TENTANG
BUPATI SIAK,
BUPATI SIAK
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
BAB II
ASAS, TUJUAN DAN FUNGSI BUMDES
Bagian Pertama
Asas
Pasal 2
Bagian Kedua
Tujuan
Pasal 3
Pasal 4
BAB III
SIFAT USAHA, WILAYAH USAHA DAN JENIS USAHA
Bagian Pertama
Sifat Usaha
Pasal 5
Bagian Kedua
Wilayah Usaha
Pasal 6
(1) Lingkup wilayah kerja BUMDES pada dasarnya meliputi satu Desa atau beberapa Desa
sesuai dengan potensi ekonomi yang layak untuk dikelola atau dikembangkan secara
berdaya guna dan berhasil guna;
(2) Lingkup wilayah beberapa Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan
terlebih dahulu membentuk kerjasama antar Desa.
Bagian Ketiga
Jenis Usaha BUMDES
Pasal 7
Bagian Pertama
Pendirian
Pasal 8
Pasal 9
(1) Inisiatif pendirian BUMDES dapat berasal dari Pemerintah Desa, BPD, tokoh
masyarakat dan Lembaga Kemasyarakatan Desa;
(2) Sebelum BUMDES dibentuk terlebih dahulu dilakukan studi kelayakan yang sekurang-
kurangnya meliputi :
a. Identifikasi potensi dan kebutuhan yang di dalamnya berisi peluang, tantangan,
kekuatan dan kelemahan melalui musyawarah Desa;
b. Bentuk kelembagaan BUMDES yang disesuaikan dengan potensi Desa;
c. Jenis usaha yang tepat bagi potensi dan kebutuhan Desa;
d. Permodalan;
e. Kepengurusan dan pertanggungjawaban;
f. Pola pembagian saham dan keuntungan;
(3) Studi Kelayakan dilakukan oleh Pemerintah Desa dibantu oleh Tim Pendamping yang
ditunjuk oleh Pemerintah Kabupaten;
(4) Ketentuan lebih lanjut pendirian BUMDES diatur dalam Peraturan Desa.
Pasal 10
(1) Pembentukan BUMDES ditetapkan dengan Peraturan Desa berpedoman pada Peraturan
Perundang-undangan;
(2) Jenis-jenis usaha sebagaimana dimaksud pada Pasal 7 ayat (4) huruf a sampai c
dibentuk melalui Peraturan Kepala Desa dengan persetujuan BPD serta berpedoman
kepada Peraturan Perundang-undangan.
Bagian kedua
Permodalan
Pasal 11
Pasal 12
Pasal 13
(1) Jika modal BUMDES merupakan modal penyertaan, maka modal yang berasal dari
Pemerintah Desa sedikit-dikitnya 51 % (Lima puluh satu per seratus);
(2) Kepemilikan saham Pemerintahan Desa atas nama kelembagaan.
Bagian ketiga
Bentuk Badan Usaha
Pasal 14
(1) Bentuk badan usaha dirumuskan dan diputuskan melalui musyawarah Desa antara
Pemerintah Desa, BPD, tokoh masyarakat, lembaga pemberdayaan masyarakat, dan
dapat mengundang tenaga ahli;
(2) Pilihan bentuk Badan Usaha mengacu pada potensi Desa setempat;
(3) Mengundang ahli sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan untuk memperoleh
wawasan yang lebih mendalam terhadap potensi dan bentuk Badan Usaha yang akan
dipilih.
Pasal 15
BAB V
ORGANISASI PENGELOLAAN BUMDES
Bagian Pertama
Susunan Organisasi
Pasal 16
(1) BUMDES merupakan bagian dari sistem Pemerintahan Desa yang berada di Desa;
(2) BUMDES berada di bawah koordinasi Pemerintah Desa;
(3) Koordinasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diletakkan pada Kepala Urusan
Pembangunan yang berpedoman kepada Peraturan Desa.
Pasal 17
Bagian Kedua
Tugas, Kewajiban, dan Hak Pengurus
Pasal 18
Pasal 19
Pengurus berkewajiban :
a. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban setiap akhir tahun kepada Pemerintah
Desa;
b. Laporan kegiatan utama usaha dan perubahan selama tahun buku berjalan;
c. Laporan rincian neraca rugi laba dan penjelasan atas dokumentasi.
Pasal 20
(1) Pengurus berhak mendapat gaji dan tunjangan penghasilan yang besarannya
disesuaikan dengan kemampuan usaha;
(2) Standar besaran gaji dan tunjangan pengurus diatur lebih lanjut dalam Peraturan Desa.
Bagian Ketiga
Pemilihan dan Pemberhentian Pengurus
Pasal 21
Pasal 22
(1) Pengurus dipilih melalui musyawarah yang dihadiri oleh Pemerintah Desa, BPD, Tokoh
Masyarakat, dan Lembaga Kemasyarakatan Desa;
(2) Pengurus disahkan melalui Keputusan Kepala Desa;
(3) Tata cara pemilihan pengurus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam
Peraturan Desa.
Pasal 23
Pasal 24
Masa bakti kepengurusan 3 (tiga) tahun dan dapat dipilih kembali untuk 1 (satu) kali
periode masa jabatan.
Bagian Keempat
Pengawas
Pasal 25
Pasal 26
(1) Anggota Badan Pengawas dipilih melalui musyawarah Pemerintah Desa, BPD, Tokoh
masyarakat dan Lembaga Kemasyarakatan Desa;
(2) Tata cara pemilihan Badan Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam
Peraturan Desa;
(3) Jumlah anggota Badan Pengawas 3 (tiga) orang atau 5 (lima) orang sesuai dengan
kebutuhan;
(4) Masa bakti Badan Pengawas 5 (lima) tahun dan dapat dipilih kembali untuk 1 (satu)
kali periode masa jabatan.
Pasal 27
Pasal 28
Pasal 30
BAB VI
BAGI HASIL
Pasal 31
BAB VII
POLA HUBUNGAN KELEMBAGAAN
Bagian Pertama
Pemerintah Desa dengan Bumdes
Pasal 32
Pasal 33
Bagian Ketiga
Mekanisme Pertanggungjawaban
Pasal 34
Bagian Keempat
Audit Keuangan
Pasal 35
(1) Setiap akhir tahun anggaran dilakukan audit independen terhadap BUMDES;
(2) Hasil audit diserahkan kepada Pemerintah Desa;
(3) Tata cara penunjukan audit independen diatur lebih lanjut melalui Peraturan Desa.
BAB VIII
PENGGABUNGAN DAN PEMBUBARAN
Pasal 36
(1) Suatu Badan Usaha dapat digabung atau dibubarkan hanya apabila setelah dilakukan
audit bidang usaha yang bersangkutan tidak memenuhi kelayakan untuk diteruskan;
(2) Kelayakan sebagiamana dimaksud pada ayat (1) meliputi keuangan, usaha, potensi,
SDM, manajemen, dan kebutuhan masyarakat;
(3) Penggabungan dan/atau pembubaran setiap bidang usaha dilakukan melalui Peraturan
Kepala Desa dengan persetujuan BPD.
Pasal 37
BAB IX
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 38
BAB X
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 40
Pasal 41
Peraturan Desa sebagai pelaksana dari Peraturan Daerah ini ditetapkan paling lama 2 (dua)
tahun sejak Peraturan Daerah ini ditetapkan.
Pasal 42
Pasal 43
Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang mengenai teknis
pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.
Pasal 44
BUPATI SIAK,
H. ARWIN AS, SH
ATAS
TENTANG
1. UMUM
Sumber pendapatan Desa dapat diusahakan oleh Desa berasal dari Badan Usaha
Milik Desa, pengelolaan pasar Desa, pengelolaan kawasan wisata kala Desa,
pengelolaan galian C dengan tidak menggunakan alat berat dan sumber lainnya.
Badan Usaha Milik Desa yang selanjutnya disebut BUMDES adalah suatu
lembaga/badan perekonomian Desa yang berbadan hukum dibentuk dan dimiliki oleh
Pemerintah Desa, dikelola secara ekonomis, mandiri dan professional dengan modal
seluruhnya atau sebagian besar merupakan kekayaan Desa yang dipisahkan.
Pasal 1
Angka 1 : Cukup jelas
Angka 2 : Cukup jelas
Angka 3 : Cukup jelas
Angka 4 : Cukup jelas
Angka 5 : Cukup jelas
Angka 6 : Cukup jelas
Angka 7 : Cukup jelas
Angka 8 : Cukup jelas
Angka 9 : Cukup jelas
Angka 10 : Cukup jelas
Angka 11 : Cukup jelas
Angka 12 : Cukup jelas
Angka 13 : Cukup jelas
Pasal 2
Huruf a : Cukup Jelas
Huruf b : Cukup Jelas
Huruf c : Cukup Jelas
Huruf d : Cukup Jelas
Huruf e : Cukup Jelas
Huruf f : Cukup Jelas
Huruf g : Cukup Jelas
Huruf h : Cukup Jelas
Pasal 3
Huruf a : Cukup Jelas
Huruf b : Cukup Jelas
Huruf c : Cukup Jelas
Huruf d : Cukup Jelas
Huruf e : Cukup Jelas
Pasal 4
Huruf a : Cukup Jelas
Huruf b : Cukup Jelas
Huruf c : Cukup Jelas
Huruf d : Cukup Jelas
Huruf e : Cukup Jelas
Pasal 6
Ayat (1) : Cukup Jelas
Ayat (2) : Cukup Jelas
Pasal 7
Huruf a : Cukup Jelas
Huruf b : Cukup Jelas
Huruf c : Cukup Jelas
Huruf d : Cukup Jelas
Huruf e : Cukup Jelas
Huruf f : Cukup Jelas
Pasal 8
Huruf a : Cukup Jelas
Huruf b : Cukup Jelas
Huruf c : Cukup Jelas
Huruf d : Cukup Jelas
Huruf e : Cukup Jelas
Pasal 9
Ayat (1) : Cukup Jelas
Ayat (2)
Huruf a : Cukup Jelas
Huruf b : Cukup Jelas
Huruf c : Cukup Jelas
Huruf d : Cukup Jelas
Huruf e : Cukup Jelas
Huruf f : Cukup Jelas
Ayat (3) : Cukup Jelas
Ayat (4) : Cukup Jelas
Pasal 10
Ayat (1) : Cukup Jelas
Ayat (2) : Cukup Jelas
Pasal 11
Huruf a : Cukup Jelas
Huruf b : Cukup Jelas
Huruf c : Cukup Jelas
Huruf d : Cukup Jelas
Huruf e : Cukup Jelas
Huruf f : Cukup Jelas
Pasal 12
Ayat (1) : Cukup Jelas
Ayat (2) : Cukup Jelas
Pasal 13
Ayat (1) : Cukup Jelas
Ayat (2) : Cukup Jelas
Pasal 14
Ayat (1) : Cukup Jelas
Ayat (2) : Cukup Jelas
Ayat (3) : Cukup Jelas
Pasal 15
Huruf a : Cukup Jelas
Huruf b : Cukup Jelas
Huruf c : Cukup Jelas
Huruf d : Cukup Jelas
Pasal 16
Ayat (1) : Cukup Jelas
Ayat (2) : Cukup Jelas
Ayat (3) : Cukup Jelas
Pasal 17
Ayat (1)
Huruf a : Cukup Jelas
Huruf b : Cukup Jelas
Huruf c : Cukup Jelas
Huruf d : Cukup Jelas
Huruf e : Cukup Jelas
Ayat (2) : Cukup Jelas
Pasal 18
Huruf a : Cukup Jelas
Huruf b : Cukup Jelas
Huruf c : Cukup Jelas
Huruf d : Cukup Jelas
Huruf e : Cukup Jelas
Pasal 19
Huruf a : Cukup Jelas
Huruf b : Cukup Jelas
Huruf c : Cukup Jelas
Pasal 20
Ayat (1) : Cukup Jelas
Ayat (2) : Cukup Jelas
Pasal 21
Huruf a : Cukup Jelas
Huruf b : Cukup Jelas
Huruf c : Cukup Jelas
Huruf d : Cukup Jelas
Huruf e : Cukup Jelas
Huruf f : Cukup Jelas
Pasal 22
Ayat (1) : Cukup Jelas
Ayat (2) : Cukup Jelas
Ayat (3) : Cukup Jelas
Pasal 23
Huruf a : Cukup Jelas
Huruf b : Cukup Jelas
Huruf c : Cukup Jelas
Huruf d : Cukup Jelas
Huruf e : Cukup Jelas
Pasal 25
Huruf a : Cukup Jelas
Huruf b : Cukup Jelas
Huruf c : Cukup Jelas
Huruf d : Cukup Jelas
Huruf e : Cukup Jelas
Huruf f : Cukup Jelas
Pasal 26
Ayat (1) : Cukup Jelas
Ayat (2) : Cukup Jelas
Ayat (3) : Cukup Jelas
Ayat (4) : Cukup Jelas
Pasal 27
Huruf a : Cukup Jelas
Huruf b : Cukup Jelas
Huruf c : Cukup Jelas
Huruf d : Cukup Jelas
Huruf e : Cukup Jelas
Pasal 28
Huruf a : Cukup Jelas
Huruf b : Cukup Jelas
Huruf c : Cukup Jelas
Pasal 29
Huruf a : Cukup Jelas
Huruf b : Cukup Jelas
Huruf c : Cukup Jelas
Pasal 30
Huruf a : Cukup Jelas
Huruf b : Cukup Jelas
Huruf c : Cukup Jelas
Pasal 31
Ayat (1) : Cukup Jelas
Ayat (2) : Cukup Jelas
Ayat (3) : Cukup Jelas
Pasal 32
Ayat (1) : Cukup Jelas
Ayat (2)
Huruf a : Cukup Jelas
Huruf b : Cukup Jelas
Huruf c : Cukup Jelas
Huruf d : Cukup Jelas
Pasal 33
Huruf a : Cukup Jelas
Huruf b : Cukup Jelas
Huruf c : Cukup Jelas
Pasal 34
Ayat (1) : Cukup Jelas
Ayat (2) : Cukup Jelas
Pasal 35
Ayat (1) : Cukup Jelas
Ayat (2) : Cukup Jelas
Ayat (3) : Cukup Jelas
Pasal 36
Ayat (1) : Cukup Jelas
Ayat (2) : Cukup Jelas
Ayat (3) : Cukup Jelas
Pasal 37
Ayat (1) : Cukup Jelas
Ayat (2) : Cukup Jelas