Objective
Assessment
Plan
7. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
8. Unit terkait Pemeriksaan Umum, R.Tindakan, KIA-KB-Imunisasi
9. Dokumen
Rekam Medis
terkait
10. Rekaman historis perubahan
Tanggal Mulai
No Yang Diubah Isi Perubahan
Diberlakukan
1 Kop SPO 3 September 2018
2 No. Dokumen SPO/C.VII/UKP/149/IV/2016 3 September 2018
3 Pengertian No ICPC-2 : K86 Hypertension 3 September 2018
uncomplicated
No ICD-10 : I10 Essential (primary)
hypertension
Tingkat Kemampuan 4A
Masalah Kesehatan
Hipertensi esensial merupakan hipertensi
yang tidak diketahui penyababnya.
Hipertensi menjadi masalah karena
meningkatnya prevalensi, masih banyak
pasien yang belum mendapat pengobatan,
maupun yang telah mendapat terapi tetapi
target tekanan darah belum tercapai serta
adanya penyakit penyerta dan komplikasi
yang dapat meningkatkan morbiditas dan
mortalitas.
4 Tujuan Semua pasien yang datang ke Puskesmas 3 September 2018
Karanglewas mendapatkan pelayanan yang
sesuai dengan prosedur
5 Kebijakan Keputusan Kepala Pusat Kesehatan 3 September 2018
Masyarakat Karanglewas nomor :
440/C.VII/SK/06/I/2016 Tentang Kebijakan
Pelayanan Klinis Puskesmas Karanglewas
6 Prosedur Hasil Anamnesis (Subjective) 3 September 2018
Keluhan
Mulai dari tidak bergejala sampai dengan
bergejala. Keluhan hipertensi antara lain:
1. Sakit atau nyeri kepala
2. Gelisah
3. Jantung berdebar-debar
4. Pusing
5. Leher kaku
6. Penglihatan kabur
7. Rasa sakit di dada
Keluhan tidak spesifik antara lain tidak
nyaman kepala, mudah lelah dan impotensi.
Faktor Risiko
Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi:
1. Umur
2. Jenis kelamin
3. Riwayat hipertensi dan penyakit
kardiovaskular dalam keluarga.
Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium : Urinalisis (proteinuria), tes
gula darah, profil lipid, ureum, kreatinin
2. X raythoraks
3. EKG
4. Funduskopi
Diagnosis Banding
White collar hypertension, Nyeri akibat
tekanan intraserebral, Ensefalitis
Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)
Penatalaksanaan
Peningkatan tekanan darah dapat dikontrol
dengan perubahan gaya hidup dan terapi
farmakologis.
Konseling
a. Edukasi tentang cara minum obat di
rumah, perbedaan antara obat-obatan
yang harus diminum untuk jangka
panjang (misalnya untuk mengontrol
tekanan darah) dan pemakaian jangka
pendek untuk menghilangkan gejala
(misalnya untuk mengatasi mengi), cara
kerja tiap-tiap obat, dosis yang
digunakan untuk tiap obat dan berapa
kali minum sehari.
b. Pemberian obat anti hipertensi
merupakan pengobatan jangka
panjang. Kontrol pengobatan dilakukan
setiap 2 minggu atau 1 bulan untuk
mengoptimalkan hasil pengobatan.
c. Penjelasan penting lainnya adalah
tentang pentingnya menjaga kecukupan
pasokan obat-obatan dan minum obat
teratur seperti yang disarankan
meskipun tak ada gejala.
d. Individu dan keluarga perlu
diinformasikan juga agar melakukan
pengukuran kadar gula darah, tekanan
darah dan periksa urin secara teratur.
Pemeriksaan komplikasi hipertensi
dilakukan setiap 6 bulan atau minimal 1
tahun sekali.
Kriteria Rujukan
1. Hipertensi dengan komplikasi
2. Resistensi hipertensi
3. Hipertensi emergensi (hipertensi dengan
tekanan darah sistole >180)
Peralatan
1. Laboratorium untuk melakukan
pemeriksaan urinalisis dan glukosa
2. EKG
3. Radiologi (X ray thoraks)
Prognosis
Prognosis umumnya bonam apabila
terkontrol.