DE PARIS
KARYA VICTOR HUGO (ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA)
AYU ANINDITA DWI LESTARI
Universitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
BAB I
PENDAHULUAN
Médiévale yang berasal dari bahasa Latin medium aevum yang berarti era
Klasik (akhir masa lampau) sampai dengan Zaman awal Modern (Adams,
peradaban Romawi, yaitu pada akhir abad III hingga abad XVI, yaitu ketika
terjadi perpecahan dalam kekuasaan Gereja yang disusul dengan masa Revolusi
terdapat tiga golongan kelas sosial, yaitu golongan pejuang atau ksatria, golongan
petani, dan golongan rohaniawan. Pembagian strata inilah yang kemudian menjadi
2011:137). Adanya perbedaan kelas atau golongan yang telah disebutkan, pada
disebabkan oleh perbedaan hak dan fasilitas yang mereka peroleh. Golongan atas
1
KEKUASAAN AGAMA PADA MASA ABAD KEGELAPAN DI PRANCIS DALAM NOVEL NOTRE-DAME
DE PARIS
KARYA VICTOR HUGO (ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA)
AYU ANINDITA DWI LESTARI
Universitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
fief2, atau imunitas3. Sementara itu golongan bawah selalu dijadikan objek
didominasi oleh sebuah rezim kekuasaan yang sangat kuat, yaitu rezim gereja.
Segala aspek kehidupan diatur oleh gereja. Kekuasaan absolut yang dimiliki
Para rohaniawan hidup dengan bergelimang harta dan selalu haus kekuasaan.
Uskup sebagai pemimpin gereja hidup layaknya raja. Gereja memiliki otoritas
penuh atas segala bidang kehidupan, termasuk mengontrol jalannya sistem hukum
dan politik pada masa itu. Otoritas gereja dapat menjatuhkan hukuman apapun
pada siapa saja, bahkan hukuman mati sekalipun. Para pemuka agama kerap
(Wongso, 2010: 76-79). Pastor sebagai bapak suci, kawin atau hidup bersama
perempuan di luar nikah. Sejumlah uskup merampas harta orang (Lebrun &
gereja dan para pemuka agama lambat laun menimbulkan kritik dan
1
Bentuk kepemilikan harta tanah dan bangunan. Harta tersebut dapat dikelola langsung atau
diserahkan kepada petani untuk disewakan dengan memberikan pungutan iuran wajib. Pemilik
harta ini berasal dari komunitas keagamaan atau bangsawan, mereka berhak mengadili dan
mengawasi para petani yang menyewa tanah mereka.
2
Pemberian harta pemilik kepada bawaahannya untuk imbalan atas kewajiban yang telah ia
berikan. Pemberian tersebut berupa tanah atau kastil, kadang juga berupa hak atau pendapatan.
3
Hak istimewa yang dianugerahkan kepada komunitas tertentu, biasanya rohaniawan yang
memiliki tanah luas. Dengan hak ini, komunitas tersebut dibebaskan dari segala pengawasan yang
ada, seperti pajak, pengadilan, dsb.
4
Disarikan dari Jean Capentier & François Lebrun, Sejarah Prancis ( Jakarta:KPG, 2011).
2
KEKUASAAN AGAMA PADA MASA ABAD KEGELAPAN DI PRANCIS DALAM NOVEL NOTRE-DAME
DE PARIS
KARYA VICTOR HUGO (ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA)
AYU ANINDITA DWI LESTARI
Universitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
dilakukan dengan berbagai macam cara, salah satunya melalui karya sastra.
Karya sastra adalah seni kreatif yang menggunakan manusia dan segala
menyampaikan suatu gagasan atau sistem berpikir, tetapi juga merupakan media
untuk menampung gagasan atau sistem berpikir manusia. Karya sastra dalam
2004: 41).
yang juga paling luas, dan bahasa novel merupakan bahasa sehari-hari yang paling
terhadap suatu kondisi yang dianggap kurang benar dalam sebuah kehidupan
sosial. Meskipun demikian, cerita dalam novel tentu tidak sepenuhnya asli, hal
imajinasi. Salah satu novel yang memuat tentang kritik terhadap rezim kekuasaan
3
KEKUASAAN AGAMA PADA MASA ABAD KEGELAPAN DI PRANCIS DALAM NOVEL NOTRE-DAME
DE PARIS
KARYA VICTOR HUGO (ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA)
AYU ANINDITA DWI LESTARI
Universitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
gereja pada masa Abad Pertengahan adalah novel Notre-Dame de Paris karya
Victor Hugo.
besar, Victor Hugo juga dikenal sebagai aktivis dan kritikus. Dalam perjalanan
dengan hak asasi manusia dan keadilan. Ia juga menolak keras hukuman mati.
diasingkan selama dua puluh tahun. Selama itu pula lah, ia menghasilkan
sejumlah karya sastra berupa puisi, drama, dan novel. Beberapa karya puisinya
seperti kumpulan puisi Odes et Poésies Diverses (1822) berhasil menarik simpati
(1831), Les Voix Intérieurs (1828) dan Les Rayons et Les Ombres (1840).
Hernani (1830), Le Roi S’amuse (1832), Marie Tudor (1833), dan Ruy Blas
(1838). Karya novelnya yang juga sangat populer di dunia adalah Notre-Dame de
Paris (1831) dan Les Misérables (1862). Tidak hanya novel saja, kumpulan
5
Sebuah aliran seni intelektual dari Eropa. Aliran ini muncul sebagai salah satu reaksi terhadap
revolusi industri yang ingin melepaskan diri dari norma-norma kebangsawanan yang mengekang
kebebasan berekspresi. Dalam karya sastra, aliran ini lebih menekankan ungkapan sebuah
perasaan sebagai dasar perwujudan pemikiran pengarang, sehingga pembaca dapat tersentuh
emosinya setelah membaca ungkapan perasaannya.
4
KEKUASAAN AGAMA PADA MASA ABAD KEGELAPAN DI PRANCIS DALAM NOVEL NOTRE-DAME
DE PARIS
KARYA VICTOR HUGO (ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA)
AYU ANINDITA DWI LESTARI
Universitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
Beberapa karya Victor Hugo berisi tentang isu-isu politik dan sosial. Hal
tersebut tampak dalam salah satu karya novelnya yang berjudul Notre-Dame de
Paris, sebuah novel yang dianggap sebagai maha karya terpenting pada masa itu.
Novel Notre-dame de Paris ditulis pada tahun 1831, merupakan salah satu karya
yang sangat terkenal dan fenomenal dalam kesastraan Prancis. Novel tersebut juga
mendapat sambutan yang luar biasa di dunia. Hal tersebut terbukti dari munculnya
difilmkan sebanyak sepuluh kali versi layar perak, empat kali untuk versi televisi,
agama yang terjadi pada masa Abad Pertengahan. Dalam novel tersebut,
kesucian dan kealiman Claude Frollo sebagai Wakil Uskup disandingkan dengan
5
KEKUASAAN AGAMA PADA MASA ABAD KEGELAPAN DI PRANCIS DALAM NOVEL NOTRE-DAME
DE PARIS
KARYA VICTOR HUGO (ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA)
AYU ANINDITA DWI LESTARI
Universitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
menjaga kesuciannya dan jauh dari perempuan, ternyata tokoh Claude Frollo
Hal-hal yang dianggap tabu dan tidak mungkin untuk dilakukan oleh orang alim,
yang terjadi pada masa Abad Pertengahan. Hal tersebut dapat dilihat melalui
penggambaran tradisi La fête des Fous atau festival kaum dungu yang begitu
ironis. La fête des Fous merupakan sebuah festival yang sangat populer di Eropa,
khususnya Prancis pada Abad Pertengahan. Festival ini merupakan sebuah parodi
yang ditujukan kepada para petinggi gereja yang kerap berebut kekuasaan dengan
raja. Stereotip alim dan suci yang direpresentasikan para pemimpin agama beserta
zaman itu dengan menggunakan media sastra yang berupa novel. Sastra adalah
lembaga sosial yang menggunakan bahasa sebagai medium dan bahasa yang
digunakan merupakan ciptaan sosial. Sebuah karya sastra tidak begitu saja turun
dari langit (Damono, 1984:1). Selalu ada hubungan antara sastrawan, sastra, dan
masyarakat. Untuk itu, karya sastra kerap digunakan pengarang sebagai alat untuk
6
KEKUASAAN AGAMA PADA MASA ABAD KEGELAPAN DI PRANCIS DALAM NOVEL NOTRE-DAME
DE PARIS
KARYA VICTOR HUGO (ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA)
AYU ANINDITA DWI LESTARI
Universitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
1.2 Permasalahan
yang kerap menjadi polemik dalam masyarakat. Salah satu novel yang
Victor Hugo. Novel Notre-Dame de Paris merupakan sebuah novel sejarah yang
hal ini adalah kekuasaan gereja dan pemuka agama yang ada di dalamnya. Pada
umumnya, gereja adalah sebuah lembaga keagamaan yang dinilai sakral, suci,
terpercaya, dan jauh dari segala sesuatu yang bersifat negatif. Akan tetapi dalam
yang unik. Teknik yang digunakan adalah teknik reflektif, yaitu suatu teknik
melalui sifat dan karakter tokoh dalam cerita. Untuk dapat memahami pesan yang
reflektif tersebut.
tersebut juga digunakan pengarang sebagai cara untuk menyampaikan ide dan
7
KEKUASAAN AGAMA PADA MASA ABAD KEGELAPAN DI PRANCIS DALAM NOVEL NOTRE-DAME
DE PARIS
KARYA VICTOR HUGO (ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA)
AYU ANINDITA DWI LESTARI
Universitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
pesan kepada pembaca. Teknik dan gaya bahasa yang digunakan pengarang dapat
Terdapat dua tujuan dalam penelitian ini, yaitu tujuan teoritis dan tujuan
praktis. Tujuan teoritis adalah tujuan yang berkaitan dengan pengembangan ilmu
beserta pengaruhnya saat rezim gereja berlangsung pada masa Abad Pertengahan
8
KEKUASAAN AGAMA PADA MASA ABAD KEGELAPAN DI PRANCIS DALAM NOVEL NOTRE-DAME
DE PARIS
KARYA VICTOR HUGO (ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA)
AYU ANINDITA DWI LESTARI
Universitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
Lord Acton, serta teori teokrasi St. Agustinus. Penelitian ini juga bertujuan untuk
Tujuan praktis penelitian ini dimaksudkan untuk dapat menjadi salah satu
begitu luas dan beragam, sehingga teori-teori yang diterapkan dalam penelitian ini
Sebelum penelitian ini dilakukan, salah satu tahap yang harus dilalui ialah
melakukan tinjauan atau studi pustaka terhadap objek material penelitian yaitu
novel Notre-Dame de Paris serta objek formal penelitian, yaitu kekuasaan. Hal ini
dilakukan untuk menghindari plagiarisme dalam sebuah penelitian. Selain itu, hal
tersebut juga dimaksudkan untuk mengetahui topik-topik apa yang sudah pernah
9
KEKUASAAN AGAMA PADA MASA ABAD KEGELAPAN DI PRANCIS DALAM NOVEL NOTRE-DAME
DE PARIS
KARYA VICTOR HUGO (ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA)
AYU ANINDITA DWI LESTARI
Universitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
novel tersebut yaitu Esmeralda. Kemudian pada tahun 2011, Olav Iban juga
melakukan penelitian terhadap novel ini dengan judul Aspek Arsitektur dan
dan karakter gender salah satu tokoh laki-laki yang bernama Quasimodo.
Selanjutnya di tahun 2012, Nurma Dwi Aprilia menulis sebuah skripsi yang
penelitian lebih membahas pada aspek-aspek tokoh beserta konflik yang ada pada
menggunakan objek formal ini juga sudah pernah dilakukan. Pada tahun 2011,
10
KEKUASAAN AGAMA PADA MASA ABAD KEGELAPAN DI PRANCIS DALAM NOVEL NOTRE-DAME
DE PARIS
KARYA VICTOR HUGO (ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA)
AYU ANINDITA DWI LESTARI
Universitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
perempuan. Teori kekuasaan yang digunakan adalah teori kekuasaan dari Foucault
mengenai kekuasaan yang berjudul Relasi Kekuasaan dalam Novel Les Trois
French and Raven serta teori Social Dominance Orientation sebagai landasan
dominasi kekuasaan yang dilakukan oleh tokoh kardinal dalam novel Les Trois
Mousquetaires.
Dari pengamatan hasil tinjauan pustaka yang telah dilakukan, dapat ditarik
beberapa kali dilakukan. Hal ini tidak mengherankan mengingat novel Notre-
Dame de Paris merupakan novel klasik yang sangat populer dan memiliki cerita
yang sangat kompleks yang dapat banyak diteliti dan dikaji dengan berbagai
11
KEKUASAAN AGAMA PADA MASA ABAD KEGELAPAN DI PRANCIS DALAM NOVEL NOTRE-DAME
DE PARIS
KARYA VICTOR HUGO (ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA)
AYU ANINDITA DWI LESTARI
Universitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
Untuk itu, penelitian ini akan menggunakan teori sosiologi sastra Alan
sebagai landasan dalam menganalisis permasalahan yang ada pada novel Notre-
Dame de Paris.
sebuah karya sastra tidak begitu saja turun dari langit (Damono, 1984:1). Selalu
ada hubungan antara sastrawan, sastra, dan masyarakat. Sosiologi sastra melihat
bahwa sastra bersifat reflektif, yakni sastra sebagai cermin kehidupan masyarakat.
content, is animated by a profound social concern, and this is true of even the
mengartikan bahwa seperti apa bentuk karya sastra baik fantastis maupun mistis,
tetap akan besar perhatiannya terhadap fenomena sosial. Dapat dikatakan karya
12
KEKUASAAN AGAMA PADA MASA ABAD KEGELAPAN DI PRANCIS DALAM NOVEL NOTRE-DAME
DE PARIS
KARYA VICTOR HUGO (ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA)
AYU ANINDITA DWI LESTARI
Universitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
kehidupan manusia yang tidak lepas dari akar masyarakatnya, sehingga sastra
zaman, karena isi karya sastra tersebut terbentuk oleh situasi sosial suatu periode
tertentu, meskipun selalu ada aspek imajinasi dan manipulasi dalam sastra.
masyarakat, meskipun demikian sastra tetap diakui sebagai ilusi atau khayalan
concept of literature a social referent is, however, perfectly viable since it takes
into account the writer’s active concern to understand hid society” (Hall,
1979:32). Bukan berarti sastra adalah jiplakan langsung dari kenyataan, namun
dan intuisi.
Swingewood juga mengatakan hal yang senada, bahwa karya sastra tidak dapat
lepas dari realitas sosial yang terjadi dalam masyarakat. Dalam teorinya,
(1) “The most popular perspective adopts the documentary aspect of literatury,
arguin that is provides a mirror to the age” penelitian yang memandang karya
sastra sebagai dokumen sosial atau cermin zaman yang di dalamnya merupakan
13
KEKUASAAN AGAMA PADA MASA ABAD KEGELAPAN DI PRANCIS DALAM NOVEL NOTRE-DAME
DE PARIS
KARYA VICTOR HUGO (ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA)
AYU ANINDITA DWI LESTARI
Universitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
refleksi situasi pada masa sastra itu diciptakan; (2) “The second approach to a
literary sociology moves aways from the emphasis to the social situation of the
writer” penelitian yang memandang sastra sebagai cermin situasi sosial penulis
atau pengarangnya; dan (3) “A third perspective, one demanding a high level of
skills, attempts to trace the ways in which a work of literature is actually received
ini akan menggunakan teori sosiologi sastra Alan Swingewood. Lebih khususnya,
sosiologi sastra dengan perspektif yang ketiga, yaitu bahwa karya sastra memang
mengenai kekuasaan agama yang terjadi pada masa Abad Pertengahan di Prancis.
kekuasaan agama yang terjadi ketika rezim gereja berkuasa pada masa Abad
mendeskripsikan kesuciannya.
diperkuat oleh pendapat K.M. Saini dalam bukunya Protes Sosial dalam Sastra.
14
KEKUASAAN AGAMA PADA MASA ABAD KEGELAPAN DI PRANCIS DALAM NOVEL NOTRE-DAME
DE PARIS
KARYA VICTOR HUGO (ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA)
AYU ANINDITA DWI LESTARI
Universitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
setuju dengan kekuasaan di suatu rezim tertentu, alhasil muncullah karya yang
bertema demikian. Ini berarti bahwa karya sastra tersebut menjadi penentang
zaman dan aturan yang keliru. Lebih jauh lagi, karya sastra dibuat seakan-akan
mengolok-olok atau mengejek kehidupan. Dalam hal ini, pengarang sangat mahir
memainkan ironi, paradoks, parodi ke dalam karya sastranya. Untuk itu, karya
sastra seperti ini tanggap terhadap perkembangan situasi yang menindas (Saini
Dewasa ini, kekuasaan telah menjadi suatu istilah yang sangat populer dan kerap
dijadikan topik dalam berbagai isu-isu politik dan sosial. Konsep mengenai
kekuasaan memiliki arti yang sangat luas dan beragam. Akan tetapi, secara umum
15
KEKUASAAN AGAMA PADA MASA ABAD KEGELAPAN DI PRANCIS DALAM NOVEL NOTRE-DAME
DE PARIS
KARYA VICTOR HUGO (ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA)
AYU ANINDITA DWI LESTARI
Universitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
sedemikian rupa sehingga tingkah laku itu menjadi sesuai dengan keinginan dan
macam keinginan dan tujuan yang ingin sekali dicapainya. Untuk itu ia sering
merasa perlu untuk memaksakan kemampuannya atas orang atau kelompok lain
berlangsung, ketika itu pula terjadi proses menguasai dan dikuasai. Artinya, ada
yang melaksanakan kuasa (penguasa) dan ada yang dikuasai atau menjadi objek
penguasa. Hubungan antara penguasa dan yang dikuasai ini secara otomatis akan
Dilihat dari asalnya, sumber kekuasaan dapat berasal dari berbagai macam
kekuasaan yang dapat ditemukan dalam ilmu sosial. Salah satu tokoh yang
adalah Lord Acton. Bernama asli John Emerich Edward Dalberg-Acton, ia adalah
16
KEKUASAAN AGAMA PADA MASA ABAD KEGELAPAN DI PRANCIS DALAM NOVEL NOTRE-DAME
DE PARIS
KARYA VICTOR HUGO (ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA)
AYU ANINDITA DWI LESTARI
Universitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
pengaruh dan akibat kekuasaan seseorang yang memiliki kuasa tidak terbatas. Hal
tends to corrupt, and absolute power corrupts absolutely. Great men are almost
always bad men” (Figgis and Laurence, 1907:504). Manusia yang memiliki
akan merasa bahwa dirinya adalah seorang ‘Dewa’ yang dapat berkuasa dan
17
KEKUASAAN AGAMA PADA MASA ABAD KEGELAPAN DI PRANCIS DALAM NOVEL NOTRE-DAME
DE PARIS
KARYA VICTOR HUGO (ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA)
AYU ANINDITA DWI LESTARI
Universitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
pihak yang berada dalam kekuasaannya. Demikian pula dalam novel Notre-Dame
Visigoth dan Alarik (Suhelmi, 2001:74). Bangsa Romawi yang begitu adidaya
Romawi pada saat itu seperti menganalogikan kejatuhan negara adidaya Amerika
negara dan hukum seketika digantikan dengan ajaran yang selalu ditinjau dari segi
18
KEKUASAAN AGAMA PADA MASA ABAD KEGELAPAN DI PRANCIS DALAM NOVEL NOTRE-DAME
DE PARIS
KARYA VICTOR HUGO (ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA)
AYU ANINDITA DWI LESTARI
Universitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
wadah institusi, dikepalai oleh Paus yang dianggap sebagai wakil Tuhan untuk
Pertengahan menyatakan bahwa, asal atau sumber kekuasaan adalah dari Tuhan
(Soehino, 2005: 149-150). Segala sesuatu yang ada di dunia, termasuk negara ada
atas kehendak Tuhan. Segala-galanya harus tunduk terhadap perintah Tuhan, jika
bahwa posisi negara berada di bawah Gereja. Gereja dinilai lebih sakral dan
mencampuri urusan gereja. Dengan status dan posisi yang seperti ini, keabsahan
Salah satu pemikir politik agama ini adalah Santo Agustinus. Seorang
Bapa Gereja yang hidup pada tahun 354 - 430 M. Melalui pandangan-
pandangannya, ia menulis sebuah buku yang berjudul De Civita te Dei yang berisi
tentang Negara Tuhan. Menurut Agustinus, kedudukan gereja yang dipimpin oleh
seorang Paus lebih tinggi dibanding kedudukan negara yang dipimpin oleh Raja.
Negara yang ada di dunia hanya merupakan suatu organisasi yang mempunyai
19
KEKUASAAN AGAMA PADA MASA ABAD KEGELAPAN DI PRANCIS DALAM NOVEL NOTRE-DAME
DE PARIS
KARYA VICTOR HUGO (ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA)
AYU ANINDITA DWI LESTARI
Universitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
yang diperintah oleh raja, dan gereja yang dikepalai oleh Paus. Pada waktu itu
Gereja memiliki perangkat dan perlengkapan yang sama seperti yang dimiliki oleh
sebagainya. Keduanya, baik perangkat negara maupun gereja, memiliki sifat yang
mengikat dan jika tidak ditaati akan diberikan sanksi-sanksi tertentu. Mulai saat
semakin absolut. Mulanya gereja dan Paus hanya mengurusi urusan keagamaan
Pertengahan Prancis dengan menerapkan teori kekuasaan Lord Acton serta teori
beserta akibatnya yang terjadi pada masa Abad Pertengahan. Pengumpulan data-
terhadap satu permasalahan dan tidak melebar ke aspek lain. Selain itu,
20
KEKUASAAN AGAMA PADA MASA ABAD KEGELAPAN DI PRANCIS DALAM NOVEL NOTRE-DAME
DE PARIS
KARYA VICTOR HUGO (ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA)
AYU ANINDITA DWI LESTARI
Universitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
peneliti lain yang ingin meneliti novel Notre-Dame de Paris dari aspek yang
berbeda.
metode kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang sifatnya alamiah dan
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang,
perilaku, atau data-data lainnya yang dapat diamati oleh peneliti (Sangidu,
2007:7). Untuk itu, penelitian ini akan diteliti secara sistematis sesuai dengan
langkah-langkahnya.
primer.
formal penelitian.
Sosiologi Sastra dari Alan Swingewood, teori Kekuasaan dari Lord Acton
21
KEKUASAAN AGAMA PADA MASA ABAD KEGELAPAN DI PRANCIS DALAM NOVEL NOTRE-DAME
DE PARIS
KARYA VICTOR HUGO (ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA)
AYU ANINDITA DWI LESTARI
Universitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
cara mengutip.
(Basalamah, 1996:2).
Bab I berisi pendahuluan yang terdiri dari (1) latar belakang, (2)
permasalahan, (3) rumusan masalah, (4) tujuan penelitian, (5) tinjauan pustaka,
22
KEKUASAAN AGAMA PADA MASA ABAD KEGELAPAN DI PRANCIS DALAM NOVEL NOTRE-DAME
DE PARIS
KARYA VICTOR HUGO (ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA)
AYU ANINDITA DWI LESTARI
Universitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
(6) landasan teori, (7) ruang lingkup penelitian, (8) metode pengumpulan dan
Bab II merupakan pembahasan yang disajikan dalam tiga subbab, yaitu (1)
Bab III berisi kesimpulan yang disertakan pula résume, daftar pustaka dan
lampiran.
23