Anda di halaman 1dari 4

BAB II

LANDASAN TEORI
A. Listrik Statis
Listrik statis merupakan energi yang dimiliki oleh benda bermuatan listrik. Muatan listrik
bisa negatif atau positif. Listrik statis juga bisa diartikan sebagai listrik yang tidak mengalir atau
listrik yang muatan-muatan listriknya berada dalam keadaan diam. Listrik statis merupakan
bentuk listrik yang dihasilkan bila beberapa benda digosokkan satu sama lain.
Muatan listrik suatu benda terjadi karena susunan partikel benda yang terdiri dari
molekul-molekul dan atom, yang di dalamnya terdapat proton dan elektron dalam jumlah
tertentu. Sesuai dengan teori Thomson, Rutherford dan Bohr, atom terdiri dari muatan positif dan
negatif. Muatan positif dinamakan proton dalam inti, dan muatan negatif dinamakan elektron
yang bergerak mengelilingi inti. Jika proton dan elektron jumlahnya sama, maka benda dikatakan
bermuatan netral. Sebaliknya benda bermuatan negatif bila jumlah elektron lebih besar
dibandingkan proton. Benda bermuatan positif bila jumlah proton lebih besar dibandingkan
elektron. Proses seperti ini terjadi ketika atom membentuk ion dengan cara melepas atau
menangkap elektron. Muatan listrik pada benda dipengaruhi oleh atom penyusunnya yang
membentuk ion. Proses ionisasi terjadi karena beberapa hal seperti karena induksi, pengaruh
energi luar baik melalui gesekan, pemanasan, dan sebagainya.
B. Gaya Listrik
Dua buah benda yang memiliki muatan sejenis akan saling tolak menolak ketika didekatkan
satu sama lain. Adapun dua buah benda dengan muatan yang berbeda (tidak sejenis) akan saling
tarik menarik saat didekatkan satu sama lain. Tarik menarik atau tolak menolak antara dua buah
benda bermuatan listrik adalah bentuk dari gaya listrik yang dikenal juga sebagai gaya coulomb.
Gaya coulomb atau gaya listrik yang timbul antara benda-benda yang bermuatan listrik
dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu sebanding besar muatan listrik dari tiap-tiap benda dan
berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara benda-benda bermuatan listrik tersebut
Jika benda A memiliki muatan q1 dan benda B memiliki muatan q2
dan benda A dan benda B berjarak r satu sama lain, gaya listrik
yang timbul di antara kedua muatan tersebut dapat dituliskan
sebagai berikut

Dimana : F adalah gaya listrik atau gaya coulomb dalam satuan newton, k adalah konstanta
kesebandingan yang besarnya 9 x 109 Nm2/C2 ,muatan q dihitung dalam satuan coulomb (C)

2
BAB III
PELAKSANAAN PENGAMATAN
A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Jum’at, 24 Agustus 2018 di Sekolah

B. Alat dan Bahan


1. Penggaris plastik
2. Batang kaca
3. Kain sutra
4. Kain wol
5. Benang

C. Cara Kerja
1. Gantungkan penggaris plastik pertama menggunakan benang
2. Gosokkan penggaris kedua pada kain wol dengan gosokan searah
3. Kemudian dekatkan kedua penggaris dan amati peristiwa yang terjadi.
4. Lakukan tindakan yang sama untuk perlakuan dua penggaris digosokkan pada kain wol,
penggaris digosokkan pada kain wol dan batang kaca digosokkan pada kain sutra,
penggaris netral(tidak digosokkan sama sekali) dan kaca digosokkan pada kain sutra.

D. Hasil Pengamatan
Perlakuan Hasil
Penggaris netral + penggaris digosok wol Tarik menarik
Penggaris digosok wol + penggaris digosok wol Tolak menolak
Penggaris digosok wol + kaca digosok kain sutra Tolak menolak
Penggaris netral + kaca digosok kain sutra Tarik menarik

3
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Listrik statis merupakan energi yang dimiliki oleh benda bermuatan listrik. Muatan listrik
bisa negatif atau positif. Listrik statis juga bisa diartikan sebagai listrik yang tidak mengalir atau
listrik yang muatan-muatan listriknya berada dalam keadaan diam. Listrik statis merupakan
bentuk listrik yang dihasilkan bila beberapa benda digosokkan satu sama lain.
Dua buah benda yang memiliki muatan sejenis akan saling tolak menolak ketika
didekatkan satu sama lain. Adapun dua buah benda dengan muatan yang berbeda (tidak sejenis)
akan saling tarik menarik saat didekatkan satu sama lain. Tarik menarik atau tolak menolak
antara dua buah benda bermuatan listrik adalah bentuk dari gaya listrik yang dikenal juga sebagai
gaya coulomb.

B. Saran
Dari percobaan yang dilakukan, sebaiknya percobaan dilakukan di laboratorium agar
lebih tertib. Dan sebaiknya memperhatikan arah gesekan, karena arah menentukan berhasil
tidaknya percobaan. Segala indikator yang memengaruhi hasil percobaan harus diperhatikan agar
tidak terjadi kesalahan.

4
DAFTAR PUSTAKA

https://aktifisika.wordpress.com/2008/12/10/listrik-statis/
https://hannikhamdiyah.blogspot.com/2015/12/listrik-statis-laporan-pengamatan.html

Anda mungkin juga menyukai