BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
program, sarana dan prasarana yang sangat kompleks, yang mana bila tidak
permasalahan yang akan mengganggu proses dalam mencapai tujuan. Dalam proses
karena hanya dengan cara tersebut suatu organisasi akan dapat menjalankan
kepada Pembaca, Masyarakat atau relasi yang ingin mengetahui informasi secara
lengkap mengenai Puskesmas Kartini. Profil Puskesmas Kartini ini berisi tentang
informasi mengenai sistem Pelayanan, hasil kegiatan, fasilitas yang disediakan dan
sebagainya.
B. TUJUAN
dari segi sistem pelayanan, managemen, fisik, program, hasil kegiatan dan
sebagainya.
3. Sebagai salah satu bahan “marketing” atau promosi tentang produk-produk yang
BAB II
GAMBARAN UMUM
PUSKESMAS KARTINI KOTA PEMATANGSIANTAR
1. KEADAAN GEOGRAFIS
UPTD Puskesmas Kartini merupakan salah satu puskesmas yang ada di wilayah
Kecamatan Siantar Barat, terletak di sebelah Barat Kota Pematangsiantar kurang lebih
berjarak 3,5 km tepatnya berada di Kelurahan Bukit Sofa. Jumlah wilayah kerjanya
Gambar. 2. Luas Wilayah Desa (km2) yang ada di UPTD Puskesmas Kartini Tahun
2018
Luas Wilayah
Simarito
0.37
0.42 Sipinggol-
pinggol
Simarito, lalu Kelurahan Sipinggol-pinggol. Dengan total wilayah seluas 0,790 km2
2. KEADAAN PENDUDUK
Jumlah Penduduk
Simarito
5234 5326
Sipinggol-pinggol
234 jiwa)
5
Kepadatan Penduduk
12680.95
14145.95
Simarito Sipinggol-pinggol
3. Sex Ratio
Sex ratio adalah suatu angka yang menunjukkan perbandingan jenis kelamin.
Ratio ini merupakan perbandingan antara banyaknya penduduk laki-laki dan perempuan
Sex ratio untuk wilayah kerja UPTD Puskesmas Kartini adalah 96,91. Dari
gambar 5 di bawah ini terlihat bahwa perempuan lebih banyak daripada laki-laki. Untuk
5398
5574
Perempuan Laki-laki
4. Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendidikan
684 1
15
716 1108
917 1631
3666 2611
Sumber daya kesehatan dalam bab ini dibagi menjadi dua bagian yaitu Sarana
a. SARANA KESEHATAN
Pada bagian ini diuraikan tentang sarana kesehatan baik yang bersumber dari
b. TENAGA KESEHATAN
BAB III
masyarakat tercermin dalam kondisi morbiditas, morbilitas dan status gizi. Penyajian ini
terutama akan menampilkan derajat kesehatan yang meliputi umur harapan hidup,
Angka kematian neonatal, Angka kematian Bayi, Angka kematian Balita, Angka
kematian ibu, Angka morbiditas beberapa penyakit dan status gizi masyarakat. Indikator
status gizi. Mortalitas dilihat dari Angka Kematian Bayi (AKB) per 1000 kelahiran hidup,
Angka Kematian Balita per 1000 kelahiran hidup. Morbiditas dilihat dari indikator angka
kesakitan Malaria per 1000 penduduk, angka kesembuhan TB Paru per 1000 penduduk,
Angka Akut Flacid Paralysis (AFP) dan angka kesakitan Demam Berdarah dengue
(DBD) per 100000 penduduk. Sedangkan status Gizi dilihat dari indikator Persentase
Balita dengan Status Gizi di bawah Garis Merah pada KMS, Bayi dengan Berat Badan
kesehatan lainnya.
Pada tahun 2018 tidak terdapat kasus kematian neonatal , tidak terdapat kematian ibu
Gambar.7. Jumlah Kasus Kematian Bayi, Lahir Mati Dan Kematian Ibu Di Wilayah
UPTD Puskesmas Kartini Tahun 2015 s.d 2018
0
2015 2016 2017 2018
Dari gambaran di atas tidak terdapat kasus neonatal mati tahun 2018
Angka kematian bayi merupakan salah satu indikator yang sangat penting untuk
mengukur keberhasilan program kesehatan ibu dan anak, sebab angka kematian bayi
berkaitan erat dengan tingkat kesehatan ibu dan anak. Adapun angka target AKB tahun
2015 adalah 40 per seribu kelahiran hidup. Angka Kematian Bayi per 1000 kelahiran
hidup di wilayah UPTD Puskesmas Kartini mengalami perubahan Pada tahun 2015
terdapat 1 kasus kematian bayi dari 231 kelahiran hidup, tahun 2016 terdapat 1 kasus
kematian bayi dari 232 kelahiran hidup, pada tahun 2017 terdapat 1 kasus kematian
bayi dari 224 kelahiran hidup sedangkan tahun 2018 tidak terdapat kematian neonatal .
Bila dituangkan ke dalam rumus maka AKB tahun 2018 adalah 0 per 1000 kelahiran
hidup.
Angka Kematian Balita adalah jumlah kematian anak umur<5 tahun per 1000
kesehatan anak dan faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap kesehatan anak balita
Adapun Angka Kematian Balita pada tahun 2018 ini tidak terdapat kematian
Angka Kematian Ibu adalah jumlah kematian ibu pada masa kehamilan,
melahirkan dan nifas per 100000 kelahiran hidup. Untuk Wilayah UPTD Puskesmas
Angka Kesakitan penduduk di dapat dari data SP2TP (Sistem Pencatatan dan
Pelaporan Puskesmas). Indikator yang digunakan adalah Incidence Rate (IR) dan
menunjukkan bahwa ISPA masih mendominasi. Berikut ini adalah tabel 10 besar
1.2.1.Malaria
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah Kartini pada tahun 2015
sebesar 9 kasus dari 11.133 jiwa (80,8 per 100000 penduduk), tahun 2016 sebesar 16
kasus dari 10.894 jiwa (145,7 per 100000 penduduk) ,tahun 2017 terdapat 10 kasus dari
11
10.972 jiwa, sedangkan tahun 2018 terdapat 7 kasus. Perlunya menggerakkan kegiatan
Gambar.8. Angka Kesakitan DBD Di Wilayah UPTD Puskesmas Kartini Tahun 2015
s.d 2018
9
12
10 16
Jumlah kasus TB Paru yang positif pada tahun 2015 terdapat 13 kasus, tahun
2016 sebanyak 15 kasus, tahun 2017 terdapat 13 kasus sedangkan tahun 2018 27
PENDERITA TB PARU
13
27 2015
2016
2017
15 2018
13
Sipinggol-pinggol sedangkan 266 kasus berada diluar wilayah kerja Puskesmas Kartini
pada balita. Dari gambar di bawah dapat dilihat bahwa kasus diare menurun pada tahun
2018.
Gambar. 10. Kasus Diare di Wilayah UPTD Puskesmas Kartini Tahun 2015 s/d
2018
27
2015
33 2016
97 2017
2018
33
1.3.Status Gizi.
Berbagai usaha dalam mengatasi masalah gizi telah dilakukan melalui program
Pemberian Kapsul vit. A, Pemberian tablet Fe. Sebagai Indikator terhadap status gizi
bayi dipergunakan Angka Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), Balita di Bawah Garis
Merah (BGM)
Tidak ditemukan kasus balita di bawah garis merah pada tahun 2018
vitamin A dosis tinggi pada anak balita dan ibu nifas merupakan program yang masih
Upaya penanggulangan kasus anemia gizi dengan pemberian tablet dan sirup
besi diprioritaskan pada kelompok rawan gizi yaitu ibu hamil dan balita. Pada tahun
2. KESEHATAN LINGKUNGAN
Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat kesehatan,
yaitu rumah yang memiliki jamban sehat, sarana air bersih, tempat pembuangan
sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi rumah yang baik, kepadatan hunian
rumah yang sesuai dan lantai rumah yang tidak terbuat dari tanah. Pada tahun 2018
terdapat 91,3 % yang memiliki akses berkelanjutan terhadap air minum berkualitas.
orang, dan dikhawatirkan dapat menjadi tempat penyebaran penyakit. TTU yang sehat
adalah tempat umum yang memnuhi syarat kesehatan yaitu memiliki sarana air bersih,
tempat pembuangan sampah, sarana oembuangan air limbah, ventilasi yang baik, luas
lantai yang sesuai dan pencahayaan yang baik. Dari beberapa TTU yang diperiksa
3. PERILAKU MASYARAKAT
tangga berperilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), presentase penduduk yang
3.1.Posyandu
Dari 9 posyandu yang ada di wilayah UPTD Puskesmas Kartini, 0 Pratama (0 %), 0
Tingkat kesehatan rumah dan lingkungan antara lain tercermin dari banyaknya
rumah tangga yang telah melaksanakan paling sedikit 7 dari 10 indikator Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS). Secara keseluruhan jumlah Rumah Tangga 195 diperiksa.
Berdasarkan hasil pemeriksaan dari rumah yang diperiksa telah dapat diketahui bahwa
rumah yang sehat adalah sebesar 28,3% . Kemudian yang menjadi masalahah pokok
10.972 orang (2017), 10.774 orang (2016) dan 7.821 orang (2015)
Gambar. 11.Kunjungan Pasien di UPTD Puskesmas Kartini Tahun 2015 s/d 2018
Jumlah Kunjungan
7821
10805
2015
2016
2017
10774 2018
10972
16
BAB IV
Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan yang dilakukan untuk memelihara dan
kesehatan. Dalam rangka mewujudkan masyaraka sehat sesuai dengan visi Puskesmas
Masyarakat. Upaya kesehatan yang diutamakan yang bersifat promotif dan preventif
kunjungan pertama (K1) dan kunjungan ulangan yang ke empat kali (K4). Cakupan K1
2 kunjungan (100%) , K4 192 kunjungan (87,3%) dari 244 bumil yang ada Tahun 2017
terdapat 224 kunjungan (100%) , K4 224 kunjungan (91,8%) dari 244 bumil yang ada.
Tahun 2016 terdapat 249 kunjungan (96,5%), K4 terdapat 225 kunjungan (87,5%) dari
230
220
210
200 Jumlah K1
Jumlah K2
190
180
170
2015 2016 2017 2018
Proporsi persalinan yang ditangani oleh tenaga kesehatan merupakan salah satu
upaya untuk penurunan angka kematian ibu dan bayi.Persalinan oleh tenaga kesehatan
berdasarkan data tahun 2018 sebesar 100% sehingga sudah mencapai target, tetapi
bila dibandingkan dengan tahun 2016 95,4%, 2015 95% terjadi peningkatan.
pelayanan kesehatan minimal 2 kali yang digunakan untuk melihat jangkauan dan
(KN 1) dengan sasaran bayi umur 0-7 hari dan KN 2 dengan sasaran bayi umur 8-28
hari. Ini ditujukan untuk melihat jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan neonatal.
4.4. Imunisasi
angka kesakitan bayi dan ibu serta menjaga penularannnya, yang pada akhirnya
menurunkan angka kematian bayi dan ibu. Cakupan pelayanan imunisasi dapat diukur
dengan presentase desa yang telah UCI dengan indikator seluruh bayi yang ada 90 %
BAB VI
KESIMPULAN
Dari beberapa hal-hal penting dari profil Puskesmas Kartini yang telah
dipaparkan di bab-bab sebelumnya dapat ditelaah lebih lanjut bahwa ada keberhasilan
yang telah dicapai dari beberapa program seperti program pemberantasan penyakit
Untuk kegiatan persentase bayi dengan Balita mendapat vitamin A masih kurang
yaitu 54,25%, walaupun telah mengalami peningkatan dari tahun lalu dan perlu untuk
Demikian juga untuk cakupan imunisasi dasar lengkap pada bayi sudah
mengalami peningkatan dari 57.08% tahun 2017, tahun 2018 sudah mencapai 92,61% .
Akses penduduk terhadap air minum dan jamban yang layak juga sudah tercaPAI
100% tetapi kebiasaan dan berprilaku hidup bersih dan sehat masih perlu ditingkatkan.