Kode : INA.5230.223.60.05.07
PELATIHAN
2007
PELATIHAN
2007
KATA PENGANTAR
Bagi para pemerhati dan khususnya bagi yang terlibat langsung pengembangan Sumber
Daya Manusia (SDM), kondisi tersebut merupakan tantangan sekaligus sebagai modal
untuk berpacu mengejar ketinggalan dan obsesi dalam meningkatkan kemampuan SDM
paling tidak setara dengan negara tetangga ASEAN, terutama menghadapi era
globalisasi.
Untuk mengejar ketinggalan telah banyak daya upaya yang dilakukan termasuk perangkat
pengaturan melalui penetapan undang-undang antara lain :
UU. No 18 Tahun 1999, tentang : Jasa Konstruksi beserta peraturan pelaksanaannya,
mengamanatkan bahwa per orang tenaga : perencana, pelaksana dan pengawas
harus memiliki sertifikat, dengan pengertian sertifikat kompetensi keahlian atau
ketrampilan, dan perlunya "Bakuan Kompetensi" untuk semua tingkatan kualifikasi
dalam setiap klasifikasi dibidang Jasa Konstruksi
UU. No 13 Tahun 2003, tentang : Ketenagakerjaan, mengamantakan (pasal 10 ayat
2). Pelatihan kerja diselenggarakan berdasarkan program pelatihan yang mengacu
pada standar kompetensi kerja
UU. No 20 Tahun 2003, tentang : Sistem Pendidikan Nasional, dan peraturan
pelaksanaannya, mengamanatkan Standar Nasional Pendidikan sebagai acuan
pengembangan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi).
PP. No 31 Tahun 2006, tentang : Sistem Pendidikan Nasional, dan peraturan
pelaksanaannya, mengamanatkan Standar Nasional Pendidikan sebagai acuan
pengembangan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi).
-i
. . . . . . tp;.OS
F u n 7 _I
ModuI pelaljlafl adalah salah satu unsur paket pelatihan sangat pnting karena menyentuh
Iangtu1g dan menentukan keberhasilan peningkatan kualitas SDM untuk mencapai
tingkat kompetensi yang ditetapkan, disusun dar; hasil inventarsisasi jabatan ke~a yang
kemlKian dikembangkan berdasarkan SKKNI dan SLK yang sudah disepakati dalam
suatu Konvensi Nasional, dimana modul-modulnya maupun materi uji kompetensinya
disusun oleh Tim PenyusunlTenaga Profesional dalam bidangnya masing-masing,
merupakan suatu produk yang akan dipergunakan untuk melatih dan meningkatkan
pengetahuan dan kecakapan agar dapat mencapai tingkat kompetensi yang
dipersyaratkan dalam SKKNI, sehingga dapat menyentuh langsung sasaran pembinaan
dan peningkatan kualiatas tenaga kerja konstruksi agar menjadi lebih berkompeten dalam
melaksanakan tug as pad a jabatan kerjanya.
Dengan penuh harapan modul pelatihan ini dapat dimanfaatkan dengan baik, sehingga
cita-cita peningkatan kualitas SDM khususnya dibidang jasa konstruksi dapat terwujud.
-0
MODUI.. TP-05
" • n " 7 at
PRAKATA
Usaha dibidang Jasa Konstruksi merupakan salah satu bidang usaha yang telah
berkembang pesat di Indonesia, baik dalam bentuk usaha perorangan maupun sebagai
badan usaha skala kecil, menengah dan besar. Untuk itu perlu diimbangi dengan kualitas
pelayanannya. Pada kenyataannya saat ini mutu produk, ketepatan waktu penyelesaian.
dan efisiensi pemanfaatan sumber daya relatif masih jauh dari yang diharapkan. Hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor antara lain adalah kesediaan tenaga ahli I terampil dan
penguasaan manajemen yang efisien, kecukupan permodalan serta penguasaan
teknologi.
Masyarakat sebagai pemakai prod uk jasa konstruksi semakin sadar akan kebutuhan
terhadap produk dengan kualitas yang memenuhi standar mutu yang dipersyaratkan.
Untuk memenuhi kebutuhan produk sesuai kualitas standar tersebut SOM, standar mutu,
metode kerja dan lain",lain.
Salah satu upaya untuk memperoleh produk konstruksi dengan kualitas yang diinginkan
adalah dengan cara meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang menggeluti
pekerjaan konstruksi baik itu desain pekerjaan jalan dan jembatan, desain hidro mekanik
pekerjaan sumber daya air maupun untuk desain pekerjaan di bidang bangunan gedung.
Kegiatan inventarisasi dan analisa jabatan kerja di bidang Cipta Karya telah menghasilkan
sekitar 9 (sembilan) Jabatan Kerja, dimana Jabatan Kerja Tukang Plester (Plasterer)
merupakan salah satu jabatan kerja yang diprioritaskan untuk disusun materi
pelatihannya mengingat kebutuhan yang sangat mendesak dalam pembinaan tenaga
kerja yang berkiprah dalam bidang cipta karya.
Materi pelatihan pada jabatan kerja Tukang Plester (Plasterer) ini terdiri dari 1 (satu)
kompetensi umum dan 4 (em pat) modul kompetensi inti, yang merupakan satu kesatuan
yang utuh yang diperlukan dalam melatih tenaga kerja yang menggeluti Tukang Plester
(Plasterer).
Untuk itu dengan segala kerendahan hati, kami mengharapkan kritik, saran dan masukan
guna perbaikan dan penyempurnaan modul ini.
I
..,.,.... TP-OS
n ~ Plesteran
DAFTAR lSI
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................
DAFTAR 151............................................................................................. iv
PANDUAN PEMBELAJARAN.................................................................. ix
BAB I: PENDAHULUAN
2.5 Persiapan Permukaan Tanah ......... ... ............................. ..... ......... 1/-3
Rangkuman.............................................................................................. IV-19
Latihan I Penilaian Mandiri ........ ............. ....... .......... ..... ....... ..................... IV-20
5.5 Pembuatan Lis Profil .... .............. ........ .............. ..................... .... ...... V-5
KUNCI JAWABAN
DAFTAR PUSTAKA
-~'-
MODUL TP-OS
Mengerjakan Plesteran
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.9 Menghampar Adukan Di Antara Lajur Kepala Plesteran Lantai ....... IV-8
Gambar 4.10 Mengiris Kelebihan Adukan Antara Lajur Kepala Plesteran Lantai .. IV-8
R Sun 3
Gambar 424 Mengiis Adukan Di Antara Lajur Kepala Plesteran ......................... IV-16
Garnbar 425 Melekatkan Adukan Pada Sudut Dinding.................. ..... ..... ......... .... IV-17
Gambar 5.2 Pengerjaan Motif Koral Sikat Dengan Menggunakan Mistar... ......... V-4
Gambar 5.3 Pengerjaan Motif Koral Sikat Dengan Menggunakan Mistar Dan
Gambar 5.4 Membuat Garis Ukuran Lebar Lis Pad a Permukaan Plesteran ....... . V-6
MODUL TP-OS
Mengerjakan Plesteran
SPESIFIKASI PELATIHAN
A. TUJUAN UMUM
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
• Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari modul, peserta mampu mengerjakan pJesteran.
• Kriteria Penilaian
PANDUAN PEMBELAJARAN
No.
Kode Judul Modul
Modul
1
TP-01 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
3 TP-03
Layanan/Kenek Untuk Membuat Adukan Plesteran
c.
·
....... TP-OS
;
- I
..........
PROSES PEMBELAJARAN
I Bab I. Pendahuluan
!
Pelatihan (TKP)
• Mengajukan pertanyaan
• Merangsang motivasi peserta apabila ada yang kurang
pengafaman.
Waktu : 5 menit
Waktu : 60 menit
Plesteran
• Mengajukan pertanyaan
• Menentukan Ketebalan
apabila ada yang kurang
Plesteran jela5.
• Menentukan Ketegakan
• Menentukan Kedataran
: 80 menit
,~ : !
, ~TANINSTRUKTUR KEGIATAN PESERTA PENDUKUNG i,
I
!
• PIesIet an Dinding • Mengajukan pertanyaan !
i
• PIesteran Lantai apabila ada yang kurang
!
jelas.
I
I
• Plesteran Langit-Langit
• Plesteran Lengkung
II • Plesteran Sudut
Plesteran
Acian
• Mengajukan pertanyaan
• Finishing Plesteran Dengan
apabila ada yang kurang
Motif Kamprotan (Slurry) jelas.
-:0
MODUL TP-OS BAB-I
Mengerjakan Plesteran Pendahuluan
BABI
PENDAHULUAN
1.1. UMUM
Modul TP-05: Mengerjakan Plesteran mempresentasikan salah satu unit kompetensi
dari program pelatihan Tukang Plester (Plasterer).
Modul ini terdiri dari lima bab yang terdiri dari:Bab I, menguraikan tentang hal-hal
yang berkaitan dengan unit kompetensi mengerjakan plesteran dan penilaiannya.;
Bab II, menyiapkan permukaan bidang plesteran; Bab III, mengatur permukaaan
bidang plesteran; Bab IV, melakukan plesteran bidang dan sudut, serta Bab V,
finishing plesteran.
Adapun unit-unit kompetensi untuk mendukung kinerja efektif yang diperlukan dalam
pekerjaan plesteran adalah :
a. Judul unit:
Sebuah unit mengacu kepada kebutuhan kompetensi yang apabila digunakan
dalam suatu situasi kerja secara logika dapat berdiri sendiri, judul I title unit
dapat diungkapkan dalam istilah hasil yang harus dicapai (biasanya
menggunakan kata kerja operasional)
b. Deskripsi unit:
Merupakan informasi tambahan terhadap judul unit yang menjelaskan atau
mendeskripsikan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap perilaku kerja yang
dibutuhkan dalam rangka mencapai standar kompetensi seperti yang
diungkapkan dalam judul unit.
c. Elemen kompetensi :
Mengidentifikasikan tugas-tugas yang harus dikerjakan untuk mencapai
kompetensi berupa pernyataan yang menunjukkan komponen-komponen
pendukung unit kompetensi.
Adapun unit kompetensi yang dipresentasikan dalam modul ini sebagai berikut:
Sewaktu menulis dan menguraikan isi modul secara detail betul-betul konsisten
mengacu tuntutan elemen kompetensi dan masing-masing KUK (Kriteria Unjuk
kerja) yang sudah dianalisis indikator kinerja I keberhasilan (lUK).
Aspek penting dari pengujian menjelaskan hal-hal pokok dari pengujian dan
OHT dan OHP (Over Head Projector) atau LCD dan Lap top.
Materi pembelG1jaran.
Spesifikasi Teknis
BAB II
2.1. UMUM
Dalam kenyataan di lapangan kit a sering menemukan bidang plesteran yang retak
atau bahkan plesteran yang mengelupas dari permukaan pasangan. Hal ini
membuktikan/menunjukan bahwa daya rekat antara adukan dan bidang permukaan
pasangan tidak berfungsi dengan baik.
Retak atau mengelupasnya adukan plesteran tersebut sebenarnya bisa dikurangi
bahkan dihilangkankan jika sebelum diplester permukaan pasangan disiapkan
sesuai aturan yang berlaku. Cara menyiapkan bidang permukaan yang akan
diplester bisa berbeda-beda, tergantung jenis bahan permukaan pasangan tersebut.
2. Membersihkan dinding dari debu, adukan, tanah atau kotoran Iepas lainnya
dengan cara disapu atau dikorek dengan sendok. Hal ini dimaksudkan supaya
adukan plesterCin bisa melekat pad a pasangan dinding bata dengan sempurna.
3. Menyiram permukaan pasangan bata merah dengan air supaya air adukan
plesteran tidak diserap langsung oleh pasangan bata merah sehingga proses
pengerasan adukan bisa sempurna.
Pasangan conblock dan bata super (bata merah cetak mesin) tidak perlu disiram air
karena daya serap airnya sudah memenuhi standar.
Tidak dianjurkan mengorek siar pasangan atau mengasarkan permukaan pasangan
conblcok dengan cara memahat (chipping) karena dapat mengurangi kekuatan
pasangan.
1. Membersihkan permukaan dari debu atau kotoran lain, dengan cara disapu.
Permukaan beton tidak perlu disiram air karena daya serap airnya sudah
memenuhi standar.
3. Permukaan beton yang sudah lama bisa dikasarkankan dengan eara dipahat
(chipping) pada setiap jarak ±10 em, kemudian sebelum diplester dilabur
dengan eairan semen. Pada waktu memahat usahakan tidak terlalu kuat
supaya tidak merusak struktur beton tersebut.
harus diurug dengan pasir urug sesuai ketebalan yang ditentukan dalam
spesifikasi teknis.
RANGKUMAN
1. Pekerjaan persiapan permukaan pasangan bata merah terdiri dari: mengorek siar
pasangan, membersihkan permukaan dari debu atau kotoran lainnya, dan menyiram
permukaan pasangan dengan air
2. Pekerjaan persiapan permukaan pasangan conblock terdiri dari: membersihkan
permukaan pasangan dari debu atau kotoran lainnya dan mengasarkan permukaan
dengan cara dikamprot
3. Pekerjaan persiapan permukaan beton terdiri dari: membersihkan permukaan
pasangan dari debu atau kotoran lainnya. mengasarkan permukaan dengan cara
dikamprot, atau dipahat (chipping) untuk beton yang sudah lama
4. Pekerjaan persiapan untuk permukaan tanah terdiri dari: pemadatan tanah dan
mengurug tanah dengan pasir urug
1 Permukaan pasangan
1. Bagaimana cara menyiapkan permukaaan
bata merah disiapkan pasangan bata merah yang akan diplester?
sesuai ketentuan 2. Apa tujuan mengorek siar pasangan bata
merah sebe/um dip/ester?
3. Mengapa pasangan bata harus dibersihkan
dari debu atau kotoran lepas sebelum
diplester?
4. Mengapa permukaan pasangan harus
disiram air sebelum diplester?
2 Permukaan pasangan 1. Bagaimana cara menyiapkan permukaaan
conblock disiapkan sesuai pasangan bata merah yang akan diplester?
ketentuan 2. Mengapa pasangan conblock yang akan
diplester tidak perlu disiram air?
3. Mengapa mengasarkan permukaan
pasangan conblock yang akan diplester
tidak boleh dipahat?
3 Permukaan beton 1. Bagamana cara memahat permukaan
disiapkan sesuai beton yang akan diplester?
ketentuan 2. Mengapa memahat permukaan beton yang
akan diplester tidak boleh terlalu kuat?
3. Bagaimana cara menyiapkan perm'ukaan
beton dengan cara dikamprot?
4 Permukaan dasar tanah 1. Jelaskan cara pengurugan permukaan
disiapkan sesuai tanah yang akan diplester dengan pasir!
ketentuan 2. Jelaskan cara memadatkan permukaan
tanah yang akan diplester!
Tugas Praktik
Kerjakan tugas-tugas berikut!
1. Lakukan persia pan permukaan dinding bata merah yang akan diplester!
2. Lakukan persiapan permukaan dinding conblock yang akan diplester!
3. Lakukan persiapan permukaan beton yang akan diplester!
4. Lakukan persiapan permukaan tanah yang akan diplester!
BAB III
3.1. UMUM
Yang dimaksud Pengaturan permukaan adalah pekerjaan yang harus dilakukan
sebelum mengerjakan plesteran supaya permukaan plesteran yang dihasilkan bisa
memenuhi standar, yakni: lurus, tegak, datar, dan rata dengan tebal adukan
maksimal3 em.
Pengaturan permukaan terdiri dari pekerjaan: menentukan kelurusan, menentukan
ketebalan, menentukan ketegakan, menentukan kedataran, dan menentukan
kesikuan yang kesemuanya dibahas pada bab ini secara rinci.
benang
dasar
III - 1
MODUL TP-OS BAB-III
Mengeljakan Plesteran Pengaturan Permukaan Bidang Plesteran
unting-untingl1ot
RANGKUMAN
Tukang Plester
MODUL TP-OS BAB-III
Mengerjakan Plesteran Pengaturan Permukaan Bidang Plesteran
...
Tugas Praktik
Kerjakan tugas-tugas berikut!
1. Tentukan kelurusan bidang plesteran!
2. Tentukan ketebalan adukan plesteran!
3. Tentukan ketegakan bidang plesteran!
4. Tentukan kedataran bidang plesteran!
BAB IV
4.1. UMUM
Kenyataan di lapangan masih banyak pengerjaan plesteran bidang lengkung,
dinding, lantai, langit-Iangit, dan sudut yang masih belum sesuai dengan prosedur
pengerjaan yang sebenarnya sehingga kualitas pekerjaan plesteran pun belum
sesuai dengan standar yang diharapkan.
benan!1
a. Sistim lempar
1) Alat yang digunakan cukup sendok plester
2) Lajur kepala plesteran lebih cocok dalam bentuk lajur vertikal
3) Pengerjaan cenderung dimulai dari bawah ke atas
b. Sistim tempel
1) Alat yang digunakan roskam baja yang dikombinasikan dengan nampan
adukan (hawk) Cara mengambil dan melekatkan adukan lihat gam bar
4.4. dan gambar 4.5
2) Lajur kepala plesteran lebih cocok dalam bentuk lajur horizontal
3) Pengerjaan bisa dimulai dari bawah ke atas atau sebaliknya dari atas ke
bawah
Gambar 4.6 Cara Mengiris Kelebihan Adukan Dengan Acuan Lajur Kepala Plesteran
patok
±o.oo
dasar kepala
~!I2"f--- plesteran
Gambar 4.10 Mengiris Kelebihan Adukan Antara Lajur Kepala Plesteran Lantai
peku
2. Melekatkan adukan di antara lajur kepala plesteran (lihat gam bar 4.13)
4. Melepas mistar
Mistar dilepas jika diperkirakan adukan sudah cukup kering/mengeras.
Melepas mistar harus dilakukan dengan hati-hati supaya pekerjaan tidak rusak
dan bentuk lengkungan tidak berubah.
1. Menentukan kesikuan
a. Menentukan kesikuan permukaan dua bidang plesteran
1. Memasang benang pada bidang yang akan diplester
2. Memeriksa kesikuan antara benang dan permukaan dinding yang sudah
diplester dengan siku rangka (lihat gambar 4.19)
...
.~
. " .
.' ' ..
siku
mistar
Gambar 4.23 Melekatkan Adukan Oi Antara Lajur Kepala Plesteran Sudut Dinding
mistar--........,
mistar--~
RANGKUMAN
1. Mengerjakan plesteran dinding, langit-Iangit, dan lantai pada dasarnya adalah sama,
yakni terdiri dari: membuat kepala, melekatan adukan di antara kepala, mengiris
kelebihan adukan di antara kepala, dan meratakan permukaan
2. Mengerjakan plesteran lengkung terdiri dari: memasang mistar, melekatkan adukan,
mengiris kelebihan adukan di antara mistar, melepas mistar, dan meratakan adukan
sambungan antara dinding dan bidang lengkung
3. Mengerjakan plesteran sudut terdiri dari: menentukan kesikuan, membuat kepala,
melekatan adukan di antara kepala, mengiris kelebihan adukan di antara kepala, dan
meratakan permukaan
I
i i
Tugas Praktik
Kerjakan tugas-tugas berikut!
1. Kerjakan plesteran dinding sesuai luas dinding yang disediakan!
2. kerjakan plesteran lantai sesuai dengan ruangan yang disediakan!
3. kerjakan plesteran bidang lengkung sesuai dengan konstruksi lengkung
yan disediakan!
4. kerjakan plesteran sudut sesuai dengan bentuk sudut yang disediakan!
BABV
FINISHING PLESTERAN
5.1. UMUM
Finishing plesteran merupakan tindak lanjut dari pekerjaan plesteran yang berupa
pelapisan permukaan plesteran dengan berbagai macam tekstur baik halus
maupun kasar. Finishing plesteran dengan permukaan yang hal us dibentuk dengan
acian sedangkan permukaan yang kasar dibentuk dengan tekstur kamprotan
{slurry}. koral sikat dan bentuk variasi plesteran seperti lis profil. atau batu buatan
adukan mengering. bisa ditambahkan air sedikit demi sedikit yang siramkan
atau. dilaburkan dengan kuas ke permukaan adukan sambi! terus digosok
dengan roskam kayu.
Tebal adukan usahakan rata-rata 1 - 2 mm. Adukan aeian yang lebih tebal dari
2 mm dapat mengakibatkan retak-retak pada permukaan aeian karena
penyusutan adukan
5. Menghaluskan permukaan aeian dengan eara menggosokkan roskam baja,
jika adukan acian terlalu kering eipratkan air dengan kuas pada permukaan.
Menghaluskan permukaan acian dengan dengan sendok aeian biasanya akan
menghasilkan permukaan acian yang bergelombang
6. Menutup pori-pori atau lubang-Iubang hal us permukaan aeian dengan
mengulaskan kuas atau menggosok permukaan dengan kertas
2. Melekatkan adukan eneer semen dan pasir pada permukaan plesteran dengan
eara ditebar/dilempar. Supaya permukaan kamprotan tampak rata dan halus,
adukan ditebar/dilempar melalui saringan dari kawat has ukuran # 5 mm (Iihat
gambar 5.1), Jarak antara permukaan plesteran dengan ayakan berkisar antara
3 - 10 em. Jarak yang lebih dari 10 em akan menghasilkan permukaan
kamprotan yang tidak rata dan daya rekatnya kurang baik.
3·10 em
adukan
saringan
permukaan plesteran
Retak-retak sering terjadi pada permukaan motif batu sikat yang luas sebagai akibat
penyusutan adukan. Untuk menghindarkan hal tersebut maka biasanya luas
permukaan diperkecil dengan cara memasang lis pada jarak-jarak tertentu dengan
bentuk sesuai perencanaan.
Lis yang digunakan dari bahan kayu yang sifatnya sementara atau dari bahan logam
seperti kuningan atau alumunium yang sifatnya permanen dan sekaligus menjadi
bag ian dari perencanaan arsitektural (lihat gambar 5.3).
Proses pengerjaan
a. Memasang mistar pada kedua ujung dinding/lantai atau pada jarak-jarak tertentu
dengan bentuk sesuai perencanaan
b. Menentukan posisi mistar
Pad a 'permukaan dinding ditentukan jarak dari dinding ke permukaan mistar
(ketebalan), kelurusan dan ketegakan mistar.
Pada permukaan lantai ditentukan jarak dari permukaan lantai ke permukaan
mistar (ketebalan), kelurusan dan kedataran mistar.
mistar
mistar
Gambar 5.3 Pengerjaan Motif Koral Sikat Dengan Menggunakan Mistar Dan Lis
2. Membuat tanda/garis ukuran lebar lis pada permukaan plesteran dinding untuk
acuan pengerjaan lis dengan cara menempatkan pensil pada sisi atas dan
bawan pisau pengiris cetakan kemudian menggesernya ke arah kiri atau kanan.
Papan geser cetakan ditempatkan tepat di atas mistar pengantar cetakan (lihat
gambar 5.4)
garis tanda
Gambar 5.4 Membuat Garis Ukuran Lebar Lis Pada Permukaan Plesteran
Posisi papan geser harus selalu tepat dan lurus dengan mistar pengantar.
Pengirisan adukan plesteran dilakukan pada saat adukan masih lembab (belum
mengeras) (Iihat gambar 5.2).
lie:: nrnfjl
6. Melepas seng pelat pengiris adukan plesteran dari papan pengiris dan
menguatkan/memasang kembali pelat pengiris adukan aeian pada papan
pengiris.
7. Melekatkan adukan aeian eneer dengan cara dieipratkan dengan kuas ke atas
adukan plesteran lis sampai merata. Adukan acian lis bisa menggunakan gipsum
atau semen.
8. Mengiris kelebihan adukan acian dengan cara menempatkan cetakan di atas
mistar pengantar dan menggesernya ke arah kiri atau kanan berulang-ulang.
Pasisi papan geser harus selalu tepat dan lurus dengan mistar pengantar.
Pengirisan adukan acian dilakukan pada saat adukan masih basah. Pengirisan
dilakukan berulang-ulang sampai bentuk prafil ber:Jar-benar sempurna.
9. Melepas mistar pengantar dengan eara mencabut paku. Pekerjaan dilakukan
dengan hati-hati supaya tidak merusak lis.
aaris acuan
(I 1 I
\I
Gambar 5.6 Cara Melukis Huruf
-
--
Gambar 5.9 Membentuk Huruf/Angka
II
!-~-!
I
b. Menentukan bentuk batuan yang akan dibuat, untuk ini perlu konsultasi
dengan perencana taman yang ditunjuk
c. Memasang bata atau batu belah sebagai dasar batu buatan sesuai pasisi
yang direncanakan
d. Melekatkan adukan plesteran secara berlapis dan tidak beraturan di atas
pasangan sesuai perencanaan
e. Membentuk adukan menjadi batu buatan sesuai dengan tekstur batuan yang
sesungguhnya. Pembentukan tekstur batuan kasar dilakukan dengan cara
menggaruk adukan yang hampir mengeras dengan sikat baja atau mata
gergaji besi sehingga tampak kasar
d. MeOlbentuk adukan menjadi batu buatan sesuai dengan tekstur batuan yang
sesungguhnya. Pembentukan tekstur batuan kasar dilakukan dengan cara
menggaruk adukan yang hampir mengeras dengan sikat baja atau mata
gergaji besi sehingga tampak kasar
melakukan pekerjaannya tetapi juga dituntut untuk memiliki sikap kerja yang sesuai
Salah satu sikap kerja profesional yang harus dimiHki ialah selalu menjaga
2. Pembersihan lokasi kerja pada akhir pekerjaan yakni, membersihkan lokasi kerja
secara keseluruhan dari limbah akibat penggunaan bahan seperti: brangkal, sisa
adukan, serutan kayu, potongan kayu, potongan besi dan lain-lain yang
dilakukan setelah pekerjaan dinyatakan selesai 100 % yang terdiri dari kegiatan
kegiatan:
a. Memillih dan memilah lim bah sesuai dengan jenisnya
b. Membuang limbah ke luar lokasi kerja
c. Membongkar perancah kayu dan perlengkapan kerja lainnya
d. Mengumpulkan bahan sisa seperti batu-belah, bata merah/conblock, 'pasir,
semen, kayu, besi dan lain-lain
e. Mengelompokkan bahan sisa yang masih bisa digunakan dan yang sudah
tidak bisa digunakan
f. Mengangkut bahan sisa ke luar lokasi pekerjaan
g. Meratakan tanah di sekitar lokasi kerja
RANGKUMAN
>: .••....
ElEMEN KOMPETENSI & 1<:RITERIA lATIHAN IPENILAIAN MANDIRI
UNJUK KERJA (KUK)
4. Mengerjakan finishing
plesteran.
1 Finishing plesteran 1. Jelaskan secara sing kat urutan kerja
dengan acian dikerjakan pelaksanaan finishing plesteran dengan
sesuai spesifikasi teknis acian!
2. Kapan pengerjaan acian sebaiknya
dilakukan?
3. Mengapa permukaan harus dibasahi
sebelum diaci?
4. Berapa milimeter tebal adukan acian yang
baik?
2 Finishing plesteran 1. Jelaskan secara singkat urutan kerja
dengan motif komprotan pelaksanaan finishing plesteran dengan
(slurry) dikerjakan sesuai motif kamprotanl
spesifikasi teknis 2. Bagaimana cara memperoleh hasil
kamprotan yang rata?
3 Finishing plesteran 1. Jelaskan secara singkat urutan kerja
dengan motif batu sikat pelaksanaan finishing plesteran dengan
dikerjakan sesuai motif batu sikatl
spesifikasi teknis 2. Usaha apa yang dilakukan supaya
permukaan batu sikat tidak retak selain
dengan membasahi permukaan plesteran
dengan air?
4 lis profil dibuat sesuai 1. Jelaskan secara sing kat urutan kerja
gam bar kerja pembuatan lis profil dengan menggunakan
cetakan geser!
2. Bagaimana cara membuat tanda/garis
ukuran lebar lis?
3. Bagaimana cara menyiapkan permukaan
untuk lis profil?
4. Bagaimana cara melekatkan adukan
plesteran untuk lis profil?
5. Bagaimana cara melekatkan adukan acian
I
i pada plesteran lis profil?
Tugas Praktik
Kerjakan tugas-tugas berikut!
1. Lakukan pekerjaan finishing plesteran dengan acian!
2. Lakukan pekerjaan finishing plesteran dengan motif kamprotan (slurry)!
3. Lakukan pekerjaan finishing plesteran dengan motif batu sikat!
4. Lakukan pekerjaan pembuatan lis profil!
5. Lakukan pekerjaan pembuatan huruf/angka!
6. Lakukan pekerjaan pembuatan batu buatan!
7. Lakukan pekerjaan pembersihan lokasi kerja!
4
Supaya air adukan plesteran tidak diserap langsung oleh pasangan bata
merah sehingga proses pengerasan adukan bisa sempurna.
' . . i
.._ _.
..
--
2 Karena akan merusak struktur beton.
.)
I(RITERIA UNJUK KERJA (KUK) &
?L .· . i JAW~BAN
3. Ketegakan ditentukan sesuai toleransi
1 Menentukan ketegakan bidang plesteran dilakukan dengan cara
menggantung unting-unting/lot kemudian mengatur posisi benang pada
bagian atas dan bawah dinding yang dipasang sebelumnya supaya
bersinggungan atau memiliki jarak yang sama terhadap benang lot
JAWABAN
4. Kedataran ditentukan sesuai toleransi
1 1. Cara menentukan kedataran:
a. Menentukan titik ± 0.00
b. Membuat tanda untuk mengukur kedataran
c. Mengukur/memeriksa kedataran
d. Memberi tanda pada setiap sudut ruang
i
I'·'·",'
I, . KRIT,r:RIAUNJLJK·KERJA (KUK) &
JAWABAN
1. Plesteran dinding dikerjakan sesuai ketentuan
1 1. Urutan ke~a pelaksanaan plesteran dinding:
a. Menyiapkan permukaan
b. Membuat kepala plesteran
c. Melekatkan adukan di antara kepala plesteran
d. Mengiris kelebihan adukan
e. Meratakan adukan
2 Cara melekatkan adukan plesteran pada dinding:
a. Sistim lempar
b. Sistim tempel
••
......
KRtTE:RI~ UNJUK KERJA (KUK) &
JAWABAN
2. Plesteran lantai dikerjakan sesuai ketentuan
1 Urutan kerja pelaksanaan plesteran dinding:
a. Menyiapkan permukaan
b. Membuat kepala plesteran
c. Menghampar adukan df antara
d. Kepala plesteran
e. Mengiris kelebihan adukan
f. Meratakan adukan
i-'
2 Kriteria plesteran dinding yang baik:
a.. Datar
b. Lurus
c. Rata i
... ~:'/.
' "
I
KRI"FERIA UNJUK K6RJA (KUK) ,&
JAWAB'AN
4. Plesteran lengkung dikerjakan sesuai ketentuan
1 Urutan kerja pelaksanaan plesteran dinding:
a. Menyiapkan permukaan
b. Memasang mistar
c. Melekatkan adukan di antara mistar
d. Mengiris kelebihan adukan
e. Melepas mistar
f. Meratakan adukan sambungan
I;
KRITSRI'AUNJUK KE.RJA(KUK) &
JAWAEtAN
5. Plesteran sudut dikerjakan sesuai ketentuan
1 Urutan kerja pelaksanaan plesteran dinding:
a. Menyiapkan permukaan
b. Menentukan kesikuan
c. Membuat kepala plesteran
d. Melekatkan adukan di antara kepala plesteran
e. Mengiris kelebihan adukan
f. . Meratakan adukan permukaan
; ~,'
3 Supaya:
a. Daya rekat antara adukan plesteran dengan acian bisa sempurna
b. Kandungan air adukan acian tidak diserap permukaan plesteran
sehingga pengerasan adukan acian bisa sempurna
c. Permukaan acian tidak retak-retak akibat penyusutan adukan acian
4 1 - 2 milimeter
I$IT~StAl:JN;JitlKKliRJA(KlJK) &
>fi ~ :;
JAIlfMBAN
2. I Finishing plesteran dengan motif komprotan (slurry) dikerjakan sesuai
; spesifikasi teknis
1 1. Urutan kerja pelaksanaan finishing plesteran dengan motif kamprotan:
a. Membasahi permukaan plesteran
b. Melekatkan adukan encer semen-pasir
.... JAWABAN
JAWABAN
6. Batu buatan dibentuk sesuai gambar kerja
1
1. Urutan kerja pembuatan batu buatan di atas tanah:
a. Menentukan posisi batuan
b. Menentukan bentuk batuan
c. Memasang bata/batu belah dasar batuan
d. Melekatkan adukan plesteran pada bata/batu belah
e. Membentuk adukan menjadi batu buatan
DAFTAR PUSTAKA
Novherryon dan Wamar, Teknik Plesteran, Media Cetak PPPG Teknologi, Bandung, 1995