Ti07722 PDF
Ti07722 PDF
Oleh:
Mercyano Christi
2017
i
HALAMAN PENGESAHAN
::mbimbing Lapangan
Dosen Pembimbing
/r
3
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
bimbingan-Nya sehingga penulis dapat melaksanakan kerja praktek di PT. Adaro
Indonesia dengan baik dan menyelesaikan laporan ini.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu dan
berperan penting dalam pelaksanaan kerja praktek dan penyusunan laporan ini:
1. Tuhan YME yang memberikan rahmat dan karunia-Nya selama pelaksanaan
kerja praktek berlangsung
2. Bapak Theodorus B.Hanandoko,ST.,MT selaku dosen pembimbing yang
mengarahkan penulis untuk melaksanakan kerja praktek dan menyelesaikan
laporan dengan baik
3. Bapak Endang Daris selaku Manajer Departemen Plant Production Supportdi PT.
Adaro Indonesia dan sekaligus selaku Pembimbing Lapangan yang telah
membimbing penulis dalam pelaksanaan kerja praktekdan dalam penyusunan
laporan ini
4. Seluruh karyawan PT. Adaro Indonesia yang telah membantu dalam kelancaran
pelaksanaan kerja praktek
Penulis
Mercyano Christi
4
DAFTAR ISI
5
3.2. Produk Yang Di hasilkan ......................................................................................... 35
3.3. Proses produksi ........................................................................................................ 36
3.4. Fasilitas produksi ...................................................................................................... 40
BAB 4 ..................................................................................................................................... 41
TINJAUAN PEKERJAAN MAHASISWA........................................................................... 41
4.1. Lingkup Pekerjaan.................................................................................................... 41
4.2. Tanggung Jawab dan Wewenang dalam Pekerjaan ...................................... 43
4.3. Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan .................................................................. 50
4.4. Hasil Pekerjaan..................................................................................................... 51
4.1.1. Tinjauan sistem Coal Processingkondisi awal .............................................. 52
4.4.2. Tinjauan sistem Coal Processing kondisi usulan ......................................... 54
4.4.3. Fine coal recovery process kondisi awal ....................................................... 56
4.4.4. Fine coal recovery process kondisi usulan ................................................... 57
4.4.5. Fine coal report kondisi awal ........................................................................... 58
4.4.6. Fine coal report kondisi usulan ....................................................................... 61
4.4.7. Gambaran formulir perekapan data usulan menggunakan Microsoft
Access 63
4.4.9. Kesimpulan dan saran berdasarkan hasil pekerjaan................................... 64
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 65
LAMPIRAN ............................................................................................................................ 66
6
DAFTAR TABEL
7
DAFTAR GAMBAR
8
Gambar 4. 6. Penginputan data time sheet pekerjaan kontraktor daily, weekly, dan
monthly pada PT. PMU ........................................................................................... 46
Gambar 4. 7. Penginputan data resume fine coal daily ........................................... 47
Gambar 4. 8. Penginputan data resume fine coal weekly ...................................... 48
Gambar 4. 9. Penginputan data resume fine coal monthly ..................................... 48
Gambar 4. 10. Metodologi pelaksanaan pekerjaan ................................................. 50
Gambar 4. 11. Coal Processing .............................................................................. 53
Gambar 4. 12. Cap konveyor .................................................................................. 55
Gambar 4. 13. Fine coal recovery process (a) ........................................................ 56
Gambar 4. 14.Fine coal recovery process(b) .......................................................... 57
Gambar 4. 15.Mesin filter fine coal recovery ........................................................... 58
Gambar 4. 16. Fine coal report (sekarang) ............................................................. 61
Gambar 4. 17. Fine coal report (usulan) ................................................................. 61
Gambar 4. 18. Gambaran formulir kondisi usulan .................................................. 63
9
BAB 1
PENDAHULUAN
Kerja praktek dapat dikatakan sebagai ajang simulasi profesi mahasiswa Teknik
Industri. Paradigma yang harus ditanamkan adalah bahwa selama kerja praktek
mahasiswa bekerja di perusahaan yang dipilihnya. Bekerja, dalam hal ini mencakup
kegiatan perencanaan, perancangan, perbaikan, penerapan dan pemecahanan
masalah. Oleh karena itu,dalam kerja praktek kegiatan yang dilakukan oleh
mahasiswa adalah:
a. Mengenali ruang lingkup perusahaan
b. Mengikuti proses kerja di perusahaan secara kontinu
c. Melakukan dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh atasan, supervisor atau
pembimbing lapangan
d. Mengamati perilaku sistem
e. Menyusun laporan dalam bentuk tertulis
Secara khusus, dalam lingkup Teknik Industri haruslah selalu disadari bahwa
yang dikaji adalah kesatuan elemen sistem yang terdiri atas Manusia (man), Mesin
(machine), Material (material), Metode (method), Uang (money), Energi (energy),
Lingkungan (environment) dan Informasi (information). Hal itu berarti, dalam
melaksanakan aktivitas yang menjadi tanggung jawabnya, Sarjana Teknik Industri
harus selalu memandang aktivitasnya dalam kerangka sistem yang melingkupi
aktivitas itu.
10
1.2. Tujuan
Hal-hal yang ingin dicapai melalui pelaksanaan Kerja Praktek ini adalah:
a. Melatih kedisiplinan.
b. Melatih kemampuan berinteraksi dengan bawahan, rekan kerja, dan atasan
dalam perusahaan.
c. Melatih kemampuan dengan lingkungan kerja.
d. Mengamati secara langsung aktivitas perusahaan dalam berproduksi dan
menjalankan bisnis.
e. Melengkapi teori yang diperoleh di perkuliahan dengan praktek yang ada di
perusahaan.
f. Menambah wawasan mengenai sistem produksi dan sistem bisnis.
11
BAB 2
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
Pada bagian awal tahun 1990, Adaro melaksanakan studi kelayakan untuk
meletakkan dasar pembangunan proyek. Hal yang penting adalah memilih rute
transportasi untuk pengangkutan Batu bara dan keputusan diambil untuk
membangun jalan pengangkutan Batu bara sepanjang 80km yang terletak disebelah
12
barat Sungai Barito, dari pada membangun jalan sepanjang 130 km yang terletak
sebelah timur dari Adang Bay dipesisir Kalimantan karena akan lebih cepat dan
murah, dan terutama karena dapat menghindari jalan yang melintasi Pegunungan
Meratus.
b. Kantor Perusahaan
1. Jakarta Office :
Menara Karya 3 Lantai 22-23
Jl H.R Rasuna Said Blok X– 5 Kav 1-2 Telp. +622125533000
Jakarta 12950
2. Banjarmasin Office :
Jl Kapten Pierre Tendean No 174/122
Banjarmasin 70231, Kalimantan Selatan
Tlp : 62-511-251741-2 ; Fax : 62-511-251743
3. Mine Office :
Hauling Road Km.73, Kecamatan Murung Pudak
Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan
Tlp : 62-526-2021996 ; Fax : 62-526-2021997
13
2.1.2. Daerah Lokasi
PT Adaro Indonesia saat ini mengoperasikan dua tambang terbuka (open pit)
di Paringin, KabupatenBalangan dan tambang Tutupan yang secara administratif
berada di wilayah Kabupaten Balangan dan Kabupaten Tabalong. Wilayah kontrak
kerja Adaro terletak didekat kota Tanjung, ibu kota kabupaten Tabalong, provinsi
Kalimantan Selatan.Dari ibu kota lokasi perusahaan Adaro dapat dicapai melalui
jalan darat, sepanjang 220 km ke arah utara, dengan waktu tempuh sekitar 4 jam.
Jalan raya ini adalah bagian dari ruas jalan Trans Kalimantan yang menghubungkan
Banjarmasin dan Balikpapan. Dari kedua kota ini lokasi Adaro dapat dicapai dalam
waktu 45 menit menggunakan helikopter atau pesawat ringan.
14
Gambar 2.3. Peta Lokasi Wilayah Kerja PT. Adaro Indonesia (c)
15
Batu bara PT Adaro Indonesia termasuk Batu bara sub-bituminous. Batu
bara kelas ini umumnya mempunyai kandungan kalori antara 4.700 kcal/kg sampai
6.500 kcal/kg. Kadar airnya bervariasi antara 10 % sampai 25 %. Dalam Batu bara
terdapat pula abu dan belerang, yang merupakan “bahan pengotor”. Semakin tinggi
kadar abu maka semakin banyak limbah tersisa pada saat Batu bara dibakar
ditungku pembakaran. Sedangkan jumlah kandungan belerang berpengaruh
terhadap emisi senyawa sulphur oksida (SOx) pada proses pembakaran. Batu bara
produksi PT Adaro Indonesia mempunyai nilai kalori antara 5.800 - 6.000 kcal/kg,
tapi kandungan belerangnya hanya 0,1 % dan kadar abu sekitar 1 %.
16
Gambar 2.6. Penghargaan di PT. Adaro Indonesia (2)
17
Gambar 2.8. Penghargaan di PT. Adaro Indonesia (4)
18
Gambar 2.10. Penghargaan di PT. Adaro Indonesia (6)
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian
serta posisi yang ada pada suatu perusahaan dalam menjalankan kegiatan
operasional untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Struktur Organisasi
Perusahaan di PT. Adaro Indonesia, kelanis site terdiri dari division – dapartament–
section. Khususnya pada penempatan mahasiswa di bagian divisi CPBL (Coal
Processing and Barge Loading) didepartamen CPBL Support (Coal Processing and
Barge Loading support) dan dibagian PPS (Plant Production Support). Kemudian
tiap struktur tersebut memiliki pimpinan yang tugasnya mengelola dan mengatur
pekerjaan serta pencapaian target kerja, untuk urutan pimpinannya yaitu dari
Manager division – Manager departament - Section Head – Supervisor –
Foreman/Staff – Operator.
19
Gambar 2.11. Struktur Organisasi Keseluruhan di PT. Adaro Indonesia
20
Gambar 2.12. Struktur Departemen CPBL di PT. Adaro Indonesia
21
Gambar 2.11. Struktur PPS di CPBL Support di PT. Adaro Indonesia
22
Berikut merupakan deskripsi pekerjaan pada tiap bagian tersebut :
a) Division Manager
- Bertanggung jawab kepada divisi
- Mengevaluasi pencapaian kerja divisi
- Mengatur dan mengendalikan kerja divisi
- Mengatasi berbagai masalah yang terjadi pada tiap departemen
b) Departament Manager
- Bertanggung jawab kepada departament
- Mengevaluasi pencapaian kerja departament
- Mengatur dan mengendalikan kerja departament
- Mengatasi berbagai masalah yang terjadi pada tiap section
c) Section Head
- Bertanggung jawab kepada section
- Mengevaluasi pencapaian kerja sectiondan supervisor
- Mengatur dan mengendalikan kerja section
- Mengatasi berbagai masalah yang terjadi pada supervisor
d) Supervisor
- Bertanggung jawab kepadapekerjaan sebagai supervisor
- Mengevaluasi pencapaian kerja sebagai supervisor dan staff
- Mengatur dan mengendalikan kerja staff
- Mengatasi berbagai masalah yang terjadi pada staff
e) Staff
- Bertanggung jawab kepadapekerjaan sebagai staff
- Mengevaluasi pencapaian kerja sebagai staff dan operator
- Mengatur dan mengendalikan kerja operator
- Mengatasi berbagai masalah yang terjadi pada operator
f) Operator
- Bertanggung jawab kepadapekerjaan sebagai operator
- Mengevaluasi pencapaian kerja sebagai operator dan kontraktor/buruh
pekerja
23
- Melakukan pekerjaan operasional seperti pemeriksaan untuk bahan
bakar oli pelumas,dan fluid pada kendaraan
- Bertanggung jawab pada tingkat kesiapan dan kemampuan alat produksi
yang handal untuk dioperasikan
- Mision :
- Value :
INTEGRITY
- Melindungi aset perusahaan dari penyalahgunaan, pencurian dan
penggunaan yang tidak sah
- Memprioritaskan kepentingan perusahaan di atas kepentingan pribadi
- Hanya memberikan data dan informasi berdasarkan fakta
MERICTOCRACY
- Bersaing dengan adil dan beretika dengan membangun kompentensi dan
memberikan kinerja yang baik
- Mendukung pengembangan bawahan dengan memberi peluang yang
sama
- Menilai kinerja bawahan dengan objektif
OPENNESS
24
- Berani menyampaikan pendapat yang berbeda demi kepentingan
perusahaan
- Berani mengakui kesalahan
- Terbuka terhadap masukan yang membangun dari orang lain
RESPECT
- Berperilaku baik terhadap orang lain dan menghindari penggunaan
bahasa yang kasar
- Memperlakukan semua orang dengan rasa hormat dengan menghargai
perbedaan yang ada
- Menunjukan rasa hormat kepada orang lain dengan mendengarkan
mereka dengan penuh perhatian
EXCELLENCE
- Melaksanakan PDCA secara konsisten demi mencapai tujuan
perusahaan
- Memberikan upaya yang terbaik untuk mencapai keseimbangan yang
optimal antara kualitas dan effisiensi
- Berusaha semaksimalkan mungkin untuk melampaui harapan pelanggan
25
2.3.2. Kebijakan Mutu dan K3LH
PT.Adaro Indonesia memiliki Vision, Mision dan Value kedepan untuk
menjadi kelompok perusahaan tambang dan energi yang terkemuka di Indonesia.
Untuk mewujudkan Vision, Mision dan Value tersebut diatas maka perusahaan akan
senantiasa berkomitmen untuk:
26
10. Melaksanakan perbaikan berkesinambungan disegala bidang, sedemikian
hingga kinerja perusahaan terus meningkat dari waktu ke waktu.
2.3.4. Ketenagakerjaan
Ketenagakerjaan di PT.Adaro Indonesia dimulai dari 3 direktur yaitu direktur
HRGA / Procurement, direktur Operation, dan direktur Financeyang bertugas untuk
memberi laporan kepada presiden direktur dan juga mengontrol atau mengawasi
dari divisi yang terdapat pada struktur organisasi PT.Adaro Indonesia. Setelah itu
pada bagian division memiliki pimpinan yaitu seorang division manager. Selanjutnya
bagian departamen memiliki pimpinan yaitu seorang departament manager.
Selanjutnya yaitu section pimpin oleh section headyang membawahi supervisor –
foreman/staff – operator yang tugasnya adalah untuk bekerja sesuai dengan SOP
(Standart Operation Procedure) dan WI ( Work Instruction).
27
Kemudian ketenagakerjaan di PT.Adaro Indonesia juga menggunakan
kontraktor. Kontraktor adalah orang atau suatu badan hukum atau badan usaha
yang dikontrak atau disewa untuk menjalankan proyek. Untuk jumlah
ketenagakerjaan di PT. Adaro Indonesia sudah melebihi dari 900 karyawan yang
terdiri dari pendidikan SLTA, S1, S2, S3 dengan beraneka ragam jurusan seperti
Accounting, Ekonomi, Manajamen, Teknik sipil, Teknik Industri, Teknik Geologi,
Teknik Kimia, Teknik Tambang, Teknik Mesin, dan lain-lain.
2.3.5. Pemasaran
28
Untuk PT.Adaro Indonesia dipasar yaitu penjualan yang memproduksi Batu
bara dengan skala terbesar, mencapai 51,4 juta ton di tahun 2015, dengan melayani
56 pelanggan di14 negara. Penjualan rata-rata per bulannya mencapai 4,3 juta
ton.Penjualan Batu bara domestik tercatat 11,0 juta ton, atau 22% dari total
penjualan, dimana 10% dari jumlah ini disuplai untuk pembangkit listrik, dan 90%
dari penjualan dilakukan dengan kontrak jangka panjang.
- Fasilitas Umum
• Tempat ibadah
• Halte bus
• Jalan transportasi
• Pelabuhan
• Tempat tinggal (mess)
• Gedung Sport Centre
• kantin
- Fasilitas Transportasi
• Bus
• Truck, dll
- Fasilitas Produksi
• Konveyor
• Mesin Crusher (primary, secondary, thertiery)
• Hopper
• Divergator
• Gudang
- Fasilitas Human Resource
• Fasilitas Kesehatan dan Kesejahteraan
• Pensiun dan Tabungan Perencanaan
• Tunjangan Melakukan Perjalanan
29
BAB 3
30
Gambar 3. 2. Proses Bisnis PT. Adaro Indonesia (2)
Proses bisnis di PT. Adaro Indonesia terdiri dari business process dan sub-
business process, hal tersebut bertujuan sebagai berikut :
31
-
Uraian umum
Salah satu fungsi yang berperan cukup penting dalam memastikan bahwa
produk Batu bara yang dihasilkan adalah produk yang bermutu dan memenuhi
persyaratan pelanggan. Ruang lingkup peran dan tanggung jawabnya meliputi
proses mengolah Batu bara sesuai dengan ukuran Batu bara dan spesifikasi
kualitas yangdiinginkan oleh pelanggan.
32
Untuk memastikan tercapainya tujuan tersebut diatas maka proses-proses
dibawah ini didokumentasikan dan dilaksanakan dengan terkendali.
a) Coal Dumping (Penerimaan Batu bara )
Penerimaan Batu bara dikendalikan dan dilakukan pengawasan oleh
bagian Quality Control sejak Batu bara dimuatkan kedalam hauling truck
agar menjamin mutu Batu bara sesuai standar meliputi spesifikasi
kalori,kebersihan, kadar air dan volume yang sesuai dengan timbangan,
dan pengaturan pemasukan Batu bara agartidak terjadi spesifikasi Batu
bara yang tidak sesuai dengan spesifikasi kontrak customer. Penerimaan
Batu bara dengan dilakukan dengan cara melakukan dumping dari hauling
truck kebagian hopper. Dumping dilakukan sesuai dengan ukuran Hopper
dan hauling truck dan sesuai dengan perencanaan produksi yaitu kalori
Batu bara yang diinginkan. Dengan mengatur masuknya Batu bara ke unit
pemrosesan maka Batu bara yangdihasilkan dari proses ini akan sesuai
dengan spesifikasi yang diinginkan.
b) Proses Pengolahan Batu bara ( Crushing Plant)
Proses pengolahan Batu bara disini dimaksud adalah proses
pencampuran Batu bara dan penghancuran Batu bara sesuai dengan
ukuran yang diinginkan dengan ukuran 50 mm. Batu bara yang masuk ke
Hopper dari tambang kemudian digiling diprimary Crusher menjadi ukuran
20 cm kemudian dialirkan ke Divergator, Batu bara ukuran lebih 50 mm
masuk kebagian Secondary Crusher sedangkan yang ukuran 50mm bisa
diarahkan kebagian stockpile ataulangsung loading ke tongkang. Semua
proses proses ini dilalui dengan menggunakan mesin-mesin yang telah
teruji kemampuannya dan dioperasikan oleh Karyawan handal yang telah
diberikan pelatihan yang cukup (ISO9001, 6.2.1, 6.2.2, ISO 14001, 4.4.1,
OHSAS 18001, 4.4.1).
c) Management Stokpile
Dalam proses pengolahan Batu bara (coal processing) ini PT Adaro
Indonesia memperhatikan kelayakan operasi alat (crusher) agar proses
produksi dapat mencapai target yang diinginkan, pemeliharaan peralatan
plan tdilakukan dengan melakukan preventive maintenance, perbaikan, dan
pengembangan peralatan, sehingga unit crushing plant dapat beroperasi
33
dengan baik dan terhindar dari insiden dan pencemaran lingkungan, serta
tercapai kualitas batu bara yang sesuai dengan spesifikasi pelanggan.
Supervisor senantiasa melakukan pemeriksaan laporan-laporan dan buku
buku catatan (Log book) operator untuk mengawasi kinerja mesin mesin
produksi.Batu bara hasil dari proses yang telah sesuai dengan spesifikasi
yang diinginkan pelanggan dan tidak dapatlangsung loading ditongkang
maka sementara disimpan distockpile, Batu bara yang berada distockpile
tersebut dijaga keberadaannya dan dicegah dari kemungkinan yang tidak
diingikan seperti kebakaran atau kerusakanlainnya.
Stockpile Batu bara tersebut dikelola dengan memperhatikan asas
FIFO (Fist In Fist Out) sehingga Batu bara yang lebih dulu diproses maka
akan lebih dahulu dikirimkan. Batu bara dari Stockpile selanjutnya akan di
loading kedalam tongkang untuk pengiriman.
d) Barge Loading (Loading Batu bara ke Tongkang)
PT. Adaro Indonesia menyerahkan produknya kepada pelanggan,
dengan cara memuatkan Batu bara masuk kedalam tongkang diunit
pemerosesan pada area Kelanis. Selanjut proses pengangkutan Batu bara
dilakukan oleh perusahaan lain, yang merupakan holding dari PT. Adaro
Indonesia. Untuk itu bisnis proses PT. Adaro Indonesia sampai dengan
proses ini.
Untuk loading ke tongkang dilakukan dengan menggunakan konveyor
langsung dari crushing plant atau stockpile. Oleh karena ini konveyor dan
motor penggerak konveyor selalu dirawat oleh bagian plant maintenance.
Seluruh Batu bara yang akan dimuat kedalam tongkang dipastikan kualitas
dan spesifikasi sesuai dengan standar. Seluruh hasil pekerjaan ini dibuat
sesuai dengan standar.
Proses loading Batu bara kedalam tongkang dilakukan oleh PT.
Adaro Indonesia dengan memperhatikan keselamatan, kesehatan kerja
dan pencemaran lingkungan. Seluruh tongkang yang akan digunakan
untuk pengangkutan Batu bara dipastikan memenuhi syarat keselamatan
dan muatan harus disesuaikan dengan kapasitas muat dari tongkang
tersebut.
34
3.2. Produk Yang Di hasilkan
Klasifikasi Batu bara berdasarkan peringkatnya terdiri dari gambut
(peat), Batu bara muda (lignite atau brown coal), Batu bara sub-bituminous
Batu bara bituminous dan antrasit (anthracite), Gambut adalah Batu bara
tingkat terendah, sedangkan antrasit yang tertinggi. Semakin tinggi
kandungan karbon (C) dalam Batu bara , semakin tinggi peringkatnya.
Sebaliknya, semakin tinggi kandungan Hidrogen (H2) dan Oksigen (O2),
Batu bara semakin rendah tingkatnya.
35
3.3. Proses produksi
Proses produksi adalah kegiatan yang mengkombinasikan faktor-
faktor produksi (man, money, material, method, information) yang ada untuk
menghasilkan suatu produk, baik berupa barang atau jasa yang dapat
diambil nilai lebihnya atau manfaatnya oleh konsumen. Sifat proses produksi
adalah mengolah bahan baku dan bahan pembantu secara manual sampai
dengan menggunakan peralatan, sehingga menghasilkan suatu produk yang
nilainya lebih dari barang semula. PT. Adaro Indonesia merupakan
perusahaan yang memproduksi produknya berasal dari sumber daya alam
yaitu termasuk dalam industri penyedia bahan baku yaitu dengan produk
Batu bara.
36
bahan baku untuk produk pelanggan.Untuk penjelasan proses produksi pada
gambar berikut, yaitu :
1) Proses Pengangkutan Batu Bara Dari Tambang
37
Selanjutnya adalah proses pengolahan Batu bara, diarea Kelanis merupakan
pusat dari tempat pengolahan Batu bara yang di proses dengan mengubah
ukuran Batu Bara awal lebih dari 30 cm hingga menjadi 5 cm dengan
menggunakan mesin Crusher. Terdapat 3 proses utama dalam mengubah
ukuran Batu bara yaitu :
- Primary Crushing
Proses awal mengubah Batu bara dari ukuran (>30 cm) menjadi (=30 cm)
- Secondary Crushing
Proses ke-dua mengubah Batu bara sampai dengan ukuran (=7.5 cm)
- Tertiery Crushing
Proses ke-tiga mengubah Batu bara sampai dengan ukuran (=5 cm)
Namun sebelum masuk pada mesin crusher, Batu Bara terlebih dahulu di
muat kedalam Hopper dan langsung disiram dengain cairan kimia PIC yang
gunanya untuk mengikat debu dan mengurangi polusi udara. Hopper yang di
miliki PT. Adaro Indonesia, Kelanis site berjumlah 7, kemudian untuk operator
yang berjaga diarea tersebut di sebut dengan Charlie. Berikut merupakan rincian
charlie yang bertugas :
Tiap area charlie terdapat 15 operator yang bekerja secara bergantian (shift) dan
juga di pimpin oleh Foreman serta atasannya yaitu supervisor.
38
Gambar 3. 7. Proses Pengaliran Batu Bara Menggunakan Belt Conveyor
39
3.4. Fasilitas produksi
- Hopper - Crusher
- Generator - Konveyor
40
BAB 4
41
Gambar 4. 2. Penempatan Mahasiswa di Departemen CPBL Support Di PT.
Adaro Indonesia (b)
Untuk deskripsi pekerjaan yang dilakukan pada bagian CPBL Support itu
adalah mendukung segala kegiatan pada bagian Plant Production untuk
deskripsi umum mengenai pekerjaan dari bagian PPS (plant production support)
yaitu :
42
4.2. Tanggung Jawab dan Wewenang dalam Pekerjaan
43
Gambar 4. 4. Penginputan data P2H (pemeriksaan dan pengecekan harian alat berat)
44
Gambar 4. 5. Penginputan data time sheet pekerjaan kontraktor daily, weekly, dan monthly pada PT. RTP
45
Gambar 4. 6. Penginputan data time sheet pekerjaan kontraktor daily, weekly, dan monthly pada PT. PMU
46
Gambar 4. 7. Penginputan data resume fine coal daily
47
Gambar 4. 8. Penginputan data resume fine coal weekly
48
Gambar 4.9. Penginputan data resume fine coal monthly
49
4.3. Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan
50
Tabel 4. 1. Gambaran kegiatan mahasiswa selama 1 bulan (per-minggu)
Sistem pemrosesan Batu bara (coal processing), fine coal recovery dan fine coal
report PT. Adaro Indonesia Kelanis site perlu ditinjau ulang untuk kebutuhan aktivitas
dan membuat lead time proses yang optimal. Pendekatan lean business process
merupakan cara untuk merampingkan proses bisnis yang dianggap sebagai
pemborosan dengan cara pemetaan proses bisnis saat ini. Berdasarkan hasil evaluasi
dengan metode observasi dan juga pekerjaan yang dilakukan. Perbaikan untuk coal
processing adalah penerapan teknologi dengan penggunaan cap conveyor, perbaikan
untuk fine coal recovery adalah penerapan teknologi dengan penggunaan mesin filter
fine coal recovery, dan fine coal report adalah penggunaan aplikasi data base mircosoft
office access untuk merekap data dan menghilangkan aktivitas yang berulang,
berlebihan dan juga memperpendek waktu proses dalam merekap data.
Lean process business
Lean business process adalah suatu analisa yang bertujuan untuk membuat
proses aktivitas dan kegiatan menjadi lebih efektif dan efisien. Berikut merupakan 7 hal
penting dalam penerapannya.
Tabel 4. 2. Contoh Lean Business Process
Tool untuk analisa menggunakan lean business process ini adalah salah
satunya dengan swim lane diagram dan peta aliran proses.
51
Mapping process
52
Gambar 4. 11. Coal Processing
Tabel 4.3 diatas merupakan data % finecoal scrap selama bulan januari– maret
2017 dengan rata-rata sebesar 0.19%. Persentase ini dinilai sudah sangat baik kerena
masih dibawah Key Performance Indicator (KPI) yang telah di tetapkan PT.Adaro
Indonesia, kelanis site untuk persentase fine coal scrap sebesar 1%. Dapat diketahui dari
data tersebut PT.Adaro Indonesia, Kelanis site sudah sangat baik dalam mengelola fine
53
coal scrap oleh departamen CPBL yang dijadi produk sampingan dengan kualitas Batu
bara E4000 yang disebut dengan fine coal.
Dapat diketahui dari tabel 4.4 Coal trap yang menghasilkan sumber fine coal terbanyak
adalah Coal trap L4 berdasarkan frekuensi, kemudian dapat dilihat pada grafik pareto
chart yaitu yang sangat banyak menghasilkan sumber fine coal trap sampai dengan 80%
adalah Coaltrap L4, HP2, HP6, L5, HP1, S12, HP4, dan S8. Dari 8 coal trap ini perlu
diteliti lebih lanjut mengapa banyak menghasilkan sumber finecoal terbanyak, mungkin
kerena mesin pada area tersebut bermasalah atau lingkungan sekitar juga ada masalah
yang menggangu coal processing. Kemudian juga untuk report, frekuensi belum tentu
menggambarkan coal trap yang menghasilkan sumber fine coal terbanyak, misal pada
tanggal 1 agustus 2017 menghasilkan fine coal sebanyak 2 bukcet pada L4 dan tanggal
2 agustus 2017 2 bukcet pada L4 juga, sedangkan pada coal trap HP2 untuk tanggal 1
agustus 2017 menghasilkan 6 bucket, dari contoh tersebut dapat diketahui bahwa dalam
segi frekuensi coal trap L4 lebih banyak dari coal trap HP2, namun untuk
menggambarkan sumber fine coal terbanyak yaitu lebih besar coal trap HP2 dari pada
coal trapL4. Jadi untuk opsi 1 mengenai usulan perbaikan tanpa merubah bentuk
conveyor perlu studi lanjutan untuk menganalisis penyebab dari sumber fine coal
terbanyak dan juga pada report sebaiknya menggunakan satuan ton, yang didapatkan
dari hasil konversi dari bucket–volume–ton agar lebih dapat menggambarkan coal trap
yang menghasilkan sumber fine coal terbanyak.
54
b. Opsi 2 (Usulan perbaikan merubah bentuk conveyor dengan cap conveyor)
Selanjutnya adalah untuk opsi 2 dalam coal processing yaitu usulan perbaikan merubah
bentuk konveyor dengan cap konveyor. Berdasarkan observasi mengenai bagaimana bentuk
konveyor yang ada di PT.Adaro Indonesia, Kelanis site belum terdapat cap konveyor seperti pada
gambar 4.12 oleh kerena itu penulis memberi usulan apakah PT.Adaro Indonesia,Kelanis site
dapat menerapkan cap konveyor,berikut analisa mengapa tidak ada penerapan cap konveyor :
a) Tahun pendirian < 1992 (berdasarkan data produksi awal tahun1992), didesain tanpa tutup
Kemungkinan desain konveyor yang berbeda dengan sekarang kerena dibangun pada
tahun1991– 1992, sehingga jika menerapkan penggunaan cap konveyor sangat sulit kerena
harus re-design.
b) Menyulitkan perbaikan
Mungkin jika terjadi kerusakan atau perawatan belt conveyor tim maintanance harus
bekerja 2 kali yaitu membuka cap konveyor terlebih dahulu, kemudian selanjutnya dapat
mengganti belt conveyo rtersebut, sehingga memperbanyak aktivitas pekerjaan dalam melakukan
perawatan.
Perlu studi lanjutan untuk membandingkan biaya investasi cap konveyor dengan biaya
pengelolaan fine coal untuk menghitung “payback periodnya”
55
4.4.3. Fine coal recovery process kondisi awal
Pengelolaan fine coal recovery sudah dilakukan dengan baik oleh divisi CPBL Support.
Gambaran secara umum seperti pada gambar 4.13 yaitu sumber fine coal dari hopper,
Conveyor, dan Crusher kemudian diarea tersebut terdapat coal trap (tempat penampung
fine coal) selanjutnya fine coal yang terdapat dicoal trap tersebut akan diambil oleh alat
berat yaitu exacavator dan dimuat kedalam dumptruck, kemudian diangkut ke-3 area
yaitu area stockpile adalah tempat penampungan untuk kategori fine coal kering dan
tidak ada kontaminasi, area penirisan adalah tempat penampungan untuk kategori
finecoal sedang dan basah yang perlu ditiriskan kembali, dan area disposal adalah
tempat penampungan biasanya kategorinya yaitu basah dan terkontaminasi. Kemudian
proses tersebut direkap untuk dijadikan report dan dilaporkan dalam bentuk soft file
untuk daily, weekly, dan motnhly.
56
4.4.4. Fine coal recovery process kondisi usulan
Usulan perbaikan dalam proses fine coal recovery sepertipadagambar 4.14 gambaran
secara umumnya adalah terdapat area central untuk tempat finecoal dan terdapat
teknologi mesin untuk pengolahan fine coal yang prinsip kerjanya adalah menyerap dan
menyaring finecoal. Tujuannya adalah menghilangkan pekerjaan manual dan
mempersingkat waktu proses dalam pengelolaan fine coal recovery.
Kerena pada kondisi nyatanya yaitu pekerjaan fine coal recovery masih manual
dikerjakan oleh operator dengan cangkul dan sekop, proses pengolaan lebih lambat dari
pada proses pengangkutan yang sudah dilakukan oleh mesin(alat berat dan dump truck)
57
Untuk teknologi fine coal recovery yang berupa mesin udah diterapkan oleh
perusahaan lain khususnya diluar negeri, dan untuk analisa mengenai
kelayakan dalam penerapan dan juga analisa investasi di PT. Adaro Indonesia,
kenalis site perlukajian atau studi lanjutan mengenai hal tersebut.
58
1. a.Mengcopy template excel bulan sebelumnya
b.Menerima time sheet
c.Menginput data kedalam sheet tgl.1- 31pada"daily resume fine coal"
d.Mencetak daily resume fine coal report atau cukup difile
2. a.Mengcopy-paste data daily resume fine coal dari tgl.1-7 kefile "Weekly resume
fine coal-Week-1"
b.Mengcopy-paste data daily resume fine coal dari tgl.8-15 kefile "Weekly resume
fine coal-Week-2"
c.Mengcopy-paste data daily resume fine coal dari tgl.16-23 kefile "Weekly
resume fine coal-Week-3"
d.Mengcopy-paste data daily resume fine coal dari tgl.24-31kefile "Weekly
resume fine coal-Week-4"
3. a.Mengcopy-paste data weekly resume fine coal week-1 kefile "monthly resume
fine coal
b.Mengcopy-paste data weekly resume fine coal week-2 kefile "monthly resume
fine coal
c.Mengcopy-paste data weekly resume fine coal week-3 kefile "monthly resume
fine coal
d.Mengcopy-paste data weekly resume fine coal week-4 kefile "monthly resume
fine coal
e.Mencetak monthly resume fine coal report atau cukup difile
- Proses Analisa
a. Analisa swim lane (sekarang)
Tabel 4. 5. Analisa Swin Lane (Sekarang)
59
Dari analisa swim lane (sebelum) dapat diketahui dari uraian proses
finecoal report berulang dan berlebihan dengan arah panah yang yang berbalik
arah dan sesuai dengan nomor keterangan berdasarkan pedoman lean business
process.
60
Dari analisa peta aliran proses(sekarang) dapat diketahui total jumlah aktivitas
dan waktu untuk merekap 1 data yaitu 13 aktivitas dan 22 menit.
- Penjelasan proses
1. Menerima time sheet dan merekap data harian menggunakan aplikasi data base
yaitu mircosoft office access.
2. Data tersebut dapat dilaporkan dalam bentuk laporan daily,weekly, dan
Monthly yang diambil dari data base.
61
Tabel 4. 7. Analisa Swin Lane (Usulan)
Dari analisaswim lane (usulan) dapat diketahui aktivitas dari uraian kegiatan
tidak ada proses yang berlebihan da njuga berbalik arah, dapat dilihat pada tabel
4.7.
Dari analisa peta aliran proses(usulan) dapat diketahui total jumlah aktivitas
dan waktu untuk merekap 1 data yaitu 5 aktivitas dan 6 menit,yang dapat
disimpulkan bahwa penggunaan usulan perbaikan dapat memangkas aktivitas dan
waktu dengan selisih 8 aktivitas dan 16 menit
62
4.4.7. Gambaran formulir perekapan data usulan menggunakan Microsoft Access
Pada kondisi usulan ini menggunakan Microsoft Access dengan penggunaan secara terintegrasi yaitu sekali merekap data
daily langsung akan tersimpan didatabase dan tidak perlu lagi merekap data weekly dan monthly. Oleh kerena itu penggunaan
Microsoft office Access pada kondisi usulan dengan database akan lebih baik dari penggunaan Microsoft office excel pada
kondisi awal.
63
4.4.9. Kesimpulan dan saran berdasarkan hasil pekerjaan
- Kesimpulan
1. Coal processing dan fine coal recovery process hanya berdasarkan
pengamatan atau observasi, untuk perbaikan coal processing yaitu analisa
lebih lanjut mengenai coal trap yang menghasilkan fine coal terbanyak serta
penggunaan ton yang seharusnya digunakan untuk menggambarkan sumber
coal trap yang menghasilkan fine coal terbanyak dan penggunaan cap
konveyor yang bertujuaan untuk mengurangi pencemaran dan jatuhnya
finecoal, untuk perbaikan fine coal recovery yaitu dengan penggunaan
teknologi berupa mesin filter yang tujuannya untuk mempercepat pengelolaan
fine coal recovery
2. Fine coal report bedasarkan pekerjaan yangdilakukan,proses fine coal report
menggunakan microsoft office excel yang terbagi dari file daily, weekly, dan
monthly,yang direkap dengan proses yang berulang dan butuh proses
pengecekan serta membuat waktu dalam mengerjakanya fine coal report
sangat lama, oleh kerena itu penggunaan data base menggunakan microsoft
office acces merupakan usulan perbaikan kerena hanya perlu merekap data
daily dan tersimpan pada data base kemudian dapat dicustomize untuk
weekly dan monthly report.
- Saran
1. Saran untuk coal processing adalah penggunaan cap konveyor dan fine
coalrecovery process adalah penggunaan mesin filter, kemudian perlu adanya
kajian dan studi lanjutan mengenai analisis kelayakan dan juga biaya
investasi untuk penerapannya
2. Saran untuk fine coal report adalah perlu koordinasi dan support dari tim IT
untuk adanya software microsoft office access untuk penggunaan data base
dan juga penyesuaian program dengan format laporan.
64
DAFTAR PUSTAKA
65
LAMPIRAN
66