuan
Islam 2000 orang 2662 orang
Kristen 40 orang 13 orang
Katholik 5 orang 3 orang
Hindu 5 orang 8 orang
Budha 7 orang 5 orang
Jumlah 2.053 orang 2.683 orang
Tabel 4. Jumlah Penduduk menurut Mata Pencaharian

MATA PENCAHARIAN POKOK
Jenis Pekerjaan Laki-laki Perempuan
Pegawai Negeri Sipil 40 orang 35 orang
Peternak 20 orang 5 orang
Nelayan 10 orang 0 orang
Montir 10 orang 0 orang
TNI 15 orang 0 orang
Pedagang Keliling 70 orang 50 orang
KOTA PAREPARE
Pembantu rumah tangga 50 orang 75 orang

Jumlah Total Penduduk 618 orang
2.3 Keadaan Sosial Budaya
Masyarakat Kelurahan Kampung Baru merupakan masyarakat majemuk yang
berbeda dalam agama, budaya, suku/etnis, mata pencaharian, pendidikan sehingga
interaksi yang terjadi menjadi saling ketergantungan satu dengan yang lain. Kondisi
sosial budaya masyarakat perkotaan menunjukkan egoisme sebagai salah satu ciri
masyarakat perkotaan. Namun masih ditemukan adanya rasa kekeluargaan seperti :
saat salah satu warga yang tertimpa kesusahan seperti meninggal dunia, bencana
kebakaran, bencana banjir, maka rasa gotong royong masih kental sehingga bertolak
belakang dengan ciri masyarakat perkotaan pada umumnya.
Suku yang dominan di Kelurahan Kampung Baru adalah etnis Bugis, karena
dominan warganya berasal dari etnis Bugis meskipun terdapat juga etnis makassar,
duri dan jawa. Untuk Keagamaan, masyarakat di Kelurahan Kampung Baru dominan
menganut agama Islam. Sikap toleransi antar agama pada msyarakat ini sangatlah
dijunjung tinggi.
Dalam hal pendidikan, untuk anak usia dini telah mendapatkan hak dan
kewajibannya yaitu pendidikan. Dari data dibawah ini dapat diketahui tingkatan
pendidikan masyarakat Kelurahan Kampung Baru antara lain :

KOTA PAREPARE
Tabel 5. Tabel Tingkatan Pendidikan

PENDIDIKAN
Tingkatan Pendidikan Laki-laki Perempuan
Usia 3 - 6 tahun yang sedang TK/play group 15 orang 10 orang
Usia 7 - 18 tahun yang tidak pernah sekolah 35 orang 30 orang
Usia 7 - 18 tahun yang sedang sekolah 130 orang 133 orang
Usia 18 - 56 tahun tidak pernah sekolah 17 orang 23 orang
Usia 18 - 56 tahun pernah SD tetapi tidak tamat 23 orang 30 orang
Tamat SD/sederajat 60 orang 75 orang
Usia 12 - 56 tahun tidak tamat SLTP 15 orang 20 orang
Usia 18 - 56 tahun tidak tamat SLTA 25 orang 20 orang
Tamat SMP/sederajat 120 orang 145 orang
Tamat SMA/sederajat 50 orang 85 orang
Tamat D-1/sederajat 10 orang 15 orang
Tamat D-3/sederajat 17 orang 25 orang
Tamat S-1/sederajat 18 orang 25 orang
Jumlah Total 1.133 orang
Tabel 6. Tabel Pendidikan Formal

Pendidikan Formal
Status Kepemilikan Jumlah Jumlah
Nama Jumlah (Terdaftar, Desa / Tenaga siswa/
terakreditasi) Pemerintah Swasta
Kelurahan Pengajar Mahasiswa
Play
1 Terdaftar 1 5 15
Group
TK 2 Terdaftar 2 8 50
SD 3 Terdaftar 3 8 75
SMP 2 Terdaftar 2 21 97
KOTA PAREPARE
2.4 Keadaan Ekonomi
Kelurahan Kampung Baru mangandalkan bidang pertanian dan bidang
perikanan sebagai tulang punggung ekonomi kelurahan. Pada bidang pertanian,
masyarakat kelurahan kampung baru mengandalkan pada penghasilan ubi kayu
dengan luas lahan 2,00 Ha atau 0,33 Ton/Ha. Dari hasil ini, masyarakat tidak menjual
ke pasar tetapi mengolahnya kembali dalam bentuk kripik ataupun makanan siap saji
di pasaran (toko). Pada bidang perikanan, nelayan terbagi dengan dua jenis alat
tangkap ikan yaitu menggunakan pancing dan pukat. Pada jenis alat tangkap pancing,
nelayan dapat menghasilkan produksi 30,00 (0,50 ton/th) sedangkan jenis alat
tangkap pukat dapat menghasilkan produksi 20,00 (0,50 ton/th). Aktivitas nelayan ini
sangat bergantung pada kondisi ataupun cuaca pada perairan ketika hendak keluar
mencari ikan dan melihat lokasi pencarian ikan sangat jauh sehingga tidak
menentunya jadwal berlayar. Hal seperti inilah yang membuat beberapa masyarakar
tertentu yang masih bertahan pada status nelayan harian.
2.5 Pembagian Wilayah Kelurahan

KOTA PAREPARE
Seacara administratif, Kelurahan Kampung Baru adalah bagian dari
Kecamatan Bacukiki Barat. Kecamatan Bacukiki Barat memiliki luas 13,00 km2.
Kecamatan ini terbagi dalam 6 kelurahan yang terdiri dari Kelurahan Lumpue dengan
luas wilayah 4,99 km2, Bumi Harapan 6,16 km2, Sumpang Minangae 0,31km2,
Cappagalung 0,70 km2, Tirosompe 0,38 km2 dan Kampung Baru 0,46 km2.
Kelurahan terluas di Kecamatan Bacukiki Barat adalah Kelurahan Bumi
Harapan dengan luas 6,16 km2 dan terkecil adalah Kelurahan Sumpang Minangae
yakni seluas 0,31 km2. Secara administratif, letak Kelurahan Kampung Baru adalah:
Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kelurahan Labbukang

Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kelurahan Bumi Harapan
Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kelurahan Tirosompe
Sebelah Barat : Berbatasan dengan Laut Lepas
2.6 Potensi Lokasi
Pada Lokasi Kelurahan Kampung Baru ini ada potensi yang dapat
dikembangkan dalam sektor pariwisata. Pada Taman Mattirotasi yang masuk dalam
wilayah kelurahan kampung baru ini dapat dikembangkan jika pengelolaan dan
pengawasan terhadap taman ini terstruktur. Karena dengan pengelolaan dan
pengawasan ini, tempat ini akan menjadi tempat peristirahatan antar provinsi, tempat
rekreasi keluarga di waktu libur dan dapat menikmati panorama sunset kota Parepare.
Selain itu, masyarakat juga dapat berpartisipasi dalam hal bisnis konsep ekowisata.
KOTA PAREPARE
BAB III
IDENTIFIKASI MASALAH DAN KENDALA YANG DIHADAPI
3.1 Identifikasi Masalah
Pada minggu pertama pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata di Kelurahan Kampung
Baru, Kecamatan Bacukiki Barat, Kota Parepare, aktivitas yang dilakukan yaitu
melakukan observasi pada lokasi tersebut. Berdasarkan hasil observasi yang
dilakukan, terdapat beberapa permasalahan yang dapat teridentifikasi. Masalah
tersebut merupakan masalah yang diperoleh berdasarkan informasi dari lurah, tokoh
masyarakat, serta masyarakat umum Kelurahan Kampung Baru. Masalah-masalah
yang teridentifikasi tersebut digolongkan dalam beberapa bidang, yaitu:
1. Bidang Sarana dan Prasarana
Berdasarkan hasil observasi dan interaksi langsung dengan lurah, tokoh
masyarakat, dan masyarakat umum Kelurahan Kampung Baru, kami memperoleh
informasi bahwa ada beberapa hal yang perlu dibenahi atau diperbaharui di
Kelurahan Kampung Baru dalam hal sarana dan prasarana. Beberapa hal tersebut
meliputi:
a. Pada kantor kelurahan, terlihat bahwa struktur organisasi Kelurahan
Kampung Baru mulai usang dan belum diperbaharui setelah masa
kepengurusan sebelumnya terganti

KOTA PAREPARE
b. Kantor Kelurahan masih membutuhkan identitas untuk memudahkan dalam
mengidentfikasi lokasi Kantor Kelurahan Kampung Baru
c. Peta wilayah yang ada masih kurang spesifik menggambarkan batas wilayah
pada Kelurahan Kampung Baru
d. Perlunya pembaharuan pada identitas papan nama kediaman ketua RT/RW,
serta pembaharuan papan nama setiap lorong di Kelurahan Kampung Baru
e. Berdasarkan hasil observasi, kualitas pelayanan pegawai atau staf di Kantor
Kelurahan kepada masyarakat masih perlu ditingkatkan kefektifitasannya
2. Bidang Pendidikan
masyarakat, dan masyarakat umum Kelurahan Kampung Baru, kami memperoleh
informasi bahwa pada daerah ini marak penyalahgunaan narkoba. Berhubung
kota Parepare ini merupakan daerah pelabuhan, tempat penghubung antar daerah
satu dengan daerah lainnya, maka masyarakat memiliki keresahan akan hal
tersebut. Masyarakat mengaku bahwa cukup sulit menangani masalah
penyalahgunaan narkoba tersebut, terlebih karena pemahaman akan narkoba itu
sendiri masih minim. Masyarakat masih mengharapkan bantuan dari pihak
berwenang untuk bisa menyadari akan bahaya penyalahgunaan narkoba, cara
mengatasi, dan sanksi hukumnya.
Selain itu, masalah lain yang juga teridentifikasi dalam bidang ini yaitu
terkait kurangnya kesadaran menabung bagi remaja. Berdasarkan hasil observasi

KOTA PAREPARE
terhadap sikap siswa dan siswi SMP Negeri 9 Parepare, kami melihat dan dapat
menyimpulkan bahwa siswa dan siswi disekolah memiliki kebiasaan jajan
berlebihan dan kurangnya kesadaran para siswa/i terhadap pentingnya berhemat
atau menabung. Padahal kesadaran menabung ini seyogianya dimiliki sejak dini
sebagai bekal hidup kedepannya.
3. Bidang Lingkungan
masyarakat, dan masyarakat umum Kelurahan Kampung Baru, dapat diketahui
bahwa di Kelurahan Kampung Baru rutin diadakan kerja bakti setiap hari Jumat.
Hari ini merupakan waktu dimana seluruh warga Kampung Baru kerja sama
membersihkan seluruh lingkungan Kampung Baru. Oleh karenanya, pihak
kelurahan mengharapkan partisipasi dari kami para peserta KKN dalam kegiatan
kerja bakti tersebut.
4. Bidang Kesehatan
Berdasarkan hasil observasi dan pengalaman pribadi, dapat terlihat bahwa
Kampung Baru merupakan daerah perkotaan yang terdapat banyak jajanan-
jajanan yang mengandung berbagai zat tambahan makanan, seperti pewarna,
pemanis, dan lain sebagainya. Jajanan-jajanan tersebut mayoritas dikonsumsi
oleh anak-anak dan pelajar yang pada usia tersebut kurang dianjurkan
mengonsumsi zat-zat tersebut secara berlebihan.

KOTA PAREPARE
5. Bidang Lain-lain
masyarakat, dan masyarakat umum Kelurahan Kampung Baru, dapat diketahui
bahwa di Kelurahan Kampung Baru rutin dilaksanakan perayaan Hari Ulang
Tahun (HUT) Kemerdekaan RI pada bulan Agustus. Oleh karenanya, pihak
kelurahan dan masyarakat mengharapkan partisipasi dari kami para peserta KKN
untuk memeriahkan kegiatan tersebut.
3.2 Kendala yang Dihadapi
Pada saat proses observasi, ada beberapa hal yang menjadi kendala kami
dalam mengidentifikasi permasalahan yang ada di Kelurahan Kampung Baru.
Salah satu kendala tersebut yakni kurangnya masyarakat yang bisa ditemui untuk
berbagi informasi terkait kondisi lingkungan ini. Hal ini dikarenakan lokasi kami
berada di tengah perkotaan, daerah dimana masyarakat sibuk dengan pekerjaan
masing-masing dan memiliki gaya hidup yang dapat dikatakan cukup
individualis. Selain itu, ada pula permasalahan yang teridentifikasi, namun cukup
sulit bagi kami untuk merealisasikan rancangan alternatif pemecahan masalah
yang ada. Oleh karenanya, kami memutuskan untuk melaksanakan kegiatan yang
kami anggap bisa laksanakan secara optimal, sesuai dengan kemampuan kami.
KOTA PAREPARE
BAB IV
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
Masalah yang telah teridentifikasi melalui observasi lokasi pada minggu
pertama di Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Bacukiki Barat, Kota Parepare,
selanjutnya ditindaklanjuti dengan mencari pemecahan masalah. Alternatif
pemecahan masalah yang disusun ini berbentuk program kerja yang didasarkan pada
saran dari pemerintah dan masyarakat Kelurahan Kampung Baru, serta keilmuan dari
peserta KKN Universitas Hasanuddin Gelombang 99. Program kerja yang
dilaksanakan dalam rentan 1 bulan 2 minggu tersebut meliputi:
1. Bidang Sarana dan Prasarana
Program kerja yang dilaksanakan di Kelurahan Kampung Baru dalam bidang
sarana dan prasarana, yaitu:
a. Pengadaan dan pembaharuan struktur organisasi Kelurahan Kampung Baru
b. Pengadaan dan pembaharuan identitas Kelurahan Kampung Baru
c. Pengadaan dan pembaharuan Peta Administrasi wilayah Kelurahan
Kampung Baru
d. Pengadaan dan pembaharuan identitas papan nama kediaman ketua RT/RW
dan lorong di Kelurahan Kampung Baru
e. Pengadaan SOP (Standard Operating Procedure) Pelayanan Publik

KOTA PAREPARE
2. Bidang Pendidikan
Program kerja yang dilaksanakan di Kelurahan Kampung Baru dalam bidang
pendidikan, yaitu:
a. Sosialisasi tentang bahaya penggunaan narkoba di usia dini (Psikologis dan
Hukum)
b. GEMA (Gemar Menabung)
c. Sosialisasi tentang dasar hukum penyalahgunaan narkoba pada masyarakat
3. Bidang Lingkungan
Program kerja yang dilaksanakan di Kelurahan Kampung Baru dalam
bidang lingkungan, yaitu KEBAL (Kerja Bakti Lingkungan) Kelurahan
Kampung Baru.
4. Bidang Kesehatan
Program kerja yang dilaksanakan di Kelurahan Kampung Baru dalam
bidang kesehatan, yaitu sosialisasi tentang kesehatan terkait zat aditif yang
terkandung dalam makanan.
5. Bidang Lain-lain
Program kerja yang dilaksanakan di tingkat Kecamatan dan Kelurahan
Kampung Baru dalam bidang lainnya, yaitu ikut berpartisipasi dalam
memeriahkan Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI atau
Semarak 17 Agustus.
KOTA PAREPARE
BAB V
EVALUASI DAN HASIL PELAKSANAAN
Berdasarkan hasil observasi pada minggu pertama, ada beberapa masalah
yang teridentifikasi dan ditindaklanjuti dengan alternatif pemecahan masalah berupa
program-program kerja. Program kerja tersebut merupakan ide pemikiran dari peserta
KKN Universitas Hasanuddin Gelombang 99 beserta masyarakat Kelurahan
Kampung Baru yang didiskusikan dalam Seminar Program Kerja Kelurahan
Kampung Baru, Kecamatan Bacukiki Barat, Kota Pare-pare. Adapun program kerja
yang telah dilaksanakan, yaitu:
1. Pengadaan dan Pembaharuan Struktur Organisasi Kelurahan Kampung
Baru
Tujuan : Untuk memperbaharui struktur organisasi Kelurahan
Kampung Baru
Sasaran : Kantor Kelurahan Kampung Baru
Hari/Tanggal : Selasa, 24 Juli 2018
Tempat : Kelurahan Kampung Baru
Penanggung Jawab : Fahmi Achmad Nurfaizi (D51115319)
Unsur yang Terlibat : Mahasiswa KKN UNHAS Gel. 99 Kelurahan
Kampung Baru
Hambatan : Berjalan lancar tanpa ada hambatan

KOTA PAREPARE
Tindak Lanjut : Terlaksana sesuai harapan
2. Pengadaan dan Pembaharuan Identitas Kelurahan Kampung Baru
Tujuan : Untuk menunjukkan lokasi kantor Kelurahan
Kampung Baru
Penanggung Jawab : Mahasiswa KKN UNHAS Gel. 99 Kampung Baru
Kampung Baru
3. Pengadaan dan Pembaharuan Peta Administrasi Wilayah Kelurahan
Kampung Baru
Tujuan : Untuk mengetahui batas wilayah Kampung Baru
secara spesifik dan pemetaan infrastruktur

KOTA PAREPARE
Penanggung Jawab : Prabowo Setiawan (L111 13 011)
Kampung Baru
4. Pengadaan dan Pembaharuan Identitas Papan Nama Kediaman Ketua
RT/RW dan Lorong di Kelurahan Kampung Baru
Tujuan : Untuk mengetahui kediaman setiap ketua RT/RW
dan nama setiap lorong di Kelurahan Kampung Baru
Sasaran : Kelurahan Kampung Baru
Hari/Tanggal : Juli 2018
Kampung Baru dan beberapa aparat pemerintah
Kelurahan Kampung Baru

KOTA PAREPARE
5. Pengadaan SOP (Standard Operating Procedure) Pelayanan Publik
Tujuan : Untuk memudahkan pegawai atau staf Kelurahan
Kampung dalam memberikan pelayanan yang efektif
pada masyarakat
Sasaran : Pegawai atau staf Kantor Kelurahan Kampung Baru
Tempat : Kampung Baru
Penanggung Jawab : Asmaul Husna (E21115002)
Kampung Baru
6. Sosialisasi tentang Bahaya Penggunaan Narkoba di Usia Dini (Pandangan
Hukum dan Psikologis)
Tujuan : Memberikan pemahaman kepada siswa/i SMP di
Kelurahan Kampung Baru terkait bahaya penggunaan
narkoba, dari segi hukum dan psikologis
Sasaran : Remaja di Kelurahan Kampung Baru, khususnya
siswa/i SMP Negeri 9 Pare-pare

KOTA PAREPARE
Hari/Tanggal : Kamis, 26 Juli 2018
Tempat : Ruang Kelas. IX.2 SMP Negeri 9 Pare-pare
Penanggung Jawab : Chaerunnisa Indra (N11114509), Umi Kalsum
(Q11115020), Al Fatur Rachman (B11115305)
Kampung Baru, siswa, serta pihak-pihak terkait di
SMP Negeri 9 Parepare
7. GEMA (Gemar Menabung)
Tujuan : Memberikan pemahaman kepada siswa/i SMP
Kelurahan Kampung Baru tentang pentingnya
menabung
Sasaran : Remaja di Kelurahan Kampung Baru, khususnya
siswa/i SMP Negeri 9 Pare-pare
Hari/Tanggal : Kamis, 26 Juli 2018
Tempat : Ruang Kelas. IX.1 SMP Negeri 9 Pare-pare
Penanggung Jawab : A. Siti Adliyah Ghaisani (A31115318), Sri Devi
(I11115076)
KOTA PAREPARE
Kampung Baru, siswa, serta pihak-pihak terkait di
SMP Negeri 9 Parepare
8. Sosialisasi tentang Dasar Hukum Penyalahgunaan Narkoba pada
Masyarakat
Tujuan : Memberikan pemahaman kepada masyarakat di
Kelurahan Kampung Baru terkait bahaya penggunaan
narkoba, khususnya dasar sanksi hukumnya
Sasaran : Warga Kelurahan Kampung Baru
Hari/Tanggal : Kamis, 2 Agustus 2018
Tempat : Aula Kantor Kelurahan Kampung Baru
Penanggung Jawab : Syamsinar (B12115023)
Kampung Baru, aparat Pemerintah Kampung Baru,
serta warga Kampung Baru

KOTA PAREPARE
9. Sosialisasi tentang Kesehatan
Tujuan : Untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat
terkait pentingnya menjaga kesehatan, khususnya
kandungan zat aditif makanan
Hari/Tanggal : Kamis, 2 Agustus 2018
Tempat : Aula Kantor Kelurahan Kampung Baru
Penanggung Jawab : Siti Rosida R. Djakad (H31115502)
10. KEBAL (Kerja Bakti Lingkungan) Kelurahan Kampung Baru
Tujuan : Menyelaraskan efektivitas kerja bakti di Kelurahan
Kampung Baru
Hari/Tanggal : Juli – Agustus 2018

KOTA PAREPARE
11. Semarak 17 Agustus
Tujuan : Meningkatkan semangat nasionalisme pelajar dan
masyarakat Kelurahan Kampung Baru
Hari/Tanggal : Agustus 2018

KOTA PAREPARE
BAB VI
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Hasanuddin Gelombang 99 di
Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Bacukiki Barat, Kota Pare-pare berlangsung
selama 1 bulan 2 minggu. Selama rentan waktu tersebut, terdapat beberapa masalah
yang teridentifikasi, yang selanjutnya ditindaklanjuti dengan mencari alternatif
pemecahan masalahnya. Alternatif pemecahan masalah tersebut dirancang dalam
bentuk program kerja yang disesuaikan dengan kemampuan, harapan masyarakat,
serta keilmuan peserta KKN. Program kerja yang terbagi menjadi beberapa bidang,
meliputi bidang sarana dan prasarana, pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan bidang
lainnya ini dapat dikatakan telah terlaksana dengan baik.
4.2 Saran
Berdasarkan proses dan hasil Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang telah dilakukan
di Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Bacukiki Barat, Kota Parepare, maka ada
beberapa saran yang dapat kami berikan demi perkembangan dan kemajuan
pelaksanaan KKN selanjutnya. Saran tersebut antara lain, untuk:
1. Mahasiswa
a. Perlu meningkatkan kepekaan terhadap permasalahan disekitar, dan
kemampuan yang baik dalam beradaptasi dengan lingkungan apapun

KOTA PAREPARE
b. Perlu adanya koordinasi dan kerjasama yang baik antar individu dan
kelompok, sehingga program kerja dapat berjalan dengan baik dan lancar
c. Menanamkan dalam diri bahwa tujuan utama ber-KKN adalah membantu
penyelesaian masalah yang dihadapai masyarakat, dan belajar berproses di
tengah-tengah masyarakat
d. Mampu menyalurkan ide-ide kreatif dan inovatif dalam pembangunan
berbagai hal di lingkungan masyarakat
2. Pemerintahan Kelurahan dan Masyarakat
a. Mengubah persepsi bahwa mahasiswa KKN adalah sebagai penyandang
dana (donator) dalam perkembangan suatu daerah, melainkan sebagai
motivator, mediator dan dinamisator
b. Dapat berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan yang diadakan oleh
mahasiswa KKN
KOTA PAREPARE
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
(Nama-Nama Peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Gelombang 99
Universitas Hasanuddin, Kelurahan Kampung Baru
Kecamatan Bacukiki Barat Kota Pare-Pare)
NO NAMA NIM FAKULTAS JABATAN

Koordinator
1 Prabowo Setiawan L11113011 Ilmu Kelautan dan Perikanan
Kelurahan
2 Umi Kalsum Q11115020 Kedokteran Sekretaris Kelurahan
Fahmi Achmad
3 D51115319 Teknik Bendahara Kelurahan
Nurfaizi
4 Asmaul Husna E21115002 Ilmu Sosial dan Politik Anggota
5 Sri Devi I11115076 Peternakan Anggota
A. Siti Adliyah
6 A31115318 Ekonomi dan Bisnis Anggota
Ghaisani
7 Chaerunnisa Indra N11114509 Farmasi Anggota
8 Syamsinar B12115023 Hukum Anggota
9 Siti Rosida R. Djakad H31115502 MIPA Anggota
10 Al Fatur Rachman B11115305 Hukum Anggota
KOTA PAREPARE
LAMPIRAN II
STRUKTUR ORGANISASI
KELURAHAN KAMPUNG BARU
KOTA PAREPARE
Lampiran III
Program Kerja KKN
a. Pengadaan Identitas Kantor Kelurahan
b. Pengadaan Peta Administratif Kelurahan

KOTA PAREPARE
c. Pengadaan Struktur Organisasi Kelurahan

KOTA PAREPARE
d. Pengadaan SOP Pelayanan Publik

KOTA PAREPARE
e. Sosialisasi tentang Bahaya Penggunaan Narkoba di Usia Dini (Pandangan

Hukum dan Psikologis)
KOTA PAREPARE
f. Sosialisasi Gemar Menabung

KOTA PAREPARE
g. Sosialisasi tentang Dasar Hukum Penyalahgunaan Narkoba pada Masyarakat
h. Sosialisasi tentang Kesehatan (Zat Adiktif Makanan)

KOTA PAREPARE
i. Kerja Bakti Lingkungan

KOTA PAREPARE
KOTA PAREPARE
j. Semarak 17 Agustus 2018 tingkat Kelurahan dan Kecamatan

Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gelombang 99 Kecamatan Bacukiki Barat Kota Parepare

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gelombang 99 Kecamatan Bacukiki Barat Kota Parepare

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

KULIAH KERJA NYATA (KKN) GELOMBANG 99

1.1 Latar Belakang

studi pada tingkat perguruan tinggi, termasuk Universitas Hasanuddin. Dengan

Mahasiswa sebagai calon sarjana dituntut untuk dapat mengaplikasikan pengetahuan

pelaksanaan pembangunan terutama pembangunan pola pikir, sekaligus belajar

bersosialisasi di dalam kehidupan bermasyarakat.

perguruan tinggi yang ketiga, yaitu pengabdian masyarakat, yang merupakan

diujikan akan direalisasikan atau dimanfaatkan secara nyata di masyarakat sebagai

bentuk pengabdian masyarakat yang diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup

masyarakat yang dijadikan objek KKN. Bentuk perealisasian tersebut juga

diharapkan dapat menjawab permasalahan yang dihadapi masyarakat tersebut.

kenyataan, bahwa hampir setiap masalah kehidupan dalam masyarakat selalu

mengembangkan diri dengan melakukan interaksi sosial kemasyarakatan diluar kelas.

Kedua, mambantu masyarakat serta pemerintah melancarkan kegiatan sosial

kemasyarakatan dan kegiatan pembangunan di lokasinya masing-masing.

Mahasiswa sebagai bagian dari masyarakat diharapkan memiliki andil dalam

diperoleh dalam menjawab permasalahan yang ada. Mengidentifikasi dan

pengabdian dapat terealisasikan dengan optimal.

memiliki keterkaitan dan peranan dalam pengembangan masyarakat. Mahasiswa

dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan dalam membantu pemecahan masalah

masyarakat. Mahasiswa sebagai komponen utama mampu berproses dalam kehidupan

bermasyarakat, bagaimana mahasiswa dapat bekerjasama dengan sesama mahasiswa

maupun masyarakat secara umum, yang pada akhirnya peranan Universitas

Hasanuddin sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni,

menjadi lebih nyata.

adalah bagaimana seorang mahasiswa sebagai komponen utama mampu berproses

dalam kehidupan bermasyarakat, bagaimana mahasiswa dapat bekerjasama dengan

masyarakat itu sendiri.

tujuan utama untuk memberikan pendidikan kepada mahasiswa. Namun, karena

pelaksanaanya mengambil lokasi di masyarakat dan memerlukan keterlibatan

masyarakat, maka realisasinya harus sekaligus bisa memberikan kemanfaatan bagi

kepada mahasiswa untuk pengembangan diri dengan melakukan interaksi sosial

kemasyarakatan di luar kelas, dan yang kedua membantu masyarakat serta

pemerintah melancarkan kegiatan sosial kemasyarakatan dan kegiatan pembangunan

merupakan suatu kelembagaan yang terpisah dari masyarakat. Keduanya memiliki

pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, menjadi lebih nyata.

a. Memberi pengalaman belajar tentang pembangunan masyarakat dan

pengalaman kerja nyata dalam bidang pembangunan

b. Menjadikan lebih dewasanya kepribadian mahasiswa dan bertambah luasnya

c. Memacu pembangunan masyarakat dengan menumbuhkan motivasi kekuatan

d. Mendekatkan Perguruan Tinggi kepada masyarakat

1.3 Sasaran dan Manfaat

a. Memperdalam pengertian mahasiswa tentang cara berfikir dan bekerja

secara interdisipliner, sehingga dapat menghayati adanya

ketergantungan kaitan dan Kerjasama antar sektor.

b. Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa tentang

pemanfaatan ilmu, teknologi, dan seni yang dipelajarinya bagi

c. Memperdalam penghayatan dan pengertian mahasiswa terhadap

kesulitan yang dihadapi oleh masyarakat dalam melaksanakan

d. Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa terhadap seluk

beluk keseluruhan dari masalah pembangunan dan perkembangan

e. Mendewasakan cara berfikir serta mengingatkan daya penalaran

mahasiswa dalam melakukan penelaahan, perumusan dan pemecahan

masalah secara pragmatis ilmiah.

f. Memberikan keterampilan kepada mahasiswa untuk melaksanakan

pembangunan dan pengembangan masyarakat berdasarkan IPTEKS

secara interdisipliner atau antar sektor.

g. Melatih mahasiswa sebagai dinamisator dan problem solver.

h. Memberikan pengalaman belajar dan bekerja sebagai kader

pembangunan sehingga terbentuk sikap dan rasa cinta terhadap

i. Melalui pengalaman bekerja dalam melakukan penelaahan,

merumuskan, dan memecahkan masalah secara langsung akan

menumbuhkan sifat profesionalisme dan kepedulian sosial dalam diri