Disusun oleh :
D4 KEPERAWATAN 3A
2017
HALAMAN PENGESAHAN
Mengetahui
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diare sampai saat ini masih menjadi masalah utama di masyarakat yang sulit
untuk tahun ke tahun diare tetap menjadi salah satu penyakit yang ditanggulangi. Dari
menyebabkan mortalitas dan malnutrisi pada anak. Menurut data World Health
Organization (WHO) pada tahun 2009, diare adalah penyebab kematian kedua pada
anak dibawah 5 tahun.
Secara global setiap tahunnya ada sekitar 2 miliar kasus diare dengan angka
kematian 1.5 juta pertahun. Pada negara berkembang, anak-anak usia dibawah 3 tahun
rata-rata mengalami 3 episode diare pertahun. Setiap episodenya diare akan
menyebabkan kehilangan nutrisi yang dibutuhkan anak untuk tumbuh, sehingga diare
merupakan penyebab utama malnutrisi pada anak (WHO, 2009). Untuk skala nasional
berdasarkan data dari Profil Kesehatan Indonesia tahun 2008, penderita diare pada
tahun tersebut adalah 8.443 orang dengan angka kematian akibat diare adalah 2.5%.
Angka ini meningkat dari tahun sebelumnya, yaitu 1.7% dengan jumlah penderita
diare adalah 3.661 orang. Untuk tahun 2006, penderita diare di Indonesia adalah
10.280 orang dengan angka kematian 2.5%.
Berbagai faktor mempengaruhi terjadinya kematian, malnutrisi, ataupun
kesembuhan pada pasien penderita diare. Pada balita, kejadian diare lebih berbahaya
disbanding tubuh balita yang lebih banyak komposisi dikarenakan orang dewasa pada
mengandung air dibanding dewasa. Jika terjadi diare, balita lebih rentan mengalami
dehidrasi dan komplikasi lainnya yang dapat merujuk pada malnutrisi ataupun
kematian.
Faktor ibu berperan sangat penting dalam kejadian diare pada balita. Ibu
adalah sosok yang paling dekat dengan balita. Jika balita terserang diare maka
tindakan-tindakan yang ibu ambil akan menentukan perjalanan penyakitnya. Tindakan
tersebut dipengaruhi berbagai hal, salah satunya adalah pengetahuan. Pengetahuan
merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt
behavior). Karena dari pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh
pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh
pengetahuan (Notoatmodjo, 2003).
Setelah melakukan peanalisisan kasus yang terjadi di SD Kandangan 1
didapatkan bahwa kasus diare merupakan kasus yang sering terjadi pada anak-anak
SD Kandangan 1 dan merupakan penyebab yang sering terjadi anak-anak tidak masuk
sekolah karena terkena diare. Kurangnya penyuluhan terkait dengan diare merupakan
salah satu sebab terjadinya kasus diare yang terjadi di SD Kandangan 1.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pengamatan kasus yang teradi di SD Kandangan 1 maka penulis
merumuskan masalah yaitu anak-anak kurang memahami tentang pencegahan serta
penanganan kasus diare yang terjadi di SD Kandangan 1.
C. Tujuan Kegiatan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan anak-anak di SD Kandangan 1 diharapkan
mampu mengetahui informasi terkait tentang diare.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan selama 60 menit diharapkan anak-anak di SD
Kandangan 1 mampu untuk :
1. Mengatahui penyebab terjadinya diare
2. Mengatahui tanda dan gejala diare
3. Mengetahui langkah pencegahan diare
4. Mengetahui pertolongan pertama bila terjadi diare
F. Bentuk Kegiatan
Kegiatan penyuluhan pencegahan diare dilaksanakan pada :
hari/tanggal : Kamis, 7 Desember 2017
waktu : 08.00 - selesai
tempat : Ruang kelas 6 SD 1 Kandangan
dengan jumlah peserta 20 siswa
G. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan yang dilakukan yaitu penyuluhan dari mahasiswa ke para
siswa secara langsung terkait dengan program pencegahan diare di kalangan sekolah
dasar. Penyuluhan tentang pencegahan diare ini juga akan dilaksanakan dengan
menggunakan metde tanya jawab yaitu dengan memberikan kesempatan kepada
siswa-siswa SD Kandangan 1 terkait dengan diare. . Adapun tahapan-tahapan dalam
kegiatan ini adalah sebagai berikut:
Persiapan dan pematangan konsep
Pada tahap ini anggota terlebih dahulu melakukan survei untuk melihat
kondisi yang ada dilapangan. Pematangan konsep kegiatan meliputi pembagian kerja
anggota dan pembuatan jadwal kegiatan.
Persiapan program
Dalam tahap persiapan program ini dilakukan proses:
Merencanakan program pemberdayaan masyarakat yang akan dilakukan.
Pembuatan proposal dan penyelesaian administrasi perijinan tempat atau
lokasi pemberdayaan masyarakat.
Perijinan ke SD Kandangan 1
Menyediakan alat-alat yang akan digunakan
Menyediakan tempat untuk pelaksanaan kegiatan
Pelaksanaa program
Program dilaksanakan pada hari Kamis, 7 Desember di Ruang Kelas 6 SD
Kandangan 1 dengan kegiatan penyuluhan pencegahan diare kepada siswa SD
Kandangan 1.
H. Evaluasi
Evalusi ini bertujuan untuk melihat perkembangan program pemberdayaan
yang dilaksanakan di SD Kandangan 1 Kurahan Margodadi Seyegan Sleman.
Diharapkan siswa SD Kandangan 1 mampu mengetahui tentang informasi terkait
pencegahan diare dan mampu merubah ke kebiasaan yang lebih sehat untuk
mencegah terjadinya diare.
I. Gambaran Umum SD
SD N Kandangan 1 terletak di Kurahan Margodadi Seyegan Sleman.
Lingkungan sekitar SD Kandangan 1 cukup bersih dan tidak terdapat banyak sampah
berserakan.
Di SD N Kandangan 1 terdapat kantin yang menjual jajanan baik itu makanan
atau minuman. Kepala Sekolah SD N Kandangan 1 memang menghimbau murid-
murid SD untuk tidak membeli makanan di tempat jajanan yang dijual keliling. Maka
dari itu, saat istirahat tidak ada satupun penjual keliling yang menjual daangannya di
SD tersebut.
Meskipun Kepala SD N Kandangan 1 telah menghimbau murid-murid untuk
tidak mengkonsumsi makanan sembarangan, tetapi murid-muridnya tetap membeli
makanan atau minuman yang sembarangan, karena kantin yang terdapat di dekat
gedung sekolah, tetap menjual makanan yang sekiranya dapat menimbulkan penyakit.
BAB III
RENCANA KEGIATAN
A. Strategi/ pendekatan
B. Langkah-langkah kegiatan
TAHAPAN KEGIATAN KEGIATAN AUDIEN
PENUTUP
Demikian proposal yang dapat kami buat, kami berharap agar program penyuluhan
pencagahan diare nantinya dapat berjalan dengan lancar serta dapat bermanfaat untuk semua
pihak serta tidak merugikan pihak manapun.
Lampiran I