Anda di halaman 1dari 4

GANGGUAN PANIK

PENDAHULUAN

Istilah ³panik´ berasal dari kata Pan, dewa Yunani yang setengah hantu, tinggaldipegunungan dan
hutan, dan perilakunya sangat sulit diduga. Di tahun 1895 deskripsi gangguan panik pertama kali
dikemukakan oleh Sigmund Freud dalam kasus agorafobia. Serangan panik merupakan ketakutan
akan timbulnya serangan serta diyakini akan segera terjadi. Individu yangmengalami serangan panik
berusaha untuk melarikan diri dari keadaan yang tidak pernahdiprediksi.Gangguan panik adalah
ditandai dengan terjadinya serangan panik yang spontan dantidak diperkirakan. Serangan panik
adalah periode kecemasan atau ketakutan yang kuat danrelative singkat (biasanya kurang dari satu
tahun), yang disertai oleh gejala somatik tertentuseperti palpitasi dan takipnea. Frekuensi pasien
dengan gangguan panik mengalami serangan panik adalah bervariasi dari serangan multiple dalam
satu hari sampai hanya beberapa seranganselama setahun. Di Amerika Serikat, sebagian besar
peneliti dibidang gangguan panik percaya bahwa agoraphobia hampir selalu berkembang sebagai
suatu komplikasi pada pasien yangmemiliki gangguan panik.

EPIDEMIOLOGI

Penelitian epidemiologi telah melaporkan prevalensi seumur hidup untuk gangguan panik adalah
1,5-5 % dan untuk serangan panik adalah 3 ± 5.6 %. Sebagai contohnya, satu penelitianterakhir pada
lebih dari 1.600 orang dewasa yang dipilih secara acak di Texas menemukan bahwa angka prevalensi
seumur hidup adalah 3,8 % untuk gangguan panik, 5,6 % untuk serangan panik, dan 2,2%untuk
serangan panik dengan gejala yang terbatas yang tidak memenuhi kriteria diagnostik lengkap.Jenis
Kelamin wanita 2-3 kali lebih sering terkena dari pada laki-laki, walaupunkurangnya diagnosis
gangguan panik pada laki-laki mungkin berperan dalam distribusi yangtidak sama tersebut.
Perbedaan antara kelompok Hispanik, kulit putih non-Hispanik, dan kulithitam adalah sangat kecil.
Faktor sosial satu-satunya yang dikenali berperan dalam perkembangan gangguan panik adalah
riwayat perceraian atau perpisahan yang belum lama.Gangguan paling sering berkembang pada
dewasa muda - usia rata-rata timbulnya adalah kira-kira 25 tahun, tetapi baik gangguan panik
maupun agorafobia dapat berkembang pada setiapusia. Sebagai contohnya. gangguan panik telah
dilaporkan terjadi pada anak-anak dan remaja.dan kemungkinan kurang diagnosis pada mereka.

ETIOLOGI DAN PATOGENESISFaktor Biologis

Penelitian tentang dasar biologis untuk gangguan panik telah menghasilkan berbagaitemuan; satu
interpretasi adalah bahwa gejala gangguan panik dapat disebabkan oleh berbagaikelainan biologis di
dalam struktur otak dan fungsi otak. penelitian tersebut dan penelitianlainnya telah menghasilkan
hipotesis yang melibatkan disregulasi system saraf perifer dan pusatdi dalam patofisiologi gangguan
panik. Sistem saraf otonomik pada beberapa pasien gangguan panik telah dilaporkan menunjukkan
peningkatan tonus simpatik, beradaptasi secara lambatterhadap stimuli yang berulang, dan
berespon secara berlebihan terhadap stimuli yang sedang.

Sistem neurotransmiter utama yang terlibat adalah norepinefrin, serotonin, dan gamma-
aminobutyric acid (GABA).

Faktor Genetika

Bahwa gangguan ini memiliki komponen genetika yang jelas. Angka prevalensi tinggi pada anak
dengan orang tua yang menderita gangguan panik. Berbagai penelitian telahmenemukan adanya
peningkatan resiko gangguan panik sebesar 4-8 kali lipat pada sanak saudaraderajat pertama pasien
dengan gangguan panik dibandingkan dengan sanak saudara derajat pertama dari pasien dengan
gangguan psikiatrik lainnya. Demikian juga pada kembar monozigot.

Faktor Psikososial

Baik teori kognitif perilaku dan psikoanalitik telah dikembangkan untuk menjelaskan patogenesis
gangguan panik dan agoraphobia. Teori kognitif perilaku menyatakan bahwakecemasan adalah
suatu respon yang dipelajari baik dari perilaku modeling orang tua ataumelalui proses pembiasan
klasik.Teori psikoanalitik memandang serangan panik sebagai akibat dari pertahanan yang
tidak berhasil dalam melawan impuls yang menyebabkan kecemasan. Apa yang
sebelumnyamerupakan suatu sinyal kecemasan ringan menjadi suatu perasaan ketakutan yang
melanda,lengkap dengan gejala somatik.Peneliti menyatakan bahwa penyebab serangan panic
kemungkinan melibatkan arti bawah sadar peristiwa yang menegangkan dan bahwa patogenesis
serangan panik mungkin berhubungan dengan faktor neurofisiologis yang dipicu oleh reaksi
psikologis.

GEJALA KLINIK

Serangan panik adalah periode kecemasan atau ketakutan yang kuat dan relative singkatdan disertai
gejala somatik. Suatu serangan panik secara tiba-tiba akan menyebabkan minimal 4dari gejala-gejala
somatik berikut:

1.Palpitasi

2.Berkeringat

3.Gemetar

4.Sesak napas

5.Perasaan tercekik

6. Nyeri dada atau perasaan tidak nyaman

7.Mual dan gangguan perut

8.Fusing, bergoyang. melayang. atau pingsan

9.Derealisasi atau depersonalisasi

10.Ketakutan kehilangan kendali atau menjadi gila

11.Rasa takut mati

12.Parastesi atau mati rasa

13.Menggigil atau perasaan panas. Serangan panik pertama seringkali sama sekali spontan,walaupun
serangan panik kadang-kadang terjadi setelah luapan kegembiraan, kelelahan fisik,aktivitas seksual,
atau trauma emosional sedang. DSM-IV menekankan bahwa sekurangnyaserangan pertama harus
tidak diperkirakan (tidak memiliki tanda) untuk memenuhi criteriadiagnostik untuk gangguan
panic.Serangan sering dimulai dengan periode gejala yang meningkat dengan cepat selama 10menit.
Gejala mental utama adalah ketakutan yang kuat dan suatu perasaan ancaman kematiandan kiamat.
Pasien biasanya tidak mampu untuk menyebutkan sumber ketakutannya. Pasienmungkin merasa
kebingungan dan mengalami kesulitan dalam memusatkan perhatian. Tandafisik adalah takikardia.
palpitasi, sesak nafas, dan berkeringat.

Gejala Penyerta

Gejala depresif seringkali ditemukan pada serangan panik dan agoraphobia, dan pada beberapa
pasien suatu gangguan depresif ditemukan bersama-sama dengan gangguan panik.Penelitian telah
menemukan bahwa resiko bunuh diri selama hidup pada orang dengan gangguan panik adalah lebih
tinggi dibandingkan pada orang tanpa gangguan mental.

DIAGNOSIS

Kriteria diagnostic untuk Gangguan Panik

Tabel dari DSM-IV, Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, ed 4.Suatu periode
tertentu adanya rasa takut atau tidak nyaman, di mana empat (atau lebih) gejala berikut ini terjadi
secara tiba-tiba dan mencapai puncaknya dalam 10 menit:

(1) Palpitasi, jantung berdebar kuat, atau kecepatan jantung bertambah cepat.(2) Berkeringat.(3)
Gemetar atau berguncang(4) Rasa nafas sesak atau tertahan(5) Perasaan tercekik (6) Nyeri dada
atau perasaan tidak nyaman(7) Mual atau gangguan perut(8) Perasaan pusing, bergoyang, melayang,
atau pingsang.(9) Derealisasi (perasaan tidak realitas) atau depersonalisasi (bukan merasa diri
sendiri).(10) Ketakutan kehilangan kendali atau menjadi gila(11) Rasa takut mati.(12) Parestesia
(mati rasa atau sensasi geli)(13) Menggigil atau perasaan panas.Menurut PPDGJ-III gangguan panik
baru ditegakkan sebagai diagnosis utama bila tidak ditemukan adanya gangguan anxietas fobik.
Untuk diagnosis pasti, harus ditemukan adanya beberapa kali serangan anxietas berat dalam masa
kira-kira satu bulan :

1.Pada keadaan-keadaan dimana sebenarnya secara objektif tidak ada bahaya.

2.Tidak terbatas pada situasi yang telah diketahui atau yang dapat diduga sebelumnya(unpredictable
situation)

3.Dengan keadaan yang relatif dari gejala-gejala anxietas pada periode diantara serangan-serangan
panik (meskipun demikian umumnya dapat terjadi juga ³anxietas antipsikotik´yaitu anxietas yang
terjadi setelah membayangkan sesuatu yang mengkhawatirkan akanterjadi.

DIAGNOSIS BANDING

Diagnosis banding untuk seorang pasien dengan gangguan panik adalah sejumlahgangguan medis
dan juga gangguan mental. Untuk gangguan medis misalnya infark miokard,hipertiroid, hipoglikemi,
dan feokromositoma. Sedangkan diagnosis banding psikiatri untuk gangguan panik adalah pura-
pura, gangguan buatan, fobia sosial dan spesifik, gangguan stress pasca traumatik, dan gangguan
depresi.

PERJALANAN PENYAKIT DAN PROGNOSIS

Gangguan panik biasanya memiliki onsetnya selama masa remaja akhir atau masadewasa awal,
walaupun onset selama masa anak-anak, remaja awal, dan usia pertengahan dapatterjadi. Biasanya
kronik dan bervariasi tiap individu. Frekuensi dan kepasrahan serangan panicmungkin berfluktuasi.
Serangan panik dapat terjadi beberapa kali sehari atau kurang dari satukali dalam sebulan. Penelitian
follow up jangka panjang gangguan panik sulit diinterpretasikan. Namun demikian kira-kira 30-40%
pasien tampaknya bebas dari gejala follow up jangka

panjang, kira-kira 50% memiliki gejala yang cukup ringan yang tidak mempengaruhikehidupannya
secara bermakna dan kira-kira 10-21 % terus memiliki gejala yang bermakna.Depresi dapat
mempersulit gambaran gejala pada kira-kira 40-80%dari semua pasien.Pasien dengan fungsi
premorbid yang baik dan lama gejala singkat cenderung memiliki prognosis yang baik.

PENATALAKSANAAN

Respon yang lebih baik terhadap pengobatan akan terjadi jika penderita memahami bahwa penyakit
panik melibatkan proses biologis dan psikis. Obat-obatan dan terapi perilaku biasanya bisa
mengendalikan gejala-gejalanya. Selain itu, Psikoterapi bisa membantumenyelesaikan berbagai
pertentangan psikis yang mungkin melatarbelakangi perasaan dan perilaku cemas.

Farmakoterapi

Obat-obatan yang digunakan untuk mengobati gangguan panik adalah obat anti-depresidan anti-
cemas :

Golongan Trisiklik ( Misalnya clomipramine dan imipramin)Monoamin Oxidase Inhibitors ( Misalnya


fenelzin)

Beberapa penelitian menyatakan MAOI lebih efektif dibandingkan obat trisiklik.Selective Seratonin
Reuptake Inhibitors/SSRIs ( Misalnya fluoksetin)Digunakan terutama pada pasien gangguan panic
yang disertai dengan depresi.SSRIs lebih disukai karena efek sampingnya lebih sedikit dan tidak
terlalu menyebabkanketergantungan fisik.BenzodiazepinBekerja lebih cepat daripada anti-depresi,
tetapi bisa menyebabkan ketergantungan fisik danmenimbulkan beberapa efek samping (Misalnya
rasa mengantuk. gangguan koordinasi dan perlambatan waktu reaksi).

Terapi Kognitif dan Perilaku

Adalah terapi yang efektif untuk gangguan panik. Dua pusat utama terapi kogmitif untuk gangguan
panik adalah instruksi tentang kepercayaan salah dari pasien dan informasi tentangserangan panic.
Instruksi tentang kepercayaan yang salah berpusat pada kecenderungan pasienuntuk keliru
menginterpretasikan sensasi tubuh yang ringan sebagai tanda untuk ancamanserangan panic, kiamat
atau kematian. Informasi tentang serangan panik adalah termasuk penjelasan bahwa serangan
panik jika terjadi tidak mengancam kehidupan.

KESIMPULAN

Gangguan panik adalah gangguan yang ditandai dengan serangan panik yang spontan dan
tidak diperkirakan, atau periode kecemasan atau ketakutan yang kuat dan relative singkat ( biasanya
kurang dari 1 tahun). yang disertai dengan gejala somatik.

Wanita 2-3 kali lebih sering terkena daripada laki-laki, gangguan paling sering berkembang pada
dewasa muda.

Faktor yang berperan dalam etiologi dan patofisiologi terjadinya gangguan panik, diantaranyafaktor
biologi, faktor genetik dan faktor psikososial.

Beberapa golongan obat yang efektif untuk gangguan panic adalah obat trisiklik dan tetrasiklik,Mono
Amine Oksidase Inhibitor (MAOIs), Serotonin Spesific Inhibitors (RSSI) danBenzodeazepine.

Anda mungkin juga menyukai