Anda di halaman 1dari 27

Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Tn.

D dengan Peningkatan Asam Urat


diwilayah Kampung Segok Rt.02/Rw.02 Desa Batu Nunggal
Kec. Cibadak Kabupaten. Sukabumi

Tanggal Pengkajian 09 Desember 2018

A. PENGKAJIAN

I. Data Umum

1. Nama KK/Umur : Tn. D / 58 tahun


2. Alamat : Kampung Segok Rt.02 / Rw.02 Desa Batu Nunggal Kec.
Cibadak KAb. Sukabumi
3. Pekerjaan : Tani
4. Pendidikan : SD
5. Komposisi Keluarga dan Genogram

Status Imunisai
Jenis kelamin

BCG
POLIO
HERA

CAMPAK
DPT
Hub dgn
No Nama Umur Pendidikan Keluhan Ket
KK

1. Ny. P P Istri 49 Th SD Asam Urat


2. An. R L Anak 29 Th Sehat
3. An. T L Anak 25 Th Sehat
4. An. S L Anak 20 Th Sehat
5. An. W P Anak 14 Th

Laki – laki yang meninggal Laki – laki


Perempuan yang meninggal Perempuan
Bapak D yang menderita asam Urat
Tinggal dalam satu rumah Cerai

1. Tipe Keluarga
Keluarga bapak U adalah keluarga inti yang terdiri dari bapak U, ibu M dan 4 orang anak
(An. R, An.T, An.S, An.S dan An.M).

2. Kewarganegaraan/Suku Bangsa
Bapak U berasal dari suku Aceh, dalam keluarga bahasa yang digunakan untuk
berkomunikasi sehari-hari adalah bahasa Aceh dan bahasa Indonesia.

3. Agama
Semua anggota keluarga beragam Islam dan menjalankan shalat 5 waktu. Semua aktifitas
yang dilakukan tidak boleh bertentangan dengan ajaran agama Islam. Bapak U mengatakan
sesekali mengikuti pengajian yang diadakan di lingkungannya.

4. Status Sosial Ekonomi


 Status Ekonomi
Keluarga Bapak C bekerja sebagai tani dan untuk kebutuhan sehari-hari keluarga bapak U
diperooleh bersawah yang di bantu oleh ibu M dan anak-anaknya.

 Mobilitas sosial
Keluarga Bapak U berinteraksi dengan tetangga dan masyarakat dengan baik dan hubungan
dalam keluarga sangat baik dan terbuka.

5. Rekreasi Keluarga
Keluarga bapak D tidak mempunyai kebiasaan rutin untuk berekreasi ke luar kota, biasanya
hanya berkumpul bersama di ruang tamu saat waktu luang atau pergi ke rumah tetangga untuk
menghilangkan rasa jenuh di rumah.

II. Riwayat Tumbuh Kembang Keluarga


1. Tahap Perkembangan Keluarga saat ini
Pada keluarga Bapak D terdapat perkembangan keluarga saat ini yaitu: Keluarga dengan
tingkat perkembangan remaja dengan tugas perkembangan keluarga antara lain memberikan
kebebasan seimbang dan bertanggung jawab pada anak, mempertahankan hubungan intim dengan
keluarga, membantu anak untuk mandiri, mempertahankan komunikasi.

2. Tingkat pencapaian tugas perkembangan keluarga


Bapak D mengatakan dirinya merasa tugas sampai saat ini sudah tercapai karena memang
hidupnya merasa berkecukupan.
3. Riwayat Keluarga Inti
Bapak D mengatakan bahwa ia dan istrinya sudah lama kenal karena memang mereka tinggal
dalam satu desa, dan mereka menjalin hubungan dan akhirnya menikah.

4. Riwayat keluarga sebelumnya (riwayat keluarga asal dari kedua orang tua)
Keluarga bapak D dari sejak menikah tinggal di desa lambideng.

III. Pengkajian Lingkungan


1. Karakteristik Rumah
Rumah yang ditempati oleh keluarga bapak U adalah rumah sendiri. Rumah ini dibangun
oleh keluarga bapak D sendiri yang berbentuk permanen berlantaikan semen licin. Penataan
peralatan rumah tangga tampak tidak rapi, perabotan rumah tidak banyak dan sederhana, di ruang
tamu tidak terdapat perabotan rumah tangga seperti kursi atau meja. Rumah memiliki jendela
disetiap kamae dan ruangan yang selalu dibuka, sehingga angin dan cahaya bebas masuk. Di
dekat dapur terdapat kamar mandi, dimana terdapat WC keadaannya bersih, sumber air berasal
dari sumur, jernih, tidak baud an tidak berasa. Untuk keperluan sehari-hari biasanya
menggunakan air sumur. Rumah permanen terdiri atas 1 lantai, 2 kamar tidur, 1 ruang tamu, 1
dapur dan 1 kamar mandi. Cahaya matahari masuk dari samping kamar dan depan ruang tamu.

1. Karakteristik Tetangga dan Masyarakat


Daerah tempat tinggal bapak D berpenduduk tidak terlalu padat. Sebagian besar penduduk
bekerja sebagai petani, pedagang, dan wiraswasta namun sedikit yang bekerja sebagai pegawai
negeri. Bapak D mengatakan para tetangga merupakan penduduk asli di desa tersebut hanya
beberapa penduduk sebagai pendatang. Disamping rumah bapak D sebelah kanan, kiri dan depan
rumah penduduk lain. Di depan rumah terdapat halamam kecil dan juga jalan sebagai jalan masuk
ke arah rumah Bapak D

2. Mobilitas Geografis Keluarga


Rumah yang ditempati bapak D adalah rumah milik pribadi.

3. Keterlibatan Keluarga dalam Perkumpulan dan Interaksi dengan Masyarakat


Keluarga bapak D sering mengikuti kegiatan pengajian yang diadakan di desa, selain itu
sering duduk-duduk dengan tetangga yang lain. Hubungan dengan tetangga dan masyarakat
sekitar cukup baik, tidak ada konflik.
I. Struktur Keluarga
1. Pola Komunikasi Keluarga
Pola komunikasi dalam keluarga terbuka, keputusan selalu diambil oleh bapak D akan tetapi
mempertimbangkan gagasan dari hasil musyawarah bersama dengan ibu P dan anak-anaknya.
Anak diberi kebebasan untuk berbicara dan kebebasan untuk berinteraksi dengan teman dan
masyarakat sekitar. Dalam keluarga saling menghormati dan mengasihi.

2. Struktur Kekuatan Keluarga


Dalam membuat keputusan selalu dibicarakan terlebih dulu secara bersama-sama, tetapi
dalam pengambilan keputusan yang tersering diambil oleh bapak D. Keluarga bapak D saling
menghargai dan saling mendukung antara sesama mereka bila mengambil suatu keputusan.

3. Struktur Peran Keluaga


Masing-masing anggota keluarga sadar dengan perannya masing-masing. Bapak D berperan
sebagai kepala keluarga. Ibu P sebagai yang ikut serta membantu keluarga memenuhi kebutuhan
keluarga sehari-hari dengan membuat kue dan menitipkan di warung-warung. An. W masih
duduk di bangku SMA tetapi ikut membantu ibu P bekerja membuat kue dan memasak untuk
kebutuhan keluarga.

4. Nilai dan Norma Keluarga


Keluarga adalah penganut agama Islam yang taat dan dalam keluarga diajarkan saling hormat
menghormati sesama anggota keluarga. Keluarga bapak U sangat menerapkan aturan-aturan
sesuai dengan ajaran agama Islam dan mengikuti adat masyarakat setempat.

II. Fungsi Keluarga


1. Fungsi Afektif
Semua anggota keluarga bapak D saling menyayangi dan menghargai. Bapak U mengatakan
antar anggota keluarga tidak pernah berselisih paham dan akur-akur saja.

2. Fungsi Sosialisasi
Keluarga bapak D melaksanakan fungsi sosialisasi keluarga dengan memberikan kesempatan
kepada anggota keluarganya untuk mengikuti kegiatan-kegiatan sosial, anak-anak sering
berkumpul dengan teman-teman sebaya di desanya dan bersama saudara-saudaranya.

3. Fungsi Perawatan Keluarga


Bapak D mengatakan sudah mengalami Asam Urat sejak ± 2 bulan. Bapak U mengatakan
tidak tahu bahwa dirinya menderita penyakit Asam Urat. Bapak U baru mengetahui dirinya asam
urat sejak mahasiswa mengadakan pemeriksaan gratis. dan untuk ibu P belum diketahui adanya
penyakit Asam urat karena Ibu P tidak ikut dalam pemeriksaan gratis tersebut, tapi Ibu P
mengatakan sering kesemutan dan pegal-pegal. Dan untuk saat keluarga bapak belum melakukan
perawatan karena belum tahu tentang penyakit yang dideritanya.
III. Stres dan koping Keluarga
1. Stresor Jangka Pendek
Kelurga bapak D mengatakan mensyukuri apa yang telah diberikan oleh Allah SWT dan
bapak M mengatakan saat ini sangat gigih bekerja untuk menghidupi anak-anaknya yang masih
bersekolah dan menginginkan kehidupan anak-anaknya ke depan lebih baik dari kehidupannya.

2. Stresor Jangka Panjang


Keluarga bapak D adalah keluarga yang meyakini agama sehingga semua yang dialami
keluarga adalah pemberian Allah SWT.

3. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Masalah


Jika ada masalah dalam keluarga bapak D biasanya mendiskusikan dengan Istrinya. Bila
masalahnya sudah besar baru dibicarakan dengan saudara- saudaranya yang tinggal di desa juga.
Bapak D mengatakan bahwa antara satu saudara dengan saudra lainnya saling peduli dan
membantu.

4. Strategi Koping Yang Digunakan


Dalam menghadapi masalah, bapak D mengatakan akan berdiskusi bersama-sama istri dan
anak-anaknya dan membicarakan bersama. Namun kalau masalah sudah sangat rumit baru
meminta bantuan keluarga lain atau saudara-saudaranya

5. Strategi Adaptasi Disfungsional


Bapak D mengatakan setelah mendapat suatu masalah dia hanya pasrah dan beraserah diri
kepada Allah serta berusaha sabar dalam menjalankannya. Dia mengatakan hal itu membuatnya
lebih dapat menerima masalah yang ada

IV. Harapan Keluarga


Bapak D mengatakan sangat senang dengan kehadiran perawat dan berharap bisa
membantu keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan dalam keluarganya.

V. Riwayat Kesehatan Sekarang


Pemeriksaan fisik Tn. D
Umum
1. Penampilan umum
Kesadaran CM
Kebersihan personal Bersih
Postur dan cara berjalan Postur tubuh simetris, berjalan tanpa bantuan
Tanda-tanda vital TD : 120/80 mmHg
N : 80 x/mnt
S : 36,5 C
R : 20 x/m
2. Status mental dan cara berbicara
Status emosi Stabil
Orientasi Dapat mengenal orang, waktu dan tempat
Proses berfikir Normal, bisa merespon pertanyaan dengan
cepat.
Gaya berbicara Bicara santai dan lancar.
PEMERIKSAAN KULIT Terlihat bersih, lembab, tidak bau, tidak
terdapat lesi.
KUKU Terlihat kurang bersih dan sedikit panjang, CRT
baik < 2 dtk
PEMERIKSAAN KEPALA
Bentuk dan sensori Muka simetris, sensasi normal gerakan pipi, alis
simetris
Rambut Rambut & kulit kepala bersih, hitam, distribusi
merata
Mata Letak simetris, bola mata dapat bergerak
mengikuti arah tangan pemeriksa, tdk nyeri,
reaksi cahaya +, konjungtiva tdk anemis,
kornea tidak ikterik, tdk pkai kacamata.
Hidung Bentuk simetris, warna kulit sama dg sekitar,
tdk ada lesi, mukosa lembab, ada bulu hidung,
penciuman baik.
Telinga Daun telinga simetris KIKA, bersih, tdk ada
benjolan, tdk bengkak, tdk nyeri tekan pd
masteudeus, tdk ada serumen dan pendengaran
normal.
Mulut Bibir simetris, mukosa lembab, lidah simetris,
dpt bergerak kiri kanan tdk pucat, lidah dpt
mrasakan rasa dg baik.
Leher Simetris, warna sama dg kulit, tdk ada
pembesaran JVP, tiroid. Dpt bergerak
proporsional ke kiri kanan atas bawah.
Dada (pernafasan) Simetris, warna sama dengan kulit, tdk terdapat
tonjolan abnormal, dpt bergerak seimbang ke
atas, nafas 21 x /mnt, taktil fremitus sama kiri
kanan, suara nafas normal.
Dada (kardiovaskuler) Tidak ada tonjolan dan massa, intercosta rata,
dullnes, BJ 1 dan BJ2 Normal, tdk terdapat BJ 3
dan 4..
Perut Inspeksi : Perut datar, warna sama dg kulit
skitar, tidak terdapat lesi dan massa.
Palpasi : lembut, tdk nyeri tekan, tdk traba
massa, hepar tidak traba.
Auskultasi : bising usus 8 x / menit
Perkusi :Suara timpani
GENITALIA DAN ANUS Tidak dikaji
EKSTREMITAS
EKSTREMITAS atas dan bawah Bahu simetris, warna sama dengan kulit, tdk
ada tonjolan, dpt mengangkat dan menahan
beban dg baik, reflex baik.

IX. ANALISA DATA

NO DATA ETIOLOGI MASALAH


1 DS : Ketidakmampuan Nyeri akut pada
Ny.P mengatakan sering nyeri pada keluarga merawat keluarga bapak D
kedua sendi kakinya anggota keluarga khususnya bapak u
Ny.N mengatakan pernah periksa kadar dengann asam urat
asam urat 2 bulan yang lalu yaitu 14 mg/dl

DO:
Kadar Asam urat bapak D pada tanggal 2
juni 2015 adalah 8.4mg/dl
Pundak bapak U tidak tampak merah atau
bengkak
2 DS : Penurunan rentang Risiko gangguan
Bapak D mengatakan susah menggerakan gerak dan kelemahan mobilitas fisik
lengan kanannya pada otot
Bapak D pernah terjatuh sekitar 2 bulan
yang lalu
DO :
Tangan kiri terlihat dapat digunakan
Tangan kanan terlihat dapat digunakan
tapi agak lemah
3 DS : Ketidakmampuan Kurang pemgetahuan
Bapak u mengatakan belum tentang asam keluarga membuat tentang obat dan diet
urat yang dideritanya keputusan untuk asam uarat
Bapak D mengatakan tidak pernah mengatasi masalah
mendapatkan informasi kesehatan tentang asam uarat
asam urat
DO:
Keluarga bapak D menanyakan obat asam
uarat dan makanan yang harus dihindari

X. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Risiko Nyeri akut pada keluarga bapak D khususnya bapak D b/d Ketidakmampuan keluarga

merawat anggota keluarga dengann asam urat


2. Risiko gangguan mobilitas fisik b/d Penurunan rentang gerak dan kelemahan pada otot
3. Kurang pengetahuan tentang obat dan diet asam urat b/d Ketidakmampuan keluarga

membuat keputusan untuk mengatasi masalah asam urat

SCORING
1. Risiko Nyeri akut pada keluarga bapak D khususnya bapak U b/d Ketidakmampuan keluarga
merawat anggota keluarga dengann asam urat

Kriteria Perhitungan Score Pembenaran


Sifat masalah : 2/3 x 1 2/3 Nyeri merupakan resiko ancaman kesehatan
3 : tidak/kurang sehat bagi keluarga Bapak D yang mengalami asam
2 : resiko urat
1 : potensial
Kemungkinan 2/2x2 2 Masalah asam urat dapat diatasi dengan
masalah dapat diubah minum teratur
2 : mudah
1 : sebagian
0 : tidak dapat
Potensi masalah untuk 3/3x1 1 Masalah asam urat dapat dicegah dengan
dicegah : mengatur pola diet dan makanan yang dapat
3 : tinggi mengakibatkan asam urat
2 : cukup
1 : rendah
Menonjolnya 2/2x1 1 Keluarga sadar bahwa masalah ada harus
masalah: segera diatasi
2 : masalah berat,
harus segera ditangani
1 : ada masalah, tapi
tidak terlalu perlu
segera ditangani
0 : masalah tidak
dirasakan
Total Score 4 2/3

2. Risiko gangguan mobilitas fisik b/d Penurunan rentang gerak dan kelemahan pada otot

Kriteria Perhitungan Score Pembenaran


Sifat masalah : 1/3 x 1 1/3 Gangguan mobilisasi merupakan potensial
3 : tidak/kurang sehat kesehatan bagi keluarga Bapak D yang
2 : resiko mengalami asam urat
1 : potensial
Kemungkinan 2/2x2 2 Masalah asam urat dapat diatasi dengan
masalah dapat diubah minum teratur
2 : mudah
1 : sebagian
0 : tidak dapat
Potensi masalah untuk 3/3x1 1 Masalah asam urat dapat dicegah dengan
dicegah : mengatur pola diet dan makanan yang dapat
3 : tinggi mengakibatkan asam urat
2 : cukup
1 : rendah
Menonjolnya 1/2x1 1½ Keluarga sadar bahwa masalah ada harus
masalah: segera diatasi
2 : masalah berat,
harus segera ditangani
1 : ada masalah, tapi
tidak terlalu perlu
segera ditangani
0 : masalah tidak
dirasakan
Total Score 4 5/6

PRIORITAS MASALAH

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN SCORE


1 Kurang pengetahuan tentang obat dan diet asam urat b/d
Ketidakmampuan keluarga membuat keputusan untuk 5
mengatasi masalah asam urat
2 Risiko gangguan mobilitas fisik b/d Penurunan rentang
gerak dan kelemahan pada otot 4 5/6

3 Risiko Nyeri akut pada keluarga bapak D khususnya


bapak u b/d Ketidakmampuan keluarga merawat anggota 4 2/3
keluarga dengann asam urat

LAPORAN PENDAHULUAN KEPERAWATAN KELUARGA

PERTEMUAN I : 10 DESEMBER 2018

A. Latar Belakang
Keluarga adalah dua atau lebih dari individu yang tergabung karena hubungan darah,

hubungan Perkawinan, atau pengangkatan dan mereka hidup dalam satu rumah tangga,

berinteraksi satu sama lain di dalam peranannya masing-masing dan menciptakan serta

mempertahankan suatu kebudayaan (Silvicion G. Bailon dan Aracelis Maglaya 1989)

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan

beberapa orang yang berkumpul serta tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan

saling ketergantungan (Dep.Kes RI, 1988)

Keluarga sebagai kelompok yang terdiri atas dua atau lebih individu yang dicirikan oleh

istilah khusus, yang mungkin saja memiliki atau tidak memiliki hubungan darah atau hukum

yang mencirikan orang tersebut ke dalam satu keluarga. (Whall, 1986)

Keluarga merupakan kesatuan dari orang-orang yang terikat dalam Perkawinan, ada

hubungan darah, atau adopsi dan tinggal dalam satu rumah (Friedman (1988)

B. Tipe/Bentuk Keluarga

Keluarga merupakan salah satu bagian dari bidang garap dunia keperawatan, oleh karena

itu supaya perawat bisa memberikan asuhan keperawatan dengan tepat, perawat harus memahami

tipe keluarga yang ada.

a. Tradisional

1. The Nuclear family (keluarga inti) : Keluarga yang terdiri dari suami, istri dan anak

2. The dyad family : Keluarga yang terdiri dari suami dan istri (tanpa anak) yang hidup

bersama dalam satu rumah.

3. Keluarga usila : Keluarga yang terdiri dari suami dan istri yang sudah tua dengan anak

yang sudah memisahkan diri.

4. The childless family : Keluarga tanpa anak karena terlambat menikah dan untuk

mendapatkan anak terlambat waktunya yang disebabkan karena mengejar

karier/pendidikan yang terjadi pada wanita.

5. The extended family : Keluarga yang terdiri dari dari tiga generasi yang hidup bersama

dalam satu rumah, seperti nuclear family disertai: paman, tante, orang tua (kakek-

nenek), keponakan
6. The single parent family : Keluarga yang terdiri dari satu orang tua (ayah atau ibu)

dengan anak, hal ini terjadi biasanya melalui proses perceraian, kematian dan

ditinggalkan (menyalahi hokum pernikahan)

7. Commuter family : Kedua orang tua bekerja di kota yang berbeda, tetapi salah satu kota

tersebut sebagai tempat tinggal dan orang tua yang bekerja di luar kota bisa berkumpul

pada anggota keluarga pad saat ”weekend”

8. Multigenerational family : Keluarga dengan beberapa generasi atau kelompok umur

yang tinggal bersama dalam satu rumah.

9. Kin-network family : Beberapa keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah atau saling

berdekatan dan saling menggunakan barang-barang dan pelayanan yang sama (contoh:

dapur, kamar mandi, televisi, telepon,dll)

10. Blended family : Duda atau janda (karena perceraian) yang menikah kembali dan

membesarkan anak dari perkawinan sebelumnya.

11. The single adult living alone/single adult family : Keluarga yang terdiri dari orang

dewasa yang hidup sendiri karena pilihannya atau perpisahan (perceraian atau ditinggal

mati)

b. Non-Tradisional

1. The unmarried teenage mother : Keluarga yang terdiri dari orang tua (terutama ibu)

dengan anak dari hubungan tanpa nikah

2. The stepparent family : Keluarga dengan orang tua tiri

3. Commune family : Beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya) yang tidak ada

hubungan saudara yang hidup bersama dalam satu rumah, sumber dan fasilitas yang

sama, pengalaman yang sama, sosialisasi anak dengan melalui aktivitas

kelompok/membesarkan anak bersama.

4. The nonmarital heterosexsual cohabiting family : Keluarga yan ghidup bersamaberganti-

ganti pasangan tanpa melalui pernikahan

5. Gay and lesbian families : Seseorang yang mempunyai persamaan sex hidup bersama

sebagaimana ”marital pathners”


6. Cohabitating couple : Orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan pernikahan

karena beberapa alasan tertentu

7. Group-marriage family : Beberapa orang dewasa yang menggunakan alat-alat rumah

tangga bersama, yang saling merasa telah saling menikah satu dengan yang lainnya,

berbagi sesuatu termasuk sexsual dan membesarkan anak.

8. Group network family : Keluarga inti yang dibatasi oleh set aturan/nilai-nilai, hidup

berdekatan satu sama lain dan saling menggunakan barang-barang rumah tangga

bersama, pelayanan, dan bertanggung jawab membesarkan anaknya

9. Foster family : Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga/saudara di

dalam waktu sementara, pada saat orang tua anak tersebut perlu mendapatkan bantuan

untuk menyatukan kembali keluarga yang aslinya.

10. Homeless family : Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai perlindungan yang

permanen karena krisis personal yang dihubungkan dengan keadaan ekonomi dan atau

problem kesehatan mental.

11. Gang : Sebuah bentuk keluarga yang destruktif dari orang-orang muda yang mencari

ikatan emosional dan keluarga yang mempunyai perhatian tetapi berkembang dalam

kekerasan dan kriminal dalam kehidupannya.

C. FUNGSI KELUARGA

Fungsi keluarga menurut Fridmman (1986)

a) Fungsi afektif

Fugsi afektif berhubungan erat dengan fungsi internal keluarga yang merupakan basis

kekuatan krluarga.fungsi aktif berguna untuk pemenuhan kebutuhan psikososial.

b) Fungsi sosialisasi

c) Fungsi reproduksi

Keluarga berfungsi untuk meneruskan keturunan dan menambah sumber daya manusia.

d) Fungsi ekonomi

Fungsi ekonomi merupakan fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota

seperti memenuhi kebutuhan makanan, pakaian, dan tempat tinggal.

e) Fungsi perawatan kesehatan


Keluarga juga berperan atau berfungsi untuk melaksanakan praktek asuhan kesehatan ,yaitu

untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan dan atau merawat anggota keluarga yang sakit.

Fungsi keluarga nenurut Allender(1998)

a. Affection

1) Menciptakan suasana persaudaraan atau menjaga perasaan

2) Mengembangkan kehidupan sexual dan kebutuhan sexual.

b. Security and acceptance

1) Mempertahankan kebutuhan fisik

2) Menerima individu sebagai anggota keluarga

c. Identity and satisfaction

1) Mempertahankan motivasi

2) Mengembangkan peran dan self image

3) Mengidentifikasi tingkat social dan kepuasan aktifitas

d. Affiliation and companionship

1) Mengembangkan pola komunikasi

2) Mempertahankan hubungan yang harmonis

e. Socialization

1) Mengenal kultur (nilai dan prilaku)

2) Aturan atau pedoman hubungan internal dan eksternal

3) Melepas anggota

f. Controls

1) Mempertahankan control social

2) Adanya pembagian kerja

3) Penempatan dan menggunakan sumber daya yang ada

D. Rencana keperawatan
a. Diagnosa keperawatan

Belum dapat di tetapkan karena pengkajian belum dilakukan

b. Tujuan Umum

Untuk mendapatkan data umum dan informasi mengenai kondisi dan kebutuhan klien.

c. Tujuan Khusus
Mendapatkan data - data klien mengenai :

1. Data umum
2. Riwayat keluarga
3. Riwayat pekerjaan
4. Riwayat lingkungan hidup
5. Aktivitas dan kebersihan Diri
6. Spiritual keluarga
7. Pendidikan
8. Tipe keluarga
9. Status social ekonomi keluarga
10. Aktivitas Rekreasi Keluarga
11. Riwayat tahap perkembangan keluarga
12. Lingkungan
13. Struktur Keluarga
14. Fungsi Keluarga
15. Stres koping Keluarga
16. Riwayat kesehatan Keluarga
E. Rencana Kegiatan
a. Topik : Pengkajian tentang data umum dan status kesehatan klien
b. Metode : Wawancara dan diskusi
c. Media : Format pengkajian
d. Waktu : 45 menit
F. Strategi Pelaksanaan

No Alokasi Waktu Kegiatan


1 15:00 - 15:05 Fase orientasi
 Mengucapkan salam
 Membuat kontrak waktu
 Menjelaskan maksud dan bagian interaksi
2 15:05 - 15:30 Fase Kerja
 Melakukan pengkajian tentang data umum
 Melakukan pengkajian tentang status kesehatan
 Melakukan pengkajian fisik dan tinjauan system
 Melakukan pengkajian spiritual dan psikososial
3 15:30 - 15:45 Fase terminasi
 Membuat kesimpulan hasil pertemuan
 Membuat kontrak waktu pertemuan selanjutnya
 Mengucapkan salam

G. Kriteria Hasil
a. Evaluasi Struktur
- Telah membuat kontrak sebelumnya
- Tersedianya format pengkajian
- Tempat intraksi sesuai dengan yang disepakati
b. Evaluasi Proses
- Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan percaya
- Klien dapat mengikuti dari awal sampai akhir kegiatan
- Klien aktif memberikan tanggapan/jawaban selama interksi
- Tidak ada gangguan selama proses intraksi
c. Evaluasi Hasil
- Terbina hubungan saling percaya antara perawat dengan klien
- Didapatkan data pengkajian tentang data umum dan status kesehatan sesuai dengan

format pengkajian
Daftar Pustaka

Mubarak, dkk. (2006). Ilmu keperawatan keluarga2. CV. Sagung seto : Jakarta

Nugroho, Wahjudi. (2000). Keperawatan keluarga edisi 2. EGC: Jakarta

Potter & Perry. (2006). Fundamental keperawatan. EGC: Jakarta

Hawari, Dadang. (2007). Keperawatan Keluarga. Jakarta : Balai Penerbitan Fakultas Kedokteran

Universitas Indonesia (FKUI)


LAPORAN PENDAHULUAN KEPERAWATAN KELUARGA
PERTEMUAN II : 10 DESEMBER 2018

A. Latar Belakang

Dalam memberikaan asuhan keperawatan pada keluarga menggunakan pendekatan proses

keperawatan yang terdiri dari pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi dan

evaluasi.Pengkajian merupakan langkah awal yang bertujuan mengumpulkan data tentang status

kesehatan klien, sehingga ditemukan masalah yang dihadapi keluarga Tn. D. Dari data yang

diperoleh pada pertemuan I pada hari kamis tanggal 04 Juni 2015 adalah yang berinisial D, umur

54 tahun, agama islam, pendidikan terakhir SMA, alamat Gampong Lambideng, status

perkawinan kawin. Tn. D lahir dan dibesarkan di gampong Lambideng, sekarang Tn.D bekerja

sebagai petani, pada pola aktivitas kebersihan diri seperti mandi tiga kali sehari, Tn. D juga

memenuhi personal hygine lainya.

Kegiatan atau nilai agama yang menurut Tn.D mendukung kesehatan diantaranya ialah

puasa dan sholat, berdasarkan pengkajian pendidikan didapatkan keluarga Tn.D tidak ada

anggota keluarga yang sedang mengikuti pendidikan di luar pendidikan formal (kursus, pelatihan

dll). Tn.Dadalah keluarga inti yang mempunyai empat orang anak, sudah menikah dan tinggal

bersama istrinya. Berdasarkan pengkajian status social ekonomi didapatkan Tn.D berpenghasilan

sendiri dari petani sawah dan dibantu oleh istrinya yang membuat kue dan dititipkan di warung-

warung.
Setiap hari keluarga Tn.D dalam memenuhi kebutuhan reaksi dan hiburan hanya diisi

dengan nonton dirumah saja.

B. Rencana Keperawatan

1. Diagnosa Keperawatan

Diagnose keperawatan belum bisa dibuat karena pengakajian belum selesai.

2. Tujuan Umum

Setelah dilakukan pertemuan sebanyak 2 kali diharapkan didapatkan pengkajian

selengkapnya.

3. Tujuan Khusus

Setelah 45 menit interaksi diharapkan

 Dapat membina hubungan saling percaya antara perawat dengan keluarga Tn.D

 Didapatkan pengkajian lebih lanjut tentang pengkajian riwayat tahap perkembangan

keluarga

C. Rencana Kegiatan

1. Topik : pengkajian perkembangan saat ini, riwayat keluarga inti, riwayat keluarga

sebelumnya, lingkungan dan pemeriksaan fisik keluarga Tn.D

2. Metode : wawancara dan diskusi

3. Media : Format pengkajian

4. Waktu : 45 Menit

D. Strategi Pelaksanaan

No Alokasi Waktu Kegiatan


1 15:00 - 15:05 Fase orientasi
 Mengucapkan salam
 Membuat kontrak waktu
 Menjelaskan maksud dan bagian interaksi
2 15:05 - 15:30 Fase Kerja
 Membina hubungan saling percaya
 Menanyakan riwayat perkembangan keluarga
 Melakukan pengkajian lingkungan
 Melakukan pemeriksaan fisik
3 15:30 - 15:45 Fase terminasi
 Membuat kesimpulan hasil pertemuan
 Membuat kontrak waktu pertemuan selanjutnya
 Mengucapkan salam
B. Kriteria Hasil
a. Evaluasi Struktur
- Tersedianya format pengkajian
- Telah membuat kontrak sebelumnya
- Tempat pengkajian sesuai dengan yang disepakati
b. Evaluasi Proses
- Tn. D dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
- Tn. D dapat mengikuti dari awal sampai akhir kegiatan
- Tn. D aktif memberikan jawaban selama interaksi
- Tidak ada gangguan selama interksi

c. Evaluasi Hasil
- Terbina hubungan saling percaya antara perawat dengan klien
- didapatkan data pengkajian tentang yang lengkap

LAPORAN PENDAHULUAN KEPERAWATAN KELUARGA

PERTEMUAN III : 11 DESEMBER 2018

A. Latar Belakang

Pada pertemuan kedua perawat telah melakukan pengkajian tahap pengkajian

perkembangan saat ini, riwayat keluarga inti, riwayat keluarga sebelumnya, lingkungan dan

pemeriksaan fisik keluarga dan didapatkan data tentang keluarga Tn.D mempunyai 3 orang anak

perempuan dan 1 anak laki-laki, maka keluarga Tn.D berada pada tahap perkembangan remaja.

Pada pengkajian keluarga inti ditemukan bahwa Tn.D nyeri pada pundak kiri.

Pada pengkajian lingkungan perawat mendapatkan data tipe tumah Tn.Dadalah permane,

dengan status rumah milik sendiri menggunakan atap seng dan menggunakan lantai semen licin,

Penataan peralatan rumah tangga tampak tidak rapi, perabotan rumah tidak banyak dan

sederhana, di ruang tamu tidak terdapat perabotan rumah tangga seperti kursi atau meja. Rumah

memiliki jendela disetiap kamae dan ruangan yang selalu dibuka, sehingga angin dan cahaya

bebas masuk. Di dekat dapur terdapat kamar mandi, dimana terdapat WC keadaannya bersih,

sumber air berasal dari sumur, jernih, tidak baud an tidak berasa. Untuk keperluan sehari-hari

biasanya menggunakan air sumur. Rumah permanen terdiri atas 1 lantai, 2 kamar tidur, 1 ruang

tamu, 1 dapur dan 1 kamar mandi. Cahaya matahari masuk dari samping kamar dan depan ruang

tamu.

Pada pemeriksaan fisik didapatkan data TD: 120/80 MmHg, N : N : 80 x/mnt, S : 36,5 0C,

R : 20 x/m, rambut : Rambut & kulit kepala bersih, hitam, distribusi merata, mata : Letak

simetris, bola mata dapat bergerak mengikuti arah tangan pemeriksa, tdk nyeri, reaksi cahaya +,
konjungtiva tdk anemis, kornea tidak ikterik, tdk pkai kacamata. Hidung : Bentuk simetris, warna

kulit sama dg sekitar, tdk ada lesi, mukosa lembab, ada bulu hidung, penciuman baik. Leher :

Simetris, warna sama dg kulit, tdk ada pembesaran JVP, tiroid. Dpt bergerak proporsional ke kiri

kanan atas bawah. Thorax : Simetris, warna sama dengan kulit, tdk terdapat tonjolan abnormal,

dpt bergerak seimbang ke atas, nafas 21 x /mnt, taktil fremitus sama kiri kanan, suara nafas

normal. Perut : Inspeksi : Perut datar, warna sama dg kulit skitar, tidak terdapat lesi dan massa.

Ekstrimitas : Bahu simetris, warna sama dengan kulit, tdk ada tonjolan, dapat mengangkat dan

menahan beban dg baik, reflex baik.

Pada pertemuan ketiga ini perawat akan melakukan intervensi yaitu memberikan

pendidikan kesehatan tentang Asam Urat yang dialami Tn.U.

B. Rencana Keperawatan

 Diagnosa keperawatan

Kurang pengetahuan tentang obat dan diet asam urat b/d Ketidakmampuan keluarga

membuat keputusan untuk mengatasi masalah asam urat

 Tujuan umum

Keluarga mampu memahami penyuluhan tentang Asam Urat

 Tujuan khusus

Selama 1 x 45 menit kunjungan, keluarga dapat :

 Menjelaskan pengertian Asam Urat

 Menjelaskan penyebab Asam Urat

 menjelaskan tanda dan gejala Asam Urat

 menjelaskan penatalaksanaan Asam Urat

 Kriteria Evaluasi

 Kriteria Struktur

 Tersedianya tempat pertemuan

 Adanya kontrak waktu selama 45 menit

 Tersedianya media : Booklet dan leaflet

 Kriteria proses

 Keluarga mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir selama 45 menit


 Keluarga berpartisipasi aktif dalam menyampaikan informasi

 Keluarga yang menghadiri proses interaksi adalah bapak D dan keluarga

 Kriteria Hasil

 Keluarga dapat menyebutkan pengertian Asam Urat

 Keluarga dapat menjelaskan penyebab Asam Urat

 Keluarga dapat menjelaskan tanda dan gejala Asam Urat

 Keluarga dapat menjelaskan penatalaksanaan Asam Urat

C. Rancangan Kegiatan

 Topik : Penyuluhan tentang Asam Urat kepada keluarga

 Metode : Wawancara, diskusi

 Media : Leaflet

 Waktu : 45 menit

No Alokasi Waktu Kegiatan


1. 15.00 – 15.05 Fase orientasi
 Memberi salam dan memperkenalkan diri
 Membuat kontrak waktu
 Menjelaskan maksud dan tujuan interaksi
2. 15.05 – 15.30 Fase Kerja
 Menjelaskan pengertian Asam Urat
 Menjelaskan penyebab Asam Urat
 Menjelaskan tanda dan gejala Asam Urat
 menjelaskan penatalaksanaan Asam Urat
 Memberi kesempatan keluarga untuk bertanya
 Memberi pujian atas pertanyaan yang diajukan
 Menjelaskan kembali materi kepada keluarga
 Menanyakan kembali materi kepada keluarga
 Memberi pujian atas kemampuan keluarga menyebutkan
kembali pengertian, jenis, penyebab, tanda dan gejala,
jenis-jenis makanan pemicu serta keluhan gasritis
 Melakukan pemeriksaan fisik pada keluarga Bapak U
khususnya bapak U
3. 15.30 – 15.45 Fase terminasi
 Membuat kesimpulan hasil pertemuan
 Membuat kontrak waktu pertemuan selanjutnya
 Mengucapkan salam

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Penyuluhan tentang pengetahuan Asam Urat

Hari/Tanggal : Sabtu/06 Juni 2015


Tempat : Rumah Tn.U

Waktu : 45 Menit

A. Tujuan Instruksional

 Tujuan Instruksional umum

Setelah mengikuti penyuluhan Keluarga mampu memahami penyuluhan tentang Asam

Urat

 Tujuan Instruksional khusus

Setelah mengikuti penyuluhan selama 1 x 45 menit kunjungan, keluarga dapat :

 mengetahui pengertian Asam Urat

 mengetahui penyebab Asam Urat

 mengetahui tanda dan gejala Asam Urat

 mengetahui penatalaksanaan Asam Urat

B. Topik Bahasan

Penyuluhan tentang pengetahuan Asam Urat

C. Metode Penyuluhan
- Ceramah
- Tanya jawab dan diskusi
D. Media

Leaflet

E. Rancangan Kegiatan

No Alokasi Waktu Kegiatan


15.00 – 15.05 Fase orientasi
1.  Memberi salam dan memperkenalkan diri
 Membuat kontrak waktu
 Menjelaskan maksud dan tujuan interaksi
15.05 – 15.30 Fase Kerja
2.  Menjelaskan pengertian Asam Urat
 Menjelaskan penyebab Asam Urat
 Menjelaskan tanda dan gejala Asam Urat
 menjelaskan penatalaksanaan Asam Urat
 Memberi kesempatan keluarga untuk bertanya
 Memberi pujian atas pertanyaan yang diajukan
 Menjelaskan kembali materi kepada keluarga
 Menanyakan kembali materi kepada keluarga
 Memberi pujian atas kemampuan keluarga menyebutkan
kembali pengertian, jenis, penyebab, tanda dan gejala,
penatalaksanaan asam urat

15.30 – 15.45 Fase terminasi


3.  Membuat kesimpulan hasil pertemuan
 Membuat kontrak waktu pertemuan selanjutnya
 Mengucapkan salam
MATERI PENYULUHAN TENTANG ASAM URAT

A. Pengertian

Asam urat adalah zat hasil metabolisme purin dalam tubuh. Berdasarkan pengertian asam

urat inilah maka dapat disimpulkan bahwa penyakit asam urat adalah penyakit yang terjadi akibat

kelebihan asam urat dalam darah yang kemudian menumpuk dan tertimbun dalam bentuk kristal-

kristal pada persendian.

B. Penyebab

Penyakit asam urat dibagi menjadi dua macam yaitu asam urat primer dan asam urat

sekundar. Pembagian ini didasarkan pada faktor penyebab asam urat dalam tubuh meningkat. Ada

dua faktor utama sebagai sebab asam urat menjadi naik dalam tubuh seseorang yaitu penyebab

primer dan penyebab sekunder. Penyebab penyakit asam urat primer berasal dari dalam tubuh itu

sendiri sedang penyebab skunder berasal dari luar tubuh.

1. Asam urat primer

Diduga disebabkan oleh faktor genetik dan ketidak seimbangan hormonal dalam tubuh

yang menyebabkan gangguan metabolisme yang dapat mengakibatkan meningkatnya produksi


asam urat. Bisa juga disebabkan oleh tengganggunaya proses pengeluaran asam urat dari tubuh

karena ginjal lagi bermasalah.

2. Asam urat sekunder

Penyebab ini sangat berkait erat dengan asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh.

Konsumsi makanan yang banyak mengandung purin sebagai faktor utama untuk penyebab

sekunder ini. Produksi asam urat meningkat juga disebabkan karena penyakit darah (penyakit

sumsum tulang, polisitemia), obat-obatan (alkohol, obat-obat kanker, vitamin B12). Penyebab

lainnya adalah obesitas (kegemukan), penyakit kulit (psoriasis), kadar trigliserida yang tinggi.

Pada penderita diabetes yang tidak terkontrol dengan baik biasanya terdapat kadar benda-benda

keton (hasil buangan metabolisme lemak) yang meninggi. Benda-benda keton yang meninggi

inilah sebagai sebab asam urat juga ikut meninggi.

C. Faktor Resiko

Faktor risiko yang menyebabkan orang terserang penyakit asam urat adalah:

1. Pola makan

2. Gaya hidup

3. Ginjal yang bermasalah

4. Ketidak seimbangan hormonal

5. Kegemukan (obesitas)

6. Penderita diabetes

7. Suku bangsa.

D. Tanda dan Gejala

Gejala khas dari serangan asam urat adalah serangan akut biasanya bersifat monoartikular

(menyerang satu sendi saja) dengan gejala sebagai berikut:

1. Pembengkakan

2. Kemerahan

3. Nyeri hebat terutama di malam haro saat bangun tidur

4. Kesemutan dan linu


5. Panas

6. Gangguan gerak dari sendi yang terserang yang terjadi mendadak mencapai puncaknya

kurang dari 24 jam. Lokasi yang paling sering pada serangan pertama adalah sendi pangkal ibu

jari kaki.

E. Penatalaksanaan

Tujuan utama pengobatan artritis gout adalah mengobati serangan akut secara baik dan

benar, mencegah serangan ulangan artritis gout akut, mencegah kelainan sendi yang berat akibat

penimbunan kristal urat, mencegah komplikasi yang dapat terjadi akibat peningkatan asam urat

pada jantung, ginjal dan pembuluh darah, serta mencegah pembentukan batu pada saluran kemih.

Adapun penataksanaan asam urat adalah :

1. Meredakan radang sendi (dengan obat-obatan dan istirahat sendi yang terkena).

2. Pengaturan asam urat tubuh (dengan pengaturan diet dan obat-obatan).

Pengaturan Diet

Prinsip diet pada penderita asam urat:

a) Membatasi asupan Purin atau rendah purin

b) Asupan energi sesuai kebutuhan

c) Mengkonsumsi lebih banyak karbohidrat , seperti nasi, singkong, roti dan ubi

d) Mengurangi konsumsi lemak, misalnya jeroan, seafood, gorengan, santan, margarin, alpukat

dan durian

e) Mengkonsumsi banyak cairan. Minimal 2,5 liter atau 8-10 gelas perhari

f) Tidak mngkonsumsi minuman beralkohol.

g) Mengkonsumsi vitamin dan mineral yang cukup.


DAFTAR PUSTAKA

http://www.penyakitasamurat.net/?Ramuan_Herbal_Untuk_Asam_Urat. Di akses pada tanggal 05

juli 2012

http://sayangdibuang.wordpress.com/2010/03/02/asam-urat-pengertian-penyebab-solusinya/. Di

akses pada tanggal 05 juli 2012.

Kertia, N. 2009. Asam Urat “Benarkah hanya menyerang laki-laki?”. Yogyakarta: B First.

Misnadiarly. 2007. Reumatik: asam urat, hiperurisemia, arthritis gout. Jakarta: Pustaka Obor

Populer.

Purnamasari, D. 2011. Diit pada asam urat. http://dyah-purnamasari.unsoed.ac.id/files/2011/03/

DIIT-PADA-ASAM-URAT-pdf.pdf. Di akses pada tanggal 06 Juli 2012.

Sustrani, L. Dkk. 2007. Asam Urat. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Laporan Hasil Penyuluhan

a) Tahap persiapan

Sebelum kegiatan dilakukan maka semua peralatan dipersiapkan terlebih dahulu. Kemudian

mengadakan kontrak dengan keluarga berkaitan dengan tempat dan waktu akan dilaksanakannya

penyuluhan. Sedangkan materi penyuluhan sudah dipersiapkan sebelum kegiatan dengan

menggunakan leaflet yang akan diberikan pada saat kegiatan penyuluhan.

b) Tahap pelaksanaan

Penyuluhan dilaksanakan tanggal 6 juni 2015 pada pukul 15:00 WIB dilaksanakan selama 45

menit peran mahasiswa sesuai dengan perencanaan

c) Kritria Evaluasi

- Criteria struktur

1. Telah tersedianya tempat pertemuan

2. Telah menyepakati kontrak waktu selama 45 menit

3. Telah tersedia leaflet penyuluhan

- Kriteria proses

1. Keluarga mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir selama 45 menit

2. Keluarga berpartisipasi aktif dalam menyampaikan informasi

3. Keluarga yang menghadiri proses interaksi adalah bapak D dan keluarga

- Kriteria Hasil

1. Keluarga dapat menyebutkan pengertian Asam Urat

2. Keluarga dapat menjelaskan penyebab Asam Urat

3. Keluarga dapat menjelaskan tanda dan gejala Asam Urat

4. Keluarga dapat menjelaskan penatalaksanaan Asam Urat


CATATAN PERKEMBANGAN

(12 DESEMBER 201)

DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI


KEPERAWATAN
Kurang pengetahuan  Mengucapkan salam DS :
tentang obat dan diet asam  Membuat kontrak waktu  Tn.D mengatakan mengerti
urat b/d Ketidakmampuan selama 45 menit dengan Tn.D tentang asam urat
keluarga membuat keputusan  Memberi penyuluhan pada
untuk mengatasi masalah Tn.U tentang : DO:
asam urat - Menjelaskan pengertian Tn. D tampak kooperatif
Asam Urat dalam mengikuti penyuluhan
- menjelaskan penyebab Asam sampai selesai
Urat
- menjelaskan tanda dan gejala Analisa :
Asam Urat ,masalah teratasi
menjelaskan penatalaksanaan Perencanaan
Asam Urat Memberikan penyuluhan
kesehatan tentang
meningkatkan mobilisasi fisik

Anda mungkin juga menyukai