Anda di halaman 1dari 2

MATRIKS POLA-POLA KORUPSI DI MAHKAMAH AGUNG

No Pola Korupsi Bidang-bidang yang Dikorupsi Yang Terlibat Modus


1. Pemerasan yang • Hakim memperlambat • Hakim/Majelis Majelis/hakim memberi tawaran tertentu kepada
dilakukan Hakim pemeriksaan perkara • Asisten Koordinator/Panitera pihak berperkara.
• Hakim mengulur waktu • Asisten Hakim Agung
penetapan perkara • Pengacara/pihak yang
• Hakim melakukan tawar- berperkara
menawar putusan
2. Suap yang • Tawar-menawar putusan • Pengacara/pihak yang Pihak berperkara memberi tawaran tertentu
dilakukan pihak berperkara kepada majelis/hakim.
yang berperkara • Hakim/Majelis
3. Pengaturan Majelis • Pengaturan nomor urut • Direktur Terjadi kolusi antara Direktur MA, Asisten
yang favorable pendaftaran • Asisten Koordinator/Panitera Koordinator/panitera & Ketua Tim (intern MA)
• Hakim/Majelis dengan pihak berperkara untuk mengatur
• Pengacara/pihak yang perkara jatuh ke majelis tertentu yang favorable
berperkara (flow no. 3, 4, 5). Untuk selanjutnya tawar-
menawar perkara diserahkan pada pihak
berperkara dengan majelis/hakim.
4. Pemaksaan untuk • Pihak berperkara ditawari untuk • Hakim yang mempunyai Pihak berperkara ditawari untuk memakai jasa
memakai jasa memakai jasa pengacara hubungan istimewa dengan pengacara tertentu yang mempunyai hubungan
pengacara tertentu tertentu pengacara tertentu istimewa dengan hakim agung, biasanya adalah
yang favorable • Pengacara yang mempunyai pengacara mantan hakim agung tertentu atau
hubungan istimewa dengan pengacara yang mempunyai hubungan saudara
Hakim tertentu dengan hakim agung tertentu.
• Pihak yang berperkara
5. Pengaburan perkara • Menghilangkan data perkara • Asisten hakim Pihak berperkara mempunyai kesepakatan
• Membuat resume perkara yang • Hakim/Majelis khusus dengan asisten hakim agung yang
menguntungkan salah satu • Pengacara/pihak yang membuat resume. Resume akan dibuat untuk
pihak berperkara menguntungkan pihak berperkara yang
bersepakat dengan asisten (flow no 7, 8, 10)
6. Dikeluarkannya • Hakim menunda/menghentikan • Hakim agung Seorang hakim agung mengeluarkan “surat
“surat sakti” eksekusi suatu perkara • Pihak yang berperkara atau sakti” setelah adanya negosiasi antara hakim
pengacara dengan lawan dari pihak yang berperkara.

Selain yang disebutkan diatas terdapat dua pola lagi yaitu:


• Pemalsuan vonis
• Vonis tidak bisa dieksekusi

1
Penyerahan Perkara dalam
perkara. Max 2 amplop tertutup
minggu dengan nama
18 Akhir minggu direktorat yang
diserahkan dituju
Direktorat MA 2 Tata Usaha Biro 1 Pengadilan
Umum Tingkat
Pertama

Putusan
Putusan perkara
perkara. Max 16
1 minggu Penetapan Hari putusan
Awal bulan perkara
17 hari putusan
Max 120 Penyerahan ke Penetapan Majelis
15
perkara ketua tim Max 2 minggu
3 Asisten 4 Ketua Tim 5 Penetapan
Koordinator hari putusan
Tim 15
Majelis Penetapan
Penyerahan hari Pembuatan
Pendapat dari musyawarah. konsep
HA I & HA II Max 1 bulan putusan
Asisten Hakim 10 Ketua Majelis 11 Musyawarah 12 Panitera
Agung Majelis Pengganti
14

Resume Pendapat. Koreksi konsep


Penyerahan 7 9 Konsep putusan putusan
berkas perkara 14 13
6 Resume
Asisten Hakim 7 Hakim Agung
Agung Pembaca
Pendapat. Pertama
Max 1 bulan
Resume
8
7

Pendapat Resume
Asisten Hakim 7 Hakim Agung
9
Agung Pembaca
Pendapat. Kedua
Max 1 bulan
8

Anda mungkin juga menyukai