Anda di halaman 1dari 7

UJIAN AKHIR SEMESTER – TOURISMUS

Nabila Larasati Putri Prasetya

160241603432

TRI BINA CITA


Kota Malang

Tri Bina Cita adalah cita-cita Kota Malang yang ditetapkan pada Sidang Paripurna
Gotong Royong Kotapraja Malang pada tahun 1962. Tri Bina Cita menerapkan 3 hal, yaitu
Malang sebagai Kota Pelajar / Kota Pendidikan, Malang sebagai Kota Industri, dan Malang
sebagai Kota Pariwisata.

1. Kota Malang sebagai Kota Pendidikan

Dalam bidang pendidikan, misi utama Pemkot Malang adalah menciptakan pendidikan
karakter, penanaman nilai-nilai keagamaan dan budi pekerti. Kota Malang sebagai kota
pendidikan merupakan potensi daerah yang memiliki nilai jual dan daya saing baik di tingkat
regional maupun nasional. Dalam era globalisasi dunia pendidikan menghadapi berbagai
tantangan dalam menghadapi perubahan yaitu dengan adanya tuntutan masyarakat
memperoleh fasilitas pendidikan yang baik dan berkualitas. Upaya yang dilaksanakan adalah
dengan menciptakan visi dan misi pendidikan Kota Malang, menjalin mitra dengan lembaga
perguruan tinggi baik dalam bidang pengkajian, pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi maupun dalam pengembangan kualitas Kota Malang pada umumnya.

A. Upaya Pemerintah Dalam Mengembangkan Pendidikan Berbasis TIK Di Kota


Malang

Pada masa yang serba modern ini, tidak dapat dipungkiri bahwa pemanfaatan teknologi
sangatlah penting dalam kehidupan sehari-hari, terutama dibidang pendidikan. Pendidikan
tentu saja akan mengalami kemajuan pesat apabila memanfaatkan teknologi dalam
penerapannya.
Guna merealisasikan hal tersebut, pemerintah Kota Malang setiap tahunnya telah
menganggarkan dana dari APBD yang secara khusus digunakan untuk pemanfaatan TIK di
dunia pendidikan. Menurut pernyataan Walikota Malang, Jawa Timur, Sutiaji, pada tahun
2017 disediakan dana sebesar Rp 78.491.307.100 dan pada tahun 2018 sebesar Rp
94.587.444.000.

Selain itu, dana yang ada tersebut juga digunakan untuk pengembangan layanan
pendidikan berbasis TIK. Mulai dari aplikasi IT untuk dinas pendidikan, PPDB Online,
aplikasi BOSDA, aplikasi pengajuan angka kredit bagi guru, hingga aplikasi sistem
pengawasan internal bagi tenaga fungsional.

B. Lembaga Pendidikan dan Fasilitas Penunjang Yang Ada Di Kota Malang

Kota Malang dapat disebut sebagai Kota Pendidikan juga karena Malang dipenuhi
dengan berbagai sekolah, kampus perguruan tinggi, lembaga pendidikan non formal atau
tempat-tempat kursus, serta sejumlah pondok pesantren. Di Kota Malang tercatat terdapat
sekitar 67 SMA, 49 SMK, dan 67 perguruan tinggi. Selain itu, Kota Malang juga dilengkapi
dengan fasilitas penunjang yang cukup memadai seperti tempat pemondokan, toko buku,
super market, plaza, dan pusat pelayananan kesehatan masyarakat. Fasilitas penunjang
lainnya yang tak kalah penting adalah adanya angkutan umum (transpotasi) yang tersedia ke
penjuru kota (memiliki 25 jalur), yang menghubungkan 3 (tiga) terminal yang ada di Kota
Malang, yaitu terminal Arjosari (arah Surabaya), terminal Gadang (arah Blitar), terminal
Landungsari (arah Jombang/Kediri).

C. Perpustakaan Umum Kota

Kota Malang juga memiliki sebuah perpustakaan yang kian hari makin cantik dan
ramah bagi pengunjungnya. Terletak di sebuah bulevard legendaris dari jaman Kolonial
Belanda hasil rancangan Thomas Karsten yang di hadapannya terdapat sebuah museum dengan
artefak meriam penangkis serangan udara dan sebuah kendaraan lapis baja. Sebuah
perpustakaan yang mampu bangkit dari tidur panjangnya dan kini semakin dicintai oleh para
pengunjungnya.

Pada tahun awal tahun 2000-an perpustakaan ini tidak berbeda dengan perpustakaan
sebuah SMA dengan koleksi buku-buku tua. Rak bukunya terlihat kusam dan buku-bukunya
terlihat kurang teratur penataannya. Pada siang hari pengunjungnya bisa dihitung dengan jari.
Meski demikian yang menjadi ciri khas pepustakaan ini sejak awal adalah keramahannya
terhadap pengunjung. Siapa saja bisa datang dan membaca koleksi perpustakaan ini cukup
dengan mengisi buku tamu, tanpa prosedur berbelit-belit.

Perpustakaan Kota Malang kini kondisinya telah mengalami perubahan. Di


Perpustakaan Kota Malang kerap diadakan pameran fotografi, pentas seni, bedah buku,
pembacaan puisi, diskusi, dan masih banyak lagi. Pada tahun 2010, perpustakaan ini
mengadakan program pengadaan 10.000 buku baru.

2. Kota Malang sebagai Kota Industri

Disamping Kota Malang sebagai salah satu tujuan wisata, Kota Malang tumbuh sebagai
kota industri dan perdagangan. Kemampuan ekonomi dan perdagangan yang sangat besar ini
mampu merubah orientasi Kota Malang dari kota pariwisata menjadi kota wisata belanja.
Pada akhirnya, sebutan ini dijadikan sebagai identitas Kota Malang.

A. Industri Perkebunan

Dilihat dari segi geografisnya Malang terletak di tengah-tengah Jawa Timur di atas
lembah dengan ketinggian sekitar 450 meter di atas permukaan laut. Sebelum Indonesia
merdeka, di wilayah Malang sendiri terdapat ribuan hektar perkebunan yang dikelola oleh
pengusaha-pengusaha swasta Eropa. Pada data tahun 1942, untuk perkebunan gunung (berg
cultures) di Malang antara lain, perkebunan karet mencapai 25.212 hektar, perkebunan teh
1.737 hektar, perkebunan kopi, 15.006 hektar, kina 727 hektar, dan perkebunan lain lainnya
seluas 2.864 hektar. Jumlah keseluruhan mencapai 54.546 hektar. Dengan jumlah tersebut,
Malang menempati urutan pertama di Jawa Timur untuk luas perkebunannya. Hal ini tentu
saja berpengaruh pada industri perkebunan yang ada di kota Malang. Kota Malang
memegang kendali atas industri perkebunan. Kantor-kantor manajemen perkebunan pun
mulai didirikan di Kota Malang.

B. Industri Keripik Tempe Kampung Sanan Malang

Selain itu, di Kota Malang terdapat berbagai kawasan pertokoan dan industri lain. Salah
satu contoh kawasan industri di Kota Malang adalah di daerah Sanan. Kekhasan kawasan
Sentra Industri Keripik Tempe Kampung Sanan Malang merupakan kawasan industri kecil
berbasis rumah tangga yang menjadi salah satu ikon Kota Malang dan menjadi pusat oleh-
oleh yang dituju para wisatawan jika berkunjung ke Kota Malang. Kawasan sentra industri
keripik tempe kampung Sanan ini semakin dikenal oleh khalayak.

C. Industri Rokok Kretek PT. Bentoel

Kota Malang sejak dulu sangat dikenal dengan industri rokok kreteknya. Bahkan, satu
dari delapan pabrik rokok tertua di Indonesia ada di Kota Malang. Pabrik rokok tersebut
adalah PT Bentoel. Tahun 1930, Ong Hok Liong mendirikan pabrik rokok di rumahnya. Ong
Hok Liong memberi nama Stroojes-fabriek Ong Hok Liong. Awalnya, Ong Hok Liong
memproduksi rokoknya secara tradisional yang dibantu oleh tetangganya, Tjoa Sioe Bian,
dengan melintingnya satu demi satu untuk kemudian diedarkan dengan sepeda onthel di Kota
Malang.

Pada tahun 1954 pabrik rokok tersebut berubah nama menjadi PT Perusahaan Rokok Tjap
Bentoel. Dikisahkan, pada suatu malam di Gunung Kawi, di hadapan makan Mbah Djugo,
Hok Liong mendapatkan mimpi bertemu penjual bentoel. Setelah mengonsultasikannya
dengan juru makan, Ong akhirnya memutuskan untuk menggunakan nama bentoel sebagai
nama mereknya. Segera setelah diluncurkan di Malang, merek ini mendapat sambutan luar
biasa.

Pada akhir tahun 1960-an, Bentoel Group menjadi perusahaan pertama di Indonesia untuk
memproduksi rokok kretek filter buatan mesin dan membungkus kotak rokoknya dengan
plastik. Inovasi-inovasi ini kemudian menjadi standar pada industri tembakau nasional.

Demi menyimpan semua catatan sejarah perusahaan rokok ini, Bentoel memiliki museum
sejarahnya sendiri, Museum Sejarah Bentoel berada di Jalan Pecinan Kecil Nomor 32, namun
sekarang nama jalannya berubah menjadi Jalan Wiromargo. Lokasinya memang berjauhan
dengan perusahaan dan kantornya PT. Bentoel sekarang, yang berada di Karanglo, Malang
karena Museum Sejarah Bentoel merupakan saksi di mana pabrik rokok ini menjadi besar.
Dahulu, rumah ini digunakan sebagai usaha kecil-kecilan Rokok Bentoel yang dimulai oleh
Ong Hok Liong pada tahun 1930.
3. Kota Malang sebagai Kota Pariwisata

Kota Malang merupakan kota unggulan di bidang pariwisata, dinas Pariwisata dan
Kebudayaan (Disbudpar) Kota Malang terus berupaya melakukan branding Beautiful Malang
kepada semua lapisan masyarakat. Dengan potensi alam yang dimiliki oleh Kota Malang,
yaitu pemandangan alam yang elok serta hawa yang sejuk, teduh dan asri serta bangunan-
bangunan kuno peninggalan Belanda, Kota Malang layak menjadi tujuan wisata bagi
wisatawan dalam maupun luar negeri.

A. Malang, Kota Dengan Dua Alun-Alun

Salah satu yang menarik dari Kota Malang adalah tidak seperti kota lain yang pada
umumnya hanya memiliki satu alun-alun, Malang memiliki dua buah alun-alun. Dua buah
alun-alun tersebut adalah Alun-alun Kota Malang dan Alun-Alun Bunder. Alun-Alun Bunder
terletak kira-kira dua kilometer ke arah timur dari alun-alun Kota Malang. Tidak seperti alun-
alun khas kota tradisional Jawa, Alun-Alun Bunder lebih bercitra sebagai alun-alun kolonial
yang bernuansa Eropa. Alun-Alun Bunder dirancang oleh Thomas Karsten yang mengusung
konsep city garden. Rancangan pembangunan Alun-Alun Bunder ini dimaksudkan untuk
membuat pusat “keindahan” baru. Bagi Kota Malang, kekuatan utamanya terletak pada
pemandangan gunung-gunung di sekitarnya, seperti Gunung Kawi di sebelah barat, Gunung
Semeru di sebelah timur, Gunung Arjuna di sebelah barat daya, dan juga lembah Brantas
yang membelah kota.

B. Tempat Wisata Baru

Di Kota Malang juga terdapat berbagai tempat wisata baru, seperti Kampung Warna-
Warni Jodipan, yang cukup populer saat ini. Kampung yang dulunya dikenal sebagai
perkampungan kumuh kini menjadi tempat wisata yang populer. Perubahan ini tidak hanya
membawa pengaruh luar biasa kepada masyarakat sekitar, namun juga berpengaruh besar
terhadap citra Kota Malang sebagai kota pariwisata.

C. Wisata Alam

Tak dapat dipungkiri, salah satu daya tarik Kota Malang di bidang pariwisata yang paling
besar datang dari wisata alamnya. Kota Malang terkenal sebagai kota yang sejuk dan diapit
gunung-gunung. Kota Malang juga dikenal sebagai kota yang memiliki banyak pantai dan air
terjun. Hingga saat ini tercatat ada lebih dari 57 pantai dan lebih dari 27 air terjun di Kota
Malang. Air terjun dan pantai-pantai yang tersembunyi ini tentu saja menarik perhatian
wisatawan.

D. Pusat Perbelanjaan dan Kawasan Wisata Modern di Kota Malang

Selain itu, berbagai pilihan tempat perbelanjaan, baik yang bersifat tradisional maupun
modern yang tersebar di berbagai penjuru kota sangat menunjang Kota Malang sebagai Kota
Pariwisata. Pusat perbelanjaan modern di Kota Malang saat ini sudah terbilang cukup banyak,
perkembangannya pun tergolong cukup pesat. Baru-baru ini dibangun Dinoyo Mall,
kemudian dibangun pula Transmart di Kota Malang. Di era otonomi daerah dan era
globalisasi saat ini upaya pembangunan di segala bidang yang telah dilaksanakan merupakan
sebuah langkah awal peningkatan citra, posisi dan peran Kota Malang dalam percaturan
hubungan antar Kota, antar Propinsi, maupun antar Bangsa. Sekaligus merupakan sebuah
peluang dan harapan yang bisa memberi manfaat bagi masyarakat Kota Malang sendiri

DAFTAR PUSTAKA

Surat Kabar dan Majalah

Malang Today, 18 Februari 2017.

Malang Post, 24 September 2018.

Suara Indonesia, 8 Agustus; 12 Oktober 2018.

Buku dan Artikel

Basundoro, Purnawan. Dua Kota Tiga Zaman Surabaya dan Malang Sejak Zaman Kolonial
Sampai Kemerdekaan. Yogyakarta: Ombak, 2009.

Purnomowati, Wiwin dan Ismini. Konsep Smart City dan Pengembangan Pariwisata di Kota
Malang.

Sukowiyono, Gaguk dan Lalu Mulyadi. Perencanaan dan Perancangan Kawasan Sentra
Industri Keripik Tempe Kampung Sanan Sebagai Kawasan Wisata Kota Malang.
Online

https://malangkota.go.id/sekilas-malang/tri-bina-cita/. Diakses 20 Nopember 2018.

http://ngalam.id/read/66/perguruan-tinggi/. Diakses 25 Nopember 2018.

http://www.umm.ac.id/id/pages/jawa-timur-2/data-sma-dan-smk-kota-malang.html. Diakses
25 Nopember 2018.

https://www.pom.go.id/new/view/more/berita/10536/Laboratorium-Keliling-Dukung-Tri-
Bina-Cita-Kota-Malang-.html. Diakses 29 Nopember 2018

Anda mungkin juga menyukai