Bab 3 THT Limfa TB
Bab 3 THT Limfa TB
LAPORAN KASUS
1. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. T
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 56 tahun
Agama : Islam
Suku bangsa : Jawa
Status marital : menikah
Pendidikan : SMA
Alamat : Jln Abdi Kencana Rt 21
No. Rekam Medis : 085012
Tanggal masuk RS : 27-07-2019
Tanggal pemeriksaan : 27-07-2019
2. ANAMNESIS : Autoanamnesa
29
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Riwayat trauma pada 3 bulan yang lalu. Riwayat Hipertensi maupun diabetes
mellitus disangkal. Riwayat kelemahan pada anggota gerak sebelumnya disangkal.
RIWAYAT KELUARGA
Riwayat hipertensi, alergi maupun diabetes mellitus disangkal.
3. PEMERIKSAAN FISIK
STATUS GENERALIS
Keadaan umum : Pasien tampak sakit berat
Kesadaran / GCS : somnolen / E3V5M6
Tanda – tanda vital
Tekanan darah : 70/50 mmHg
Nadi : 60 x / menit
Pernapasan : 22 x / menit
Suhu : 36,5 0C
Kepala : Normochepal
Wajah simetris, tidak tampak nyeri, tidak tampak luka
Palpasi dan perkusi sinus frontalis dan maksilaris tidak
menimbulkan nyeri.
Mata : Struktur okular eksterna simestris, tidak ada lesi.
Conjungtiva anemis -/-; Sklera ikterik -/-, orthoforia
Pupil bulat, isokor, 3mm / 3mm
Visus baik ( lebih dari 1/60 )
Hidung : Struktur hidung externa di tengah
Cavitas nasal dalam batas normal, tidak terdapat perdarahan pada
hidung
Mulut : Mukosa oral tampak basah
30
Uvula di tengah, lidah tidak terdapat deviasi
Telinga : Struktur telinga eksterna simetris, tidak ada jejas,sekret -/-
STATUS NEUROLOGIS
Kesadaran : GCS = E3 V5 M6 (14)
Pemeriksaan Nervi
Cranialis
1. N I. Olfaktorius
o ND: DBN
31
o NS: DBN
2. N II. Optikus
o Pemeriksaan visus DBN
o Pemeriksaan buta warna (tidak dilakukan)
o Pemeriksaan lapang pandang DBN
o Pemeriksaan Funduscopy (tidak dilakukan)
Kesan Tidak tampak kelainan
3. N III. Okulomotorius
o Inspeksi kelopak untuk ptosis : tidak terdapat ptosis di kedua mata
o Inspeksi pupil
OD: 4 mm
OS: 4 mm
4. N IV. Trokealis
OD: DBN
OS: DBN
Kesan Tidak tampak kelainan
5. N V. Trigeminal
o Sensorik
32
V1 (opthalmik) : DBN + Refleks kornea DBN
V2 (maksilar) : DBN
V3 (mandibular) : DBN
o Motorik
Menggigit : DBN
Membuka Rahang : DBN
Kesan Tidak tampak kelainan
6. N VI. Abdusen
o OD: DBN
o OS: DBN
Kesan Tidak tampak kelainan
7. N VII. Fasialis
o Sensorik : Pengecapan 2/3 anterior lidah : DBN
o Motorik
Mengangkat alis : DBN
Mengernyitkan alis : DBN
Memejamkan mata : DBN
Meringis : DBN
Menggembungkan pipi : DBN
Mencucu : DBN
Kesan Parese N.VII Dextra Central
8. N VIII. Vestibulokoklear
o Vestibule
Nystagmus : DBN
Tes Romberg : tidak dilakukan
Tandem : tidak dilakukan
Post-pointing : DBN
o Koklear
Gesekan jari (AS/AD) : tidak dilakukan
Rinne : tidak dilakukan
33
Weber : tidak dilakukan
Kesan Tidak tampak kelainan
9. N IX. Glosofaringeal
o Sensorik : Pengecapan 1/3 posterior lidah (tidak dilakukan)
o Motorik
Tidak ada disfonia atau afonia
Refleks menelan: DBN
Kesan Tidak tampak kelainan
10. N X. Vagus
o Inspeksi uvula : DBN
o Refleks muntah (tidak dilakukan)
Kesan Tidak tampak kelainan
Pemeriksaan Motorik
Massa otot
D S
Eutrophy Eutrophy
Eutrophy Eutrophy
Tonus
D S
34
Hipertoni hipertoni
hipertoni Hipertoni
Kekuatan
D S
0000 0000
0000 0000
Refleks fisiologis
D S
BPR -1 -1
TPR -1 -1
PTR -1 -1
ACR -1 -1
Refleks patologis
D S
Hofman - -
Trommer - -
Babinsky - -
Chaddok - -
Oppenheim - -
Klonus
D S
Patella - -
Achiles - -
35
Pemeriksaan : Rangsang raba : Sisi
Sensorik Latrak
bahu
Rangsang nyeri : Bahu
Rangsang suhu : -/-
Propioseptif : -/-
Diskriminasi 2 titik : -/-
4. RESUME
Seorang laki-laki 56 tahun datang dengan keluhan
mengalami kelumpuhan pada kedua tungkai atas dan bawah setelah
mengalami Kejatuhan sawit 1 hari yll. Terdapat pingsan 1 kali
selama kurang dari 1 menit tanpa muntah maupun penurunan
kesadaran, tidak terdapat hilang ingatan. Pasien tidak ada riwayat
penyakit lain.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan kelumpuhan pada kedua
tungkai atas bawah beserta penurunan rasa raba pada kedua tungkai
atas bawah mulai dari bawah leher dan bahu medial hingga telapak
kaki dan tidak terdapat rangsang meningeal pada tungkai kiri.
5. DIAGNOSIS
Diagnosis Kerja
36
Klinis : Tetraplegia, hipestesi
Topis : Medula Spinalis C5 lesi setinggi vertebra
Cervikal 5
Etiologi : Trauma
6. PEMERIKSAAN ANJURAN
Pemeriksaan darah lengkap untuk mengevaluasi perjalanan
terapi
Foto Rontgen thorax AP
CT SCAN tulang belakang (servikal) untuk melihat letak lesi
secara akurat.
7. TATALAKSANA
Umum
Penatalaksanaan TTV
Keseimbangan cairan, elektrolit, gizi
Mobilisasi, miring kanan dan kiri, fleksi ekstensi kedua
tungkai bawah
Konsultasi ahli bedah syaraf
Konsultasi ahli bedah ortopedi
Khusus
Non-farmakologis:
Rehabilitasi. Meningkatkan kemandirian dan rehabilitasi sosial
Neck collar.
Edukasi
o Agar terus dilakukan mobilisasi agar tidak terjadi kekakuan
sendi
Farmakologis:
Obat-obatan Neurotropik
Obat-obatan analgetik
PPI
Kortikosteroid dosis tinggi
37
8. PROGNOSIS
Quo ad vitam : dubia ad malam
Quo ad functionam : dubia ad malam
Quo ad sanationam : dubia ad malam
4. PEMERIKSAAN PENUNJANG
HEMATOLOGI
MCV.MCH.MCHC
38
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
HITUNG JENIS
SGOT - 10 -37
SGPT - 10 – 42
Albumin - 3,5-5
Ureum 40 15-39
39
5. RESUME
Nama : Tn. T
Uraian :
Pasien datang ke RSUD DHAAN dengan keluhan mengalami kelumpuhan pada kedua tungkai
sejak 1 hari yang lalu. Keluhan dialami pasien setelah pasien mengalami kejatuhan buah sawit, kira-
kira dengan berat 25kg dengan ketinggian 2,5-3 meter. Pasien saat kejadian masih ingat, tidak ada mual
Sempat pingsan kurang lebih 1 menit, merasa nyeri kepala, muntah disangkal. Pasien tersadar saat
dilakukan evakuasi. Saat tersadar pasien tidak dapat menggerakkan kakinya dan tidak dapat merasakan
tangan dan kedua kakinya mulai dari selangkangan ke bawah dan tidak dapat merasakan ingin BAB
maupun BAK sejak dari kejadian. Setelah kejadian pasien tidak dapat bernapas dengan baik dan pasien
mengalami sesak. Riwayat minum – minuman keras maupun obat penenang disangkal.
Pemeriksaan Fisik :
Tanda Vital
TD : 70/50 mmHg
HR : 60 x/menit
40
RR : 22 x/menit
T : 36,8 ‘C
Massa otot
D S
Eutrophy Eutrophy
Eutrophy Eutrophy
Tonus
D S
Hipertoni hipertoni
hipertoni Hipertoni
Kekuatan
D S
0000 0000
0000 0000
Refleks fisiologis
D S
BPR -1 -1
TPR -1 -1
PTR -1 -1
ACR -1 -1
Refleks patologis
D S
Hofman - -
41
Trommer - -
Babinsky - -
Chaddok - -
Oppenheim - -
Klonus
D S
Patella - -
Achiles - -
42
6. DIAGNOSA
Dari IGD:
inj.atropin 2 ampul.
Inj.metylprednisolon 30mg/kgbb
Inj.omeprazole 40
Inj.mecobalamin 1 amp
i. Cek darah.
9. PROGNOSIS
43
Quo ad sanationam : dubia ad malam
V. Diagnosa Kerja
- PT =-
- APTT =-
- Hb = 14,2 gr%
- SGOT = - u/l
- SGPT = - u/l
- Ureum = 40 mg/dl
-Na/K/Cl =-/-/-
- Radiologi : Thorax
44
45
46
Kesan CT SCAN :
- Tak tampak perdarahan intracranial
- Tak tampak tanda-tanda peningkatan intracranial
- Burst fracture anterior dan posterior element vertebra C5 disertai retropulsi
ke columna spinalis, mengarah spinal cord injury High grade
- Fissura pada corpus vertebra C4 dan C6
Kesan CXR : - dalam batas normal
VII. Penatalaksanaan
Dari IGD:
inj.atropin 2 ampul.
Inj.metylprednisolon 30mg/kgbb
Inj.omeprazole 40
Inj.mecobalamin 1 amp
47