TEMBAGA
Dosen Pembimbing :
Disusun oleh:
2014
TEMBAGA
Sifat Fisika
1. Tembaga merupakan logam yang berwarna kuning kemerahan seperti emas kuning
dan keras bila tidak murni.
2. Mudah ditempa (liat) dan mudah dibentuk menjadi pipa, lembaran tipis dan kawat.
3. Konduktor panas dan listrik yang baik, kedua setelah perak.
4. Bentuk : padat
5. Warna : logam merah jambu
6. Massa Jenis : 8.96 g/cm3
7. Titik Lebur : 1357.77 K (1084.62 °C, 1984.32 °F)
8. Titik Didih : 2835 K (2562 °C, 4643 °F)
9. Kalor Peleburan : 13.26 kJ/mol
10. Kalor Penguapan : 300.4 kJ/mol
11. Kapasitas Kalor : (25 °C) 24.440 J/(mol・K)
Sifat Kimia
1. Tembaga merupakan unsur yang relatif tidak reaktif sehingga tahan terhadap korosi.
Pada udara yang lembab permukaan tembaga ditutupi oleh suatu lapisan yang
berwarna hijau yang menarik yaitu suatu tembaga karbonat basa, Cu(OH)2CO3.
2. Tembaga panas dapat bereaksi dengan uap belerang dan halogen. Bereaksi dengan
belerang membentuk tembaga(I) sulfida dan tembaga(II) sulfida dan untuk reaksi
dengan halogen membentuk tembaga(I) klorida, khusus klor yang menghasilkan
tembaga(II) klorida.
3. Nama, Lambang, Nomor Atom : tembaga, Cu, 29
4. Deret Kimia : logam transisi
5. Golongan, Periode, Blok : 11, 4, d
6. Massa Atom : 63.546 g/mol
7. Konfigurasi Elektron : [Ar] 3d10 4s1
8. Jumlah Elektron Tiap Kulit : 2, 8, 18, 1
9. Bilangan oksidasi : 2, 1 (oksida amfoter)
10. Elektronegatifitas : 1.90 (skala Pauling)
11. Energi Ionisasi : pertama: 745.5 kJ/mol
kedua: 1957.9 kJ/mol
ketiga: 3555 kJ/mol
12. Jari - jari Atom : 135 pm
13. Jari – jari Kovalen : 138 pm
14. Struktur Kristal : kubus pusat muka
B. SEJARAH
Sejak zaman Roma dan Yunani kuno, tembaga telah memegang peranan
penting dalam kehidupan. Pada awalnya, di Yunani logam ini dikenal dengan nama
chalkos. Sedangkan di Roma, ia dikenal dengan nama aes Cyprium. Aes merupakan
istilah umum latin bagi tembaga seperti gangsa dan logam-logam lain, dan Cyprium
sendiri karena dulunya tembaga banyak ditambang di daerah Cyprus. Dari kedua kata
itulah muncul kata cuprum dan dalam bahasa Melayu kuprum.
Gambar 3. Tambang Tembaga di Area Gresberg yang dikelola oleh PT. Freeport Indonesia
C. ISOTOP
Tembaga memiliki isotop sebanyak 29 buah. 63Cu dan 65Cu adalah isotop yang
stabil. 63Cu adalah isotop yang terbanyak di alam, sekitar 69%. Kedua isotop ini
memiliki bilangan spin 3/2.
Sedangkan, isotop yang lainnya bersifat radioaktif, dimana isotop 67Cu adalah
isotop radiokatif yang paling stabil dengan waktu paruh 61,83 jam. 68Cu adalah isotop
dengan waktu paruh terpendek yaitu 3,8 menit. Isotop dengan nomor massa diatas 64
dapat meluruh dengan β-, sedangkan untuk nomor massa dibawah 64 meluruh dengan
β+. Adapun isotop 64Cu dapat meluruh dengan kedua cara tersebut dengan waktu paruh
12,7 jam.
62
Cu dan 64Cu memiliki banyak kegunaan. 64Cu adalah agen radiokontras untuk
gambar X-ray, bersama dengan chelate dapat digunakan untuk terap radiasi kanker.
62
Cu digunakan pada 62Cu-PTSM yang merupakan pelacak radioaktif untuk tomografi
emisi positron.
D. SENYAWA
1. Chalcocote (Cu2S)
2. Covellite (CuS)
3. Chalcopyrite (CuFeS2)
4. Bornite (Cu5FeS4)
5. Enargite [Cu3(AsSb)S4]
E. REAKSI
Logam tembaga tidak dapat larut dalam asam klorida dan asam sulfat encer.
Namun, logam ini masih dapat larut sedikit jika dalam asam tersebut terdapat oksigen.
Logam tembaga dapat dengan mudah larut dalam asam nitrat pekas (8M) dengan
persamaan reaksi sebagai berikut:
Selain itu, logam tembaga juga dapat dengan mudah larut dalam air raja:
3Cu (s) + 2 HNO3 (aq) + 6 HCl (aq) 3Cu2+(aq) + 6Cl-(aq) + 2 NO(g) + 4 H2O (l)
F. PENGOLAHAN
Proses Pemisahan Tembaga Dari Kalkopirit (CuFeS2)
1. Pengapungan (Floating)
Pada proses ini bijih tembaga dipekatkan dengan menambahkan detergen dan
NaOH. Dengan proses ini zat – zat pengotor (Biasanya Al) akan larut dan mengapung.
2. Pemanggangan (Roasting)
Pada proses ini kalkoprit akan bereaksi dengan oksigen.
3. Reduksi
Proses reduksi terjadi antara Cu2O dengan Cu2S yang masih ada dalam proses
sebelumnya.
4. Pemurnian
Proses pemurnian dilakukan dengan cara elektrolisis larutan CuSO4 dengan anode
yang terbuat dari Cu karbon dan katode dari Cu murni. Reaksinya:
G. KEGUNAAN
Sedangkan dalam tubuh makhluk hidup, peran tembaga (dalam bentuk ion) adalah
sebagai berikut:
1. Penting dalam pembentukan Hb dan eritrosit.
2. Komponen dari berbagai enzim yang diperlukan untuk menghasilkan energi, anti
oksidan, dan sintesis hormon adrenalin serta untuk pembentukan jaringan ikat.
3. Membantu menyerap unsur Fe.
4. Memelihara fungsi sistem syaraf.
SUMBER:
Svehla, G. (1990). Vogel: Buku teks analisis anorganik kualitatif makro dan semimikro (edisi
kelima). Jakarta; PT Kalman Media Pustaka
http://www.scribd.com/doc/55369569/63/Fungsi-Tembaga-Cu
http://www.tekmira.esdm.go.id
http://id.wikipedia.org/wiki/Tembaga