Anda di halaman 1dari 5

Yolanda Ramadhanty P

01161030

1. Transmitter
Transmitter adalah alat yang mengubah dan mentransmisikan besar nilai terukur
dari suatu besaran dalam range tertentu ke dalam sinyal yang dapat dibaca receiver.
Transmitter adalah alat yang digunakan untuk mengubah perubahan sensing
element dari sebuah sensor menjadi sinyal yang mampu diterjemahkan oleh controller.
Sinyal untuk mentransmisikan ini ada dua macam yaitu pneumatic dan electric.
Dua jenis transmitter berdasarkan sinyal :
 System transmitter pneumatic adalah transmisi menggunakan udara bertekanan
untuk mengirimkan sinyal.
 System transmisi electronic adalah transmisi menggunakan sinyal elektrik untuk
mengirimkan sinyal.

Prinsip kerja :

Pada transmisi pneumatic, sensing element (menerima besaran yang diukur)


menerima tekanan fluida yang diukur) berperan sebagai sensor untuk mendeteksi suatu
besaran dengan metode tertentu. Dengan system udara bertekanan, sensing element
tersebut meng-adjust flapper dan nozzle akan menyesuaikan posisi flapper. Dari tekanan
nozzle ini bisa ditentukan posisi transmitter sedang on (1) atau off (0)

Pada transmisi elektrik, cara kerjanya lebih simple. Jalur transmisi sudah
menggunakan kabel. Dari transmitter dikirim ke control room dengan kabel. Control
system yang digunakan pada system elektrik biasanya DCS. Sebelum masuk DCS, jalur
transmisi tersebut masuk ke panel box sebagai interkoneksi antara lapangan dengan
control room. Dengan DCS, semua bisa dikontrol melalui layar monitor.

Transmitter sendiri ada yang berfungsi sebagai pengirim sinyal saja, atau ada yang
mengkonversi besaran yang diinginkan.

2. PLC (Programmable Logic Controller)


Programmable Logic Controller (PLC) adalah suatu peralatan elektronika yang
bekerja secara digital dan memiliki memori yang dapat diprogram, menyimpan perintah-
perintah untuk melakukan fungsi-fungsi khusus seperti logic, sequencing, timing,
counting dan arithmatik untuk mengontrol berbagai jenis motor atau proses melalui
modul input output analog atau digital.
Prinsip kerja
Yolanda Ramadhanty P
01161030

 Data berupa sinyal dari peralatan input luar diterima oleh sebuah PLC dari
sistem yang dikontrol
 Data sinyal masukan yang masih berupa sinyal analog akan diubah oleh
modul input 7 A/D (analog to digital input module) menjadi sinyal digital.
 Selanjutnya CPU yang ada di dalam PLC sinyal digital dan disimpan di
dalam memory
 CPU mengambil keputusan yang akan dipindahkan ke modul output masih
dalam bentuk sinyal digital
 Lalu oleh modul output sinyal2 akan diubah menjadi sinyal analog yang
kemudian sinyal analog nantinya menggerakkan peralatan output “ Output
Device” dan output device akan mengoperasikan sistem/ proses yang akan
dikontrol.

3. DCS (Distributed Control System)


DCS (Distributed Control System) adalah suatu pengembangan system control dengan
menggunakan komputer dan alat elektronik lainnya agar didapat suatu pengontrol suatu loop system lebih
terpadu dan dapat dilakukan oleh semua orang dengan cepat dan mudah. DCS juga merupakan suatu
jaringan computer control yang dikembangkan untuk tujuan monitoring dan pengontrolan proses
variable pada industri proses.
Prinsip kerja:
 Mengumpulkan data yang diterima dari lapangan
 Mengolah data tersebut menjadi sebuah signal standart
 Mengolah data signal standart yang didapat dengan system pengontrolan
yang berlaku sehingga bisa diterapkan untuk mendapatkan nilaiyang
cocok untuk koreksi signal.
 Bila terjadi error atau simpangan data maka dilakukan koreksi dari data
yang didapat guna mencapai nilai standar yang dituju.
 Setelah terjadi koreksi dari simpangan data dilakukan pengukuran atau
pengumpulan data ulang dari lapangan

4. Flare
Flare system adalah sistem pembuangan gas berlebih hasil proses refinery
minyak bumi yang bertujuan untuk mengurangi kelebihan gas agar tidak keluar ke
atmosfer.
Jenis Flare:
Yolanda Ramadhanty P
01161030

 Elevated Flare System

 Enclosed Ground Flare System

5. Meter Gauge
Meter Gas yang selanjutnya disebut meter adalah alat ukur untuk menentukan
jumlah gas yang lewat.

Prinsip kerja :
Aliran fluida yang melewati flowmeter akan memutarkan turbin, dimana poros
turbin tersebut akan memutarkan roda gigi, dan selanjutnya roda gigi tersebut akan
memutarkan perangkat indicator. Perbandingan roda gigi ini disesuaikan dengan jumlah
fluida yang mengalir. Penyesuaian roda gigi inilah sering digunakan sebagai adjuster (
Yolanda Ramadhanty P
01161030

alat penyetel / alat justir ). Untuk penunjukan digital, pada bagian roda gigi transmisi
terdapat peralatan yang mengubah putaran menjadi besaran listrik, baik berupa low
frequency pulse transmitter ataupun high frequency pulse transmitter.

6. Alat ukur gas dan prinsip kerja


 Orifice meter
Orifice meter adalah alat ukur yang menggunakan orifice plate sebagai komponen
utama dalam pengukuran gas alam. Orifice Plate dapat didefinisikan sebagai logam
berbentuk lempengan tipis dengan lubang sirkular yang konsentrik dengan internal
diameter dari meter tube ketika terpasang

Prinsip kerja dari orifice meter pada dasarnya tergantung pada perbedaan tekanan
yang dihasilkan oleh orifice plate. Pada mulanya aliran gas alam yang melewati pipa
kemudian melewati straightening vanes, yang fungsinya adalah agar putaran dari
aliran gas tersebut lebih beraturan yang kemudian aliran gas tersebut membentur
orifice sehingga terjadi perbedaan tekanan antara aliran sebelum melewati orifice
yang disebut dengan up stream dan setelah melewati orifice yang disebut dengan
down stream.
Pada proses pengukuran dibuat sebuah lubang yang disebut pressure taps dengan
ukuran dan penempatan terukur pada holding device di mana tekanan gas dari kedua
sisi antara sebelum dan sesudah melewati orifice disensor. Melalui pressure taps
inilah perbedaan tekanan antara tekanan pada up stream (high pressure) dan down
stream (low pressure) disensor oleh sebuah differential pressure transmitter (DPT).
Dari DPT tersebut terjadi perubahan parameter tekanan menjadi parameter arus
(mA), dimana DPT tersebut hanya dapat mentransmisikan sinyal hanya dalam range
(mA) tertentu sesuai dengan spesifikasi dari DPT itu sendiri. Selain itu pada meter
tube tepatnya pada sisi down stream dipasang temperature transmitter (TT) untuk
mengetahui besar suhu aliran gas yang lewat pada meter tube tersebut. Hasil data
dari ketiga transmitter tersebut kemudian masuk ke flow computer.

 Turbine Flow Meter


Merupakan flow meter yang akurat dan dapat diandalkan untuk liquid dan gas.
Flow meter turbin digunakan untuk pengukuran gas alam dan aliran cairan.
Pengukuran dengan flow meter turbin kurang akurat dibandingkan dengan
pengukuran dengan pancaran (jet) maupun pemindahan pada tingkat aliran rendah.
Yolanda Ramadhanty P
01161030

Prinsip kerja
Pada dasarnya menggunakan prinsip dari woltmann rotating vane meter, dimana
didalam flow meter terdapat vane yang akan berputar saat fluid mengalir kedalam
flow meter sehingga cukup tepat digunakan untuk mengukur fluid yang flow nya
rendah namun punya pressure yang sangat tinggi. Roda turbin dipasang pada jalur
aliran cairan yang mengalir dan mengenai bilah-bilah turbin, memberi gaya pada
permukaan bilah turbin dan membuat rotor bergerak. Ketika sebuah kecepatan rotasi
yang terus-menerus tetap telah dicapai, kecepatan turbin sebanding dengan
kecepatan cairan.
 Magnetic Flow Meter
Suatu volumetric flow meter yang tidak mempunyai bagian yang bergerak
(moving part) dan ideal untuk aplikasi air limbah (wastewater) atau cairan kotor
yang konduktif listrik. Biasanya digunakan untuk mengukur flow.

Prinsip kerja
Prinsip Kerja flowmeter jenis ini didasarkan pada hukum induksi elektromagnetik
(Faraday’s Low), yaitu bila suatu fluida konduktif elektrik melewati
pipa tranducer, maka fluida akan bekerja sebagai konduktor yang
bergerak memotong medan magnet yang dibangkitkan oleh kumparan
magneticdari transducer, sehingga timbul tengangan listrik induksi.

Anda mungkin juga menyukai