Anda di halaman 1dari 2

INFEKSI LUKA OPERASI

(ILO)

A. Definisi
Infeksi luka operasi (ILO) atau Surgical Site Infekction (SSI) adalah infeksi
pada luka operasi atau organ/ruang yang terjadi dalam 30 hari pasca operasi.
Sumber bakteri ILO dapat berasal dari pasien, dokter dan tim, lingkungan, dan
termasuk juga instrumentasi.

B. Etiologi
Faktor-faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka:
1. Usia
2. Nutrisi
3. Infeksi
4. Sirkulasi (hipovolemia) dan oksigenasi
5. Hematoma
6. Iskemia
7. Diabetes
8. Keadaan luka
9. Obat

Faktor-faktor yang mempengaruhi infeksi luka operasi adalah:


1. Lamanya waktu tunggu pre operasi di rumah sakit
2. Teknik septik antispetik

C. Manifestasi Klinis
Klasifikasi SSI menurut The National Nosokomial Surveillance Infection
(NNIS) terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
1. Superficial Incision SSI (ITP Superfisial), merupakan infeksi yang terjadi pada
kurun waktu 30 hari pasca operasi dan infeksi tersebut hanya melibatkan kulit
dan jaringan subkutan pada tempat insisi dengan setidaknya ditemukan salah
satu tanda sebagai berikut:
a. Terdapat cairan purulen
b. Ditemukan kuman dari cairan atau tanda dari jaringan superficial
c. Terdapat minimal satu dari tanda-tanda inflamasi
d. Dinyatakan oleh ahli bedah atau dokter yang merawat

2. Deep Insicional SSI (ITP Dalam), merupakan infeksi yang terjadi dalam kurun
waktu 30 hari pasca operasi jika tidak menggunakan implan atau dalam kurun
waktu 1 tahun jika terdapat implan dan infeksi tersebut memang tampak
berhubungan dngan operasi dan melibatkan jaringan yang lebih dalam pada
tempat insisi dengan setidanya terdapat salah satu tandasebagai berikut:
a. Keluar cairan purulen dari tempat insisi
b. Dehidensi dari fasia atau dibebaskan oleh ahli bedah karena ada tanda
inflamasi
c. Ditemukan abses pada reoperasi, PA atau radiologis
d. Dinyatakan infeksi oleh ahli bedah atau dokter yang merawat.

D. Komplikasi
1. Infeksi
2. Perdarahan
3. Dehiscence, yaitu terbukanya lapisan luka partial atau total
4. Eviscerasi, yaitu keluarnya pembuluh melalui daerah irisan
5. Keloid dan jaringan parut hipertropi

E. Penatalaksanaan
1. Pembersihan luka, terdiri dari memilih cairan yang tepat untuk membersihkan
luka.
2. Balutan, menggunakan balutan yang tepat perlu disertai pemahaman tentang
penyembuhan luka, apabila balutan tidak sesuai dengan karakteristik luka,
maka balutan tersebut dapat mengganggu penyembuhan luka.
3. Kondisi stabil, jika kondisi pasien stabil perawat mengkaji luka untuk
menentukan kemajuan penyembuhan luka yang dialami oleh pasien
4. Sterilisasi, kecepatan penyembuhan luka tergantung dari steril permukaan kulit
selama proses pembersihan luka sebelum pembalutan dan kecepatan
membunuh mikroorganisme pada pemberian teknik antiseptik.

Anda mungkin juga menyukai