Anda di halaman 1dari 14

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat, taufik serta hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Alat Pelindung
Diri” ini. Penyusunan makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Manajemen
Keselamatan Pasien. Selain itu tujuan penyusunan makalah ini juga untuk menambah wawasan
tentang ala pelindung diri.
Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan saran
dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Dosen kami
yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas ini.

20 Agustus 2019

ii
DAFTAR ISI

Judul .................................................................................................................................. i
Kata Pengantar .................................................................................................................. ii
Daftar isi............................................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1


1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan ......................................................................................................... 2

BAB II : PEMBAHASAN ................................................................................................ 3


2.1 Pengertian Alat Pelindung Diri ................................................................................... 3
2.2 Tujuan Alat Pelindung Diri ......................................................................................... 3
2.3 Jenis-Jenis Alat Pelindung Diri ................................................................................... 4
2.4 Lokasi Pemakaian ....................................................................................................... 4
2.5 Kegunaan Alat Pelindung Diri .................................................................................... 5
2.6 Kekurangan Dan Kelebihan Alat Pelindung Diri ....................................................... 8
2.7 Faktor Yang Harus Diperhatikan ................................................................................ 9
2.8 Langkah-Langkah Pemakaian APD ............................................................................ 9

BAB III : PENUTUP ........................................................................................................ 10


3.1 Kesimpulan ................................................................................................................. 10
3.2 Saran ........................................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Rumah sakit adalah industri yang bergerak di bidang pelayanan jasa kesehatan yang tujuan
utamanya memberikan pelayanan jasa terhadap masyarakat sebagai usaha meningkatkan
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Dalam setiap peroses pelayanan di rumah sakit,
terlihat adanya faktor-faktor penting sebagai pendukung pelayanan itu sendiri, yang selalu
berkaitan satu dengan yang lainnya. Faktor-faktor tersebut meliputi pasien, tenaga kerja, mesin,
lingkugnan kerja, cara melakukan pekerjaan serta proses pelayanan kesehatan itu sendiri. Di
samping memberikan dampak positif, faktor tersebut juga memberikan nilai negatif terhadap
semua komponen yang terlibat dalam peroses pelayanan kesehatan yang berakhir dengan
timbulnya kerugian (Puslitbak IKM FK, UGM 2000).
Bahaya-bahaya lingkungan kerja baik fisik, biologis maupun kimiawi erlu di kendalikan
sedemikian rupa sehingga tercipta suatu lingkungan kerja Yng sehat, aman, dan nyaman.
Berbagai cara di lakukan untuk menanggulangi bahaya-bahaya lingkungan kerja, namun
pengendalian secara teknis pada sumber bahaya itu sendiridinilai paling efektif dan merupakn
alterntif pertama yang di anjurkan, sedangkan pemakaian Alat Pelindung Diri (APD)
merupakan pilihan terakhir.
Hal ini tercerin dalam UU No.1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja pasal
3,9,12,14 dinyatakan bahwa dengan peraturan perundangan di tetapkan syarat-syarat
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) untuk memberikan Alat Pelindung Diri (APD), pengurus
di wajibkan menunjukan dan menjelaskan pada tiap tenaga kerja baru tentang Alat Pelindung
Diri (APD), dengan peraturan perundangan diatur kewajiban atau hak tebaga kerja untuk
memakai APD harus diselenggarakan di semua tempat kerja ,wajib menggunakan APD yang
di wajibkan pengurus dan menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) yang diwajibkan secara
Cuma-Cuma. Oleh karena itu keselamatan kerja harus benar-benar di terapkan dalam suatu
rumah sakit lainnya di mana di dalamnya tenaga kerja malakukan pekerjaannya. Hal ini di
lakukan karena manusia adalah faktor yang paling penting dalam suatu produksi. Manusia
sebagai tenaga kerja dapat menimbulkan kecelakaan kerja yang berdampak cacat sampa
meninggal. (Boedi Maryoto, 1997).

1
1.2. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Pengertian Alat Pelindung Diri ?
2. Apa tujuan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) ?
3. Apa Manfaat Alat Pelindung Diri (APD) ?
4. Apa Jenis-Jenis Alat Pelindung Diri (APD) ?
5. Apa Kegunaan Alat Pelindung Diri (APD) ?
6. Sebutkan kekurangan dan kelebihan Alat Pelindung Diri ?
7. Bagaimana cara memilih dan merawat Alat Pelindung Diri ?
8. Faktor apa yang harus diperhatikan ?
9. Bagaimana langkah-langkah pemakaian APD ?
10. Bagaimana prinsip pemakaian APD ?

1.3. TUJUAN PENULISAN


1. Agar mengetahui apa pengertian Alat Pelindung Diri.
2. Agar mengetahui tujuan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD).
3. Agar mengetahui Manfaat Alat Pelindung Diri (APD).
4. Agar mengetahui Jenis-Jenis Alat Pelindung Diri (APD).
5. Agar mengetahui kegunaan Alat Pelindung Diri (APD).
6. Agar mengetahui kekurangan dan kelebihan Alat Pelindung Diri.
7. Agar mengetahui bagaimana cara memilih dan merawat Alat Pelindung Diri.
8. Agar engetahui faktor yang harus diperhatikan.
9. Agar mengetahui bagaimana langkah-langkah pemakaian APD.
10. Agar mengetahui prinsip pemakaian APD.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN ALAT PELINDUNG DIRI


APD adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi seseorang yang
fungsinya mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh sumber daya manusia dari potensi bahaya
di Fasyankes. Alat pelindung diri tidak mengurangi pajanan dari sumbernya, hanya saja
mengurangi jumlah pajanan yang masuk ke tubuh. APD bersifat eksklusif (hanya melindungi
individu) dan spesifik (setiap alat memiliki spesifikasi bahaya yang dapat dikendalikan).
Implementasi APD seharusnya menjadi komplementer dari upaya pengendalian di atasnya
dan/atau apabila pengendalian di atasnya belum cukup efektif. (PMK No. 52 tahun 2018).
Menurut OSHA atau Occupational Safety and Health Administration, pesonal protective
equipment atau alat pelindung diri (APD) didefinisikan sebagai alat yang digunakan untuk
melindungi pekerja dari luka atau penyakit yang diakibatkan oleh adanya kontak dengan
bahaya (hazards) di tempat kerja, baik yang bersifat kimia, biologis, radiasi, fisik, elektrik,
mekanik dan lainnya.
Menurut ketentuan Balai Hiperkes, syarat-syarat Alat Pelindung Diri adalah :
a) APD harus dapat memberikan perlindungan yang kuat terhadap bahaya yang spesifik atau
bahaya yang dihadapi oleh tenaga kerja.
b) Berat alat hendaknya seringan mungkin dan alat tersebut tidak menyebabkan rasa
ketidaknyamanan yang berlebihan.
c) Alat harus dapat dipakai secara fleksibel.
d) Bentuknya harus cukup menarik.
e) Alat pelindung tahan untuk pemakaian yang lama.
f) Alat tidak menimbulkan bahaya-bahaya tambahan bagi pemakainya yang dikarenakan
bentuk dan bahayanya yang tidak tepat atau karena salah dalam menggunakannya.
g) Alat pelindung harus memenuhi standar yang telah ada.
h) Alat tersebut tidak membatasi gerakan dan persepsi sensoris pemakainya.
i) Suku cadangnya harus mudah didapat guna mempermudah pemeliharaannya.

2.2 TUJUAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)


1. Melindungi tenaga kerja apabila usaha rekayasa (engineering) dan administratif tidak
dapat dilakukan dengan baik.
2. Meningkatkan efektivitas dan produktivitas kerja.
3
3. Menciptakan lingkungan kerja yang aman.

2.3 JENIS-JENIS ALAT PELINDUNG DIRI (APD)


Menurut PMK No. 52 tahun 2018 jenis jenis alat pelindung diri sebagai berikut :
1. Penutup kepala (shower cap)
2. Kacamata Khusus (safety goggle)
3. Pelindung wajah (face shield)
4. Masker
5. Sarung Tangan (hand schoon/sarung tangan karet)
6. Jas Lab dan Apron (apron/jas lab)
7. Pelindung kaki
8. Coverall

2.4 LOKASI PEMAKAIAN


NO APD LOKASI

1. Penutup Kepala Laboratorium, ruang sterilisasi, ruang tindakan, ruang


KIA, dapur
2. Kacamata Khusus Laboratorium, ruang tindakan dokter gigi, ruang
sterilisasi, ruang insersi IUD, pertolongan persalinan,
ruang pembuatan kacamata
3. Pelindung Wajah Laboratorium, ruang tindakan dokter gigi, ruang
persalinan
4. Masker Ruang persalinan, ruang tindakan untuk kasus infeksi,
balai pengobatan, ruang tindakan dokter gigi, balai
pengobatan, laboratorium, loket, ruang rekam medik,
ruang farmasi, dapur, cleaning service, ruang pembuatan
kacamata, unit transfusi darah

5. Apron Ruang sterilisasi, ruang persalinan, radiologi, ruang


tindakan dokter gigi, ruang tindakan untuk kasus infeksi
6. Sarung Tangan Ruang tindakan, ruang KIA, ruang tindakan dokter gigi,
ruang sterilisasi, laboratorium, dapur, cleaning service,
optik, ruang farmasi, unit tansfusi darah
7. Sepatu Boot Tempat pembuangan limbah, ruang laundry, pertolongan
persalinan
8. Jas Lab Ruang farmasi, laboratorium

9. Coverall Ruang observasi khusus dalam pelayanan kekarantinaan


kesehatan

4
2.5 KEGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
Berikut penjelasan masing-masing APD beserta contoh gambar APD:
a) Penutup Kepala (shower cap)
Alat penutup kepala adalah alat pelindung yang berfungsi untuk melindungi kepala dari
jatuhnya mikroorganisme yang ada dirambut dan kulit kepala petugas terhadap alat- alat/daerah
steril dan juga sebaliknya untuk melindungi kepala/rambut petugas dari percikan bahan–bahan
dari pasien.

Gambar Penutup Kepala


b) Penutup Teling (ear muff atau ear plug)
Penggunan APD penutup telinga di Fasyankes dalam proses pemberian asuhan pelayanan
kesehatan jarang digunakan. Penggunaan lebih sering jika ada sumber bising di atas Nilai
Ambang Batas (85 dba) seperti di unit ganset, proses pembangunan, dan lainnya.

Gambar Penutup Telinga


c) Kacamata Khusus (safety goggle)
Kacamata khusus (safety google) adalah alat pelindung yang berfungsi untuk melindungi
mata dari paparan bahan kimia berbahaya, percikan darah dan cairan tubuh, uap panas, sinar
UV dan pecahan kaca (scrub).

Gambar Kacamata Khusus

5
d) Pelindung wajah (face shield)
Alat pelindung wajah adalah alat pelindung yang berfungsi untuk melindungi wajah dari
terpapar cairan tubuh, darah, dan percikan bahan-bahan kimia.

Gambar Pelindung Wajah


e) Masker
Masker atau alat pelindung pernafasan adalah alat yang berfungsi untuk melindungi
pernafasan dari mikrobakterium dan virus yang ada di udara, dan zat-zat kimia yang digunakan.
Bagi SDM Fasyankes yang menggunakan respirator harus dilatih untuk menggunakan dan
memelihara respirator khusus secara tepat. SDM Fasyankes harus tahu keterbatasan dan
pengujian kecocokan respirator secara tepat, minimal masker dengan tipe N95 atau masker
yang dapat memproteksi SDM dari paparan risiko biologi maupun kimia.

Gambar Masker dan respirator


f) Sarung Tangan (hand schoon/sarung tangan bahan karet, kain)
Sarung tangan adalah alat yang berfungsi untuk melindungi tangan dari darah dan cairan
tubuh, zat-zat kimia yang digunakan, dan limbah yang ada.

Gambar Sarung tangan

6
g) Pelindung Kaki (sepatu boots, safety shoes)
Alat pelindung kaki adalah alat yang berfungsi untuk melindungi kaki dari darah, cairan
tubuh, zat-zat kimia yang digunakan, benturan benda keras dan tajam, serta limbah yang ada.
SDM Fasyankes yang berdiri dalam jangka waktu lama ketika bekerja, perlu sepatu yang
dilengkapi bantalan untuk menyokong kaki. SDM Fasyankes yang bekerja dan berhadapan
dengan pekerjaan dengan risiko cidera akibat dari kejatuhan benda keras yang mengenai jari
kaki disarankan memakai sepatu dengan ujung yang keras.

Gambar Alas kaki


h) Jas Lab dan Apron
Jas lab dan apron adalah alat yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari darah dan
cairan tubuh, zat-zat kimia yang digunakan, dan limbah yang ada.

Gambar Apron
i) Coverall
Coverall adalah alat yang berfungsi untuk melindungi seluruh tubuh dari kepala sampai
kaki dari penularan melalui percikan darah ataupun cairan tubuh sangat infeksius yang masuk
melalui mucous membrane atau luka. Penyediaan APD ini diutamakan pada Fasyankes yang
melakukan pelayanan dengan kasus karantina atau Fasyankes dengan pandemic wabah,
radiasi dan paparan bahan kimia yang sangat toksik

7
Gambar Coverall

2.6 KEKURANGAN DAN KELEBIHAN ALAT PELINDUNG DIRI


A. Kekurangan
a) Kemampuan perlindungan yang tak sempurna karena memakai Alat pelindung diri
yang kurang tepat
b) Fungsi dari Alat Pelindung Diri ini hanya untuk menguragi akibat dari kondisi yang
berpotensi menimbulkan bahaya.
c) Tidak menjamin pemakainya bebas kecelakaan
d) Cara pemakaian Alat Pelindung Diri yang salah,
e) Alat Pelindung Diri tak memenuhi persyaratan standar)
f) Alat Pelindung Diri yang sangat sensitive terhadap perubahan tertentu.
g) Alat Pelindung Diri yang mempunyai masa kerja tertentu seperti kanister, filter dan
penyerap (cartridge).
h) Alat Pelindung Diri dapat menularkan penyakit,bila dipakai berganti-ganti.
B. Kelebihan
a) Mengurangi resiko akibat kecelakan
b) Melindungi seluruh/sebagian tubuhnya pada kecelakaan
c) Sebagai usaha terakhir apabila sistem pengendalian teknik dan administrasi tidak
berfungsi dengan baik.
d) Memberikan perlindungan bagi tenaga kerja di tempat kerja.

8
2.7 LANGKAH-LANGKAH PEMAKAIAN APD
Langkah-Langkah memakai APD pada perawatan ruang isolasi kontak dan airborne
adalah sebagai berikut :
1. Kenakan baju kerja sebagai lapisan pertama pakaian pelindung.
2. Kenakan pelindung kaki.
3. Kenakan sepasang sarung tangan pertama.
4. Kenakan gaun luar.
5. Kenakan celemek plastik.
6. Kenakan sepasang sarung tangan kedua.
7. Kenakan masker.
8. Kenakan penutup kepala.
9. Kenakan pelindung mata

2.8 FAKTOR YANG HARUS DIPERHATIKAN


Faktor penting yang harus diperhatikan pada pemakaian APD :
1. Kenakan APD sebelum kontak dengan pasien, umumnya sebelum memasuki ruangan
(tindakan atau operasi).
2. Gunakan dengan hati-hati jangan menyebarkan kontaminasi.
3. Lepas dan buang secara hati-hati ke tempat limbah infeksius yang telah disediakan di
ruang ganti khusus. Lepas masker di luar ruangan.
4. Segera lakukan pembersihan tangan dengan langkah-langkah membersihkan tangan
sesuai pedoman.

9
BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
APD adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi seseorang yang
fungsinya mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh sumber daya manusia dari potensi bahaya
di Fasyankes. Alat pelindung diri tidak mengurangi pajanan dari sumbernya, hanya saja
mengurangi jumlah pajanan yang masuk ke tubuh. APD bersifat eksklusif (hanya melindungi
individu) dan spesifik (setiap alat memiliki spesifikasi bahaya yang dapat dikendalikan).
Berikut pembahasan mengenai Alat Pelindung diri :
1. Alat Perlindungan Diri merupakan alat yang digunakan untuk mengurangi resiko akibat
kecelakaan, bukan menghilangkan kecelakaan itu sendiri.
2. Alat Perlindungan Diri dibutuhkan oleh semua lapisan masyarakat.
3. Alat Perlindungan Diri harus sesuai dengan jenis kegiatan dan tempat pekerjaan.
4. Alat Perlindungan Diri harus selalu dirawat agar dapat digunakan sesuai dengan ketentuan.

3.2. SARAN
a) Setiap pekerja sebaiknya menggunakan Alat pelindung diri.
b) Penyuluhan tentang Alat pelindung diri kepada semua masyarakat agar dapat mengurangi
angka kecelakaan.
c) Penggunaan Alat pelindung diri sebaiknya sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja.
d) Pemantauan terhadap Alat pelindung diri harus rutin dilakukan, agar dalam penggunaan
lebih optimal.

10
DAFTAR PUSTAKA

Gustiar S. Kep. Ns. , 2012 , Alat Pelindung Diri Pada Perawat , (http://cholate-
gustiar.blogspot.co.id/2012/03/alat-pelindung-diri-pada-perawat.html?m=1, , Diakses pada
tanggal 18 September 2016).
Afrizal, Yudha , 2016 , Panduan Alat Pelindung Diri ,
(http://www.slideshare.net/Yudhaafrizal/panduan-alat-pelindung-diri , Diakses pada tanggal
18 september 2016).
Peraturan Menteri Kesehatan 52 Tahun 2018. Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan.

11

Anda mungkin juga menyukai