Anda di halaman 1dari 4

1.

Pendekatan Saintifik
Mutholib, Pendekatan saintifik adalah pendekatan Kesimpulan :
Sujadi, & pembelajaran yang dirancang secara Pendekatan saintifik
Subanti (2017) sistematis untuk mendapatkan peserta didik adalah pendekatan dalam
yang mampu membangun konsep atau proses pembelajaran yang
prinsip melalui langkah-langkah ilmiah, yang meliputi lima pengalaman
terdiri dari mengamati, menanya, melakukan belajar pokok yaitu,
percobaan, mengasosiasi dan mengamati, menanya,
mengkomunikasikan. mengumpulknn informasi,
Hosnan (2014) Pendekatan saintifik adalah proses mengasosiasi, serta
pembelajaran yang dirancang mengkomunikasikan.
sedemikianrupa agar peserta didik secara
aktif mengkonstruk konsep, hukum atau
prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati
(untuk mengidentifikasi atau menemukan
masalah), merumuskan masalah, mengajukan
atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan
data dengan berbagai teknik, menganalisis
data, menarik kesimpulan dan
mengkomunikasikan konsep, hukum atau
prinsip yang ditemukan.
Kemendikbud Pendekatan saintifik adalah pendekatan
(2013) dalam proses pembelajaran yang meliputi
lima pengalaman belajar pokok yaitu,
mengamati, menanya, mengumpulknn
informasi, mengasosiasi, serta
mengkomunikasikan.
D’ Amico & Pendekatan saintifik adalah suatu pendekatan
Gallaway ilmiah yang sering digunakan para ilmuwan
(2010) untuk menganalisis masalah dan menemukan
penyelesaiannya secara ilmiah.
Keyes (2010) Pendekatan saintifik adalah suatu pendekatan
dalam pengumpulan data yang bergantung
pada dua asumsi, pertama pengetahuan yang
diperoleh melalui observasi dan kedua
mengkonfirmasi pengetahuan yang diperoleh
untuk diverifikasi dengan sesame obserfer
lain.
2. Multiple Intelligences

3. Literasi Matematika
OECD (2013) Literasi matematika merupakan kapasitas Kesimpulan:
individu untuk memformulasikan, Literasi matematika
mengunakan, dan menafsirkan merupakan kapasitas
matematika dalam berbagai konteks. Hal individu untuk
ini meliputi komunikasi, matematisasi, memformulasikan,
representasi, penalaran dan argument, mengunakan, dan
merancang strategi untuk memecahkan menafsirkan matematika
masalah, penggunaan symbol, bahasa dalam berbagai konteks. Hal
formal, teknis, dan operasi, penggunaan ini meliputi komunikasi,
alat matematika. matematisasi, representasi,
Jablonka (2003) Literasi matematika merupakan penalaran dan argument,
kemampuan untuk menggunakan merancang strategi untuk
perhitungan dasar dan keterampilan memecahkan masalah,
dalam geornetris dalam penerapan sehari- penggunaan symbol, bahasa
hari, seperti informasi dan pemahaman. formal, teknis, dan operasi,
Ojose (2011) Literasi matematika adalah pengetahuan penggunaan alat matematika.
untuk mengetahui dan menggunakan
dasar matematika dalam kehidupan
sehari-hari.
Steen, Turner & Literasi matematika adalah kemampuan
Burkhard (2007) untuk menggunakan pengetahuan dan
pemahaman matematis secara efektif
dalam menghadapi tantangan kehidupan
sehari-hari. Hal ini meliputi komunikasi,
Sari & Wijaya Literasi matematika dapat didefinisikan
(2017:101) sebagai kompetensi untuk pemecahan
masalah kehidupan sehari-hari dengan
merumuskan, menggunakan, dan
menafsirkan matematika dalam berbagai
konteks pemecahan masalah dalam
kehidupan sehari-hari secara efektif
4. Prestasi Belajar
Trow (2009) Prestasi belajar adalah kemampuan Kesimpulan :
mencapai pengetahuan atau tingkat Prestasi belajar adalah hasil
kompetensi dalam tugas-tugas sekolah dari pengetahuan dan
yang biasanya diukur dengan tes standard keterampilan yang diperoleh
an ditunjukkan dalam kelas atau satuan dari proses pembelajaran
berdasarkan kinerja siswa. siswa di kelas.
Sudjana (2001) Prestasi belajar adalah hasil dari keuletan
kerja yang diperoleh dari sebuah
kegiatan.
S. Nasution Prestasi belajar adalah kesempurnaan
(1996) yang dicapai seseorang dalam berfikir,
merasa dan berbuat. Prestasi belajar
dikatakan sempurna apabila memenuhi
tiga aspek yaitu kognitif, afektif dan
psikomotor, sebaliknya dikatakan kurang
memuaskan apabila belum mampu
memenuhi target ketiga kategori tersebut.
Suyardi Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai
Suryabrata dari hasil latihan, pengalaman yang
(2002) didukung oleh kesadaran.
KBBI (2011) Prestasi belajar merupakan penguasaan
pengetahuan atas ketrampilan yang
dikembangkan oleh mata pelajaran
lazimnya ditujukan dengan tes atau angka
nilai yang diberikan oleh guru.
5. Self-Efficacy
Bandura (1997) Self-efficacy adalah keyakinan seorang Kesimpulan:
dalam kemampuannya untuk melakukan Self-efficacy adalah
suatu bentuk kontrol terhadap fungsi keyakinan seorang individu
orang itu sendiri dan kejadian dalam terhadap kemampuan yang
lingkungan. Self-efficacy menentukan dimilikinya untuk mengatasi
bagaimana individu merasakan, berpikir, hambatan guna mencapai
dan memotivasi diri mereka serta tujuan yang diinginkan.
bertindak. Bandura membagi dimensi
self-efficacy menjadi tiga dimensi yaitu Aspek :
magnitude, generality, dan strength 1. Magnitude
Schunk (2012) Self-efficacy adalah keyakinan mengenai 2. Generality
apa yang dapat dilakukan oleh seseorang. 3. Strength
Baron & Byrne Self-efficacy merupakan penilaian
(2000) individu terhadap kemampuan atau
kompetensinya melakukan suatu tugas,
mencapai suatu tujuan dan menghasilkan
sesuatu.
Woolfolk (2009) Self-efficacy adalah penilaian seseorang
terhadap dirinya sendiri atau tingkat
keyakinan mengenai seberapa besar
kemampuannya dalam mengerjakan
suatu tugas tertentu untuk mencapai hasil
tertentu.
Sharma & Nasa Self-efficacy adalah kepercayaan
(2014) terhadap kemampuan sendiri dalam
mengatur dan melaksanakan serangkaian
penyelesaian suatu masalah atau
menyelesaikan tugas.

Anda mungkin juga menyukai