Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
(RPP)
A. Kompetensi Inti
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
Memahami, menerapkan, menganalisis, Melaksanakan tugas spesifik dengan
dan mengevaluasi tentang pengetahuan menggunakan alat, informasi, dan prosedur
faktual, konseptual, operasional dasar, dan kerja yang lazim dilakukan serta
metakognitif sesuai dengan bidang dan memecahkan masalah sesuai dengan
lingkup kerja Produk Kreatif dan bidang kerja Produk Kreatif dan
Kewirausahaan pada tingkat teknis, Kewirausahaan. Menampilkan kinerja di
spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan bawah bimbingan dengan mutu dan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, kuantitas yang terukur sesuai dengan
budaya, dan humaniora dalam konteks standar kompetensi kerja. Menunjukkan
pengembangan potensi diri sebagai keterampilan menalar, mengolah, dan
bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, menyaji secara efektif, kreatif, produktif,
warga masyarakat nasional, regional, dan kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan
internasional. solutif dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi,
kesiapan, meniru, membiasakan, gerak
mahir, menjadikan gerak alami dalam
ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan langsung.
1
Halaman
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.20 Menentukan standard laporan 3.20.1 Menjelaskan standar Laporan
keuangan Keuangan
3.20.2 Menerapkan standar Laporan
Keuangan
4.20.Membuat Laporan Keuangan 4.20. 1 Membuat pencatatan transaksi
keuangan
4.20. 2 Membuat Neraca Laporan Laba Rugi
dan Perubahan Modal
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model Discovery Learning dan
pendekatan saintifik, peserta didik diharapkan mampu :
1. Menjelaskan standar Laporan Keuangan
2. Menerapkan standar Laporan Keuangan
3. Membuat pencatatan transaksi keuangan
4. Membuat Neraca Laporan Laba Rugi dan Perubahan Modal
D. Materi Pembelajaran
1. Laporan Keuangan
2. Arti danTujuan Laporan Keuangan
3. Jenis dan Bentuk Laporan Keuangan
4. Metode Perhitungan Laporan Keuangan
5. Analisis Laporan Keuangan
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Scientific Learning
2. Model Pembelajaran : Discovery Learning (Pembelajaran Penemuan)
3. Metode : Ceramah, Diskusi,Tanya Jawab, Penugasan
G. Sumber Belajar
2
dan KewirausahaanJakarta
2. Internet
3. Buku teks pelajaran yang relevan
H. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pertemuan Ke- 1 ( 8 x 45 menit ) Waktu
Kegiatan Pendahuluan
Guru :
Orientasi
1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
2. Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
3. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Apersepsi
1. Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran1 yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya,
2. Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
3. Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan.
Motivasi 20
1. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari. menit
2. Apabila materi/tema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini
dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang:
Laporan Keuangan
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan indicator keberhasilan pada pertemuan
yang berlangsung
4. Mengajukan pertanyaan.
Pemberian Acuan
1. Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
2. Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM
pada pertemuan yang berlangsung
3. Pembagian kelompok belajar
4. Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-
langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti
SintakModel
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Orientasi peserta Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan
didik kepada perhatian pada topik Laporan Keuangan
300
masalah dengan cara :
menit
1. Mengamati
Peserta didik diminta untuk mengamati lembar kerja,
3
Laporan Keuangan
8. Saling tukar informasi tentang :
1. Pertemuan Ke- 1 ( 8 x 45 menit ) Waktu
Laporan Keuangan
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok
lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang
dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian,
dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada
buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang
disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap
teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain,
kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan
mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang
dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar
sepanjang hayat.
Mengembangkan Mengkomunikasikan
dan menyajikan Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
hasil karya 1. Menyampaikan hasil diskusi berupa kesimpulan berdasarkan
hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan
berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan
2. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal
tentang:
3. Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan
dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan
4. Bertanya atas presentasi yang dilakukan dan peserta didik
lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.
5. Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa :
Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang
Laporan Keuangan
6. Menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.
7. Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru
melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa.
8. Menyelesaikan uji kompetensi yang terdapat pada buku
pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah
disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan
siswa terhadap materi pelajaran
Menganalisa & Mengasosiasikan
mengevaluasi Peserta didik menganalisa masukan, tanggapan dan koreksi dari
proses guru terkait pembelajaran tentang:
5
15. Mendengar
Halaman
2. Pertemuan Ke- ( 8 x 45 menit ) Waktu
Peserta didik diminta untuk mendengarkan pemberian materi
oleh guru yang berkaitan dengan: Arti dan tujuan laporan
keuangan dan Jenis dan bentuk lapooran keuangan
16. Menyimak,
Peserta didik diminta untuk menyimak penjelasan pengantar
kegiatan/materi secara garis besar/global tentang materi
pelajaran mengenai : Arti dan tujuan laporan keuangan dan
Jenis bentuk laporan keuangan untuk melatih kesungguhan,
ketelitian, mencari informasi.
Mengorganisasik Menanya
an peserta didik Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan
dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan
belajar, contohnya :
17. Mengajukan pertanyaan tentang :
Arti dan tujuan laporan keuangan dan Jenis dan bentuk
laporan keuangan yang tidak dipahami dari apa yang diamati
atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan
tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual
sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk
mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis
yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.
Misalnya :
Arti dan tujuan laporan keuangan
Jenis dan bentuk lapo keuangan
Membimbing Mengumpulkan informasi
penyelidikan Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk
individu dan menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:
kelompok 18. Membaca sumber lain selain buku teks,
Mengunjungi laboratorium komputer perpustakaan
sekolah untuk mencari dan membaca artikel tentang
Arti dan tujuan laporan keuangan dan Jenis bentuk
laporan keuangan
19. Mengumpulkan informasi
Mengumpulkan data/informasi melalui diskusi kelompok
atau kegiatan lain guna menemukan solusimasalah terkait
materi pokok yaitu Arti dan tujuan laporan keuangan dan
Jenis dan bentuk laporan keuangan
8
Arti dan tujuan lap keuangan dan Jenis dan bentuk lapo
keuangan
2. Pertemuan Ke- ( 8 x 45 menit ) Waktu
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok
lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang
dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian,
dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada
buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang
disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap
teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain,
kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan
mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang
dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar
sepanjang hayat.
Mengembangkan Mengkomunikasikan
dan menyajikan Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
hasil karya 21. Menyampaikan hasil diskusi berupa kesimpulan berdasarkan
hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan
berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan
22. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal
tentang :
23. Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan
dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan
24. Bertanya atas presentasi yang dilakukan dan peserta didik
lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.
25. Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa :
Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang Arti dan
tujuan laporan keuangan dan Jenis dan bentuk laporan
keuangan Menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku
pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah
disediakan.
26. Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru
melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa.
27. Menyelesaikan uji kompetensi yang terdapat pada buku
pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah
disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan
siswa terhadap materi pelajaran
Menganalisa & Mengasosiasikan
mengevaluasi 28. Peserta didik menganalisa masukan, tanggapan dan koreksi
proses dari guru terkait pembelajaran tentang: Arti dan tujuan
9
14. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Apersepsi
Halaman
laporan keuangan
36. Menyimak,
3. Pertemuan Ke- ( 8 x 45 menit ) Waktu
Peserta didik diminta untuk menyimak penjelasan pengantar
kegiatan/materi secara garis besar/global tentang materi
pelajaran mengenai Metode perhitungan laporan keuangan
untuk melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi.
Mengorganisasik Menanya
an peserta didik Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan
dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan
belajar, contohnya :
37. Mengajukan pertanyaan tentang :
Metode perhitungan laporan keuangan
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan
untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang
diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke
pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan
kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan
pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk
hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat. Misalnya :
Jelaskan Metode perhitungan laporan keuangan
Membimbing Mengumpulkan informasi
penyelidikan Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk
individu dan menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:
kelompok 38. Membaca sumber lain selain buku teks,
Mengunjungi laboratorium komputer perpustakaan sekolah
untuk mencari dan membaca artikel tentang Metode
perhitungan laporan keuangan
39. Mengumpulkan informasi
Mengumpulkan data/informasi melalui diskusi kelompok
atau kegiatan lain guna menemukan solusimasalah terkait
materi pokok yaitu Metode perhitungan laporan keuangan
40. Saling tukar informasi tentang :
Metode perhitungan laporan keuangan
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok
lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang
12
53. Mendengar
Peserta didik diminta untuk mendengarkan pemberian
Halaman
KISI-KISI SOAL
Kompetensi Indikator soal Butir soal Kunci Jawaban
Dasar
Pedoman Penilaian
Soal nomor 1
No Aspek penilaian Rubrik Penilaian Skor
1 Menuliskan definisi dengan benar 20
Menuliskan definisi tetapi belum benar 15
Tidak menuliskan definisi 5
SKOR MAKSIMAL 20
SKOR MINIMAL 5
Soal nomor 2
No Aspek penilaian Rubrik Penilaian Skor
1 Menuliskan definisi dengan benar 20
Menuliskan definisi tetapi belum benar 15
Tidak menuliskan definisi 5
SKOR MAKSIMAL 20
SKOR MINIMAL 5
Soal nomor 3
No Aspek penilaian Rubrik Penilaian Skor
1 Menuliskan unsur dan penjelasannya dengan benar 20
Menuliskan unsur dan penjelasannya, tetapi belum benar 15
Tidak menuliskan unsur dan penjelasannya 5
SKOR MAKSIMAL 20
SKOR MINIMAL 5
Soal nomor 4
No Aspek penilaian Rubrik Penilaian Skor
1 Menuliskan kegunaan identifikasi kompetitor dengan 20
20
benar
Menuliskan kegunaan identifikasi kompetitor tetapi belum 15
Halaman
benar
Tidak menuliskan kegunaan identifikasi kompetitor 5
No Aspek penilaian Rubrik Penilaian Skor
SKOR MAKSIMAL 20
SKOR MINIMAL 5
Soal nomor 1
No Aspek penilaian Rubrik Penilaian Skor
1 Menuliskan kegunaan persiapan alat dan bahan, dengan 20
benar
Menuliskan kegunaan persiapan alat dan bahan, tetapi 15
belum benar
Tidak menuliskan kegunaan persiapan alat dan bahan 5
SKOR MAKSIMAL 20
SKOR MINIMAL 5
LAMPIRAN 1
laporan keuangan dibuat dari pencatatan transaksi yang terjadi. Kemudian, catatan itu
2. Menyusun jurnal umum. Secara umum, angka-angka keuangan yang ada dalam neraca
dan laporan laba rugi diambil dari buku besar. Angka keuangan dan uraian dalam buku
besar merupakan hasil postingan dari jurnal umum. Dengan demikian, jurnal umum dan
3. Menyusun buku besar. Buku besar dapat dibuat dengan tiga cara: Dibuat sebagai hasil
posting langsung dari jurnal umum. Dibuat secara bertahap. Yang pertama kali dibuat
adalah buku besar induk, lalu buku-buku besar turunannya, tujuannya untuk lebih
memerinci buku besar induk. Dibuat lebih dahulu melalui buku pembantu
21
4. Laporan Keuangan. Laporan tahunan merupakan laporan paling penting. Ada dua jenis
Halaman
informasi yang terdapat dalam laporan ini. Pertama, bagian verbal yang sering disajikan
sebagai surat dari Presiden Direktur yang menguraikan hasil operasi perusahaan selama
setahun dan membahas perkembangan baru yang akan mempengaruhi operasi
perusahaan pada masa depan. Kedua, laporan tahunan yang menyajikan empat laporan
keuangan dasar, yaitu neraca, laporan laba rugi, laba ditahan dan laporan arus kas.
5. Neraca adalah laporan sistematis tentang aktiva,utang, serta modal usaha pada saat
pada saat tertentu, biasanya pada waku buku-buku ditutup (tutup buku).
6. Laporan Laba Rugi. Laporan laba rugi dan neraca sangat diperlukan dalam sebuah usaha.
Kedua laporan ini tidak bisa berdiri sendiri. Arus pertambahan modal bisa diketahui dari
neraca, tetapi untuk mengetahui kemajuan atau sebab-sebab perubahan modal tersebut
manajemen pada periode tertentu. Akan tetapi, apabila hanya melihat laporan keuangan,
belum dapat mengetahui prestasi sebenarnya. Oleh karena itu perlu membandingkan
dengan investasi. Menurut tujuan penggunaannya, ada lima rasio keuangan,yaitu rasio
likuiditas, rasio leverage, rasio aktivitas, rasio keuntungan dan rasio penilaian
22
Halaman
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A. Kompetensi Inti
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
Memahami, menerapkan, Melaksanakan tugas spesifik dengan
menganalisis, dan mengevaluasi menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
tentang pengetahuan faktual, yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah
konseptual, operasional dasar, dan sesuai dengan bidang kerja Perkembangan
metakognitif sesuai dengan bidang Usaha
dan lingkup kerja Perkembangan Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan
Usaha pada tingkat teknis, spesifik, mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan
detil, dan kompleks, berkenaan dengan standar kompetensi kerja.
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah,
budaya, dan humaniora dalam konteks dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,
pengembangan potensi diri sebagai mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif
bagian dari keluarga, sekolah, dunia dalam ranah abstrak terkait dengan
kerja, warga masyarakat nasional, pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah,
regional, dan internasional. serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi,
kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah konkret
terkait dengan pengembangan dari yang
23
pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Kompetensi Dasar (KD) IndikatorPencapaianKompetensi (IPK)
3. 19 Memaparkan kegiatan usaha 3.19.1 Memaparkan kegiatan usaha
3.19.2 Membandingkan perkembangan usaha
3.19.3 Menganalisis perkembangan usaha
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model Discovery Learning dan
pendekatan saintifik, peserta didik diharapkan dapat Menerapkan media promosi untuk
pemasaran online, dengan rasa ingin tahu, tanggung jawab, displin selama proses
pembelajaran, bersikap jujur, percaya diri dan pantang menyerah, serta memiliki sikap
responsif (berpikir kritis) dan proaktif (kreatif), serta mampu berkomunikasi dan bekerja
sama dengan baik
D. Materi Pembelajaran
1. manajemen usaha
2. fungsi dan bidang manajemen usaha
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Scientific Learning
2. ModelPembelajaran : Discovery Learning (PembelajaranPenemuan)
3. Metode : ATM (Amati, Tiru, Modifikasi), Ceramah, diskusi, tanya jawab
Penugasan
G. SumberBelajar
1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Buku siswa Mata pelajaran Produk Kreatif
24
2. Internet
3. Buku teks pelajaran yang relevan
H. Langkah-langkahPembelajaran
1. Pertemuan Ke-1 ( 8 x 45 menit ) Waktu
Kegiatan Pendahuluan
Guru :
Orientasi
1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
2. Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
3. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran.
Apersepsi
4. Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya,
5. Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
6. Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan.
Motivasi 15
7. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan menit
dipelajari.
8. Apabila materi/tema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh
ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan
tentang:
Memaparkan kegiatan usaha
9. Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
10. Mengajukan pertanyaan.
Pemberian Acuan
11. Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
12. Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan
KKM pada pertemuan yang berlangsung
13. Pembagian kelompok belajar
14. Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti
Sintak Model
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Orientasi Mengamati 330
peserta didik Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
menit
kepada masalah memusatkan perhatian pada topik
25
Dengan cara :
1. Mengamati
1. Pertemuan Ke-1 ( 8 x 45 menit ) Waktu
Peserta didik diminta untuk mengamati lembar kerja,
gambar/video pemberian contoh-contoh materi/soal untuk
dapat dikembangkan peserta didik, dari media interaktif,
dsb yang berhubungan dengan:
Memaparkan kegiatan usaha
2. Membaca (dilakukan di rumah sebelum kegiatan
pembelajaran berlangsung),
Peserta didik diminta membaca materi dari buku paket atau
buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang
berhubungan dengan
Memaparkan kegiatan usaha
3. Mendengar
Peserta didik diminta untuk mendengarkan pemberian
materi oleh guru yang berkaitan dengan:
Memaparkan kegiatan usaha
4. Menyimak,
Peserta didik diminta untuk menyimak penjelasan
pengantar kegiatan/materi secara garis besar/global
tentang materi pelajaran mengenai :
Memaparkan kegiatan usaha
Untuk melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi.
Mengorganisasi Menanya
kan peserta Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
didik mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan
dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui
kegiatan belajar, contohnya :
5. Mengajukan pertanyaan tentang :
Memaparkan kegiatan usaha
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan
untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang
diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai
kepertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk
mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis
yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.
26
Misalnya :
Halaman
Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa. Peserta didik yang
selesai mengerjakan projek dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut
Halaman
Kegiatan Pendahuluan
Guru :
Orientasi
1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
2. Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
3. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran.
Apersepsi
4. Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya,
5. Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
6. Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan.
Motivasi 15
7. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan menit
dipelajari.
8. Apabila materi/tema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh
ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan
tentang:
Membandingkan perkembangan usaha
9. Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
10. Mengajukan pertanyaan.
Pemberian Acuan
11. Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
12. Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan
KKM pada pertemuan yang berlangsung
13. Pembagian kelompok belajar
14. Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan
29
langkah-langkah pembelajaran.
Halaman
Kegiatan Inti
Sintak Model
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Orientasi Mengamati
peserta didik Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
kepada masalah memusatkan perhatian pada topik
Membandingkan perkembangan usaha
Dengan cara :
1. Mengamati
Peserta didik diminta untuk mengamati lembar kerja,
gambar/video pemberian contoh-contoh materi/soal untuk
dapat dikembangkan peserta didik, dari media interaktif,
dsb yang berhubungan dengan:
Membandingkan perkembangan usaha
2. Membaca (dilakukan di rumah sebelum kegiatan
pembelajaran berlangsung),
Peserta didik diminta membaca materi dari buku paket atau
buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang
berhubungan dengan
330
Membandingkan perkembangan usaha
menit
3. Mendengar
Peserta didik diminta untuk mendengarkan pemberian
materi oleh guru yang berkaitan dengan:
Membandingkan perkembangan usaha
4. Menyimak,
Peserta didik diminta untuk menyimak penjelasan
pengantar kegiatan/materi secara garis besar/global
tentang materi pelajaran mengenai :
Membandingkan perkembangan usaha
Untuk melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi.
Mengorganisasi Menanya
kan peserta Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
didik mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan
dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui
kegiatan belajar, contohnya :
5. Mengajukan pertanyaan tentang :
30
karya
lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi,
Halaman
15
Membuat rangkuman/simpulan pelajaran tentang poin-poin penting yang menit
Halaman
langkah-langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti 330
1. Pertemuan Ke-3 ( 8 x 45 menit ) Waktu
Sintak Model menit
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Orientasi Mengamati
peserta didik Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
kepada masalah memusatkan perhatian pada topik
Menganalisis perkembangan usaha
Dengan cara :
1. Mengamati
Peserta didik diminta untuk mengamati lembar kerja,
gambar/video pemberian contoh-contoh materi/soal untuk
dapat dikembangkan peserta didik, dari media interaktif,
dsb yang berhubungan dengan:
Menganalisis perkembangan usaha
2. Membaca (dilakukan di rumah sebelum kegiatan
pembelajaran berlangsung),
Peserta didik diminta membaca materi dari buku paket atau
buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang
berhubungan dengan
Menganalisis perkembangan usaha
3. Mendengar
Peserta didik diminta untuk mendengarkan pemberian
materi oleh guru yang berkaitan dengan:
Menganalisis perkembangan usaha
4. Menyimak,
Peserta didik diminta untuk menyimak penjelasan
pengantar kegiatan/materi secara garis besar/global
tentang materi pelajaran mengenai :
Menganalisis perkembangan usaha
Untuk melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi.
Mengorganisasi Menanya
kan peserta Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
didik mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan
dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui
kegiatan belajar, contohnya :
5. Mengajukan pertanyaan tentang :
34
Kegiatan Pendahuluan
Guru :
Orientasi
1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
2. Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
3. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran.
Apersepsi
4. Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya,
5. Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya. 15
6. Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan menit
dilakukan.
Motivasi
7. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari.
8. Apabila materi/tema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh
ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan
tentang:
Membuat format bagan perkembangan usaha
9. Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
37
11. Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
1. Pertemuan Ke-4 ( 8 x 45 menit ) Waktu
Keterangan :
41
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
Halaman
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4
= 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai
- Penilaian Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik,
maka peserta didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya
sendiri. Namun agar penilaian tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya
menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari penilaian diri ini, menentukan
kompetensi yang akan dinilai, kemudian menentukan kriteria penilaian yang
akan digunakan, dan merumuskan format penilaiannya Jadi, singkatnya format
penilaiannya disiapkan oleh guru terlebih dahulu. Berikut Contoh format
penilaian :
Jumlah Skor Kode
No Pernyataan Ya Tidak
Skor Sikap Nilai
Selama diskusi, saya ikut
1 serta mengusulkan 50
ide/gagasan.
Ketika kami berdiskusi,
setiap anggota
2 50
mendapatkan kesempatan 250 62,50 C
untuk berbicara.
Saya ikut serta dalam
3 membuat kesimpulan hasil 50
diskusi kelompok.
4 ... 100
42
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
Halaman
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif,
sedangkan untuk pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 = 500
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x 100
= 90,00
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
43
- Penugasan
Tugas Rumah
a. Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta didik
b. Peserta didik memnta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa mereka
telah mengerjakan tugas rumah dengan baik
c. Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah dikerjakan
untuk mendapatkan penilaian.
c. Keterampilan
- Penilaian Unjuk Kerja
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian
ujian keterampilan berbicara sebagai berikut:
Instrumen Penilaian
Sangat Kurang Tidak
Baik
No Aspek yang Dinilai Baik Baik Baik
(75)
(100) (50) (25)
Kesesuaian respon dengan
1
pertanyaan
2 Keserasian pemilihan kata
Kesesuaian penggunaan tata
45
3
bahasa
Halaman
4 Pelafalan
Kriteria penilaian (skor)
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor
maksimal dikali skor ideal (100)
Keterangan :
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
- Penilaian Portofolio
Kumpulan semua tugas yang sudah dikerjakan peserta didik, seperti catatan, PR,
dll
Instrumen Penilain
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1
2
3
4
46
Halaman
3. Instrumen Penilaian
I. Instrumen dan Rubrik Penilaian Sikap
1. Instrumen Penilaian
Nilai
Disiplin Jujur Tanggung Jawab Santuni
akhir
Nama
Rerat Rerat Rerat Rerat Rerat
No Siswa/
a a2 a3 a4 a
Kelompok 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 1,2,3,
4
1.
2.
3.
ds
Aspek : Disiplin
No. Indikator Disiplin Penilaian Disiplin
sama sekali tidak bersikap disiplin selama proses
1. Kurang (1)
pembelajaran.
menunjukkan ada sedikit usaha untuk bersikap
2. disiplin selama proses pembelajaran tetapi masih Cukup (2)
belum ajeg/konsisten
menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap
3. disiplin selama proses pembelajaran tetapi masih Baik (3)
belum konsisten
menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap
4. disiplin selama proses pembelajaran secara terus Sangat baik (4)
menerus dan ajeg/konsisten.
Aspek : Jujur
No. Indikator Kejujuran Penilaian Kejujuran
Tidak menyontek dalam mengerjakan Skor 1 : jika 1 sampai 2 indikator
1.
ujian/ulangan muncul
Tidak menjadi plagiat
47
Aspek : Tanggungjawab
No. Indikator Tanggungjawab Penilaian Tanggungjawab
Melaksanakan tugas individu Skor 1 : jika 1 atau tidak ada indikator yang
1.
dengan baik konsisten ditunjukkan peserta didik
Menerima resiko dari tindakan Skor 2 : jika 2 indikator kosisten ditunjukkan
2.
yang dilakukan peserta didik
Mengembalikan barang yang Skor 3 : jika 3indikator kosisten ditunjukkan
3.
dipinjam peserta didik
Meminta maaf atas kesalahan Skor 4 : jika 4 indikator konsisten ditunjukkan
4.
yang dilakukan peserta Didik
Aspek : Santun
No. Indikator Santun Penilaian Santun
Baik budi bahasanya (sopan
1.
ucapannya) Skor 1 : jika terpenuhi satu indikator
2. Menggunakan ungkapan yang tepat Skor 2 : jika terpenuhi dua indikator
Skor 3 : jika terpenuhi tiga indikator
3. Mengekspresikan wajah yang cerah
Skor 4 : jika terpenuhi semua indikator
4. Berperilaku sopan
2. Rubrik Penilaian:
Nilai sikap yang diperoleh siswa dihitung dengan rumus :
Skor yang diperoleh
4
Skor maksimum
Total Skor =
48
Halaman
II. Instrumen dan Rubrik Penilaian Ketrampilan
Keterangan :
No. Aspek yang dinilai Penilaian
1. Ketepatan menjawab pertanyaan Siswa memperoleh skor :
Komunikatif 1 = apabila hanya 1 aspek terpenuhi
2.
2 = apabila hanya 2 aspek terpenuhi
3. Kecepatan/durasi menjawab
3 = apabila hanya 3 aspek terpenuhi
4. Memberikan kesimpulan diskusi 4 = apabila hanya 4 aspek terpenuhi
2. Rubrik Penilaian
Nilai ketrampilan yang diperoleh
Skor yangsiswadiperoleh
dihitung dengan rumus :
4
Skor maksimum
Total Skor =
a. Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), maka
Halaman
Sekolah : ……………………………………………..
Kelas/Semester : ……………………………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………………………..
Ulangan Harian Ke : ……………………………………………..
Tanggal Ulangan Harian : ……………………………………………..
Bentuk Ulangan Harian : ……………………………………………..
Materi Ulangan Harian : ……………………………………………..
(KD / Indikator) : ……………………………………………..
KKM : ……………………………………………..
Indikator
Nama Bentuk Nilai
Nilai yang
No Peserta Tindakan Setelah Keterangan
Ulangan Belum
Didik Remedial Remedial
Dikuasai
1
2
3
4
5
6
dst
b. Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal). Guru memberikan soal pengayaan
DAFTAR ISI
PERKEMBANGAN USAHA
Perkembangan usaha adalah suatu bentuk usaha kepada usaha itu sendiri agar dapat
berkembang menjadi lebih baik lagi dan agar mencapai pada satu titik atau puncak menuju
kesuksesan. Perkembangan usaha di lakukan oleh usaha yang sudah mulai terproses dan
terlihat ada kemungkinan untuk lebih maju lagi.
Pemberdayaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan Koperasi merupakan
langkah yang strategis dalam meningkatkan dan memperkuat dasar kehidupan perekonomian
dari sebagian terbesar rakyat Indonesia, khususnya melalui penyediaan lapangan kerja dan
mengurangi kesenjangan dan tingkat kemiskinan. Dengan demikian upaya untuk
memberdayakan UMKM harus terencana, sistematis dan menyeluruh baik pada tataran makro,
meso dan mikro yang meliputi (1) penciptaan iklim usaha dalam rangka membuka
kesempatan berusaha seluas-luasnya, serta menjamin kepastian usaha disertai adanya
efisiensi ekonomi; (2) pengembangan sistem pendukung usaha bagi UMKM untuk
meningkatkan akses kepada sumber daya produktif sehingga dapat memanfaatkan
kesempatan yang terbuka dan potensi sumber daya, terutama sumber daya lokal yang
tersedia; (3) pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif usaha kecil dan
menengah (UKM); dan (4) pemberdayaan usaha skala mikro untuk meningkatkan pendapatan
masyarakat yang bergerak dalam kegiatan usaha ekonomi di sektor informal yang berskala
usaha mikro, terutama yang masih berstatus keluarga miskin. Selain itu, peningkatan kualitas
51
koperasi untuk berkembang secara sehat sesuai dengan jati dirinya dan membangun efisiensi
kolektif terutama bagi pengusaha mikro dan kecil.
Halaman
Perkembangan peran usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang besar ditunjukkan
oleh jumlah unit usaha dan pengusaha, serta kontribusinya terhadap pendapatan nasional,
dan penyediaan lapangan kerja. Pada tahun 2003, persentase jumlah UMKM sebesar 99,9
persen dari seluruh unit usaha, yang terdiri dariusaha menengah sebanyak 62,0 ribu unit
usaha dan jumlah usaha kecil sebanyak 42,3 juta unit usaha yang sebagian terbesarnya
berupa usaha skala mikro. UMKM telah menyerap lebih dari 79,0 juta tenaga kerja atau 99,5
persen dari jumlah tenaga kerja pada tahun 2004 jumlah UMKM diperkirakan telah
melampaui 44 juta unit. Jumlah tenaga kerja ini meningkat rata-rata sebesar3,10 persen per
tahunnya dari posisi tahun 2000. Kontribusi UMKM dalam PDB pada tahun 2003 adalah
sebesar 56,7 persen dari total PDB nasional, naik dari 54,5 persen pada tahun 2000. Sementara
itu pada tahun 2003, jumlah koperasi sebanyak 123 ribu unit dengan jumlah anggota sebanyak
27.283 ribu orang, atau meningkat masing-masing 11,8 persen dan 15,4 persen dari akhir
tahun 2001.
Berbagai hasil pelaksanaan kebijakan, program dan kegiatan pemberdayaan koperasi dan
UMKM pada tahun 2004 dan 2005, antara lain ditunjukkan oleh tersusunnya berbagai
rancangan peraturan perundangan, antara lain RUU tentang penjaminan kredit UMKM dan
RUU tentang subkontrak, RUU tentang perkreditan perbankan bagi UMKM, RPP tentang KSP,
tersusunnya konsep pembentukan biro informasi kredit Indonesia, berkembangnya
pelaksanaan unit pelayanan satu atap di berbagai kabupaten/kota dan terbentuknya forum
lintas pelaku pemberdayaan UKM di daerah, terselenggaranya bantuan sertifikasi hak atas
tanah kepada lebih dari 40 ribu pengusaha mikro dan kecil di 24 propinsi, berkembangnya
jaringan layanan pengembangan usaha oleh BDS providers di daerah disertai terbentuknya
asosiasi BDS providers Indonesia, meningkatnya kemampuan permodalan sekitar 1.500 unit
KSP/USP di 416 kabupaten/kota termasuk KSP di sektor agribisnis, terbentuknya pusat
promosi produk koperasi dan UMKM, serta dikembangkannya sistem insentif pengembangan
UMKM berorientasi ekspor dan berbasis teknologi di bidang agroindustri. Hasil-hasil tersebut,
telah mendorong peningkatan peran koperasi dan UMKM terhadap perluasan penyediaan
lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi, dan pemerataan peningkatan pendapatan.
Perkembangan UMKM yang meningkat dari segi kuantitas tersebut belum diimbangi oleh
meratanya peningkatan kualitas UMKM. Permasalahan klasik yang dihadapi yaitu rendahnya
produktivitas. Keadaan ini disebabkan oleh masalah internal yang dihadapi UMKM yaitu:
rendahnya kualitas SDM UMKM dalam manajemen, organisasi, penguasaan teknologi, dan
pemasaran, lemahnya kewirausahaan dari para pelaku UMKM, dan terbatasnya akses UMKM
terhadap permodalan, informasi, teknologi dan pasar, serta faktor produksi lainnya.
Sedangkan masalah eksternal yang dihadapi oleh UMKM diantaranya adalah besarnya biaya
transaksi akibat iklim usaha yang kurang mendukung dan kelangkaan bahan baku. Juga yang
menyangkut perolehan legalitas formal yang hingga saat ini masih merupakan persoalan
52
mendasar bagi UMKM di Indonesia, menyusul tingginya biaya yang harus dikeluarkan dalam
Halaman
pengurusan perizinan. Sementara itu, kurangnya pemahaman tentang koperasi sebagai badan
usaha yang memiliki struktur kelembagaan (struktur organisasi, struktur kekuasaan, dan
struktur insentif) yang unik/khas dibandingkan badan usaha lainnya, serta kurang
memasyarakatnya informasi tentang praktek-praktek berkoperasi yang benar (best practices)
telah menyebabkan rendahnya kualitas kelembagaan dan organisasi koperasi. Bersamaan
dengan masalah tersebut, koperasi dan UMKM juga menghadapi tantangan terutama yang
ditimbulkan oleh pesatnya perkembangan globalisasi ekonomi dan liberalisasi perdagangan
bersamaan dengan cepatnya tingkat kemajuan teknologi.
Secara umum, perkembangan koperasi dan UMKM dalam tahun 2006 diperkirakan masih
akan menghadapi masalah mendasar dan tantangan sebagaimana dengan tahun sebelumnya,
yaitu rendahnya produktivitas, terbatasnya akses kepada sumber daya produktif, rendahnya
kualitas kelembagaan dan organisasi koperasi, dan tertinggalnya kinerja koperasi.
ternyata 90,6 persen merupakan perusahaan perorangan yang tidak berakta notaris; 4,7 persen
Halaman
tergolong perusahaan perorangan berakta notaris; dan hanya 1,7 persen yang sudah
mempunyai badan hukum (PT/NV, CV, Firma, atau Koperasi).
Keempat, dilihat menurut golongan industri tampak bahwa hampir sepertiga bagian dari
seluruh industri kecil bergerak pada kelompok usaha industri makanan, minuman dan
tembakau (ISIC31), diikuti oleh kelompok industri barang galian bukan logam (ISIC36), industri
tekstil (ISIC32), dan industri kayu,bambu, rotan, rumput dan sejenisnya termasuk perabotan
rumahtangga (ISIC33) masing-masing berkisar antara 21% hingga 22% dari seluruh industri
kecil yang ada. Sedangkan yang bergerak pada kelompok usaha industri kertas (34) dan kimia
(35) relatif masih sangat sedikit sekali yaitu kurang dari 1%.
kategori: Pertama, bagi PK dengan omset kurang dari Rp 50 juta umumnya tantangan yang
Halaman
dihadapi adalah bagaimana menjaga kelangsungan hidup usahanya. Bagi mereka, umumnya
asal dapat berjualan dengan “aman” sudah cukup. Mereka umumnya tidak membutuhkan
modal yang besar untuk ekspansi produksi; biasanya modal yang diperlukan sekedar
membantu kelancaran cashflow saja. Bisa dipahami bila kredit dari BPR-BPR, BKK, TPSP
(Tempat Pelayanan Simpan Pinjam-KUD) amat membantu modal kerja mereka.
Kedua, bagi PK dengan omset antara Rp 50 juta hingga Rp 1 milyar, tantangan yang
dihadapi jauh lebih kompleks. Umumnya mereka mulai memikirkan untuk melakukan ekspansi
usaha lebih lanjut. Berdasarkan pengamatan Pusat Konsultasi Pengusaha Kecil UGM, urutan
prioritas permasalahan yang dihadapi oleh PK jenis ini adalah (Kuncoro, 1997): (1) Masalah
belum dipunyainya sistem administrasi keuangan dan manajemen yang baik karena belum
dipisahkannya kepemilikan dan pengelolaan perusahaan; (2) Masalah bagaimana menyusun
proposal dan membuat studi kelayakan untuk memperoleh pinjaman baik dari bank maupun
modal ventura karena kebanyakan PK mengeluh berbelitnya prosedur mendapatkan kredit,
agunan tidak memenuhi syarat, dan tingkat bunga dinilai terlalu tinggi; (3) Masalah menyusun
perencanaan bisnis karena persaingan dalam merebut pasar semakin ketat; (4) Masalah akses
terhadap teknologi terutama bila pasar dikuasai oleh perusahaan/grup bisnis tertentu dan
selera konsumen cepat berubah; (5) Masalah memperoleh bahan baku terutama karena
adanya persaingan yang ketat dalam mendapatkan bahan baku, bahan baku berkulaitas
rendah, dan tingginya harga bahan baku; (6) Masalah perbaikan kualitas barang dan efisiensi
terutama bagi yang sudah menggarap pasar ekspor karena selera konsumen berubah cepat,
pasar dikuasai perusahaan tertentu, dan banyak barang pengganti; (7) Masalah tenaga kerja
karena sulit mendapatkan tenaga kerja yang terampil.
bangsa niaga yang maju dan bangsa industri yang tangguh. Upaya ini akan memperkuat
Halaman
proses transformasi ekonomi yang sedang berlangsung karena didorong oleh transformasi
budaya, yakni modernisasi sistem nilai dalam masyarakat.
Keempat, kelembagaan. Kelembagaan ekonomi dalam arti luas adalah pasar. Maka
memperkuat pasar adalah penting, tetapi hal itu harus disertai dengan pengendalian agar
bekerjanya pasar tidak melenceng dan mengakibatkan melebarnya kesenjangan. Untuk itu
diperlukan intervensi-intervensi yang tepat, yang tidak bertentangan dengan kaidah-kaidah
yang mendasar dalam suatu ekonomi bebas, tetapi tetap menjamin tercapainya pemerataan
sosial (social equity). Untuk itu, memang diperlukan pranata -pranata yang dirancang secara
tepat dan digunakan secara tepat pula. Di antaranya adalah peraturan perundangan yang
mendorong dan menjamin berkembangnya lapisan usaha kecil sehingga perannya dalam
perekonomian menjadi bukan hanya besar, tetapi lebih kukuh. Dengan Undang-undang
tentang Usaha Kecil Tahun 1995, dan Undangundang tentang Perkoperasian Tahun 1992,
sesungguhnya aturan dasar itu telah kita miliki. Kedua undang-undang itu telah mengatur
pencadangan dan perlindungan usaha serta menyiapkan strategi pembinaan usaha kecil
termasuk koperasi. Demikian pula telah ada berbagai kebijaksanaan, baik makro seperti dalam
bidang moneter mengenai perkreditan, maupun sektoral termasuk berbagai program
pemberdayaan ekonomi rakyat. Untuk pengadaan pemerintah melalui APBN, APBD, dan
anggaran BUMN juga telah ditetapkan pengutamaan penggunaan produksi barang dan jasa
usaha kecil pada skala-skala tertentu. Semuanya itu tinggal dimantapkan. Undang-undang
yang telah ada harus dilengkapi dengan peraturan-peraturan pelaksanaannya dan dilaks
anakan dengan konsekuen dan sepenuh hati.
Kelima, kemitraan usaha. Kemitraan usaha merupakan jalur yang penting dan strategis bagi
pengembangan usaha ekonomi rakyat. Kemitraan telah terbukti berhasil diterapkan di negara-
negara lain, sepeti keempat macan Asia, yaitu Taiwan, Hongkong, Singapore, dan Korea
Selatan, dan menguntungkan pada perkembangan ekonomi dan industrialisasi mereka yang
teramat cepat itu.
Dengan pola backward linkages akan terkait erat usaha besar dengan usaha menengah
dan kecil, serta usaha asing (PMA) dengan usaha kecil lokal. Salah satu pola kemitraan yang
juga akan besar artinya bagi pengembangan usaha kecil jika diterapkan secara meluas adalah
pola subkontrak (sub-contracting), yang memberikan kepada industri kecil dan menengah
peran pemasok bahan baku dan komponen, serta peran dalam pendistribusian produk usaha
besar.
Kemitraan, seperti sudah sering saya kemukakan dalam berbagai kesempatan,
bukanlah penguasaan yang satu atas yang lain, khususnya yang besar atas yang kecil.
Kemitraan harus menjamin kemandirian pihak-pihak yang bermitra, karena kemitraan
bukan merger atau akuisisi. Untuk dapat berjalan secara berkesinambungan (sustainable),
kemitraan harus merupakan konsepekonomi, dan karenanya menguntungkan semua pihak
57
yang bermitra, dan bukan konsep sosial atau kedermawanan. Kemitraan jelas menguntungkan
Halaman
yang kecil, karena dapat turut mengambil manfaat dari pasar, modal, teknologi,
kewirausahaan, dan manajemen yang dikuasai oleh usaha besar. Akan tetapi, kemitraan juga
menguntungkan bagi yang besar karena dapat memberikan fleksibilitas dan kelincahan, di
samping menjawab masalah yang sering diha dapi oleh usaha -usaha besar
yang disebut diseconomies of scale. Kemitraan dengan demikian dapat meningkatkan daya
saing baik bagi usaha besar maupun usaha kecil. Dengan kemitraan bisa dikendalikan gejala
monopoli, tetapi tetap diperoleh efisiensi dan sinergi sumber daya yang dimiliki oleh pihak-
pihak yang bermitra.
PENGEMBANGAN USAHA KECIL DAN MENENGAH
Pengembangan usaha kecil dan menengah dalam menghadapi pasar regional dan
global harus didasari pada upaya yang keras dan terus menerus dalam menjadikan UKM
sebagai usaha yang tangguh. Oleh karena itu produk yang diusahakan UKM sekurang-
kurangnya mempunyai keunggulan komparatif, bahkan sangat diharapkan mempunyai
keunggulan kompetitif. Pendekatan klaster bisnis merupakan upaya pengembangan usaha
UKM secara sistemik, sehingga UKM yang ada di dalamnya mempunyai peluang untuk
menjadi usaha yang handal dan kompetitif.
Strategi pengembangan usaha UKM harus atas dasar kekuatan dan tantangannya, oleh
karena itu harus ditopang secara kuat terutama oleh adanya akses ke sumber dana, pasar,
sumber bahan baku, teknologi, informasi dan manajemen.
Indonesia, termasuk di dalamnya masalah politik dan keamanan. Kemungkinan isu kritis
tersebut berpengaruh terhadap aktivitas ekonomi Indonesia ke depan. Oleh karena itu, harus
cepat direspon oleh semua pihak, terutama pihak pemerintah khususnya dalam menen-tukan
kebijakan pengembangan ekonomi nasional pada tahun 2005-2009.
Pengalaman Indonesia selama tiga puluh tahun kebelakang terutama pada tujuh tahun
terakhir, memberikan informasi dan sekaligus pelajaran berharga bagi kita, bahwa pada masa
lalu runtuhnya perekonomian Indonesia ternyata sebagai akibat dari kekurang mampuan
pengambil keputusan di pemerintahan Indonesia saat itu dalam merespon berbagai isu kritis,
seperti telah disebutkan di atas. Pada saat itu perekonomian Indonesia hanya bertumpu pada
beberapa usaha skala besar (konglomerat). Oleh karena itu, respon yang cepat dan tepat
terutama oleh pihak pemerintah terhadap isu kritis yang selalu menghantui kegiatan
perekonomian tersebut akan sangat bermanfaat bagi kemungkinan ketahanan dan sekaligus
keamanan perekonomian Indonesia di masa mendatang. Dengan demikian, kebijakan
pemerintah untuk memberikan kesempatan yang Infokop Nomor 25 Tahun XX, 2004 115 sama
kepada kegiatan usaha kecil dan menengah (UKM) untuk dapat maju dan berkembang sesuai
dengan kapasitas dan kapabilitasnya, merupakan sesuatu yang sangat berharga bagi
ketahanan dan keamanan perekonomian Indonesia di masa mendatang. Ini artinya bahwa
UKM harus dapat tumbuh dengan baik, sehingga masalah mengenai pengangguran,
rendahnya minat investasi dan ekonomi biaya tinggi dapat berkurang secara nyata.
Manggara Tambunan (2004) menyebutkan bahwa setelah krisis ekonomi berjalan
selama tujuh tahun, salah satu pelajaran berharga yang dapat diambil adalah bahwa:
(1) Ekonomi Indonesia tidak dapat hanya mengandalkan peranan usaha besar,
(2) Usaha kecil menengah (UKM) memiliki ketahanan yang lebih baik dibandingkan dengan
usaha besar karena UKM lebih efisien
(3) Hingga sekarang belum ada kejelasan kebijakan industri dan bagaimana yang diadopsi
agar lebih mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja bagi
pengangguran dan kemiskinan.
Usaha kecil dan menengah merupakan salah satu kekuatan pendorong terdepan
dan pembangunan ekonomi. Gerak sektor UKM amat vital untuk menciptakan pertumbuhan
dan lapangan pekerjaan. UKM cukup fleksibel dan dapat dengan mudah beradaptasi dengan
pasang surut dan arah permintaan pasar. Mereka juga menciptakan lapangan pekerjaan lebih
cepat dibandingkan sektor usaha lainnya, dan mereka juga cukup terdiversifikasi dan
memberikan kontribusi penting dalamekspor dan perdagangan.
Di Indonesia, sumber penghidupan amat bergantung pada sector UKM.
Kebanyakan usaha kecil ini terkonsentrasi pada sector perdagangan, pangan, olahan pangan,
tekstil dan garmen, kayu dan produk kayu, serta produksi mineral non-logam. Mereka
bergerak dalam kondisi yang amat kompetitif dan ketidakpastian; juga amat dipengaruhi oleh
59
situasi ekonomi makro. Lingkungan usaha yang buruk lebih banyak merugikan UKM daripada
Halaman
usaha besar.
Agar dapat berkompetisi secara efektif, UKM dituntut untuk dapat menekan biaya
produksi mereka dengan mengadopsi teknologi usaha yang tepat guna. Aktivitas subkontrak
adalah jalan yang paling umum ditempuh untuk menekan sejumlah biaya dan ini telah
berperan penting dalam kesuksesan integrasi UKM ke dalam usaha yang lebih dinamis, yaitu
sektor industri yang berorientasi ekspor, seperti yang terjadi di Jepang dan Republik Korea.
Aktivitassubkontrak sampai saat ini belum meluas di Indonesia. Kenyataan yang terjadi,
kebanyakan kesempatan pasar ini terhambat karena kebijakan yang ada secara efektif
mencegah UKM untuk menjadi subkontraktor bagi perusahaan lain kecuali untuk aktivitas
yang dirasakan hanya sebagai penunjang bagi aktivitas perusahaan.
Peraturan yang mengurangi pilihan untuk aktivitas subkontrak, telahmengurangi
kesempatan bagi UKM untuk mendapatkan akses penting dan menguntungkan pada sejumlah
pangsa pasar potensial, serta menghambat pertumbuhan sektor UKM. Pemerintah harus
mengkaji ulang peraturan mengenai ketenagakerjaan dan khususnya UU no 13 tahun 2003
pasal 65 dimana pemerintah memberikan pengertian tentang pekerjaan apa yang boleh dan
tidak boleh menggunakan aktifitas outsource.
Pendidikan bisnis dan pendidikan professional di Indonesia saat ini telah tertinggal.
Agar masyarakat dapat memiliki semangat kewirausahaan, upaya-upaya baru dan radikal yang
mengarah kepada pendidikan lebih tinggi dalamskala besar tertentu amat sangat dibutuhkan.
Kurikulum harus terfokus kepada pengembangan nilai-nilai kewirausahaan,
kebudayaan, promosi terhadap inovasi, penguasaan keahlian manajerial yang modern dan
spesialisasi profesi. Pemerintah dapat mendorong perkembangan UKM melalui skema
pendidikan yang lebih baik, yang terbagi dalam dua bidang:
Pertama, Pemerintah harus memasukkan pendidikan dasar bisnis yang baik dan berkualitas
ditingkat SMU dan Perguruan Tinggi Keahlian bisnis yang sangat mendasar dan sangat
dibutuhkan adalah: akuntansi dan keuangan, perencanaan bisnis, sumber daya manusia,
hukum dan asuransi, pemasaran dan penjualan, keahlian operasional dan teknologi.
Kedua, Pemerintah harus mendorong investasi dalam bidang institusi pelatihan swasta yang
memberikan berbagai macam pelatihan bisnis khusus jangka pendek yang modern. Institusi-
institusi ini dapat membantu manajemen UKM untuk mencapai tingkat efisiensi
dan produktivitas yang lebih tinggi serta memperkenalkan teknik operasional yang baru
Sehubungan dengan permasalahan secara umum yang dialami oleh UKM, Badan Pusat
Statistik (2003) mengidentifikasikan permasalahan yang dihadapi oleh UKM sebagai berikut:
- Kurang permodalan
- Kesulitan dalam pemasaran
- Persaingan usaha ketat
60
61
Halaman
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
D. Materi Pembelajaran
konsep media promosi
segmentasi pasar
jenis media dan bentuk promosi
strategi promosi
media-media promosi
G. Sumber Belajar
63
2) Internet (https://cashbac.com/blog/pengertian-promosi-tujuan-jenis-
contoh/amp/)
3) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Buku siswa Mata pelajaran Produk
Kreatif dan Kewirausahaan
H. Langkah-langkah Pembelajaran
1) Pertemuan ke-1
Sintak Model ALOKASI
URAIAN KEGIATAN
Pembelajaran WAKTU
Kegiatan Sapaan, orientasi, motivasi dan apresiasi
Pendahuluan 1. Ketua kelas memimpin doa pada saat pembelajaran akan
dimulai
2. Guru menyapa peserta didik, menanyakan kabar dan
kesiapan dalam mengikuti pembelajara
3. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran tentang konsep
promosi 15 menit
4. Guru menjelaskan manfaat penguasaan kompetensi dasar
memahami konsep promosi sebagai modal awal utuk
menguasai pasangan kompetensi dasar lainnya yang
tercakup dalam mata pelajaran PKK.
5. Menjelaskan pendekatan dan model pembelajaran yang
digunakan serta metodenya
Kegiatan Inti ( Memuat tahapan-tahapan sintaks model
pembelajaran dan kegiatan saintifik Inquiry Based Learning 320 menit
Mengumpulkan data
Pesera didik dibagi menjadi 5 kelompok kemudian secara
berkelompok berdiskusi membahas konsep promosi dan jenis-
jenis media apa saja yang dipakai untuk promosi barang & jasa
melalui buku dan internet.
Dari sini peserta didik dapat mengajukan pertanyaan secara
64
promosi.
Sintak Model ALOKASI
URAIAN KEGIATAN
Pembelajaran WAKTU
Problem Problem Statement/ Identifikasi Masalah (Menanya,
statement Mengumpulkan informasi
(pernyataan/ Peserta didik mengajukan pertanyaan untuk
identifikasi mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang
masalah) diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai
kepertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk
mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis
yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang
hayat. Misalnya :
Jelaskan media apa yang digunakan untuk promosi yang bisa
digunakan secara efektif dan efisien?
Membantu siswa lebih mantap memahami konsepnya
peserta didik secara berkelompok dibimbing oleh guru untuk
Data Collection mengumpulkan informasi terkait media promosi. Bila dirasa
(pengumpulan ada yang tidak paham, maka peserta didik dapat mengajukan
data) pertanyaan secara mandiri ataupun mencari sumber refrensi
lainnya.
Menghasilkan dugaan tentang maksud dari fakta yang
diberikan
Peserta didik mengumpulkan berbagai jenis media yang
dapat digunakan untuk promosi
Pembuktian
Peserta didik secara individu menggali berbagai informasi
yang berkaitan dengan Media promosi. Peserta didik
memberikan pendapat dari hasil diskusi mereka, media mana
yang dirasa efektif sebagai media promosi
Veification Memfasilitasi siswa untuk
(menguji hasil) berbagi hasil penalaran (dugaannya)
Peserta didik menyusun informasi mengenai jenis-jenis Media
promosi melalui sebuah contoh konkrit diluar tayangan yang
sudah disajikan (internet)
65
2) Pertemuan ke-2
ALOKASI
NO. URAIAN KEGIATAN
WAKTU
1 Kegiatan Pendahuluan 15 menit
Sapaan, orientasi, motivasi dan apresiasi
1. Ketua kelas memimpin doa pada saat pembelajaran
akan dimulai
2. Guru menyapa peserta didik, menanyakan kabar dan
kesiapan dalam mengikuti pembelajaran
3. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran tentang jenis-
jenis media promosi
66
diberikan
ALOKASI
NO. URAIAN KEGIATAN
WAKTU
Peserta didik mengumpulkan barang atau jasa yang
digunakan dalam pertemuan sebelumnya untuk dapat
dipromosikan secara online melalui media-media seperti
Facebook, Twitter, Instagram, dll.
Veification Pembuktian
(menguji hasil) Peserta didik secara individu menggali berbagai informasi
yang berkaitan dengan langkah-langkah melakukan promosi
melalui media online. masing-masing kelompok mengambil
foto dari hasil barang atau jasa sebagai data untuk
dipromosikan. kemudian membuat akun media social dan
mengupload hasil foto barang atau jasa dan diberi caption
yang menarik agar konsumen dapat tertarik terhadap barang
atau jasa yang dijual tersebut.
Memfasilitasi siswa untuk
berbagi hasil penalaran (dugaannya)
Peserta didik menyusun informasi mengenai media promosi
online melalui sebuah contoh konkrit diluar tayangan yang
sudah disajikan (internet)
Peserta didik mengerjakan dan menyusun informasi
Generalization mengenai jenis media promosi online.
(menyimpulkan) Mendorong siswa untuk menyimpulkan
Peserta didik secara berkelompok diminta untuk membuat
simpulan tentang keterampilan membuat media promosi
menggunakan pemasaran online.
3 Kegiatan Penutup 25 menit
Rangkuman, refleksi, tes dan tindak lanjut
1. Peserta didik menanyakan hal-hal yang masih ragu dan
melaksanakan evaluasi
2. Guru membantu peserta didik untuk menjelaskan hal-
hal yang diragukan sehingga informasi menjadi benar
dan tidak terjadi kesalah pahaman mengenai jenis
68
3) Pertemuan ke-3
ALOKASI
NO. URAIAN KEGIATAN
WAKTU
1 Kegiatan Pendahuluan 15 menit
Sapaan, orientasi, motivasi dan apresiasi
1. Ketua kelas memimpin doa pada saat pembelajaran
akan dimulai
2. Guru menyapa peserta didik, menanyakan kabar dan
kesiapan dalam mengikuti pembelajaran
3. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran tentang jenis-
jenis media promosi
4. Guru menjelaskan manfaat penguasaan kompetensi
dasar memahami jenis-jenis media promosi sebagai
modal awal utuk menguasai pasangan kompetensi
dasar lainnya yang tercakup dalam mata pelajaran PKK.
5. Menjelaskan pendekatan dan model pembelajaran
yang digunakan serta metodenya
Kegiatan Inti ( Memuat tahapan-tahapan sintaks model
2 320 menit
pembelajaran dan kegiatan saintifik Inquiry Based Learning
Stimulation/ Pemberian Rangsangan (Mengamati,
Stimulation Menanya)
(stimulasi Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang jenis media
/pemberian promosi yang di dalamnya memuat informasi tentang media
rangsangan) apa saja yang digunakan untuk promosi
69
Mengumpulkan data
Halaman
ALOKASI
NO. URAIAN KEGIATAN
WAKTU
Data Collection Pesera didik dibagi menjadi 5 kelompok kemudian secara
(pengumpulan berkelompok berdiskusi membahas konsep promosi dan jenis-
data) jenis media apa saja yang dipakai untuk promosi barang & jasa
melalui buku dan internet.
Dari sini peserta didik dapat mengajukan pertanyaan secara
mandiri atau mencari sumber refrensi lain terkait media
promosi.
Mengumpulkan data
Data Collection Pesera didik dibagi menjadi 5 kelompok kemudian secara
(pengumpulan berkelompok berdiskusi membahas pembuatan media
data) promosi yang dipakai untuk promosi barang & jasa melalui
buku dan internet.
Dari sini peserta didik dapat mengajukan pertanyaan secara
mandiri atau mencari sumber refrensi lain terkait media
promosi.
72
bertanya segala sesuatu hal mengenai produk atau jasa tersebut, dan
dari pihak penjual hal ini dimanfaatkan untuk membujuk dan merayu
Halaman
calon konsumen agar membeli produk atau jasa yang mereka tawarkan
pada saat itu juga. Ya, interaksi di lapangan sangat memungkinkan orang
langsung melakukan pembelian.
Kekurangan cara promosi secara fisik adalah sangat terbatasnya jumlah
calon konsumen karena hanya diadakan di lingkungan atau area tertentu
seperti perkantoran, kampus, sekolah, dan semacamnya.
Promosi melalui media tradisional
Yang dimaksud jenis promosi melalui media tradisional adalah via media
cetak seperti koran, majalah, tabloid, dan sejenisnya, dan media
elektronik seperti radio dan televisi, serta media di luar ruangan seperti
iklan banner atau papan reklame atau papan billboard.
Kelebihan jenis promosi melalui media tradisional adalah dapat
menjangkau lebih banyak calon konsumen daripada dengan promosi
secara fisik, karena jangkauan media yang memang cukup luas.
Kekurangan cara promosi melalui media tradisional adalah
membutuhkan biaya yang sangat besar, karena melibatkan media-media
besar seperti televisi, penyedia papan billboard, dan lain sebagainya.
Promosi melalui media digital
Jenis promosi melalui media digital mencakup media internet dan social
media atau jejaring social. Ini adalah cara modern untuk berpromosi
karena memungkinkan orang melihat produk atau jasa yang
dipromosikan melalui teknologi terkini seperti ponsel atau laptop.
Banyak para pengusaha yang sudah beralih menggunakan media digital
sebagai strategi promosi mereka karena memang media digital saat ini
merupakan cara paling efektif untuk menjangkau konsumen mereka
setiap hari. Lebih dari 2,7 miliar orang menggunakan internet di seluruh
dunia, yaitu sekitar 40% dari populasi dunia. 67% dari semua pengguna
internet secara global menggunakan media sosial.
Kelebihan promosi menggunakan media digital adalah dapat
menjangkau orang secara sangat luas dengan waktu dan biaya yang
efisien.
Kekurangannya berpromosi dengan media digital adalah banyak sekali
kompetitor atau pesaing yang ikut bermain didalamnya. Tugas yang
cukup berat bagi para pemasar agar lebih kreatif lagi dalam berpromosi
di media digital ini agar lebih menarik calon konsumen dibandingkan
kompetitor.
Dari beberapa jenis promosi diatas, promosi melalui media digital adalah
yang paling banyak dilakukan saat ini, karena faktor efisiensi biaya dan
penyebarannya yang luas dan relatif lebih cepat.
77
a. Periklanan (advertising)
Segala biaya yang harus dikeluarkan sponsor untuk melakukan
presentasi dan promosi non pribadi dalam bentuk gagasan, barang
atau
jasa.
b. Penjualan Personal (personal selling)
Presentasi pribadi oleh para wiraniaga perusahaan dalam rangka
mensukseskan penjualan dan membangun hubungan dengan
pelanggan.
c. Promosi penjualan (sales promotion)
Insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan
suatu produk atau jasa.
d. Hubungan masyarakat (public relation)
Membangun hubungan baik dengan publik terkait untuk
memperoleh dukungan, membangun "citra perusahaan" yang baik
dan menangani atau menyingkirkan gosip, cerita dan peristiwa yang
dapat merugikan.
e. Pemasaran langsung (direct marketing)
Komunikasi langsung dengan pelanggan yang diincar secara khusus
untuk memperoleh tanggapan langsung.
Diperlukan berbagai strategi promosi melalui sosial media marketing
dalam menyebarkan konten blog di sosial media dalam usaha
meningkatkan traffic blog Anda.
Meskipun tidak ada standar benar dan salah, mempromosikan konten
blog tetap saja tidak bisa dilakukan dengan sembarangan.
Setidaknya, Anda harus memahami karakteristik setiap jenis media
sosial, posting konten secara berkala, memahami penggunaan
4 25
hashtag dan memanfaatkan Facebook, Twitter, Google+ dan
LinkedIn secara strategis.
Dengan begitu, Anda dapat terlihat lebih cerdas dan profesional dalam
mempromosikan konten blog melalui sosial media. Selamat
mengaplikasikan langkah-langkah di atas dan bersiaplah melihat
peningkatan dari traffic blog Anda!
Berikut ini adalah jenis media promosi cetak yang bisa Anda gunakan
untuk memasarkan produk maupun mendukung upaya branding
perusahaan, diantaranya adalah :
1. Iklan Media Massa Cetak (Koran, Majalah, Tabloid)
Beriklan di media massa cetak, merupakan cara yang efektif untuk
5 25
memperkenalkan produk ke masyarakat luas maupun untuk
78
sehingga iklan Anda akan dilihat dan dibaca oleh banyak orang,
sehingga pesan promosi Anda dapat tersampaikan dengan baik.
2. Media Promosi Cetak – Company Profile
Setiap perusahaan pasti memiliki company profile. Company profile
adalah penjelasan tentang profil perusahaan secara umum dan lengka.
Di dalam company profile berisi sejarah perusahaan, sambutan Direktur,
produk unggulan perusahaan, dan prestasi yang pernah diraih
perusahaan. Company profile didesain secara ekslusif dan dicetak
dalam jumlah tertentu serta dibagikan pada pihak-pihak tertentu juga.
3. Media Promosi Cetak – Poster
Media cetak poster adalah sarana komunikasi pemasaran yang paling
sering digunakan oleh pengiklan. Poster memiliki berbagai ukuran
variatif yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan periklanan dan pesan
penjualan yang tertarget. Iklan poster harus didesain sedemikian rupa
sehingga mampu menarik perhatian pembaca dan menumbuhkan
minat konsumen agar mau membeli produk yang diiklankan.
4. Media Promosi Cetak – Banner
Semakin canggih mesin percetakan, semakin memudahkan orang
dalam mencetak media promosi dalam ukuran yang besar dan jumlah
yang banyak. Banner biasanya ditempatnya di tempat-tempat umum
yang strategis dan mudah dilihat oleh banyak orang. Bentuk banner
dan teknik pemasangannya bisa bervariasi, hal ini bertujuan untuk
menarik perhatian publik dan menyampaikan pesan pemasaran agar
lebih efektif dan efisien.
Jumlah 100
Lembar Pengamatan
Penilaian Keterampilan - Unjuk Kerja/Kinerja/Praktik
Aspek Jumlah
No Nama Siswa Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3
4 Skor
1
2
3
4
5
79
Halaman
Aspek yang dinilai Penilaian
Membuat media promosi sesuai dengan kebutuhan 4 : Memenuhi seluruh aspek
Menggunakan barang/jasa yang menarik nilai
Mengaplikasikan strategi promosi sesuai yang telah 3 : Memenuhi 3 aspek nilai
dipelajari 2 : Memenuhi 2 aspek nilai
Membuat media promosi yang menarik perhatian 1 : Memenuhi 1 aspek nilai
konsumen
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP
PENILAIAN OBSERVASI
Rubrik:
Indikator sikap aktif dalam pembelajaran:
1. Kurang baik jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian dalam pembelajaran
2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi belum
ajeg/konsisten
3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi belum
ajeg/konsisten
4. Sangat baik jika menunjukkan sudah ambil bagian dalam menyelesaikan tugas kelompok
secara terus menerus dan ajeg/konsisten
Indikator sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.
1. Kurang baik jika sama sekali tidak bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah
yang berbeda dan kreatif.
2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha untuk bersikap toleran terhadap proses
pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masuih belum ajeg/konsisten
3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses
pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masuih belum ajeg/konsisten.
4. Sangat baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses
pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif secara terus menerus dan ajeg/konsisten.
80
1. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk bersikap santun kepada guru maupun
siswa lain
2. cukup jika menggunakan ungkapan yang tepat kepada guru maupun siswa lain
3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap santun dengan mengekspresikan
wajah yang cerah kepada guru maupun siswa lain
4. sangan baik jika menunjukkan perilaku yang sopan kepada guru maupun siswa lain
Bubuhkan tanda √ pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.
K : Kurang C: Cukup B: Baik SB : Baik Sekali
1.
2.
3.
ds
t
Kolom Aspek perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut.
4 = sangat baik
3 = baik
2 = cukup
1 = kurang
81
Halaman
Lembar Penilaian Sikap - Observasi pada Kegiatan Diskusi
82
Halaman
LAMPIRAN 1
Pengertian Promosi, Tujuan, Jenis, dan Contohnya dengan Jelas
Kata-kata promosi pasti sudah sering sekali kita lihat dan kita dengar setiap hari di sekitar kita,
mulai dari obrolan teman atau keluarga, dari media cetak, dari papan reklame atau papan
billboard di jalan, dari radio, dari televisi, dari internet, dan masih banyak lagi. Tetapi mungkin
masih banyak orang yang belum tahu dengan jelas apa itu pengertian promosi, jenis-jenisnya,
tujuannya, dan contoh-contoh kongkret mengenai promosi ini. Dalam artikel berikut ini akan
dijelaskan mengenai hal tersebut.
Pengertian Promosi
Berikut ini akan dijabarkan beberapa pengertian promosi yang diambil dari beberapa sumber
yang terpercaya :
Menurut Wikipedia, promosi adalah mengiklankan suatu produk atau merek, menghasilkan
penjualan, dan menciptakan loyalitas merek atau brand. Ini adalah salah satu dari empat
elemen dasar bauran pemasaran, yang mencakup empat P: price, product, promotion, and
place atau harga, produk, promosi, dan tempat.
Promosi mencakup metode komunikasi yang digunakan pemasar untuk memberikan
informasi tentang produknya. Informasi bisa bersifat verbal dan visual.
Sedangkan menurut Wikipedia Indonesia, pengertian promosi adalah upaya untuk
memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa pada dengan tujuan menarik calon
konsumen untuk membeli atau mengkonsumsinya. Dengan adanya promosi, produsen atau
distributor mengharapkan kenaikannya angka penjualan.
Kalau menurut ahli pemasaran Harper Boyd : promosi diartikan sebagai upaya membujuk
orang untuk menerima produk, konsep dan gagasan.
Menurut pakar pemasaran lainnya yaitu Boone dan Kurtz, promosi adalah proses
menginformasikan, membujuk, dan mempengaruhi suatu keputusan pembelian.
Sebenarnya ada banyak sekali versi pengertian promosi yang dikemukakan oleh para ahli
pemasaran diseluruh dunia, tetapi kesimpulannya kurang lebih sama, yaitu promosi adalah
untuk memberitahukan, menginformasikan, menawarkan, membujuk, atau menyebarluaskan
suatu produk atau jasa kepada calon konsumen dengan tujuan agar calon konsumen tersebut
pada akhirnya dapat melakukan pembelian.
Tujuan Promosi
Orang melakukan promosi untuk mencapai suatu tujuan tertentu, adapun tujuan promosi
berdasarkan rangkuman dari berbagai sumber adalah :
1. Untuk menyebarkanluaskan informasi suatu produk kepada calon konsumen yang
potensial
2. Untuk mendapatkan konsumen baru dan untuk menjaga loyalitas konsumen tersebut
3. Untuk menaikkan penjualan serta laba/keuntungan
4. Untuk membedakan dan mengunggulkan produknya dibandingkan dengan produk
kompetitor
5. Untuk branding atau membentuk citra produk di mata konsumen sesuai dengan yang
83
diinginkan
Halaman
6. Untuk merubah tingkah laku dan pendapat konsumen tentang suatu produk
Kesimpulannya, tujuan utama dari promosi adalah produsen atau distributor akan
mendapatkan kenaikan angka penjualan dan meningkatkan profit atau keuntungan.
Jenis-Jenis Promosi
Ada banyak sekali jenis dan cara orang melakukan promosi, beda produk atau jasa beda pula
cara dan media promosinya. Berikut ini adalah jenis-jenis promosi yang biasa kita lihat seperti
dikutip dari Wikipedia :
Promosi secara fisik
Promosi dapat diadakan di lingkungan fisik yang biasanya dilakukan pada acara-acara tertentu
atau event-event khusus yang diadakan di suatu tempat seperti pameran, bazar, festival,
konser, dan semacamnya. Biasanya para penjual membuka semacam “stand” atau “booth”
untuk menampilkan dan menawarkan produk atau jasanya.
Kelebihan jenis promosi secara fisik dan langsung adalah dapat menjangkau langsung para
calon konsumen, mereka dapat secara langsung melihat produk atau jasa yang ditawarkan,
dan dapat langsung bertanya segala sesuatu hal mengenai produk atau jasa tersebut, dan dari
pihak penjual hal ini dimanfaatkan untuk membujuk dan merayu calon konsumen agar
membeli produk atau jasa yang mereka tawarkan pada saat itu juga. Ya, interaksi di lapangan
sangat memungkinkan orang langsung melakukan pembelian.
Kekurangan cara promosi secara fisik adalah sangat terbatasnya jumlah calon konsumen
karena hanya diadakan di lingkungan atau area tertentu seperti perkantoran, kampus, sekolah,
dan semacamnya.
Promosi melalui media tradisional
Yang dimaksud jenis promosi melalui media tradisional adalah via media cetak seperti koran,
majalah, tabloid, dan sejenisnya, dan media elektronik seperti radio dan televisi, serta media
di luar ruangan seperti iklan banner atau papan reklame atau papan billboard.
Kelebihan jenis promosi melalui media tradisional adalah dapat menjangkau lebih banyak
calon konsumen daripada dengan promosi secara fisik, karena jangkauan media yang
memang cukup luas.
Kekurangan cara promosi melalui media tradisional adalah membutuhkan biaya yang sangat
besar, karena melibatkan media-media besar seperti televisi, penyedia papan billboard, dan
lain sebagainya.
Promosi melalui media digital
Jenis promosi melalui media digital mencakup media internet dan social media atau jejaring
social. Ini adalah cara modern untuk berpromosi karena memungkinkan orang melihat produk
atau jasa yang dipromosikan melalui teknologi terkini seperti ponsel atau laptop. Banyak para
pengusaha yang sudah beralih menggunakan media digital sebagai strategi promosi mereka
karena memang media digital saat ini merupakan cara paling efektif untuk menjangkau
konsumen mereka setiap hari. Lebih dari 2,7 miliar orang menggunakan internet di seluruh
dunia, yaitu sekitar 40% dari populasi dunia. 67% dari semua pengguna internet secara global
menggunakan media sosial.
Kelebihan promosi menggunakan media digital adalah dapat menjangkau orang secara
84
Kekurangannya berpromosi dengan media digital adalah banyak sekali kompetitor atau
pesaing yang ikut bermain didalamnya. Tugas yang cukup berat bagi para pemasar agar lebih
kreatif lagi dalam berpromosi di media digital ini agar lebih menarik calon konsumen
dibandingkan kompetitor.
Dari beberapa jenis promosi diatas, promosi melalui media digital adalah yang paling banyak
dilakukan saat ini, karena faktor efisiensi biaya dan penyebarannya yang luas dan relatif lebih
cepat.
Contoh-contoh Promosi
Contoh-contoh promosi ada banyak sekali yang biasa kita temui sehari-hari, beberapa dari
mereka tampil beda dengan yang lainnya. Berikut adalah beberapa contoh-contoh promosi
yang sudah sangat umum :
Promosi di sebuah toko : beli 2 pasang sepatu dapat gratis 1 pasang sepatu tambahan
Promosi dari suatu provider telekomunikasi : nelpon 5 menit dapat gratis telpon selama
30 menit
Promosi di sebuah department store : dapat potongan harga 30% untuk suatu produk
tertentu
Promosi di sebuah restoran : beli makanan tertentu gratis minuman
Dan banyak contoh-contoh promosi yang lainnya yang tentu saja tujuan utamanya adalah
menjaring calon konsumen sebanyak-banyaknya untuk dapat melakukan pembelian.
85
Halaman
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A. Kompetensi Inti
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
Memahami, menerapkan, Melaksanakan tugas spesifik dengan
menganalisis, dan mengevaluasi menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
tentang pengetahuan faktual, yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah
konseptual, operasional dasar, dan sesuai dengan bidang kerja
metakognitif sesuai dengan bidang Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan
dan lingkup kerja pada tingkat teknis, mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan
spesifik, detil, dan kompleks, standar kompetensi kerja.
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,
dalam konteks pengembangan potensi mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif
diri sebagai bagian dari keluarga, dalam ranah abstrak terkait dengan
sekolah, dunia kerja, warga masyarakat pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah,
nasional, regional, dan internasional. serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi,
kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah konkret
terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu
86
C. TujuanPembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model Discovery Learning dan
pendekatan saintifik, peserta didik diharapkan dapat Menerapkan media promosi untuk
pemasaran online, dengan rasa ingin tahu, tanggung jawab, displin selama proses
pembelajaran, bersikap jujur, percaya diri dan pantang menyerah, serta memiliki sikap
responsif (berpikir kritis) dan proaktif (kreatif), serta mampu berkomunikasi dan bekerja
sama dengan baik
D. Materi Pembelajaran
- marketing mix
- marketing plan
- strategi pemasaran
E. MetodePembelajaran
1. Pendekatan : Scientific Learning
2. Model Pembelajaran : Discovery Learning (PembelajaranPenemuan)
3. Metode : ATM (Amati, Tiru, Modifikasi), Ceramah, diskusi, tanya jawab
Penugasan
G. SumberBelajar
1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Buku siswa Mata pelajaran Produk Kreatif
dan Kewirausahaan Jakarta
87
2. Internet
3. Buku teks pelajaran yang relevan
Halaman
H. Langkah-langkahPembelajaran
1. Pertemuan Ke-1 ( 7 x 45 menit ) Waktu
Kegiatan Pendahuluan
Guru :
Orientasi
1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
2. Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
3. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran.
Apersepsi
4. Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya,
5. Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
6. Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan.
Motivasi 15
7. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan menit
dipelajari.
8. Apabila materi/tema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh
ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan
tentang:
Seleksi strategi pemasaran
9. Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
10. Mengajukan pertanyaan.
Pemberian Acuan
11. Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
12. Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan
KKM pada pertemuan yang berlangsung
13. Pembagian kelompok belajar
14. Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti
Sintak Model
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Orientasi Mengamati 330
peserta didik Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
menit
kepada masalah memusatkan perhatian pada topik
88
Dengan cara :
1. Mengamati
1. Pertemuan Ke-1 ( 7 x 45 menit ) Waktu
Peserta didik diminta untuk mengamati lembar kerja,
gambar/video pemberian contoh-contoh materi/soal untuk
dapat dikembangkan peserta didik, dari media interaktif,
dsb yang berhubungan dengan:
Beberapa alternatif strategi pemasaran
2. Membaca (dilakukan di rumah sebelum kegiatan
pembelajaran berlangsung),
Peserta didik diminta membaca materi dari buku paket atau
buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang
berhubungan dengan
Beberapa alternatif strategi pemasaran
3. Mendengar
Peserta didik diminta untuk mendengarkan pemberian
materi oleh guru yang berkaitan dengan:
Beberapa alternatif strategi pemasaran
4. Menyimak,
Peserta didik diminta untuk menyimak penjelasan
pengantar kegiatan/materi secara garis besar/global
tentang materi pelajaran mengenai :
Beberapa alternatif strategi pemasaran
Untuk melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi.
Mengorganisasi Menanya
kan peserta Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
didik mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan
dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui
kegiatan belajar, contohnya :
5. Mengajukan pertanyaan tentang :
Beberapa alternatif strategi pemasaran
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan
untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang
diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai
kepertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk
mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis
yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.
89
Misalnya :
Halaman
Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa. Peserta didik yang
selesai mengerjakan projek dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut
Halaman
Kegiatan Pendahuluan
Guru :
Orientasi
1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
2. Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
3. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran.
Apersepsi
4. Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya,
5. Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
6. Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan.
Motivasi 15
7. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan menit
dipelajari.
8. Apabila materi/tema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh
ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan
tentang:
Seleksi strategi pemasaran
9. Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
10. Mengajukan pertanyaan.
Pemberian Acuan
11. Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
12. Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan
KKM pada pertemuan yang berlangsung
13. Pembagian kelompok belajar
14. Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan
92
langkah-langkah pembelajaran.
Halaman
Kegiatan Inti
Sintak Model
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Orientasi Mengamati
peserta didik Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
kepada masalah memusatkan perhatian pada topik
Mengelompokkan strategi pemasaran
Dengan cara :
1. Mengamati
Peserta didik diminta untuk mengamati lembar kerja,
gambar/video pemberian contoh-contoh materi/soal untuk
dapat dikembangkan peserta didik, dari media interaktif,
dsb yang berhubungan dengan:
Mengelompokkan strategi pemasaran
2. Membaca (dilakukan di rumah sebelum kegiatan
pembelajaran berlangsung),
Peserta didik diminta membaca materi dari buku paket atau
buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang
berhubungan dengan
330
Mengelompokkan strategi pemasaran
menit
3. Mendengar
Peserta didik diminta untuk mendengarkan pemberian
materi oleh guru yang berkaitan dengan:
Mengelompokkan strategi pemasaran
4. Menyimak,
Peserta didik diminta untuk menyimak penjelasan
pengantar kegiatan/materi secara garis besar/global
tentang materi pelajaran mengenai :
Mengelompokkan strategi pemasaran
Untuk melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi.
Mengorganisasi Menanya
kan peserta Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
didik mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan
dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui
kegiatan belajar, contohnya :
5. Mengajukan pertanyaan tentang :
93
Kegiatan Penutup
Peserta didik : 15
Halaman
Kegiatan Pendahuluan
Guru :
Orientasi
1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
2. Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
3. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran.
Apersepsi
4. Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya,
5. Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
6. Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan. 15
Motivasi menit
7. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari.
8. Apabila materi/tema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh
ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan
tentang:
Memilih strategi pemasaran
9. Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
10. Mengajukan pertanyaan.
Pemberian Acuan
11. Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
96
sepanjang hayat.
1. Pertemuan Ke-3 ( 7 x 45 menit ) Waktu
Mengembangka Mengkomunikasikan
n dan Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
menyajikan hasil 9. Menyampaikan hasil diskusi berupa kesimpulan
karya berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media
lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi,
kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat
dengan sopan
10. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal
tentang :
11. Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan
dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan
12. Bertanya atas presentasi yang dilakukan dan peserta didik
lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.
13. Menyimpulkan tentang poin-poin penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa
: Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang
Memilih strategi pemasaran
14. Menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.
15. Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru
melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa.
16. Menyelesaikan uji kompetensi yang terdapat pada buku
pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang telah
disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan
siswa terhadap materi pelajaran
Menganalisa Mengasosiasikan
dan Peserta didik menganalisa masukan, tanggapan dan koreksi
mengevaluasi dari guru terkait pembelajaran tentang:
proses Memilih strategi pemasaran
pemecahan 17. informasi yang sudah dikumpulkan dari hasil
masalah kegiatan/pertemuan sebelumnya maupun hasil dari
kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan
informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan
pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.
18. Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai
Memilih strategi pemasaran
99
Kegiatan Pendahuluan
Guru :
Orientasi
1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai 15
pembelajaran menit
2. Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
104
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4
= 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai
- Penilaian Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik,
maka peserta didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya
sendiri. Namun agar penilaian tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya
109
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x 100
= 62,50
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan
dan keterampilan
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif,
sedangkan untuk pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 = 500
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x 100
= 90,00
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
b. Pengetahuan
- Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda
- Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan
Praktek Monolog atau Dialog
Penilaian Aspek Percakapan
Skala
N Jumla Skor Kode
Aspek yang Dinilai 10
o 25 50 75 h Skor Sikap Nilai
0
1 Intonasi
2 Pelafalan
3 Kelancaran
111
4 Ekspresi
5 Penampilan
Halaman
6 Gestur
- Penugasan
Tugas Rumah
a. Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta didik
b. Peserta didik memnta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa mereka
telah mengerjakan tugas rumah dengan baik
c. Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah dikerjakan
untuk mendapatkan penilaian.
c. Keterampilan
- Penilaian Unjuk Kerja
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian
ujian keterampilan berbicara sebagai berikut:
Instrumen Penilaian
Sangat Kurang Tidak
Baik
No Aspek yang Dinilai Baik Baik Baik
(75)
(100) (50) (25)
Kesesuaian respon dengan
1
pertanyaan
2 Keserasian pemilihan kata
Kesesuaian penggunaan tata
3
bahasa
4 Pelafalan
- Penilaian Portofolio
Kumpulan semua tugas yang sudah dikerjakan peserta didik, seperti catatan, PR,
dll
Instrumen Penilain
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1
2
3
4
2. Instrumen Penilaian
I. Instrumen dan Rubrik Penilaian Sikap
2. Instrumen Penilaian
Nilai
Disiplin Jujur Tanggung Jawab Santuni
akhir
Nama
Rerat Rerat Rerat Rerat Rerat
No Siswa/
a a2 a3 a4 a
Kelompok 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 1,2,3,
4
1.
2.
3.
ds
t
113
Halaman
Aspek : Disiplin
No. Indikator Disiplin Penilaian Disiplin
sama sekali tidak bersikap disiplin selama proses
1. Kurang (1)
pembelajaran.
menunjukkan ada sedikit usaha untuk bersikap
2. disiplin selama proses pembelajaran tetapi masih Cukup (2)
belum ajeg/konsisten
menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap
3. disiplin selama proses pembelajaran tetapi masih Baik (3)
belum konsisten
menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap
4. disiplin selama proses pembelajaran secara terus Sangat baik (4)
menerus dan ajeg/konsisten.
Aspek : Jujur
No. Indikator Kejujuran Penilaian Kejujuran
Tidak menyontek dalam mengerjakan
1.
ujian/ulangan
Tidak menjadi plagiat Skor 1 : jika 1 sampai 2 indikator
(mengambil/menyalin karya orang lain muncul
2.
tanpa menyebutkan sumber) dalam
mengerjakan setiap tugas Skor 2 : jika 3 sampai 4 indikator
Mengemukakan perasaan terhadap muncul
3.
sesuatu apa adanya
4. Melaporkan barang yang ditemukan Skor 3 : jika 5 indikator muncul
Melaporkan data atau informasi apa
5.
adanya Skor 4 : jika 6 indikator muncul
Mengakui kesalahan atau kekurangan
6.
yang dimiliki
Aspek : Tanggungjawab
No. Indikator Tanggungjawab Penilaian Tanggungjawab
Melaksanakan tugas individu
1. Skor 1 : jika 1 atau tidak ada indikator yang
114
dengan baik
konsisten
Menerima resiko dari tindakan
2. ditunjukkan peserta didik
yang dilakukan
Halaman
Mengembalikan barang yang Skor 2 : jika 2 indikator kosisten ditunjukkan
3.
dipinjam peserta
didik
Skor 3 : jika 3indikator kosisten ditunjukkan
peserta
Meminta maaf atas kesalahan
4. didik
yang dilakukan
Skor 4 : jika 4 indikator konsisten ditunjukkan
peserta
Didik
Aspek : Santun
No. Indikator Santun Penilaian Santun
Baik budi bahasanya (sopan
1.
ucapannya) Skor 1 : jika terpenuhi satu indikator
2. Menggunakan ungkapan yang tepat Skor 2 : jika terpenuhi dua indikator
Skor 3 : jika terpenuhi tiga indikator
3. Mengekspresikan wajah yang cerah
Skor 4 : jika terpenuhi semua indikator
4. Berperilaku sopan
2. Rubrik Penilaian:
Nilai sikap yang diperoleh siswa dihitung dengan rumus :
Skor yang diperoleh
4
Total Skor =
Skor maksimum
Kelompok : ...............................
DISKUSI
1 Ketepatan menjawab pertanyaan 4 = Tepat
Halaman
2 Komunikatif 3 = CukupTepat
3 Kecepatan/durasi menjawab 2 = Kurang Tepat
4 Memberikan kesimpulan diskusi 1 = Tidak tepat
PRESENTASI
2 Kerjasama Kelompok 4 = Sangat Baik
Performa presentasi 3 = Baik
Kekompakan proses diskusi 2 = Cukup baik
Toleransi 1 = Kurang baik
Keterangan :
No. Aspek yang dinilai Penilaian
1. Ketepatan menjawab pertanyaan Siswa memperoleh skor :
Komunikatif 1 = apabila hanya 1 aspek terpenuhi
2.
2 = apabila hanya 2 aspek terpenuhi
3. Kecepatan/durasi menjawab
3 = apabila hanya 3 aspek terpenuhi
4. Memberikan kesimpulan diskusi 4 = apabila hanya 4 aspek terpenuhi
2. Rubrik Penilaian
Nilai ketrampilan yang diperoleh
Skor yangsiswadiperoleh
dihitung dengan rumus :
4
Total Skor =
Skor maksimum
Sekolah : ……………………………………………..
Kelas/Semester : ……………………………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………………………..
Ulangan Harian Ke : ……………………………………………..
Tanggal Ulangan Harian : ……………………………………………..
Bentuk Ulangan Harian : ……………………………………………..
116
d. Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal). Guru memberikan soal pengayaan
117
Halaman
MODUL TENTANG STRATEGI PEMASARAN
Strategi Pemasaran menurut W. Y. Stanton adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang
berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai dengan
mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan
pembeli aktual maupun potensial
118
Halaman
Strategi Pemasaran berorientasi menciptakan nilai tambah bagi pelanggan dan
membangun hubungan relationship dengan pelanggan
Menciptakan nilai tambah dengan memahami kebutuhan pasar meliputi keinginan
pelanggan, melakukan riset pelanggan dan pasar, menata informasi pemasaran dan data
pelanggan, membangun metode pemasaran yang terintegrasi dan memberikan nilai tambah,
membangun hubungan yang saling menguntungkan dalam menciptakan kepuasan
pelanggan
Bauran pemasaran terdiri dari semua hal yang dapat dilakukan perusahaan untuk
mempengaruhi permintaan akan produknya yang terdiri dari “empat P” yaitu:
Produk (product) , kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada
pasar sasaran meliputi : ragam, kualitas, desain. fitur, nama merek, dan kemasan ;
Harga (price), adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan pelanggan untuk
memperoleh produk meliputi: daftar harga, diskon potongan harga, periode pembayaran,
dan persyaratan kredit ;
Tempat (place), kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia bagi
pelanggan sasaran meliputi: Lokasi, saluran distribusi, persediaan, transportasi dan logistik ;
Promosi (promotion) berarti aktivitas yang menyampaikan manfaat produk dan
membujuk pelanggan membelinya meliputi : Iklan dan promosi penjualan.
Program pemasaran yang efektif harus dapat memadukan semua elemen bauran pemasaran
120
ke dalam suatu program pemasaran terintegrasi yang dirancang untuk mencapai tujuan
pemasaran perusahaan dengan menghantarkan nilai bagi konsumen.
Halaman
Sebelum membangun dan menerapkan 4 P diatas, pemasar sebaiknya memikirkan terlebih
dahulu “empat C” seperti yang diungkapkan oleh Ir. Fl. Titik Wijayanti, MM, dalam bukunya
Marketing Plan! Perlukah Managing Marketing Plan? yang terdiri dari:
Solusi Pelanggan (Customer Solution), Produk dapat membantu dan mampu
memecahkan masalah konsumen ;
Biaya Pelanggan (Customer Cost), Harga yang dibayarkan konsumen untuk
membeli produk tersebut sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya ;
Kenyamanan (Convenience), Produk tersebut mampu menyenangkan konsumen
karena mudah diperoleh di mana-mana ;
Komunikasi (Communication), Produsen melakukan komunikasi produk kepada
konsumen secara benar dan tepat sasaran.
A. Kompetensi Inti
KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan
faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan
lingkup kerja pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks
pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja,
warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
KI 4: Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja.
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur
sesuai dengan standar kompetensi kerja.Menunjukkan keterampilan menalar,
121
mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif,
komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, sertamampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
Halaman
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model Discovery Learning dan
pendekatan saintifik, peserta didik diharapkan mampu :
3.3.1.1 Menjabarkan mengenai hak atas kekayaan intelektual dengan tepat
3.3.1.2 Mengidentifikasi prinsip-prinsip hak atas kekayaan intelektual dengan baik
4.3.1.1 Mengidentifikasi dasar hukum hak kekayaan intelektual di Indonesia dengan baik
4.3.1.2 Mengklasifikasi hak atas kekayaan intelektual (HaKI) dengan tepat
4.3.1.3 Mempresentasikan hak atas kekayaan intelektual dengan benar
D. Materi Pembelajaran
(Rincian dari Materi Pokok Pembelajaran)
1. Pengertian hak atas kekayaan intelektual
2. Prinsip-prinsip hak atas kekayaan intelektual
3. Dasar hukum hak kekayaan intelektual di Indonesia
4. Klasifikasi hak atas kekayaan intelektual (HaKI)
Awal: 30 menit
1. Menyiapkan kelas Mengkondisikan kelas agar siap untuk proses KBM
2. Salam (Penumbuhan karakter budaya sekolah tentang disiplin)
3. Mengetahui jumlah siswa Berdoa dan menyanyikan lagu Indonesia Raya
4. Memotivasi (Penumbuhan karakter religius, semangat kebangsaan
dan cinta tanah air).
Literasi (Penumbuhan karakter gemar membaca)
Memberikan salam pembuka (Penumbuhan karakter
peduli sosial)
Melakukan absensi siswa (Penumbuhan karakter peduli
sosial)
Memotivasi siswa agar mengikuti pelajaran dengan
sungguh-sungguh (Menumbuhkan karakter mandiri dan
kerja keras)
didik
Menyimak
Peserta didik diminta untuk menyimak penjelasan
Halaman
Menanya
Guru memberikan kesempatan pada peserta didik
untuk mengajukan pertanyaan sebanyak mungkin
yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan
akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya
mengajukan pertanyaan tentang Hak atas Kekayaan
Intelektual yang tidak dipahami dari apa yang diamati
atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi
tambahan tentang apa yang diamati, untuk
mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu,
3. Membimbing penyelidikan kemampuan merumuskan pertanyaan untuk
individu dan kelompok membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup
cerdas dan belajar sepanjang hayat. Misalnya :
- Apa yang di maksud dengan Hak atas
Kekayaan Intelektual?
Pendidik meminta peserta didik berdiskusi kelompok
untuk mengidentifikasi Hak atas Kekayaan Intelektual
dengan sungguh-sungguh dan toleran
Peserta didik berdikusi dengan kelompoknya untuk
menentukan rumusan masalah mengenai Hak atas
Kekayaan Intelektual. (menumbuhkan karakter mandiri
dan toleransi)
Mengumpulkan informasi
Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan
untuk menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui
kegiatan:
Membaca dari sumber lain selain buku teks,
Mengunjungi laboratorium komputer perpustakaan
sekolah untuk mencari dan membaca artikel Hak atas
Kekayaan Intelektual
Mengumpulkan informasi
Mengumpulkan data/informasi melalui diskusi
kelompok atau kegiatan lain guna menemukan solusi
124
4. Mengembangkan dan masalah terkait materi pokok yaitu Hak atas Kekayaan
menyajikan hasil karya Intelektual
Saling tukar informasi tentang Hak atas Kekayaan
Halaman
Mengkomunikasikan
Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
Menyampaikan hasil diskusi dalam satu kelompok
berupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara
lisan, tertulis, atau media lainnya untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi,
kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan
pendapat dengan sopan
5. Menganalisa & Mengemukakan pendapat tentang Hak atas
mengevaluasi proses Kekayaan Intelektual yang dilakukan dan ditanggapi
pemecahan masalah
oleh teman-temannya dalam satu kelompok
Menyimpulkan tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru
dilakukan berupa Laporan hasil pengamatan secara
tertulis tentang Hak atas Kekayaan Intelektual
Menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku
pegangan peserta didik atau lembar kerja yang
telah disediakan.
Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru
melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa.
Menyelesaikan uji kompetensi yang terdapat pada
buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja
yang telah disediakan secara individu untuk
mengecek penguasaan siswa terhadap materi
pelajaran
125
Mengasosiasikan
Peserta didik menganalisa masukan, tanggapan dan
koreksi dari guru terkait pembelajaran tentang Hak
Halaman
Akhir: 30 menit
2. Tugas rumah
.Memberikan pekerjaan rumah untuk pertemuan
berikutnya (Menumbuhkan karakter jujur kerja keras dan
bertanggungjjawab)
sosial)
Fase Tugas Guru
Awal: 30 menit
1. Menyiapkan kelas Mengkondisikan kelas agar siap untuk proses KBM
2. Salam (Penumbuhan karakter budaya sekolah tentang disiplin)
3. Mengetahui jumlah siswa Berdoa dan menyanyikan lagu Indonesia Raya
4. Memotivasi (Penumbuhan karakter religius, semangat kebangsaan
dan cinta tanah air).
Literasi (Penumbuhan karakter gemar membaca)
Memberikan salam pembuka (Penumbuhan karakter
peduli sosial)
Melakukan absensi siswa (Penumbuhan karakter peduli
sosial)
Memotivasi siswa agar mengikuti pelajaran dengan
sungguh-sungguh (Menumbuhkan karakter mandiri dan
kerja keras)
Mengumpulkan informasi
Peserta didik berkelompok dan mengidentifikasi
peluang usaha produk barang/jasa dengan cermat
(menumbuhkan karakter mandiri)
Peserta didik menulis hasil identifikasi peluang usaha
produk barang/jasa (menumbuhkan karakter teliti,
mandiri dan kritis)
Guru menugaskan masing-masing kelompok untuk
4. Mengembangkan dan
mempersiapkan PPT yang akan dipresentasikan
menyajikan hasil karya
Peserta didik menyiapkan hasil rumusan dalam bentuk
PPT dengan rapi (menumbuhkan karakter teliti dan
kreatif)
Mengkomunikasikan
Masing-masing kelompok menyajikan hasil PPT
(menumbuhkan karakter percaya diri dan komunikatif)
Peserta didik di kelompok lain memperhatikan proses
presentasi.
Guru mempersilahkan peserta didik lain untuk
bertepuk tangan setelah presentasi selesai.
5. Menganalisa & (menunbuhkan karakter menghargai prestasi.)
mengevaluasi proses Peserta didik dipersilahkan untuk memberikan
pemecahan masalah komentar terhadap hasil presentasi temannya dan
dipersilahkan mengoreksi bila ada kesalahan
(menumbuhkan karakter kritis dan komunikatif)
Mengasosiasikan
Peserta didik menganalisa masukan, tanggapan dan
koreksi dari guru terkait pembelajaran tentang Peluang
128
H. Sumber Belajar
Buku Paket/buku teks, Buku Modul elektronik dari Dinas Pendidikan Pusat.
Sumber Internet yang relevan, Chanel Youtube yang relevan, Buku referensi lain yang
mendukung
I. Penilaian Pembelajaran
1. TeknikPenilaian
a. Tes tertulis
Penskoran
Skor Penilaian
Jumlahskor
X 100%
Perolehan Skor = skorMaksimal
Keterangan
1. Siswa dinyatakan lulus bila memperoleh nilai pengetahuan 70
2. Sikap siswa dinyatakan baik dan memberikan repon positif terhadap pelajaran
bila memperoleh nilai 75
Penilaian
Selama proses belajar mengajar berlangsung.
Tes tertulis
Naskah Soal
Soal Subjektif
1. Apa pengertian dari HAKI?
2. Sebutkan segi positif dari pendaftaran hak cipta?
3. Sebutkan Beberapa hak eksklusif yang umumnya diberikan kepada
pemegang hak cipta!
130
b. apabila terjadi sengketa tentang hak cipta, umumnya ciptaan yang telah
akurat.
c. pelimpahan hak cipta/pewarisan dan sebagainya lebih mudah dan mantap
apabila telah terdaftar
3. beberapa hak eksklusif yang umumnya diberikan kepada pemegang hak cipta
diantaranya:
Membuat salinan atau reproduksi ciptaan dan menjual hasil salinan
ciptaan),
lain.
paten adalah hak eksklusif yang diberikan oleh Negara kepada Inventor
atas hasil Invensinya di bidang teknologi, yang untuk selama waktu
1).
Halaman
merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf- huruf, angka-
angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur- unsur tersebut yang
2002, Hak Cipta adalah hak eksklusif bagi Pencipta atau penerima hak
5. Hak cipta berlaku seketika setelah ciptaan tersebut dibuat. Hak cipta tidak
perlu didaftarkan terlebih dahulu. Menurut pasal 30 Undang-Undang Hak
Cipta No. 19 Tahun 2002, masa berlakunya hak cipta atas ciptaan program
computer dan database adalah minimal 50 tahun sejak pertama kali
dicantumkan
3. Instrumen Penilaian
Nilai
Disiplin Jujur Tanggung Jawab Santuni akhir
Nama Siswa/
No Rerat Rerata Rerata Rerata Rerata
Kelompok
1 2 3 4 a 1 2 3 4 2 1 2 3 4 3 1 2 3 4 4 1,2,3,4
1
1.
2.
3.
ds
t
132
Halaman
Aspek : Disiplin
No. Indikator Disiplin Penilaian Disiplin
sama sekali tidak bersikap disiplin selama proses
1. Kurang (1)
pembelajaran.
menunjukkan ada sedikit usaha untuk bersikap
2. disiplin selama proses pembelajaran tetapi masih Cukup (2)
belum ajeg/konsisten
menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap
3. disiplin selama proses pembelajaran tetapi masih Baik (3)
belum konsisten
menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap
4. disiplin selama proses pembelajaran secara terus Sangat baik (4)
menerus dan ajeg/konsisten.
Aspek : Jujur
No. Indikator Kejujuran Penilaian Kejujuran
Tidak menyontek dalam mengerjakan
1.
ujian/ulangan
Tidak menjadi plagiat Skor 1 : jika 1 sampai 2 indikator
(mengambil/menyalin karya orang lain muncul
2.
tanpa menyebutkan sumber) dalam
mengerjakan setiap tugas Skor 2 : jika 3 sampai 4 indikator
Mengemukakan perasaan terhadap muncul
3.
sesuatu apa adanya
4. Melaporkan barang yang ditemukan Skor 3 : jika 5 indikator muncul
Melaporkan data atau informasi apa
5.
adanya Skor 4 : jika 6 indikator muncul
Mengakui kesalahan atau kekurangan
6.
yang dimiliki
133
Halaman
Aspek : Tanggungjawab
No. Indikator Tanggungjawab Penilaian Tanggungjawab
Melaksanakan tugas individu Skor 1 : jika 1 atau tidak ada indikator yang
1.
dengan baik konsisten ditunjukkan peserta didik
Menerima resiko dari tindakan Skor 2 : jika 2 indikator kosisten ditunjukkan
2.
yang dilakukan peserta didik
Mengembalikan barang yang Skor 3 : jika 3indikator kosisten ditunjukkan
3.
dipinjam peserta didik
Meminta maaf atas kesalahan Skor 4 : jika 4 indikator konsisten ditunjukkan
4.
yang dilakukan peserta Didik
Aspek : Santun
No. Indikator Santun Penilaian Santun
Baik budi bahasanya (sopan
1.
ucapannya) Skor 1 : jika terpenuhi satu indikator
2. Menggunakan ungkapan yang tepat Skor 2 : jika terpenuhi dua indikator
Skor 3 : jika terpenuhi tiga indikator
3. Mengekspresikan wajah yang cerah
Skor 4 : jika terpenuhi semua indikator
4. Berperilaku sopan
2. Rubrik Penilaian:
Nilai sikap yang diperoleh siswa dihitung dengan rumus :
Skor yang diperoleh
4
Total Skor =
Skor maksimum
Kelompok : ...............................
1 2 3 4
DISKUSI
Halaman
Keterangan :
No. Aspek yang dinilai Penilaian
1. Ketepatan menjawab pertanyaan Siswa memperoleh skor :
Komunikatif 1 = apabila hanya 1 aspek terpenuhi
2.
2 = apabila hanya 2 aspek terpenuhi
3. Kecepatan/durasi menjawab
3 = apabila hanya 3 aspek terpenuhi
4. Memberikan kesimpulan diskusi 4 = apabila hanya 4 aspek terpenuhi
2. Rubrik Penilaian
Nilai ketrampilan yang diperoleh
Skor yangsiswadiperoleh
dihitung dengan rumus :
4
Total Skor =
Skor maksimum
bahasa Inggris (secara harafiah artinya "hak salin"). Copyright ini diciptakan sejalan dengan
penemuan mesin cetak. Sebelum penemuan mesin ini oleh Gutenberg, proses untuk membuat
salinan dari sebuah karya tulisan memerlukan tenaga dan biaya yang hampir sama dengan
proses pembuatan karya aslinya. Sehingga, kemungkinan besar para penerbitlah, bukan para
pengarang, yang pertama kali meminta perlindungan hukum terhadap karya cetak yang dapat
disalin.
Awalnya, hak monopoli tersebut diberikan langsung kepada penerbit untuk menjual
karya cetak. Baru ketika peraturan hukum tentang copyright mulai diundangkan pada tahun
1710 dengan Statute of Anne di Inggris, hak tersebut diberikan ke pengarang, bukan penerbit.
Peraturan tersebut juga mencakup perlindungan kepada konsumen yang menjamin bahwa
penerbit tidak dapat mengatur penggunaan karya cetak tersebut setelah transaksi jual beli
berlangsung. Selain itu, peraturan tersebut juga mengatur masa berlaku hak eksklusif bagi
pemegang copyright, yaitu selama 28 tahun, yang kemudian setelah itu karya tersebut menjadi
milik umum.
Berne Convention for the Protection of Artistic and Literary Works ("Konvensi Bern
tentang Perlindungan Karya Seni dan Sastra" atau "Konvensi Bern") pada tahun 1886 adalah
yang pertama kali mengatur masalah copyright antara negara-negara berdaulat. Dalam
konvensi ini, copyright diberikan secara otomatis kepada karya cipta, dan pengarang tidak
harus mendaftarkan karyanya untuk mendapatkan copyright. Segera setelah sebuah karya
dicetak atau disimpan dalam satu media, si pengarang otomatis mendapatkan hak eksklusif
copyright terhadap karya tersebut dan juga terhadap karya derivatifnya, hingga si pengarang
136
secara eksplisit menyatakan sebaliknya atau hingga masa berlaku copyright tersebut selesai.
Halaman
B. SEJARAH HAKI DI INDONESIA
Pada tahun 1958, Perdana Menteri Djuanda menyatakan Indonesia keluar dari Konvensi
Bern agar para intelektual Indonesia bisa memanfaatkan hasil karya, cipta, dan karsa bangsa
Pada tahun 1982, Pemerintah Indonesia mencabut pengaturan tentang hak cipta
berdasarkan Auteurswet 1912 Staatsblad Nomor 600 tahun 1912 dan menetapkan Undang-
undang Nomor 6 Tahun 1982 tentang Hak Cipta, yang merupakan undang-undang hak cipta
undang Nomor 7 Tahun 1987, Undang-undang Nomor 12 Tahun 1997, dan pada akhirnya
Perdagangan Dunia (World Trade Organization – WTO), yang mencakup pula Agreement on
undang Nomor 7 Tahun 1994. Pada tahun 1997, pemerintah meratifikasi kembali Konvensi
Bern melalui Keputusan Presiden Nomor 18 Tahun 1997 dan juga meratifikasi World
Intellectual Property Organization Copyrights Treaty ("Perjanjian Hak Cipta WIPO") melalui
C. PENGERTIAN HAKI
Hak Atas Kekayaan Intelektual merupakan hak yang diberikan kepada orang-orang atas
hasil dari buah pikiran mereka. Biasanya hak eksklusif tersebut diberikan atas penggunaan dari
hasil buah pikiran si pencipta dalam kurun waktu tertentu. HaKI adalah hak yang berasal dari
hasil kegiatan kreatif suatu kemampuan daya pikir manusia yang diekspresikan kepada
khalayak umum dalam berbagai bentuknya, yang memiliki manfaat serta berguna dalam
137
hukum yang menerima hak tersebut dari pemegangnya, atau orang/kelompok/badan hukum
yang menerima hak cipta dari orang/kelompok/badan hukum yang diserahi hak cipta oleh
Akan tetapi hak cipta yang terdaftar akan sangat berguna untuk proses penyelesaian jika
terjadi pelanggaran terhadap hak cipta tersebut. Hak cipta bukan melindungi suatu ide atau
konsep, tetapi melindungi bagaimana ide atau konsep itu diekspresikan dan dikerjakan. Tidak
diperlukan pengujian, tetapi karya harus original, dibuat sendiri, bukan copy dari sumber lain,
b. apabila terjadi sengketa tentang hak cipta, umumnya ciptaan yang telah didaftarkan
c. pelimpahan hak cipta/pewarisan dan sebagainya lebih mudah dan mantap apabila telah
terdaftar.
tersebut, sementara orang atau pihak lain dilarang melaksanakan hak cipta tersebut tanpa
Beberapa hak eksklusif yang umumnya diberikan kepada pemegang hak cipta adalah hak
untuk:
o Membuat salinan atau reproduksi ciptaan dan menjual hasil salinan tersebut
o Menjual atau mengalihkan hak eksklusif tersebut kepada orang atau pihak lain.
Halaman
ekonomi adalah hak untuk mendapatkan manfaat ekonomi atas ciptaan, sedangkan hak moral
adalah hak yang melekat pada diri pencipta atau pelaku (seni, rekaman, siaran) yang tidak
dapat dihilangkan dengan alasan apa pun, walaupun hak cipta atau hak terkait telah dialihkan.
Contoh pelaksanaan hak moral adalah pencantuman nama pencipta pada ciptaan, walaupun
misalnya hak cipta atas ciptaan tersebut sudah dijual untuk dimanfaatkan pihak lain. Hak moral
diatur dalam pasal 24–26 Undang-undang Hak Cipta. Secara umum, hak moral mencakup hak
agar ciptaan tidak diubah atau dirusak tanpa persetujuan, dan hak untuk diakui sebagai
adalah hak eksklusif yang diberikan oleh Negara kepada Inventor atas hasil Invensinya
atau kombinasi dari unsur- unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan
memperbanyak Ciptaannya atau memberikan izin untuk itu dengan tidak mengurangi
berlaku.(Pasal 1 ayat 1)
139
Hak cipta berlaku seketika setelah ciptaan tersebut dibuat. Hak cipta tidak perlu
Halaman
didaftarkan terlebih dahulu. Menurut pasal 30 Undang-Undang Hak Cipta No. 19 Tahun 2002,
masa berlakunya hak cipta atas ciptaan program computer dan database adalah minimal 50
tahun sejak pertama kali dicantumkan. Selain itu, pasal 31 Ayat (2) juga menyatakan bahwa
hak cipta atas ciptaan yang dilaksanakan oleh penerbit berdasarkan Pasal 11 Ayat (2) berlaku
UU Hak Cipta menyatakan bahwa untuk hak cipta yang masa berlakunya belum habis,
tetapi pemilik hak cipta tersebut telah meninggal dunia, hak cipta tersebut dapat diwariskan
kepada ahli warisnya sampai masa berlakunya habis.
Kritikan-kritikan terhadap hak cipta secara umum dapat dibedakan menjadi dua sisi,
yaitu sisi yang berpendapat bahwa konsep hak cipta tidak pernah menguntungkan
masyarakat serta selalu memperkaya beberapa pihak dengan mengorbankan kreativitas, dan
sisi yang berpendapat bahwa konsep hak cipta sekarang harus diperbaiki agar sesuai dengan
HTTP Apache telah menunjukkan bahwa ciptaan bermutu dapat dibuat tanpa adanya sistem
sewa bersifat monopoli berlandaskan hak cipta [3]. Produk-produk tersebut menggunakan
hak cipta untuk memperkuat persyaratan lisensinya, yang dirancang untuk memastikan
kebebasan ciptaan dan tidak menerapkan hak eksklusif yang bermotif uang; lisensi semacam