Anda di halaman 1dari 30

Strategi Sanitasi Kota Langsa

Bab 1

Strategi Sanitasi Kota Langsa 1


Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman – PPSP-2010
Strategi Sanitasi Kota Langsa

5.1. Program dan Kegiatan Aspek Teknis dan


Higiene/PHBS
Area atau daerah sasaran yang menjadi prioritas pertama pelaksanaan
program dan kegiatan yang disusun dalam SSK adalah kelurahan yang menjadi
area prioritas berdasarkan tingkat resiko kesehatan lingkungan.

Kelompok Kerja Sanitasi Kota Langsa telah melakukan penilaian dan penetapan
terhadap area beresiko untuk Kota Langsa setelah membandingkan skor
penilaian terhadap data sekunder, data EHRA, dan persepsi Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) yang kemudian di tindaklanjuti dengan melakukan
observasi lapangan diseluruh kelurahan. Hasil kesepakatan sebagaimana
terlihat pada Tabel 5.1, menetapkan 2 gampong yang mempunyai resiko sangat
tinggi, yaitu Gampong Cinta Raja dan Gampong Matang di Kecamatan Langsa
Timur.

Bab 5
Strategi Sanitasi Kota Langsa 1
Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman – PPSP-2010
Strategi Sanitasi Kota Langsa

Gambar 5.1. Peta Area Berisiko Sanitasi


Kota Langsa

Bab 5
Strategi Sanitasi Kota Langsa 2
Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman – PPSP-2010
Strategi Sanitasi Kota Langsa

Tabel 5.2. Area Beresiko Sanitasi


Kota Langsa

Bab 5
Strategi Sanitasi Kota Langsa 3
Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman – PPSP-2010
Strategi Sanitasi Kota Langsa

Bab 5
Strategi Sanitasi Kota Langsa 4
Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman – PPSP-2010
Strategi Sanitasi Kota Langsa

Selanjutnya pada program pembangunan sanitasi kota ini di uraikan pula


tahapan pembangunan sanitasi kota yang mencakup program jangka pendek,
menengah, dan jangka panjang, sebagaimana di uraikan dibawah ini.

Tahap Pertama (2011 – 2012)

Pada tahapan ini terdapat beberapa program yang mendesak yang harus
dicapai pada tahun 2011 – 2012.

Tahap Kedua (2013 - 2014)

Sasaran program pada tahap kedua direncanakan dicapai antara tahun 2013 –
2014. Tahap ini bertujuan untuk mencapai target yang telah ditetapkan dalam
RPJM dan RPIJM Kota Langsa. Sasaran selanjutnya yang harus dicapai antara

Bab 5
Strategi Sanitasi Kota Langsa 5
Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman – PPSP-2010
Strategi Sanitasi Kota Langsa

tahun 2012 – 2015 adalah pemenuhan target dan sasaran dalam MDG
(Millenium Development Goals). Pada tahap ini seluruh sistem pengelolaan
sanitasi minimal telah mencapai sekitar 75 % dari program yang ditetapkan.

Tahap Ketiga (2018 - 2022)

Sasaran program pada tahap ketiga direncanakan dicapai antara tahun 2018 –
2022. Pada tahap ini sebagian besar sistem pengelolaan sanitasi kota yang
diusulkan telah dilaksanakan. Perencanaan sistem pengelolaan sanitasi perlu
dievaluasi sesuai dengan kondisi umum wilayah pelayanan.

Tahap Keempat (2023 – 2027)

Sasaran program pada tahap keempat direncanakan dicapai antara tahun 2023
– 2027. Pada tahap ini seluruh sistem pengelolaan sanitasi kota yang diusulkan
telah dilaksanakan sepenuhnya.

5.1.1. Air Limbah


Kegiatan Tahap Pertama (2011 – 2012)

Program 1. Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan


HidupMasterplan/Outline plan Air Limbah Skala Kota

Kegiatan Non Fisik

 Pembuatan Masterplan/Outline plan Air Limbah Skala Kota


 Pembuatan Detail Engineering Design (DED) Sektor Air Limbah (DED IPAL
Ternak komunal, DED IPAL RPH, DED Sistem Air Limbah skala
kawasan/kota (Kec. Langsa Kota)

Kegiatan Fisik

 Pembangunan dan Supervisi Sanimas


 Pembangunan IPAL Ternak komunal
 Pembangunan IPAL RPH
 Pembangunan Sistem Air Limbah skala kawasan/kota
 Pembuatan Sumur Bor di IPTL
 Pembuatan Pagar IPLT
 Pengadaan Truck Penghisap Limbah
 Pengadaan Mesin Genset
 Pengadaan Alat Pengaman Kerja

Bab 5
Strategi Sanitasi Kota Langsa 6
Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman – PPSP-2010
Strategi Sanitasi Kota Langsa

Tahap Kedua (2013 - 2014)

Program 1. Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan


HidupMasterplan/Outline plan Air Limbah Skala Kota

 Pembangunan dan Supervisi Sanimas


 Pembangunan IPAL Ternak komunal
 Pembangunan IPAL RPH
 Pembangunan Sistem Air Limbah skala kawasan/kota
 Pembuatan Pagar IPLT
 Pengadaan Truck Penghisap Limbah
 Pengadaan Mesin Genset
 Pengadaan MCK Bergerak
 Pengadaan Alat Pengaman Kerja

Bab 5
Strategi Sanitasi Kota Langsa 7
Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman – PPSP-2010
Strategi Sanitasi Kota Langsa

Bab 5
Strategi Sanitasi Kota Langsa 8
Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman – PPSP-2010
Strategi Sanitasi Kota Langsa

5.1.2. Persampahan
Kegiatan Tahap Pertama (2011 – 2012)

Program 2. Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan


Kegiatan Non Fisik

 Penyusunan Masterplan/Outline plan Pengelolaan Persampahan Skala Kota


 Penyusunan Studi AMDAL TPA Kota Langsa
 Pembuatan DED Pembangunan TPA Sanitary landfill skala kota (Review
Desing TPA)

Kegiatan Fisik

 Bangunan Konstruksi sel


 Bangunan Pengolah Lindi
 Pembuatan Pagar TPA Kota Langsa
 Pembuatan Door Smear Kendaraan di TPA Kota Langsa
 Pembangunan Bangunan Bengkel di TPA Kota Langsa
 Pembangunan Hangar Alat Berat di TPA Kota Langsa
 Pengadaan Jembatan timbang
 Pengadaan Alat Berat Excavator

Bab 5
Strategi Sanitasi Kota Langsa 9
Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman – PPSP-2010
Strategi Sanitasi Kota Langsa

 Pengadaan Alat Berat Excavator (Backhoe Loader)


 Pengadaan Amroll Truck
 Pengadaan Tangki Air Turbo Interculler
 Pengadaan Dump Truck Sampah
 Pengadaan Becak Tossa
 Pengadaan Bak Amrol
 Pengadaan Mobil Angkut Pick-up
 Pengadaan Alat Perbengkelan
 Pengadaan Mesin Genset TPA Kota Langsa
 Pengadaan truck sampah dengan pemilah sampah
 Pengadaan Alat Daur Ulang Kompos
 Pengadaan Haggar Komposting Organik
 Pengadaan Mesin Pelebur Plastik dan Pembangunan Gedung

Tahap Kedua (2013 - 2014)

 Pembuatan Pagar TPA Kota Langsa


 Pembuatan Door Smear Kendaraan di TPA Kota Langsa
 Pembangunan Sumur Bor di TPA Kota Langsa
 Pembangunan Bangunan Bengkel di TPA Kota Langsa
 Pembangunan Rumah Genset di TPA Kota Langsa
 Pembangunan Hangar Alat Berat di TPA Kota Langsa
 Pengadaan Jembatan timbang
 Pengadaan Amroll Truck
 Pengadaan Tangki Air Turbo Interculler
 Pengadaan Dump Truck Sampah
 Pengadaan Becak Tossa
 Pengadaan Bak Amrol
 Pengadaan Mobil Angkut Pick-up
 Pengadaan Alat Perbengkelan
 Pengadaan Mesin Genset TPA Kota Langsa

Bab 5
Strategi Sanitasi Kota Langsa 10
Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman – PPSP-2010
Strategi Sanitasi Kota Langsa

Bab 5
Strategi Sanitasi Kota Langsa 11
Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman – PPSP-2010
Strategi Sanitasi Kota Langsa

Bab 5
Strategi Sanitasi Kota Langsa 12
Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman – PPSP-2010
Strategi Sanitasi Kota Langsa

5.1.3. Drainase Lingkungan


Kegiatan Tahap Pertama (2011 – 2012)

Program 3. Pembangunan saluran drainase/gorong-gorong

Kegiatan Non Fisik

 Pembuatan Masterplan/Review Masterplan/Outline plan Sistem Drainase


skala Kota
 Studi kelayakan Drainase Kota
 Studi AMDAL Drainase Kota

Kegiatan Fisik

 Pembangunan Saluran Induk Kota Langsa


 Pemb. Saluran Induk Simpang KLK Ds. Lhok Banie
 Pemb. Drainase Induk Ujung Lueng Ds. Sungai Pauh
 Rehab Saluran Drainase Induk Jalan TM. Bahrum
 Pembangunan/Peningkatan Saluran Drainase Lingkungan Dalam Kota
Langsa (5Kecamatan)
 Supervisi Pembangunan/Peningkatan Saluran Drainase Lingkungan Dalam
Kota Langsa (5 Kecamatan)
 Supervisi Rehabilitasi Saluran Dalam Kota Langsa (5 Kecamatan)
 Pembangunan/Peningkatan Plat Beton Dalam Kota Langsa Kec. Langsa Kota
 Supervisi Pembangunan/Peningkatan Plat Beton Dalam Kota Langsa Kec.
Langsa Kota
 Supervisi Pembangunan Saluran Drainase Primer

Bab 5
Strategi Sanitasi Kota Langsa 13
Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman – PPSP-2010
Strategi Sanitasi Kota Langsa

Tahap Kedua (2013 - 2014)

 Pembangunan Saluran Induk Kota Langsa


 Pembangunan/Peningkatan Saluran Drainase Lingkungan Dalam Kota
Langsa (5Kecamatan)
 Supervisi Pembangunan/Peningkatan Saluran Drainase Lingkungan Dalam
Kota Langsa (5 Kecamatan)

Bab 5
Strategi Sanitasi Kota Langsa 14
Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman – PPSP-2010
Strategi Sanitasi Kota Langsa

Bab 5
Strategi Sanitasi Kota Langsa 15
Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman – PPSP-2010
Strategi Sanitasi Kota Langsa

Bab 5
Strategi Sanitasi Kota Langsa 16
Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman – PPSP-2010
Strategi Sanitasi Kota Langsa

Bab 5
Strategi Sanitasi Kota Langsa 17
Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman – PPSP-2010
Strategi Sanitasi Kota Langsa

5.1.4. Air Bersih/Minum


Kegiatan Tahap Pertama (2011 – 2012)

Pembangunan Penyediaan Air Minum Meliputi Kecamatan Langsa Timur

 Pengadaan Truk Tangki Air di Gp. Sukarejo


 Pengadaan Perahu Tangki Air di Gp. Sukarejo
 Pembuatan Tangki Air Hidran untuk Umum di Gp. Sukarejo
 Pembuatan Tangki Air Hidran untuk Umum di Gp. Cinta Raja
 Pembuatan Tangki Air Hidran untuk Umum di Gp. Telaga Tujuh

Pembangunan Penyediaan Air Minum Meliputi Kecamatan Langsa Barat

 Pengadaan Truk Tangki Air di Gp. Kuala Langsa


 Pengadaan Truk Tangki Air di Gp. Sungai Pauh
 Pembuatan Tangki Air Hidran untuk Umum di Gp. Kuala Langsa
 Pembuatan Tangki Air Hidran untuk Umum di Gp. Sungai Pauh

Pembangunan Penyediaan Air Minum Wilayah Kota Langsa

1. Bantuan Fisik Penyehatan PDAM Kota Langsa


2. Pengadaan dan Pemasangan Pipa dia. 300mm (interkoneksi dengan Pipa
BRR dan APBN) - Kota Langsa
3. Pengadaan/Pemasangan Jaringan Pipa Distribusi
4. Pengadaan/Pemasangan SR
5. Fersibility Study dan Detail Engineering Design (DED)
6. Analisa Dampak Lingkungan, UPL

Bab 5
Strategi Sanitasi Kota Langsa 18
Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman – PPSP-2010
Strategi Sanitasi Kota Langsa

7. Pembangunan Intake dan Pengolahan Air Bersih


8. Pembangunan Sistem Perpompaan
9. Pembuatan Sumur Dalam Lengkap Sipas dan Tower Air untuk pemukiman
perumahan
10. Pembangunan Waduk Air Baku

Tahap Kedua (2013 - 2014)

Pembangunan Penyediaan Air Minum Meliputi Kecamatan Langsa Timur

 Pengadaan Truk Tangki Air di Gp. Cinta Raja


 Pengadaan Perahu Tangki Air di Gp. Sukarejo
 Pembuatan Tangki Air Hidran untuk Umum di Gp. Cinta Raja
Pembangunan Penyediaan Air Minum Meliputi Kecamatan Langsa Barat

1. Bantuan Fisik Penyehatan PDAM Kota Langsa


2. Pengadaan dan Pemasangan Pipa dia. 300mm (interkoneksi dengan Pipa
BRR dan APBN) - Kota Langsa
3. Pembangunan Intake dan Pengolahan Air Bersih
4. Pembuatan Sumur Dalam Lengkap Sipas dan Tower Air untuk pemukiman
perumahan
5. Pembangunan Waduk Air Baku

5.1.5. Higiene/PHBS
Kegiatan Tahap Pertama (2011 – 2012)

Program 4. Pengkajian Lingkungan Sehat

6. Pembinaan Lingkungan sehat di 51 desa


7. Pengadaan incenerator
8. Pengadaan Tempat Sampah Medis (inpeksius)
9. Pemeriksaan Sampel AMIU sebanyak 70 AMIU

Program 5. Penerapan PHBS

 PHBS Posyandu di 103 Posyandu


 Pengembangan UKBM di 51 desa
 Pelatihan Kader dan Toma UKBM di 51 desa
 Pembuatan Baliho PHBS
 Pembuatan Poster spanduk PHBS
 Penerapan PHBS di Sekolah di 72 SD/MIN

Program 6. Penanggulangan penyakit Malaria dan DBD

Bab 5
Strategi Sanitasi Kota Langsa 19
Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman – PPSP-2010
Strategi Sanitasi Kota Langsa

 Pengadaan Kelambu berinsektisida


 Melakukan Fogging Fokus
 Program 7. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
 Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat
 Penyuluhan masyarkat tentang Pola Hidup Sehat

Program 8. Upaya Kesehatan Masyarakat

 Penyelenggaraan dan pemberantasan penyakit menular dan wabah

Tahap Kedua (2013 - 2014)

Program 4. Pengkajian Lingkungan Sehat

1. Pembinaan Lingkungan sehat di 51 desa


2. Pengadaan incenerator
3. Pengadaan Tempat Sampah Medis (inpeksius)
4. Pemeriksaan Sampel AMIU sebanyak 70 AMIU
Program 5. Penerapan PHBS

 PHBS Posyandu di 103 Posyandu


 Pengembangan UKBM di 51 desa
 Pelatihan Kader dan Toma UKBM di 51 desa
 Pembuatan Baliho PHBS
 Pembuatan Poster spanduk PHBS
 Penerapan PHBS di Sekolah di 72 SD/MIN

Program 6. Penanggulangan penyakit Malaria dan DBD

 Pengadaan Kelambu berinsektisida


 Melakukan Fogging Fokus
 Program 7. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
 Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat
 Penyuluhan masyarkat tentang Pola Hidup Sehat

Program 8. Upaya Kesehatan Masyarakat

 Penyelenggaraan dan pemberantasan penyakit menular dan wabah

5.2. Program dan Kegiatan Aspek Non-Teknis


5.2.1. Kebijakan Daerah dan Kelembagaan
Kebijakan Daerah dalam penanganan sub sektor sanitasi, di atur dalam Qanun
Kota Langsa Nomor 4 Tahun 2008 Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Dinas, Lembaga Teknis Daerah dan Kecamatan Kota Langsa. Pemerintah Kota

Bab 5
Strategi Sanitasi Kota Langsa 20
Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman – PPSP-2010
Strategi Sanitasi Kota Langsa

Langsa berperan dalam fungsi pengaturan teknis, pelaksanaan layanan


pengelolaan, pemeliharaan sarana dan prasarana, pembinaan, hingga
pengawasan dan pengendalian.

Seperti halnya dalam pengelolaan air limbah domestik saat ini dijalankan
oleh BLHKP yang menjalankan fungsi sebagai pengaturan teknis, pembinaan,
serta pengawasan.

Selain BLHKP, terdapat instansi-instansi kedinasan di bawah pemerintah kota


Langsa yang telah memiliki tupoksi yang jelas sebagai pemegang wewenang
pengelolaan sub-sub sektor sanitasi, yaitu :

Dinas Pekerjaan Umum, sebagai unsur pelaksana Pemerintah daerah Dinas


Pekerjaan Umum saat ini terus berupaya dalam menyelenggarakan
pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana jaringan drainase,
mengatur dan mengelola pembangunan serta pemeliharaan sarana dan
prasarana sumberdaya air serta melakukan pengawasan prasarana kawasan
pembangunan dan sistem manajemen konstruksi, pengembangan konstruksi
bangunan.

Dinas Kesehatan, melaksanakan pembinaan dan pengendalian di bidang


kesehatan meliputi bidang peningkatan upaya pelayanan kesehatan,
pencegahan dan pemberantasan penyakit, penyehatan lingkungan dan
permukiman dan promosi kesehatan, pemulihan kesehatan dan penelitian
kesehatan.

Selain dari pada itu, dalam rangka penguatan kelembagaan sanitasi ini
terdapat beberapa proses yang bersifat transisional, khususnya dalam proses
penguatan lembaga koordinasi sanitasi Kota Langsa. Transisi penguatan ini
ditandai dalam aspek bentuk organisasi, serta prioritas pelaksanaan tugas.

Dalam aspek bentuk, untuk Tahun 2011 Pemerintah Kota Langsa telah
menetapkan bentuk lembaga koordinasi sanitasi Kota Langsa adalah
Kelompok Kerja (Pokja). Dengan demikian maka penguatan kelembagaan
ditujukan untuk Pokja Sanitasi Kota Langsa. Desain bentuk kelompok kerja
sebagai lembaga koordinasi sanitasi kota akan dipertahankan sesuai
kebutuhan Pemerintah Kota.

Dalam pelaksanaan tugas, untuk tahun 2011 Kelompok Kerja Sanitasi Kota
Langsa akan menekankan pada pelaksanaan fungsi koordinasi perencanaan,

Bab 5
Strategi Sanitasi Kota Langsa 21
Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman – PPSP-2010
Strategi Sanitasi Kota Langsa

serta sosialisasi dan advokasi dalam rangka meningkatkan pengetahuan,


kesadaran, dan keterampilan Pemerintah, Masyarakat, dan Swasta untuk
terlibat dalam penanganan sanitasi kota.

Untuk tahun 2012, prioritas pelaksanaan tugas Kelompok Kerja Sanitasi Kota
Langsa akan diarahkan pada koordinasi monitoring dan evaluasi proses,
program dan kegiatan, serta dampak pembangunan sanitasi.

Program dan kegiatan untuk melaksanakan strategi penguatan kelembagaan


disajikan pada Tabel berikut.
Tabel Program dan Kegiatan Penguatan Kelembagaan

Tahun Pelaksanaan
Program/ Kegiatan Pelaksana Sumber
Dana 2011 2012 2013 2014
Program Penyusunan kebijakan dan Pokja, APBD
SPM layanan Sanitasi Kota Bappeda
 Penyusunan SPM layanan √
pengelolaan air limbah domestik

 Penyusunan SPM layanan sampah
 Penyusunan SPM penanganan √
drainase lingkungan
 Penyusunan petunjuk teknis √
pembuatan bangunan
pembuangan tinja
Program Pemberdayaan Lembaga Pokja, APBD
sanitasi Lokal Bappeda
 Pembentukan KSM Peduli Sanitasi √
di salah satu wilayah prioritas

Program Penguatan Sistem Pokja, APBD


Pendukung Kerja Bappeda
Pokja

 Penciptaan instrumen monitoring √


dan evaluasi proses, rencana
tindak, dan dampak pembangunan
sanitasi
 Pembangunan database √
monitoring dan evaluasi.

Bab 5
Strategi Sanitasi Kota Langsa 22
Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman – PPSP-2010
Strategi Sanitasi Kota Langsa

5.2.2. Keuangan
Dengan diestimasikannya kekuatan pendanaan internal kota, selanjutnya
penetapan komitmen pendanaan untuk pengelolaan layanan sanitasi perlu
dibentuk. Komitmen yang dimaksud adalah besaran proporsi pendanaan
sanitasi terhadap total pendanaan internal Kota Langsa.

Berdasarkan identifikasi program serta besaran kebutuhan pendanaannya,


maka selanjutnya Pemerintah Kota Langsa akan memilah program-program
sanitasi yang akan didanai dengan pendanaan internal kota sendiri. Program-
program pembangunan sanitasi yang belum ter-cover selanjutnya akan didanai
melalui sumber-sumber lainnya.

Sebagaimana disebutkan di atas, maka untuk tahap ini, Pemerintah Kota


Langsa akan menetapkan program-program pembangunan sanitasi yang tidak
mampu didanai dengan pendanaan internal kota untuk diusulkan dibiayai
dengan dana anggaran APBD Provinsi Aceh dan APBN.

Program yang dimaksudkan sebagai pentahapan kegiatan-kegiatan yang akan


dilakukan oleh Pemerintah Kota Langsa.

Kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Estimasi kekuatan pendanaan internal Kota Langsa untuk sanitasi


b. Penetapan komitmen pendanaan untuk pengelolaan sanitasi (penetapan
proporsi pendanaan untuk penyelenggaraan layanan sanitasi). Termasuk
didalamnya upaya untuk meningkatkan pendanaan bagi program-program
non fisik.
c. Pemilahan program yang akan didanai dengan anggaran internal Kota
Langsa.
d. Pemilahan program yang akan didanai dengan anggaran internal Kota
Langsa.
e. Memanfaatkan anggaran Pemerintah Pusat dan anggaran Provinsi
- Identifikasi program pembangunan infrastruktur sanitasi Kota Langsa
yang tidak dapat tercover oleh pendanaan internal.
- Membentuk proposal usulan program terpilih kepada Kementrian PU yang
terdiri dari proposal administrasi, usulan teknis dan proposal pembiayaan
program.
- Menyampaikan proposal usulan program kepada Kementrian PU dan
melakukan pendekatan kepada Tim Teknis Sanitasi Pusat.

Bab 5
Strategi Sanitasi Kota Langsa 23
Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman – PPSP-2010
Strategi Sanitasi Kota Langsa

- Melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Aceh terutama untuk


mengidentifikasikan besaran anggaran yang bisa didapatkan untuk
membiayai pembangunan sanitasi di Kota Langsa.
- Menyampaikan proposal serta membentuk komitmen pendanaan kepada
Provinsi Aceh.
f. Memaksimalkan pendanaan sektor swasta dan masyarakat
- Identifikasi layanan sanitasi yang masih dapat dilakukan oleh swasta dan
masyarakat. Dan juga evaluasi terhadap layanan yang telah diberikan oleh
swasta / swadaya masyarakat, dengan tujuan agar efektifitas kinerja
mereka meningkat..
- Mengkaji bentuk-bentuk insentif bagi pendanaan sanitasi oleh swasta
- Identifikasi program pembangunan dan pengembangan layanan sanitasi
kota yang belum tercover oleh pendanaan internal kota.
- Kompilasi perusahaan-perusahaan yang telah menjalankan program CSR,
terutama perusahaan-perusahaan di daerah sekitar Kota Langsa.
- Koordinasi dan penyusunan proposal sanitasi yang rencananya didanai
CSR kepada perusahaan-perusahaan yang telah diidentifikasikan.
- Penyampaian proposal pembiayaan CSR untuk program sanitasi kota
kepada perusahaan.
- Follow-up proposal untuk mencapai kesepakatan antara Pemerintah Kota
Langsa dengan perusahaan bersangkutan.
- Pelaksanaan pengelolaan sanitasi oleh swasta maupun oleh masyarakat
g. Memanfaatkan pendanaan melalui hibah luar negeri :
- Mengidentifikasikan program-program sanitasi skala besar yang belum
mampu dibiayai pendanaan internal kota
- Penyusunan proposal administrasi, teknis, dan proposal finansial untuk
program terpilih
- Penyampaian usulan hibah kepada pemerintah (langsung kepada
Bappenas ataupun melalui Kementrian Teknis terkait)

5.2.3. Komunikasi
Program kegiatan aspek komunikasi untuk peningkatan kesadaran melalui
pemasaran sanitasi adalah sebagai berikut :

a. Mengadakan workshop strategi komunikasi untuk pemasaran sanitasi


dengan melibatkan semua stakeholder atau pemangku kepentingan,
Bab 5
Strategi Sanitasi Kota Langsa 24
Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman – PPSP-2010
Strategi Sanitasi Kota Langsa

kelompok strategis (kelompok yang mempunyai kekuatan pengaruh kepada


kelompok sasaran) untuk duduk bersama merancang strategi pemasaran
dan mulai berpartisipasi sesuai kemampuan dan potensi masing-masing.
Dalam jangka kedepan pertemuan ini dimaksudkan untuk menginisiasi
wadah forum peduli sanitasi yang nantinya terlibat dalam proses pemasaran
sanitasi di Kota Langsa.
b. Penguatan kapasitas di bidang pemasaran dan startegi komunikasi kepada
SKPD terkait dan kelompok strategis yang terlibat langsung dalam kegiatan
pemasaran dan partisipasi, baik dari sisi pengembangan dan pengkayaan
teknik komunikasi, pengembangan pesan dan media sanitasi yang tepat
sasaran dan efektif.
c. Membangun hubungan kemitraan dengan institusi media massa, misalnya
menggunakan kunjungan, media dialog, media gathering sehingga bersedia
menjadi mitra dalam pemasaran sanitasi di kota Langsa . Termasuk dalam
hal ini optimalisasi media sosialisasi PHBS diantaranya adalah dengan :
 Radio lokal dengan siaran PHBS yang berkala dan disenangi masyarakat
 Media cetak lokal dengan iklan dan artikel tentang PHBS dengan bahasa
yang mudah komunikatif dan motivatif
 Leaflet, booklet dan pamflet tentang PHBS untuk didesiminasikan kepada
keluarga dan komunitas sasaran, diikuti dengan pertemuanpertemuan
kelompok
d. Mengeluarkan kebijakan tentang pembinaan PHBS di 5 tatanan (sasaran)
pendekatan PHBS yaitu:
 Rumah tangga melalui Tim Penggerak PKK di seluruh kecamatan dan
kelurahan
 Tempat-tempat umum (TTU) melalui pembuatan dan penegakan regulasi
PHBS ditempat-tempat umum, disamping itu dengan adanya komitmen
para pengelola fasilitas umum untuk meyediakan fasilitas PHBS
contohnya: tempat sampah, toilet/jamban umum dan lain-lain.
 Sekolah melalui optimalisasi tim UKS sebagai tim PHBS tingkatan sekolah
dan memperbanyak frekwensi penyuluhan PHBS di sekolah-sekolah.
Disamping itu usaha untuk meningkatkan PHBS disekolah tersebut juga
harus diikuti komitmen pihak sekolah untuk meyediakan fasilitas sanitasi
(PHBS) seperti: tempat sampah dan toilet yang memadai.
 Tempat kerja melalui penegakan dan penyuluhan PHBS ditempat-tempat
kerja, selain itu juga dengan penyediaan fasilitas sanitasi (PHBS) yang
memadai seperti halnya tempat sampah dan toilet.

Bab 5
Strategi Sanitasi Kota Langsa 25
Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman – PPSP-2010
Strategi Sanitasi Kota Langsa

 Institusi kesehatan. Institusi kesehatan merupakan ikon yang cukup


penting dari PHBS, karena disanalah masyarakat mendapatkan pelayanan
kesehatan. Oleh karena itu diharapkan Institusi Kesehatan dapat
memberikan contoh baik mengenai komitmen maupun tersedianya
fasilitas PHBS bagi masyarakat.

5.2.4. Keterlibatan Pelaku Bisnis


Melibat pelaku bisnis untuk Sub Sektor Persampahan adalah sebagai berikut:

1. Program advokasi untuk meraih komitmen dari semua pihak yang


berkepentingan (para stakeholders) yaitu seluruh jajaran dinas dalam
internal Pemerintah Kota, DPRD, para pengusaha daur ulang (berikut
jaringan pengepul dan pemulung) dan LSM/KSM lingkungan hidup di Kota
Langsa.
2. Secara bertahap melibatkan Sektor Swasta dan Koperasi dalam pengelolaan
kebersihan kota, khususnya persampahan dengan berbagai modalitas.
Perusahaan swasta ini kedepan dikenai kewajibkan (dituangkan dalam
perjanjian kerja) antara lain:
a. Melakukan pemilahan sampah sejak dari sumbernya dan memfasilitasi
penyediaan tong sampah terpilah: organik, plastik dan kertas dari
sumber sampah di sekitar area kerjanya. Dengan demikian akan
mempermudah proses sinergi antar pihak-pihak yang akan
memanfaatkan sampah yang terkumpul.
b. Bersama BLHKP ikut dalam sosialisasi dan pelatihan program 3 R kepada
masyarakat dan LSM/KSM lingkungan.
c. Merekrut tenaga pengumpul dan pegawai harian BLHKP yang sudah ada
atau bahkan para pemulung sebagai tenaga lapangan. Dalam
pengumpulan sampah diharuskan memilah sampah sejak dari
sumbernya.
d. Menyiapkan peralatan pengangkut sampah yang disekat-sekat untuk
menjaga sampah tetap terpilah
3. Membekali para petugas pengumpul dengan kemampuan pemilahan
sampah: bekerja sama dengan perusahaan daur ulang (penampung/ pabrik
daur ulang) sebagai narasumber.
4. Menetapkan Perda yang berkaitan dengan Standar Pelayanan Minimal
(SPM) kebersihan kota, khususnya yang berkaitan dengan penanganan

Bab 5
Strategi Sanitasi Kota Langsa 26
Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman – PPSP-2010
Strategi Sanitasi Kota Langsa

kebersihan dan persampahan untuk dijadikan sebagai lampiran kontrak


kerja dengan para subkontraktor pemeliharaan kebersihan
5. Mendorong aktivitas pengolahan sampah menjadi kompos secara
terdesentralisasi oleh pihak swasta atau masyarakat di tiap kelurahan/
kecamatan diseluruh Kota Langsa. Proses pengomposan tersebut mengacu
pada standar proses dan kualitas yang telah ditetapkan oleh Dinas Pertanian
sehingga bisa disertifikasi oleh lembaga terkait dan berwenang
6. Melakukan uji coba pengomposan sampah organik yang dikombinasikan
dengan limbah tinja dari IPLT atau perusahaan pengurasan tangki septik
7. Menjalin dan memfasilitasi sinergi antara pihak-pihak: Pemerintah Kota
Langsa (BLHKP), perusahaan-perusahaan subkontraktor kebersihan,
pengusaha daur ulang sampah dan pengelola pengomposan sampah.
Pemerintah Kota Langsa (DKP) akan memfasilitasi hubungan bisnis antara
subkontraktor kebersihan kota dengan perusahaan daur ulang sampah non
organik dan pengelola pengomposan sampah supaya mereka menjalin
sinergi dengan tetap menjaga orientasi kepentingan bisnis masing-masing
8. Menampung (membeli) sementara hasil produksi kompos dari LSM dan
Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) untuk dimanfaatkan oleh BLHKP
sendiri.
9. Membantu/memfasilitasi LSM/KSM penghasil kompos untuk membuka
akses pasar komoditi kompos skala besar bagi penyaluran produk kompos
yang akan dihasilkan. Misalnya menjalin kerja sama dengan kabupaten yang
memiliki areal pertanian organik.

Melibat pelaku bisnis untuk Sub Sektor Limbah Domestik adalah sebagai
berikut:

1. Penelitian teknik kompos skala kecil dari limbah tinja hasil kuras septic tank
dikombinasikan dengan teknik kompos sampah organik.
2. Penelitian lebih lanjut untuk memperluas pemakaian limbah tinja sebagai
pupuk serta perluasan skala pemakaiannya.
3. Mengembangkan desain septic tank dan SANIMAS yang sederhana/ murah
tapi tetap memenuhi standar teknis dan mensosialisasikannya kepada para
tukang dan masyarakat/ pemakai.
4. Eksplorasi lebih lanjut mengenai kemungkinan pendanaan pembangunan
SANIMAS dengan disain sederhana oleh pihak swasta/ perorangan.
5. Penyediaan lahan milik pemerintah Kota Langsa di daerah padat penduduk
dan membuka peluang kepada pihak swasta/ perorangan untuk
membangun SANIMAS sistem komunal dengan disain sederhana.

Bab 5
Strategi Sanitasi Kota Langsa 27
Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman – PPSP-2010
Strategi Sanitasi Kota Langsa

5.2.5. Pemberdayaan Masyarakat, Aspek Jender dan


Kemiskinan
Program kegiatan pemberdayaan masyarakat, aspek jender dan kemiskinan
adalah sebagai berikut :

a. Pemberdayaan kelompok strategis dan lembaga masyarakat yang sudah ada


di lokasi wilayah pilot meliputi wilayah-wilayah yang selama ini sudah
menjadi pioner di bidang sanitasi maupun wilayah prioritas rawan sanitasi.
b. Penyiapan dan pembangunan fisik di wilayah prioritas atau daerah pilot
dengan melibatkan seluruh potensi masyarakat, KSM dan lembaga yang
telah ada dengan tetap mengacu pada pengarusutamaan jender dan
kesetaraan sosial.
c. Impementasi dan penguatan kapasitas masyarakat dalam pengelolaan
sarana sanitasi di kelurahan Pilot termasuk sekolah, sarana umum dan
sarana sosial di wilayah tersebut . Termasuk dalam hal ini penguatan
keberlanjutan pengelolaan sarananya.
d. Pembelajaran antar komunitas, dengan mendiseminasikan pengalaman di
daerah pilot dengan mengembangkan wadah community sanitation learning
centre (CLC) atau pembelajaran sanitasi antar komunitas. Materi dan
informasi bisa dibuat sendiri oleh masyarakat, sehingga dimulai proses
pembelajaran satu dengan yang lain dengan munculnya para natural leader.
e. Replikasi di wilayah-wilayah lain sekitar daerah pilot atau wilayah lain yang
membutuhkan .
f. Mengembangkan wilayah-wilayah tertentu di Kota Langsa yang telah
menjadi percontohan untuk dikembangkan menjadi wisata sanitasi dengan
mengitensifkan lingkungan hijau.
g. Monitoring, evaluasi dan perbaikan program dari data-data dan input yang
diperoleh selama masa monitoring.
h. Review Keberhasilan Program untuk Melihat Dampak Jangka Menengah
melalui riset dampak terhadap program yang sudah dilaksanakan.

Bab 5
Strategi Sanitasi Kota Langsa 28
Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman – PPSP-2010
Strategi Sanitasi Kota Langsa

Strategi Sanitasi Kota Langsa i


Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman – PPSP-2010

Anda mungkin juga menyukai