Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PENGAMATAN

PERTUMBUHAN BIJI KACANG MERAH

Laporan ini ditujukan untuk memenuhi


Tugas Biologi
Kelas XII IPA 4

Disusun oleh:

SMA NEGERI 2 PURWAKARTA


Jalan Menteri Supeno 16 Telp. (0283) 353498 Tegal
Tahun 2016/2017
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Tumbuhan adalah makhluk hidup yang mempunyai ciri sebagaimana makhluk hidup
lainnya. Salah satu ciri tumbuhan adalah mengalami pertumbuhan dan
perkembangan. Pertumbuhan pada tanaman dapat dilihat dari makin besarnya suatu
tanaman yang disebabkan oleh jumlah sel yang bertambah banyak dan bertambah
besar.dan bersifat tidak dapat balik (irreversible). Selain tumbuh, tanaman juga
mengalami perkembangan. Perkembangan adalah peristiwa biologis menuju
kedewasaan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk
tubuh (metamorfosis) dan tingkat kedewasaan.

Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses yang berjalan secara


stimultan (pada waktu yang bersamaan). Perbedaannya terletak pada faktor kuantitatif
karena mudah diamati, yaitu perubahan jumlah dan ukuran. Sebaliknya
perkembangan dapat dinyatakan secara kualitatif karena perubahannya bersifat
fungsional.

Tumbuhan yang masih kecil, belum lama muncul dari biji dan masih hidup dari
persediaan makanan yang terdapat di dalam biji, yang dinamakan kecambah
(plantula). Awal perkecambahan dimulai dengan berakhirnya masa dormansi. Masa
dormansi adalah berhentinya pertumbuhan pada tumbuhan dikarenakan kondisi
lingkungan yang tidak sesuai. Berakhirnya masa dormansi ditandai dengan masuknya
air ke dalam biji suatu tumbuhan, yang disebut dengan proses imbibisi. Imibibisi ini
terjadi karena karena penyerapan air akibat potensial air yang rendah pada biji yang
kering. Air yang berimbibisi menyebabkan biji mengembang dan memecahkan kulit
pembungkusnya dan juga memicu perubahan metabolik pada embrio yang
menyebabkan biji tersebut melanjutkan pertumbuhan. Enzim-enzim akan mulai
mencerna bahan-bahan yang disimpan pada endosperma atau kotiledon, dan nutrien-
nutriennya dipindahkan ke bagian embrio yang sedang tumbuh.

Biji dapat berkecambah karena di dalamnya terdapat embrio atau lembaga tumbuhan.
Embrio atau lembaga tumbuhan mempunyai tiga bagian, yaitu akar lembaga/calon
akar (radikula), daun lembaga (kotiledon), dan bayang lembaga (kaulikulus).

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman, salah satunya,


yaitu faktor cahaya. Cahaya kelihatannya merupakan petunjuk utama yang memberi
tahu benih bahwa ia telah menembus tanah. Kita dapat menipu biji kacang merah,
sehingga biji mengecambahkan biji dalam kegelapan.
Dari keadaan tersebut, kami termotivasi untuk melakukan pengamatan terhadap
pertumbuhan biji kacang merah didua tempat berbeda yaitu di tempat gelap dan
terang dengan media kapas kering. Pemilihan tempat ini sudah melalui pertimbangan
pada beberapa faktor. Untuk itu kami membuktikannya dengan melakukan
pengamatan seperti yang tercantum pada laporan ini.

1.2. Rumusan Masalah


a. Apakah cahaya dan media kapas kering yang digunakan dapat mempengaruhi
pertumbuhan biji kacang merah?
b. Adakah perbedaan pertumbuhan biji kacang merah di dua tempat, yaitu di
tempat terang dan di tempat gelap ?
c. Faktor apa sajakah yang mempengaruhi pertumbuhan kacang merah yang
diletakkan didua tempat?

1.3. Tujuan Praktikum


a. Mengetahui pengaruh cahaya dan media kapas kering terhadap pertumbuhan
biji kacang merah
b. Mengetahui perbedaan pertumbuhan biji kacang merah di dua tempat berbeda
(tempat terang dan tempat gelap)
c. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan biji kacang merah
di dua tempat.

1.4. Manfaat Praktikum


Beberapa manfaat yang bisa kita peroleh dari percobaan/penelitian yang kita lakukan
yaitu sebagai berikut:

· Bagi siswa → Manfaat bagi siswa dengan adanya praktikum ini yaitu
pengetahuan siswa tentang faktor cahaya dan media perkecambahan dalam
mempengaruhi pertumbuhan tanaman khususnya kacang merah.
· Bagi guru → Manfaat bagi guru melalui praktikum ini yaitu guru dapat
mengetahui tingkat pemahaman siswa yang akan cara melakukan uji praktek dalam
hal ini mengenai pertumbuhan biji kacang merah
BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

2.1. Landasan Teori

1) Kacang Merah

Taksonomi tanaman
Kingdom : Plant Kingdom
Divisio : Spermatophyta
Sub divisio : Angiosspermae
Kelas : Dicotyledonae
Sub kelas : Calyciflorae
Ordo : Rosales (Leguminales)
Famili : Leguminosae (Papilionaceae)
Sub famili : Papilionoideae
Genus : Phaseolus
Spesies : Phaseolus vulgaris L.
Habitat tanaman
Kacang merah akan berbunga pada panjang hari 9-18 jam dan untuk tipe berhari
pendek memerlukan panjang hari terendah antara 11-12.3 jam untuk inisiasi bunga.
Temperatur optimum antara 16 hingga 27 ° C. Curah hujan normal tahunan adalah
900-1500 mm tetapi dapat toleran dengan sedikitnya 500-600 mm dalam satu musim
penanaman. Kacang ini tumbuh di dataran rendah tropis dan area subtropis tetapi
dapat tumbuh hingga ketinggian 2000-2500 m. Kacang merah menyukai lahan
beraerasi dan berdrainase baik dengan pH 6.0-6.8. Beberapa kultivar tahan terhadap
lahan asam dengan pH serendah-rendahnya 4.4.

2) Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan

Pertumbuhan dapat diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau volume
serta jumlah sel secara irreversible, atau tidak dapat kembali ke bentuk semula.
Sedangkan Perkembangan adalah peristiwa perubahan biologis menuju kedewasaanm
tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh
(metamorfosis) dan tingkat kedewasaan.

Pada proses pertumbuhan selalu terjadi peningkatan volume dan bobot tubuh
peningkatan jumlah sel dan protoplasma. Berbeda dengan pertumbuhan,
perkembangan bukan merupakan besaran sehingga tidak dapat diukur. Perkembangan
pada tumbuhan diawalai sejak terjadi fertilisasi. Calon Tumbuhan akan berubah
bentuk dari sebuah telur yang dibuahi menjadi zigot, embrio, dan akhirnya menjadi
sebatang pohon. Proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali
dengan aktivitas sintetis bahan mentah (bahan baku) berupa molekul sederhana dan
molekul kompleks. Tahapan yang dilalui selama melangsungkan proses tersebut
adalah sebagai berikut :
a.Tahap pembelahan sel, yaitu sel induk membelah menjadi beberapa sel anak.
b.Tahap pembentangan, yaitu pembesaran atau peningkatan volume sel anak. Pada
sel tumbuhan, peningkatan tersebut biasanya disebabkan oleh penyerapan air kedalam
vakuola.
c.Tahap pematangan, yaitu perkembangan sel anak yang telah mencapai ukuran
tertentu menjadi bentuk khusus (terspesialisasi) melalui proses diferensiasi. Pada
akhirnya terbentuk jaringan, organ, dan individu.

3) Pertumbuhan dan Perkembangan Awal

Pertumbuhan awal tumbuhan berbiji dimulai dari biji. Biji mengandung potensi yang
dibutuhkan untuk tumbuh menjadi individu yang baru, misalnya embrio, cadangan
makanan, dan calon daun (calon akar).

Sebutir biji mengandung satu embrio. Embrio terdiri atas radikula (yang akan tumbuh
menjadi akar) dan planula ( yang akan tumbuh menjadi kecambah). Cadangan
Makanan bagi embrio tersimpan dalam kotiledon yang didalamnya terkandung pati,
protein, dan beberapa jenis enzim. Kotiledon dikelilingi oleh bahan yang kuat, yang
disebut testa. Testa berfungsi sebagai pelindung kotiledon untuk mencegah kerusakan
embrio dan masuknya bakteri atau jamur kedalam biji. Testa memiliki sebuah lubang
kecil, disebut mikropil. Didekat mikropil terdapat hilum yang menggabungkan
kulitkotiledon.

Biji memiliki kandungan air yang sangat sedikit. Pada saat biji terbentuk, air
didalamnya dikeluarkan sehingga biji mengalami dehidrasi. Akibat ketiadaan air, biji
tidak dapat melangsungkan proses metabolism sehingga menjadi tidak aktif
(dorman). Dormansi biji sangat bermanfaat pada kondisi tidak nyaman (suasana
ekstrem, sangat dingin atau kering) karena struktur biji yang kuat akan melindungi
embrio agar tetap bertahan hidup.
Perkembangan Embrio

Embrio berkembang didalam biji. Setelah fertilisasi, zigot mengalami rangakian


pembelahan sel. Salah satu dari dua sel yang berasal dari mitosis zigot akan
berkembang menjadi embrio asli, sedangkan sel yang lain menjadi bahan awaldari
jaringan suspensor.
Embrio didalam bakaln biji (ovulum) berkembang menjadi massa bulat yang
mengandung ratusan sel. Massa sel tersebut berkembang menjadi jaringan primer dan
akhirnya membentuk seluruh jaringan utama tumbuhan dewasa, termasuk kotiledon.
Kotiledon berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan dan perkecambahan
(germinasi).

Pada kutub embrio ditemukan dua massa sel yang belum terdiferensiasi, yaitu
meristem apical ujung (terminal) dan meristem apical akar. Sel-sel tersebut berada
dalam kondisi dorman ketika biji pada masa dorminasi. Setelah biji berkecambah,
kedua massa sel tersebut berkembang menjadi daerah pertumbuhan batang dan akar.
Perkembangan embrio terhenti setelah mencapai tahapan tertentu, yaitu saat bakal biji
telah menjadi biji matang. Biji tersebut tetap, yaitu sesuai untuk perkecambahan.
Didalam biji yang matang, endosperma akan telah terdiferensiasi menjadi lapisan
terluar sel (aleuron) dan massa sel terdalam bertepung. Sel-sel aleuron menyintesis
enzim amilase. Enzim tersebut dapat mengubah cadangan zat pati didalam
endosperma menjadi gula yang dapat digunakan oleh embrio.

4) Perkecambahan

Perkecambahan adalah proses pertumbuhan embrio dan komponen-komponen biji


yang memiliki kemampuan untuk tumbuh secara normal menjadi tumbuhan baru.
Komponen biji tersebut adalah bagian kecambah yang terdapat didalam biji, misalnya
radikula dan plumula.

Tahapan perkecambahan

Perkembangan biji berhubungan dengan aspek kimiawi. Proses tersebut meliputi


beberapa tahapan, antara lain imbibisi, sekresi hormone dan enzim, hidrolisis
cadangan makanan, pengiriman bahan makanan terlarut dan hormone ke daerah titik
tumbuh atau daerah lainnya, serta asimilasi (fotosintetis).
Proses penyerapan cairan pada biji (imbibisi) terjadi melalui mikropil. Air yang
masuk kedalam kotiledon membengkak. Pembengkakan tersebut pada akhirnya
menyebabkan pecahnya testa.
Awal perkembangan didahului aktifnya enzim hidrolase (protease, lipase, dan
karbohidrase) dan hormone pada kotiledon atau endosperma oleh adanya air. Enzim
protease segera bekerja mengubah molekul protein menjadi asam amino. Asam amino
digunakan untuk membuat molekul protein baru bagi membrane sel dan sitoplasma.
Timbunan pati diuraikan menjadi maltose kemudian menjadi glukosa. Sebagian
glukosa akan diubah menjadi selulosa, yaitu bahan untuk membuat dinding sel bagi
sel-sel yang baru. Bahan makanan terlarut berupa maltosa dan asam amino akan
berdifusi ke embrio.

Semua proses tersebut memerlukan energi. Biji memperoleh energy melalui


pemecahan glukosa saat proses respirasi. Pemecahan glukosa yang berasal dari
timbunan pati menyebabkan biji kehilangan bobotnya. Setelah beberapa hari, plumula
tumbuh di atas permukaan tanah. Daun pertama membuka dan mulai melakukan
fotosintesis.

Tipe Perkecambahan
Berdasarkan posisi kotiledon dalam proses perkecambahan dikenal perkecambahan
hypogeal dan epigeal.
1. Hipogeal
Hipogeal adalah pertumbuhan memanjang dari epikotil yang meyebabkan plumula
keluar menembus kulit biji dan muncul di atas tanah. Kotiledon relative tetap
posisinya. Contoh tipe ini terjadi pada kacang kapri dan jagung.
2. Epigeal
Pada epigeal hipokotillah yang tumbuh memanjang, akibatnya kotiledon dan plumula
terdorong ke permukaan tanah. Perkecambahan tipe ini misalnya terjadi pada kacang
merah dan jarak. Pengetahuan tentang hal ini dipakai oleh para ahli agronomi untuk
memperkirakan kedalaman tanam.

5) Pengaruh Cahaya pada Pertumbuhan Tumbuhan

Cahaya bermanfaat bagi tumbuhan terutama sebagai energi yang nantinya digunakan
untuk proses fotosintesis. Cahaya juga berperan dalam proses pembentukan klorofil.
Akan tetapi cahaya dapat bersifat sebagai penghambat (inhibitor) pada proses
pertumbuhan, hal ini terjadi karena cahaya dapat memacu difusi auksin kebagian
yang tidak terkena cahaya. Sehingga, proses perkecambahan yang diletakan di tempat
yang gelap akan menyebabkan terjadinya etiolasi.
6) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman :


Gen
Setiap jenis tumbuhan membawa gen untuk sifat-sifat tertentu, seperti berbatang
tinggi atau berbatang rendah. Tumbuhan yang mengandung gen ‘baik’ dan
didukung oleh lingkungan yang sesuai akan.memperlihatkan pertumbuhan yang
baik.

 Hormon
Hormon pada tumbuhan juga memegang peranan penting dalam proses
perkembangan dan pertumbuhan.
Auksin :untuk membantu perpanjangan sel
Giberelin :untuk pemanjangan dan pembelahan sel
Sitokinin :untuk menggiatkan pembelahan sel
Etilen :untuk mempercepat buah menjadi matang
Asam traumalin :Merangsang pemebelahan sel di bagian tumbuhan yang luka
Kalin :Merangsang pembentukan organ tumbuhan sbb :
- Rizokalin : Untuk pembentukan akar
- Aulokalin : Untuk pembentukan batang
- Filokalin : Untuk pembentukan daun
- Antokalin : Untuk pembentukan bunga

b. Faktor Eksternal

 Air
Fungsi air antara lain :
- Untuk Fotosintesis
- Mengaktifkan reaksi-reaksi enzim
- Membantu proses perkecambahan biji
- Menjaga (mempertahankan) kelembapan
- Untuk transpirasi
- Meningkatkan tekanan turgor sehingga merangsang pemebelahan sel
- Menghilangkan asam asbisat
 Suhu / Temperatur Lingkungan
Tinggi rendah suhu menjadi salah satu faktor yang menentukan tumbuh kembang,
reproduksi dan kelangsungan hidup dari tanaman. Suhu yang baik bagi tumbuhan
adalah antara 22°C-37°C. Temperatur yang lebih atau kurang dari batas normal
tersebut dapat mengakibatkan pertumbuhan yang lambat atau berhenti.

 Kelembaban Udara
Kadar air dalam udara dapat mempengaruhi pertumbuhan serta perkembangan
tumbuhan. Tempat yang lembab menguntungkan bagi tumbuhan di mana tumbuhan
dapat mendapatkan air lebih mudah serta berkurangnya penguapan yang akan
berdampak pada pembentukan sel yang lebih cepat.

 Cahaya Matahari
Sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat melakukan fotosintesis
(khususnya tumbuhan merah). Jika suatu tanaman kekurangan cahaya matahari, maka
tanaman itu bisa tampak pucat dan warna tanaman itu kekuning-kuningan (etiolasi).
Pada kecambah, justru sinar matahari dapat menghambat proses pertumbuhan.

 Nutrien
Tumbuhan memerlukan nutrien untuk kelangsungan hidupnya. Nutrien yang
dibutuhkan dalam jumlah banyak disebut unsur makro (makronutrien). Unsur makro
misalnya karbon, oksigen, hidrogen, nitrogen, sulfur, kalium, kalsium, fosfor, dan
magnesium. Sedangkan nutrien yang dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah sedikit
disebut unsur mikro (Mikronutrien). Contoh unsur mikro adalah klor, besi, boron,
mangan, seng, tembaga, dan molibdenum.
Kekurangan nutrien di tanah atau media tempat tumbuhan hidup menyebabakan
tumbuhan mengalami defisiensi. Defisiensi mengakibatkan tumbuhan menjadi
tumbuh dan berkembang dengan tidak sempurna.

 Kelembapan
Kelembapan ada kaitannya dengan laju transpirasi melalui daun, karena transpirasi
akan terkait dengan laju pengangkutan air dan unsur hara terlarut. Jika kondisi
lembap dapat dipertahankan, akan banyak air yang diserap dan lebih sedikit yang
diuapkan. Kondisi ini mendukung aktivitas pemanjangan sel sehingga sel-sel lebih
cepat mencapai ukuran maksimum dan tumbuhan membesar.
2.2. Hipotesis

Biji kacang merah yang tumbuh di tempat gelap akan tumbuh lebih cepat
dibandingkan biji kacang merah yang tumbuh di tempat yang terkena matahari.

Pertumbuhan Kacang merah (pertambahan panjang/tinggi batang) kian hari akan


semakin terhambat dan lama kelamaan tanaman tersebut akan mati dikarenakan
media perkecambahan yang digunakan berupa kapas kering.

BAB III
METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang dilakukan penulis adalah dengan cara bereksperimen

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Praktikum tentang “Pertumbuhan Biji Kacang Merah” dilakukan di rumah penulis di


Jalan Sawo Gg Nangka No 39.
Waktu pratikum “Pertumbuhan Biji Kacang Merah” dilaksanakan tepatnya pada
Jum’at 19 Juli 2013.

3.2. Alat dan Bahan Praktikum

a. Alat
v Botol Plastik (2 buah)

b. Bahan
v Kacang merah
v Kapas

c. Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan praktikum
2. Rendam Kacang Merah semalam. Cari kacang merah yang memiliki kualitas
bagus, berukuran tidak terlalu kecil, dan mengkilap.
3. Masukkan kapas kering kedalam masing masing botol plastik
4. Masukkan 5 biji Kacang Merah kedalam masing masing botol plastic
5. Taruh 1 botol plastic tersebut di tempat terang
6. Taruh 1 botol plastic lainnya di dalam kardus sebagai tempat gelap
7. Ukur panjang/tinggi batang, dan pertambahan panjang akar selama 1 minggu
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Tabel Hasil Pengamatan


 Data Hasil Pengamatan Pertumbuhan Kacang Merah di Tempat Gelap

Panjan Pertambaha Tipe


Jumlah Warna
g n Perkecambah Ket.
Daun Daun
Batang Panjang akar an
Hari 1
- - - - -
(19/07/13)
Batang
pucat,
Hari 2 diameter
0,5 cm 0,2 cm - -
(20/07/13) batang
berukur
an kecil
Batang
Hari 3
1,3 cm 0,4 cm - - Mengun
(21/07/13)
ing
Epigeal
Batang
Hari 4
1,3 cm 0,4 cm - - menguni
(22/07/13)
ng
Diamete
Hari 5 r
1,3 cm 0,4 cm - -
(23/07/13) mengeru
t
Hari 6 Tanama
1,3 cm 0,4 cm - -
(24/07/13) n layu
Hari 7 Tanama
1,3 cm 0,4 cm - -
(25/07/13) n layu
 Data Hasil Pengamatan Pertumbuhan Kacang Merah di Tempat Terang

Pertambaha
Tipe
Panjang n Jumlah Warna
Perkecambah Ket.
Batang Panjang Daun Daun
an
akar
Hari 1
(19/07/1 - - - - -
3)
Batang
berwarn
Hari 2 a putih,
(20/07/1 0,2 cm - - - diameter
3) berukura
n agak
besar
Hari 3
Batang
(21/07/1 0,6 cm 0,2 cm - -
Putih
3)
Epigeal
Hari 4
Batang
(22/07/1 0,6 cm 0,2 cm - -
Kuning
3)
Diamete
Hari 5
r batang
(23/07/1 0,6 cm 0,2 cm - -
menyus
3)
ut
Hari 6
Tanama
(24/07/1 0,6 cm 0,2 cm - -
n layu
3)
Hari 7
Tanama
(25/07/1 0,6 cm 0,2 cm - -
n layu
3)

4.2. Pembahasan

Jika dilihat tabel hasil pengamatan pada praktikum ini di dapatkan hasil yaitu:

§ Pertumbuhan kacang merah ditempat gelap lebih cepat.


Peristiwa itu terjadi karena pengaruh fitohormon, terutama hormon auksin.
Fungsi utama hormon auksin adalah sebagai pengatur pembesaran sel dan memacu
pemanjangan sel di daerah belakang meristem ujung. Hormon auksin ini sangat peka
terhadap cahaya matahari. Bila terkena cahaya matahari, hormon ini akan terurai dan
rusak. Pada keadaan yang gelap, hormon auksin ini tidak terurai sehingga akan terus
memacu pemanjangan batang. Akibatnya, batang tanaman akan lebih panjang jika
ditanam di tempat yang gelap, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang kurang sehat,
akar yang banyak dan lebat, batang terlihat kurus tidak sehat, warna batang dan daun
pucat serta kekurangan klorofil sehingga daun berwarna kuning.

§ Pertumbuhan kacang merah ditempat terang lebih lambat.


Peristiwa itu juga terjadi karena pengaruh fitohormon, terutama hormon auksin.
Seperti yang telah dijelaskan di atas, hormon auksin ini akan terurai dan rusak
sehingga laju pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu cepat. Akibatnya, batang
tanaman akan lebih pendek, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang sehat, subur,
batang terlihat gemuk, daun terlihat segar dan berwarna merah serta memiliki cukup
klorofil.

§ Tanaman di tempat gelap dan di tempat kering pada hari ke-4 mulai mengerut dan
akhirnya pun mati beberapa hari kemudian.
Peristiwa ini terjadi karena media yang digunakan berupa kapas kering, dan tanpa
diberi air sedikitpun. Air sangat diperlukan oleh tumbuhan sebagai media terjadinya
reaksi kimia, dan tanaman merah yang kekurangan air lambat laun akan layu.

Berdasarkan pembahasan di atas adapun faktor faktor yang menyebabkan perbedaan


pertumbuhan pada kedua tanaman tersebut antara lain:

1. Faktor Cahaya
Cahaya bermanfaat bagi tumbuhan terutama sebagai energi yang nantinya digunakan
untuk proses fotosintesis. Cahaya juga berperan dalam proses pembentukan klorofil.
Akan tetapi cahaya dapat bersifat sebagai penghambat (inhibitor) pada proses
pertumbuhan, hal ini terjadi karena cahaya dapat memacu difusi auksin ke bagian
yang tidak terkena cahaya. Sehingga, pada proses perkecambahan yang diletakkan di
tempat yang gelap akan menyebabkan terjadinya etiolasi dimana kacang merah
tumbuh lebih panjang namun tidak subur pertumbuhannya.

2. Faktor Suhu
Suhu yang cukup (suhu ruangan) dapat mengoptimalkan kerja hormon-hormon
tumbuhan karena kerja enzim/hormon (faktor internal) tumbuhan sangat dipengaruhi
oleh suhu lingkungan. Semakin panas atau dingin suhu ruangan maka hormon
tumbuhan semakin tidak bekerja
3. Faktor Air dan Nutrisi
Air sangat diperlukan oleh tumbuhan sebagai media terjadinya reaksi kimia, dan
tanaman kacang merah yang kekurangan air lambat laun akan layu
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan

Dari praktikum yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Tumbuhan kacang merah yang tumbuh di daerah gelap tumbuh lebih cepat
karena peristiwa etiolasi dan tidak terurainya hormon auksin, sehingga akan terus
memacu pertumbuhan batang kacang merah. Meskipun tanaman kacang merah ini
tumbuh lebih cepat, tetapi tanaman ini mempunyai kondisi fisik yang kurang baik,
batang terlihat kurus tidak sehat, serta warna batang terlihat pucat.

2. Tanaman kacang merah yang diletakkan di tempat terang tumbuh lebih pendek
karena hormon auksin ini akan terurai dan terhambat karena terkena cahaya dan rusak
sehingga laju pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu cepat. Meskipun tanaman
kacang merah ini tumbuh lebih pendek, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang
sehat, subur, batang terlihat gemuk.

3. Tanaman kacang merah pada hari ke 4 mulai layu. Hal ini tejadi karena tidak
adanya air yang terdapat pada media perkecambahan berupa kapas kering. Air sangat
diperlukan oleh tumbuhan sebagai media terjadinya reaksi kimia, dan tanaman merah
yang kekurangan air lambat laun akan layu.

5.2. Saran

1. Saat melakukan praktikum, hendaknya memperhatikan kualitas kacang merah


yang akan ditanam, dan perhatikan pula kondisi lingkungan yang sesuai dengan apa
yang ingin diteliti sehingga hasil percobaan itu baik dan valid.

2. Ukurlah panjang / tinggi batang, pertambahan panjang akar dengan teliti

3. Lakukan percobaan di tempat yang sekiranya tidak ada sesuatu yang


mengganggu seperti hama tanaman, maupun hewan, sehingga percobaan akan aman
dan berhasil
DAFTAR PUSTAKA
Srikini, Suharno, dkk. 2006. BIOLOGI untuk SMA Kelas XII. Jakarta. Penerbit
Erlangga

Diah, Ayulina, dkk. 2011. BIOLOGY 3A for Senior High School Grade II Semester
1. Jakarta. Esis

LAMPIRAN

 Alat dan Bahan

Botol Plastik

Kacang Merah
Kapas

 Langkah Kerja

(Perendaman Kacang Merah)

(Memasukkan kapas kering ke botol plastik)


(Memasukkan kacang merah ke wadah)

 Tanaman Kacang Merah Tempat Gelap

Hari 1

Hari 2
Hari 3

Hari 4

Hari 5
Hari 6

Hari 7

 Tanaman Kacang Merah Tempat Terang

Hari 1
Hari 2

Hari 3

Hari 4
Hari 5

Hari 6

Hari 7

Anda mungkin juga menyukai