Anda di halaman 1dari 7

BAB 1

PENDAHULUAN

I.I Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi komunikasi telah melalui berbagai perubahan yang

cukup signifikan dari setiap generasi. Hal ini dibuktikan dengan munculnya berbagai

macam perangkat telekomunikasi dengan teknologi tingkat tinggi. Kemunculan

teknologi telekomunikasi pada tingkat ini juga di dorong oleh kebutuhan manusia

untuk menghadapi berbagai masalah yang dihadapi dan diselesaikan dalam waktu

yang cepat dan singkat. Teknologi komunikasi yang saat ini menjadi trend di

masyarakat adalah smartphone (Nasihin, 2014).

Smartphone atau biasa diartikan telepon pintar, mempunyai kemampuan

layaknya komputer yang didukung dengan sebuah sistem operasi yang canggih.

Keberadaan smartphone memungkinkan penggunanya untuk tetap terhubung melalui

fasilitas telepon maupun internet secara bersamaan. Smartphone juga dapat

memenuhi banyak kebutuhan penggunanya seperti memesan makanan, chatting

dengan teman atau group, memesan tiket, internet banking, update status di media

sosial, mencari pekerjaan, dan bermain game, bahkan tak sedikit yang mengedit video

di smartphone (Sinaga, 2016).

Smartphone telah digunakan oleh berbagai kalangan masyarakat, termasuk

dikalangan mahasiswa, siswa sekolah, dan anak usia balita. Sebagian besar

1
2

mahasiswa sekarang telah menggantungkan hidup mereka pada alat-alat elektronik

seperti smartphone, tablet, ipad atau biasa disebut dengan gadget. Mereka

menggantungkan hidup mereka pada gadget dengan berbagai alasan seperti

membantu mengerjakan tugas, mencari sumber bacaan dan mengikuti perkembangan

(Prasetyo, 2017). Resti (2015) mengatakan saat jam kuliah mahasiswa banyak yang

menggunakan smartphone nya untuk bermain game atau mengakses internet

dikarenakan mereka bosan mendengarkan dosen memberikan mata kuliah. Peneliti

pernah menggunakan smartphone untuk bermain facebook, dan chatting, saat jam

pelajaran di kelas karena merasa bosan atau mengantuk. Peneliti juga pernah ditegur

oleh dosen pada saat menggunakan smartphone pada jam kelas. Peneliti melihat

banyak mahasiswa yang menggunakan smartphone untuk bermain game, atau

mengunjungi situs-situs internet saat jam pelajaran dan atau jam ibadah. Daeng, I. T.

M., Mewengkang, N. N., & Kalesaran, E. R. (2017) Bahkan ketika dalam aktivitas

perkuliahan beberapa mahasiswa yang ketika berada dalam kelas akan tetap

memegang smartphone-nya dan mengutak-atik isinya padahal saat itu sedang ada

dosen yang mengajar di depan kelas entah itu dia sedang menggunakannya untuk

keperluan kuliah, atau sedang bermain, atau bahkan mungkin mahasiswa tersebut

memang sudah memiliki rasa ketergantungan dengan smartphone-nya sehingga

sangat sulit untuk dia lepas meski hanya untuk dua, tiga jam kegiatan perkuliahan.

Banyak mahasiswa yang menggunakan media sosial tidak pada tempatnya, seperti

halnya penggunaan media sosial melalui handphone, ipad atau pun laptop pada jam

belajar di ruang kelas. Saat pengajar memberikan pengarahan di kelas, mahasiswa


3

lebih memilih berinteraksi dengan internet dan mengabaikan materi ajar yang

seharusnya diterima saat di kelas. Bahkan saat ujian pun mereka menggunakan media

sosial sebagai alat untuk berbagi jawaban dengan mahasiswa lainnya (ME Fitri &

A.Marina, 2017).

Dewina (2017) menyatakan pengguna smartphone di Indonesia bertumbuh

dengan pesat. Lembaga riset digital marketing e-marketer memperkirakan pada tahun

2018 jumlah pengguna aktif smartphone mencapai lebih dari 100 juta jiwa, dari

jumlah sebelumnya yang hanya 55 juta jiwa pada tahun 2015s. Populasi di Indonesia

yang mengakses smartphone sebagian besar berusia 15-35 tahun. Pengguna

smartphone menggunakan smartphone miliknya untuk mengakses mobile application

seperti WhatsApp, Facebook, Instagram, Youtube serta bermain game. Asosiasi

Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia (APJII) (2016) melakukan survei terhadap

pengguna internet aktif dan memperkirakan pemain game online aktif di Indonesia

berkisar enam juta jiwa.

Global System for Mobile Communications (GSMC) menyatakan jumlah

pengguna smartphone tidak hanya akan melewati angka lima miliar orang pada tahun

2017, tetapi juga akan terus meningkat 5,7 miliar atau setara dengan tiga perempat

populasi dunia pada tahun 2020 (Liberty, 2017). Sebagian besar penduduk dunia

menggunakan smartphone untuk berbagai tujuan dan kepentingan. Counterpoint

Research (2017) membuktikan tingginya ketergantungan manusia secara global pada


4

smartphone. Banyak orang yang kecanduan smartphone karena rata-rata

menggunakan smartphone tujuh jam dalam sehari.

Pew Research Centre (2015) menyatakan satu dari empat remaja di dunia

telah kecanduan smartphone. Sebanyak 24% remaja usia 13 sampai 17 tahun

mengakui mereka terus-menerus membuka dan memeriksa smartphone mereka rata-

rata 150 kali sehari, bahkan ketika berada di kelas. Mereka tidak mampu menolak

godaan jejaring sosial Facebook dan Instagram.

Hasil tanya jawab peneliti terhadap dua orang mahasiswa Fakultas Ilmu

Keperawatan Universitas Advent Indonesia (UNAI) menunjukan bahwa mahasiswa

tersebut pernah menggunakan smartphone pada saat jam kelas dan atau jam ibadah

dan pernah mendapat teguran dari dosen atau kepala asrama. Upaya yang sudah

dilakukan oleh dosen untuk mencegah mahasiswa bermain smartphone saat jam kelas

dilakukan dengan cara menyita smartphone mahasiswa yang ketahuan bermain

smartphone saat jam pelajaran di kelas dan akan dikembalikan akhir semester dan

upaya yang dilakukan oleh pihak universitas untuk mencegah mahasiswa bermain

smartphone saat jam ibadah sudah dilakukan dengan cara menegur mahasiswa dan

menyita smartphone mahasiswa. Namun tindakan itu belum juga membuat

mahasiswa mau menuruti untuk tidak bermain smartphone saat jam kelas dan atau

jam ibadah, karena pada saat jam kelas dan atau jam ibadah peneliti masih melihat

banyak mahasiswa yang bermain smartphone. Alasan mahasiswa melanggar aturan

tidak boleh bermain smartphone saat jam kelas dan atau jam ibadah adalah merasa
5

bosan dan mengantuk saat di kelas atau saat beribadah sehinnga peneliti tertarik

untuk melakukan penelitian dengan judul “PENGALAMAN MAHASISWA

PERAWAT SAAT DI TEGUR MENGGUNAKAN SMARTPHONE PADA JAM

KELAS DAN ATAU JAM IBADAH DI UNIVERSITAS ADVENT INDONESIA .”

1.2 Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :

Pengalaman mahasiswa perawat saat ditegur menggunakan smartphone pada jam

kelas dan atau jam ibadah di Universitas Advent Indonesia.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran pengalaman

mahasiswa perawat yang pernah mendapat teguran ketika menggunakan smartphone

pada saat jam kelas dan atau jam ibadah di UNAI yang akan dimunculkan dalam

bentuk kategori dan tema.


6

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapakan dapat berguna bagi :

1) Mahasiswa : Hasil penelitian dapat dijadikan refleksi diri bagi mahasiswa

UNAI yang bermain smartphone pada saat jam kelas dan atau jam ibadah

sehingga dapat menumbuhkan sikap atau perilaku yang berdisiplin.

2) Praktik Keperawatan

a. Keperawatan Komunitas : Sebagai bahan untuk memberikan penyuluhan

kepada mahasiswa tentang waktu penggunaan smartphone.

b. Keperawatan Jiwa : Sebagai acuan untuk mengetahui sikap atau perilaku

seseorang dan cara mengatasi seseorang yang kecanduan smartphone.

3) Ilmu Keperawatan : Menambahkan atau memasukan bahan ajar kepada

mahasiswa tentang kecanduan smartphone.

1.5 Ruang Lingkup dan Pembatasan Masalah

1.5.1 Ruang Lingkup

Penelitian ini akan menggali pengalaman mahasiswa menggunakan

smartphone selama jam kelas dan jam ibadah melalui wawancara yang

mendalam kepada informan.


7

1.5.2 Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Subjek penelitian adalah mahasiswa di Universitas Advent Indonesia

pengguna smartphone pada saat jam kelas atau jam ibadah.

2. Objek penelitian adalah pengalaman mahasiswa menggunakan smartphone di

Universitas Advent Indonesia pada saat jam kelas dan atau jam ibadah.

3. Data didapatkan melalui wawancara yang mendalam kepada mahasiswa

UNAI pengguna smartphone pada saat jam kelas dan atau jam ibadah

menggunakan pertanyaan semi-terstruktur.

4.

1.6 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

kualitatif dengan tujuan untuk mengetahui pengalaman mahasiswa

menggunakan smartphone pada saat jam kelas dan atau jam ibadah.

1.7 Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Universitas Advent Indonesia (UNAI) Jl.

Kolonel Masturi No. 288, Kabupaten Bandung Barat, Kecamatan Parongpong.

Anda mungkin juga menyukai