Anda di halaman 1dari 7

CONTINUING MEDICAL EDUCATION

Preservasi Fertilitas pada


2 SKP

Perempuan Muda Penderita Kanker


Chung Pui Wah, Jacqueline MBChB (CUHK), MRCOG, FHKCOG, FHKAM (O&G); Kong Wing Shan, Grace MBChB (CUHK), MRCOG,
FHKCOG, FHKAM (O&G); Li Tin Chiu, FRCOG, FRCP (Glasgow), MD (HK), PhD (Sheffield)

PENDAHULUAN
Kemajuan dalam diagnosis dan
pengobatan kanker telah meningkatkan
interval bebas penyakit dan angka
kesintasan secara keseluruhan pada
pasien kanker yang berusia muda.1
Namun demikian, pengobatan anti
kanker yang meliputi kemoterapi ajuvan
dan radioterapi dapat berdampak
sangat negatif terhadap fungsi endokrin
dan reproduksi perempuan. Oleh karena
itu, ada peningkatan kesadaran akan
pentingnya mempertahankan fungsi
gonad dan fertilitas terutama pada pasien
kanker berusia muda yang sedang
menjalani pengobatan gonadotoksik.

EFEK AGEN GONADOTOKSIK


TERHADAP FERTILITAS
PEREMPUAN
Ovarium sangat sensitif terhadap
pengobatan yang bersifat gonadotoksik.
Semua perempuan memiliki cadangan Penilaian obyektif dari cadangan ovarium sebelum dan sesudah pengobatan gonadotoksik
folikel primordial dalam jumlah terbatas berguna untuk memandu konseling kesuburan lebih lanjut, mempengaruhi jenis pengobatan
gonadotoksik, dan menilai dampak terapi gonadotoksik pada reproduksi masa depan.
dan akan mengalami deplesi secara
progresif selama usia subur. Agen
gonadotoksik akan meningkatkan laju KEMOTERAPI lebih kecil karena hanya memengaruhi
kehilangan folikel primordial ini, sehingga Agen kemoterapeutik yang berbeda folikel-folikel yang sedang berkembang
menyebabkan kegagalan prematur memiliki efek yang berbeda pula terhadap dan menyebabkan amenore sementara
ovarium yang akhirnya mengakibatkan
perkembangan folikel ovarium. Diantara tanpa mengubah cadangan ovarium.
menopause dini dan infertilitas. Efek
semua jenis agen kemoterapeutik, agen Risiko gonadotoksisitas dari agen kemo-
kemoterapi atau radioterapi dapat
alkilasi memiliki risiko tertinggi dalam terapi yang sering digunakan dapat di-
bersifat sementara ataupun permanen.
menimbulkan gonadotoksisitas. 3
Agen lihat pada Tabel 1.1-4
Besarnya efek gonadotoksik dari terapi ini
alkilasi seperti siklofosfamid merupakan
tergantung pada usia pasien, cadangan
ovarium, jenis agen gonadotoksik yang agen spesifik non-sel yang bukan hanya RADIOTERAPI
digunakan, serta dosis kumulatif total menimbulkan efek terhadap folikel- Radiasi bukan hanya menimbulkan
yang diberikan. Kombinasi pengobatan folikel yang sedang bertumbuh tetapi kerusakan ovarium tetapi juga uterus.
gonadotoksik selanjutnya akan me- juga cadangan folikel primordial non- Radiasi bersifat lebih gonadotoksik
ningkatkan toksisitas dan gangguan proliferasi. Selain itu, antimetabolit seperti jika diberikan dalam dosis tunggal
pada gonad.1-2 metotreksat memiliki efek ‘perusak’ dibandingkan dengan dosis terbagi.2
CONTINUING MEDICAL EDUCATION

keberadaan anak, ketersediaan para


Tabel 1. Risiko Gonadotoksisitas Berbagai Agen Kemoterapeutik ahli (dokter) dan fasilitas, status finan-
sial, dan latar belakang agama dari
Risiko rendah Risiko sedang Risiko tinggi pasien. Gambar 1 menunjukkan algo-
ritme masing-masing pendekatan
Metotreksat Adriamisin Siklofosfamid
terhadap berbagai pilihan metode
5-Fluorourasil Sisplatin Busulfan preservasi fertilitas. Rujukan ke dokter
Aktinomisin D Karboplatin Klorambusil spesialis fertilitas segera setelah pasien
didiagnosis kanker merupakan kunci
Bleomisin Melfalan
untuk memaksimalkan keberhasilan
Vinkristin Mustard nitrogen metode preservasi fertilitas.1,7-8 Setiap
6-Merkaptopurin Dakarbazin pasien kanker berusia muda yang
menjalani pengobatan harus mendapat
Ifosfamid
penjelasan secara gamblang mengenai
Tiotepa efek agen gonadotoksik. Juga perlu
Prokarbazin didiskusikan dengan pasien mengenai
ragam pilihan preservasi fertilitas yang
tersedia, termasuk mekanisme kerjanya,
Perempuan yang mendapat iradiasi keberhasilan metode preservasi fertilitas. angka keberhasilan, risiko, biaya yang
pada seluruh tubuh secara total, Penilaian cadangan ovarium dapat perlu dikeluarkan, serta implikasi etis.1, 8-14
abdomen, atau radiasi langsung pada dilakukan dengan menggunakan jumlah
panggul dengan dosis tinggi juga folikel antral, hormon Anti-Mullerian, dan BEDAH FERTILITY-SPARING
berisiko lebih besar untuk mengalami follicle-stimulating hormone. Hormon Bedah fertility-sparing bersifat kurang
infertilitas. Aplikasi dosis sebesar 2Gy Anti-Mullerian merupakan penanda radikal dan berupaya mempertahankan
pada area gonad diperkirakan dapat yang menjanjikan dan dapat dipercaya. organ-organ reproduksi sebanyak
menghancurkan cadangan ovarium Hormon ini dihasilkan oleh sel-sel mungkin sambil menyingkirkan semua
hingga 50%.1 Radioterapi uterus juga granulosa dan memiliki korelasi erat jaringan kanker. Pilihan ini sesuai untuk
akan mempengaruhi elastisitas dan dengan jumlah folikel primordial, dan kanker stadium dini atau kanker dengan
potensi keganasan rendah.8-10
vaskularisasi uterus sehingga berisiko saat ini diakui sebagai penanda yang
Trakelektomi radikal, yang prose-
lebih tinggi menyebabkan keguguran, bermanfaat untuk memprediksi respons
durnya terdiri dari pengangkatan seluruh
persalinan prematur, pertumbuhan janin ovarium selama dilakukan stimulasi
serviks, sepertiga bagian atas vagina,
terhambat (PJT), dan bayi dengan berat ovarium di berbagai pusat layanan
dan jaringan parametrium dengan atau
badan lahir rendah (BBLR).4 Iradiasi pada reproduksi berbantu.5-7
tanpa disertai limfadenektomi pelvik
vagina juga menyebabkan disfungsi
bilateral secara laparoskopik, menjadi
seksual karena gangguan lubrikasi RAGAM PILIHAN PRESERVASI
terapi pilihan bagi pasien kanker serviks
vagina dan stenosis vagina.1 Kombinasi FERTILITAS
stadium dini (stadium 1A2 hingga 1B
kemoterapi selanjutnya meningkatkan Dengan meningkatnya angka kesinta-
berdiameter <2 cm dan invasi <10
risiko kegagalan ovarium prematur. san pada pasien kanker usia muda, mm) dalam usia subur yang masih ingin
maka kemampuan individu untuk mempertahankan fertilitasnya.11 Kendati
PENILAIAN CADANGAN OVARIUM menikah dan memiliki keturunan meru- dapat mengakibatkan stenosis servikal
Penilaian obyektif terhadap cadangan pakan masalah utama yang harus dan subfertilitas, namun pasien-pasien
ovarium sebelum dan sesudah diperhatikan. Pemilihan metode preser- yang menjalani trakelektomi radikal
pengobatan gonadotoksik bermanfaat vasi fertilitas untuk masing-masing dilaporkan berhasil hamil dan melahirkan.1
untuk memandu konseling selanjutnya pasien hendaknya bersifat individual Studi menunjukkan bahwa pasien
mengenai fertilitas, menentukan jenis dengan memperhitungkan usia pa- karsinoma epithelial ovarium dengan
pengobatan gonadotoksik yang akan sien, cadangan ovarium, jenis terapi FIGO stadium 1 derajat 1 dapat ditangani
diberikan, menilai dampak terapi gonadotoksik, waktu yang dimiliki secara konservatif dengan salfingo-
gonadotoksik terhadap fungsi reproduksi sebelum menjalani pengobatan anti- ooforektomi unilateral. Namun diperlukan
di kemudian hari, dan memrediksi kanker, keberadaan pasangan (suami), staging bedah lengkap pada pasien-
CONTINUING MEDICAL EDUCATION

Diagnosis kanker

Pilihan alternatif:
Pertemuan tim multidisiplin Donor gamet/Menyewa rahim
Konseling dan penilaian risiko gonadotoksisitas perempuan lain/Adopsi/Bersedia
tidak memiliki keturunan

Perlukah untuk mempertahankan fertilitas? Tidak

Ya

Jenis pengobatan antikanker yang didapat

Radioterapi Kemoterapi Pembedahan

Ovarian shielding Ada waktu untuk dilakukan Tidak Bedah fertility-sparing bila
dapat dilakukan? stimulasi ovarium? memungkinkan

Ya Tidak Ya
Apakah pasien memiliki suami
Ovarian shielding Transposisi ovarium atau bersedia menggunakan Pematangan in vitro Kriopreservasi
sperma donor? oosit imatur jaringan ovarium

Ya Tidak
Pasien memiliki suami
Kriopreservasi Kriopreservasi atau bersedia menggunakan
embrio oosit matur sperma donor?

Ya Tidak

Kriopreservasi Kriopreservasi
embrio oosit matur

Gambar 1. Algoritme yang memperlihatkan pendekatan individual untuk mempertahankan fertilitas pada pasien perempuan muda penderita kanker.

pasien ini karena metastasis dapat ter- dapat mengatasi kanker endometrium mempertahankan fertilitas, ada risiko tinggi
jadi pada 15-20% kasus dan 10-29% stadium sangat dini pada perempuan rekurensi, dan angka kesintasan yang
nya merupakan kanker endometrium.1 berusia muda dan dilaporkan bahwa mungkin menurun.
Salfingo-ooforektomi unilateral dapat dila- pasien berhasil hamil setelah menjalani
kukan pada pasien dengan kanker epitel terapi yang mempertahankan fertilitas PERLINDUNGAN TERHADAP
ovarium tipe borderline yang hasilnya tersebut. Meskipun demikian, pasien perlu SERVIKS DAN TRANSPOSISI
dapat dibandingkan dengan mereka yang diperingatkan mengenai keterbatasan OVARIUM
menjalani bedah radikal tradisional.1 dari metode ini, yaitu angka kekambuhan Efek gonadotoksik dapat dikurangi de-
Histerektomi, salfingo-ooforektomi yang tinggi dan peluang terjadinya kanker ngan menutupi bagian pelvis dari
bilateral dengan atau tanpa diseksi nodus ovarium sebesar 10-29%.1,9,11 Pasien ha- radioterapi. Jika tindakan tersebut
limfatikus merupakan terapi pembedahan rus mendapat penjelasan lengkap bah- tidak memungkinkan, dapat dilakukan
standar untuk kanker endometrium. wa hormon progesteron oral bukan transposisi ovarium, secara laparoskopik
Penggunaan progestogen dilaporkan merupakan pengobatan standar untuk atau via laparotomi, keluar dari bagian
CONTINUING MEDICAL EDUCATION

ini tidak cocok bagi pasien yang perlu


segera menjalani kemoterapi. Pasien
harus dalam usia pubertas dengan
cadangan ovarium yang baik guna
memperoleh embrio dalam jumlah
cukup. Idealnya, pasien perempuan
harus memiliki suami, jika tidak, maka
diperlukan sperma donor. Di samping
itu, stimulasi ovarium juga menimbulkan
risiko peningkatan temporer kadar
estradiol yang dapat menyebabkan
pertumbuhan kembali sel-sel tumor,
terutama tumor yang sensitif terhadap
estrogen.

PRESERVASI OOSIT
Pada kasus dengan pasien perempuan
yang ingin hamil dan memiliki cukup
Melalui transposisi ovarium, fungsi ovarium dapat dipertahankan, sebagaimana ditunjukkan waktu untuk menjalani stimulasi ovarium
oleh 90% kasus.
tetapi tidak memiliki suami, preservasi
oosit dapat dipertimbangkan untuk
yang akan diberikan radiasi.15-18 Ovarium gonadotropin untuk menghasilkan dilakukan. Pada preservasi oosit,
dapat ditransposisikan secara medial oosit matur, sebelum dilakukan terapi diperlukan stimulasi ovarium agar
ke belakang uterus atau secara lateral gonadotoksik. Setelah fertilisasi in vitro diperoleh sel-sel telur yang matang dan
ke cekungan parakolik. Metode paling (IVF), dihasilkan embrio yang diperoleh selanjutnya dilakukan pembekuan sel-sel
mudah dan efektif yaitu melakukan dengan menggunakan sperma suami telur yang tidak dibuahi. Ini merupakan
transposisi ovarium lateral secara ataupun sperma donor. Embrio tersebut satu-satunya opsi yang dapat dilakukan
laparoskopik sesaat sebelum memulai kemudian dibekukan untuk digunakan di terhadap pasien yang tidak memiliki
radioterapi. Pada kasus ini, ovarium kemudian hari ketika pasien sudah siap suami atau tidak ingin menggunakan
ditransposisikan ke cekungan parakolik untuk hamil. sperma donor. Juga dapat dilakukan
sesudah dilakukan divisi ligamen utero- Kriopreservasi embrio sejauh ini pada mereka yang keberatan dengan
ovarium dan tuba, menempatkannya merupakan metode paling mapan untuk metode kriopreservasi embrio karena
pada posisi 3 cm di atas batas paling mempertahankan fertilitas. Metode alasan etika atau agama/kepercayaan
atas dari lapangan radiasi. Melalui ini digunakan jika ada surplus embrio yang dianut. Namun lagi-lagi metode
transposisi ovarium, fungsi ovarium yang dihasilkan selama program IVF. ini memerlukan stimulasi ovarium yang
dapat dipertahankan, sebagaimana Dibandingkan dengan oosit, embrio- menyebabkan penundaan pengobatan
ditunjukkan oleh 90% kasus.17 embrio tersebut jauh lebih resisten kanker dan meningkatkan kadar
terhadap kerusakan akibat pembekuan. estradiol secara temporer pada pasien.
KRIOPRESERVASI EMBRIO Kriopreservasi embrio memiliki hasil yang Selain itu, dibandingkan dengan embrio,
Sebagaimana yang diperlihatkan menjanjikan dengan angka kesintasan oosit matur lebih rentan mengalami
pada Gambar 1, kriopreservasi embrio yang tinggi pasca pembekuan sebesar kerusakan akibat proses pembekuan
merupakan pilihan pertama untuk 35-90%, angka implantasi hingga 30%, karena sensitivitas spindle apparatus
mempertahankan (preservasi) fertilitas dan angka kehamilan kumulatif antara dan tingginya lemak yang terkandung
bagi para pasien dengan pasangannya 30-40%.2,9 dalam sel-sel (oosit matur). Pendinginan
yang ingin menjalani metode fertilisasi Namun demikian, prosedur ini dan pemaparan terhadap cryoprotecting
dengan sperma donor, jika tersedia memerlukan stimulasi ovarium selama agent juga dapat meningkatkan insidensi
cukup waktu untuk dilakukan stimulasi 2-3 minggu sehingga menyebabkan angka aneuploidi.2 Kriopreservasi juga
ovarium. Kriopreservasi embrio keterlambatan dalam pengobatan menyebabkan pengerasan zona pelusida
mencakup stimulasi ovarium dengan antikanker. Dengan demikian, metode sehingga protokol kriopreservasi oosit
CONTINUING MEDICAL EDUCATION

seringkali melibatkan inseminasi intra


sitoplasma sebagai tindakan pencegahan
untuk meningkatkan angka fertilisasi
dalam program reproduksi berbantu.8-14
Preservasi oosit bukan lagi meru-
pakan suatu proses eksperimental.10
Dengan penggunaan injeksi intrasito-
plasmik dan vitrifikasi, terlihat angka
kesintasan pasca pencairan yang
lebih tinggi, fertilisasi, dan kehamilan.
Laporan terkini memperlihatkan angka
kehamilan per transfer dengan vitrifikasi
yaitu 29%, dibandingkan dengan proses
pembekuan lambat.2 Namun demikian,
untuk memperoleh suatu kelahiran hidup
diperlukan sekurang-kurangnya 20 oosit
divitrifikasi karena angka kelahiran hidup
per oosit vitrifikasi hanya ~5%.19 Jadi,
pasien mungkin perlu menjalani lebih Pada kasus-kasus yang memerlukan kemoterapi segera, dapat dilakukan pengumpulan oosit
satu siklus stimulasi dan konseling untuk imatur untuk kriopreservasi.
kehamilan.

MATURASI IN VITRO selama siklus IVF alami. Namun pada pasien kanker yang bersifat sensitif
Pada kasus-kasus yang memerlukan ke- demikian, siklus IVF alami dikaitkan terhadap hormon.20-23
moterapi segera, dapat dilakukan pe- dengan jumlah oosit yang lebih rendah, Aromatase inhibitor seperti letrozol
ngumpulan oosit imatur untuk krio- hasil embrio dan angka kehamilan yang menekan kadar estrogen plasma secara
preservasi. Oosit imatur kemudian dapat lebih kecil. Protokol stimulasi IVF baru signifikan dengan menghambat enzim
dimatangkan secara in vitro dengan dengan tamoksifen atau aromatase aromatase secara kompetitif. Letrozol
kriopreservasi berikutnya. Oosit juga inhibitor telah dikembangkan untuk secara sentral melepaskan aksis hipo-
dapat difertilisasi dengan sperma suami meningkatkan batas keamanan stimulasi talamus/pituitari dari feedback negatif
atau donor untuk dilakukan kriopreservasi ovarium, terutama pada pasien dengan estrogenik, sehingga meningkatkan se-
embrio. Dibandingkan dengan oosit tumor yang sensitif terhadap estrogen. kresi FSH oleh kelenjar pituitari. Untuk
matur, oosit imatur lebih resisten terhadap Tamoksifen merupakan suatu menginduksi ovulasi dapat digunakan
kerusakan akibat pembekuan karena modulator reseptor estrogen selektif. kombinasi protokol letrozol-FSH (pem-
memiliki volume yang lebih rendah dan Selain aksi antiestrogen pada jaringan berian dosis letrozol 2,5-5 mg/hari selama
tidak didapati metaphase spindle.2 Riset payudara, tamoksifen juga memiliki aksi hari ke-2 hingga ke-3 menstruasi yang
tambahan diperlukan untuk menentukan antagonis pada sistem saraf pusat dan dilanjutkan dengan gonadotropin 2 hari
angka kehamilan potensial dan keamanan menimbulkan feedback negatif estrogen kemudian).2 Dengan protokol ini, kadar
penggunaannya.8-14 pada aksis hipotalamus/pituitari, sehing- estradiol dilaporkan lebih rendah daripada
ga mengakibatkan peningkatan sekre- kadar estradiol pada siklus alami dengan
PROTOKOL STIMULASI TERKINI si gonadotrophin-releasing hormone hasil yang serupa dengan hasil protokol
Stimulasi ovarium yang khas mem- (GnRH) dari hipotalamus. Selanjutnya IVF standar.24-25
butuhkan waktu selama 10-14 hari pelepasan FSH (follicle stimulating Protokol GnRH antagonis biasanya
dengan menggunakan gonadotropin hormone) dari pituitari dapat merang- merupakan protokol stimulasi terpilih
untuk mencapai perkembangan multi- sang perkembangan folikel. Pada untuk pasien kanker karena kadar estro-
folikuler dan hal ini menyebabkan dosis 40-60 mg per hari yang mulai gen yang dihasilkan lebih rendah diban-
peningkatan kadar estradiol serum diberikan pada hari ke-2 atau -3 siklus dingkan dengan protokol agonis atau
hingga 10-15 kali lebih tinggi dari kadar menstruasi selama 5-12 hari, tamoksifen flare protocol. Stimulasi konvensional
normal. Untuk meminimalkan paparan dapat digunakan bersama dengan ovarium terkontrol biasanya dimulai pada
estrogen selama stimulasi ovarium, gonadotropin untuk induksi ovulasi dan permulaan fase folikuler. Karena adanya
pengambilan oosit dapat dilakukan dapat dipertimbangkan untuk digunakan kebutuhan mendesak untuk dimulainya
CONTINUING MEDICAL EDUCATION

matur, folikel-folikel primordial tersebut


Poin Penting
lebih resisten terhadap kerusakan akibat
• Pengobatan antikanker yang bersifat gonadotoksik dapat menyebabkan kegagalan ovarium suhu dingin. Studi menunjukkan bahwa
prematur dan infertilitas yang berdampak negatif terhadap kualitas hidup pasien kanker strip korteks ovarium dapat dipotong dan
berusia muda. dibekukan untuk proses reimplantasi
• Mempertahankan fertilitas merupakan hal penting dan untuk mewujudkannya maka dokter di kemudian hari guna memulihkan
harus menangani hal ini sejak awal perawatan pasien. endokrin dan fungsi reproduksi. Biopsi
• Diperlukan perawatan multidisiplin dengan melibatkan dokter spesialis onkologi, dokter korteks berukuran panjang 1 cm,
spesialis bedah onkologi, dokter spesialis kebidanan dan kandungan konsultan fertilitas, dokter lebar 4-5 mm, dan kedalaman 1-1,5
spesialis patologi, dokter spesialis radiologi, perawat, dan psikolog. mm diperoleh dari masing-masing
• Kriopreservasi embrio merupakan metode yang paling mapan; dan sedangkan metode ovarium.32-36
lainnya yaitu kriopreservasi oosit dapat dilakukan pada perempuan lajang. Kedua metode Reimplantasi kemudian dapat
ini memerlukan stimulasi ovarium selama sekurang-kurangnya 2 minggu dan dapat dilakukan secara ortotopikal (di dalam
mengakibatkan penundaan pengobatan antikanker. rongga panggul) atau heterotopikal
• Protokol stimulasi baru dengan tamoksifen dan letrozol dapat digunakan untuk meningkatkan (di lokasi yang jauh).33 Pada proses
batas keamanan obat untuk pengobatan tumor payudara yang sensitif estrogen. transplantasi ortotopik, jika ovarium
• Jika tidak ada waktu untuk dilakukan induksi ovulasi, dapat dilakukan kriopreservasi jaringan masih ada, maka korteks ovarium yang
ovarium (tanpa adanya penundaan) untuk ditransplantasikan di masa mendatang. tadinya dibekukan ditempatkan ke
• Manfaat proteksi ovarium oleh analog GnRHa belum disetujui dan tidak dapat direkomendasikan medulla sesudah dekortikasi ovarium
sebagai metode tunggal untuk mempertahankan fertilitas. atau dimasukkan di bawah korteks. Jika
tidak ada ovarium, maka jaringan ovarium
pengobatan antikanker, maka diusulkan dormant dapat melindungi ovarium dari ditempatkan pada “jendela” peritoneum
protokol awal secara random (acak) untuk kerusakan. Penghambatan gonadal dengan pembuluh-pembuluh darah kecil
menyediakan waktu yang lebih pendek dengan menggunakan analog GnRH retroperitoneum yang terlihat untuk suplai
bagi pengumpulan oosit dan tampaknya selama berlangsungnya paparan obat vaskular. Prosedur ini diperlukan untuk
hal ini sama efektifnya dengan protokol sitotoksik telah dipostulasikan efektif memperoleh konsepsi secara alamiah.
awal konvensional.26-28 Jika pasien datang untuk melindungi ovarium tetapi hal ini Pada transplantasi heterotopik,
selama terjadi fase luteal, antagonis masih dianggap sangat kontroversial.30-31 strip korteks ovarium diimplantasikan ke
GnRH dapat diberikan untuk menurunkan Metode ini mudah dilakukan, tidak dalam jaringan subkutan pada lengan
secara cepat kadar progesteron dari memerlukan prosedur invasif, dan bawah atau perut. Prosedur ini bersifat
korpus luteum dan injeksi gonadotropin penggunaannya dapat dikombinasi kurang invasif, pemantauan jaringan
dapat mulai diberikan sesudah 3-4 hari dengan strategi pengobatan lainnya. lebih mudah dilakukan, dan merupakan
untuk merangsang pertumbuhan folikel. Namun metode ini dapat menyebabkan metode yang mungkin dilakukan
Setelah folikel utama mencapai ukuran gejala-gejala hipoestrogenik berat. pada pasien yang sedang menjalani
12 mm, antagonis GnRH dapat diberikan Selain itu, jika digunakan selama lebih radiasi pelvis. Namun demikian,
kembali untuk mencegah lonjakan se- dari 6 bulan dapat mengakibatkan pasien prosedur ini memiliki kekurangan yaitu
kunder prematur dari LH. Jika tidak ada kehilangan massa tulang. Kendati studi mengakibatkan hilangnya folikel-folikel
waktu yang tersisa untuk proses luteolisis meta-analisis yang ada memperlihatkan selama periode revaskularisasi.
sebelum memulai stimulasi ovarium, manfaat analog GnRH untuk pencegahan Viabilitas folikel setelah kriopre-
maka kombinasi gonadotropin dan kegagalan ovarium prematur yang dipicu servasi terlihat di hampir semua kasus.
antagonis GnRH dapat mulai diberikan oleh kemoterapi, saat ini American Sesudah transplantasi, seringkali dibu-
secara bersama-sama dan hal ini tidak Society of Clinical Oncology dan tuhkan waktu 3-6 bulan hingga akhirnya
akan memengaruhi kualitas oosit.29 European Society of Medical Oncology terlihat viabilitas folikel; selain itu folikel
tidak merekomendasikan metode ini tersebut hanya mampu bertahan selama
SUPRESI OVARIUM DENGAN sebagai satu-satunya strategi untuk 4-5 tahun. Hingga saat ini total ada 60 ke-
ANALOG GONADOTROPIN- mempertahankan fertilitas.31 lahiran hidup yang dilaporkan dan angka
RELEASING HORMONE (GnRH) kehamilan per transplantasi yaitu 20-30%.19
Kemoterapi akan memengaruhi jaringan KRIOPRESERVASI JARINGAN OOSIT Kriopreservasi ovarium saat ini merupakan
melalui perputaran seluler yang cepat Korteks ovarium mengandung folikel- satu-satunya pilihan yang sesuai untuk
dan menginduksi kondisi hormonal folikel primordial dalam jumlah pasien prapubertas. Metode ini bukan
prapubertas dan penempatan folikel melimpah. Dibandingkan dengan oosit hanya memulihkan fertilitas tetapi juga
CONTINUING MEDICAL EDUCATION

fungsi gonad. Kriopreservasi ovarium tidak menggunakan ovarium utuh yang yang dihasilkan akan dimasukkan ke
memerlukan stimulasi ovarium dan cocok telah dibekukan atau ovarium segar dalam uterus ibu pengganti. Sebagai
untuk dilakukan pada pasien harus segera sebagai metode untuk meningkatkan opsi terakhir, dapat dipertimbangkan
menjalani kemoterapi. Namun demikian, “usia” ovarium transplant tersebut. Hal adopsi anak bagi pasien kanker berusia
metode ini memerlukan sekurang- ini disebabkan karena melalui metode muda dengan prognosis baik.1,22
kurangnya dua kali pembedahan, tersebut, tersedia folikel dalam jumlah
pertama untuk menyingkirkan jaringan, lebih banyak dan kekuatiran terhadap KESIMPULAN
dan yang kedua untuk reimplantasi di terjadinya kerusakan iskemik pada Kebutuhan pasien untuk preservasi
kemudian hari, dan ada risiko terjadinya folikel menjadi berkurang. Para peneliti fertilitas sebelum menjalani terapi anti-
reimplantasi jaringan tumor bersama juga mengeksplorasi kemungkinan kanker semakin meningkat. Oleh karena
dengan jaringan yang dicangkokan dilakukannya xenografting folikel-folikel itu diperlukan pengembangan metode
(grafted tissue). Risiko ini dapat dikurangi manusia pada hewan coba mencit preservasi fertilitas yang baik dan hal ini
dengan melakukan pemeriksaan histologi yang mengalami defisiensi sistem imun melibatkan kerjasama tim dari berbagai
yang cermat terhadap ada tidaknya sel- agar folikel-folikel primordial tersebut multidisiplin ilmu, yang terdiri dari dokter
sel keganasan dalam grafted tissue. bertumbuh menjadi matur. 33,36 spesialis hemato onkologi, bedah
Masih diperlukan penelitian lebih lanjut onkologi, fertilitas, patologi, radiologi,
untuk menentukan lokasi yang sesuai ALTERNATIF perawat, dan psikolog. Pemerintah
untuk transplantasi, memperbaiki me- Pasien yang mengalami penurunan hendaknya mempertimbangkan untuk
tode pendeteksian penyakit residual, me- cadangan ovarium tetapi masih dapat menyediakan dana bagi pasien yang
mastikan ukuran optimal dari graft melahirkan seorang anak dapat ingin mempertahankan fertilitas dan
ovarium, mengoptimalkan teknik pembe- dipertimbangkan untuk menggunakan dukungan klinisi serta para ilmuwan
kuan/pencairan, serta merangsang revas- donor sel telur yang telah dibuahi oleh yang terlibat dalam penelitian dalam
kularisasi jaringan yang ditransplan- sperma suami atau sperma pendonor. bidang ini. Edukasi yang lebih baik
tasikan.33-36 Sebagai alternatif, pasien dengan dan iklan layanan mengenai preservasi
cadangan ovarium yang sehat dan fertilitas juga harus disediakan bukan
KRIOPRESERVASI OVARIUM tidak dapat hamil karena histerektomi untuk pasien saja melainkan juga
(WHOLE OVARY CRYOPRESERVATION) atau radioterapi pelvis terhadap uterus klinisi yang menangani pasien kanker
Ada peningkatan minat penelitian dapat menjalani stimulasi hormonal dan sehingga dapat dilakukan rujukan sedini
terhadap transplantasi dengan fertilisasi in vitro, dan selanjutnya embrio mungkin ke spesialis fertilitas.

Daftar Pustaka:
1. Rodriguez-Wallberg KA, Oktay K. Fertility preservation 11. Rodolakis A, Biliatis I, Morice P, et al. European Genet 2015. 28. Michaan N, Ben-David G, Ben-Yosef D, et al. Ovarian
during cancer treatment: clinical guidelines. Cancer Society of Gynecological Oncology Task Force for Fertility 20. Lambertini M, Ginsburg ES, Partridge AH. Update stimulation and emergency in vitro fertilisation for
Manag Res 2014;6:105–117. Preservation: Clinical Recommendations for Fertility- on fertility preservation in young women undergoing fertility preservation in cancer patients. Eur J Obstet
2. Falcone T, Bedaiwy MA. Fertility preservation and Sparing Manage-ment in Young Endometrial Cancer breast cancer and ovarian cancer the-rapy. Curr Opin Gynecol Reprod Biol 2010;149:175–177.
pregnancy outcome after malignancy. Curr Opin Obstet Patients. Int J Gynecol Cancer 2015;25:1258–1265. Obstet Gynecol 2015;27:98–107. 29. von Wolff M, Thaler CJ, Frambach T, et al. Ovarian
Gynecol 2005;1721–26. 12. Ethics Committee of American Society for 21. Cao YX, Chian RC. Fertility preservation with stimulation to cryopreserve
3. Oktay K, Sönmezer M. Chemotherapy and Reproductive Medicine Fertility preservation and immature and in vitro matured oocytes. Fertil Steril fertilised oocytes in cancer patients can be started in
amenorrhea: risks and treatment options. Curr Opin reproduction in patients facing gonadotoxic therapies: 2013;99:1356–1362. the luteal phase. Fertil Steril
Obstet Gynecol 2008;408–415. a committee opinion. Fertil Steril 2013;100:1224–1231. 22. Rodriguez-Wallberg KA, Oktay K. Fertility 2009;92:1360–1365.
4. Critchley HO, Bath LE, Wallace WH. Radiation damage 13. Munster PN. More Options for Fertility Preservation preservation and pregnancy in women with and without 30. Wang C, Chen M, Fu F, Huang M. Gona-dotropin-
to the uterus - review of the effects of treatment of for Patients With Cancer. Gynecol Oncol Rep BRCA mutation-positive breast cancer. Oncologist Releasing Hormone Analog Cotreatment for the
childhood cancer. Hum Fertil (Camb) 2002;5:61–66. 2014;10:19–21. 2012;17:1409–1417. Preservation of Ovarian Function during Go-
5. Dunlop CE, Anderson RA. Uses of anti-Müllerian 14. Waimey KE, Smith BM, Confino R, Jeruss JS, Pavone 23. Meirow D, Raanani H, Maman E, et al. Tamoxifen co- nadotoxic Chemotherapy for Breast Cancer: A Meta-
hormone (AMH) measurement before and after cancer ME. Understanding Fertility in Young Female Cancer administration during controlled ovarian hyperstimulation Analysis. PLoS One 2013;8:e66360. Print 2013.
treatment in women. Maturitas 2015;80:245–250. Patients. Gynecol Oncol 1984;18:373–379. for in vitro fertilization in breast cancer patients increases 31. Del Mastro L, Ceppi M, Poggio F, et al. Gonadotropin-
6. Gracia CR, Sammel MD, Freeman E, et al. Impact 15. Gubbala K, Laios A, Gallos I, Pathiraja P, Haldar K, Ind the safety of fertility-preservation treatment strategies. releasing hormone analogues for the prevention of
of cancer therapies on ovarian reserve. Fertil Steril T. Outcomes of ovarian transposition in gynaecological Fertil Steril 2014;102:488–495.e3. chemotherapy-induced prema-ture ovarian failure in
2012;97:134–140.e1. cancers; a systematic review and meta-analysis. J 24. Ben-Haroush, J. Farhi, I. Ben-Aharon, O. Sapir, H. cancer women: systematic review and meta-analysis of
7. Friedler S, Koc O, Gidoni Y, Raziel A, Ron-El R. Ovarian Ovarian Res 2014;7:69. Pinkas, B. Fisch. High Yield of randomized trials. Cancer Treat Rev 2014;40:675–683.
response to stimulation for fertility preservation in 16. Husseinzadeh N, Nahhas WA, Velkley DE, Whitney CW, Oocytes without an Increase in Circulating Estradiol 32. Donnez J, Jadoul P, Squifflet J, et al. Ovarian tissue
women with malignant disease: a systematic review Mortel R. The preservation of ovarian function in young Levels in Breast Cancer Patients Treated with Follicle- cryopreservation and transplantation in cancer patients.
and meta-analysis. Fertil Steril 2012;97:125–133. women undergoing pelvic radiation therapy. Best Pract Stimulating Hormone and Aromatase Inhibitor in Best Pract Res Clin Obstet Gynaecol 2010;24:87–100.
8. Salama M, Winkler K, Murach KF, Seeber B, Ziehr SC, Res Clin Obstet Gynaecol 2014;28:1188–1197. Standard Gonadotropin-Releasing Hormone Analogue 33. Sonmezer M, Oktay K. Orthotopic and heterotopic
Wildt L. Female fertility loss and preservation: threats and 17. Bisharah M, Tulandi T. Laparoscopic preser-vation of Protocols Semin Reprod Med 2009;27:456–464. ovarian tissue transplantation. Best Pract Res Clin
opportunities. Ann Oncol 2013;24:598–608. ovarian function: an underused proce-dure. Am J Obstet 25. Mitwally MF, Casper RF. Aromatase inhibitors in Obstet Gynaecol 2010;24:113–126.
9. Seli E, Tangir J. Fertility preservation options for Gynecol 2003;188:367–370. ovulation induction. Semin Reprod Med 2004;22:61-78. 34. Rodriguez-Wallberg KA, Oktay K. Recent advances
female patients with malignancies. Curr Opin Obstet 18. Howell SJ, Shalet SM.Fertility preservation and 26. Cakmak H, Rosen MP. Random-start ovarian in oocyte and ovarian tissue cryopreservation and
Gynecol 2005;17:299–308. management of gonadal failure associated with stimulation in patients with cancer. Curr Opin Obstet transplantation. Clin J Oncol Nurs 2015;19:108–110.
10. Loren AW, Mangu PB, Beck LN, et al. American lymphoma therapy. Curr Oncol Rep 2002;4:443–452. Gynecol 2015;27:215–221. 35. Donnez J, Dolmans MM. Ovarian tissue freezing:
Society of Clinical Oncology. Fertility preservation 19. Donnez J, Dolmans MM. Ovarian cortex 27. Checa MA, Brassesco M, Sastre M, et al. current status. Best Pract Res Clin Obstet Gynaecol
for patients with cancer: American Society of Clinical transplantation: 60 reported live births brings the Random-start GnRH antagonist for emergency fertility 2012;26:391–405.
Oncology clinical practice guideline update. J Clin Oncol success and worldwide expansion of the technique preservation: a self-controlled trial. Int J Womens 36. Donnez J, Dolmans MM. Transplantation of ovarian
2013;31:2500–2510. towards routine clinical practice. J Assist Reprod Health 2015;7:219–225. tissue. J Womens Health (Larchmt) 2015.

Anda mungkin juga menyukai