Anda di halaman 1dari 12

MODUL 15

SISTEM MANAJEMEN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
(Pencemaran Lingkungan)

TINGKAT : XI
PROGRAM KEAH LI AN
TEKN I K PEM AN FAATAN TEN AGA LI STRI K

DISUSUN OLEH :
Drs. SOEBANDONO
SMK 3 DAN LINGKUNGAN HIDUP

PENCEMARAN LINGKUNGAN (POLUSI)

LEM BAR KERJA SISWA 1 5

Pendahuluan

Pengetahuan tentang hubungan antara jenis lingkungan sangat penting agar dapat menanggu-
langi permasalahan lingkungan secara terpadu dan tuntas. Dewasa ini lingkungan hidup sedang men-
jadi perhatian utama masyarakat Indonesia dan masyarakat dunia umumnya. Meningkatnya perhatian
masyarakat mulai menyadari pada akibat-akibat yang ditimbulkan dan kerusakan lingkungan hidup.
Sebagai contoh apabila ada penumpukan sampah dikota maka permasalahan ini diselesaikan
dengan cara mengangkut dan membuangnya ke lembah yang jauh dari pusat kota, maka hal ini tidak
memecahkan permasalahan melainkan menimbulkan permasalahan seperti pencemaran air tanah,
udara, bertambahnya jumlah lalat, tikus dan bau yang merusak, pemandangan yang tidak mengenakan.
Akibatnya menderita interaksi antara lingkungan dan manusia yang akhirnya menderita kesehatan.
Interaksi manusia dengan lingkungan hidupnya merupakan suatu proses yang wajar dan terlaksana
sejak manusia itu dilahirkan sampai akhir hidupnya. Hal ini membutuhkan daya dukung lingkungan
untuk kelangsungan hidupnya.
Masalah lingkungan hidup sebenatnya sudah ada sejak dahulu, masalah lingkungan hidup
bukanlah masalah yang hanya dimiliki atau dihadapi oleh negara-negara maju ataupun negara-negara
miskin, tapi masalah lingkungan hidup adalah sudah merupakan masalah dunia dan masalah kita
semua. Masalah lingkungan hidup merupakan kenyataan yang harus dihadapi, kegiatan pembangunan
terutama di bidang industri yang banyak menimbulkan dampak negatif merugikan masyarakat.
Masalah lingkungan hidup adalah merupakan masalah yang komplek dan harus diselesaikan dengan
berbagai pendekatan multidisipliner.
Industrialisasi merupakan bukti nyata keberhasilan pembangunan untuk memacu laju pertumbu-
han ekonomi, akan tetapi industrialisasi juga mengandung resiko lingkungan. Oleh karena itu muncul-
nya aktivitas industri disuatu kawasan mengundang kritik dan sorotan masyarakat. Yang di permasa-
lahkan adalah dampak negatif limbahnya yang diantisipasikan mengganggu kesehatan lingkungan.
Pencemaran lingkungan merupakan masalah kita bersama, yang semakin penting untuk disele-
saikan, karena menyangkut keselamatan, kesehatan, dan kehidupan kita. Siapapun bisa berperan serta
dalam menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan ini, termasuk kita. Dimulai dari lingkungan
yang terkecil, diri kita sendiri, sampai ke lingkungan yang lebih luas. Permasalahan pencemaran ling-
kungan yang harus segera kita atasi bersama diantaranya pencemaran air tanah dan sungai, pencema-
ran udara perkotaan, kontaminasi tanah oleh sampah, hujan asam, perubahan iklim global, penipisan
lapisan ozon, kontaminasi zat radioaktif, dan sebagainya.
Untuk menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan ini, tentunya kita harus mengetahui sum
ber pencemar, bagaimana proses pencemaran itu terjadi, dan bagaimana langkah penyelesaian pence-
maran lingkungan itu sendiri serta strategi untuk mengendalikannya.

Program Keahlian : Dikeluarkan oleh : Tanggal : Halaman :


SMKN 2 Teknik Pemanfaatan T. Listrik Drs. Soebandono
PROBOLINGGO Nama Siswa : 1 – 10
SMK 3 DAN LINGKUNGAN HIDUP

PENCEMARAN LINGKUNGAN (POLUSI)

POLUSI ATAU PENCEMARAN LINGKUNGAN

Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat
energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh
kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu
yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukannya (Undang-undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982).
Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran disebut polutan. Syarat-syarat suatu zat
disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makhluk hidup.
Contohnya, karbon dioksida dengan kadar 0,033% di udara berfaedah bagi tumbuhan, tetapi bila lebih
tinggi dari 0,033% dapat memberikan efek merusak.
Suatu zat dapat disebut polutan apabila:
1. Jumlahnya melebihi jumlah normal
2. Berada pada waktu yang tidak tepat
3. Berada pada tempat yang tidak tepat
Sifat polutan adalah:
1. Merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat lingkungan tidak merusak
lagi
2. Merusak dalam jangka waktu lama.Contohnya Pb tidak merusak bila konsentrasinya
rendah. Akan tetapi dalam jangka waktu yang lama, Pb dapat terakumulasi dalam tubuh
sampai tingkat yang merusak.

Macam-macam Pencemaran
Macam-macam pencemaran dapat dibedakan berdasarkan pada tempat terjadinya, macam bahan
pencemarnya, dan tingkat pencemaran.

a. Menurut tempat terjadinya.


Menurut tempat terjadinya, pencemaran dapat digolongkan menjadi 4 (empat), yaitu :
1. Pencemaran udara
2. Pencemaran air
3. Pencemaran tanah
4. Pencemaran suara

b. Menurut macam bahan pencemar


Macam bahan pencemar adalah sebagai berikut.
1. Kimiawi berupa zat radio aktif, logam (Hg, Pb, As, Cd, Cr dan Hi), pupuk anorganik,
pestisida, detergen dan minyak.
2. Biologi; berupa mikroorganisme, misalnya Escherichia coli, Entamoebacoli, dan
Salmonella thyposa.
3. Fisik; berupa kaleng-kaleng, botol, plastik, dan karet.

Program Keahlian : Dikeluarkan oleh : Tanggal : Halaman :


SMKN 2 Teknik Pemanfaatan T. Listrik Drs. Soebandono
PROBOLINGGO Nama Siswa : 2 – 10
SMK 3 DAN LINGKUNGAN HIDUP

PENCEMARAN LINGKUNGAN (POLUSI)

c. Menurut tingkat pencemaran


Menurut WHO, tingkat pencemaran didasarkan pada kadar zat pencemar dan waktu /lamanya
kontak. Tingkat pencemaran dibedakan menjadi 3 (tiga), yaitu sebagai berikut :
1. Pencemaran yang mulai mengakibatkan iritasi (gangguan) ringan pada panca indra dan
tubuh serta telah menimbulkan kerusakan pada ekosistem lain. Misalnya gas buangan
kendaraan bermotor yang menyebabkan mata pedih.
2. Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi pada faal tubuh dan menyebabkan sakit
yang kronis. Misalnya pencemaran Hg (air raksa) di Minamata Jepang yang menyebabkan
kanker dan lahirnya bayi cacat.
3. Pencemaran yang kadar zat-zat pencemarnya demikian besarnya sehingga menimbulkan
gangguan dan sakit atau kematian dalam lingkungan. Misalnya pencemaran nuklir.

Pembahasan tentang pencemaran lingkungan

1. Pencemaran Tanah
Definisi pencemaran tanah adalah : Masuknya limbah ke dalam tanah yang mengakibatkan fungsi
tanah turun (menjadi keras dan tidak subur) sehingga tidak mampu lagi mendukung aktivitas
manusia. Tanah yang dimaksud adalah bagian permukaan bumi yang dihuni oleh banyak makhluk
hidup terutama manusia, tumbuh-tumbuhan bermacam-macam hewan dan mikroorganisme.
Selain itu di dalam tanah ini juga terdapat air dan udara.
Sumber-sumber pencemaran tanah dapat berasal dari domestik, industri maupun pertanian.
Limbah domestik misalnya buangan dapur yang mengandung minyak/lemak bila secara
terus-menerusdibuang ke media tanah akan menyebabkan pori-pori tanah tertutup dan tanah
menjadi keras
Limbah industri yang belum diolah bila dibuang ke media tanah juga akan merusak tanah,
misalnyalimbah pabrik tahu yang bersifat asam akan merusak tanah.
Aktifitas pertanian berupa pemupukan dengan pupuk kimia buatan merupakan faktor
terbesar yang menyebabkan kerusakan struktur tanah pertanian. Tercemarnya tanah pada
akhirnya membawa dampak bagi manusia. Tanah pertanian yang telah mengalami
kerusakan (berubah struktur dan susunan kimiawinya) menjadi keras, produktifitas lahan
pun akan menurun (ditunjukkan dengan hasil panen yang semakin menurun dari tahun ke
tahun)

Sumber Bahan Pencemar Tanah


Karena pencemar tanah mempunyai hubungan erat dengan pencemaran udara dan pencema-
ran air, maka sumber pencemar udara dan sumber pencemar air pada umumnya juga merupakan
sum-ber pencemar tanah. Sebagai contoh gas-gas oksida karbon, oksida nitrogen, oksida belerang
yang menjadi bahan pencemar udara yang larut dalam air hujan dan turun ke tanah dapat menye-
babkan terjadinya hujan asam sehingga menimbulkan terjadinya pencemaran pada tanah.

Program Keahlian : Dikeluarkan oleh : Tanggal : Halaman :


SMKN 2 Teknik Pemanfaatan T. Listrik Drs. Soebandono
PROBOLINGGO Nama Siswa : 3 – 10
SMK 3 DAN LINGKUNGAN HIDUP

PENCEMARAN LINGKUNGAN (POLUSI)

Air permukaan tanah yang mengandung bahan pencemar misalnya tercemari zat radioaktif,
logam berat dalam limbah industri, sampah rumah tangga, limbah rumah sakit, sisa-sisa pupuk
dan pestisida dari daerah pertanian, limbah deterjen, akhirnya juga dapat menyebabkan terjadinya
pencemaran pada tanah daerah tempat air permukaan ataupun tanah daerah yang dilalui air
permukaan tanah yang tercemar tersebut.
Dari pembahasan tersebut di atas, maka sumber bahan pencemar tanah dapat dikelompok-
kan juga menjadi sumber pencemar yang berasal dari:
a. Sampah rumah tangga, sampah pasar dan sampah rumah sakit.
b. Gunung berapi yang meletus/kendaraan bermotor.
c. Limbah industri.
d. Limbah reaktor atom/PLTN.

Bahan Pencemar Tanah


Komponen-komponen bahan pencemar yang diperoleh dari sumber-sumber bahan pencemar
tersebut di atas antara lain berupa:
a. Senyawa organik yang dapat membusuk karena diuraikan oleh mikroorganisme, seperti sisa-
sisa makanan, daun, tumbuh-tumbuhan dan hewan yang mati.
b. Senyawa organik dan senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan/ diuraikan oleh
mikroorganisme seperti plastik, serat, keramik, kaleng-kaleng dan bekas bahan bangunan,
menyebabkan tanah menjadi kurang subur.
c. Pencemar Udara berupa gas yang larut dalam air hujan seperti oksida nitrogen (NO dan NO2),
oksida belerang (SO2 dan SO3), oksida karbon (CO dan CO2), menghasilkan hujan asam
yang akan menyebabkan tanah bersifat asam dan merusak kesuburan tanah/ tanaman.
d. Pencemar berupa logam-logam berat yang dihasilkan dari limbah industri seperti Hg, Zn, Pb,
Cd dapat mencemari tanah.
e. Zat radioaktif yang dihasilkan dari PLTN, reaktor atom atau dari percobaan lain yang meng-
gunakan atau menghasikan zat radioaktif.

Cara pencegahan dan penanggulangan Bahan Pencemar Tanah


Pencegahan dan penanggulangan merupakan dua tindakan yang tidak dapat dipisah-pisah
kan dalam arti biasanya kedua tindakan ini dilakukan untuk saling menunjang, apabila tindakan
pencegahan sudah tidak dapat dilakukan, maka dilakukan langkah tindakan.
Langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan terhadap terjadinya pencemaran antara lain
dapat dilakukan sebagai berikut:
a. Langkah pencegahan
Pada umumnya pencegahan ini pada prinsipnya adalah berusaha untuk tidak menyebabkan
terjadinya pencemaran, misalnya mencegah/mengurangi terjadinya bahan pencemar, antara lain:
1. Sampah organik yang dapat membusuk/diuraikan oleh mikroorganisme antara lain dapat
dilakukan dengan mengukur sampah-sampah dalam tanah secara tertutup dan terbuka,
kemudian dapat diolah sebagai kompos/pupuk. Untuk mengurangi terciumnya bau busuk dari
gas-gas yang timbul pada proses pembusukan, maka penguburan sampah dilakukan secara
berlapis-lapis dengan tanah.

Program Keahlian : Dikeluarkan oleh : Tanggal : Halaman :


SMKN 2 Teknik Pemanfaatan T. Listrik Drs. Soebandono
PROBOLINGGO Nama Siswa : 4 – 10
SMK 3 DAN LINGKUNGAN HIDUP

PENCEMARAN LINGKUNGAN (POLUSI)

2. Sampah senyawa organik atau senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan oleh mikro
organisme dapat dilakukan dengan cara membakar sampah-sampah yang dapat terbakar seper
ti plastik dan serat baik secara individual maupun dikumpulkan pada suatu tempat yang jauh
dari pemukiman, sehingga tidak mencemari udara daerah pemukiman. Sampah yang tidak
dapat dibakar dapat digiling/dipotong-potong menjadi partikel-partikel kecil, kemudian
dikubur.
3. Pengolahan terhadap limbah industri yang mengandung logam berat yang akan mencemari
tanah, sebelum dibuang ke sungai atau ke tempat pembuangan agar dilakukan proses pemur-
nian.
4. Sampah zat radioaktif sebelum dibuang, disimpan dahulu pada sumur-sumur atau tangki
dalam jangka waktu yang cukup lama sampai tidak berbahaya, baru dibuang ke tempat yang
jauh dari pemukiman, misal pulau karang, yang tidak berpenghuni atau ke dasar lautan yang
sangat dalam.
5. Penggunaan pupuk, pestisida tidak digunakan secara sembarangan namun sesuai aturan dan
tidak sampai berlebihan.
6. Usahakan membuang dan memakai detergen berupa senyawa organik yang dapat dimusnah-
kan/diuraikan oleh mikroorganisme.

b. Langkah penanggulangan
Apabila pencemaran telah terjadi, maka perlu dilakukan penanggulangan terhadap pencema-
ran tersebut. Tindakan penanggulangan pada prinsipnya mengurangi bahan pencemar tanah atau
mengolah bahan pencemar atau mendaur ulang menjadi bahan yang bermanfaat.
Tanah dapat berfungsi sebagaimana mestinya, tanah subur adalah tanah yang dapat ditanami dan
terdapat mikroorganisme yang bermanfaat serta tidak punahnya hewan tanah.
Langkah tindakan penanggulangan yang dapat dilakukan antara lain dengan cara:
1. Sampah-sampah organik yang tidak dapat dimusnahkan (berada dalam jumlah cukup banyak)
dan mengganggu kesejahteraan hidup serta mencemari tanah, agar diolah atau dilakukan daur
ulang menjadi barang-barang lain yang bermanfaat, misal dijadikan mainan anak-anak, dijadi-
kan bahan bangunan, plastik dan serat dijadikan kesed atau kertas karton didaur ulang menjadi
tissu, kaca-kaca di daur ulang menjadi vas kembang, plastik di daur ulang menjadi ember dan
masih banyak lagi cara-cara pendaur ulang sampah.
2. Bekas bahan bangunan (seperti keramik, batu-batu, pasir, kerikil, batu bata, berangkal) yang
dapat menyebabkan tanah menjadi tidak/kurang subur, dikubur dalam sumur secara berlapis-
lapis yang dapat berfungsi sebagai resapan dan penyaringan air, sehingga tidak menyebabkan
banjir, melainkan tetap berada di tempat sekitar rumah dan tersaring. Resapan air tersebut
bahkan bisa masuk ke dalam sumur dan dapat digunakan kembali sebagai air bersih.
3. Hujan asam yang menyebabkan pH tanah menjadi tidak sesuai lagi untuk tanaman, maka
tanah perlu ditambah dengan kapur agar pH asam berkurang.
Dengan melakukan tindakan pencegahan dan penanggulangan terhadap terjadinya pencemaran
lingkungan hidup (pencemaran udara, pencemaran air dan pencemaran tanah) berarti kita melaku-
kan pengawasan, pengendalian, pemulihan, pelestarian dan pengembangan terhadap pemanfaatan
lingkungan (udara, air dan tanah) yang telah disediakan dan diatur oleh Allah sang pencipta.

Program Keahlian : Dikeluarkan oleh : Tanggal : Halaman :


SMKN 2 Teknik Pemanfaatan T. Listrik Drs. Soebandono
PROBOLINGGO Nama Siswa : 5 – 10
SMK 3 DAN LINGKUNGAN HIDUP

PENCEMARAN LINGKUNGAN (POLUSI)

2. Pencemaran air
Masuknya limbah ke dalam air yang mengakibatkan fungsi air turun sehingga tidak mampu lagi
mendukung aktifitas manusia dan menyebabkan timbulnya masalah penyediaan air bersih. Bagian
terbesar yang menyebabkan pencemaran air adalah limbah cair dari industri, di samping limbah
padat berupa sampah domestik.

Sumber-sumber Pencemaran Air


Pencemaran air akibat kegiatan manusia tidak hanya disebabkan oleh limbah rumah tangga,
tetapi juga oleh limbah pertanian dan limbah industri. Pencemaran air pada dasarnya terjadi kare-
na air limbah langsung dibuang ke badan air ataupun ke tanah tanpa mengalami proses pengolah-
an terlebih dulu, atau proses pengolahan yang dilakukan belum memadai. Sumber pencemaran air
meliputi :
a. Limbah Rumah Tangga
Limbah rumah tangga merupakan pencemar air terbesar selain limbah-limbah industri, perta-
nian dan bahan pencemar lainnya. Limbah rumah tangga akan mencemari selokan, sumur,
sungai, dan lingkungan sekitarnya. Semakin besar populasi manusia, semakin tinggi tingkat
pencemarannya. Limbah rumah tangga dapat berupa padatan (kertas, plastik dll.) maupun
cairan (air cucian, air sabun minyak goreng bekas, dll.). Di antara limbah tersebut ada yang
mudah terurai yaitu sampah organik dan ada pula yang tidak dapat terurai. Limbah rumah
tangga ada juga yang memiliki daya racun tinggi, misalnya sisa obat, baterai bekas, air aki.
Limbah-limbah tersebut tergolong bahan berbahaya dan beracun (B3). Tinja, air cucian,
limbah kamar mandi dapat mengandung bibit-bibit penyakit atau pencemar biologis (seperti
bakteri, jamur, virus, dan sebagainya) yang akan mengikuti aliran air.
b. Limbah Lalu Lintas
Limbah lalu lintas berupa tumpahan oli, minyak tanah, tumpahan minyak dari kapal tangker.
Tumpahan minyak akibat kecelakaan mobil-mobil tangki minyak dapat mengotori air tanah.
Selain terjadi di darat, pencemaran lalu lintas juga sering terjadi di lautan. Semuanya sangat
berbahaya bagi kehidupan.
c. Limbah Pertanian
Limbah pertanian berupa sisa, tumpahan ataupun penyemprotan yang berlebihan misalnya
dari pestisida dan herbisida. Begitu juga pemupukan yang berlebihan. Limbah pestisida dan
herbisida mempunyai sifat kimia yang stabil, yaitu tidak terurai di alam sehingga zat tersebut
akan mengendap di dalam tanah, dasar sungai, danau serta laut dan selanjutnya akan mempe-
ngaruhi organisme-organisme yang hidup di dalamnya. Pada pemakaian pupuk buatan yang
berlebihan akan menyebabkan eutrofikasi pada badan air/perairan terbuka

Pengendalian Pencemaran Air


Penanggulangan pencemaran air dapat dilakukan melalui.
Perubahan perilaku masyarakat
1. Tidak membuang sampah atau limbah cair ke sungai, danau, laut dll.
2. Tidak menggunakan sungai atau danau untuk tempat mencuci truk, mobil dan sepeda
motor.

Program Keahlian : Dikeluarkan oleh : Tanggal : Halaman :


SMKN 2 Teknik Pemanfaatan T. Listrik Drs. Soebandono
PROBOLINGGO Nama Siswa : 6 – 10
SMK 3 DAN LINGKUNGAN HIDUP

PENCEMARAN LINGKUNGAN (POLUSI)

3. Tidak menggunakan sungai atau danau untuk wahana memandikan ternak dan sebagai
tempat kakus.
4. Tidak minum air dari sungai, danau atau sumur tanpa dimasak dahulu
Pembuatan kolam/bak pengolahan limbah cair
Saat ini mulai digalakkan pembuatan WC umum yang dilengkapi septic tank di ligkungan
/daerah yang rata-rata penduduknya tidak memiliki WC. Setiap sepuluh rumah disediakan
satu WC umum. Upaya demikian sangat bersahabat dengan lingkungan, murah dan sehat
karena dapat menghindari pencemaran air sumur / air tanah. Selain itu, sudah saatnya diupa-
yakan pembuatan kolam pengolahan air buangan (air cucian, air kamar mandi, dan lain-lain)
secara kolektif, agar limbah tersebut tidak langsung dialirkan ke selokan atau sungai. Untuk
limbah industri dilakukan dengan mengalirkan air yang tercemar ke dalam beberapa kolam
kemudian dibersihkan, baik secara mekanis (pengadukan), kimiawi (diberi zat kimia tertentu)
maupun biologis (diberi bakteri, ganggang atau tumbuhan air lainnya). Pada kolam terakhir
dipelihara ikan untuk menguji kebersihan air dari polutan yang berbahaya. Reaksi ikan
terhadap kemungkinan pengaruh polutan diteliti. Dengan demikian air yang boleh dialirkan
keluar (selokan, sungai dll.) hanyalah air yang tidak tercemar.

Salah satu contoh tahap-tahap proses pengolahan air buangan adalah sebagai berikut :
a. Proses penanganan primer, yaitu memisahkan air buangan dari bahan-bahan padatan yang
mengendap atau mengapung.
b. Proses penanganan sekunder, yaitu proses dekomposisi bahan-bahan padatan secara biologis.
c. Proses pengendapan tersier, yaitu menghilangkan komponen-komponen fosfor dan padatan
tersuspensi, terlarut atau berwarna dan bau.
Tahapan proses pengolahan air buangan tidak selalu dilakukan seperti di atas, tetapi bergantung
pada jenis limbah yang dihasilkan. Hasil akhir berupa air tak tercemar yang siap dialirkan ke
badan air dan lumpur yang siap dikelola lebih lanjut. Berdasarkan penelitian, tanaman air seperti
enceng gondok dapat dimanfaatkan untuk menyerap bahan pencemar di dalam air.

3. Pencemaran (polusi) Udara


Pencemaran udara adalah masuknya limbah ke dalam udara yang mengakibatkan fungsi udara
turun sehingga tidak mampu lagi mendukung aktifitas manusia. Pencemaran udara disebabkan
oleh partikel debu, asap kendaraan dan dari cerobong asap industri dan gas kimia dari industri
kimia. Sumber pencemaran udara dapat dogolongkan menjadi 2, yaitu :
Sumber bergerak (emisi kendaraan bermotor terutama mesin kendaraan yang sudah tidak
efisien)
Sumber tidak bergerak (asap dari sisa pembakaran pabrik)

Bahan pencemar udara dapat berupa gas dan partikel. Contohnya sebagai berikut :
a. Gas HzS. Gas ini bersifat racun, terdapat di kawasan gunung berapi, bisa juga dihasilkan dari
pembakaran minyak bumi dan batu bara.

Program Keahlian : Dikeluarkan oleh : Tanggal : Halaman :


SMKN 2 Teknik Pemanfaatan T. Listrik Drs. Soebandono
PROBOLINGGO Nama Siswa : 7 – 10
SMK 3 DAN LINGKUNGAN HIDUP

PENCEMARAN LINGKUNGAN (POLUSI)

b. Gas CO dan COz. Karbon monoksida (CO) tidak berwarna dan tidak berbau, bersifat racun,
merupakan hasil pembakaran yang tidak sempurna dari bahan buangan mobil dan mesin letup.
Gas COZ dalam udara murni berjumlah 0,03 %. Bila melebihi toleransi dapat mengganggu
pernapasan. Selain itu, gas C02 yang terlalu berlebihan di bumi dapat mengikat panas mata-
hari sehingga suhu bumi panas. Pemanasan global di bumi akibat C02 disebut juga sebagai
efek rumah kaca.
c. Partikel SOZ dan NO2. Kedua partikel ini bersama dengan partikel cair membentuk embun,
membentuk awan dekat tanah yang dapat mengganggu pernapasan. Partikel padat, misalnya
bakteri, jamur, virus, bulu, dan tepung sari juga dapat mengganggu kesehatan.
d. Batu bara yang mengandung sulfur melalui pembakaran akan menghasilkan sulfur dioksida.
Sulfur dioksida bersama dengan udara serta oksigen dan sinar matahari dapat menghasilkan
asam sulfur. Asam ini membentuk kabut dan suatu saat akan jatuh sebagai hujan yang disebut
hujan asam. Hujan asam dapat menyebabkan gangguan pada manusia, hewan, maupun tumbu
han. Misalnya gangguan pernapasan, perubahan morfologi pada daun, batang, dan benih.

Sumber polusi udara lain dapat berasal dari radiasi bahan radioaktif, misalnya, nuklir. Setelah
peledakan nuklir, materi radioaktif masuk ke dalam atmosfer dan jatuh di bumi. materi radioaktif
ini akan terakumulusi di tanah, air, hewan, tumbuhan, dan juga pada manusia. Efek pencemaran
nuklir terhadap makhluk hidup, dalam taraf tertentu, dapat menyebabkan mutasi, berbagai penya-
kit akibat kelainan gen, dan bahkan kematian. Pencemaran udara dinyatakan dengan ppm (part
per million) yang artinya jumlah cm3 polutan per m3 udara.

Pencemaran udara dapat menimbulkan berbagai dampak antara lain:


Debu dari pabrik (misal pabrik semen) dapat terhirup manusia dan menimbulkan penyakit
pneumokoniosis/sesak napas.
Gas-gas emisi kendaraan bermotor maupun carobong pabrik (misalnya karbondioksida,metan,
klorofluorokarbon, oksida nitrogen, dsb) akan menimbulkan penipisan lapisan ozon/ozone
depleting.
Gas-gas asam misalnya asam sulfat, asam klorida dan asam nitrat dapat menimbulkan terjadi-
nya hujan asam/acid rain.

Pengendalian Pencemaran Udara


Penggunaan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan, serta mesin kendaraan yang efisien.
Pengolahan limbah udara di pabrik, misalnya dengan menggunakan alat dust collector yang
dapat menangkap debu.
Menggalakkan penghijauan untuk menyerap/mengkonversi zat pencemar.

Program Keahlian : Dikeluarkan oleh : Tanggal : Halaman :


SMKN 2 Teknik Pemanfaatan T. Listrik Drs. Soebandono
PROBOLINGGO Nama Siswa : 8 – 10
SMK 3 DAN LINGKUNGAN HIDUP

PENCEMARAN LINGKUNGAN (POLUSI)

4. Pencemaran (polusi) suara


Suara merupakan tekanan bolak-balik dan kumpulan molekul dalam medium elastik, yang terde-
teksi oleh penerima sebagai perubahan tekanan. Struktur dalam telinga dan juga kebanyakan alat
penerima yang dibuat oleh manusia sensitif terhadap perubahan tekanan suara ini.
Akibat dari sensitifitas yang dimiliki oleh mahluk hidup, maka terdapat batas toleransi terhadap
frekuensi tertentu suara yang masih dapat dianggap tidak mengganggu. Apabila kemudian suara
itu memiliki frekuensi di luar batas toleransi maka akan dapat menimbulkan gangguan.
Polusi suara disebabkan oleh suara bising kendaraan bermotor, kapal terbang, deru mesin pabrik,
radio/tape recorder yang berbunyi keras sehingga mengganggu pendengaran. Seperti halnya di
darat, di mana kemajuan setelah revolusi industri meningkatkan tingkat kebisingan yang cukup
mengganggu. Begitu juga terjadi di lautan. Mungkin manusia tidak begitu merasakannya. Namun
dampak dari kebisingan yang terjadi di laut dapat di lihat perubahan perilaku mamalia laut. Laut
sebagai media, di dalamnya ada suara yang bersumber dari fenomena alam, seperti suara yang di
bangkitkan oleh hujan, gelombang, gempa bumi dll. Selain itu seiring dengan industrialisasi, per-
tumbuhan kapal dan anjungan minyak lepas pantai, serta peningkatan penggunaan sonar dalam
navigasi dan riset, sehingga menambah suara yang ada dalam lingkungan laut.

PROSES PENCEMARAN
Proses pencemaran dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung yaitu
bahan pencemar tersebut langsung berdampak meracuni sehingga mengganggu kesehatan manusia,
hewan dan tumbuhan atau mengganggu keseimbangan ekologis baik air, udara maupun tanah. Proses
tidak langsung, yaitu beberapa zat kimia bereaksi di udara, air maupun tanah, sehingga menyebabkan
pencemaran.
Pencemar ada yang langsung terasa dampaknya, misalnya berupa gangguan kesehatan langsung
(penyakit akut), atau akan dirasakan setelah jangka waktu tertentu (penyakit kronis). Sebenarnya alam
memiliki kemampuan sendiri untuk mengatasi pencemaran (self recovery), namun alam memiliki ke-
terbatasan. Setelah batas itu terlampaui, maka pencemar akan berada di alam secara tetap atau teraku-
mulasi dan kemudian berdampak pada manusia, material, hewan, tumbuhan dan ekosistem.

LANGKAH PENYELESAIAN
Penyelesaian masalah pencemaran terdiri dari langkah pencegahan dan pengendalian. Langkah
pencegahan pada prinsipnya mengurangi pencemar dari sumbernya untuk mencegah dampak ling-
kungan yang lebih berat. Di lingkungan yang terdekat, misalnya dengan mengurangi jumlah sampah
yang dihasilkan, menggunakan kembali (reuse) dan daur ulang (recycle).
Di bidang industri misalnya dengan mengurangi jumlah air yang dipakai, mengurangi jumlah
limbah, dan mengurangi keberadaan zat kimia PBT (Persistent, Bioaccumulative, and Toxic), dan ber-
angsur-angsur menggantinya dengan Green Chemistry. Green chemistry merupakan segala produk
dan proses kimia yang mengurangi atau menghilangkan zat berbahaya.

Program Keahlian : Dikeluarkan oleh : Tanggal : Halaman :


SMKN 2 Teknik Pemanfaatan T. Listrik Drs. Soebandono
PROBOLINGGO Nama Siswa : 9 – 10
SMK 3 DAN LINGKUNGAN HIDUP

PENCEMARAN LINGKUNGAN (POLUSI)

Langkah pengendalian sangat penting untuk menjaga lingkungan tetap bersih dan sehat, pengen
dalian dapat berupa pembuatan standar baku mutu lingkungan, monitoring lingkungan dan pengguna-
an teknologi untuk mengatasi masalah lingkungan. Untuk permasalahan global seperti perubahan
iklim, penipisan lapisan ozon, dan pemanasan global diperlukan kerjasama semua pihak antara satu
negara dengan negara lain.

STRATEGI PENGENDALIAN PENCEMARAN


Berbagai upaya pengendalian pencemaran melalui berbagai program dan kegiatan, antara lain :
Program pengembangan kinerja persampahan
Program pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan
Dan melalui kegiatan :
Koordinasi penilaian kota sehat/adipura
Pemantauan kualitas lingkungan
Pengawasan pelaksanaan kebijakan bidang lingkungan hidup
Pembangunan gedung laboratorium lingkungan
Program peningkatan pengendalian polusi

Program Keahlian : Dikeluarkan oleh : Tanggal : Halaman :


SMKN 2 Teknik Pemanfaatan T. Listrik Drs. Soebandono
PROBOLINGGO Nama Siswa : 10 – 10
Daft ar Pust aka

M. Manulang, Dasar Dasar Manajemen, Edisi Ketiga, Erlangga- Jakarta


1983
Ir. Budhy Manan,MT, Manajemen Proyek, APEI- JATIM 2000
T. Hani Handoko, Manajemen, Edisi Kedua, BPFE, Yogyakarta 1986
Imam Soepomo, Pengantar Hukum Perburuhan, Cetakan 13, Djambatan-
Jakarta 2003
Helena Poerwanto, Hukum Perburuhan Bidang Kesehatan dan
Keselamatan Kerja, Fakultas Hukum UI, Depok- 2005
Silalahi,B.N.B, Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja,
PT.Pustaka Binaman,Jakarta 1991
Suma’mur PK, Hygiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja, Cetakan ke- 9,
CV.Haji Hasagung - Jakarta
UU Keselamatan Kerja No.1 Tahun 1970
UU Kesehatan Tahun 1992 Pasal 23
UU Pokok- Pokok Kesehatan No.9 Tahun 1960
Permenaker 05/MEN/1996 Pasal 13
UU Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No.4 Tahun 1982
Lina Taringan, Dampak Pencemaran Lingkungan Terhadap Kesehatan,
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara, e- USU
Resipository ©2004 Universitas Sumatera Selatan
Yana Suryana dan Sumadi,Seminar Kualitas Air di Kabupaten Bondowoso
Tahun 2003
Kantor Lingkungan Hidup, Sampling dan Analisa Tahunan Pencemaran
Koliform di Hilir Sungai Sampean Tahun 2007
Laporan Observasi Peserta Susur Sungai Hari Lingkungan Hidup Th.2003
Media Harian Kompas Edisi 5 Juni 1999, Pencemaran Lingkungan Hidup
Merusak Sumber Daya Manusia (SDM)
Malikmakassar.wordpress.com/2008/10/05/dampak- pencemaran-
lingkungan- terhadap- kesehatan

Anda mungkin juga menyukai