PENDAHULUAN
Sunat atau khitan adalah tindakan memotong atau menghilangkan sebagian atau
seluruh kulit penutup depan dari penis. Frenulum dari penis dapat juga dipotong
secara bersamaan dalam prosedur yang dinamakan frenektomi.
HIV adalah suatu virus yang dapat menyebabkan penyakit AIDS.[2] Virus ini
menyerang manusia dan menyerang sistem kekebalan (imunitas) tubuh, sehingga
tubuh menjadi lemah dalam melawan infeksi. Tanpa pengobatan, seorang dengan
HIV bisa bertahan hidup selama 9-11 tahun setelah terinfeksi, tergantung tipenya.
Dengan kata lain, kehadiran virus ini dalam tubuh akan menyebabkan defisiensi
(kekurangan) sistem imun. Penyaluran virus HIV bisa melalui penyaluran Semen
(reproduksi), Darah, cairan vagina, dan ASI. HIV bekerja dengan membunuh sel-sel
penting yang dibutuhkan oleh manusia,
AIDS adalah sekumpulan gejala penyakit yang menyerang tubuh manusia
sesudah sistem kekebalannya dirusak oleh virus yang disebut HIV.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu Khitan dan HIV/AIDS ?
2. Apa manfaat khitan untuk pria?
3. Penularan penyakit apa yang ditularkan melalui kutup penis?
4. Pencegahan apa yang dilakukakan sehingga tidak terkena penyakit
1.3 TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui apa itu Khitan dan HIV/AIDS.
2. Untuk mengetahui manfaat Khitan.
3. Untuk mengetahui penularan penyakit apa yang ditularkan melalui kutup penis.
4. Untuk mengetahui pencegahan apa yang dilakukan sehingga tidak terkena
penyakit.
1
1.4 MANFAAT PENELITIAN
1. Dapat mengetahui penyakit HIV/AIDS lebih lanjut.
2. Memahami cara pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
HIV/AIDS yang di dapat melalui seks oral atau anal,maupun mengurangi resiko
penularan HIV/AIDS pada pasangan wanitanya.
2.1.3 PROSES KHITAN
Untuk proses sunat , cara paling aman adalah dengan membebaskan
perlengketen antara preputium atau glans penis. Selanjutnya, kulit yang berlebih ini
dipotong melingkar sejajar dengan dasar dari glans penis. Kemudian,pendarahan
dihentikan dan kulit luar serta dalam dilekatkan kembali lewat penjahitan.
4
b. Terpotongnya susunan syaraf yang diduga memengaruhi kenikmatan saat
hubungan seksual.
c. Pendarahan yang hebat jika pasien mengalami hemofilia yang belum terdeteksi.
d. Lecet yang disebabkan karena masih adanya perlengketan kulit dengan kepala
penis saat pemotongan.
e. Rasa sakit yang amat sangat bisa menyebabkan pasien bergerak dan
menyebabkan alur pemotongan tidak rata Metode ini kemudian disempurnakan
seiring dengan perkembangan medis di dunia internasional menggunakan obat
bius lokal dan sedikit jahitan untuk memperbagus hasil yang didapat dan
mengurangi rasa sakit, yang umumnya membuat pasien menjadi trauma.
5
terjadi infeksi tinggi sekali. Dibawah ini adalah proses sirkumsisi dengan metode
lonceng:
a. Seluruh bagian penis dibersihkan.
b. Bagian kulit yang akan dihilangkan diukur.
c. Kulit yang telah diukur kemudian diikat menggunakan seutas benang operasi.
d. Ikatan dibiarkan hingga menjadi nekrosis.
e. Nekrosis kemudian menjadi lunak sehingga mudah dilepaskan.
f. Proses sirkumsisi selesai dengan mengaplikasikan obat anti-infeksi Dapat
dilihat bahwa pada metode ini terdapat langkah nekrosis, dimana kulit menjadi
mati karena tidak mendapat aliran darah sama sekali. Hal ini sangat dikecam
dan dilarang di dunia kedokteran karena nekrosis mengandung bakteri yang
mematikan, yaitu Clostridium perfringens.
4. Metode Clamp
Metode ini memiliki banyak merek dagang terdaftar, namun, pada prinsipnya
adalah kulit yang akan dihilangkan dijepit kemudian dipotong saat itu juga. Secara
sekilas, proses penjepitan terlihat seperti metode lonceng, namun, sangat berbeda di
tahap selanjutnya, yaitu pemotongan. Pada metode ini, penjepitan hanya dilakukan0
sebentar saja selama operasi berlangsung dan segera dilepas lalu penjepit kemudian
langsung dibuang (sekali pakai) sehingga tidak terjadi nekrosis. Merek dagang yang
umumnya dipromosikan adalah: • Gomco • Ismail Clamp • Q-Tan • Sunathrone
Clamp • Ali’s Clamp • Tara Clamp • Smart Clamp Di Indonesia, 2 metode yang
terkenal adalah Tara Clamp dan Smart Clamp. TARA CLAMP Ditemukan dan
dipatenkan oleh seorang professor, dr. Tara Gurcharan Singh pada awal tahun 1990,
alat ini hampir seluruhnya terbuat dari plastik dan digunakan hanya sekali saja. Pada
metode ini, prosedurnya:
a. Kulit yang akan dihilangkan dilebarkan, kemudian ditahan dengan Tara Clamp
itu sendiri.
b. Setelah 3-5 menit, kulit akan terlepas dengan sendirinya dikarenakan tekanan.
Walaupun metode ini menggunakan tekanan, nyatanya metode ini tidak
6
menimbulkan rasa sakit, tanpa pendarahan, tanpa jahitan, dan bisa langsung
melakukan aktivitas yang relatif ringan.
5. Metode Electrocoutery
Metode ini menggunakan tekhnik yang berbeda sekali dengan metode yang
lainnya, dimana umumnya menggunakan pemotongan dengan pisau bedah atau alat
lain, sementara metode ini menggunakan panas yang tinggi tetapi dalam waktu yang
sangat singkat. Metode ini memiliki kelebihan dalam hal mengatur pendarahan,
dimana umum terjadi pada anak berumur dibawah 8 tahun, yang dimana memiliki
pembuluh darah yang kecil dan halus.
7
c. Laser kemudian disinarkan persis di klem tersebut.
d. Langsung setelah pemotongan selesai, klem dibuka, dan hasil sirkuksisi diberi
obatanti-infeksi dan di perban.
e. Tim dokter juga menyarankan untuk diberikan sedikit jahitan agar hasil
potongannya tidak terlalu terlihat setelah sembuh, dan juga untuk mencegah
luka berpindah posisi. Semua proses ini memakan waktu maksimal 15 menit
jika tanpa hambatan. Pemotongannya sendiri memerlukan waktu kurang dari 1
menit karena laser yang digunakan. Metode ini bisanya disarankan dokter jika
yang akan di sirkumsisi masih berusia dibawah 12 tahun. Namun, pada
dasarnya, usia berapa saja diperbolehkan untuk menggunakan metode ini.
8
terjadinya kanker penis, dan mengurangi risiko kanker serviks pada perempuan
(partner seksual), serta mencegah penularan infeksi Human Immunodeficiency
Virus (HIV) dan Human Papilloma Virus (HPV).Jika pria sudah dikhitan, maka
risiko gesekan akan lebih sedikit, lipatan akan lebih kecil. Otomatis risiko penularan
menjadi lebih kecil.
9
2.2.3. PENYEBAB TIMBULNYA HIV/AIDS
AIDS disebabkan oleh human immunodeficiency virus (HIV). HIV yang
masuk kedalam tubuh akan menghacurkan sel CD4.sel CD4 adalah bagian dari sel
darah putih yang melawan infeksi.semakin sedikit sel CD4 dalam tubuh, maka
semakin lemah pula system kekebalan tubuh seseorang.penularan HIV terjadi saat
darah,sperma,atau cairan vagina dari seseorang yang terifeksi masuk ke dalam
tubuh orang lain.hal ini dapat terjadi melalui berbagai cara, antara lain:
a. Hubugan seks
Infeksi HIV dapat terjadi melalui hubungan seks baik melalui vagina maupun
dupur (anal). Meskipun sangat jarang , HIV juga dapat menular melalui seks oral.
Akan tetapi,penularan lewat seks oral hanya akan terjadi bila terdapat luka terbuka
mulut penderita,misalnya busi berdarah dan sariawan.
b. Berbagi jarum suntik
Berbagai penggunaan jarum suntik dengan penderita HIV, adalah salah satu
cara yang dapat membuat seseorang tertular HIV. Misalanya menggunakan jarum
suntik bersama saan membuat tato, atau saat menggunakan NAPZA suntik.
c. Transfuse darah
Penularan HIV dapat terjadi saat seseorang menerima donor darah dari
penderita HIV.
Selain melalui berbagai cara diatas,HIV juga bias menular dari hamil ke
janin yang dikandungnya.virus HIV juga dapat menular pada proses melahirkan,
atau melalui air susu ibu saat proses menyusui. Perlu diketahui, HIV tidak menyebar
melalui kontak kulit seperti berjabat tangan atau berpelukan dengan penderita HIV.
Penulran juga tidak terjadi melalui ludah, kecuali bila penderita mengalami
sariawan, gusi berdarah , atau terdapat luka terbuka di mulut.
10
lelaki seks lelaki. Resiko tertular HIV juga lebih tinggi pada individuvdengan
sejumblah factor, diantaranya :
a. Hubungan seks tanpa mengenakn kondom
Resiko penularan akan lebih tinggi melalui hubungan seks anal, dan hubungan
seks dengan berganti pasangan.
b. Menderita infeksi menular seksual
Sebagian besar infeksi menular seksual menyebabkan luka terbuka di kelamin
penderita, sehinngga meningkatkan resiko tertular HIV.
c. Berbagai suntikan
Pengguna NAPZA suntik umumnya berbagi jarum suntik dalam menggunakan
narkoba.
11
f. Kematian; pasien akan menderita penyakit parah yang berulang yang salah
satunya membuat dia menjadi terlalu lemah untuk kembali pulih.
12
1) Air mani dan cairan praejakulasi.
2) Caira vagina.
3) Mukus rectum (pelumas alami anus).
4) Asi.
5) Cairan tutuban, cairan cerebrospindal dan cairan synovial (biasa hanya
terpapar jika anda bekerja di bidang medis).
e. Bagi wanita hamil di anjurkan melakukan perawatan medis.
Semua wanita hamil akan ditawarkan untuk melakukan tes darah untuk HIV
sebagai bagian dari pemeriksaan kandungan. Jika tidak di atasi, HIV dapat di
turunkan dari ibu hamil ke bayi selama kehamilan, persalinan, atau menyusui.
Terapi HIV selama kahamilan mengurangi resiko di tularkan HIV ke bayi.
13
Pria yang tidak di sunat juga lebih mungkin untuk menularkan setiap infeksi
yang mereka miliki, termasuk infeksi ragi, infeksi saluran kencing (ISK), dan
penyakit kelamin (terutama HPV dan HIV), misalnya heepes genital, bisul genital,
chancrid, dan sifilis pada pasangan seksnya
14
BAB III
PEMBAHASAN
15
3.2 PENDAPAT MENURUT PENELITIAN PARA AHLI
Menurut Peraih Nobel tahun 2008, Francoise Barre-Sinoussi, yang menemukan
HIV sebagai penyebab AIDS, rasa percaya diri yang berlebihan pada pria yang sudah
disunat perlu dikhawatirkan. Karena tidak ada yang bisa menjamin perlindungan
sampai 100 %, bahkan vaksin sekalipun. Berhentilah berpikir satu upaya
perlindungan sudah cukup. Prosedur sunat adalah bagian dari upaya perlindungan diri
selain juga pemakaian kondom, (Francoise Barre-Sinoussi).
Manfaat perlindungan dari sunat tidak ditemui pada perempuan yang melakukan
hubungan seks dengan pria yang terinfeksi HIV. Hal yang sama juga berlaku pada
pria homoseksual yang melakukan hubungan seks dengan orang dengan HIV AIDS.
Bahkan pada uji coba tahun 2006 di Kenya, Uganda, dan Afrika Selatan,
membuktikan bahwa risiko penularan HIV bisa ditekan hingga separuhnya. Penelitian
jangka panjang bahkan menunjukkan sunat memiliki manfaat lebih besar dari yang
selama ini diketahui. Para ahli menyebut manfaat sunat sebagai “vaksin melalui
operasi” karena memiliki efek pencegahan yang efektif dan murah.
Oleh karena itulah, sekarang ini para ahli terus mengampanyekan pentingnya
sunat pada pria dari negara-negara sub-Sahara Afrika yang menjadi “rumah” bagi
sepertiga dari 33 juta orang yang hidup dengan HIV/AIDS di dunia. Diperkirakan
175.000 prosedur sirkumsisi telah dilakukan di lebih dari 13 negara yang merupakan
negara prioritas menurut Badan Dunia Pencegahan AIDS pada pertengahan tahun
2010 lalu.
Studi terbaru dilakukan antara tahun 2007 dan 2010 di kota provinsi Orange
Farm yang sudah melakukan 20.000 prosedur sirkumisisi terutama pada kelompok
usia 15-24 tahun yang merupakan kelompok paling aktif secara seksual. Menurut
David Lewis dari University of the Witwatersrand, Afrika Selatan, sunat merupakan
pencegahan yang sederhana, murah, hanya memakan waktu 20 menit dan dilakukan
sekali seumur hidup.
Tren khitan atau sunat atau sirkumsisi saat ini makin populer di luar negeri. Tak
hanya untuk alasan keagamaan atau budaya, tetapi khitan baik untuk alasan
16
kesehatan. Beberapa tahun terakhir penelitian menyebutkan khitan bisa
mempersempit atau mengurangi risiko HIV AIDS.
Dalam momentum Hari AIDS Sedunia 1 Desember, para pria yang belum
dikhitan bisa mempertimbangkan untuk melakukan khitan. Sirkumsisi beberapa tahun
terakhir menarik perhatian luar biasa di dunia Barat. Bukti-bukti ilmiah dari manfaat
sirkumsisi dapat bermanfaat bagi kesehatan. Meski memiliki manfaat yang luar biasa,
isu nyeri masih dijadikan momok menakutkan sekaligus penghalang dilakukannya
sirkumsisi pada pria. "Banyak sekali tulisan riset membuktikan bahwa sunat itu
bermanfaat mengurangi risiko terjadinya infeksi silang. Salah satunya infeksi HIV,"
kata Pendiri Rumah Sunatan, Dr. Mahdian Nur Nasution, SpBS, Jumat (1/12).
Sebagai contoh, kata Mahdian, ada salah satu jurnal menyebutkan laki-laki
yang tak disunat di Afrika berisiko 4x lipat lebih besar dari laki-laki yang sudah
dikhitan. Mahdian menjelaskan HIV/AIDS menular akibat adanya darah atau plasma
yang menularkan dari satu ke yang lain.
"Jadi ketika terjadi cedera saat hubungan, itu kan ada gesekan. Saat terjadi
iritasi di Miss V akan mengakibatkan cairan HIV pada sperma, masuk ke
pasangannya. Jadi infeksi," paparnya.
Jika pria sudah dikhitan, maka risiko gesekan akan lebih sedikit, lipatan akan
lebih kecil. Otomatis risiko penularan menjadi lebih kecil.
17
BAB IV
PENUTUP
4.1. Simpulan
4.2. Saran
Menurut kami sebaiknya anda sebagai pembaca jangan sampai terkena virus
HIV yang menyebabkan penyakit AIDS, karena penyakit ini sangat berbahaya
sebaiknya jangan melakukan hubungan seks jika anda belum menikah dan jika mau
melakukan nya sebaiknya memakai pelindung seperti kondom janga juga sering
berganti pasangan karena dapat meningkatkan resiko terkena HIV/AIDS.
18
DAFTAR PUSTAKA
Nakita.grid.id/read/023256/begini-proses-sunat-pada-anak?page=all
www.jadipintar.com/2013/09/Jenis-jenis-Metode-Khitan-Kelebihan-dan-
Kekuranganya.html?m=1
https://www.alodokter.com/hiv-aids/penyebab
19