Artikel IKM
Artikel IKM
ARTIKEL PENELITIAN
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas SMF Ilmu Kesehatan Masyarakat
Program Pendidikan Profesi Dokter Fakultas Kedokteran
Disusun oleh :
Muhammad Naufal Ibrahim
12100118543
Preseptor :
Yudi Feriandi, dr.
Surya Fredi, dr.
Bandung
2Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas
Islam Bandung
3Kepala UPT Puskesmas Panca, Kabupaten Bandung
Abstrak
Stunting adalah salah satu kondisi yang paling signifikan memengaruhi
perkembangan manusia. Secara global, kejadian stunting di dunia sekitar 162
juta anak di bawah umur 5 tahun. Di Indonesia sendiri, prevalensi stunting
pada tahun 2018 masih berada di atas angka minimum yang dikeluarkan World
Health Organization (WHO), yaitu 30,8% yang seharusnya dibawah 20%.
Asupan nutrisi ibu ketika hamil, pola makan anak, pengetahuan dan pola asuh
ibu, serta pendapatan seseorang dapat menjadi faktor yang memengaruhi
kejadian stunting. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
gambaran pendapatan orang tua dan kejadian balita stunting di Desa Nagrak.
Teknik pengambilan data menggunakan random sampling yang diambil dari
data rapid survey dengan jumlah 211 responden. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa pendapatan responden pada Desa Nagrak yang dibawah
upah minimum kota/kabupaten (UMK) terdapat balita stunting sebesar
45,45%, sedangkan responden yang pendapatannya diatas UMK terdapat balita
stunting sebesar 53,85%. Kesimpulan, Gambaran karakteristik pendapatan
orang tua dibawah UMK terdapat balita stunting sebesar 45,45%. Pendapatan
orang tua diatas UMK terdapat balita stunting sebesar 53,85%.
2
DESCRIPTION OF CHARACTERISTICS OF PARENT INCOME AND
EVENT OF BALITA STUNTING IN VILLAGE NAGRAK
PACET SUB-DISTRICT
Abstract
Stunting is one of the most significant conditions affecting human development.
Globally, the incidence of stunting in the world is around 162 million children
under the age of 5 years. In Indonesia alone, the prevalence of stunting in 2018
is still above the minimum issued by the World Health Organization (WHO),
which is 30.8%, which should be below 20%. Maternal nutrition intake during
pregnancy, children's diet, mother's knowledge and parenting, and one's income
can be factors that influence the incidence of stunting. The purpose of this study
was to determine the description of parents' income and the incidence of
stunting toddlers in Nagrak Village. The data collection technique uses total
sampling taken from rapid survey data with 211 respondents. The results of this
study indicate that the respondents' income in Nagrak Village which is below
the city/regency minimum wage (UMK) there are stunting toddlers of 45.45%,
while respondents whose income is above the UMK there are stunting toddlers
of 53.85%. Conclusion, the description of the characteristics of parents' income
under UMK there is a stunting toddler of 45.45%. Parents' income above UMK
there are stunting toddlers at 53.85%.
Key words: income, stunting, toddlers
3
Pendahuluan
pada tahun 2018 masih berada di atas angka minimum yang dikeluarkan World
bawah -2 pada chart pertumbuhan anak yang dikeluarkan oleh WHO. Kondisi
stunting sebagian besar irreversible, ini adalah hasil dari nutrisi yang tidak
mencukupi dan juga bisa karena serangan infeksi berulang selama 1000 hari
pertama kehidupan.1
Asupan nutrisi ibu ketika hamil, pola makan anak, pengetahuan dan pola asuh
kejadian stunting.1,3
4
Metode
yang memiliki balita dan pengukuran tinggi badan pada balitanya, bersifat
menggunakan random sampling. Data yang digunakan adalah data primer yang
diambil dari data kuesioner rapid survey di Desa Nagrak, Kecamatan Pacet,
responden dan seluruhnya memiliki balita. Subjek penelitian ini adalah ibu
yang memiliki balita dan tinggal di Desa Nagrak, Kecamatan Pacet, Kabupaten
pendapatan keluarga per bulan dan hasil pengukuran tinggi badan balita.
Hasil
Data pendapatan orang tua per bulannya dapat dilihat pada tabel 1.
5
Tabel 1. Gambaran Responden Berdasarkan Pendapatan Orang Tua
per Bulan
Variabel Pendapatan N %
responden (93,84%)
Data balita yang termasuk dalam kategori stunting dapat dilihat pada tabel 2.
Stunting 97 45,97
Tidak Stunting 114 54,03
Total 211 100
Sumber: Rapid Survey Desa Nagrak 20194
Stunting
Data pendapatan orang tua dan kejadian stunting dapat dilihat pada tabel 3.
6
Tabel 3. Gambaran Pendapatan Orang Tua per Bulan dan Kejadian
Balita Stunting
Status Balita
Variabel
Tidak N %
Pendapatan Stunting
Stunting
<Rp 2.900.000 90 (45,45%) 108 (54,45%) 198 93,84
≥Rp 2.900.000 7 (53,85%) 6 (46,15%) 13 6,16
Sumber: Rapid Survey Desa Nagrak 20194
dibawah UMK terdapat balita yang stunting sebesar 45,45%, sedangkan pada
orang tua yang memiliki pendapatan diatas UMK terdapat balita yang stunting
sebesar 53,85%.
Pembahasan
tinggi badan balita secara langsung oleh peneliti melalui rapid survey.
penelitian Kurnia tahun 2017 bahwa semakin tinggi pendapatan orang tua maka
semakin rendah angka kejadian stunting pada balita.5 Hal ini bertolak belakang
pada anak balita. Masih terdapat faktor-faktor lain yang memengaruhi kejadian
stunting. Variabel distribusi makanan, pengetahuan, dan pola asuh ibu dapat
7
menjadi faktor lain yang memengaruhi kejadian stunting pada balitanya.6
kejadian stunting.3
Kesimpulan
stunting sebesar 45,45%. Pendapatan orang tua diatas UMK terdapat balita
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada yang
terhormat Prof. Dr. Hj. Ieva B. Akbar, dr., AIF sebagai dekan Fakultas
Kedokteran Universitas Islam Bandung dan Dr. Titiek Respati, drg., MSc.PH
kasih kepada staf Puskesmas Panca yang telah membantu, Surya Fredi, dr.
selaku preseptor lapangan, Yudi Feriandi, dr. selaku preseptor bagian, dan
8
Daftar Pustaka